Anda di halaman 1dari 9

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Prestasi akademik adalah sebuah kalimat yang terdiri dari dua kata, yaitu

prestasi dan akademik, yang mana antara prestasi dan akademik mempunyai arti

yang berbeda pula. Prestasi berasal dari bahasa Belanda yaitu prestatie yang

artinya hasil usaha. Prestasi adalah hasil yang telah dicapai, dilakukan dan

dikerjakan oleh seseorang (Baiti, 2010). Prestasi setiap orang tidak selalu sama

dalam berbagai bidang. Misalnya prestasi dalam bidang kesenian, olahraga,

sastra, kepemimpinan, ilmu pengetahuan, teknologi dan sebagainya termasuk

bidang ilmu akuntansi.

Setiawan (dalam Naam, 2009) menyatakan bahwa prestasi akademik

merupakan suatu pencapaian tingkat keberhasilan dari usaha belajar tentang

suatu tujuan, karena suatu usaha belajar telah dilakukan oleh seseorang secara

optimal. Berdasarkan pengertian tersebut prestasi akademik atau prestasi belajar

merupakan hasil yang telah dicapai atau diperoleh oleh subyek belajar dengan

keuletan dan ketekunan kerja.

Selain itu mahasiswa juga perlu memperhatikan faktor-faktor yang dapat

mempengaruhi prestasi belajarnya. Prestasi belajar dipengaruhi oleh faktor intern

dan faktor ekstern. Faktor intern meliputi kesehatan, cacat tubuh, intelegensi,

perhatian, minat, bakat, motivasi, kematangan, dan kesiapan. Sedangkan faktor

1
ekstern yaitu lingkungan belajar yang meliputi lingkungan keluarga atau tempat

tinggal, lingkungan sekolah atau kampus dan lingkungan masyarakat.

Pendidikan adalah salah satu faktor yang besar peranannya bagi kehidupan

bangsa karena pendidikan dapat mendorong dan menentukan maju mundurnya

proses pembangunan bangsa dalam segala bidang. Selain itu, melalui pendidikan

seseorang dapat mengembangkan dan melatih sikap atau potensi dirinya menjadi

lebih baik.

Belajar merupakan hak setiap orang. Di Indonesia hak atas pendidikan ini

lindungi oleh Undang-Undang, yaitu dalam Undang-Undang Dasar 1945 pasal

31. Penyelenggaraan pendidikan di Indonesia disyaratkan minimal Sembilan

tahun dimulai dari ke Sekolah Dasar hingga Sekolah Menengah Pertama.

Pendidikan jenjang selanjutnya, yaitu ke sekolah Menengah dan ke jenjang

Perguruan Tinggi sangat diharapkan dalam rangka untuk meningkatkan mutu

atau kualitas sumber daya manusia.

Selain itu, pembelajaran di perguruan tinggi lebih menekankan pada pola

belajar mahasiswa yang aktif (autonomous learning), dimana para mahasiswa

lebih dituntut untuk aktif belajar mandiri dengan mencari sumber-sumber ilmu

pengetahuan misalnya perpustakaan, internet, bahkan dari masyarakat (Ginting,

2003:2 dalam Dwi Hastuti, 2003).

Perilaku atau yang dengan di sebut behavior adalah semua aktivitas yang

dilakukan manusia pada umumnya. Perilaku atau sikap mengandung makna yang

luas, Allport menunjukkan bahwa sikap itu tidak muncul seketika atau dibawa

2
lahir tetapi disusun melalui pengalaman serta memberikan pengaruh lansung

kepada seseorang.

Sedangkan belajar adalah suatu aktivitas mental atau psikis yang

berlansung dalam interaksi aktif dnegan lingkungan, yang menghaislkan

perubahan dalam pengetahuan, pemahaman, keterampilan, dan nilai sikap.

(Sardiman, 2005: 19 dalam Suparman, 2010) belajar itu sebagai rangkaian

kegiatan jiwa raga, psikofisik untuk menuju ke perkembangan pribadi manusi

seutuhnya, yang berarti menyangkut ranah kognitif, afektif dan psikomotorik.

Ranah kognitif adalah ranah mencakup kegiatan mental (otak). Menurut

Bloom, segala upaya yang menyangkut aktivitas otak adalah termasuk dalam

ranah kognitif. Ranah kognitif berhubungan dengan kemampuan berfikir,

termasuk didalamnya kemampuan menghafal, memahami, mengaplikasi,

menganalisis, mensintesis dan kemampuan mengevaluasi. Ranah afektif adalah

ranah yang berkaitan dengan sikap dan nilai. Ranah afektif mencakup watak

perilaku seperti perasaan, minat, sikap, emosi dan nilai.

Sedangkan ranah psikomotor merupakan ranah yang berkaitan dengan

keterampilan (skill) atau kemampuan bertindak setelah seseorang menerima

pengalaman belajar tertentu. Ranah psikomotor adalah ranah yang berhubungan

dengan aktivitas fisik, misalnya lari, melompat, melukis, menari, memukul, dan

sebagainya (Zaifbio, 2009).

Menurut Rampengan (1994), perilaku belajar merupakan kebiasaan belajar

yang dilakukan oleh individu secara berulang-ulang sehingga menjadi otomatis

3
atau berlansung secara spontan. Perilaku belajar tidak dirasakan sebagai beban,

tetapi sebagai suatu kebutuhan. Hal ini tercipta karena terus menerus dilakukan

dengan bimbingan dan pengawasan serta keteladanan dalam semua aspek dan

kreativitas dalam pendidikan. Selain itu, terdapat kondisi perkuliahan yang

memang diciptakan untuk mendukung berlansungnya pemunculan kreativitas dan

kegiatan-kegiatan dalam konteks pembelajaran.

Bagaimana orang bertingkah laku dalam situasi tertentu tergantung pada

resiprokal antara lingkungan dengan kondisi kognitif, khususnya faktor kognitif

yang berhubungan dengan keyakinannya bahwa dia mampu atau tidak mampu

melakukan tindakan yang memuaskan. Bandura menyebut keyakinan atau

harapan diri ini sebagai efikasi diri, dan harapan hasilnya disebut ekspektasi hasil

(Alwisol 2012:287).

Schunk dan Pajares sebagaimana di kutip Jeanne Ellis Ormrod (2009)

dalam jurnal[ CITATION Suf15 \l 1033 ] bahwa efikasi diri mempengaruhi

pilihan aktivitas, tujuan, dan usaha serta persistensi dalam aktivitas-aktivitas

kelas. Dengan demikian efikasi diri pun pada akhirnya mempengaruhi proses

pembelajaran dan prestasi mereka.

Untuk meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia, pemerintah melalui

Peraturan Pemerintah No 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan

yang menyangkut standar sarana dan prasarana pendidikan secara nasional pada

Bab VII Pasal 42 dengan tegas menyebutkan bahwa setiap satuan pendidikan

wajib memiliki sarana yang meliputi perabot, peralatan pendidikan, media

4
pendidikan, buku dan sumber belajar lainnya, bahan habis pakai, serta

perlengkapan lain yang diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran yang

teratur dan berkelanjutan.

Proses pendidikan memang memerlukan fasilitas atau peralatan, akan tetapi

semua peralatan atau fasilitas harus diadakan sesuai dengan kebutuhan. Oleh

karena itu agar sarana dan prasarana yang ada dapat memberikan kontribusi yang

optimal dalam meningkatkan prestasi peserta didik, Sekolah harus dapat

menyediakan dan melengkapi sarana prasarananya. Bila suatu sekolah atau

kampus kurang memperhatikan fasilitas atau sarana dan prasarana pendidikan,

maka siswa atau mahasiswa kurang bersemangat untuk belajar dengan sungguh-

sungguh. Hal ini mengakibatkan prestasi seseorang menjadi rendah.

Kelengkapan sarana dan prasarana sebagai salah satu penunjang keberhasilan

pendidikan, seringkali menjadi kendala dalam proses penyelenggaraan

pendidikan di sekolah.

Dalam mengikuti perkuliahan, mahasiswa membutuhkan sarana prasarana

atau fasilitas belajar sebagai penunjang proses pendidikan dan berlansungnya

kegiatan pembelajaran. Untuk mencapai tujuan pembelajaran dengan lancar,

teratur, efektif dan efisien.

Salah satu yang mempengaruhi peningkatan prestasi belajar siswa adalah

kelengkapan sarana dan prasarana di kampus tersebut. Sarana merupakan

peralatan dan perlengkapan yang secara langsung digunakan dan menunjang

proses pendidikan khususnya proses belajar mengajar. Seperti: gedung, kelas,

5
meja, kursi serta alat-alat dan media pengajaran. Adapun prasarana adalah

fasilitas yang secara tidak langsung menunjang jalannya proses pendidikan atau

pengajaran. Seperti: halaman, taman, kebun, jalan menuju sekolah. Tetapi apabila

digunakan secara langsung seperti taman sekolah untuk pengajaran biologi,

halaman sekolah untuk lapangan olahraga maka itu termasuk prasarana

pendidikan.

Sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Romelah (2012) didapat

bahwa ketersedian sarana prasarana pendidikan berpengaruh secara positif

terhadap pencapaian kriteria ketuntasan minimum. Untuk itu perlu diteliti apakah

sarana prasarana juga sangat berpengaruh terhadap prestasi akademik mahasiswa

akuntansi.

Berdasarkan fenomena diatas maka penulis tertarik untuk melakukan

penelitian dengan judul “Pengaruh Perilaku Belajar, Efikasi Diri dan Sarana

Prasarana Terhadap Prestasi Akademik Mahasiswa Fakultas Ekonomi

Jurusan Akuntansi Universitas Tadulako”.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang diuraikan di atas, maka yang

menjadi pokok permasalahan dalam penelitian ini adalah:

1. Apakah perilaku belajar berpengaruh terhadap prestasi akademik mahasiswa

akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Tadulako Angkatan 2016, 2017 dan

2018?

6
2. Apakah efikasi diri berpengaruh terhadap prestasi akademik mahasiswa

akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Tadulako Angkatan 2016, 2017 dan

2018?

3. Apakah sarana prasarana berpengaruh terhadap prestasi akademik

mahasiswa akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Tadulako Angkatan

2016, 2017 dan 2018?

1.3 Tujuan Penelitian

Sesuai dengan permasalahan yang telah dirumuskan, maka tujuan dari

penelitan ini adalah:

1. Untuk mengetahui Apakah perilaku belajar berpengaruh terhadap prestasi

akademik mahasiswa akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Tadulako

Angkatan 2016, 2017 dan 2018.

2. Untuk mengetahui Apakah efikasi diri berpengaruh terhadap prestasi

akademik mahasiswa akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Tadulako

Angkatan 2016, 2017 dan 2018.

3. Untuk mengetahui Apakah sarana prasarana berpengaruh terhadap prestasi

akademik mahasiswa akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Tadulako

Angkatan 2016, 2017 dan 2018.

7
1.4 Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dari hasil penelitin ini dapat dijabarkan sebagai

berikut:

1. Aspek Teoritis

Diharapkan hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan kajian terhadap

pengembangan ilmu pada bidang akuntansi keperilakuan, khususnya sebagai

bahan informasi bagi universitas untuk mengetahui prestasi akademik. di

Selain itu juga diharapkan dapat menjadi bahan referensi bagi peneliti

selanjutnya yang akan mengkaji topik mengenai variabel-variabel terkait.

2. Aspek Praktis

a. Bagi Mahasiswa

Memberikan masukan bagi mahasiswa untuk memperhatikan proses

belajarnya dalam meningkatkan prestasi belajar pada mata kuliah

dibidangnya.

b. Bagi Universitas

Sebagai bahan bagi kalangan akademis yang ingin melakukan penelitian

lebih lanjut berkaitan dengan peningkatan prestasi akademik dijurusan

akuntansi fakultas ekonomi universitas tadulako.

8
1.5 Sistematika Penulisan

Sistematika dalam penelitian ini disajikan dalam lima bab, sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini meliputi latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan

penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penelitian.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Bab ini meliputi tinjauan pustaka yang dilanjutkan dengan penelitian

terdahulu, landasan teori, kerangka pemikiran, dan hipotesis.

BAB III METODE PENELITIAN

Bab ini meliputi obyek penelitian, jenis penelitian, lokasi dan waktu

penelitian, sumber data, teknik pengumpulan data, populasi dan

sampel, operasionalisasi variabel, teknik pengujian instrumen,uji

asumsi klasik, teknik analisis data, dan pengujian data.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bab ini meliputi analisis deskripsi data, analisis pengujian hipotesis,

dan pembahasan hasil penelitian.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini meliputi kesimpulan, saran, dan keterbatasan penelitian.

Anda mungkin juga menyukai