Anda di halaman 1dari 20

Jurnal MPI Vol 1, 2016

MANAJEMEN PENGEMBANGAN KOMPETENSI GURU PAI

Muh. Hambali
hambali@pai.uin-malang.ac.id
FITK UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Abstract
Development of competence of teachers of PAI is a basic requirement for institutional.
Teachers have a variety of names in the perspective of Islam have extended the repertoire
of Islamic values and the performance of teachers. Among the names in Islamic religious
education is ustads, mu'allim, murabbiy, mursyid, mudarris and muaddib. Each name has
a classification of values and functions that impact on the quality of teacher competence
PAI. Competence for teachers in need of institutional management capabilities and its
sub-systems within the institution. Management is a tool to develop alignment concept of
competencies, values and appearance of the teacher. Teachers are part of the
institutional system requires management to manage five competence of teachers. Five
competencies that are personable, professional, pedagogical, social and leadership. The
competence should be the strength of the weakness of teacher competence and
competence development it into an opportunity rather than obstacles teachers face
external challenges.
Key Words: management development, teacher competence of PAI

Abstrak
Pengembangan kompetensi guru pendidikan agama Islam merupakan kebutuhan dasar
bagi kelembagaan. Guru mempunyai ragam nama dalam perspektif khasanah Islam
telah menambah nilai-nilai keislaman dan performa guru. Di antara nama dalam
pendidikan agama Islam adalah ustadz, mu’allim, murabbiy, mursyid, mudarris dan
muaddib. Setiap nama mempunyai klasifikasi nilai dan fungsinya yang berdampak pada
kualitas kompetensi guru PAI. Kompetensi bagi guru membutuhkan kemampuan
pengelolaan kelembagaan beserta sub-sistem dalam lembaga.Manajemen merupakan
alat untuk mengembangkan keselarasan konsep kompetensi, nilai-nilai dan
penampilan guru. Guru merupakan bagian dari sistem kelembagaan membutuhkan
manajemen yang mengelola lima kompetensi guru. Lima kompetensi itu adalah
kepribadian, profesional, pedagogik, sosial dan kepemimpinan.Kompetensi tersebut
mesti menjadi kekuatan dari kelemahan pengembangan kompetensi guru dan
kompetensi itu menjadi peluang dari pada hambatan guru dalam menghadapi
tantangan eksternal.
Kata Kunci: manajemen pengembangan, kompetensi guru PAI

Pendahuluan yang berkepribadian baik (Muhaimin,


Guru Agama Islam adalah seorang 2005: 44-49).Tanggung jawab guru yang
guru biasa disebut dengan ustadz, normatif tersebut membutuhkan
mu’allim, murabbiy, mursyid, mudarris dan penjabaran ruang yang operasional agar
muaddib, yang artinya orang yang dapat dilaksanakan oleh organisasi-
memberikan ilmu pengetahuan dengan organisasi sekolah. Tanggung jawab para
tujuan mencerdaskan dan membina guru dapat disebut lima kompetensi yang
akhlak peserta didik agar menjadi orang terdapat dalam Undang-Undang Nomor 20

70 | Pengembangan Kompetensi
Jurnal MPI Vol 1, 2016

tahun 2003 tentang Guru dan Dosen dan seperti memerhatikan: kesedian,
Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun kemampuan, pertumbuhan, dan
2005 tentang Standar Nasional Pendidikan perbedaan peserta didik; (2)
menuntut reformasi guru untuk memiliki membangkitkan gairah peserta didik; (3)
kompetensi, yaitupedagogik, kepribadian, menumbuhkan bakat dan sikap peserta
profesional dan sosial. Kompetensi didik yang baik; (4) mengatur proses
merupakan gambaran hakikat kualitatif belajar mengajar yang baik; (5)
perilaku seseorang. Kompetensi memerhatikan perubahan-perubahan
merupakan kapasitas untuk melakukan kecenderungan yang memengaruhi proses
sesuatuyang dihasilkan dari proses mengajar; dan (6) adanya hubungan
belajar. Selama proses belajar seorang manusiawi dalam proses belajar-
guru semestinya menunjukkan mengajar.
kemampuannya menjadi seorang Muhaimin (2003: 209-213),
pendidik. Kompetensi pendidik perlu memetakan tugas kompetensi pendidik
bersendikan pada prinsip keguruan. dalam perspektif Islam sebagaimana
Prinsip keguruan itu dapat berupa: (1) dalam tabel berikut:
kegairahan dan kesediaan untuk mengajar

Tabel 1. Istilah Pendidik


ISTILAH
NO. TUGAS KOMPETENSI PENDIDIK DALAM PENDIDIKAN ISLAM
PENDIDIK
1. Ustadz Orang yang komitmen terhadap profesionalisme, yang melekat
pada dirinya sikap dedikatif, komitmen terhadap mutu proses
dan hasil kerja, serta sikap continous improvement.

2. Mu’allim Orang yang menguasai ilmu dan mampu mengembangkannya


serta menjelaskan fungsinya dalam kehidupan, menjelaskan
dimensi teoritis dan praktisnya, sekaligus melakukan “transfer
ilmu/pengetahuan, internalisasi, serta impelementasi (amaliah)
secara terpadu.
3. Murabbi Orang yang mendidik dan menyiapkan peserta didik agar mampu
berkreasi serta mampu mengatur dan memelihara hasil
kreasinya untuk tidak menimbulkan malapetaka bagi dirinya ,
masyarakat dan alam sekitarnya.
4. Mursyid Orang yang mampu menjadi model atau sentral identifikasi diri
atau menjadi pusat anutan, teladan dan konsultan bagi peserta
didik.
5. Mudarris Orang yang memiliki kepekaan intelektual dan informasi serta
memperbarui pengetahuan dan keahliannya secara
berkelanjutan, dan berusaha mencerdaskan peserta didiknya,
memberantas kebodohan mereka, serta melatih keterampilan
sesuai dengan bakat, minat dan kemampuannya.
6. Mu’addib Orang yang mampu menyiapkan peserta didik untuk
bertanggung jawab dalam membangun peradaban yang
berkualitas di masa depan.
Sumber: Muhaimin (2003)

Muh. Hambali|71
Jurnal MPI Vol 1, 2016

Berdasarkan tabel di atas, tugas Kompetensi menunjukkan


pendidik mempunyai tanggung jawab penampilan dan perbuatan yang
sangat mulia jika dapat terlaksana dengan rasional untuk memenuhi spesifikasi
baik di lembaga tertentu dalam melaksanakan tugas-
pendidikan.Profesionalisme pendidik tugas kependidikan (Hamzah Uno,
sangat penting untuk mendorong 2012: 61).
pelaksanaan tugas keguruan yang 2. Competence is broad capacities as fully
mempunyai kompleksitas dalam human attribute. Compentence is
pelaksanaan di sekolah. supposed to include all “qualities of
Gurumenjadi pendidik profesional personal effectiveness that are
membutuhkan berbagai kompetensi required in the workplace”, it is certain
keguruan. Kompetensi dasar bagi guru that we have here a very diverse set of
didasarkan pada tahapan kepekaan qualities indeed: attitude, motives,
terhadap bobot potensi dasar dan interest, personal attunements of all
kecenderungan yang dimilikinya. kinds, perceptiveness, receptivity,
Kompetensi membutuhkan kemampuan openness, creativity, social skill
persiapan para guru untuk menguasai generally, interpersonal maturity,
pengetahuan, keterampilan dan kinds of personal identification, etc,- as
kemampuan kusus yang terkait dengan well as knowledge, understandings,
profesi bidang mata pelajaran keguruan. action and skills(Hamzah Uno, 2012:
Kompetensi membangun ketrampilan 62).
dalam belajar-mengajar di kelas. Guru 3. Kompetensi adalah menggambarkan
dianjurkan meningkatkan kemampuannya kualifikasi atau kemampuan
agar memenuhi syarat guru yang seseorang, baik yang kualitatif
profesional. Kompetensi yang harus maupun kuantitatif (Kunandar, 2007:
dimiliki oleh guru berdasarkan Undang- 51).
undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang 4. Kompetensi merupakan suatu tugas
Guru dan Dosen pada Bab IV (Udin yang memadai atas kepemilikan
Syaefudin Saud, 2009: 49). Pasal 10 ayat pengetahuan, keterampilan dan
91, yang menyatakan bahwa “ Kompetensi kemampuan yang dituntut oleh
guru meliputi kompetensi pedagogik, jabatan seseorang (Roestiyah N.K.,
kompetensi kepribadian, kompetensi 1989: 4)
sosial, dan kompetensi profesional yang 5. Kompetensi juga berarti sebagai
diperoleh melalui pendidikan profesi”. pengetahuan, keterampilan dan nilai-
Kompetensi berasal dari kata nilai dasar yang direfleksikan dalam
competency, yang berarti kemampuan kebiasaan berpikir dan bertindak.
atau kecakapan (Rusman, 2010: 70). (Kunandar, 2007: 52).
Menurut kamus Bahasa Indonesia,
kompetensi dapat diartikan (kewenangan) Pengertian kompetensi ini relasi
kekuasaan untuk menentukan atau dengan profesi guru. Kompetensi guru
memutuskan suatu hal (Moch. Uzer mengandung arti kemampuan seseorang
Usman, 2005: 14).Beberapa makna dari guru dalam melaksanakan kewajiban-
istilah kompetensi, yaitu : kewajiban secara bertanggung jawab
1. Kompetensi mengacu pada dan atau kemampuan dan
kemampuan melaksanakan sesuatu kewenangnan guru dalam melaksanakan
yang diperoleh melalui pendidikan. profesi keguruannya (Kunandar, 2007:

72 | Pengembangan Kompetensi
Jurnal MPI Vol 1, 2016

55). Guruadalah orang yang bertugas tertentu berkenaan dengan bagian-bagian


mencerdaskan kehidupan bangsa dalam yang dapat diaktualisasikan dan
semua aspeknya, baik spiritual, emosional, diwujudkan dalam bentuk tindakan atau
intelektual, fisikal, finansial maupun aspek kinerja untuk menjalankan profesi
lainnya. Dalam bahasa teknik edukatif, tertentu.
guru terkait dengan kegiatan untuk Kompetensi guru mengandung arti
mengembangkan peserta didik dalam kemampuan seseorang guru dalam
ranah kognitif, afektif dan psikomotorik melaksanakan kewajiban-kewajiban
(Moh. Roqib, 2011: 22). secara bertanggung jawabguru dalam
Pengertian kompetensi guru melaksanakan profesi keguruannya.Jadi,
pendidikan agama Islam yakni pengertian kompetensi guru adalah
pendidikan penting bagi kehidupan seperangkat penguasaan kemampuan
manusia, terutama dalam mencapai yang harus ada dalam diri guru agar dapat
ketentraman batin dan kesehatan mental. mewujudkan kinerjanya secara tepat dan
Agama Islam merupakan bimbingan hidup efektif.
yang paling baik, pencegah perbuatan
salah yang paling ampuh, pengendali Pengembangan kompetensi guru
moral yang tiada taranya. Maka agama Islam
kompetensi guru agama Islam adalah Guruadalah orang yang
kewenangan untukmenentukan bertanggung jawab terhadap
pendidikan agama Islam yang akan perkembangan peserta didik dalam
diajarkan pada jenjang tertentu di sekolah pengajaran, pembinaan dan pelatihan.
tempat guru tersebut mengajar(Zakiyah Aspek pendidikan itu mencakup seluruh
Daradjat, 2010: 95). potensi peserta didik yang mencakup
Kompetensi diartikan oleh potensi afektif, kognitif dan
Cowell,yang dikutip oleh Anshori(2010: psikomotorik.Seorang guru mempunyai
59), sebagai suatu keterampilan yang defnisi pendidik kodrat dan pendidik
bersifat aktif. Kompetensi dikategorikan jabatan.Dua aspek itu merupakan dua
mulai dari tingkat dasar hingga lebih ruang lingkup tanggung jawab guru yang
kompleks yang pada gilirannya akan perlu mempunyai penjiwaan sebagai
berhubungan dengan proses penyusunan pendidik.Pendidik kodrat artinya setiap
bahan atau pengalaman belajar yang orang dewasa mempunyai keluarga yang
lazimnya terdiri dari( Anshori, 2010: 59: sepantasnya memberikan pendidikan
(1) Penguasaan minimal kompetensi pada keluarga sebelum mendidik di luar
dasar; (2) Praktik kompetensi dasar; (3) keluarganya. Sebagaimana dapat dibaca
Penambahan penyempurnaan atau dalam Surah At Tahrim (66) ayat 6: “Hai
pengembangan terhadap kompetensi atau orang-orang yang beriman, perihalah
ketrampilan. dirimu dan keluargamu dari api neraka
Ketiga proses tersebut dapat terus yang bahan bakarnya adalah manusia dan
berlanjut selama masih ada kesempatan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang
untuk melakukan penyempurnaan atau kasar, yang keras, yang tidak mendurhakai
pengembangan kompetensinya. Allah terhadap apa yang diperintahkan-
Kompetensi merupakan satu-kesatuan Nya kepada mereka dan selalu
yang utuh yang menggambarkan potensi, mengerjakan apa yang diperintahkan. “
pengetahuan, keterampilan, dan sikap Ini artinya bahwa setiap orang
yang dinilai, yang terkait dengan profesi tua dalam keluarganya mempunyai

Muh. Hambali|73
Jurnal MPI Vol 1, 2016

tanggung jawab mendidik tanpa harus Proses interaksi belajar mengajar


berpendidikan formal tinggi.Orang tua yang mengandung serangkaian
mesti mesti meningkatkan kualitas diri perbuatan guru dan siswa atas timbal
agar mampu bersinergi dengan visi dan balik yang langsung dalam situasi
misi sekolah.Orang tua merupakan pendidkan untuk mencapai tujuan
bagian dari warga sekolah perlu tertentu. Intraksi guru dengan siswa
meningkatkan keahlian mendidik bukan hanya dalam penguasaan bahan
anaknya dan keluarganya.Hal ini ajran, tetapi juga dalam penerimaan nilai-
merupakan tanggung jawab kodrati bagi nilai, pengembangan sikap serta
setiap pemimpin keluarga. mengatasi kesulitaan-kesulitan yang di
Pendidikan membutuhkan hadapi oleh siswa.intraksi belajar
keterlibatan lingkungan mengajar dari guru kepada peserta didik
masyarakat.Masyarakat merupakan dalam rangka menimbulkan motivasi
bagian penting diharapkan berpartisipasi belajar siswa, guru bukan hanya saja
dalam pengembangan peserta sebagai pelatih dan pengajar tetapi juaga
didik.Sedangkan guru yang bertanggung sebagai pendidik dan pembingbing.
jawab di pendidikan formal yang Kemampuan profesionalitas guru
mmempunyai jabatan dan menurut Mohammad Uzer Usman (2005)
kompetensi.Kompetensi guru tidak meliputi berikut ini:
sebatas pengetahuan dan tanggung jawab 1. Menguasai landasan kependidikan
setiap orang, namun guru membutuhkan 2. Menguasai bahan pengajaran
kemampuan kusus melalui jalur formal di 3. Menyusun program pengajaran
lembaga pendidikan atau dapat di sebut 4. Melaksanakan program pengajaran
LPTK (Lembaga pendidikan Tenaga 5. Menilai hasil belajar mengajar yang
Kependidikan). Gurudalam jabatan telah dilaksanakan
membutuhkan kemampuan kusus yang Berdasarkan pengertian di atas,
kualitasnya membutuhkan perencanaan maka seorang guru profesional adalah
sistematis. Pada hakikatnya, guru dalam guru yang mempunyai strategi mengajar,
jabatan adalah dapat membantu orang menguasai bahan, mampu menyusun
tua dalam mendidik anak karena ia program maupun membuat penilaian
memiliki berbagai keterbatasan. hasil belajar yang tepat.Untuk dapat
Kompetensi berhubungan dengan melaksanakan perannya, guru harus
interaksi belajar mengajar dalam proses mempunyai kompetensi sebagai modal
pembelajaran. Seseorang guru dasar dalam mengemban tugas dan
menyampaikan materi pelajaran jika kewajibannya. Profesionalitas
tidak disertai dengan kompetensi seperti merupakan kata yang intensif pada guru.
penguasaan bahan, begitu juga dengan Gurumenunjukkan kinerja yang
pemilihan dan penggunaan metode yang profesionalitas merupakan keniscayaan
tidak sesuai dengan materi akan dalam menjalankan tugas pengajaran,
menimbulkan kebosanan dan pelatihan, pembimbingan dan
mempersulit pemahaman belajar siswa. pengevalusian. Kriteria profesionalitas
Dengan demikian, kompetensiguru adalah kemampuan menunjukkan etos
sangat mendukung dalam rangka dan dedikasi sebagai pendidik.Sertifikat
merangsang motivasi belajar siswa dan pendidik merupakan jawaban
sekaligus tercapainya interaksi belajar meningkatkan kinerja organisasi profesi
mengajar sebagai mestinya. guru dan standarisasi guru yang

74 | Pengembangan Kompetensi
Jurnal MPI Vol 1, 2016

menjalankan tugas pokok di lembaga terhadap kedisiplinan anak agar patuh


pendidikan. terhadap aturan sekolah.Tugas ini
Hal ini dapat diperkuat oleh mempunyai kaitan dalam meningkatkan
Nahlawi(1989: 239-244)bahwa seorang pertumbuhan dan perkembangan anak
pendidik mempunyai karakteristik untuk memperoleh pengalaman-
berikut ini: pengalaman pembelajaran.Oleh karena
a. Setiap pendidik harus memiliki sifat itu, Pendidik sebagai guru membutuhkan
rabbani, yaitu memiliki ketaatan kompetensi yang tinggi untuk
kepada Tuhan yang Maha Esa. melaksanakan tugas-tugas dasar
b. Seorang pendidik hendaknya kemampuan mengajar dan mengevaluasi.
menyempurnakan sifat Sebagaimana pendapat berikut ini
rabbaniahnya dengan keikhlasan. (Whina Sanjaya, 2007: 27), yaitu 1) guru
c. Seorang pendidik hendaknya harus merencanakan tujuan dan
mengajarkan ilmunya dengan sabar. mengidentifikasi kompetensi yang
d. Seorang pendidik harus memiliki hendak dicapai; 2) Guru harus melihat
kejujuran dengan menerapkan apa keterlibatan peserta didik dalam
yang dia ajarkan dalam kehidupan pembelajaran dan yang paling penting
pribadinya. bahwa peserta didik melaksanakan
e. Seorang pendidik harus senantiasa kegiatan belajar itu tidak hanya secara
meningkatkan wawasan dan jasmaniah; 3) guru harus memaknai
pengetahuannya. kegiatan belajar; dan 4) guru harus
f. Seorang pendidik harus cerdik dan melaksanakan penilaian.
terampil dalam menciptakan
metode pengajaran yang variatif Kompetensi guru pendidikan agama
serta sesuai dengan situasi dan Islam (GPAI)
materi pelajaran. Kompetensi yang dimaksud adalah
g. Seorang pendidik harus mampu (Omar Hamalik, 2002: 36):
bersikap tegas dan meletakkan 1) Kompetensi personal, artinya
sesuatu sesuai proporsinya. seorang guru harus memiliki
h. Seorang pendidik dituntut untuk kepribadian yang mantap yang patut
memahami psikologi anak didiknya. untuk diteladani.
i. Seorang pendidik dituntut untuk 2) Kompetensi profesional, artinya
peka terhadap fenomena kehidupan seorang guru harus memiliki
sehingga dia mampu memahami pengetahuan yang luas, mendalam
berbagai kecenderungan dunia dari bidang studi yang diajarkannya,
beserta dampak dan akibtanya memilih dan menggunakan berbagai
terhadap anak didik. metode mengajar dalam proses
j. Seorang pendidik dituntut untuk belajara mengajar yang
memiliki sikap adil terhadap seluruh diselenggarakannya.
anak didiknya. 3) Kompetensi sosial, artinya seorag
guru harus mampu berkomunikasi
Karakteristik pendidik di atas baik dengan siswa, sesama guru
merupakan dasar yang melekat dan mesti maupun masyarakat luas.
mendapat tempat secara tepat.Pendidik 4) Kompetensi Pedagogik yang
mempunyai peran dan tugas memberikan meliputi pemahaman terhadap
dorongan pengawasan, pembinaan peserta didik serta suasana di kelas.

Muh. Hambali|75
Jurnal MPI Vol 1, 2016

5) Kompetensi kepemimpinan. pendidik dapat mempengaruhi kearah


Kompetensi ini adalah kompetensi proses pembelajaran dengan tata nilai
yang harus dimiliki guru PAI terkait yang dianggap baik dan berlaku dalam
dalam hal mempengaruhi orang lain. masyarakat. Guru harus memiliki
Masalah kepemimpinan akan di bab kedisiplinan yang berstandar kode etik
tersendiri. profesi agar berdampak pada sikap
mental, watak dan kepribadian peserta
1.Kompetesi pedagogik didik yang kuat. Guru dituntut
Kompetensi pedagogik adalah membelajarkan peserta didik untuk
kemampuan yang harus dimiliki guru disiplin diri, membaca, mencintai buku,
berkenaan dengan karakteristik peserta menghargai waktu dan sadar tata tertib.
didik dilihat dari berbagai aspek fisik, Kesadaran gururu tergambar dalam
moral, sosial, kultural,emosional dan personifikasi pribadi yang unggul
intelektual. Hal tersebut berimplikasi merupakan syarat mutlak menjadi
bahwa seorang guru harus mampu guru.Keunggulan kepribadian
menguasai teori belajar dan prinsip-prinsip menunjukkan nilai dan sikap yang dapat
prinsip pembelajaran yang mendidik diterima oleh organisasi profesi dan
karena peserta didik memiliki karakter, masyarakat madrasah.Kapasitas
sifat, dann keterkaitan yang berbeda. kepribadian perlu menunjukkan
Berkenaan dengan pelaksanaan keteladanan
anan di dalam madrasah maupun
kurikulum, seorang guru harus mampu di luar madrasah.Keteladanan merupakan
mengembangkan kurikulum di tingkat dasar dalam penciptaan kelembagaan
satuan pendidikan masing-masing
masing dan yang kondusif.Kompetensi kepribadian
disesuaikan dengan kebutuhan lokal. adalah sejumlah cakupan prasyarat yang
Kompetensi pedagogik merupakan harus dimiliki oleh guru dalam diri dan
kemampuan
puan guru dalam pengelolaan kepribadiannya. Kompetensi ini sekur
sekurang-
pembelajaran peserta didik yang kurangnya mencakup (Anshori, 2010: 61):
sekurang-kurangnya
kurangnya meliputi (Anshori,
2010: 61): •Beriman
Beriman dan bertaqwa
1. Pemahaman wawasan atau landasan •Berakhlak
Berakhlak mulia
kependidikan •Stabil
2. Pemahaman terhadap peserta didik 1 •Teladan
Teladan
3. Pengembangan kurikulum atau
silabus
•Arif
Arif dan bijaksana
4. Perancangan pembelajaran
•Demokratis
Demokratis
5. Pelaksanaan
naan pembelajaran yang
•Dewasa
Dewasa
mendidik dan dialogtis
6. Pemanfaatan teknologi pembelajaran
2 •Evaluasi
Evaluasi kinerja

7. Evaluasi hasil belajar


8. Pengembangan peserta didik untuk •Mantap
Mantap
mengaktualisasikan berbagai •Berwibawa
Berwibawa
kompetensi yang dimilkinya. •Sportif
Sportif
2. Kompetensi kepribadian
3 •Pengembangan
Pengembangan diri
Pendidikan adalah proses yang
direncanakan agar semua berkembang
melalui proses pembelajaran. Gurusebagai
Guru

76 | Pengembangan Kompetensi
Jurnal MPI Vol 1, 2016

Setiap guru PAI semestinya 14. Guruharus mengamalkan ilmu serta


menunjukkan sifat ini agar dapat menyelaraskan kata dengan
menumbuhkan kompetensi yang ingin perilaku.
dicapai oleh lembaga Seorang guru membutuhkan
pendidikan.Sebagaimana juga, seorang nilai-nilai keteladanan dan kesederhanaan
guru membutuhkan kesungguhan dalam dalam mengkontruksi motivasi peserta
menjalankan tugas guru di dalam didik.Motivasi peserta didik memiliki
pendidikan agama Islam. Sifat tersebut gambaran terhadap kewajiban sekolah
antara lain (Anshori, 2010: 63): jika nilai sikap guru dapat
1. Zuhud dalam arti tidak mengkondisikan suasana
mengutamakan keridlaan Allah pembelajaran.Nilai dan tradisi ikhlas dan
semata. tanggung jawab menjadi penting pada
2. Kebersihan guru harus senantiasa ranah afektif bagi guru. Guru pendidikan
dijaga. agama Islam yang berkepribadian
3. Ikhlas dalam pekerjaan. merupakan dasar disseminasi nilai, norma
4. Pemaaf dan tradisi yang mencirikan zuhud. Hal ini
5. Seorang guru merupakan dikarenakan zaman terus berubah,
bapak/ibu, saudara, dan sahabat permasalahan bertambah, dan tantangan
sebelum ia menjadi guru. pun variatif, tidak semata pemimpin di
6. Seorang guru harus mengetahui sekolah untuk merespon persoalan
tabiat murid tersebut harus terus dikembangkan
7. Menguasai materi pelajarannya hingga pada titik yang paling
8. Kreatif dalam memberikan sempurna.Bila diterjemahkan lebih
pengajaran kepada siswanya, jauh.Guru berkepribadian adalah orang
sehingga siswa mudah dalam dalam organisasi profesi yang tidak
menerima transfer pemikiran yang mengutamakanjabatan semata, namun ia
diberikan. mampu memberikan manfaat bagi orang
9. Harus menaruh kasih sayang lainatau bagi organisasi profesi. Setiap
terhadap murid dan memperhatikan jenis organisasi profesi membutuhkan
mereka seperti terhadap anak kinerja totalitas agar mencapai perubahan
sendiri arti fungsional yang lebih besar bagi
10. Memberikan nasihat kepada murid masyarakat.
dalam setiap kesempatan Organisasi profesi guru
11. Mencegah murid dari akhlak yang mempunyai peran mulia yang tertulis
tidak baik dengan jalan sindiran, dalam undang-undang dan peraturan
terus terang, halus dengan tidak lainnya. Ini artinya kedudukan guru secara
mencela. normatif mendapatkan ruang yang tinggi
12. Guru harus memperhatikan tingkat dalam masyarakat, namun ini belum
kecerdasan muridnya dan berbicara berbanding lurus dengan beberapa kasus
dengan mereka dengan kadar yang dihadapi oleh para guru, misalnya
akalnya, termasuk di dalamnya guru mendapatkan hak tunjangan profesi
berbicara dengan bahasa mereka. guru di beberapa di daerah tidak sama
13. Tidak menimbulkan kebencian pada pendapatannya dalam satu tahunnya
murid terhadap suatu cabang ilmu walaupun mereka dari kementerian yang
yang lain sama. Kenyataan ini tidak menyebabkan
para guru menurunkan motivasi mengajar

Muh. Hambali|77
Jurnal MPI Vol 1, 2016

dan menjaga nilai-nilai unggul, yaitu memiliki keragagaman sosial


profesional dan ikhlas dalam menjalankan budaya.
profesinya.Oleh karena itu dapat disebut 2. Menggunakan teknologi
guru tersebut mempunyai kepribadian komunikasi dan informasi secara
matang. fungsional;
3. Kompetensi Sosial 3. Berkomunikasi dengan komunitas
Kompetensi sosial adalah keahlian profesi sendiri dan profesi lain
guru melakukan komunikasi, bekerja secara lisan dan tulisan atau
sama, bergaul simpatik dan mempunyai bentuk lain.
jiwa yang menyenangkan. Keahlian guru 4. Berkomunikasi secara efektif,
itu harus mampu beradaptasi dengan empatik dan santun dengan
warga sekolah. Kemampuan inin juga akan sesame pendidik, tenaga
memperkuat iklim pembelajaran yang kependidikan, orang tua, dan
kondusif antara guru dengan murid dan masyarakat.
guru dengan wali murid. Apabila ini terus- 5. Menerapkan prinsip persaudaraan
menerus terkelola dengan baik sejati dan semangat kebersamaan.
berdampak pada kemajuan motivasi
belajar bagi peserta didik.Struktur Dengan kompetensi tersebut,
lingkungan belajar peserta didik berdampak langsung hubungan
membutuhkan peran madrasah/sekolah dengan masyarakat
guru.Gurumerupakan motor utama akan berjalan dengan lancar, sehingga jika
menciptakan interaksi yang aktif bukan ada keperluan dengan orang tua peserta
pasif. Oleh karena itu kompetensi sosial didik, para guru tidak akan mendapat
membutuhkan keahlian motorik, bukan kesulitan.
sekedar ahli konsepnya.Pengalaman guru 4. Kompetensi Profesional
mempunyai pengaruh besar menciptakan Kompetensi profesional adalah
lingkungan sosial yang terstruktur. kemampuan yang harus dimiliki guru
Kompetensi sosial adalah dalam perencanaan dan pelaksanaan
kebutuhan dasar guru untuk mencapai proses pembelajaran. Gurumempunyai
keunggulan guru di sekolah maupun di tugas untuk mengarahkan kegaiatan
luar sekolah. Guru berperan untuk belajar peserta didik untuk mencapai
menciptakan kelompok profesi guru yang tujuan pembelajaran. Untuk itu guru
mampu mendorong hubungan guru dan dituntut mampu menyampaikan bahan
murid tidak sekedar pembelajaran, namun pelajaran. Dalam menyampaikan
hubungan itu juga terjadi di lingkungan pembelajaran, guru mempunyai peranan
masyarakat luas. Untuk itu membutuhkan dan tugas sebagai sumber materi yang
kinerja guru yang kuat dalam tidak pernah kering dalam mengelola
memposisikan secara stratetis.Kriteria proses pembelajaran. Kegiatan
kinerja guru dalam kaitannya dengan mengajarnya harus disambut oleh peserta
kompetensi sosial. Kompetensi sosial didik sebagai suatu seni pengelolaan
merupakan kemampuan guru sebagai proses pembelajaran yang diperoleh
bagian dari masyarakat yang sekurang- melalui latihan, pengalaman, dan kemauan
kurangnya meliputi keahlian: belajar yang tidak pernah putus.
1. Beradaptasi ditempat bertugas si Kompetensi profesional
seluruh Republik Indonesia yang merupakan kemampuan guru dalam
menguasai bidang ilmu pengetahuan,

78 | Pengembangan Kompetensi
Jurnal MPI Vol 1, 2016

teknologi, dan budaya yang diampunya bukti-bukti yang dikumpulkan harus


yang sekurang-kurangnya meliputi mencukupi serta terkini dan asli.
penguasaan dalam: a) materi pelajaran 2. Reliabel, yaitu uji kompetensi
secara luas dan mendalam sesuai dengan bersifat konsisten, dapat
standar isi program satuan pendidikan, menghasilkan kesimpulan yang
mata pelajaran dan kelompok mata relatif sama walaupun dilakukan
pelajaran yang akan diampu, b) konsep pada waktu, tempat dan asesor yang
dan metode disiplin keilmuan, teknologi, berbeda.
atau seni yang relavan, yang secara 3. Fleksibel, yaitu uji kompetensi
konseptual menaungi atau koheren dilakukan dengan metode yang
dengan program satuan pendidikan, mata disesuaikan dengan kondisi peserta
pelajaran, dan kelompok mata pelajaran serta tempat uji kompetensi.
yang akan diampu. 4. Adil, yaitu uji kompetensi tidak
Kemampuan yang harus dimiliki boleh ada diskriminasi terhadap
pada dimensi komepetensi profesional guru, dimana mereka harus
dapat dicermati dari aspek-aspek berikut diperlukan sama sesuai dengan
ini. prosedur yang ada dengan tidak
1. Menguasai materi, struktur, konsep melihat dari kelompok mana dia
dan pola pikir keilmuan yang berasal.
mendukung mata pelajaran. 5. Efektif dan efisien, yaitu uji
2. Menguasai standar kompetensi dan kompetensi tidak mengorbankan
kompetensi dasar mata pelajaran. sumber daya dan waktu yang
3. Mengembangkan materi pelajaran berlebihan dalam melaksanakan uji
yang diampu secara kreatif. kompetensi sesuai dengan unjuk
4. Mengembangkan keprofesionalan kerja yang ditetapkan. Uji
secara berkelanjutan dengan kompetensi sebisa mungkin
melakukan tindakan reflektif. dilaksanakan di tempat kerja atau
5. Memanfaatkan teknologi informasi dengan mengorbankan waktu dan
dan komunikasi untuk berkomunikasi biaya yang sedikit.
dan mengembangkan diri. Tingkat kualitas kompetensi
Untuk mengukur kompetensi guru profesi seseorang itu tergantung pada
melalui uji kompetensi guru dapat tingkat penguasaan kompetensi kinerja
dirumuskan profil guru (performance competence) sebagai ujung
kompetensinya.Kondisi nyata itulah yang tombak serta tingkat kemantapan
menjadi dasar peningkatan kompetensi penguasaan kompetensi kepribadian
guru.Dengan demikian, tujuan uji (values and attitudes competencies) sebagai
kompetensi adalah menilai dan landasan dasarnya, maka implikasinya
menetapkan apakah guru sudah kompeten ialah bahwa dalam upaya penembangan
atau belum dilihat dari standar profesi dan perilaku guru itu keduannya
kompetensi yang diujikan.Pelaksanaan uji (aspek kinerja dan kepribadian)
kompetensi dilakukan dengan seyogyanya diindahkan keterpaduannya
menggunakan prinsip-prinsip seperti secara proporsional. Dengan demikian
berikut ini. maka identitas dan jati diri seorang tenaga
1. Valid, yaitu menguji apa yang kependidikan yeng profesional pada
seharusnya dinilai atau diuji dan dasarnya akan ditandai oleh tercapainya
tingkat kematangan kepribadian yang

Muh. Hambali|79
Jurnal MPI Vol 1, 2016

mantap dalam menampilkan kinerja dikembangkan, yaitu (Muh Uzer


profesinya yang prima dengan penuh Usman,1981):
semangat pengabdian bagi kemaslahatan a. menguasai kurikulum
umat manusia sesuai dengan bidang b. menguasai materi semua mata
keahliannya (Udin Syaefudin Saud, ,2009: pelajaran
132). c. terampil menggunakan multi
Tujuan adanya standar kompetensi metode pembelajaran
guru adalah sebagai jaminan dikuasainya d. memiliki komitmen yang tinggi
tingkat kompetensi minimal oleh guru terhadap tugasnya
sehingga yang bersangkutan dapat e. memiliki kedisiplinan dalam arti
melakukan tugasnya secara profesional, yang seluas-luasnya
dapat dibina secara efektif dan efisien Guru yang profesional
serta dapat melayani pihak yang membutuhkan langkah-langkah yang
berkepentingan terhadap proses relevan.Sebelum itu, seorang guru harus
pembelajaran dengan sebaik-baiknya memiliki kriteria-kriteria yang
sesuai dengan bidang tugasnya. ditetapkansebagaidasarpembentukan
Adapun manfaat disusunya guru profesional. Berdasarkan UU No. 14
standar kompetensi guru ini adalah tahun 2005 pasal 8 menyatakan bahwa
sebagai acuan pelaksanaan uji kompetensi, guru wajib memiliki kualifikasi akademik,
penyelenggaraan diklat, dan pembinaan, kompetensi, sertifikat pendidik, sehat
maupun acuan bagi pihak yang jasmani dan rohani, serta memiliki
berkepentingan terhadap kompetensi kemampuan untuk mewujudkan
guru untuk melakukan evaluasi, pendidikan nasional. Kemudian pasal 9
pengembangan bahan ajar dan sebagainya menyatakan kualifikasi akademik
bagi tenaga kependidikan. Kompetensi sebagaimana yang dimaksud dalam pasal
tersebut diperlukan adanya indikator- 8 diperoleh melalui pendidikan tinggi
indikator yang dapat teramati dan program sarjana atau program diploma
terukur. Dengan hasil pengamatan dan empat.Penegasan dari UU ini menyatakan
pengukuran itulah tingkatan penguasaan bahwa untuk mejadi seorang guru,
(mastery and proficiencymastery and minimal harus berpendidikan sarjana atau
proficiency) dalam jenis kompetensi diploma empat. Sedangkan menurut
tertentu akan dapat diketahui dengan Sulani, syarat pokok seorang guru adalah:
mengacu kepada kriteria keberhasilan a. syarat syakhsiyah (memiliki
kinerja minimal yang dapat diterima (the kepribadian yang dapat
minimal acceptable performance) yang diandalkan)
telah ditetapkan (disepakati) terlebih b. syarat ilmiah (memiliki ilmu
dahulu. pengetahuan yang mumpuni)
Dalam rangka mendukung c. syarat idhafiyah (mengetahui,
terwujudnya suasana proses belajar menghayati dan menyelami
mengajar yang berkualitas di lembaga manusia yang dihadapinya,
pendidikanmembutuhkan adanya sehingga dapat menyatukan
profesionalitas. Karakteristik guru yang dirinya untuk membawa anak
profesionalitas sedikitnya ada lima didik menuju tujuan yang
karakteristik dan kemampuan ditetapkan).
profesionalitas guru yang harus Kompetensi guru di Indonesia
telah pula dikembangkan oleh Proyek

80 | Pengembangan Kompetensi
Jurnal MPI Vol 1, 2016

Pembinaan Pendidikan.Guru (P3G) belajar mengajar; dan (4) Menguasai


Departemen Pendidikan dan bahan pelajaran.
Kebudayaan.Pada dasarnya kompetensi Penjelasan di atas bahwa makna
guru menurut P3G bertolak dari analisis profesionalitas merupakan bagian dari
tugas-tugas seorang guru, baik sebagai totalitas kepribadian guru. Artinya,
pengajar, pembimbing, maupun sebagai profesionalisasi harus dimulai sejak dini,
administrator kelas. Ada sepuluh yang memerlukan waktu cukup lama
kompetensi guru menurut P3G (Rusman,
serta terus ditelusuri proses
2010: 51), yaitu (1)Menguasai bahan; (2)
perkembangannya. Profesionalitas guru
Mengelola program belajar mengajar; (3)
menghendaki kematangan pribadi. Hal
Mengelola kelas (4); Menggunakan media
atau sumber belajar; (5) Menguasai
ini menyangkut adanya kesiapan seorang
landasan kependidikan; (6)Mengelola guru untuk melakukan interaksi,
interaksi belajar mengajar; (7) Menilai komunikasi, melaksanakan bimbingan
prestasi belajar; (8) Mengenal fungsi dan dan penyuluhan, pengadministrasian,
layanan bimbingan penyuluhan; (9) penelitian, penguasaan materi pelajaran
Mengenal dan menyelenggarakan yang akan disampaikan di kelas, serta
administrasi sekolah; dan (10) Memahami kemampuan untuk melakukan evaluasi
dan menafsirkan hasil penelitian guna dan reevaluasi sehingga tugas
kepeluan pengajaran. profesionalitas dapat dilakukan secara
Delapan dari sepuluh kompetensi maksimal dan terarah.
yang disebutkan tersebut, lebih diarahkan Menurut Mukhtar (2003: 98)
kepada kompetensi guru sebagai bahwa dimensi dan indikator
pengajar.Dapat disimpulkan pula bahwa
profesionalitas seorang pendidik dapat
kesepuluh kompetensi tersebut hanya
ditampilkan dalam tabel berikut ini:
mencakup dua bidang kompetensi guru
yakni kompetensi kognitif dan kompetensi
perilaku.Kompetensi sikap, khususnya
sikap profesional guru, tidak tampak.
Untuk keperluan analisis tugas guru
sebagai pengajar, maka kompetensi
kinerja profesi keguruan (generic teaching
competencies) dalam penampilan aktual
dalam proses belajar mengajar, minimal
memiliki empat kemampuan, yakni,
(1)Merencanakan proses belajar
mengajar; (2) Melaksanakan dan
memimpin/mengelola proses belajar
mengajar; (3) Menilai kemajuan proses

Muh. Hambali|81
Jurnal MPI Vol 1, 2016

Tabel 2. Dimensi dan Indikator Profesionalitas Seorang Pendidik


Dimensi Indikator
1. Kompetensi a. Kompetensi terhadap karier
b. Kompetensi terhadap pekerjaan
c. Kompetensi kepada setiap orang

2. Tanggung jawab a. Tanggung jawab terhadap pekerjaan.


b. Tanggung jawab terhadap karier.
c. Berientasi pada pelayanan stakeholder.
d. Bekerja sesuai prioriitas.
e. Tanggung jawab sosial.
f. Tanggung jawab moral
g. Tanggung jawab keilmuan.
3. Keterbukaan a. Orientasi terhadap dunia luar.
b. Terbuka terhadap ide-ide baru.
4. Orientasi reward a. Memiliki kepastian upah atau gaji.
atau punishment b. Memiliki status yang jelas.
c. Orientasi prastise.
d. Menghargai atau memiliki kode etik.
6. Kemampuan atau a. Mampu dan memiliki perilaku pamong.
kreativitas b. Mengembangkan norma kolaborasi.
c. Mampu berdiskusi mengenai strategi baru.
d. Mampu mengajar.
e. Mampu memecahkan masalah.
f. Mampu menganalisis data.
g. Mampu meningkatkan strategi.
h. Pengendalian risiko.
i. Mampu menghadapi setiap manusia yang berbeda.
j. Mampu saling mendorong.
k. Memiliki keahlian khusus.
l. Memiliki kompetensi.
Sumber: Mukhtar (2003)

Selain itu, guru yang profesional 2. Kompetensi profesional adalah


harus mempunyai kompetensi. Untuk kemampuan dalam penguasaan mata
dapat menjadi seorang guru yang memiliki pelajaran tata bidang studi yang di
kompetensi, maka diharuskan memiliki ajarkan dan terpaku dengan
kemampuan untuk mengembangkan tiga kemampuan mengajarnya sekaligus
aspek kometensi yang ada pada dirinya sehingga guru itu memiliki wibawa
yaitu: akademis.
1. Kompetensi pribadi adalah sikap 3. Kompetensi kemasyarakatan adalah
pribadi guru berjiwa pancasila yang kemampuan yang berhubungan
mengutamakan budaya bangsa dengan bentuk partisipasi sosial
Indonesia, yang rela berkorban bagi seorang guru dalam kehidupan
kelestarian bangsa dan negaranya. sehari-hari di masyarakat tempat

82 | Pengembangan Kompetensi
Jurnal MPI Vol 1, 2016

iabekerja, baik formal maupun membuat keputusan yang cepat dan


informal. tepat, mempengaruhi orang lain,
mengelola konflik, berorganisasi,
5. Kompetensi Kepemimpinan memimpin tim kerja, mengendalikan
Organisasi profesi membutuhkan sstress dan keterampilan
unit kerja yang terbangun secara berkomunikasi.
sistematik.Kemampuan itu dapat 3. Kemampuan berorganisasi
dilakukan oleh kelompok profesi guru (Organizational Mastery), yang
yang mempunyai memiliki kemampuan
kepemimpinan.Kepemimpinan mengembangkan organisasi,
merupakan salah satu kompetensi yang manajemen startegik, meraih
perlu guru kuasai.Hal ini untuk menunjang peluang,mengadakan pengkaderan
martabat kode etik profesi guru. generasi penerus, memahami aspek
Gurumembutuhkan kompetensi makro dan mikro ekonomi dan
kepemimpinan untuk menjalankan peran keterampilan operasional.
dalam organisasi sekolah. Kepemimpinan Kadar kompetensi kepemimpinan
dapat mempengaruhi moral, kepuasan seseorang dapat dipelajari melalui 4
kerja, keamanan, kualitas kehidupan kerja (empat) tingkatan kemampuan yaitu:
dan terutama tingkat prestasi suatu (1)seseorang tidak memiliki pengetahuan
organisasi.Kemampuan kepemimpinan banyak tentang kopentensi
dalam pengarahan adalah faktor penting kepemimpinan, dan tidak peka untuk
efektifitas pengelolaan.Kepemimpinan mengembangkan kompetensi tersebut,
adalah suatu upaya penggunaan jenis mungkin karena mereka tidak pernah
pengaruh bukan paksaan atau concersive mencoba menjadi pemimpin;(2)
untuk memotivasi orang-orang dalam seseorang menjadi sadar apa yang
mencapai tujuan tertentu. Adapun diperlukan untuk mengerjakan sesuatu
kepemimpinan adalah kegiatan dalam secara baik, tetapi masih merupakan
mempengaruhi orang lain untuk bekerja kompetensi yang masih bersifat personal.
keras dengan penuh kemauan untuk Dengan berlatih seseorang akan lebih
tujuan kelompok (Moch. Uzer Usman, peka dan sadar tentang hal yang benar
2005: 17). juga penting dilakukan untuk kemudian
Menurut M.H Matondang (2009: 4) secara gradual diubah menjadi
mengutip Peter F. Drucker, pemimpin kompetensi kepemimpinan;(3)
seharusnya memiliki minimal 3 bidang kepemimpinan atau kompetensi akan
kemampuan atau kompetensi yaitu: sesuatu hal menjadi suatu kenikmatan
1. Kemampuan pribadi, memiliki yang sempurna. Anda akan menerima feed
integritas tinggi, memiliki visi yang back positif dari kemampuan skill dan
jelas, intelegensia tinggi, kreatif dan kepekaan tentang seberapa baik keadaan
inovatif, tidak mudah merasa puas, seseorang yang akan segera berlanjut ke
fleksibel dan memiliki kematangan tingkat empat, dan (4) kemampuan
jiwa, sehat jasmani dan rohani, kepemimpinan atau skill menjadi bagian
wibawa dan kharismatik, mempunyai diri seseorang dan akan tampak secara
idealisme dan cinta tanah air. alami. Seseorang yang yang dilahirkan dari
2. Kemampuan kepemimpinan pada bagaimana ia dibentuk atau bahwa
(Leadership Mastery), memiliki seseorang pemimpin alami, itu berarti
kemampuan memotivasi orang lain, orang tersebut dapat langsung beroperasi

Muh. Hambali|83
Jurnal MPI Vol 1, 2016

menjadi pemimpin tanpa melalui tahapan Organisasi yang visioner


(M.H Matondang, 2009: 9). merupakan ciri adanya kepemimpinan
Kepemimpinan merupakan seni yang aktif.Keaktifan kepemimpinan
menggerakkan organisasi.Organisasi membutuhkan ruang lingkup tugas yang
profesi membutuhkan kekuatan keahlian menjiwai nilai-nilai kepemimpinan.
diri guru dalam menggerakkan secara Karakteristik nilai-nilai kepemimpinan
alami dan taktis.Untuk itu menjadi dapat diukur melalui ciri berikut ini:
masalah dasar kepemimpinan.Profesi guru 1. Pemimpin menentukan dan
membutuhkan dasar-dasar kepemimpinan mengungkapkan misi organisasi
agar terjadi siklus organisasi profesi guru.
berjenjang.Hakikat organisasi profesi guru 2. Pemimpin menetapkan tujuan,
terletak kemampuan guru meletakkan prioritas dan standar.
kepemimpinan sebagai landasan 3. Pemimpin lebih memandang
pengelolaan.Oleh karena itu karakteristik kepemimpinan sebagai tanggung
kepemimpinan mempunyai tanggung jawab dari pada suatu hak istimewa
jawab dalam pengembangan profesi dari suatu kedudukan.
guru.Seorang pemimpin yang baik harus 4. Pemimpin bekerja dengan orang-
memiliki beberapa karakteristik sebagai orang yang berpengetahuan dan
berikut(Kartini Kartono, 1988: 69). tangguh, serta memberikan
1. Tanggung jawab seimbang. kontribusi kepada organisasi.
2. Model peranan positif. 5. Pemimpin memperoleh
3. Memiliki keterampilan komunikasi kepercayaan, respek dan integritas.
yang baik.
4. Memiliki pengaruh positif. Model pendekatan analisis swot
5. Mempunyai kemampuan untuk Pembahasan lima kompetensi dan
menyakinkan orang lain ragam pembahasan kompetensi
Seorang pemimpin mengharuskan mempunyai relasi dengan guru di lembaga
karakteristik nilai dan sikap yang melekat pendidikan Islam. Hal ini yang
pada diri guru.Hal ini merupakan membedakan dengan lembaga pendidikan
pembeda dengan profesi lain.Guru lainnya. Guru PAI mempunyai pembeda
mengharuskan kemampuan jiwa dengan guru mata pelajaran lainnya yang
kepemimpinan yang dapat ditunjukkan terletak pada aspek nilai-nilai
dalam kegiatan komunikasi yang transendental yang cara menjelaskan
bersinergi di lembaga bersifat doktrin dan dan tekstual. Guru
pendidikan.Lembaga pendidikan yang PAI bertugas mengembangan keahlian
handal memberikan tempat pada seorang saintifik juga untuk menunjukkan
guru.Guru yang dapat berperan adalah kapasitas keilmuan. Sebagaimana
guru yang memberikan arti positif bagi pendapat Imam Suprayogo yang tertulis
organisasi yang dapat bersinergi antar bahwa lulusan kampus ini kususnya yang
guru.Oleh karena itu dapat mendudukkan membidani masalah keguruan, yaitu FITK
peranan guru secara makro maupun harus melahirkan ulama’ yang intelek dan
mikro.Kemampuannya mesti intelek yang ulama’ (Imam Suprayogo,
mendapatkan perhatian jika 2004: 113).
mengharapkan organisasi sekolah Gurumempunyai tanggung jawab
visioner. besar terhadap peningkatan kompetensi
yang sudah dirumuskan dalam undang-

84 | Pengembangan Kompetensi
Jurnal MPI Vol 1, 2016

undang guru dan aturan-aturan lainnya. dengan jenjang pendidikan formal,


Bentuk aturan itu merupakan wujud spesifikasi bidang keahlian, sertifikasi dan
komitmen pemerintah terhadap dunia jenjang pengembangan karier.
pendidikan meskipun di dalam di fakta Untuk mewujudkan
kehidupan masyarakat pendidikan masih pengembangan kompetensi guru yang
banya dijumpai hambatan pelaksanaan mendapatkan pemikiran, yaitu aspek
peranturan tersebut. Seorang guru (Syaiful Sagala, 2006: 113-122): (1)
semestinya menunjukkan komepetensinya analisis kebutuhan dan perencanaan
dasar bagi pendidik ditentukan oleh penyelenggaraan pendidikan; (2)
tingkat kepekaannya dari bobot potensi perencanaan pengelolaan perlengkapan
dasar dan kecenderungan yang dan fasilitas sekolah; (3) perencana
dimilikinya.Hal tersebut karena potensi itu sekolah pengguna perencanaan strategik;
merupakan tempat dan bahan untuk (4) siapa perencana pendidikan.
menjawab semua tantangan yang datang Analisis kebutuhan guru yang
dari luar dirinya. mempunyai kompetensi sesuai dengan
Gurusebagai pendidik melakukan bidang studi merupakan masalah pokok
rekayasa pembelajaran berdasarkan dalam peningkatan keguruan.
kurikulum yang berlaku. Dalam tindakan Gurumempunyai tanggung jawab
tersebut guru menggunakan asas pelayanan dalam bidang akademik.
pendidikan maupun teori pendidikan. Pelayanan akademik mengharuskan
Guru membuat desain instruksional kemampuan guru mengetahui konsep-
mengacu pada desain ini para peserta konsep keilmuan dan mempunyai
didik menyusun program pembelajaran di keterampilan menerapkan di lembaga
rumah dan bertanggung jawab sendiri atas pendidikan.Hal ini menyangkut kebutuhan
jadwal belajar yang dibuatnya. Sementara guru di dalam lembaga maupun guru di
itu peserta didik sebagai pembelajar di luar lembaga merupakan tanggung jawab
sekolah memiliki kepribadian, struktur organisasi sekolah dan organisasi
pengalaman dan tujuan.Peserta didik guru.Guru merupakan bagian dari sistem
tersebut mengalami perkembangan jiwa kelembagaan yang harus tertata sehingga
sesuai dengan asas emansipasi dirinya perencanaan menjadi
menuju keutuhan dan kemandirian. penting.Perencanaan sekolah
Kapasitas pengembangan berkewajiban memberikan data dan
kompetensi guru perlu memperhatikan informasi yang akurat mengenai
kepribadian dan kemandirian.Dua hal kebutuhan guru dan fasilitas yang melakat
tersebut menjadi dasar kualitas guru yang kepada guru untuk meningkatkan
senantiasa meningkatkan diri.Tenaga kinerjanya.Kebutuhan yang penting
kependidikan sebagai perencana adalah menyangkut terhadap sarana
pengembangan kompetensi guru pembelajaran agar lebih efektif dan
berdasarkan kaidah-kaidah produktif.
perencanaan.Perencanaannya adalah Pengembangan kompetensi guru
ketajaman guru sebagai bagian dari membutuhkan manajemen untuk
evaluator pendidikan. Evaluasi merupakan mencapai tujuan standar yang telah
suatu proses penaksiran terhadap ditetapkan kebijakan pemerintah.
pengembangan tujuan pendidikan (Oemar Manajemen yang menyangkut
Hamalik, 1982: 106). Tujuan pendidikan pengorganisasian kompetensidianalisis
yang menyangkut guru adalah berkaitan dengan pendekatan teknik analisis SWOT.

Muh. Hambali|85
Jurnal MPI Vol 1, 2016

Analisis SWOT (strength,


strength, weakness, pembimbingan, pelatihan dan
opportunity dan treatment)
treatment mencakup pengevaluasian. Strategi ini dibuat
aspek: (1) identifikasi kele
kelemahan berdasarkan jalan pikiran perusahaan,
(internal, kompetensi guru) dan ancaman yaitu dengan menggunakan seluruh
(eksternal, kondisi SDM guru). (2) kekuatan untuk memanfaatkan
identifikasi kekuatan (internal) dan peluang.
peluang (eksternal) yang diperkirakan 2. Pendekatan WO. Yaitu cara
cocok untuk mengatasi kelemahan dan mengeliminir kelemahan untuk
ancaman yang telah diidentifikasi pada selanjutnya mendayagunakan peluang.
langkah pertama. (3) lakukanlaku SWOT Kalau diharapkan seorang pedagang
lanjutan setelah diketahui kekuatan, yang tidak punya modal tetapi ada
kelemahan, peluang dan ancaman yang kesempatan untuk meraup keuntungan,
telah diidentifikasi pada langkah pertama. maka yang dilakukan adalah
(4) dasar-dasar
dasar pemikiran pemecahan memfokuskan
kuskan pada upaya
yang direkomendasikan untuk menangani mendapatkan keuntungan sambil
kelemahan dan ancaman, termasuk berusaha mendapatkan modal. Bukan
pemecahan masalah, perbaikanperbai dan meratapi kelemahan sehingga peluang
pengembangan lebih lanjut. (5) hilang. Hal ini terkait dengan kekuatan
identifikasi prioritas penanganan yang nampak apa di lembaga
kelemahan dan ancaman itu, dan disusun pendidikan setempat. Strategi ini
suatu rencana tindakan untuk diterapkan berdasa
berdasarkan pemanfaatan
melaksanakan program penanganan. peluang yang ada, dengan cara
Setelah melakukan analisis SWOT,
SWOT mengatasi kelemahan
kelemahan-kelemahan yang
berikutnya adalah melakukan langkah-langkah dimiliki.
langkah strategi yang dapat dilihat pada 3. Pendekatan ST. Yaitu dengan cara
tabel berikut ini (Tobroni, 2007). melakukan koordinasi untuk
meningkatkan dan mendayagunakan
kekuatan guna menetralisir,
menghindari ancaman eksternal
maupun internall atau merubah
ancaman menjadi peluang. Dalam
realita, apa yang diidentifikasi sebagai
ancaman pada dasarnya belum tentu
ancaman yang sesungguhnya. Strategi
ini untuk menggunakan kekuatan yang
dimiliki dengan cara menghindari
ancaman. Jadi strategi ini dit diterapkan
untuk menghindari kompetensi secara
Dengan analisis SWOT tersebut langsung.
diharapkan budaya akademik dapat 4. Pendekatan WT. Yaitu meminimalkan
melakukan langkah-langkah
langkah strategis. kelemahan untuk menghindari
ancaman. Strategi ini didasarkan pada
1. Pendekatan SO. Inilah yang paling kegiatan yang bersifat defensive dan
diharapkan, lima standar kompetensi ditujukan untuk meminimalkan
guru dapatbersinergi dengan aktivitas kelemahan yang adaa serta menghindari
guru dalam melaksanakan pengajaran, ancaman.

86 | Pengembangan Kompetensi
Jurnal MPI Vol 1, 2016

Daftar Pustaka
Penutup Muhaimin. 2005.Pengembangan
Kompetensi guru merupakan Kurikulum Pendidikan Agama
dasar untuk mengukur keterampilan Islam.Jakarta: Raja
pembelajaran dan kepribadian.Kedudukan GrafindoPersada.
guru mempunyai posisi penting dalam Muhaimin.2003. Wacana Pengembangan
lembaga pendidikan karena kondisi guru Pendidikan Islam.Yogyakarta:
mempunyai hubungan langsung dengan Pustaka Pelajar.
perkembangan pengetahuan peserta Syaefudin Saud, Udin. (Pengembangan
didik.Etos belajar peserta didik dapat Profesi Guru.Bandung : CV. Alfa
dipengaruhi kapasitas guru. Guru Beta.
mempunyai makna penting pada aspek Rusman. 2010. Model-model Pembelajara
pengajaran, pembinaan, pelatihan dan dan Pengembangan
pengevaluasian yang mempengaruhi Profesionalisme Guru. Bandung:
kualitas peserta didik.Keahlian guru mesti Rajawali Pers.
dapat dukungan sarana prasarana Uno, Hamzah. 2012. Profesi Kependidikan.
pembelajaran yang memadai. Sarana itu Jakarta: Bumi Aksara.
dapat berupa tempat belajar dan sarana Kunandar. 2007. Guru
alat teknologi pembelajaran. Guru Profesional:Implementasi
mengharuskan penguasaan teknologi Kurikulum Tingkat Satuan
pembelajaran. Hal itu sebagai media guru Pendidkan Dan Sukses Dalam
dengan peserta didik. Sertifikasi Guru. Jakarta: Raja
Grafindo Persada.
Lima kompetensi guru adalah
suatu ukuran yang ditetapkan dalam N.K, Roestiyah. 1989. Masalah-masalah
bentuk penguasaan pengetahuan dan Ilmu Keguruan. Jakarta: Bina
Aksara.
berperilaku layaknya seorang guru untuk
menduduki jabatan fungsional sesuai Kunandar, Guru Profesional:Implementasi
bidang tugas, kualifikasi dan jenjang Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidkan Dan Sukses Dalam
pendidikan supaya mutu guru dapat
Sertifikasi Guru
diketahui. Standar kompetensi guru
bertujuan mendapatkan jaminan kualitas Roqib, Moh. 2011. Kepribadian Guru
sebagai Upaya Mengembangkan
guru dalam meningkatkan proses
Kepribadian Guru yang Sehat di
pembelajaran. Gurumerupakan kunci Masa Depan. Purwokerto: STAIN
keberhasilan dalam pelaksanaan Purwokerto Press.
pengembangan sumber daya manusia.
Daradjat, Zakiyah. 1995. Pendidikan Islam
Dengan demikian, konsekwensi guru perlu Dalam Keluarga dan Sekolah
memenuhi kualifikasi akademik, .Jakarta: Ruhama.
pengalaman pelatihan, pengalaman
Anshori, 2015,Transformasi Pendidikan
mengajar, perencanaan pembelajaran, Islam.Jakarta: Gaung PersadaPress.
penilaian atasan dan prestasi akademik.
Pengembangan kompetensi guru akan Uzer Usman, Muh. 2005. Menjadi Guru
Profesional. Bandung: Remaja
berjalan secara baik manakala fungsi- Rosdakarya.
fungsi manajemen dapat dijalankan oleh
para guru. An Nahlawi, Abdurahman. 1989. Ushulut
Tarbiyatil Islamiyah wa Asalibuha,
Terj. Herry Noer Ali. Bandung: CV.
Diponegoro.

Muh. Hambali|87
Jurnal MPI Vol 1, 2016

Sanjaya, Whina. 2007. Strategi Kartono, Kartini. 1988. Pemimpin dan


Pembelajaran Berorientasi Standar Kepemimpinan. Jakarta: Rajawali.
Proses Pendidikan. Jakarta:
Suprayogo, Imam. 2004. Memelihara
Prenada Media.
Sangkar Ilmu (Refleksi Pemikiran
Hamalik, Oemar. 1982. Pengajaran Unit. dan Pengembangan UIN Malang).
Bandung: Alumni. Malang: UIN Press Malang.
Hamalik, Oemar. 2002. Pendidikan Guru Sagala, Syaiful. 2006. Manajemen
(Berdasarkan Pendekatan Strategik dalam Peningkatan Mutu
Kompetensi). Jakarta: Bumi Aksara. Pendidikan. Bandung: Alfabeta.
Anshori. 2010. Transformasi Pendidikan Tobroni. 2007. International Seminar
Islam.Jakarta : Gaung Persada Islamic Education in Globalization
Press. Era: Challenges and Efforts in
Reformulating Orientation Strategy
Mukhtar. 2003. Merambah Manajemen
and Curriculum under the
Baru, Jakarta: Misaka Galiza.
Partnership of Faculty of Islamic
Usman, Moch. Uzer. 2005. Menjadi Guru Studies UMM. Malang: seminar
Profesional. Bandung: PT. Remaja Internasional.
Rosdakarya.
M.H. Matondang, 2009, Kepemimpinan,
Budaya Organisasi dan Manajemen
Strategik. Jakarta : Pustaka.

88 | Pengembangan Kompetensi
Jurnal MPI Vol 1, 2016

Indeks

Ary ginanjar agustian, 28 Manajemen, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10,


Dosen, 7, 8, 11, 14, 16, 18, 26, 48, 56, 12, 13, 15, 19, 32, 33, 34, 35, 44, 46,
70, 71 47, 48, 49, 50, 51, 52, 53, 54, 55, 69,
Guru, 25, 69, 71, 72, 73, 74, 75, 76, 77, 83, 86, 87
78, 79, 80, 83, 84, 85, 87, 88 Manajemen, 1, 44, 52, 53, 69
Kepemimpinan Muhammad, 28, 35, 41, 59, 61, 66, 67
Kepemimpinan spiritual, 27, 28, 29, Pendidikan, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10,
31, 32, 33, 34, 36, 37, 38, 39, 40 12, 13, 14, 16, 17, 18, 19, 20, 21, 22,
Kompetensi, 10, 14, 15, 17, 19, 69, 70, 23, 24, 25, 28, 33, 41, 44, 46, 47, 48,
71, 72, 73, 74, 75, 76, 77, 78, 79, 80, 49, 51, 52, 53, 54, 55, 56, 57, 58, 59,
82, 83, 84, 85, 86, 87 60, 67, 69, 71, 72, 73, 74, 75, 76, 78,
Lembaga pendidikan islam, 45, 46, 54, 80, 84, 85, 86, 87
55, 56, 59 Perguruan tinggi, 1, 12
Madrasah, 43, 44, 46, 49, 50, 52, 56, 55 Pesantren, 27, 29, 33, 37, 38, 39, 40, 41,
Mahasiswa, 4, 6, 7, 8, 9, 13, 16, 17, 18, 42, 43, 44, 45
19, 20, 21, 22, 23, 25, 27, 28, 29, 31, Sertifikasi, 18, 87
32, 34, 35, 36, 37, 38, 39, 40 Swot, 24, 86
Universitas, 1, 3, 7, 23, 38

Muh. Hambali|89

Anda mungkin juga menyukai