SURAT TUGAS
SURAT KETERANGAN
• Naskah Dinas berisi
informasi mengenai
suatu hal, peristiwa,
atau orang untuk
kepentingan
kedinasan.
SURAT PERNYATAAN
• Naskah Dinas yang
menyatakan
kebenaran suatu hal
disertai
pertanggungjawaban
atas pernyataan
tersebut.
BERITA ACARA
• Naskah Dinas berisi
pernyataan telah terjadi
sesuatu proses
pelaksanaan kegiatan
pada waktu tertentu.
TELAAHAN STAF
• Uraian dari pejabat atau
staf yang memuat
analisis singkat dan
jelas mengenai suatu
persoalan dengan
memberikan jalan
keluar/pemecahan yang
disarankan.
PARAF DAN TANDA TANGAN
• Naskah Dinas sebelum ditandatangani oleh pejabat yang berwenang,
konsepnya harus diparaf terlebih dahulu paling sedikit oleh dua pejabat
dua jenjang di bawahnya.
• Naskah dinas yang konsepnya lebih dari satu halaman, diparaf di setiap
halaman oleh dua jenjang pejabat di bawah dan oleh pejabat yang
berwenang menandatangani.
• Letak paraf:
• Pejabat satu tingkat di bawah penandatangan di sebelah kanan setelah nama jabatan
penandatangan.
• Pejabat satu tingkat di bawah penandatangan di sebelah kiri nama jabatan
penandatangan.
• Pejabat tiga tingkat atau lebih di sebelah paraf pejabat di atasnya.
NASKAH DINAS KELUAR
• Surat Rektor/Universitas yang ditujukan kepada pemimpin instansi
ditandatangani oleh Rektor.
• Jika Rektor mendelegasikan pada pejabat setingkat di bawahnya,
penandatangan dilakukan dengan penyebutan a.n.
• Jika pejabat yang diberi delegasi berhalangan, penandatangan dapat
didelegasikan kepada pejabat setingkat di bawahnya dengan penyebutan
u.b. setelah pencantuman a.n.
• Pendelegasian dilakukan secara tertulis.
• Surat Dekan/Ketua Lembaga/Direktur yang ditujukan kepada pimpinan
instansi di luar UB dapat ditandatangani oleh Dekan/Ketua
Lembaga/Direktur dengan tembusan kepada Rektor.
• a.n. (atas nama): Pejabat yang berwenang menguasakan atau
mendelegasikan kepada pejabat setingkat di bawahnya.
• u.b. (untuk beliau): pejabat yang diberi kuasa memberikan kuasa
lagi kepada pejabat setingkat di bawahnya.
• plt. (pelaksana tugas):
pejabat/pegawai yang ditunjuk
untuk melaksanakan tugas jabatan,
namun tidak definitif.
• plh. (pelaksana harian): pejabat
yang berwenang berhalangan
sementara karena tugas dinas
menguasakan kepada pejabat
setingkat di bawahnya selama
pejabat yang berwenang tidak ada
di tempat.
• wks. (wakil sementara), pejabat
yang berwenang belum ditunjuk
atau berhalangan waktu tertentu,
atau cuti, untuk sementara
penandatangan dilakukan oleh
pejabat setingkat.
• u.p. (untuk perhatian)
ditujukan kepada
seseorang atau pejabat
teknis yang menangani
suatu kegiatan atau
pekerjaan tanpa
memerlukan kebijakan
pimpinan.
TERIMA KASIH