Anda di halaman 1dari 20

PENGARUH INDEKS HARGA DAN INFLASI TERHADAP

HARGA 9 BAHAN POKOK DI PASAR TRADISIONAL DESA


MAMBAL KECAMATAN ABIANSEMAL

TUGAS KELOMPOK
EKONOMI

DISUSUN OLEH:
I MADE ADHI DHARMAGITA (01)
NI PUTU DIAH DAMAYANTI (07)
NI PUTU MIRNA SARI (18)
NI PUTU NADIA RAMAYANTI (20)
NI KADEK NINA KRISNAYANTI (22)
I PANDE MADE YUDI ADRIANTO (35)

SMA NEGERI 1 ABIANSEMAL


JALAN MAJAPAHIT DESA BLAHKIUH KE ABIANSEMAL
KABUPATEN BADUNG PROV BALI
2017
HALAMAN JUDUL

PENGARUH INDEKS HARGA DAN INFLASI TERHADAP


HARGA 9 BAHAN POKOK DI PASAR TRADISIONAL DESA
MAMBAL KECAMATAN ABIANSEMAL

TUGAS KELOMPOK
EKONOMI

DISUSUN OLEH:
I MADE ADHI DHARMAGITA (01)
NI PUTU DIAH DAMAYANTI (07)
NI PUTU MIRNA SARI (18)
NI PUTU NADIA RAMAYANTI (20)
NI KADEK NINA KRISNAYANTI (22)
I PANDE MADE YUDI ADRIANTO (35)

SMA NEGERI 1 ABIANSEMAL


JALAN MAJAPAHIT DESA BLAHKIUH KE ABIANSEMAL
KABUPATEN BADUNG PROV BALI
2017

i
KATA PENGANTAR

Berkat Asung Kerta Wara Nugraha Ida Sang Hyang Widhi Wasa penulis
dapat menyelesaikan karya tulis yang berjudul “Pengaruh Indeks Harga dan
Inflasi Terhadap Harga 9 Bahan Pokok di Pasar Tradisional Desa Mambal
Kecamatan Abiansemal”
Karya tulis ini dibuat dalam rangka memenuhi tugas ekonomi mengenai
indeks harga, inflasi, permintaan dan penawaran uang.
Selama pembuatan karya tulis ini, banyak mendapat bantuan dari berbagai
pihak. Sehubungan dengan hal tersebut, melalui kesempatan ini penulis
menyampaikan ucapan terima kasih kepada yang terhormat
1. Bapak Drs. I Gusti Nyoman Suanda, M.Pd selaku guru ekonomi yang telah
membimbing dan memberikan materi.
2. Bapak/Ibu pedagang di Pasar Mambal Kecamatan Abiansemal sebagai
narasumber dalam karya tulis ini.
3. Semua pihak yang telah ikut membantu dalam penyusunan karya tulis ini.
Penulis menyadari bahwa karya tulis ilmiah ini masih belum sempurna,
untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca demi
kesempurnaannya.

Abiansemal, 13 Agustus 2017

Penulis

ii
DAFTAR ISI

halaman
HALAMAN JUDUL ........................................................................................... i
KATA PENGANTAR .......................................................................................... ii
DAFTAR ISI ......................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ........................................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah ................................................................................... 2
1.3 Tujuan Penelitian .................................................................................... 2
1.4 Manfaat Penelitian .................................................................................. 3
BAB II PEMBAHASAN .................................................................................... 4
BAB III PENUTUP ............................................................................................. 13
3.1 Simpulan .............................................................................................. 13
3.2 Saran ....................................................................................................... 13
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 15
LAMPIRAN

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Sejak dahulu hingga sekarang, salah satu dilema yang sedang dihadapi
Indonesia adalah krisis global sebagai bagian dari dinamika kehidupan ekonomi
yang tidak tetap perubahannya. Pada waktu tertentu terjadi kenaikan sistem
ekonomi dunia. Namun tidak dapat dipungkiri pula bahwa kadang sistem ekonomi
dunia mengalami kemerosotan yang cukup drastis. Hal ini menyebabkan gejolak
besar bagi kehidupan ekonomi seluruh dunia, tak terkecuali Indonesia. Dampak
yang secara langsung dapat dirasakan adalah meledaknya harga kebutuhan pokok
di Indonesia, yang mana sebelumnya saja sudah menjepit keuangan masyarakat
dan kini semakin menekan.
Inflasi dapat diartikan sebagai kenaikan harga secara umum dan terus
menerus atau penurunan nilai mata uang. Indonesia yang merupakan salah satu
negara berkembang yang pernah terkena dampak Krisis Ekonomi Global, pada
tahun 1972 di pasar tradisional terjadi krisis beras yang menyebabkan harga beras
meningkat dua kali lipat selama bulan Agustus hingga Desember, dan sebagian
orang menganggapnya sebagai penyebab utama peningkatan inflasi yang tajam
pada masa tahun 1973. Setelah itu Ekonomi Indonesia mulai bergerak dan bangkit
kembali, namun pada tahun 2004 perlahan kondisi Ekonomi Indonesia mulai
merasakan tekanan kembali yang merupakan imbas dari kenaikan harga
kebutuhan pokok atau inflasi.
Selama ini pasar tradisional selalu menjadi indikator nasional dalam
kaitannya dengan pergerakan tingkat kestabilan harga atau inflasi domestik.
Dalam menghitung inflasi, harga kebutuhan pokok penduduk yang dijual di pasar
tradisional seperti beras, gula, dan sembilan kebutuhan pokok lainnya menjadi
objek monitoring para ahli statistik setiap bulannya (Kemendagri, 2015). Jika
uang yang beredar banyak dikalangan masyarakat, maka harga barang di pasar
tradisional akan semakin naik, demikian pula sebaliknya.
1
2

Bertitik tolak dari latar belakang seperti uraian tersebut di atas, mendorong
peneliti untuk mengkaji dalam sebuah karya tulis mengenai pengaruh indeks
harga dan inflasi terhadap harga 9 bahan pokok di Pasar Tradisional Desa Mambal
Kecamatan Abiansemal.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang di atas, dapat dirumuskan beberapa
permasalahan yaitu sebagai berikut.
1. Bagaimanakah perkembangan harga 9 bahan pokok di Pasar Tradisional Desa
Mambal Kecamatan Abiansemal?
2. Bagaimanakah indeks harga 9 bahan pokok di Pasar Tradisional Desa
Mambal?
3. Bagaimanakah inflasi harga 9 bahan pokok yang terjdi di Pasar Tradisional
Desa Mambal Kecamatan Abiansemal?
4. Apasajakah faktor-faktor yang mempengaruhi inflasi di Pasar Tradisional Desa
Mambal Kecamatan Abiansemal?
5. Apasajakah dampak yang ditimbulkan akibat inflasi?
6. Bagaimanakah cara mengatasi inflasi yang terjadi di Pasar Tradisional Desa
Mambal Kecamatan Abiansemal?

1.3 Tujuan Penelitian


Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut.
1. Mengetahui perkembangan harga 9 bahan pokok di Pasar Tradisional Desa
Mambal Kecamatan Abiansemal.
2. Menghitung indeks harga 9 bahan pokok di Pasar Tradisional Desa Mambal
Kecamatan Abiansemal.
3. Mendeskripsikan inflasi harga 9 bahan pokok yang terjadi di Pasar Tradisional
Desa Mambal Kecamatan Abiansemal.
4. Mendeskripsikan faktor-faktor yang mempengaruhi inflasi di Pasar
Tradisional Desa Mambal Kecamatan Abiansemal.
3

5. Mengetahui dampak yang ditimbulkan akibat inflasi.


6. Mengetahui cara mengatasi inflasi yang terjadi di Pasar Tradisional Desa
Mambal Kecamatan Abiansemal.

1.4 Manfaat Penelitian


1.4.1 Manfaat Teoretis
Secara teoretis hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah hasanah
ilmu pengetahuan.
1.4.2 Manfaat Praktis
Secara praktis hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat bagi
penulis dan masyarakat.
1. Bagi peneliti.
Menambah wawasan dan keterampilan peneliti mengenai pengaruh inflasi
terhadap perekonomian.
2. Bagi institusi pendidikan.
Menjadi bahan kajian dan pengetahuan ilmiah yang bermanfaat dalam
pengembangan ilmu pengetahuan dan penelitian selanjutnya tentang pengaruh
inflasi terhadap perekonomian
3. Bagi masyarakat.
Memberi informasi kepada masyarakat khususnya mengenai indeks harga,
inflasi dan permintaan dan penawaran yang terjadi di masyarakat.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Perkembangan Harga 9 Bahan Pokok di Pasar Tradisional Desa Mambal


Kecamatan Abiansemal
Berdasarkan survei dan pendataan yang telah dilaksanakan di Pasar
Tradisional Desa Mambal Kecamatan Abiansemal pada awal agustus yaitu dari
tanggal 07 Agustus 2017 – 12 Agustus 2017, maka dapat dideskripsikan data
sebagai berikut.

Tabel 2.1 Harga 9 Bahan Pokok Awal Agustus 2017 di Pasar Mambal
NAMA TANGGAL RATA-
NO
BARANG 07/08/17 08/08/17 09/08/17 10/08/17 11/08/17 12/08/17 JUMLAH RATA

1 BERAS (KG) Rp 10.000 Rp 10.000 Rp 10.000 Rp 10.000 Rp 10.000 Rp 10.000 Rp 60.000 Rp 10.000

MINYAK
2 Rp 12.000 Rp 14.000 Rp 13.000 Rp 13.000 Rp 13.000 Rp 13.000 Rp 78.000 Rp 22.286
(KG)
GARAM
3 Rp 10.000 Rp 10.000 Rp 10.000 Rp 10.000 Rp 10.000 Rp 12.000 Rp 62.000 Rp 10.333
(KG)
GULA
4 Rp 13.000 Rp 13.000 Rp 13.000 Rp 13.000 Rp 13.000 Rp 13.000 Rp 78.000 Rp 22.286
P ASIR (KG)
TELUR
5 Rp 1.500 Rp 1.300 Rp 1.500 Rp 1.200 Rp 1.500 Rp 1.500 Rp 8.500 Rp 1.417
(BTR)
CABE
6 MERAH Rp 30.000 Rp 35.000 Rp 30.000 Rp 35.000 Rp 35.000 Rp 35.000 Rp 200.000 Rp 57.143
(KG)

SUNLIGHT
7 Rp 2.000 Rp 2.000 Rp 2.000 Rp 2.000 Rp 2.000 Rp 2.000 Rp 12.000 Rp 2.000
KECIL (BTL)

SUSU CAIR
8 Rp 11.000 Rp 6.000 Rp 12.000 Rp 11.000 Rp 11.000 Rp 12.000 Rp 63.000 Rp 18.000
(KALENG)
9 GAS 3 KG Rp 20.000 Rp 19.000 Rp 20.000 Rp 20.000 Rp 20.000 Rp 20.000 Rp 119.000 Rp 19.833

JUMLAH Rp 109.500 Rp 110.300 Rp 111.500 Rp 115.200 Rp 115.500 Rp 118.500 Rp 680.500 Rp 113.417

Pada tabel 2.1 seperti tersebut di atas, terlihat bahwa harga total ke 9 bahan
pokok di Pasar Tradisional Desa Mambal mengalami kenaikan dari hari ke hari.
Hal tersebut bisa dilihat dari jumlah harga total perharinya yang memiliki
peningkatan jumlah. Namun, apabila dijabarkan satu persatu, tidak terdapat
kenaikan maupun penurunan harga beras yang tetap seharga Rp. 10.000, gula
pasir tetap seharga Rp. 13.000, dan sunlight tetap senilai Rp.2000, sehingga dapat

4
5

diketahui bahwa harga ketiga bahan pokok tersebut di pasar mambal awal agustus
bersifat stagnan.
Garam hanya mengalami kenaikan pada tanggal 12 Agustus 2017 dengan
besar kenaikan Rp. 2000.
Pada tanggal 8 Agustus 2017, Gas 3 kg sempat mengalami penurunan
harga dari Rp. 20.000 menjadi 19.000, namun hal ini hanya bersifat sementara,
sebab pada tanggal 9 Agutus 2017 kembali mengalami kenaikan menjadi Rp.
20.000. Harga tersebut konstan hingga tanggal 12 Agustus 2017.
Harga minyak (kg), telur per butir, serta susu cair kaleng mengalami
kenaikan dan penurunan harga setiap harinya. Hal ini bisa dilihat pada tabel
dimana harga minyak sebesar Rp. 12.000 per kg pada tanggal 07 Agustus 2012.
Pada tanggal 08 Agutus 2017 harga minyak tersebut mengalami kenaikan hingga
menjadi Rp. 14.000, namun kembali turun menjadi Rp. 13.000 pada tanggal 09
Agutus 2017.
Berdasarkan hasil pendataan seperti tersebut di atas, maka dapat
disimpulkan bahwa harga setiap bahan pokok di Pasar Tradisonal Desa Mambal
mengalami pasang surut (fluktuatif). Namun, untuk harga total 9 bahan pokok
mengalami kenaikan setiap harinya.

2.2 Indeks Harga 9 Bahan Pokok di Pasar Tradisional Desa Mambal


Dalam ilmu ekonomi, harga diartikan sebagai suatu ukuran yang
berkenaan dengan nilai suatu barang dalam kegiatan pertukaran. Ada dua sebab
munculnya harga, yaitu karena kelangkaan dan karena kegunaan. Agar
mendapatkan barang yang dibutuhkan, seseorang harus membayar harga sesuai
dengan yang ditentukan.
Harga barang yang terjadi di pasar seringkali berfluktuasi (naik/turun).
Perubahan harga tersebut, sering merugikan pihak yang berkaitan (konsumen
maupun produsen). Oleh karena itu, seringkali pemerintah campur tangan dalam
menetapkan harga ini, terutama untuk barang-barang tertentu. Campur tangan
pemerintah itu disebut politik harga guna menjaga stabilitas harga agar dapat
6

terjamin sehingga tidak terjadi penetapan harga yang sewenang-wenang


oleh para produsen. Di samping itu, harga barang hasil produksi dapat terjangkau
oleh masyarakat, bahkan apabila memungkinkan dapat terjangkau oleh seluruh
lapisan masyarakat, sehingga kemakmuran dan kesejahteraan dapat tercapai.
Dalam mengendalikan harga-harga tersebut, pemerintah menetapkan
politik harga secara kontinu. Politik harga dapat dilakukan pemerintah dengan
cara membandingkan harga setiap komoditas pada suatu periode dengan periode
yang lain. Untuk mengukur besarnya perubahan-perubahan tersebut, pemerintah
akan menetapkan suatu nilai standar atas dasar periode tertentu yang dianggap
normal atau stabil. Nilai standar yang dijadikan pedoman oleh pemerintah untuk
mengendalikan harga itu disebut Indeks Harga.
Penetuan indeks harga dapat ditentukan dengan metode tidak tetimbang
(Agregatif Sederhana) dan metode tertimbang (Laspeyers).
Berdasarkan tabel 2.1 seperti tersebut di atas, dengan menggunakan
metode agregatif sederhana, maka indeks harga 9 bahan pokok di Pasar Tradional
Desa Mambal dapat dirumuskan sebagai berikut.
a. Indeks Harga Tanggal 07 Agutus 2017

∑ 𝑃𝑛
𝐼𝐴 = ∑ 𝑃𝑜
𝑥100
109.500
𝐼𝐴 07 = 𝑥 100 = 𝟏𝟎𝟎
109.500

Dengan:
IA = indeks harga agregatif
∑ 𝑃𝑛 = ℎ𝑎𝑟𝑔𝑎 𝑝𝑎𝑑𝑎 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 𝑖𝑛𝑑𝑒𝑘𝑠𝑛𝑦𝑎
∑ 𝑃𝑜 = ℎ𝑎𝑟𝑔𝑎 𝑝𝑎𝑑𝑎 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛 𝑑𝑎𝑠𝑎𝑟 (𝑝𝑎𝑡𝑜𝑘𝑎𝑛)

b. Indeks Harga Tanggal 08 Agutus 2017


110.300
𝐼𝐴 08 = 𝑥 100 = 𝟏𝟎𝟎, 𝟕𝟑
109.500
7

c. Indeks Harga Tanggal 09 Agutus 2017


111.500
𝐼𝐴 09 = 𝑥 100 = 𝟏𝟎𝟏, 𝟎𝟖𝟖
110.300

d. Indeks Harga Tanggal 10 Agutus 2017


115.200
𝐼𝐴 10 = 𝑥 100 = 𝟏𝟎𝟑, 𝟑𝟏𝟖
111.500

e. Indeks Harga Tanggal 11 Agutus 2017


115.500
𝐼𝐴 11 = 𝑥 100 = 𝟏𝟎𝟎, 𝟐𝟔
115.200

f. Indeks Harga Tanggal 12 Agutus 2017


118.500
𝐼𝐴 12 = 𝑥 100 = 𝟏𝟎𝟐, 𝟓𝟗𝟕
115.500

Tujuan menghitung indeks harga ini ialah sebagai indikator untuk


mengukur kegiatan ekonomi secara umum, memberikan gambaran tren atau
kecenderungan dalam perdagangan dan sebagainya.

2.3 Pengaruh Inflasi terhadap Harga 9 Bahan Pokok di Pasar Tradisional


Desa Mambal Kecamatan Abiansemal
Inflasi adalah proses kenaikan harga-harga umum barang-barang secara terus-
menerus.
Untuk menghitung indeks harga dapat digunakan rumus sebagai berikut.

𝐼𝐻𝑇𝑡 − 𝐼𝐻𝑇𝑜
𝐼𝑛𝑓𝑙𝑎𝑠𝑖 = 𝑥100
𝐼𝐻𝑇𝑜
Dengan :
IHTt :Indeks harga pada tahun yang dihitung inflasinya
IHTo :Indeks harga tahun dasar

Perhitungan infalsi pada karya tulis ini hanya berlangsung dalam periode 1 hari
dikarenakan keterbatan waktu yang diberikan yaitu hanya 6 hari. Berdasarkan data harga
8

9 bahan pokok di Kecamatan Abiansemal bulan agustus tahun 2017 dari tanggal 7
Agutsus 2017 – 12 Agustus 2017 dan analisis indeks harga, maka dapat dihitung inflasi
sebagai berikut.
a. Inflasi Tanggal 07 Agutus 2017

100−100
𝐼𝑛𝑓𝑙𝑎𝑠𝑖 = 𝑥 100 = 𝟎
100

b. Inflasi Tanggal 08 Agutus 2017


100,73−100
𝐼𝑛𝑓𝑙𝑎𝑠𝑖 = 𝑥 100 = 𝟎, 𝟕𝟑
100

c. Inflasi Tanggal 09 Agutus 2017


101,088−103,318
𝐼𝑛𝑓𝑙𝑎𝑠𝑖 = 𝑥 100 = −𝟐, 𝟏𝟔
103,318

d. Inflasi Tanggal 10 Agutus 2017


103,318−101,088
𝐼𝑛𝑓𝑙𝑎𝑠𝑖 = 𝑥 100 = 𝟐, 𝟐𝟎𝟔
101,088

e. Inflasi Tanggal 11 Agutus 2017


100,26−103,318
𝐼𝑛𝑓𝑙𝑎𝑠𝑖 = 𝑥 100 = −𝟐, 𝟗𝟔
103,318

f. Inflasi Tanggal 12 Agutus 2017


102,597−100,26
𝐼𝐴 12 = 𝑥 100 = 𝟐, 𝟑𝟑
100,26

Dari analisis data yang telah dilakukan dapat diketahui bahwa usaha
pemerintah untuk menjaga agar inflasi tetap di bawah 10% berhasil. Hal ini bisa
dilihat dari hasil survey di Pasar Tradisional Desa Mambal dimana inflasi 9 bahan
pokok dibawah 10% dengan kisaran tidak lebih dari 2,4 %. Inflasi jenis ini
berdasarkan tingkatannya termasuk kedalam inflasi ringan.
9

2.4 Faktor-Faktor Penyebab Terjadinya Inflasi di Pasar Tradisional Desa


Mambal Kecamatan Abiansemal
1. Kenaikan Permintaan (Demand Full Inflation)
Kenaikan permintaan terhadap barang dan jasa berdampak terhadap kenaikan
harga dan jasa tersebut kalau itu berlangsung lama akan menyebabkan
terjadinya inflasi barang dan jasa tersebut kalau itu berlangsung lama akan
menyebabkan terjadinya inflasi.
Hal ini relevan dengan hukum permintaan yang berbunyi “harga berbanding
terbalik dengan jumlah barang yang diminta” dan hukum penawaran yang
menyatakan bahwa “jika harga naik maka yang menawarkan banyak. Harga
berbanding lurus dengan barang.”
2. Biaya Produksi (Cost Pull Inflation)
Setiap terjadi kenaikan biaya produksi barang dan jasa kenaikan biaya
produksi akan dibebankan pada harga barang dan jasa tersebut, kalau
kenaikan harga barang dan jasa ini belangsung lama maka akan menimbulkan
terjadinya inflasi.
3. Jumlah Uang yang Beredar Bertambah
Teori klasik mengatakan ada hubungannya antara jumlah uang beredar
dengan harga barang artinya jika uang beredar bertambah banyak maka harga
barang akan bertanbah/naik dan sebaliknya jika uang beredar berkurang maka
harga barang akan berkurang/turun.

2.5 Dampak yang Ditimbulkan Akibat Inflasi


Secara umum, inflasi memiliki dampak positif dan dampak negatif,
tergantung parah atau tidaknya inflasi. Apabila inflasi itu ringan, justru
mempunyai pengaruh yang positif dalam arti dapat mendorong perekonomian
lebih baik, yaitu meningkatkan pendapatan nasional dan membuat orang bergairah
untuk bekerja, menabung, dan mengadakan investasi.
Sebaliknya, dalam masa inflasi yang parah, yaitu pada saat terjadi inflasi
tak terkendali (hiperinflasi) keadaan perekonomian menjadi kacau dan
10

perekonomian dirasakan lesu, orang menjadi tidak bersemangat kerja, menabung,


atau mengadakan investasi dan produksi karena harga meningkat dengan cepat,
para penerima pendapatan tetap, seperti pegawai negeri atau karyawan swasta,
serta kaum buruh akan kewalahan menanggung dan mengimbangi harga sehingga
hidup mereka menjadi semakin merosot dan terpuruk dari waktu ke waktu.
a) Bagi pemilik pendapatan tetap dan tidak tetap
Bagi masyarakat yang memiliki pendapatan tetap, inflasi sangat
merugikan. Kita ambil contoh seorang pensiunan pegawai negeri tahun 1990.
Pada tahun 1990, uang pensiunnya cukup untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
Namun, di tahun 2003 atau tiga belas tahun kemudian, daya beli uangnya
mungkin hanya tinggal setengah. Artinya, uang pensiunnya tidak lagi cukup untuk
memenuhi kebutuhan hidupnya. Sebaliknya, orang yang mengandalkan
pendapatan berdasarkan keuntungan, seperti pengusaha, tidak dirugikan dengan
adanya inflasi. Begitu juga dengan pegawai yang bekerja di perusahaan dengan
gaji mengikuti tingkat inflasi.
b) Bagi para penabung
Inflasi menyebabkan orang enggan untuk menabung karena nilai mata
uang semakin menurun. Memang tabungan menghasilkan bunga, tetapi jika
tingkat inflasi di atas bunga, nilai uang tetap menurun. Jika orang tidak
menabung, dunia usaha dan investasi akan sulit berkembang karena untuk
berkembang dunia usaha membutuhkan dana dari bank yang diperoleh dari
tabungan masyaraka
c) Bagi debitur dan kreditur
Bagi orang yang meminjam uang kepada bank (debitur), inflasi
menguntungkan karena pada saat pembayaran utang kepada kreditur, nilai uang
lebih rendah dibandingkan pada saat meminjam. Sebaliknya, kreditur atau pihak
yang meminjamkan uang akan mengalami kerugian karena nilai uang
pengembalian lebih rendah jika dibandingkan pada saat peminjaman.
11

d) Bagi produsen
Bagi produsen, inflasi dapat menguntungkan Jika pendapatan yang
diperoleh lebih tinggi daripada kenaikan biaya produksi. Jika hal ini terjadi,
produsen terdorong untuk melipatgandakan produksinya (biasanya terjadi pada
pengusaha besar). Namun, jika inflasi menyebabkan naiknya biaya produksi
hingga pada akhirnya merugikan produsen, produsen enggan untuk meneruskan
produksinya. Produsen dapat menghentikan produksinya untuk sementara waktu,
bahkan jika tidak sanggup mengikuti laju inflasi, dapat gulung tikar (biasanya
terjadi pada pengusaha kecil).
e) Bagi perekonomian nasional
1. Investasi berkurang.
2. Mendorong tingkat bunga.
3. Mendorong penanam modal yang bersifat spekulatif.
4. Menimbulkan kegagalan pelaksanaan pembangunan.
5. Menimbulkan ketidakpastian keadaan ekonomi pada masa yang akan
datang.
6. Menyebabkan daya saing produk nasional berkurang.
7. Menimbulkan defisit neraca pembayaran.
8. Merosotnya tingkat kehidupan dan kesejahteraan masyarakat.

2.6 Cara Mengatasi Inflasi yang Terjadi di Pasar Tradisional Desa Mambal
Kecamatan Abiansemal
Langkah (kebijakan) pemerintah dalam keadaan inflasi sebagai berikut.
1. Kebijakan Moneter, meliputi:
a. Politik diskonto artinya penetapan suku bunga oleh pemerintah
b. Pasar terbuka artinya memperjual belikan surat-surat berharga
c. Cash ratio artinya menetapkan cadangan kas
d. Kredit selektif artinya menentukan kredit dengan suatu persyaratan
tertentu.
12

2. Kebijakan fiskal
a. Menghemat pengeluaran pemerintah dengan mengurangi pengeluaran
pemerintah
b. Menaikan taraf pajak, bila pemerintah menaikkan taraf pajak maka tingkat
konsumsi masyarakat akan berkurang dan akan mengurangi permintaan
barang dan jasa.
3. Kebijakan lainnya (diluar moneter dan fiskal)
a. Meningkatkan produksi dan menambah barang di pasaran.
b. Menetapkan harga maksimum untuk melindungi konsumen dan harga
minimum untuk produsen untuk beberapa jenis barang.
BAB III
SIMPULAN DAN SARAN

3.1 Simpulan
Berdasarkan pembahasan seperti tersebut di atas, maka dapat ditarik
simpulan sebagai berikut.
1. Harga setiap bahan pokok di Pasar Tradisonal Desa Mambal mengalami
pasang surut (fluktuatif). Namun, untuk harga total 9 bahan pokok mengalami
kenaikan setiap harinya.
2. Indeks harga sangat diperlukan dalam kegiatan ekonomi suatu negara, sebab
kenaikan harga atau penurunan harga merupakan informasi penting untuk
mengetahui perkembangan ekonomi.
3. usaha pemerintah untuk menjaga agar inflasi tetap di bawah 10% berhasil.
Hal ini bisa dilihat dari hasil survey di Pasar Tradisional Desa Mambal
dimana inflasi 9 bahan pokok dibawah 10% dengan kisaran tidak lebih dari
2,4 %. Inflasi jenis ini berdasarkan tingkatannya termasuk kedalam inflasi
ringan.
4. Faktor-faktor yang pernyebab terjadinya inflasi di pasar adalah kenaikan
permintaan, biaya produksi, dan jumlah uang yang beredar.
5. Dampak yang ditimbulkan oleh inflasi berdampak pada para penghasilan
tetap dan tidak tetap, penabung, debitur dan kreditur, produsen, dan
perekonomian nasional.
6. Cara mengatasi inflasi diantaranya terdiri dari kebijakan moneter, kebijakan
fiskal, dan kebijakan lainnya (diluar moneter dan fiskal).

3.2 Saran
Berdasarkan simpulan seperti uraian tersebut di atas dapat disarankan
beberapa hal sebagai berikut.
1. Mengingat inflasi berpengaruh terhadap harga 9 bahan pokok yang ada di
pasar tradisional, maka dari itu harus ditemukan solusi terbaik guna

13
14

mengatasi permasalahan ini agar tidak memberatkan bagi masyarakat baik


dari segi produsen maupun konsumen.
2. Kepada Institusi pendidikan khususnya sekolah diharapkan mampu
memberikan wadah dan dukungan untuk lebih mengembangkan karya tulis
ini sehingga menghasilkan temuan yang lebih baik dan bermanfaat dalam
menghadapi permasalahan perekonomian.
3. Kepada masyarakat khususnya peternak disarankan mampu mengatasi
masalah yang ditimbulkan sebagai dampak dari inflasi yang terjadi.
DAFTAR PUSTAKA

Badan Pusat Statistik (BPS). 2014. Berita Resmi Statistik. www.bps.go.id.


Diakses tanggal 12 Agustus 2017.

Pratiwi, Yulin. 2014. Dampak Inflasi Terhadap Negara.


http://yulinpratiwi.blogspot.co.id/2014/04/makalah-dampak-inflasi-terhadap-
harga.html . Diakses tanggal 12 Agustus 2017.

Lady. 2015. Makalah Inflasi dan Indeks Harga.


https://emhaclady.wordpress.com/2012/03/08/makalah-inflasi-dan-indeks-harga/.
Diakses tanggal 12 Agustus 2017.

15
LAMPIRAN FOTO

(Keadaan Pasar Mambal) (Salah Satu Bahan Pokok)

(Pengambilan Data)

(Tempat Pengambilan Data)

Anda mungkin juga menyukai