Arus - Modul4.3 - 12916020 - Reno Bramantyo Ramadhan
Arus - Modul4.3 - 12916020 - Reno Bramantyo Ramadhan
MODUL 4
Disusun Oleh :
12916020
Asisten :
12915039
DAFTAR ISI................................................................................................................................i
DAFTAR GAMBAR.................................................................................................................iii
DAFTAR TABEL.......................................................................................................................v
BAB I Pendahuluan...................................................................................................................1
1.2 Tujuan...........................................................................................................................1
2.1 Abrasi.................................................................................................................................1
4.1 Hasil...................................................................................................................................6
4.1.1.1 Pengolahan Tabel Excel Model Empiris Arus Sejajar Berdasarkan Longuet-Higgins
.......................................................................................................... (1984) dalam Hadi dkk, 2009.
.................................................................................................................................................6
4.1.1.2 Grafik.........................................................................................................................10
4.1.1.2.1 Profil Kecepatan Tak Berdimensi Untuk beberapa Parameter Pencampuran p Pada
Kondisi A dan C.....................................................................................................................10
4.1.1.2.2 Profil Kecepatan Untuk beberapa Parameter Pencampuran p Pada Kondisi A dan C
...............................................................................................................................................11
1
4.1.1.2.3 Grafik Profil Kecepatan Arus Terhadap Alfa Pada Kondisi A dan C untuk berbagai
kondisi P 12
4.1.1.2.5 Grafik Perbandingan profil Kecepatan Pada 4 Macam P dan 4 Macam Alpha......18
4.2 Analisis............................................................................................................................26
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................29
2
DAFTAR GAMBA
Gambar 4. 3 Profil Kecepatan Untuk beberapa Parameter Pencampuran p Pada Kondisi A..11
Gambar 4. 4 Profil Kecepatan Untuk beberapa Parameter Pencampuran p Pada Kondisi C..11
Gambar 4. 5 Grafik Profil Kecepatan Arus Terhadap Alfa Pada Kondisi A Dengan P = 0.001
...................................................................................................................................................12
Gambar 4. 6 Grafik Profil Kecepatan Arus Terhadap Alfa Pada Kondisi A Dengan P = 0.01
...................................................................................................................................................12
Gambar 4. 7 Grafik Profil Kecepatan Arus Terhadap Alfa Pada Kondisi A Dengan P = 0.1.13
Gambar 4. 8 Grafik Profil Kecepatan Arus Terhadap Alfa Pada Kondisi A Dengan P = 1....13
Gambar 4. 9 Grafik Profil Kecepatan Arus Terhadap Alfa Pada Kondisi C Dengan P = 0.001
...................................................................................................................................................14
Gambar 4. 10 Grafik Profil Kecepatan Arus Terhadap Alfa Pada Kondisi C Dengan P = 0.01
...................................................................................................................................................14
Gambar 4. 11 Grafik Profil Kecepatan Arus Terhadap Alfa Pada Kondisi C Dengan P = 0.115
Gambar 4. 12 Grafik Profil Kecepatan Arus Terhadap Alfa Pada Kondisi C Dengan P = 1...15
3
Gambar 4. 14 Grafik Kecepatan Arus terhadap x Pada P = 0.01............................................16
4
DAFTAR TABEL
Tabel 4. 1 Tabel Excel Model Empiris Arus Sejajar Berdasarkan Longuet-Higgins (1984)
dalam Hadi dkk, 2009.................................................................................................................6
5
BAB I
PENDAHULUAN
Indonesia merupakan negara kepulauan, dengan wilayah perairan yang cukup luas
yaitu sekitar 5.8 juta kilometer persegi, serta terdapat lebih dari 17.500 pulau dengan garis
pantai kedua terpanjang di dunia setelah Kanada yaitu sekitar 81.000 km (Murdianto, 2004).
Melihat fakta tersebut, maka banyak fenomena-fenomena alam yang dinamis yang bisa kita
lihat di daerah perairan dan pulau, salah satunya misalnya di daerah pantai.
Dengan mempelajari arus sejajar pantai, maka dapat dilakukan simulasi penjalaran
gelombang, dimana nantinya hasil simulasi ini dapat digunakan untuk menganalisis arus
sejajar pantai yang diakibatkan oleh gelombang laut yang pecah, serta akan diketahui dampak
dampak apa saja yang diakibatkan akibat arus sejajar pantai.
1.2 Tujuan
1. Peserta dapat membuat model analitik dan empiris arus sejajar pantaiPeserta dapat
membuat model analitik dan empiris arus sejajar pantaiPeserta dapat membuat
model analitik dan empiris arus sejajar pantai
4. Peserta dapat memahami bagaimana dampak arus sejajar pantai terhadap dinamika
pantai
1
1.3 Ruang Linkgup
???
???
2
BAB II
TEORI DASAR
2.1 Abrasi
Abrasi merupakan pengikisan atau pengurangan daratan (pantai) akibat aktivitas gelombang,
arus dan pasang surut. Suatu daerah perairan pantai dikatakan mengalami abrasi bila angkutan
sedimen yang terjadi ke suatu titik lebih besar bila dibandingkan dengan jumlah sedimen yang
terangkut ke luar dari titik tersebut (Suwedi, 2006).
Meninjau di Indonesia sebagai negara kepulauan, fenomena abrasi ini tentu banyak
ditemukan. Misalnya saja pada daerah pantai utara Jawa Tengah, luasan abrasi sudah
mencapai 5.500 hektar yang tersebar di 10 kabupaten/kota. Salah satu daerah yang mengalami
abrasi cukup parah adalah pantai di Kecamatan Sayung, kab. Demak. Di daerah tersebut
permasalahan yang terjadi cukup berat khususnya menyangkut penurunan fungsi lahan
dikarenakan abrasi pantai, dan penggenangan air laut di kawasan tambak seluas 582,8 ha yang
selama lima tahun ini tergenang dan kemudian hilang. (Bappeda Demak, 2000)
Arus Sejajar Pantai adalah suatu fenomena alam yang terjadi akibat adanya penjalaran
gelombang dari perairan dalam ke perairan dangkal sehingga terjadi gelombang pecah yang
membentuk sudut dengan garis pantai. Dalam penjalaran gelombang, dikenal dengan
fenomena refraksi dan difraksi, dimana hal ini terjadi akibat pendangkalan yang
mengakibatkan pembelokan arah penjalaran gelombang (Hadi, 2009). Batimetri pada perairan
mengakibatkan adanya efek pendangkalan yang mengakibatkan tinggi gelombang bertambah
sehingga apabila tinggi gelombang mencapai 80 % kedalaman air, gelombang tersebut akan
pecah. Fenomena ini disebut gelombang pecah. Gelombang pecah ini apabila membentuk
sudut tertentu terhadap garis pantai, maka akan terbentu arus sejajar pantai.
1
Gambar 2. 1 Gelombang Pecah
2
3
BAB III
METODOLOGI
3.1 Tugas 1
1
ζ ¿
1+3 k 2 /8
Koefisien tak berdimensi (A)
1/ 2
9 1
P1=
−3
4 (
+ +
16 ζP )
4
1/ 2
9 1
P 2=
−3
4
+ ( +
16 ζP )
Koefesien tidak berdimensi B1 dan B2 :
P2 −1
B 1= A
P1 −P2
P1 −1
B 2= A
P 1−P2
Koefisien Gesekan :
m
=0.58 1/ 2
( 532π )
P
CD k + ζ ²( B1 0.5 + A 0.5) 1
1
5 π 1 /2 m
V 0=
32
k ζ²
CD
( g H b ) 2 (sin 2 θB )
P1
V =B1 X + AX ( 0< X 1 )
P2
V =B2 X ( 1< X < ∞ )
4. Hitung model empiris modifikasi formula dengan alfa 30,60,90 dan -30
V m=2.07 √ g H b sin 2α
Putman, et al (1949)
V m=0.58 √ g H b sin 2α
5
V m=0.49 √ g H b sin2 α
6
BAB IV
HASIL DAN ANALISIS
4.1 Hasil
4.1.1 Tugas 1
4.1.1.1 Pengolahan Tabel Excel Model Empiris Arus Sejajar Berdasarkan Longuet-
Higgins (1984) dalam Hadi dkk, 2009.
Tabel 4. 1 Tabel Excel Model Empiris Arus Sejajar Berdasarkan Longuet-Higgins (1984)
dalam Hadi dkk, 2009.
7
8
9
10
4.1.1.2 Grafik
11
4.1.1.2.2 Profil Kecepatan Untuk beberapa Parameter Pencampuran p Pada
Kondisi A dan C
12
4.1.1.2.3 Grafik Profil Kecepatan Arus Terhadap Alfa Pada Kondisi A dan C
untuk berbagai kondisi P
Gambar 4. 5 Grafik Profil Kecepatan Arus Terhadap Alfa Pada Kondisi A Dengan P = 0.001
Gambar 4. 6 Grafik Profil Kecepatan Arus Terhadap Alfa Pada Kondisi A Dengan P = 0.01
13
Gambar 4. 7 Grafik Profil Kecepatan Arus Terhadap Alfa Pada Kondisi A Dengan P = 0.1
Gambar 4. 8 Grafik Profil Kecepatan Arus Terhadap Alfa Pada Kondisi A Dengan P = 1
14
Gambar 4. 9 Grafik Profil Kecepatan Arus Terhadap Alfa Pada Kondisi C Dengan P = 0.001
Gambar 4. 10 Grafik Profil Kecepatan Arus Terhadap Alfa Pada Kondisi C Dengan P = 0.01
15
Gambar 4. 11 Grafik Profil Kecepatan Arus Terhadap Alfa Pada Kondisi C Dengan P = 0.1
Gambar 4. 12 Grafik Profil Kecepatan Arus Terhadap Alfa Pada Kondisi C Dengan P = 1
16
4.1.1.2.4 Grafik Kecepatan Arus terhadap x Pada 4 Macam P
17
Gambar 4. 15 Grafik Kecepatan Arus terhadap x Pada P = 0.1
18
4.1.1.2.5 Grafik Perbandingan profil Kecepatan Pada 4 Macam P dan 4 Macam
Alpha
19
Gambar 4. 19 Grafik Perbandingan profil Kecepatan Pada P=0.001 Dengan A=90
20
Gambar 4. 21 Grafik Perbandingan profil Kecepatan Pada P=0.01 Dengan A=30
21
Gambar 4. 23 Grafik Perbandingan profil Kecepatan Pada P=0.01 Dengan A=90
22
Gambar 4. 25 Grafik Perbandingan Kecepatan Pada P=0.1 Dengan A=30
23
Gambar 4. 27 Grafik Perbandingan Kecepatan Pada P=0.1 Dengan A=90
24
Gambar 4. 29 Grafik Perbandingan Kecepatan Pada P=1 Dengan A=30
25
Gambar 4. 31 Grafik Perbandingan Kecepatan Pada P=1 Dengan A=90
26
4.1.2 Tugas 2
4.1.2.1 Skenario 1 (kecepatan angin 30 m/s dengan sudut 0 derajat terhadap pantai)
4.1.2.1.1 Model Analitik Significant Wave Height di Teluk Jakarta,15 Juni 2015
27
28
4.1.2.1.2 Model Analitik Surface Elevation di Teluk Jakarta, 15 Juni 2015
29
30
4.1.2.1.3 Model Analitik Current Speed di Teluk Jakarta, 15 Juni 2015.
31
32
4.1.2.2 Skenario 2 (kecepatan angin 20 m/s dengan sudut 30 derajat terhadap pantai)
4.1.2.2.1 Model Analitik Significant Wave Height di Teluk Jakarta, 15 Juni 2015
33
34
4.1.2.2.2 Model Analitik Surface Elevation di Teluk Jakarta, 15 Juni 2015
35
36
4.1.2.2.3 Model Analitik Current Speed di Teluk Jakarta, 15 Juni 2015
37
38
4.1.2.3 Skenario 3 (kecepatan angin 20 m/s dengan sudut 60 derajat terhadap pantai)
4.1.2.3.1 Model Analitik Significant Wave Height di teluk Jakarta 15 Juni 2015
39
.
40
4.1.2.3.2 Model Anlitik Surface Elevation di Teluk Jakarta, 15 Juni 2015
41
42
4.1.2.3.3 Model Analitik Current Speed di Teluk Jakarta, 15 Juni 2015
43
44
4.1.2.4 Skenario 4 (kecepatan angin 30 m/s dengan sudut 45 derajat terhadap pantai)
45
46
4.1.2.4.2 Model Analitik Surface Elevation di Teluk Jakarta 15 Juni 2015
47
48
4.1.2.4.3 Model Analitik Current Speed di teluk Jakarta 15 Juni 2015
49
50
4.1.2.5.1 Model Analitik Significant Wave Height di Teluk Jakarta, 15 Juni 2015
51
52
4.1.2.5.2 Model Analitik Surface Elevation di Teluk Jakarta, 15 Juni 2015
53
54
4.1.2.5.3 Model Analitik Current Speed di Teluk Jakarta, 15 Juni 2015
55
56
4.1.2.6 Skenario 6 (kecepatan angin 30 m/s dengan sudut 90 derajat terhadap pantai)
57
58
4.1.2.6.2 Model Analitik Surface Elevation di Teluk Jakarta, 15 Juni 2015
59
60
4.1.2.6.3 Model Analitik Current Speed di Teluk Jakarta, 15 Juni 2015
61
62
4.2 Analisis
4.2.1 Tugas 1
Setelah melakukan plot grafik pada tugas 1, maka diketahui beberapa parameter yang
mempengaruhi arus sejajar pantai, antara lain:
Pada gambar 4.1 hingga gambar 4.4 merupakan profil kecepatan tak berdimensi dan
berdimensi untuk beberapa parameter P dengan kondisi A dan C. untuk kondisi A besar Ho
adalah 1.09 meter, sedangkan untuk kondisi C, besar Ho nya adalah 1.64 meter. Parameter
pencampuran adalah pencampuran kecepatan arus terhadap jarak dari pantai dimana nantinya
hal tersebut menimbulkan gelombang pecah. Untuk gambar 4.1 dan 4.2 yaitu untuk profil
kecepatan tak berdimensi, perbedaan tinggi gelombang datang mengakibatkan adanya
perbedaan grafik, yang berarti pada tinggi gelombang datang kecil akan mengakibatkan
parameter pencampuran akan lebih lambat dibanding dengan tinggi gelombang datang yang
besar.
Pada gambar 4.5 hingga 4.12, merupakan grafik perbandingan kecepatan arus terhadap
nilai alfa. Jika diperhatikan maka ada dua macam sudut, yaitu sudut positif (30, 60, 90
derajat) dan sudut negatif (-30 derajat). Didapat ketika sudut datangnya positif, maka didapat
nilai kecepatannya positif. Tetapi jika sudut datang negatif didapat nilai kecepatan yang
negatif.
Dari grafik grafik yang sudah didapat, diketahui bahwa setiap parameter akan
berpengaruh terhadap arus sejajar pantai. Diantara parameter-parameter tersebut yaitu
parameter pencampuran, sudut datang, tinggi gelombang, parameter yang paling berpengaruh
63
adalah sudut datang. Karena sudut datang menentukan fluks momentum yang membentuk
arus sejajar pantai
4.2.2 Tugas 2
64
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
65
DAFTAR PUSTAKA
Hadi, Safwan dan Ivonne Radjawane. 2009. Arus Laut. Program Studi Oseanografi,
Instiut Teknologi Bandung.
Meilistya, Intan, Denny Nugroho, Elis Indrayanti . 2012. Kajian Arus Sejajar Pantai
(Longshore Current) Akibat Pengaruh Transformasi Gelombang di Perairan
Semarang. Jurnal Oseanografi, Universitas Diponegoro.
Anggraeni, Setiya Kusuma, Alfi Satriadi, dan Agus Anugroho. 2016. Karakteristik
Kecepatan dan Arah Dominan Arus Sejajar Pantai (Longshore Current) di
Pantai Larangan Kabupaten Tegal Jawa Tengah. Jurnal Oseanografi,
Universitas Diponegoro.
Wibowo, Yudha Arie. 2012. Dinamika Pantai (Abrasi dan Sedimentasi). Program
Studi Oseanografi, Fakultas Teknik dan Ilmu Kelautan Universitas Hang Tuah
Surabaya.
Siswanto, Aries Dwi. 2014. Longshore Current Characteristics in Madura Strait.
Department Of Marine Science, Faculty Of Agriculture, Trunojoyo University,
Bangkalan, Indonesia.
66