Anda di halaman 1dari 24

BAHAN AJAR

MK. FISIKA SMA


PRODI S1 FMIPA

BAHAN AJAR
GERAK MELINGKAR

NAMA MAHASISWA

(KELOMPOK III) :

 MONARISA NAPITUPULU (4173121030)


 NINA KARINA BR SEMBIRING (4173121034)
 REGINA YESGIA PURBA (4173221024)

DOSEN PENGAMPU : Dra. IDA WAHYUNI, M.Pd

MATA KULIAH : FISIKA SMA

PROGRAM STUDI S1 MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN


ALAM

FAKULTAS FMIPA – UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

MEDAN

2019

i
KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur kami panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa
karena dengan Rahmat dan Penyertaan-Nya, saya masih bisa menyelesaikan
Bahan ajar ini dengan baik yang mana untuk memenuhi tugas dari mata kuliah
Fisika SMA Terima kasih juga saya ucapkan kepada pihak-pihak yang membantu
saya dalam mengerjakan tugas ini, terutama kepada Dosen Pengampu kami yaitu
Ibu Dra. Ida Wahyuni, M.Pd

Oleh karena itu, saya sangat berharap kepada Saudara-Saudari sekalian


yang membaca Tugas saya ini dengan senang hati saya menerima dan
membutuhkan saran, kritik serta ide-ide dari pembaca sekalian. Demikianlah kata
pengantar dari saya, jika ada kesalahan mohon dimaafkan. Sekian dan
Terimakasih.

Medan, Mei 2019

Kelompok 3

ii
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

YANG DIGUNAKAN

Mata Pelajaran : FISIKA

Materi Pokok : Gerak Melingkar

Pertemuan / waktu : I / 2 x 45 menit

Metode : Demonstrasi dan diskusi

Kompetensi Inti

KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.

KI 2 : Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli, santun,


ramah lingkungan, gotong royong, kerjasama, cinta damai, responsif dan
pro-aktif) dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan bangsa dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan
sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa
dalam pergaulan dunia.

KI 3 : Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, prosedural


dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan
wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait
fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada
bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk
memecahkan masalah.

KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara
mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

1
Kompetensi Dasar

3.5 Menganalisis besaran fisis pada gerak melingkar dengan laju konstan dan
penerapannya dalam teknologi

4.5 Menyajikan ide/gagasan terkait gerak melingkar (misalnya pada hubungan


roda-roda)

Indikator

o Mengidentifikasikan besaran frekuensi, frekuensi sudut, periode dan sudut


tempuh yang terdapat pada gerak melingkar dengan laju konstan,
o Merumuskan gerak melingkar beraturan secara kuantitatif
o Menjelaskan pengertian percepatan sentripetal, dan mengaplikasikannya
dalam kehidupan sehari-hari
o Memberikan contoh gerak melingkar beraturan dan berubah beraturan
dalam kehidupan sehari-hari
Materi Essensial

Besaran-besaran dalam gerak melingkar

Media Belajar

o Buku FISIKA SMA Marthen Kanginan X


B. Langkah Kegiatan/Skenario Pembelajaran

1. Pendahuluan (10
o Menyampaikan Indikator dan kompetensi yang diharapkan menit)

2. Kegiatan Inti (160


o Memahami peta konsep tentang gerak melingkar menit)
o Memahami gerak melingkar dan pengertian dari periode, frekuensi,
kecepatan linear dan kecepatan sudut

2
o Memahami konsep perpindahan dalam gerak melingkar dan perpindahan
sudut

o Memahami definisi radian  rad  


x
r

1 putaran  360  2 rad
o Mempelajari konversi satuan sudut 180 
1 rad  derajat  57 ,3

o Memahami pengertian kecepatan sudut rata-rata dan sesaat
  2  1
 
t t 2  t1

o Mempelajari contoh

3. Penutup (10
o Memberikan kesimpulan bahwa perpindahan sudut adalaha sudut yang menit)
disapu oleh sebuah garis radial mulai dari posisi awal garis ke posisi akhir
garis

4. Pekerjaan Rumah
o Soal latihan

3
BAHAN AJAR
KEGIATAN BELAJAR

GERAK MELINGKAR

A. Gerak Melingkar Beraturan.

Benda yang bergerak memiliki lintasan yang berbeda-beda. Lintasan ini juga

menunjukkan jenis gerak yang dialami oleh benda tersebut. Benda yang mengalami gerak

lurus berarti memiliki lintasan berupa garis lurus. Demikian juga dengan gerak melingkar,

yaitu gerak suatu benda yang memiliki lintasan berupa lingkaran. Dalam kehidupan

sehari-hari banyak kita jumpai benda-benda yang bergerak melingkar. Berputarnya roda

mobil, gerakan bumi ataui planet mengelilingi matahari, gerakan electron mengelilingi

inti atom dan lain-lain merupakan contoh gerak melingkar. Benda-benda yang bergerak

melingkar posisinya selalu berubah terhadap porosnya atau titik pusat lingkaran, dengan

demikian perpindahannya dapat dinyatakan dalam besaran sudut dan jarak.

v Pada gambar ditunjukkan benda yang sedang bergerak


melingkar dengan jari-jari R. Kedudukan benda berubah-
ubah di sepanjang lintasannya dan suatu saat benda akan
kembali ke titik awalnya. Keadaan ini selalu berulang-ulang
A
sehingga gerak melingkar bersifat periodik. Sedangkan arah
kecepatan linier benda pada suatu titik adalah searah
dengan garis singgung lingkaran di titik tersebut atau tegak
θ lurus yerhadap jari-jarinya. Jadi, pada gerak melingkar
R O beraturan vektor kecepatan linier tidak tetap karena arahnya
berubah-ubah, sedangkan kelajuan liniernya (besar
kecepatan linier) tetap.

4
Posisi benda yang mengalami gerak melingkar suatu saat akan kembali ke posisi

semula dan waktu yang diperlukan untuk menempuh satu kali putaran disebut periode

dan dilambangkan dengan notasi T.

Sedangkan jumlah putaran yang ditempuh tiap satu satuan waktu disebut frekuensi dan

dilambangkan dengan notasi f.

Hubungan periode (T) dengan frekuensi (f):

1 1
T atau f 
f T

Keterangan: T = periode (s)

f = frekuensi (Hz)

Kecepatan Sudut dan Kelajuan Linier.

Seperti telah diterangkan di atas, bahwa perpindahan posisi benda yang bergerak

melingkar dapat dinyatakan dalam dua besaran yaitu besaran sudut dan besaran jarak.

Dengan demikian pada gerak melingkar dikenal dua jenis kecepatan yaitu kecepatan

sudut dan kecepatan linier.

Yang dimasksud dengan kecepatan sudut adalah besarnya sudut yang ditempuh tiap satu

satuan waktu. Kecepatan sudut secara matematis dapat ditulis sebagai berikut:



t
Keterangan: ω = kecepatan sudut (rad/s)

θ = sudut yang ditempuh (rad)

t = waktu tempuh (s)

5
Bila waktu tempuh adalah periode (T), maka sudut yang ditempuh sama dengan

sudut lingkaran yaitu sebesar 3600 atau 2π radian. Dengan demikian persamaan di atas

dapat ditulis sebagai berikut:

 2
 atau  
t T

Sedangkan yang dimaksud dengan kelajuan linier adalah panjang lintasan yang

ditempuh tiap satu satuan waktu. Kelajuan linier dari suatu benda yang bergerak

melingkar dapat ditulis secara matematis sebagai berikut:

s
v
t

Keterangan: v = kelajuan linier (m/s)

s = panjang lintasan yang ditempuh (m)

t = waktu tempuh (s)

Bila waktu tempuh kita pilih periode (T), maka panjang lintasan yang ditempuh

sama dengan keliling lingkaran yaitu sebesar 2πR (R adalah jari-jari lintasan). Dengan

demikian persamaan di atas dapat ditulis sebagai berikut:

s 2R
v atau v 
t T

Hubungan kecepatan sudut dengan kelajuan linier.

Dari persamaan kecepatan sudut dan kecepatan linier dapatlah dituliskan

hubungan antara keduanya dalam bentuk persamaan matematik sebagai berikut:

2R
v atau v  R
T

6
Sudut dan Jarak Tempuh.

Pada persamaan trdahulu disebutkan bahwa :


 atau   .t
t

Sedangkan jarak linier yang ditempuh adalah:

s   .R

Percepatan dan Gaya Sentripetal.

Meskipun suatu benda yang mengalami gerak melingkar beraturan memiliki laju

linier (besar kecepatan linier) tetap tetapi arahnya berubah-ubah. Akibat adanya

perubahan arah ini maka muncul selisih kecepatan. Besarnya selisih kecepatan yang

terjadi tiap satu satuan waktu disebut percepatan. Karena arah selisih kecepatan menuju

ke pusat lingkaran, maka percepatannya menuju ke pusat lingkaran juga dan disebut

persepatan sentripetal. Jadi dengan demikian, walaupun suatu benda mengalami gerak

melingkar beraturan tetapi ia memiliki percepatan sentripetal.

V2
V1
V2
Δs
θ ΔV
R
-V1

Pada gambar, Δv merupakan perubahan vector kecepatan dalam selang waktu Δt

atau Δv = v2 – v1. Bila Δt mendekati nol, maka Δs dan Δθ akan kecil sekali maka vector

7
v1 dan v2 sejajar, maka Δv tegak lurus terhadap v1 maupun v2. Ini meununjukkan arah Δv

akan mengarah pada pusat lingkaran dan akan menimbulkan percepatan sentripetal.

Dari gambar di atas dapat diperoleh:

v s vs
 atau v 
v R R

Bila ruas kiri dan kanan dibagi Δt, maka:

v vs
 , karena
t Rt
v s
a dan v  , maka :
t t

v2
as  a s   2 .R
R atau

Keterangan: as = percepatan sentripetal (m/s2)

v = kelajuan linier (m/s)

ω = kecepatan sudut (rad/s)

R = jari-jari lintasan (m)

Sesuai dengan hokum II Newton, maka dapat disimpulkan bahwa timbulnya

persepatan sentripetal disebabkan oleh gaya sentripetal, yang besarnya dapat dituliskan

sebagai berikut:

Fs = m.as

mv 2
Fs  atau Fs  m 2 R
R

8
Setiap benda yang bergerak melingkar memerlukan gaya sentripetal yang

berfungsi untuk mengubah arah herak benda sehingga tetap pada lintasan berupa

lingkaran. Di dalam soal-soal gerak melingkar kadang kala dikemukakan juga gaya

sentrifugal. Gaya ini berbeda dengan gaya sentripetal, karena arah gaya sentripetal

menuju pusat lingkaran sedangkan gaya sentrifugal menuju ke luar dari pusat lingkaran.

Sebagai contoh, pada saat kita memutar sebuah batu yang


kita ikat dengan tali, maka tangan kita merasa tertarik
oleh batu yang arahnya ke luar. Gaya inilah yang disebut
gaya sentrifugal.

B. Gerak Melingkar Berubah Beraturan.

Percepatan tangensial dan percepatan sudut.

at Benda yang mengalami gerak melingkar beraturan

: memiliki kecepatan sudut yang konstan, dengan


demikian percepatan sudutnya adalah nol (α = 0).
Sementara benda yang bergerak melingkar berubah
as beraturan memiliki percepatan sudut yang konstan (α ≠

atotal 0).Dengan demikian kecepatan sudutnya berubah


secara teratur.

Besarnya percepatan sudut sama dengan perubahan kecepatan sudut dibagi

denganselang waktu tempuh, yaitu:


 Keterangan: α = oersepatan sudut (rad/s2)
t

Δω = perubahan kecepatan sudut (rad/s)

Δt = selang waktu (s)

9
Karena kecepatan sudut benda beubah, maka kecepatan liniernyapun berubah

pula. Akibatnya timbul percepatan yang arahnya sama dengan arah kecepatan linier.

Kecepatan ini disebut percepatan tangensial (at} yang besarnya memenuhi persamaan:

Keterangan: at = percepatan tengensial (m/s2)


v
at 
t Δv = perubahan kelajuan linier (m/s)

Δt = selang waktu (s)

Hubungan antara percepatan sudut dan percepatan tangensial dapa7 dinyatakan dalam

bentuk persamaan:

v  R
at  
t t

a t  R

Sementara itu, percepatan sentipetal yang dimiliki benda yang bergerak melingkar

sebesar:

as 
v2 a s   2 .R
R atau

Percepatan total yang dimiliki oleh benda yang bergerak nelingkar berubah beraturan

memenuhi persamaan:

atotal  at2  a s2

10
Sudut dan Jarak Tempuh.

Analog dengan beraj lurus berubah beraturan, kecepatan sudut benda akan berubah secara

teratur akibat adanya percepatan sudut yang dialaminya. Kecepatan sudut pada saat t

adalah:

t  0  t

Besarnya sudut yang ditempuh setelah t sebesar:

1
 t   0 t  t 2
2

Sedangkan panjang lintasan yang ditempuh dapat kita cari berdasarkan hubungan antara s

dan θ, yaitu:

s  R Keterangan: ωt = kecepatan sudut pada saat t (rad/s)

ω0 = kecepatan sudut mula-mula (rad/s)

α = percepatan sudut (rad/s2)

θt = sudut yang ditempuh setelah t (rad)

s = panjang lintasan yang ditempuh setelah t (m)

Hubungan antar Roda-roda.

Pada sebuah mesin sering kita jumpai komponen yang bergerak melingkar

dihubungkan dengan komponen yang lain untuk mendapatkan system gerak yang paling

efisien sesuai dengan keperluan.

Hubungan antar komponen yang bergerak melingkar pada dasarnya terbagi menjadi 3

jenis, yaitu:

11
1) Hubungan roda sepusat.

 Kedua roda memiliki arah gerak yang


R1 sama.
R2
 Kecepatan sudut kecua roda sama besar,

v1 v2
1  2 atau 
R1 R2

2) Hubungan roda-roda bersinggungan pada kecua tepinya.

 Kedua roda memiliki arah gerak yang


R1 berlawanan.
R2
 Kelajuan linier dedua roda sama besar.

v1  v2 atau  1 .R1   2 .R2

3) Hubungan roda-roda dengan menggunakan sabuk/tali.

R1  Kedua roda memiliki arah gerak

R2 yang sama.
 Kelajuan linier kedua roda sama
besar.

v1 = v2 atau ω1 R1 = ω2 R2

12
C. Aplikasi Gerak Melingkar.

Dalam bagian ini kita akan membahas penerapan gerak melingkar pada berbagai kasus,

diantaranya ialah:

1) Benda diikat tali yang diputar horizontal

Pada gambar di samping ditunjukkan benda


diikat dengan tali kemudian diputar secara
horizontal. Gaya sentripetal yang diberikan
tali (T) adalah:

mv 2
F 
R
2
mv
T
R

2) Benda diikat tali yang diputar vertikal.

Benda diikat dengan tali kemudian diputar secara


vertikal.. Tegangan tali pada berbagai posisi
benda:

W - Benda di titik tertinggi:


mv 2
TT T W 
T R
T
θ W - Benda di posisi mendatar.
T
mv 2
W T
R
cos θ W
W - Benda di titik terendah.
mv 2
T W 
R

- Tali membentuk sudut θ rehadap garis


vertikal.

mv 2
T  W cos  
R

13
3) Kelereng bergerak di dalam tabung vertikal.

Kelereng bergerak melingkar di dalam


tabung vertikal.. Gaya tekan kelereng pada
bidang (N) adalah:

- Kelereng di titik tertinggi:

mv 2
N N W 
W R
N
- Kelereng di posisi mendatar.
N mv 2
N W N
R

W cos - Kelereng di titik terendah.


θ W mv 2
Wθ N W 
R

- Posisi kelereng membentuk sudut θ


rehadap garis vertikal.

mv 2
N  W cos  
R
4) Benda bergerak melewati bukit.
Benda bergerak melewati sebuah bukit.
Gaya tekan benda (N) pada bukit adalah:

N - Pada saat posisi benda di titik


N tertinggi.
W mv 2
θ W cos W N 
W R
θ
- Pada saat posisi benda di sisi bukit.

mv 2
W cos   N 
R

14
5) Tikungan miring.

N cos θ
N N

θ
N sin θ
pusat tikungan

W θ W = mg

Gaya normal (N) adalah gaya tekan berat mobil terhadap jalan secara tegak lurus, kita

uraikan dalam arah vertikal dan horizontal. Gaya yang mengendalikan monil agar tidak

tergelincir adalah N sin θ yang nilainya sama dengan gaya sentripetal.

Dari penguraian gaya didapatkan:

v2 mv 2
N sin   m atau sin  
R NR
mg
N cos   mg atau cos  
N

Dari kedua persamaan didapatkan bahwa:

mv 2
sin  2
NR  mv x N
tg  
cox mg NR mg
N
v2
tg 
gR

6) Ayunan konis.

Bola logam massanya digantung dengan benang kemudian diputar dengan kelajuan

linier v sehingga membentuk ayunan konis dengan jari-jari R. Bila percepatan gravitasi g,

tentukanlah nilai dari tg sudut yang dibentuk oleh benang dengan garis vertikal.

15
Penyelesaian.

Keseimbangan dakam arah horizontal:

T sin   fs
θ mv 2 mv 2
T sin   atau sin  
R TR
T T cos θ
Keseimbangan dalam arah vertikal:

R mg
T sin θ T cos   mg atau cos  
T

W Dari kedua persamaan di atas dapat dicari:

mv 2
sin  TR
tg  
cos  mg
T
2
v
tg 
gR

16
RANGKUMAN

1. Kecepatan linier adalah kecepatan yang arahnya menyinggung lintasan dan tegak
lurus terhadap jari-jari lintasan yang melingkar.
2R
v= atau v = 2πRf
T

2. Selama benda bergerak melingkar, titik-titik pada benda tersebut memiliki laju sudut
atau besar kecepatan sudut yaitu besar sudut yang di tempuh setiap satuan waktu

ω=
t

3. Hubungan laju linier dan laju anguler: v = ω R


v2
4. Benda yang bergerak melingkar beraturan memiliki percepatan sentripetal: as =
R

5. Persamaan gerak melingkar beraturan: ω = dan θ = θ0 + ω t
t
6. Sebuah benda dikatakan bergerak melingkar beraturan, jika kecepatan sudut benda
besarnya tetap atau dalam selang waktu yang sama sudut yang ditempuh oleh setiap titik
pada benda itu sama.
7. Sebuah benda dikatakan melakukan gerak melingkar berubah beraturan jika
kecepatan sudut benda tersebut besarnya berubah secara beraturan atau dalam selang
waktu tertentu yang sama perubahan kecepatan sudut benda tetap.
8. Sebuah benda di sebut melakukan gerak melingkar berubah beraturan jika kecepatan
sudut benda tersebut besarnya berubah secara beraturan atau dalam selang waktu tertentu
yang sama perubahan kecepatan sudut benda tetap.
ωt = ωo + α t, dan θ = ωo t + ½ α t2

ωt2 = ωo2 + 2 α θ

17
TEST

Kerjakan dengan singkat dan jelas.

1. Suatu benda bergerak melingkar dan menempuh 32 putaran dalam waktu 8

sekon. Tentukan periode dan frekuensi gerak benda tersebut.

2. Sebuah meisn gerinda berdiameter 40 cm berputar dengan kecepatan 2400 rpm

(rotasi per menit).

Tentukanlah: a. kecepatan putar gerinda dalam satuan rad/s.

b. kelajuan linier pada bagian tepi gerinda.

3. Sepeda motor bergerak dengan kecepatan tetap 10 m/s selama 6,28 s. Jika

diameter roda 80 cm, tentukan jumlah putaran yang dialami roda dalam selang waktu

tersebut.

18
TEST AKHIR

Kerjakan dengan cara memilih salah satu jawaban yang ada anggap benar dengan

menggunakan cara.

1. Benda yang bergerak melingkar beraturan mempunyai:


a. kecepatan yang konstan
b. percepatan yang konstan
c. gaya sentripetal yang konstan
d. kelajuan linier yang konstan
e. percepatan sudut yang konstan
2. Mesin gerinda dapat berputar dengan kelajuan 4200 rpm. Freluensi mesin dalah …
a. 24 Hz
b. 50 Hz
c. 68 Hz
d. 70 Hz
e. 84 Hz
3. Suatu benda bergerak melingkar beraturan maka ….
1) benda mendapat gaya yang sebanding dengan dengan kelajuan
2) laju benda tetap
3) gaya mendapat gaya radial menjauhi pusat lintasan
4) benda mempunyai percepatan radial menuju pusat lintasan
Pernyataan yang benar adalah …

a. 1,2,3
b. 1,3
c. 2,4
d. 4
e. 1,2,3,4
4. Suatu titik bergerak melingkar dan dalam waktu 20 s dapat menempuh 160 putaran.
Frekuensi dari gerak titik tersebut adalah …
a. 0,125 Hz
b. 0,25 Hz
c. 2,5 Hz
d. 6,0 Hz
e. 8,0 Hz

19
5. Suatu benda berbentuk piringan berputar dengan kecepatan sudut 10 rad/s. Kelajuan
linier suatu titik yang berada pada jarak 0,25 m dari sumbu putarnya adalah …
a. 0,25 m/s
b. 2,5 m/s
c. 4,0 m/s
d. 5,0 m/s
e. 7,5 m/s
6. Suatu roda diameternya 40 cm berputar 30 putaran dalam setiap menitnya. Kelajuan
linier suatu titik yang berada pada tepi roda adalah …
a. 0,4 m/s
b. 0,8 m/s
c. 0,4 π m/s
d. 0,8 π m/s
e. 1,2 π m/s
7. Sebuah benda bergerak melingkar beraturan dengan jari-jari 4 m. Dalam selang
waktu terdadi perubahan sudut 600. Frekuensi gerak benda tersebut adalah …
a. ¼ Hz
b. 1/3 Hz
c. 1/12 Hz
d. 1/24 Hz
e. 1/48 Hz
8. Sebuah mobil melaju dengan kecepatan 20 m/s di jalan melingkar dengan jari-jari 40
m. Percepatan mobil tersebut adalah …
a. Nol
b. 2 m/s2 menuju pusat lingkaran
c. 10 m/s2 menuju pusat lingkaran
d. 20 m/s2 menuju pusat lingkaran
e. 40 m/s2 menuju pusat lingkaran
9. Sebuah benda bergerak melingkar dengan percepatan 0,8 m/s2. Bila laju angulernya 4
rad/s, maka diameter lintasannya adalah …
a. 5 cm
b. 8 cm
c. 10 cm
d. 15 cm
e. 20 cm

20
10. Akibat adanya rotasi bumi, keadaan Hasan yang bermassa a di Bandung dan Daxid
yang bermassa b di London akan sama dalam hal …
a. laju liniernya
b. kecepatan liniernya
c. gaya gravitasi buminya
d. kecepatan angulernya
e. percepatan sentripetalnya

21
DAFTAR PUSTAKA

Badan Standar Nasional pendidikan. 2006. Kurikulum 2006 KTSP: Mata

Pelajaran Fisika untuk Sekolah Menengah Atas dan Madrasah aliyah. Jakarta:

Departemen Pendidikan Nasional

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Dirjen Pendidikan Tinggi. Soal-soal

Ujian Masuk Perguruan Tinggi Negeri tahun 1987 sesuai dengan tahun 1998.

Alonso, M. Dan E.D. Finn.1980. Fundamental University Physics. New Cork:

Addison Wesley Longmen.

Halliday and Resnick. 1991. Fisika Jilid 1 ( Terjemahan ). Jakarta: Penerbit

Erlangga.

22

Anda mungkin juga menyukai