Anda di halaman 1dari 6

JIWAKU MEMBUTUHKAN BAPA (JUMPA)

JUMPA Edisi 01

Judul : SAYA SUDAH LAHIR BARU

Oleh : Okky T. Rahardjo, S. Pd (Pelayanan Teman Berdoa)

Yohanes 5 : 24

“Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa mendengar perkataan-Ku dan percaya


kepada Dia yang mengutus Aku, ia mempunyai hidup yang kekal dan tidak turut dihukum, sebab
ia sudah pindah dari dalam maut ke dalam hidup.”

A. Apakah Keselamatan itu ?

Keselamatan merupakan proses pindahnya manusia dari dalam maut ke dalam


hidup yang kekal. Kita semestinya mengalami penghukuman kekal dan otomatis masuk
ke alam maut, karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan
Allah (Roma 3:23). Juga firman Tuhan menyatakan bahwa upah dosa ialah maut (Roma
6:23).
B. Usaha Manusia

Manusia berusaha dengan berbagai macam cara untuk mencapai keselamatan. Berikut
beberapa usaha manusia untuk mencapai keselamatan :

a. Perbuatan Baik. Manusia mengira dengan perbuatan baik yang dilakukan akan
membawa kepada keselamatan/hidup kekal di dalam Sorga. Firman Tuhan
menyatakan dalam Titus 3:5 pada waktu itu Dia telah menyelamatkan kita, bukan
karena perbuatan baik yang telah kita lakukan, tetapi karena rahmat-Nya oleh
permandian kelahiran kembali dan oleh pembaharuan yang dikerjakan oleh Roh
Kudus. Perbuatan baik kita tidak bisa menyelamatkan hidup kita. Namun satu hal
perlu diingat, kita tidak berbuat baik supaya diselamatkan. Namun sebaliknya, kita
diselamatkan untuk melakukan perbuatan yang baik.

b. Kesalehan. Orang banyak yang melakukan kesalehan atau sesuatu yang dianggap
mulia oleh orang lain supaya mendapatkan keselamatan. Memberi sedekah disana sini
yang dianggap sebagai tiket untuk masuk Sorga. Namun firman Tuhan mengatakan
Demikianlah kami sekalian seperti seorang najis dan segala kesalehan kami seperti
kain kotor (Yesaya 64:6). Kalau kain yang kotor dipakai untuk membersihkan tubuh
tentu akan bertambah kotor juga. Segala kesalehan kita dengan cara memberi apapun
yang kita miliki tidak akan membawa kita pada keselamatan.
c. Adat Istiadat. Sebagian besar orang memegang adat istiadat atau tradisi supaya
mencapai kehidupan yang baik untuk ke depannya. Sesuatu hal dilakukan sedemikian
ketat, hal lain tidak boleh dilanggar, satu tindakan lain harus diikuti dan banyak hal
yang merupakan ikatan adat istiadat yang diikuti supaya mendapatkan keselamatan
dalam kehidupan mendatang. Beberapa hal diantaranya yaitu menyiapkan sesaji untuk
orang yang sudah mati, menghitung hari-hari baik untuk mengadakan acara dan
berbagai aturan lain. Namun sayang sekali adat istiadat tersebut tidak akan pernah
mampu membawa kita pada kehidupan kekal.

Ada banyak sekali aturan tradisi yang bertentangan dengan firman Tuhan dan tidak
ada makna kebenaran di dalamnya. Paulus mengatakan pada jemaat di Galatia Dan di
dalam agama Yahudi aku jauh lebih maju dari banyak teman yang sebaya dengan aku
di antara bangsaku, sebagai orang yang sangat rajin memelihara adat istiadat nenek
moyangku. Tetapi waktu Ia, yang telah memilih aku sejak kandungan ibuku dan
memanggil aku oleh kasih karunia-Nya, berkenan menyatakan Anak-Nya di dalam
aku, supaya aku memberitakan Dia di antara bangsa-bangsa bukan Yahudi, maka
sesaat pun aku tidak minta pertimbangan kepada manusia; (Galatia 1:14)

Segala tindakan manusia menjadi sia-sia dan buntu. Tidak bisa dan tidak layak untuk
mencapai keselamatan. Oleh karena tidak ada jalan lain itu maka Tuhan menyediakan
kasih karunia bagi setiap manusia. Efesus 2:8-9 berkata Sebab karena kasih karunia
kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, itu
bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri.

Perhatikan kata “kasih karunia”. Dalam bahasa aslinya yaitu Bahasa Yunani
digunakan kata “Gratia” yang dalam Bahasa Inggris menjadi “Grace”. Lalu dalam
Bahasa Indonesia diadaptasi menjadi Gratis. Keselamatan yang kita terima itu gratis.
Tidak perlu kita membayar apapun, tidak juga kita perlu melakukan perbuatan apapun
yang kita anggap baik supaya mendapatkan keselamatan.

Satu hal yang perlu dicatat, sebenarnya keselamatan itu kita terima gratis, tanpa
pembayaran berupa apapun bukan karena sifatnya yang cuma-cuma. Namun oleh
karena kita tidak mampu membayar harganya yang terlalu mahal, maka diberikan
kepada kita secara anugerah atau kasih karunia. Sebagai contoh barang yang gratis
misalnya brosur yang kita terima di pinggir jalan atau di mall, kita menerima tanpa
perlu pembayaran. Oleh karena gratis itu maka kita seringkali mengabaikan dan
membuangnya begitu saja. Beda dengan pemberian yang berupa kasih karunia. Suatu
kali saya membelikan kado ulang tahun bagi anak saya berupa tas yang harganya
lumayan mahal untuk ukuran saya. Saya memberikan tas itu sebagai hadiah ulang
tahun, dia tidak perlu mengganti uang. Namun dia tahu tas ini harganya tidak murah,
barangnya juga bagus oleh karena itu dia akan menjaga sebaik mungkin supaya tidak
rusak atau hilang.
C. Cara Memperoleh Keselamatan

Yesus menyatakan dalam Yohanes 14:6 Kata Yesus kepadanya: "Akulah jalan dan
kebenaran dan hidup. Tidak ada seorang pun yang datang kepada Bapa, kalau tidak
melalui Aku. Artinya tidak ada jalan lain untuk mencapai keselamatan itu selain melalui
Dia.

Kisah Para Rasul 4:12 juga menuliskan “Dan keselamatan tidak ada di dalam siapa pun
juga selain di dalam Dia, sebab di bawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang
diberikan kepada manusia yang olehnya kita dapat diselamatkan." Dengan kata lain
semua jalur menuju keselamatan sudah terkunci pada sosok pribadi Yesus Kristus. Dia
telah menjadi Juru Selamat yaitu satu-satunya Pribadi yang membawa pada keselamatan.
Kata “juru” merujuk pada seseorang yang ahli. Kita mengenal ada juru mudi, juru kunci,
juru tulis dan sebagainya. Namun tidak ada satu sosok pun yang sepadan dengan Juru
Selamat selain pada Yesus Kristus.

Yesus Kristus telah menjadi pendamai atas setiap dosa dan kesalahan kita, dengan cara
yang tidak wajar yaitu mati di kayu salib. Roma 3:25 menuliskan Kristus Yesus telah
ditentukan Allah menjadi jalan pendamaian karena iman, dalam darah-Nya. Hal ini
dibuat-Nya untuk menunjukkan keadilan-Nya, karena Ia telah membiarkan dosa-dosa
yang telah terjadi dahulu pada masa kesabaran-Nya.

Tidak ada yang bisa mencapai Sorga selain Allah sendiri yang mengambil rupa sebagai
manusia. Dalam ketidak-salahannya, Yesus telah mati disalibkan untuk menebus setiap
dosa dan pelanggaran kita. Ada yang bilang kalau manusia itu punya dosa keturunan dari
Adam- Hawa dan orang tua masing-masing. Semua dosa yang terjadi di masa lalu yang
tidak mungkin bisa kita tanggung, telah ditebus oleh kuasa darah Tuhan Yesus.
Keselamatan itu harganya mahal namun telah dibayar lunas melalui pengorbanan
Yesus bagi kita. Bahkan yang lebih membahagiakan, Dia tidak hanya mati di atas kayu
salib. Yesus juga dibangkitkan pada hari ketiga sebagai bukti bahwa Dia menang dan
berkuasa atas segala jenis maut.

Saat ini kita menemui ada banyak orang melakukan ziarah ke makam-makam suci.
Bahkan sebagian ada yang mengunjungi makam nabi-nabi terdahulu. Mereka semua
masih ada makamnya. Bahkan masih ada jasadnya. Namun kalau anda mengunjungi
makam Yesus, tidak akan kita jumpai jasadNya karena Dia memang benar-benar bangkit.
Seandainya Dia mati dan tidak dibangkitkan, tentu segala kepercayaan iman kita akan
menjadi sia-sia. Tetapi andaikata Kristus tidak dibangkitkan, maka sia-sialah
pemberitaan kami dan sia-sialah juga kepercayaan kamu. (I Korintus 15:14).
C. Tindakan Yang Harus Dilakukan

Apa yang seharusnya dilakukan bila kita sudah mengerti bahwa Yesus Kristus adalah
satu-satunya jalan untuk mencapai keselamatan. Tidak ada cara lain selain menerima
Yesus sebagai Tuhan dan Juru Selamat pribadi. Caranya, percaya dalam hati dan
mengaku dengan mulut bahwa Yesus adalah Tuhan, Sang Juru Selamat yang telah mati
dan bangkit menebus dosa setiap manusia.

Prosedur tersebut dinyatakan dalam Roma 10:9-10


Sebab jika kamu mengaku dengan mulutmu, bahwa Yesus adalah Tuhan, dan percaya
dalam hatimu, bahwa Allah telah membangkitkan Dia dari antara orang mati, maka
kamu akan diselamatkan.
Karena dengan hati orang percaya dan dibenarkan, dan dengan mulut orang mengaku
dan diselamatkan.

Jadi tidak cukup hanya percaya dalam hati, namun juga diucapkan secara perkataan
mengenai pengakuan menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juru Selamat pribadi. Selain itu
yang tidak kalah penting, meskipun tidak tertulis dalam Firman Tuhan. Kita perlu
mengingat hari kelahiran baru saat kita menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juru Selamat
pribadi. Mengapa demikian, supaya kita melangkah dengan iman yang mantab bahwa
kita sudah menjadi milik Tuhan sejak saat itu.

Saya termasuk orang yang suka mencatat setiap peristiwa penting dalam hidup saya. Saya
menjalin hubungan pertama dengan pacar saya yang sekarang jadi istri yaitu 5 Juli 2006,
lalu jadian pada 13 September 2006. Berjumpa pertama pada 2 Februari 2008. Kami
menikah pada 19 Juni 2011. Kelahiran jasmani saya pada 17 Oktober, lalu saya
mengalami kelahiran baru pada 18 April 1997.

Apabila anda sudah pernah mengalami kelahiran baru, silakan diingat kapan anda
menerima Yesus sebagai Juru Selamat pribadi. Mohon maaf, menjadi Kristen sejak kecil
bukan jaminan sudah menerima Yesus sebagai Juru Selamat pribadi. Biasanya ada
pertobatan yang menjadi titik balik seseorang menerima Yesus.
Apabila anda belum pernah menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juru Selamat pribadi,
mari kami bimbing anda melalui doa yang berikut ini untuk anda ucapkan pelan-pelan.

Doa :

“Tuhan Yesus saat ini saya datang kepadaMu. Saya rindu menerima kasih karuniaMu
dalam hidup saya. Saya mohon Tuhan mengampuni saya untuk setiap dosa dan
pelanggaran yang pernah saya lakukan di masa lalu. Hari ini saya memutuskan untuk
menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juru Selamat pribadi dalam hidup saya. Saya
percaya Engkau telah mati di kayu salib untuk menebus setiap dosa saya dan Engkau
telah dibangkitkan untuk menyelamatkan hidup saya. Terima kasih Tuhan, masuklah
dalam hidup saya mulai sekarang ini. Dalam nama Tuhan Yesus saya berdoa
dan mengucap syukur. Amin.”

Selamat anda sudah menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juru Selamat pribadi. Anda
sudah menerima keselamatan itu dengan fasilitas kehidupan yang kekal.

Lukas 15:7
Aku berkata kepadamu: Demikian juga akan ada sukacita di sorga karena satu orang
berdosa yang bertobat, lebih dari pada sukacita karena sembilan puluh sembilan orang
benar yang tidak memerlukan pertobatan."

Kita sudah menyelesaikan edisi pertama JUMPA ini, namun berikut ini ada beberapa hal
yang perlu untuk anda jawab sebagai bahan refleksi atas pembelajaran pertama ini.

1. Tuliskan tanggal saat anda menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juru Selamat pribadi
(Bila itu sudah terjadi beberapa waktu lalu, anda tuliskan tanggal tersebut. Bila
ternyata anda menerima Yesus saat mengikuti pembelajaran ini dan mengikuti doa di
atas, anda boleh menuliskan tanggal hari ini sebagai ikrar pengakuan pribadi anda)

2. Hal apa yang anda rasakan beda, dari saat sebelum menerima Yesus sebagai Juru
Selamat dan sesudahnya
3. Komitmen apa yang akan anda tinggalkan dan akan anda lakukan setelah menerima
Yesus sebagai Tuhan dan Juru Selamat pribadi ?

** Cara menjawab cukup tuliskan di WA pada kelas pembelajaran JUMPA ini.


Setiap materi JUMPA bisa anda cetak untuk dikumpulkan secara mandiri atau
diperlukan sebagai referensi sharing di komunitas pelayanan anda.
** Bila ada sesuatu ingin ditanyakan silakan hubungi kami melalui WA : 085645705091
** Sampai jumpa pada pembelajaran JUMPA edisi berikutnya. Terima kasih. Tuhan Yesus
memberkati.

***** Tim Penyusun JUMPA—12062018*****

Anda mungkin juga menyukai