5 Memposisikan Hubungan Antara Metode, Teknik dan Model
Pembelajaran
Pada dasarnya, ketika seorang pendidik melaksanakan aktivitas
pembelajaran di kelas harus bersifat terencana. Artinya sejumlah aktivitas kelas baik aktivitas guru maupun aktivitas siswa di kelas ada yang secara sistematis telah direncanakan sebelumnya. Perencanaan tersebut secara tertulis didokumentasikan di persiapan pembelajaran. Diantara perencanaan tersebut meliputi pendekatan,, strategi/metode, teknik, taktik dan model pembelajaran.
Pendekatan pembelajaran dapat diartikan sebagai sudut pandang
terhadap proses pembelajaran, yang merujuk pada pandangan tentang terjadinya suatu proses yang sifatnya masih umum, di dalamnya mewadahi, menginspirasi, menguatkan dan melatari metode pembelajaran.
Armai Arif menjelaskan bahwa pendekatan selalu terkait dengan
tujuan,metode dan teknik pembelajaran. Karena teknik yang bersifat implementasional dalam pengajaran tidak terlepas dari metode/strategi apa yang digunakan. Sementara metode sebagai rencana yang menyeluruh tentang penyajian materi pendidikan selalu didasarkan dengan pendekatan, dan pendekatan merujuk kepada tujuan pendidikan yang telah ditetapkan sebelumya.
Pembelajaran matematika seharusnya menjadi aktivitas yang
bermakna dengan bebas mengaktualisasi seluruh potensi yang dimiliki peserta didik. Pendidik perlu memilih pendekatan pembelajaran yang memerlukan keterlibatan peserta didik secara aktif selama proses pembelajaran berlangsung .
Dari pendekatan pembelajaran yang telah ditetapkan selanjutnya di
turunkan ke dalam strategi pembelajaran. Strategi dalam pengertian sempit sama dengan metode yang sama-sama merupakan cara dalam rangka pencapaian tujuan pembelajaran. Penggunaan metode yang tepat akan menentukan efektifitas dan efisiensi pembelajaran. Metode yang dapat meningkatkan motivasi dan minat peserta didik dalam belajar matematika adalah metode permainan dan penemuan. Metode permainan dapat merangsang siswa dalam berpikir dengan bermain untuk menanamkan konsep-konsep matematika. Sedangkan metode penemuan merupakan metode yang mengatur pembelajaran sedemikian rupa sehingga peserta didik memperoleh yang sebelumnya belum ia ketahui tidak melalui pemberitahuan, tetapi sebagian atau seluruhnya diketahui oleh peserta didik sendiri.
Strategi biasanya berkaitan dengan taktik, yaitu segala cara untuk
menghadapi sasaran tertentu dalam kondisi tertentu agar memperoleh hasil yang diharapkan secara maksimal. Taktik pembelajaran meliputi aspek-aspek pembelajaran yang lebih rinci dan lebih teknis dari pada strategi. Baik buruknya pembelajaran lebih banyak ditentukan oleh taktik dari pada strategi.
Metode pembelajaran dijabarkan ke dalam teknik dan gaya
pembelajaran. Dengan demikian, teknik pembelajaran dapat diartikan sebagai cara yang dilakukan pendidik dalam mengimplementasikan suatu metode secara spesifik. Sementara taktik merupakan gaya pendidik dalam melaksanakan metode atau teknik pembelajaran yang tentunya bersifat individual.
Apabila pendekatan, strategi/metode, teknik bahkan taktik
pembelajaran sudah terangkai menjadi satu kesatuan utuh maka terbentuklah odel pembelajaran. Jadi, model pembelajaran pada dasarnya merupakan bentuk pembelajaran yang tergambar dari awal sampai akhir yang disajikan secara khas oleh pendidik. Dengan kata lain model pembelajaran merupakan bungkus atau bingkai dari penerapan suatu pendekatan, metode, teknik dan taktik dalam pembelajaran.
Berkenaan dengan model pembelajaran, Bruce Joyce dan Marsha Weil
(Dedi Supriawan dan A. Benyamin Surasega, 1990) mengetengahkan 4 (empat) kelompok model pembelajaran, yaitu: (1) model interaksi sosial; (2) model pengolahan informasi; (3) model personal-humanistik; dan (4) model modifikasi tingkah laku. Kendati demikian, seringkali penggunaan istilah model pembelajaran tersebut diidentikkan dengan strategi pembelajaran. Untuk lebih jelasnya, posisi hierarkis dari masing-masing istilah tersebut, kiranya dapat divisualisasikan sebagai berikut:
Daftar Pustaka
Arief, Armai. 2002. Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan Islam. Jakarta: Ciputat Pers