Anda di halaman 1dari 9

Nama : Febrianty Inkiriwang

Nim : 17 302 296


MK : Statistika II
Kelas : III F Management
Tugas : Review tentang uji asumsi dasar

Analisis untuk uji asumsi dasar terdiri dari 3 macam, yaitu:


1. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah suatu data
terdistribusi normal atau tidak. Uji ini penting karena menjadi dasar
penentuan penggunaan metode statistik yang akan digunakan. Jika suatu
analisis menggunakan parametrik maka data harus berdistribusi dengan
normal. Sebaliknya, jika suatu data tidak terdistribusi dengan normal maka
metode statistik menggunakan non parametrik.
Uji normalitas biasanya untuk mengukur data berskala ordinal,
interval, maupun rasio. Perhitungan umumnya dilakukan dengan uji One
Sample Kolmogorof-Smirnov dengan taraf signifikansi 0,05 sehingga data
dapat disimpulkan terdistribusi dengan normal jika signifikansinya lebih
besar dari 0,05 (5 %).
Contoh penyelesaian Uji Normalitas menggunakan SPSS 18.0:
Suatu penelitian tentang “Pengaruh Lingkungan Kerja dan Kedisiplinan
terhadap Kinerja Karyawan” pada suatu perusahaan swasta di Yogyakarta.
Angket telah diisi oleh responden dan hasilnya ditampilkan pada
tabel berikut,

Contoh di page selanjutnya :

STATISTIKA II Page 1
Untuk menghitung normalitas data di atas maka langkah-langkahnya
adalah sebagai berikut:
a. Buka halaman kerja SPSS dan copy paste data di atas pada halaman
Data View seperti berikut,
b. Sesuaikan keterangan yang ada pada halaman Variable View seperti berikut,

c. Klik Analyze — Descriptive Statistics — Explore, sehingga tampil seperti di


bawah ini, Masukkan variabel Lingkungan Kerja, Kedisiplinan, dan Kinerja
Karyawan pada kolom Dependent List.

STATISTIKA II Page 2
d. Klik Plots, maka akan tampil seperti berikut, Klik Normality plots with tests,
kemudian klik Continue.

e. Hasil output dapat dilihat pada gambar berikut, Berdasarkan hasil output di
atas, nilai Sig. (signifikansi) masing-masing variabel di atas 0,05 maka dapat
disimpulkan bahwa semua variabel terdistribusi dengan normal.

2. Uji Homogenitas

Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui apakah varian populasi


sama atau tidak. Uji ini digunakan sebagai prasyarat untuk analisis statistik
yang menggunakan independent sample T-Test dan ANOVA. Jika hasil
pengujian lebih besar dari 0,05 (5 %) maka varian dari dua kelompok atau
lebih dikatakan sama (homogen).

Contoh Kasus:

Seorang mahasiswi bernama Hanny melakukan penelitian untuk

mengetahui apakah ada perbedaan pemahaman mahasiswa jika dilihat dari

tingkat prestasi. Dengan ini Hanny menggunakan kuesioner sebagai alat

pengumpul data yang disebar pada 20 responden dan membuat dua variabel

pertanyaan yaitu pemahaman mahasiswa dan tingkat prestasi. Pada variabel

pemahaman mahasiswa memakai skala Likert dengan pertanyaan favorabel dan

unfavorabel (mengungkap dan tidak mengungkap). Pada item favorabel skala yang

dipakai 1 = sangat tidak setuju, 2 = tidak setuju, 3 = setuju, dan 4 = sangat setuju.

Pada item unfavorabel sebaliknya yaitu 1 = sangat setuju, 2 = setuju, 3 = tidak

setuju, dan 4 = sangat tidak setuju. Untuk variabel tingkat prestasi menggunakan

data nominal yang dibuat tiga alternatif jawaban yaitu 1 = IPK kurang dari 2,50; 2 =
STATISTIKA II Page 3
IPK 2,51-3,30 dan 3 = IPK 3,31-4,00. Data-data yang di dapat ditabulasikan sebagai

berikut

Tabel. Tabulasi Data (Data Fiktif)


Subje Pemahaman Mahasiswa Tingkat
k Item pertanyaan Total prestasi
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Skor
1 4 4 3 4 4 2 4 3 4 4 36 3
2 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 38 3
3 3 3 4 2 2 1 4 2 1 3 25 1
4 3 3 4 2 2 4 1 2 3 4 28 2
5 4 4 4 2 4 3 3 3 4 3 34 3
6 2 4 2 4 1 4 4 2 2 4 29 2
7 2 4 2 4 2 2 2 4 2 4 28 2
8 4 4 4 4 4 4 3 2 4 4 37 3
9 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 38 3
10 2 1 4 4 3 4 3 3 2 1 27 1
11 2 2 1 4 4 3 1 4 4 2 27 2
12 3 1 3 2 2 4 4 3 2 4 28 1
13 3 4 3 4 2 4 4 4 1 4 33 3
14 4 4 2 3 4 4 2 4 4 3 34 3
15 2 4 4 4 4 2 3 4 4 4 35 3
16 4 2 3 4 3 4 3 3 4 2 32 1
17 1 3 2 3 4 2 4 4 3 2 28 1
18 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 39 3
19 4 4 2 2 3 3 2 1 2 4 27 2
20 4 2 2 4 2 4 2 3 4 2 29 1

Langkah-langkah pada program SPSS

STATISTIKA II Page 4
 Masuk program SPSS.

 Klik variable view pada SPSS data editor.

 Pada kolom Name ketik item1, kolom Name pada baris kedua ketik item2.

 Pada kolom Decimals untuk kolom item1 dan item2 angka ganti menjadi 0.

 Pada kolom Label, untuk kolom pada baris pertama ketik Pemahaman

Mahasiswa dan untuk kolom pada baris kedua ketik Tingkat Prestasi.

 Untuk kolom Values, klik simbol kotak kecil pada kolom baris kedua, pada

Value ketik 1 kemudian pada Value Label ketikkan IPK kurang dari 2,50,

kemudian klik Add. Kemudian pada Value ketik 2 kemudian pada Value

Label ketikkan IPK 2,50-3,30, kemudian klik Add. Selanjutnya pada Value

ketik 3 kemudian pada Value Label ketikkan IPK 3,31-4,00, kemudian klik

Add.

 Klik OK

 Untuk kolom-kolom lainnya boleh dihiraukan (isian default)

 Buka data view pada SPSS data editor, maka didapat kolom variabel item1

dan item2.

STATISTIKA II Page 5
 Pada kolom item1 ketikkan data total skor item, pada kolom item2 ketikkan

angka-angka 1 sampai 3 yang menunjukkan tanda nilai IPK.

 Klik Analyze - Compare Means - One Way Anova

 Klik variabel Pemahaman Mahasiswa dan masukkan ke kotak Dependent

List, kemudian klik variabel Tingkat Prestasi dan masukkan ke kotak Faktor.

 Klik Options

 Klik Homogeneity of variance, kemudian klik Continue

 Klik OK, maka hasil output yang didapat pada kolom Test of Homogeneity of

Variance adalah sebagai berikut:

Tabel Hasil Uji Homogenitas

Dari hasil di atas dapat diketahui signifikansi sebesar 0,193. Karena


signifikansi lebih dari 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa ketiga kelompok
data pemahaman mahasiswa berdasar tingkat prestasi mempunyai varian
sama. Angka Levene Statistic menunjukkan semakin kecil nilainya maka
semakin besar homogenitasnya. df1 = jumlah kelompok data-1 atau 3-1=2
sedangkan df2 = jumlah data – jumlah kelompok data atau 20-3=17.

STATISTIKA II Page 6
3 Uji Linearitas

Uji linearitas bertujuan untuk mengetahui apakah suatu variabel-


variabel penelitian memiliki korelasi secara signifikan. Uji ini digunakan
sebagai prasyarat dalam analisis korelasi atau regresi linear. Perhitungan
dapat dilakukan dengan program SPSS menggunakan Test For Linearity
dengan taraf signifikansi 0,05. Jika dua variabel menghasilkan signifikansi di
bawah 0,05 maka dikatakan kedua variabel tersebut mempunyai hubungan
yang linear.

Contoh kasus:

Seorang mahasiswa bernama Joko melakukan penelitian untuk


mengetahui hubungan antara kecemasan dengan optimisme pada remaja.
Data-data skor total yang di dapat ditabulasikan sebagai berikut: Tabel.
Tabulasi Data (Data Fiktif)

Subjek Kecemasan Optimisme


1 90 124
2 88 137
3 96 120
4 95 128
5 96 124
6 94 133
7 91 138
8 96 126
9 95 132
10 90 140
11 85 143
12 91 124
13 87 131
14 90 119
15 85 135
16 83 141
17 86 137
18 91 134
STATISTIKA II Page 7
19 86 138
20 83 141

Langkah-langkah pada program SPSS

 Masuk program SPSS


 Klik variable view pada SPSS data editor
 Pada kolom Name ketik x, untuk kolom Name baris kedua ketik y
 Pada kolom Decimals angka ganti menjadi 0 untuk variabel x dan y
 Untuk kolom Label ketik Kecemasan, untuk kolom Label pada baris kedua ketik
Optimisme.
 Kolom lainnya boleh dihiraukan (isian default)
 Buka data view pada SPSS data editor
 Terlihat kolom x dan y, x adalah variabel kecemasan dan y adalah variabel
optimisme, ketikkan data sesuai dengan variabelnya.
 Klik Analyze - Compare Means - Means
 Klik variabel Optimisme dan masukkan ke kotak Dependent List, kemudian klik
variabel Kecemasan dan masukkan ke Independent List.
 Klik Options, pada Statistics for First Layer klik Test for Linearity, kemudian klik
Continue
 Klik OK, maka hasil output yang didapat pada kolom Anova Table adalah sebagai
berikut:

Tabel Hasil Test for Linearity

Dari output di atas dapat diketahui bahwa nilai signifikansi pada


Linearity sebesar 0,006. Karena signifikansi kurang dari 0,05 maka dapat

STATISTIKA II Page 8
disimpulkan bahwa antara variabel kecemasan dan optimisme terdapat hubungan
yang linear.

STATISTIKA II Page 9

Anda mungkin juga menyukai