Anda di halaman 1dari 16

Deviyani Puspita Sari

1102017066

Vitamin Larut Lemak


A. Vitamin A
Fungsi Vitamin A
 Untuk Pengelihatan
 Untuk pertumbuhan (Vitamin diperlukan untuk pertumbuhan tulang dan gigi)
 Untuk mencegah infeksi (Vitamin A melindungi kesehatan sel epitel sehingga dapat
dipakai untuk mencegah infeksi.)
Metabolisme Vitamin A

Bahan Makanan Sumber


Vitamin A dalam hampir semua bahan makanan nabati dan sayuran berada
dalam bentuk provitamin A, terutama sebagai β-karoten. Sedangkan dari bahan makanan hewani
(burung dan ikan) dalam bentuk retinal (ester).
Berikut beberapa bahan pangan yang mengandung vitamin:

Tinggi Sedang Rendah


Bahan Vitamin A Bahan Vitamin A Bahan Vitamin A
Pangan Pangan Pangan
Minyak Ikan 30.000 µg Hati Ayam 3296 µg Telur 140 µg
Ubi Jalar 961 µg Pepaya 55 µg
Wortel 835 µg Susu 28 µg
Bayam 469 µg

Jumlah Kebutuhan/hari
Kebutuhan vitamin A yang dianjurkan untuk anak balita 250 mikrogram retinol (vitamin A) atau
750 mikrogram beta-karotin sehari. Sedangkan kebutuhan wanita menyusui berumur 19 tahun
keatas dianjurkan mengkonsumsi 1.300 mikrogram vitamin A per hari. Konsumsi vitamin A
untuk setiap orang akan berbeda tergantung dari kondisi tubuh masing-masing. Hal ini berkaitan
dengan keadaan berat badan, fungsi adsorpsi, fungsi tubuh yang berkaitan dan ketahanan tubuh
pada batas maksimum atau minimum konsumsi vitamin A. Pada orang-orang yang memiliki
disfungsi organ yang terkait dengan metabolisme vitamin A maka dianjurkan disesuaikan
berdasarkan pemeriksaan medis.

Gejala Klinis Defisiensi


1. Keratosis (Merupakan stadium awal dari keratomalacia. Kulit menjadi kasar dan bersisik.
Keringat dan air mata tidak lancar keluar.)
2. Rabun senja. (Kekurangan vitamin A mengakibatkan kemampuan seseorang untuk beradaptasi
dari keadaan terang ke keadaan gelap ataupun sebaliknya sangat rendah. Dalam kasus rabun
senja retina mata kurang berfungsi)
3. Xeropthalmi
(Penyakit ini diawali dengan selaput tanduk atau kornea menjadi kering dan buram, apabila tidak
diobati dapat mengakibatkan kebutaan).
Gejala Klinis Kelebihan
Kelebihan vitamin A kurang baik karena akan mengakibatkan terjadinya penimbunan vitamin A
dalam organ tubuh yang akan mengakibatkan nafsu makan menjadi menurun, rambut rontok,
kulit menjadi gatal, tulang pada tangan dan kaki berasa sakit

B. Vitamin D
Fungsi Vitamin D
1.Mengatur penyerapan kalsium dalam usus halus
2.Mengatur perbandingan kalsium dan fosfor dalam serum darah tetap normal
3.Mengatur metabolisme kalsium dan fosfor
Metabolisme Vitamin D
Sumber Makanan Vitamin D
Minyak hati ikan mengandung k holekalsiferol (D3) sebanyak 200-750 ug/100 g, kuning telur
mengandung 3-10 ug/100 g dan susu mengandung 0,02-0,10 ug/100 g
Jumlah Kebutuhan/hari
Kebutuhan vitamin D setiap hari untuk anak berusia 0-5 tahun sebesar 10 -ug kholekalsiferol, 6-
18 tahun sebesar 2,5 ug, untuk ibu mengandung dan menyusui sebanyak 10 ug kholekalsiferol.
Gejala Klinis Defisiensi
Defiensi vitamin D akan menimbulkan rakhitis dengan gejala yang paling ringan yaitu tungkai
berbentuk X atau O. Pada penyakit yang lebih berat mengakibatkan kelainan pada tulang seperti
tulang belakang membengkok, tulang dada seperti dada ayam, tulang pinggul sempit.
Gelaja Klinis Kelebihan
Pemberian vitamin D yang terlalu banyak, misalnya satu sendok teh setiap hari akan
mengakibatkan timbulnya keracuanan. Gejala keracunan vitamin D yaitu nafsu makan hilang,
muntah-muntah, berasa sangat haus, mengalami sembelit, dapat mengalarrii diare, kehilangan
berat dan bersifat mudah marah.
C. Vitamin E
Fungsi Vitamin E
1.Mencegah oksidasi karena mampu mencegah terbentuknya peroksida secara berlebihan dalam
jaringan saluran pencernaan.
2.Menekan terjadinya oksidasi asam lemak tidak jenuh,sehingga membantu dan
mempertahankan fungsi membran sel.
3.Meningkatkan daya tahan tubuh.
4.Membantu mengatasi stress.
5.Meminimalkan resiko kanker dan jantung koroner.
6.Berperan sangat penting bagi kesehatan kulit, yaitu dengan menjaga meningkatkan elastisitas
dan kelembapan kulit, mencegah proses penuaan dini, melindungi kulit dari kerusakan akibat
radiasi sinar ultraviolet
7.Mempercepat proses penyembuhan luka.
8. Sebagai antioksidan dan beroperasi sebagai antioksidan alami yang membantu melindungi
struktur sel yang penting terutama membran sel dari kerusakan akibat adanya radikal bebas.

Metbolisme Vitamin E
Vitamin E ditangkap oleh hepar dan bergabung dengan Very-Low-Density Lipoprotein
(VLDL), lebih banyak dalam bentuk α-tokoferol dibanding bentuk yang lain, untuk kemudian
disekresikan kembali. Sebagian besar sisa VLDL kaya trigliserida akan kembali ke hepar,
sebagian lagi berubah oleh lipoprotein lipase menjadi Low-Density Lipoprotein (LDL). Selama
proses ini vitamin E juga secara spontan berpindah ke lipoprotein densitas tinggi (High-Density
Lipoprotein / HDL). Tokoferol plasma lebih banyak didistribusikan oleh LDL dan HDL.
Transpor vitamin E oleh polyunsaturated lipids menjamin perlindungan lipid tersebut terhadap
radikal bebas, kadar tokoferol yang bersirkulasi cenderung sesuai dengan kadar total lipid dan
kolesterol. dibantu oleh lipoprotein lipase dimana vitamin E dilepaskan dari kilomikron dan
VLDL. Di dalam sel, transpor intraseluler dari tokoferol membutuhkan protein pengikat
tokoferol intraseluler. Vitamin E pada sebagian besar sel-sel non adiposa terdapat pada membran
sel dimana dapat dimobilisasi

Sumber Makanan Vitamin E


1. Bayam
Banyak orang mengkonsumsi bayam karena kandungan zat besi yang tinggi. Di balik warnanya
yang hijau, bayam juga menjadi sumber vitamin E dan antioksidan yang baik. Jadi, jangan ibu
hamil saja yang patut memakan bayam, tapi Anda juga. Sayur bayam yang telah dimasak mampu
memberikan vitamin E sebanyak 3,5 miligram dalam setiap 100 gram sajiannya.
2. Kacang pinus
Meski agak susah ditemukan, namun ternyata kacang pinus mengandung kadar vitamin E yang
cukup tinggi. Ada 9,3 miligram vitamin E yang bisa ditemukan dalam sajian 100 gram kacang
pinus.
3. Sawi
Selama ini sawi hanya dijadikan sebagai pelengkap sajian mi. Sayuran hijau berdaun lebar
ini juga memiliki kandungan vitamin E yang dibutuhkan tubuh. Baik mentah atau dimasak, sawi
tetap memiliki nutrisi baik untuk tubuh.

Jumlah Kebutuhan/hari
Jumlah vitamin E yang dikonsumsi berdasarkan RDA (Recommended Dietary Allowances)
Amerika tahun 1973 adalah 30 satuan Internasional (SI) untuk orang dewasa(1 mg = 1,49 SI).
Kemudian angka ini direvisi pada tahun 1989 menjadi lebih rendah yaitu 1.5 SI untuk orang
dewasa laki-laki dan 1,2 SI untuk orang dewasa wanita.
Gejala Klinis Defisiensi
1.Perubahan degeneratif pada sistem saraf dan otot
2.Kelemahan dan kesulitan berjalan
3.Nyeri pada otot betis
4. Gangguan pengelihatan
5. Anemia

Gejala Klinis Kelebihan


vitamin E dianggap sebagai bahan yang cukup aman. Namun beberapa penyakit disebabkan
kelebihan vitamin E menimbulkan gangguan pada kinerja sistem imun terhadap infeksi Gejala
yang akan dirasakan adalah sakit kepala, lemah dan selalu lelah, serta pusing yang disertai
gangguan penglihatan
D. Vitamin K
Fungsi Vitamin K
1.Untuk pembekuan darah
2.Melindungi tulang agar tidak melemah atau retak penyebab penyakit osteophorosis.
3.Mencegah pengerasan saluran darah atau katup jantung
4.Pengaturan yang tepat dari respon peradangan
5.Dapat memperlambat proses pembentukan sel kanker pada paru-paru dan hati.
6. Membantu mencegah calcification dari arteri
7.Menyediakan kemungkinan perlindungan terhadap kanker liver dan prostat

Metabolisme Vitamin K
Sebagaimana vitamin yang larut lemak lainnya, penyerapan vitamin K dipengaruhi oleh faktor-
faktor yang mempengaruhi penyerapan lemak, antara lain cukup tidaknya sekresi empedu dan
pankreas yang diperlukan untuk penyerapan vitamin K. Hanya sekitar 40 -70% vitamin K dalam
makanan dapat diserap oleh usus. Setelah diabsorbsi, vitamin K digabungkan dengan kilomikron,
diangkut melalui saluran limfatik, kemudian melalui saluran darah ditranportasi ke hati. Sekitar
90% vitamin K yang sampai di hati disimpan dalam bentuk menaquinone. Dari hati, vitamin K
disebarkan ke seluruh jaringan tubuh yang memerlukan melalui darah. Saat di darah, vitamin K
bergabung dengan VLDL dalam plasma darah
Setelah disirkulasikan berkali-kali, vitamin K dimetabolisme menjadi komponen larut air dan
produk asam empedu terkonjugasi. Selanjutnya, vitamin K diekskresikan melalui urin dan feses.
Sekitar 20% dari vitamin K diekskresikan melalui feses. Pada gangguan penyerapan lemak,
ekskresi vitamin K bisa mencapai 70 -80 %

Sumber Makanan Vitamin K


Bahan Makanan µg Bahan Makanan µg
Susu sapi 3 Asparagus 57
Keju 35 Buncis 14
Mentega 30 Brokoli 200
Ayam 11 Kol 125
Daging sapi 7 Daun selada 129
Hati sapi 92 Bayam 89
Hati ayam 7 Kentang 3
Minyak jagung 10 Tomat 5
Jagung 5 Pisang 2
Gandum 5 Jeruk 1
Tepung terigu 4 Kopi 38
Roti 4 Teh hijau 712

Jumlah Kebutuhan/hari
Angka Kecukupan Gizi yang dianjurkan untuk Vitamin K Golongan umur AKG (mkg)

Usia & Jenis Kelamin Angka Kecukupan Gizi (mkg)


0-6 bulan 5
7-12 bulan 10
1-3 tahun 15
4-9 tahun 20
Pria 10-12 tahun 45
Pria 13-15 tahun 65
Pria 16-19 tahun 70
Pria >20 tahun 80
Wanita 10-12 tahun 45
Wanita 13-15 tahun 55
Wanita 16-19 tahun 60
>20 tahun 65
Hamil 65
Menyusui 0-6 bulan 65
Menyusui 7-12 bulan 65

Gejala Klinis Defisiensi Vitamin K


1.pendarahan menstruasi berat
2.pendarahan gusi
3.pendarahan di dalam saluran pencernaan
4.mimisan
5.mudah memar
6.darah di dalam urine
7.masa pembekuan darah yang diperpanjang
8.hemorrhaging dan anemia

Gejala Klinis Kelebihan Vitamin K


kelebihan vitamin k terjadi bila vitamin k diberikan dalam bentuk berlebihan berupa vitamin k
sintetik menadion. Gejalanya adalah hemolisis sel darah merah,sakit kuning (jaundice) dan
kerusakan pada otak
VITAMIN LARUT AIR
A. Vitamin B1
Fungsi
Manfaat tiamin adalah untuk memperlancar metabolisme, memperlancar sirkulasi darah,
mengoptimalkan aktivitas kognitif dan fungsi otak, mencegah terjadinya kerusakan syaraf, serta
memulihkan gangguan syaraf pusat dan tepi. Vitamin B1 berfungsi sebagai activator endapan
dalam metabolisme karbohidrat dan mengaktifkan penyerapan asam lemak pada usus halus.
Selain itu, vitamin B1juga berperan memelihara keseimbangan air dalam tubuh

Metabolisme Vitamin B1
Vitamin B1 diabrosbsi di usus halus yang bernuansa asam dengan bantuan Adenin
Trifosfatase (ATPase) yang tergantung Natrium. Setelah absorbsi, 30-70mg tiamin
piropospat (TPP) di jantung, otak hati dan jaringan otot.
Baham Makanan Sumber

Jumlah Kebutuhan/hari
Gejala Klinis Defisiensi
Penyakit akibat defisiensi tiamin yang ringan yaitu perubahan pada sistim saraf. Penyakit beri-
beri basah mengakibatkan pembengkakan atau udema karena tertimbunnya air dalam jaringan.
Pada beri-beri kering dimana terjadi atropi otot,penderita merasa sangat lemah. Kematian
penderita beri-beri terutama disebabkan tertimbunnya air dalam jaringan atau serangan diare
yang mendadak.
Gejala Klinis Kelebihan
Kelebihan tiamin tidak banyak menimbulkan akibat yang serius karena vitamin ini bersifat larut
dalam air, sehingga kelebihan vitamin ini akan dibuang bersama urine.

Vitamin B2
Fungsi Vitamin B2
1.mengatur pertumbuhan dan reproduksi
2. menjaga kekebalan tubuh
3.mencegah jerawat
4. menjaga kesehatan mata

Metabolisme Vitamin B2
Riboflavin dibebaskand ari ikatan protein (ibosa) di lambung sebagai FAD dan FMN dalam
suasana asam. FAD&FMN kemudian di usus halus dihidrolisis oleh enzim
piropospatase/fosfatase menjadi riboflavin bebas. Riboflavin diabsorbsi di usus halus bagian atas
dengan bantuan natriun sehingga mengalami fosforilasi menjadi FMN di usus halus. Riboflavian
dan FMNN di alran darah terikat pada albumin dan imunoglobulin G. Riboflavin dan FMN
disimpan di hati, jantung dan ginjal dalam jumlah sedikit dalam benuk FAD.
Bahan Makanan Sumber
hati, telur, susu, sayuran hijau
Jumlah Kebutuhan/hari
Badan Pangan dan Nutrisi Amerika Serikat menganjurkan 1,1 mg tiamin per hari
untuk wanita dan 1,3 mg untuk laki-laki. Kebutuhan akan riboflavin akan
meningkat jika dalam kondisi hamil (1,4 mg/hari) dan menyusui (1,6 mg/hari).
Gejala Klinis Defisiensi Vitamin B2
Kekurangan riboflavin mengakibatkan luka pada sudut mulut (ceilosis)
ataupun radang pada ujung lidah (glossitis).
Gejala Klinis Kelebihan Vitamin B2
Terlalu banyak mengonsumsi vitamin B yang satu ini maka hal yang paling umum terjadi adalah
air seni berwarna kuning. Meskipun tidak berbahaya, namun kelebihan riboflavin dalam dosis
tinggi dapat menyebabkan diare. Akibat yang lebih serius juga bisa terjadi, yaitu dapat
menyebabkan pembengkakan pada bagian wajah, bibir, lidah dan tenggorokan serta bisa
menimbulkan rasa gatal pada kulit.
Vitamin B3
Fungsi Vitamin B3
1. Vitamin B3 menjadi esensial dalam bentuk co-enzim NAD dan NADP, yang
terlibat dalam pembentukan energi dari karbohidrat, lemak dan protein.
2.meningkatkan energi melalui pemanfaatan makanan secara benar
3.penting dalam perbaikan dan replikasi DMA
4.memperlancar sirkulasi darah dan mengurangi kadar kolesterol dalam darah
5.juga berperan dalam menjaga kesehatan sistem syaraf dan
pencernaan.
Metabolisme Vitamin B3
Vitamin B3 dicerna dalam usus halus dan dihidrolisis sebagai asam nikotinat, nikotinamida dan
nikotimanida mononukleotida (NMN). Nikotinmida merupakan bagaian koenzim NAD&NADP
(NADPH).
Bahan Makanan Sumber Vitamin B3
Daging, unggas, ikan, ragi. Produk padi-padian, kacang polong yang dikeringkan.
Jumlah Kebutuhan/hari Vitamin B3
Pada pemberian enteral kebutuhan perhari dewasa 18mg, sedangkan pada pemberian parenteral
40mg.
Gejala Defisiensi Vitamin B3
Defisiensi niacin menyebabkan penyakit yang disebut pellagra.Gejala dari pellagra meliputi
dermatitis dan luka seperti terbakar matahari karena sensitif terhadap sinar matahari, kelelahan,
dementia, diare, insomnia dan ketidak-normalan pencernaan
Gejala Kelebihan Vitamin B3
Vitamin tersebut dapat menyebabkan pelepasan histamin, yang selanjutnya menimbulkan gelaja
flushing berat, pruritus sert gangguan gastroinstenstinal dan dapat memperberat keadaan asma.
Takaran yang tinggi dapat menimbulkan toksikitas hepatik yang mencakup ikterus kolestatik.
Vitamin B6
Fungsi
Kofaktor untuk enzim-enzim metabolisme asam amino, Vitamin B6 terlibat dalam perubahan
tryptophan menjadi niacin (vitaminB3),B6 juga terlibat dalam produksi sejumlah
neurotransmitter.

Metabolisme

Bahan Makanan Sumber Vitamin B6

Daging, unggas, ikan, pisang, ragi, padi-padian, kacang-kacangan

Jumlah Kebutuhan/hari Vitamin B6

Pada pemberian enteral kebutuhan perhari dewasa 2,0mg, sedangkan pada pemberian parenteral
4,0mg.
Gejala defisiensi Vitamin B6

Kasus defisiensi vitamin B6 jarang terjadi, namun demikian defisiensi dapat


mengakibatkan dermatitis, batu ginjal, penurunan pembentukan antibodi, iritasi,
anemia, turunnya kemampuan syaraf, pertubuhan terhambat, mudah bingung
dan depresi.

Gejala Kelebihan Vitamin B6

Menyebabkan kerusakan sistem saraf, kelumpuhan kaki dan kesemutan

Vitamin B7

Fungsi Vitamin B7

Apoenzim untuk enzim-enzim karboksilase

Metabolisme Vitamin B7
Pada pemberian enteral kebutuhan perhari dewasa 60ug, sedangkan pada pemberian parenteral
60ug.
Gejala Klinis Defisiensi B7
Gejala lelah, kurang nafsu makan, mual, sakit otot, kulit bersisik, kebotakan
Gejala Klinis Kelebihan B7
Kelebihan akan dikeluarkan melalui urin
Vitamin B12
Fungsi Vitamin B12
1.Berperan dalam sintesis DNA
2.Berperan dalam sistem saraf
3.Diperlukan untuk mengubah folat menjadi aktif
Metabolisme Vitamin B12
Bahan Makanan Sumber Vitamin B12
Vitamin B12 dapat ditemukan dalam produk hewani seperti daging, unggas, ikan
dan produk susu.
Jumlah Kebutuhan/hari Vitamin B12
Rekomendasi asupan untuk vitamin B12adalah 2,4 jag/hari untuk setiap orang yang berumur
lebih dari 14 tahun. Bayi dan anak-anak memerlukan kurang dari jumlah tersebut. W anita hamil
disarankan hingga 2,6 j^g/hari, namun lebih penting diperhatikan untuk wanita menyusui
sebaiknya hingga 2,8 jag/hart

Gejala Klinis Defisiensi Vitamin B12

Kekurangan atau defisiensi vitamin B12 sangat jarang terjadi (hanya dijumpai
pada kelompok vegetarian). Defisiensi dapat mengakibatkan anemia serius, yang
mana sama seperti yang dijumpai pada defisiensi foiat karena vitamin B12
diperlukan untuk menghasilkan folat dan menyediakan fungsi folat untuk
menghasilkan sel darah merah. Indikasi lainakibat defisiensi vitamin B12 antara lain hilang
ingatan, dementia, kelelahan, berat badan turun, kehilangan keseimbangan, depresi ringan, dan
masalah
pendengaran.
Gejala Klinis Kelebihan Vitamin B12
Jika dibandingkan dengan vitamin lainnya, vitamin jenis ini tergolong aman, meskipun kelebihan
vitamin ini dapat menyebabkan gatal-gatal dan diare. Efek paling parah jika kelebihan
cyanocobalamin adalah dapat menyebabkan reaksi alergi.

Vitamin C
Fungsi Vitamin C
Berpartisipasi sebagai ion redoks pada banyak reaksi oksidasi biologis, membantu
menyembuhkan sariawan
Metabolisme Vitamin C
Vitamin C diserap pada bagian atas usus halus dengan difusi atau Na-dependent active transport
kemudia masuk ke pembuluh darah
Bahan Makanan Sumber Vitamin C
Vitamin C banyak terdapat dalam buah-buahan segar dan sayuran, seperti jeruk,
blackcurrants, strawberries dan manga, bawang, brokoli, bunga kol, kentang dan ubi jalar.
Jumlah Kebutuhan/hari Vitamin C

Gejala Klinis Defisiensi Vitamin C


Kekurangan vitamin C yang serius dapat mengakibatkan suatu penyakit menakutkan yang sering
disebut scurvy. Gejala awal scurvy adalah luka pada kepala dan diantara gigi gusi menjadi merah
dan membengkak. Hal ini dapat menyebabkan tanggalnya gigi. Penyembuhan luka juga akan
tertunda dan sakit tulang yang serius juga dapat terjadi jika mengalami defisiensi vitamin C.
Gejala umum jika mengkonsumsi diet yang rendah vitamin C menyebabkan gejala awal dari
kekurangan gizi seperti hilangnya nafsu makan, kelelahan, insomnia, iritasi, mudah mengalami
infeksi dan penyembuhan luka yang lama.

Gejala Klinis Kelebihan Vitamin C

Bila kelebihan vitamin C dapat mengakibatkan diare, pusing, sakit kepala, dan lelah.
Mengkonsumsi makanan yang mengandung vitamin C secara berlebihan dan didukung
oleh penggunaan suplemen vitamin C maka dapat menyebabkan penyerapan vitamin B12
didalam tubuh gagal terjadi. Kondisi ini dapat memicu tubuh kekurangan asupan vitamin B
12. Kesulitan tubuh dalam menyerap nutrisi adalah peristiwa yang paling sering terjadi karena
akibat kelebihan vitamin C.

Mineral

Fungsi

a. Zat Besi : Membantu membawa oksigen dalam darah merah keseluruh tubh,
mengurangi keletihan, menambah energi, meningkatkan kekebalan tubuh
b. Kalsium : Pembentukan tulang dan gigi, pembekuan darah, fungsi saraf dan otot
c. Fosfor : Pembentukan tulang dan gigi, keseimbangan asam-basa, sintesis
nukleotida
d. Sulfur : Komponen asam amino tertentu
e. Kalium : keseimbangan asam basa, keseimbangan air, fungsi saraf
f. Klor : Keseimbangan asam basa, pembentukan getah lambung, fungsi sarf,
keseimbangan osmotik
g. Seng : Komponen enzim pencernaan tertentu dan protein lain
h. Tembaga : Kofaktor enzim dalam metabolisme besi, sintesis melanin, transport
elektron
i. Iodin : Kompnen hormon tiroid

Bahan Makanan Sumber

a. Zat Besi : Daging, telur, polong-polongan, biji-bijian utuh, sayuran hijau


b. Kalsium : Produk susu, sayuran hijau, gelap, polong polongan
c. Fosfor : Produk susu, daging, biji-bijian
d. Sulfur : Protein dari banyak sumber
e. Kalium : Daging produk susu,banyak buah-buahan dan sayur-sayuran, biji-bijian
f. Klor : Garam dapur
g. Seng : Daging,makanan laut,biji-bijian
h. Tembaga : Makanan laut, kacang-kacangan, polong-polongan, daging organ
i. Iodin : Makanan laut, produk susu, garam beriodium

Defisiensi
a.Zat Besi : Anemia kekurangan besi, lemah, gangguan kekebalan
b. Kalsium : Hambatan pertumbuhan, kemungkinan kehilangan massa tulang
c. Fosfor : Lemah, kehilangan mineral dari tulang, kehilangan kalsium
d. Sulfur : Gejala defisiensi protein
e. Kalium : Kelemahan otot, paralisis (kelumpuhan), rasa mual, kegagalan jantung
f. Klor : Kekejangan otot, penurunan selera makan
g Seng : Kegagalan pertumbuhan, peradangan kulit bersisik, kegagalan
reproduksi, gangguan
kekebalan
h. Tembaga : Anemia, perubahan tulang dan kardiovaskular
i. Iodin : Penyakit Gondok

Jumlah Kebutuhan/hari

a.Zat Besi :Pemberian enteral (EN) 10, Pemberian Parenteral (PN) 1-2
b.Kalsium : (EN) 0,8-1,2g / (PN) 0,4g
c. Fosfor : (EN) 0,8-1,2g / (PN) 0,8g
d. Sulfur :>100mg/hari
e. Kalium : (EN) 2-5g /(PN)2-4g
f.Klor : (EN) 2-5g / (PN) 2g
g. Seng : (EN)15mg / (PN) 3-12mg
h. Tembaga : (EN) 2-3mg/ (PN) 0,3-0,5mg
i. Iodin : (EN)0,15mg / (PN) 0,15mg

Kelebihan

a.Zat Besi : infeksi


b.Kalsium : batu ginjal, gangguan ginjal, konstipasi
c. Fosfor : kejang
d. Sulfur : menghambat pertumbuhan
e. Kalium : hiperkalemia akut yg dpt menyebkan gagal jantung, hal ini terjadi
jika konsumsi kalium melebihi 12,0g/m2
g. Seng : menurunkan absorpsi tembaga, dan metabolisme kolesterol
h. Tembaga : sirosis hati
i. Iodin : pembesaran kelenjarroid yg dpt menutup jalan pernapasan
Daftar Pustaka
http://staff.ui.ac.id/system/files/users/agnes.riyanti/material/s2vitamind.pdf

http://staff.ui.ac.id/system/files/users/agnes.riyanti/material/s2vitamina.pdf

https://elisa.ugm.ac.id/user/archive/download/32864/410a1ef3eafc2b2019c%2006676b6ef98d5

https://www.academia.edu/9133787/Vitamin_E_K

https://www.academia.edu/37512053/MAKALAH_VIT_K

https://www.academia.edu/12162618/metabolisme_vitamin_E

https://www.academia.edu/37894138/Metabolisme_Vitamin_B

https://www.academia.edu/11790742/Vitamin_Larut_Air

https://www.slideshare.net/atikazzahra/vitamin-larut-air-41015082

https://www.academia.edu/36115934/Vitamin_Larut_Air_Vitamin_B_dan_C_Metabolisme_serta_Dam
pak_kekurangan_dan_Kelebihan

http://staffnew.uny.ac.id/upload/132048525/pendidikan/ILMU+GIZI-MINERAL.pdf

Anda mungkin juga menyukai