Anda di halaman 1dari 3

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Judul : Analisa Oksidimetri dan Reduktometri


1.2 Tanggal Praktikum : 28 November 2018
1.3 Pelaksana Praktikum : 1. Rahmita Zulfa 170140118
2. Dewi Lestari 170140122
3. Nurfhatin Zahra Putri 170140138
4. M. Firman Maulana 170140137
5. Lamkaruna Rizki 170140147
c. Tujuan Praktikum : Penenentuan suatu zat kimia itu terjadi reaksi
oksidasi atau reduksi.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Reaksi Oksidasi dan Reduksi


Setengah reaksi dalam elektron dibuang disebut oksidasi dan setengah
reaksi dalam mana elektron diikat disebut reduksi. Jadi, himpunan bilanganbulat
kecil yang disebut bilangan oksidasi atau keadaan oksidasi, yang ada hubungan
dengan angka banding senyawa dari unsur-unsur, membantu untuk mengingat-
ingat rumus untuk senyawa. Dalam senyawa ion, bilangan oksidasi suatu rion sama
dengan muatan ion itu. Dalam senyawa Litium Oksida dan Aluminium Florida
bilangan oksidasi Litium, Oksigen, Aluminium, dan Flor masing-masing adalah +1,
-2, +3, dan -1. Bila bilangan itu oksidasi dicantum dengan rumus senyawa, maka
bilangan ini ditulis diatas bilangan lambangnya, dengan tanda plus (+) atau minus
(-) didepan angka. Bila terdapat lebih dari satu atom dalam rumus itu, bilangan
oksidasi ditaruh dalam tanda kurung dan banyaknya atom ditulis sebagai
subsribkana (dari) tanda kurung itu (keenan, 1992).
Oksidasi adalah peristiwa pelepasan elektron, pengertian tersebut
mengalami oksidasi berarti melepaskan elektron, pengertian reduksi ialah peristiwa
penangkapan elektro, mengalami reduksi berarti menangkap elektron, semua
reduksi pelepasan elektron disebut reduksi oksidasi dan semua reaksi penangkapan
elektron disebut reduksi. Berikut contoh reaksi-reaksi oksidasi :
K → K+ + e
Zn → Zn2+ + 2e
2Fe → Fe3+ + e
Berikut contoh reaksi reduksi :
Cu2+ + 2e → Cu
Sn4+ + 2e → Sn2+
Cl2 + 2e → 2Cl

Anda mungkin juga menyukai