Anda di halaman 1dari 3

Format

Panduan Praktek Klinik

TUBERKULOSIS PARU DI RUANG RAWAT INAP


(ICD 10: A.15 – A.16)

NO. DOKUMEN NO.REVISI HALAMAN

RSUD PARIAMAN 1/3


PANDUAN TANGGAL DITETAPKAN,
PRAKTEK KLINIK TERBIT/ REVISI DIREKTUR

PENGERTIAN Tuberkulosis paru adalah penyakit infeksi di paru yang bersifat


kronik dan menular disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis
kompleks
ANAMNESIS 1. Batuk berdahak > 2-3 minggu
2. Batuk darah
3. Sesak nafas
4. Nyeri dada
5. Demam
6. Lemah badan
7. Penurunan nafsu makan
8. Penurunan berat badan
9. Keringat malam
PEMERIKSAN FISIK Kurang spesifik, tetapi bisa ditemukan suara nafas bronchial,
amforik, suara nafas melemah, ronkhi basah, tergantung luas lesi
PEMERIKSAAN 1. Pemeriksaan Bakteriologis (sputum BTA S/P/S)
PENUNJANG 2. Pemeriksaan Radiologis (Foto toraks PA),
3. Pemeriksaan khusus : kultur M.tb media LJ
4. Pemeriksaan penunjang lain : LED
KRITERIA 1. Anamnesa
DIAGNOSIS 2. Pemeriksaan fisik
3. Pemeriksaan sputum SPS (Sewaktu-Pagi-Sewaktu) dengan
pengecatan ZN.
4. Pemeriksaan foto torak didapatkan gambaran khas TB paru
DIAGNOSIS KERJA TB Paru BTA positif (A.15)/ negatif (A.16)
DIAGNOSIS 1. Pneumonia
BANDING 2. Infeksi jamur paru
3. Tumor paru
4. ILD
TERAPI Panduan OAT dan peruntukannya
a. Kategori-1 (2HRZE/4H3R3)
Panduan OAT ini diberikan untuk pasien baru :
 Pasien baru TB Paru BTA positif
 Pasien TB Paru BTA negatif foto toraks positif
 Pasien TB ekstra paru
b. Kategori-2 (2HRZES/HRZE/5H3R3E3)
Panduan OAT ini diberikan untuk pasien BTA positif yang
telah di obati sebelumnya :
 Pasien kambuh
 Pasien gagal
 Pasien dengan pengobatan setelah default (terputus)

c. OAT Sisipan (HRZE)


Paket sisipan KDT adalah sama seperti paduan paket untuk
tahap intensif kategori 1 yang di berikan selama sebulan (28
hari)

Pengobatan suportif dan simtomatis yang diberikan sesuai dengan


keadaan klinis dan indikasi rawat.:
1. Perbaikan gizi.
2. Pendidikan Kesehatan.
3. Rehabilitasi medik.

EDUKASI 1. Edukasi tentang terapi OAT dan efek sampingnya


2. Edukasi kontrol lingkungan ( cara batuk, masker, ventilasi)
3. Edukasi PMO (Pengawas Menelan Obat)
4. Evaluasi terapi (pemeriksaan sputum dan foto toraks sesuai
program)
5. Edukasi kontrol rutin poli rawat jalan
6. Edukasi sosial (pencarian kontak serumah)
LAMA PERAWATAN 80% pasien TB tegak diagnosis dan terapi dalam 7 hari
PROGNOSIS Ad vitam : dubia ad bonam/malam
Ad sanationam : dubia ad bonam/malam
Ad fumgsionam : dubia ad bonam/malam
TINGKAT EVIDENS A
TINGKAT 1
REKOMENDASI
PENALAAH KITIS SMF PARU
INDIKATOR MEDIS Dokter Umum dan Dokter Spesialis Paru
KEPUSTAKAAN 1. Tuberkulosis, Pedoman Diagnosis dan Penatalaksanaan di
Indonesia, PDPI, 2011
2. Pedoman Nasional Penanggulangan Tuberkulosis,
DEPKES, 2011

Dibuat oleh Ditinjau/disetujui Disahkan oleh


oleh
Nama
Jabatan Ketua Komite Medik Direktur medik dan
keperawatan
Tanda tangan
Bagian/unit Jumlah Porsenel Tanda tangan Tanggal
Seksi SPO/Kebijakan
dan Document control

Anda mungkin juga menyukai