Anda di halaman 1dari 2

KERAHASIAAN REKAM MEDIS

Secara umum telah disadari bahwa informasi yang didapat dari rekam medis sifatnya
rahasia Tetapi kalu dianalisa, konsep kerahasiaan ini, akan ditemui banyak pengecualian Yang
menjadi masalah disini ialah : Bagi siapa rekam medis itu dirahasiakan, dan dalam keadaan
bagaimana rekam medis dirahasiakan Informasi di dalam rekam medis bersifat rahasia karena hal
ini menjelaskan hubungan yang khusus antara pasien dan dokter yang wajib dilindungi dari
pembocoran sesuai dengan kode etik kedokteran dan peraturan perundang-undangan yang
berlaku.

Pada dasarnya informasi yamg bersumber dari rekam medis ada dua kategori :

1. Informasi yang Tidak Mengandung Nilai Kerahasiaan


Adalah perihal identitas (nama, alamat, dan lain-lain) serta informasi lain yang tidak
mengandung nilai medis, lazimnya informasi jenis ini terdapat dalam lembaran paling depan
berkas rekam medis rawat jalan maupun rawat inap ( Ringkasan riwayat klinik ataupun
ringkasan masuk dan keluar pasien ). Namun sekali lagi perlu diingat bahwa karena diagnosa
akhir pasien mengandung nilai medis maka lembaran tersebut tetap tidak boleh disiarkan
kepada pihak-pihak yang tidak berwenang Walaupun begitu petugas tenaga bantuan,
perawat, petugas rekam medis, maupun petugas rumah sakit lainnya harus berhati-hati bahwa
ada kalanya identitas pasienpun dianggap perlu disembunyikan dari pemberitaan, misalnya
apabila pasien tersebut adalah seorang tanggungan polisi ( buronan ), Hal ini semata-mata
dilakukan demi ketenangan si pasien dan demi tertibnya rumah sakit dari pihak-pihak yang
mungkin bermaksud mengganggu Oleh karena itu dimanapun petugas itu berdinas tetap
harus memiliki kewaspadaan yang tinggi agar terhindar dari kemungkinan tuntutan ke
pengadilan

2. Informasi yang Mengandung Nilai Kerahasiaan


Yaitu laporan atau catatan yang terdapat dalam berkas rekam medis sebagai hasil
pemeriksaaan, pengobatan, observasi atau wawancara dengan pasien. Informasi ini tidak
boleh disebarluaskan kepada pihak-pihak yang tidak berwenang, karena menyangkut
individu langsung si pasien, walaupun begitu perlu diketahui pula bahwa pemberitahuan
keadaan sakit di pasien kepada pasien maupun kepada keluarganya oleh orang rumah sakit
selain dokter yang merawat sama sekali tidak diperkenankan Pemberitahuan kepenyakitan
kepada pasien / keluarga menjadi tanggung jawab dokter pasien, pihak lain tidak memiliki hk
sama sekali.

PEMBERIAN INFORMASI REKAM MEDIS

Berbicara tentang pemberian informasi, kadang-kadang membingung-kan bagi seorang


petugas rekam medis karena harus mempertimbangkan setiap situasi bagi pengungkapan
suatu informasi dari rekam medis ini, permintaan terhadap informasi banyak datang dari
pihak ketiga yang akan membayar biaya : seperti asuransi, perusahaan yang pegawainya
mendapatkan perawatan di rumah sakit, damn lain-lain. Disamping itu pasien dan
keluarganya, dokter dan staf medis, dokter dan rumah sakit lain yang turut merawat seorang
pasien, lembaga pemerintahan dan badan-badan lain juga sering meminta informasi tersebut.
Meskipun kerahasiaan menjadi faktor terpenting dalam hal pengelolaan rekam medis, akan
tetapi harus diingat bahwa hal tersebut bukanlah faktor satu-satunya yang menjadi dasar
kebijaksanaan dalam pemberian informasi. Hal yang sama pentingnya ialah dapat selalu
menjaga / memelihara hubungan baik dengan msyarakat, oleh karena itu perlu adanya
ketentuan-ketentuan yang wajar dan senantiasa dijaga bahwa hal tersebut tidak merangsang
hak peminta informasi untuk mengajukan tuntutan lebih jauh kepada rumah sakit.

Seorang pasien dapat memberikan persetujuan untuk memeriksa isi rekam medisnya dengan
memberi suatu kuasa. Orang-orang yang membawa surat kuasa ini harus menunjukkan tanda
pengenal (identitas) yang syah kepada pimpinan rumah sakit, sebelum mereka diizinkan
meneliti isi rekam medis yang diminta. Badan-badan pemerintah seringkali meminta
informasi rahasia tentang seorang pasien. Apabila tidak ada undang-undang yang
menetapkan hak satu badan pemerintah, untuk menerima informasi tentang pasien, mereka
hanya dapat memperoleh informasi atas persetujuan dari pihak yang bersangkutan
sebagaimana yang berlaku bagi badan-badan swasta. Jadi patokan yang perlu dan harus
senantiasa dingat oleh petugas rekam medis adalah : “ Surat persetujuan untuk memberikan
informasi yang ditangani oleh seorang pasien atau pihak yang bertanggung jawab, selalu
diperlukan untuk setiap pemberian informasi dari rekam medis.

Anda mungkin juga menyukai