PANDUAN TANGGAL DITETAPKAN, PRAKTEK KLINIK TERBIT/ REVISI DIREKTUR
PENGERTIAN Tuberkulosis paru adalah penyakit infeksi di paru yang bersifat
kronik dan menular disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis kompleks ANAMNESIS 1. Batuk berdahak > 2-3 minggu 2. Batuk darah 3. Sesak nafas 4. Nyeri dada 5. Demam 6. Lemah badan 7. Penurunan nafsu makan 8. Penurunan berat badan 9. Keringat malam PEMERIKSAN FISIK Kurang spesifik, tetapi bisa ditemukan suara nafas bronchial, amforik, suara nafas melemah, ronkhi basah, tergantung luas lesi PEMERIKSAAN 1. Pemeriksaan Bakteriologis (sputum BTA S/P/S) PENUNJANG 2. Pemeriksaan Radiologis (Foto toraks PA), 3. Pemeriksaan khusus : kultur M.tb media LJ 4. Pemeriksaan penunjang lain : LED KRITERIA 1. Anamnesa DIAGNOSIS 2. Pemeriksaan fisik 3. Pemeriksaan sputum SPS (Sewaktu-Pagi-Sewaktu) dengan pengecatan ZN. 4. Pemeriksaan foto torak didapatkan gambaran khas TB paru DIAGNOSIS KERJA TB Paru BTA positif (A.15)/ negatif (A.16) DIAGNOSIS 1. Pneumonia BANDING 2. Infeksi jamur paru 3. Tumor paru 4. ILD TERAPI Panduan OAT dan peruntukannya a. Kategori-1 (2HRZE/4H3R3) Panduan OAT ini diberikan untuk pasien baru : Pasien baru TB Paru BTA positif Pasien TB Paru BTA negatif foto toraks positif Pasien TB ekstra paru b. Kategori-2 (2HRZES/HRZE/5H3R3E3) Panduan OAT ini diberikan untuk pasien BTA positif yang telah di obati sebelumnya : Pasien kambuh Pasien gagal Pasien dengan pengobatan setelah default (terputus)
c. OAT Sisipan (HRZE)
Paket sisipan KDT adalah sama seperti paduan paket untuk tahap intensif kategori 1 yang di berikan selama sebulan (28 hari)
Pengobatan suportif dan simtomatis yang diberikan sesuai dengan
keadaan klinis dan indikasi rawat.: 1. Perbaikan gizi. 2. Pendidikan Kesehatan. 3. Rehabilitasi medik.
EDUKASI 1. Edukasi tentang terapi OAT dan efek sampingnya
2. Edukasi kontrol lingkungan ( cara batuk, masker, ventilasi) 3. Edukasi PMO (Pengawas Menelan Obat) 4. Evaluasi terapi (pemeriksaan sputum dan foto toraks sesuai program) 5. Edukasi kontrol rutin poli rawat jalan 6. Edukasi sosial (pencarian kontak serumah) LAMA PERAWATAN 80% pasien TB tegak diagnosis dan terapi dalam 7 hari PROGNOSIS Ad vitam : dubia ad bonam/malam Ad sanationam : dubia ad bonam/malam Ad fumgsionam : dubia ad bonam/malam TINGKAT EVIDENS A TINGKAT 1 REKOMENDASI PENALAAH KITIS SMF PARU INDIKATOR MEDIS Dokter Umum dan Dokter Spesialis Paru KEPUSTAKAAN 1. Tuberkulosis, Pedoman Diagnosis dan Penatalaksanaan di Indonesia, PDPI, 2011 2. Pedoman Nasional Penanggulangan Tuberkulosis, DEPKES, 2011
Dibuat oleh Ditinjau/disetujui Disahkan oleh
oleh Nama Jabatan Ketua Komite Medik Direktur medik dan keperawatan Tanda tangan Bagian/unit Jumlah Porsenel Tanda tangan Tanggal Seksi SPO/Kebijakan dan Document control