Anda di halaman 1dari 2

Masalah depresi dan kecemasan klinis sering terjadi pada remaja.

Lalu, bagaimana cara mencegah depresi dan


kecemasan klinis pada remaja ?

Saya akan menjelaskan terlebih dahulu apa yang dimaksud dengan depresi dan kecemasan klinis.

Apa itu depresi?


Kata depresi digunakan dengan berbagai cara. Orang merasa sedih atau ‘blues’ saat hal buruk terjadi. Namun, setiap hari
'blues' atau sedih tidak bersifat depresi. Orang dengan 'blues' mungkin memiliki tekanan mood sementara, tapi biasanya
mereka berhasil mengatasinya dan segera sembuh tanpa pengobatan.
Depresi melibatkan perasaan sedih atau mudah tersinggung setidaknya berlangsung selama dua minggu dan
menghentikan seseorang dari menikmati hal-hal yang biasa mereka suka atau tidak dapat berpatisipasi dalam kegiatan
seperti biasanya, seperti bertemu dengan teman, bermain atau olahraga. Bila ini terjadi, gejala lainnya juga akan
berkembang, termasuk perasaan tidak berharga, tidak dapat tidur nyenyak, sulit berkonsentrasi, mengalami peningkatan
atau penurunan nafsu makan, atau berpikir untuk bunuh diri. Itu gejala cukup parah yang mengganggu kehidupan setiap
hari, mengakibatkan kesulitan untuk fokus atau berkinerja baik di sekolah, atau untuk berkumpul bersama dengan teman
dan keluarga.

Apa itu kecemasan klinis?


Semua orang mengalami kecemasan pada suatu waktu. Orang banyak menggunakan istilah seperti: cemas, stres, gugup,
gelisah, tegang atau takut. Meski kecemasan adalah keadaan yang tidak menyenangkan, bisa jadi cukup berguna dalam
membantu seseorang agar terhindar dari situasi bahaya dan memotivasi mereka untuk menyelesaikan masalahnya setiap
hari. Namun, kecemasan bisa menjadi masalah jika parah, berlangsung lama dan mengganggu kehidupan seseorang.
Kecemasan klinis mengacu pada gejala terus-menerus merasa gugup, cemas atau gelisah, dan tidak mampu
menghentikan atau mengendalikan kekhawatiran. Kecemasan cukup kuat menimbulkan masalah di sekolah atau pekerjaan,
hubungan secara pribadi (mis. dengan keluarga, teman) atau membuat seseorang sulit untuk melanjutkan kegiatan
sehari-hari.

Ada beberapa hal yang dapat dilakukan untuk membantu remaja mengatasi masalah depresi dan kecemasan klinis ini,
antara lain :
- Membangun Hubungan yang baik antara orang tua dan remaja
 Orang tua menunjukkan kasih sayang pada remajanya.
Perawatan dan dukungan orang tua mengurangi risiko remaja dari berkembangnya depresi dan kecemasan
klinis. Orang tua penting untuk menunjukkan bahwa remaja dicintai dan dihormati. Orang tua menyampaikan
ungkapan kasih sayang kepada remaja secara verbal. Cara penyampaiannya disesuaikan menurut usia dan
tingkat kedewasaannya.
 Luangkan waktu untuk berbicara
Luangkan waktu untuk mengobrol dengan orang tua tentang kegiatan keseharian, apa yang telah kalian lakukan.
Cobalah untuk memulai percakapan pada saat yang tepat dan paling terbuka untuk percakapan.
Bicarakan apa pun yang menarik minatmu . Perhatikan dan nikmati hal-hal yang lebih ringan dan lucu dari sisi
kehidupan. Bicarakan masalah yang sulit pada orang tua, apabila diskusi masalah sensitif lakukan secara
pribadi. Karena bila ada orang lain akan menyulitkanmu untuk terbuka.

- Mengetahui bagaimana berbicara tentang emosi yang kuat dan topik sensitif
Remaja biasa mengalami emosi yang kuat. Untuk mengelola emosi secara efektif, remaja perlu belajar
bagaimana mengenali dan memahaminya. Jika kalian merasakan emosi yang kuat, evaluasi tentang perasaan
kalian , misalnya “apakah kalian merasa khawatir. Apa yang kalian pikirkan ? "atau," Sepertinya kalian benar-
benar sedang marah ingin membicarakannya ". Mengetahui emosi yang kuat ini membantu kalian untuk
mengidentifikasi dan memahami apa yang kalian rasakan dan bagaimana cara untuk mengelola emosi tersebut
secara efektif.

Anda mungkin juga menyukai