tentang
PANDUAN RUMAH SAKIT BHAYANGKARA LUMAJANG
KEPALA RUMAH SAKIT BHAYANGKARA LUMAJANG
Memutuskan.....
1
LAMPIRAN KEP KARUMKIT BHY LMJ
NOMOR: KEP/ 274 /I/KES.22/2019
TANGGAL : 15 JANUARI 2019
MEMUTUSKAN
Ditetapkan di :
Lumajang
Pada tanggal : 15 Januari 2019
KARUMKIT BHAYANGKARA LUMAJANG
2
POLRI DAERAH JAWA TIMUR LAMPIRAN KEP KARUMKIT BHY LMJ
BIDANG KEDOKTERAN DAN KESEHATAN NOMOR: KEP/ 274 /I/KES.22/2019
RUMAH SAKIT BHAYANGKARA LUMAJANG TANGGAL : 15 JANUARI 2019
BAB I
DEFINISI
3
LAMPIRAN KEP KARUMKIT BHY LMJ
NOMOR: KEP/ 274 /I/KES.22/2019
TANGGAL : 15 JANUARI 2019
BAB II
RUANG LINGKUP
Pencatatan dan pelaporan ISK, IADP dan ILO di semua ruang pelayanan di RS
Bhayangkara Lumajang dari rawat jalan dan rawat inap yang sudah tertanam pada
computer masing masing ruangan data tersebut akan terkumpul dan akan di evaluasi
tiap bulannya
4
LAMPIRAN KEP KARUMKIT BHY LMJ
NOMOR: KEP/ 274 /I/KES.22/2019
TANGGAL : 15 JANUARI 2019
BAB III
TATA LAKSANA
5
LAMPIRAN KEP KARUMKIT BHY LMJ
NOMOR: KEP/ 274 /I/KES.22/2019
TANGGAL : 15 JANUARI 2019
16) Untuk kasus ILO post-dicharge, sumber data termasuk catatan dari klinik
bedah, catatan dokter, ruang mana
6
LAMPIRAN KEP KARUMKIT BHY LMJ
NOMOR: KEP/ 274 /I/KES.22/2019
TANGGAL : 15 JANUARI 2019
3) surveilans. Jumlahkan hitungan harian ini pad akhir periode surveilans
untuk digunakan sebagai denominator.
4) Untuk laju SSI atau untuk mengetahui indek resiko : catatan informasi
untuk prosedur operasi yang dipilih untuk surveilans (missal : jenis
prosedur, tanggal, faktor resiko, dsb.)
c. Sumber Data Denominator
1) Untuk laju densitas insiden yang berhubungan dengan alat : datangi area
perawatan pasien untuk mendapatakan hitungan harian dari jumlah pasien
yang datang dan jumlah psien yang terpasang alat yang umumnya
berhubungan dengan kejadian IRS (missal : centrtal line, ventilator atau
kateter menetap).
2) Untuk laju ILO : dapatkan data rinci dari log kamar operasi dan data-data
psaien yang diperlukan.
d. Data yang perlu dicatat.
Denominator dari infection rate adalah tabulasi dari data pada kelompok
pasien yang memiliki yang memiliki resiko untuk mendapat infeksi :
1) Pengumpulan da denominator dan numerator dilakukan oleh IPCLN
yang dibantu oleh IPCN.
2) Data denominator dkumpulkan setiap hari, yaitu jumlah pasien jumlah
pemakaiaan alat-alat kesehatan (kateter urine menetap, ventilasi
mekanik, kateter vena central, kateter vena perifer) jumlah kasus
operasi.
3) Data numerator dikumpulkan bila ada kasus baru infeksi seperti infeksi
saluran kemih (ISK), infeksi aliran darah primer (IADP) pneumonia baik
yang terpasang dengan ventilator maupun tidak terpasang dengan
ventilator infeksi luka operasi (ILO).
7
LAMPIRAN KEP KARUMKIT BHY LMJ
NOMOR: KEP/ 274 /I/KES.22/2019
TANGGAL : 15 JANUARI 2019
pemasangan kateter urine) yang berhubungan secara linier dengan resiko
infeksi.
4. Evaluasi
Hasil surveilans dapat digunakan untuk melaksanakan program pencegahan dan
pengendalian infeksi dirumah sakit(PPIRS) dalam satu waktu tertentu.
Rumah sakit dapat menggunakan data surpelan IRS untuk menelaan program
pencegahan dan pengendaliaan IRS dengan membandingkan angka laju IRS
dengan populasi pasien yang sama laju di rumah sakit yang sama misalnya
membandingkan laju IRS dari 2 (dua) ICU atau dapat pula mengunakan laju IRS
dengan angka eksternal ( benchmark rates) rumah sakit atau dengan mengamati
perubahan angka menurut waktu di rumah sakit itu sendiri.
Meskipun ada benarnya masih banyak factor mempengaruhi angka tersebut:
1) Definisi yang dipakai atau tehnik dalam surpelen tidak seragam antar
rumah sakit atau tidak dipakai secara kosisten dari waktu ke waktu
meskipun dari sarana yang sama. Hal ini menimbulkan pariasi dari
sensitifitas dan spesifitas penemuan kasusnya.
2) tidak lengkapnya informasi klinik atau bukti-bukti laboraturium yang tertulis
dicatatan medic pasien member dampak yang serius terhadap validasi dan
utilitas dari angka laju IRS yang dihasilkan
3) angka tidak disesuaikan terhadap factor resiko intrinsif, faktor resiko ini
sangat penting artinya dalam mendapatkan suatu IRS,namun sering kali
lolos dari pengamatan dan sanggat berpariasi dari rumah sakit yang satu ke
rumah sakit yang lain. Sebagai contoh,di rumah sakit yang memeliki pasien
dengan immunocompromised diharapkan memliki karekteristik pasien
seperti itu.
4) population at risk (misalnya jumla pasien masuk/pulang jumlah hari rawat
atau jumlah oprasi) mungkin tidak cukup besar untuk menghitung angka
laju IRS yang sesunguhnya di rumah sakit tersebut.
Meskipun tidak mungkin untuk mengontrol semua factor tersebut diatas namun harus
disadari pengaruh factor-facktor tersbut terhadap angka laju infeksi serta
mempertimbangkan hal tersebut pada saat membuat interprestasi
8
LAMPIRAN KEP KARUMKIT BHY LMJ
NOMOR: KEP/ 274 /I/KES.22/2019
TANGGAL : 15 JANUARI 2019
A. Prosedur
1.Surveilans IADP
Langkah – langkah :
1. Siapkan formulir surveilans dan alat tulis yang akan di gunakan untuk
mendata pasien yang akan di survei
2. Tentukan ruangan yang akan disurvei
3. Catat nama, nomor medik, diagnosa penyakit dan identitas lain dari pasien yang
akan di survei dalam formulir surveilans
4. Catat tanggal di lakukan tindakan serta lama tindakan
5. Observasi tempat dan lokasi insersi Intra Vaskular
6. Observasi adanya tanda – tanda infeksi yang meliputi adanya pembengkakan,
kemerahan, panas area insersi, dan adanya rasa nyeri.
7. Apabila ditemukan adanya tanda – tanda infeksi tersebut segera lakukan
pemeriksaan kultur (darah atau ujung kateter infus)
8. Apabila hasil kultur positif dilaporkan ulang ke IPCO untuk menentukan adanya
IADP.
9. Dokumentasikan kejadian IADP yang ditemukan ke formulir surveilans yang
diletakkan dalam Status Pasien, Formulir Harian, dan Formulir Bulanan
Surveilans Infeksi Rumah Sakit.
2. Surveilans ISK
Langkah – langkah :
1. Siapkan formulir surveilans, alat tulis yang akan di gunakan untuk mendata
pasien yang akan di survei
2. Tentukan ruangan yang akan disurvei
3. Catat nama, nomor medik, diagnosa penyakit dan identitas lain dari pasien
yang akan di survei dalam formulir surveilans
4. Catat tanggal di lakukan tindakan serta lama tindakan
5. Observasi tempat dan lokasi pemasangan dower kateter atau tindakan aseptik
lain
6. Observasi adanya tanda – tanda infeksi yang meliputi peningkatan suhu
badan > 38°C, anyang – anyangan, polakisuri, disuri, atau nyeri suprapubik,
9
LAMPIRAN KEP KARUMKIT BHY LMJ
NOMOR: KEP/ 274 /I/KES.22/2019
TANGGAL : 15 JANUARI 2019
7. catat dan laporkan pada IPCO untuk menetapkan apakah benar terjadi infeksi
saluran kemih.
7. Apabila ditemukan tanda – tanda infeksi tersebut segera lakukan
pemeriksaan kultur urine dari selang kateter.
8. Apabila hasil kultur positif dilaporkan ulang ke IPCO untuk menentukan
adanya ISK.
9. Dokumentasikan kejadian ISK yang ditemukan ke formulir surveilans yang
diletakkan dalam Status Pasien, Formulir Harian, dan Formulir Bulanan
Surveilans Infeksi Rumah Sakit.
2. Surveilans ILO
Langkah – langkah :
10
LAMPIRAN KEP KARUMKIT BHY LMJ
NOMOR: KEP/ 274 /I/KES.22/2019
TANGGAL : 15 JANUARI 2019
1. Siapkan formulir surveilans, alat tulis yang akan digunakan untuk mendata
pasien yang akan di survei
2. Tentukan ruangan yang akan disurvei
3. Catat nama, nomor medik, diagnosa penyakit dan identitas lain dari pasien
yang akan di survei dalam formulir surveilans
4. Catat tanggal di lakukan tindakan serta lama tindakan
5. Observasi adanya tanda – tanda infeksi yang meliputi :
a. Superfisial : adanya nyeri / tenderness, bengkak lokal, kemerahan atau
panas, keluarnya cairan purulen dari area insisi
b. Deep Insisional (insisional dalam) : keluarnya cairan purulen dari jaringan
lunak dalam dan bukan dari organ, ditemukan abses, adanya peningkatan
suhu tubuh >38 °C, atau nyeri/ tenderness
c. Organ/rongga : adanya cairan purulen melalui stab wound pada organ/
rongga dan abses
1. Apabila ditemukan tanda – tanda infeksi tersebut segera lakukan pemeriksaan
kultur luka operasi dengan teknik aseptik
2. Apabila hasil kultur positif dilaporkan ulang ke IPCO untuk menentukan
adanya ILO
3. Dokumentasikan kejadian ILO yang ditemukan ke formulir surveilans yang
diletakkan dalam Status Pasien, Formulir Harian, dan Formulir Bulanan
Surveilans Infeksi Rumah Sakit
11
LAMPIRAN KEP KARUMKIT BHY LMJ
NOMOR: KEP/ 274 /I/KES.22/2019
TANGGAL : 15 JANUARI 2019
BAB IV
DOKUMENTASI
A. PELAPORAN
Laporan sebaiknya sistematik,tepat waktu informative data dapat disajikan
dalam berbagai bentuk,yang penting mudah dianalisa dan
diinterprestasi.penyajian harus jelas,sederhana,,dapat dijelaskan
diri sendiri.Bisa dibuat dalam bentuk grafik,pelaporan dengan narasi singkat.
Tujuan untuk :
Memperlihatkan pola IRS dan perubahan yang terjadi (trend)
Memudahkan analisis dan interprestasi data Laporan dibuat seacra
periodic,setiap bulan,triwulan,semester,tahunan.
B. DESIMINASI
Surveilans belumlah sempurna dilaksanakan apabila datanya belum didesiminasikan
kepada yang berkentingan untuk melaksanakan pencegahan dan
pengendalian infeksi.Oleh sebab itu hasil surveilans angka infeksi harus disampaikan
keseluruh anggota komite,kepala rumah sakit,ruangan atau unit terkait
berkesinambangunan .Disamping itu juga didesiminasikan kepada kepala terkait dan
penanggungjawab ruangan beserta stafnya berikut rekomendasikannya.
Oleh karena IRS mengandung hal sangat sensitive maka data yang di dapat
mengarah ke pasien atau perawatan harus benar – benar terjaga kerahasiaannya..
Tujuan desiminasi agar pihak terkait dapat memanfaatkan inforamasi tersebut untuk
menetafkan strategi pengendalian IRS. Laporan didesiminasi secara periodic,
bulanan, triwulan, tahunan. Bentuk penyampaian dapat dsecara lisan dalam
pertemuan, tertulius, papan bulletin.
Ditetapkan di : Lumajang
Pada tanggal : 15 Januari 2019