Anda di halaman 1dari 30

IMPLIKASI UU No 38

Tahun 2014
TERHADAP MUTU
PELAYANAN KESEHATAN
OLEH:
Dr. Wasista Budiwaluyo, MHA
Sekjen – PERSI
Semnas Keperawatan – Semarang
17 Januari 2015
POKOK BAHASAN

• MUTU PELAYANAN KESEHATAN (RS)


• PERAWAT
• UU NO 38 TAHUN 2014 TENTANG
KEPERAWATAN
MUTU PELAYANAN KESEHATAN (RS)
MUTU PELAYANAN RUMAH SAKIT
MUTU RS
Kemampuan RS memberi pelayanan : KOMPLEKS
• Sesuai standar mutu &
• Memperhatikan keselamatan pasien BANYAK VARIASI
• Dapat diterima oleh pasien (puas)

STANDAR
MUTU

IMPLEMENTASI STANDAR PERLU


DIDUKUNG KEKUATAN HUKUM
AGAR DIPATUHI DAN DIJALANKAN
DENGAN BAIK
MUTU PELAYANAN RUMAH SAKIT
• Ciri mutu yang baik : Cepat, Sesuai kebutuhan,
Efisien, Tepat standar profesi, Sesuai etika
profesi, Aman dan Memuaskan pasien. 
perlu Standarisasi
• Mutu dipengaruhi oleh : Input, proses,
outcome dan lingkungan
• Kompleksitas evaluasi pelayanan berdampak
pada penilaian pasien yang berbeda terhadap
mutu dari sebuah pelayanan yang sama.
MONITORING MUTU RUMAH SAKIT
MUTU PRODUK INDUSTRI : Client menilai output
MUTU PRODUK KESEHATAN : Client menilai input, proses
dan output.
• Input :
– Pasien datangSDM
• Proses :
– Pelayanan Kesehatan yang diberikan
• Output :
– Kepuasan pasien
• Lingkungan :
– Kebijakan
– Manajemen
MEMBUTUHKAN STANDARISASI PELAYANAN
RUMAH SAKIT
• Pelayanan Prima mengutamakan
Mutu dan Keselamatan Pasien.
• Dibutuhkan SDM RS yang
kompeten.
• RS tidak terlepas dari profesi
keperawatan yang berperan
penting.
• Versi 2012 : Patient Centered Care,
Pasien adalah yang utama. Tenaga
profesional memberi layanan
dalam Tim.
AKREDITASI KARS VERSI 2012
I. STANDAR PELY BERFOKUS PADA PASIEN
1) Akses kepelayanan dan kontinuitas pelayanan (APK)
2) Hak pasien dan keluarga (HPK)
3) Asesmen pasien (AP)
4) Pelayanan pasien (PP)
5) Pelayanan anestesi dan bedah (PAB)
6) Manajemen dan penggunaan obat (MPO)
7) Pendidikan pasien dan keluarga (PPK)

II. STANDAR MANAJEMEN RS


1) Peningkatan mutu dan keselamatan pasien (PMKP)
2) Pencegahan dan pengendalian infeksi (PPI)
3) Tata kelola, kepemimpinan dan pengarahan (TKP)
4) Manajemen fasilitas dan keselamatan (MFK)
5) Kualifikasi dan pendidikan staf (KPS)
6) Manajemen komunikasi dan informasi
AKREDITASI KARS VERSI 2012
III. SASARAN KESELAMATAN PASIEN
1) Ketepatan identifikasi pasien
2) Peningkatan komunikasi yang efektig
3) Peningkatan keamanan obat yang perlu diwaspadai
4) Kepastian tepat lokasi, tepat prosedur, tepat pasien operasi
5) Pengurangan risiko infeksi terkait pelayanan kesehatan
6) Pengurangan risiko pasien jatuh
IV. SASARAN MDG’s
1) Penurunan angka kematian bayi dan peningkatan kesehatan
ibu
2) Penurunan angka kesakitan HIV/AIDS
3) Penurunan angka kesakitan TB
PERAWAT
PERAWAT
• Perawat adalah seseorang yang mempunyai
profesi berdasarkan pengetahuan ilmiah
(Wiedenback –
http://digilib.unimus.ac.id/files/disk1/106/jtptunimus-gdl-tuminahg2a-
5286-3-bab2.pdf) .
• Perawat penjalin kontak pertama dan terlama
dengan pasien mengingat pelayanan
keperawatan berlangsung 24 jam.
• Upaya berkelanjutan peningkatan mutu
pelayanan keperawatan dan keselamatan
pasien.
• Standar praktik keperawatan adalah ekspektasi
dalam memberikan asuhan keperawatan yang
aman, efektif dan etis  perlu review secara
kontinu
Model Tradisional Asuhan Pasien

“Dokter = Captain of the ship”


Fisio Perawat
terapis Apoteker
Radio Dokter
grafer
“Disease Pasien
centred
care”
Ahli
Analis Gizi
Barrier
Lainnya
(“Medical paternalism”)

Dokter merupakan PUSAT / UNIT SENTRAL dalam Model


Tradisional asuhan pasien, tetapi…..
Patient safety tidak terjamin !!
KARS Nico A. Lumenta
DPJP
Perawat Apoteker
• Clinical/Team
Leader Fisio Ahli
• Review Asuhan terapis Pasien, Gizi
Keluarga
• Secara kolaboratif
melakukan sintesa Radio
& integrasi asuhan Analis
grafer
pasien
Lainnya

Yan Kes
/ RS Lain
MPP
Case
Yan Manager
Keuangan/
Billing Asuransi Dokter
Perusahaan/ Keluarga
Employer BPJS
KARS Nico A. Lumenta
PERAN PERAWAT
PERAN :
1. Pemberi Asuhan Keperawatan :
 Membantu klien dalam proses penyembuhan
 Fokus asuhan pada kebutuhan kesehatan klien secara
holistic
2. Pembuat Keputusan Klinis :
 Inti dari praktik keperawatan
 Menyusun rencana asuhan yang dibutuhkan klien
 Membuat keputusan sendiri atau berkolaborasi
3. Pelindung dan Advokat Klien :
 Patient Safety
 Hak Pasien dan Keluarga
 Pendidikan Pasien dan Keluarga

Peranfungsiperawat.blogspot.com
PERAN PERAWAT
4. Manajer Kasus :
 Mengkoordinasi aktivitas anggota tim kesehatan
lainnya ( dokter, ahli gizi, fisioterapist, dsb)
disamping tim penunjang
5. Rehabilitator :
 Membantu klien beradabtasi semaksimal mungkin
dengan ketidak berdayaan nya karena penyakit /
trauma tertentu.
6. Pemberi Kenyamanan :
 Manusia yang utuh selain asuhan fisik juga
membutuhkan kenyamanan dan dukungan emosi
untuk tujuan terapeutik (bukan ketergantungan)
Peranfungsiperawat.blogspot.com
PERAN PERAWAT
7. Komunikator :
 Berperan penting dalam Hak Pasien dan Keluarga
(HPK) dan Pendidikan Pasien dan Keluarga (PPK)
8. Penyuluh :PPK
 Menjelaskan konsep dan data tentang kesehatan
 Mendemonstrasikan prosedur perawatan diri
 Menilai apakah klien paham
9. Kolaborator :
 Diskusikan dalam Tim Kesehatan asuhan
keperawatan yang dibutuhkan klient.
Peranfungsiperawat.blogspot.com
PERAN PERAWAT
10. Edukator :PPK
 Meningkatkan tingkat pengetahuan
kesehatan, gejala penyakit, tindakan yang
dibutuhkan
11. Konsultan :
 Konsultasi terhadap masalah atau tindakan
keperawatan yang belum dipahami oleh
klien
12. Pembaharu :
 Review metode asuhan keperawatan

Peranfungsiperawat.blogspot.com
FUNGSI PERAWAT
1. Fungsi Independen : Kebutuhan
Fisiologis, Kenyamanan, Cinta kasih,
Harga diri, dan Aktualisasi diri
2. Fungsi Dependen : Melaksanakan
kegiatan atas pesan dari perawat lain
mis: perawat spesialis  perawat
umum
3. Fungsi Interdependen : Dilakukan
dalam kelompok tim yang bersifat
saling ketergantungan
Peranfungsiperawat.blogspot.com
UU NO 38 TAHUN 2014
TENTANG KEPERAWATAN
UU No 38 tahun 2014
TENTANG KEPERAWATAN
Pasal 3 :
Pengaturan Keperawatan Bertujuan :
 Meningkatkan mutu perawat
 Meningkatkan mutu pelayanan keperawatan
 Memberikan perlindungan dan kepastian
hukum kepada perawat dan klien
 Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat
Nb: KPS
UU KEPERAWATAN
No 38 / tahun 2014
Bab II : Jenis Perawat
– Perawat profesi (ners & ners spesialis)
– Perawat vokasi (program diploma –D3) - terapan
Bab III : Pendidikan Tinggi Keperawatan
– Pendidikan vokasi (Ilmu terapan keperawatan)
– Pendidikan akademik (S1, S2, S3)
– Pendidikan profesi (Program profesi dan spesialis)
NB: KPS
UU KEPERAWATAN
No 38 / tahun 2014
Bab IV : Registrasi, Izin Praktik dan Registrasi
Ulang
o Menteri dan Konsil Keperawatan  pembinaan
dan pengawasan mutu perawat sesuai dengan
kewenangan masing-masing
o Menjalankan Praktik Keperawatan - Wajib
memiliki STR (oleh Konsil)
o Menjalankan Praktik Keperawatan – Wajib
memiliki SIPP (max 2 SIPP) (oleh Pemda)
UU KEPERAWATAN
No 38 / tahun 2014
Bab V : Praktik Keperawatan
o Praktik Keperawatan dapat dilakukan
Mandiri atau di Fasilitas pelayanan
kesehatan
o Praktik Keperawatan didasarkan pada kode
etik, standar pelayanan, standar profesi dan
standar prosedur operasional (SPO)
o Tugas dan wewenang perawat
UU KEPERAWATAN
No 38 / tahun 2014
Bab VI : Hak dan Kewajiban
o Hak dan kewajiban perawat
o Hak dan kewajiban klien

Bab VII : Organisasi Profesi Perawat


o Wadah yang menghimpun perawat secara
nasional dan berbadan hukum
o Bertugas meningkatkan/ mengembangkan
pengetahuan dan keterampilan, martabat dan
etika profesi perawat.
UU KEPERAWATAN
No 38 / tahun 2014
BAB VIII : Kolegium Keperawatan
o Badan otonom di dalam Organisasi Profesi
Perawat
o Bertanggung jawab kepada Organisasi
Profesi Perawat
o Berfungsi mengembangkan cabang disiplin
ilmu keperawatan dan standar pendidikan
tinggi bagi perawat profesi
UU KEPERAWATAN
No 38 / tahun 2014
Bab IX : Konsil Keperawatan
o Fungsi : Pengaturan, penetapan, dan
pembinaan perawat dalam menjalankan
praktik keperawatan
o Tugas : Registrasi perawat; Menyusun
standar: pendidikan, praktik, dan
kompetensi; Menegakkan disiplin praktik
keperawatan
UU KEPERAWATAN
No 38 / tahun 2014
Bab X : Pengembangan, Pembinaan dan
Pengawasan
o Dilakukan melalui pendidikan formal, non-
formal, pendidikan berkelanjutan
o Pendidikan non-formal dan berkelanjutan
ditempuh setelah menyelesaikan
pendidikan keperawatan
o Bertujuan mempertahankan atau
meningkatkan keprofesionalan perawat.
UU KEPERAWATAN
No 38 / tahun 2014
Bab XI : Sanksi Administratif
– Ps 18 – 1, (wajib memiliki STR)
Persyaratan : Ijazah, Sertifikat kompetensi/profesi,
Sehat fisik/ mental, Pernyataan sumpah/ janji profesi,
Pernyataan patuh etika profesi.
– Ps 21 : Memasang papan nama praktik keperawatan
mandiri
– Ps 24 – 1 : Perawat WNA harus mengikuti evaluasi
kompetensi (kelengkapan administrasi dan
kemampuan praktik keperawatan)
– Ps 27- 1 : Perawat WNI lulusan luar negeri harus
mengikuti evaluasi kompetensi (kelengkapan
administrasi dan kemampuan praktik keperawatan)
KESIMPULAN
IMPLIKASI UU KEPERAWATAN NO 38/2014
• Meningkatkan mutu perawat
• Meningkatkan mutu pelayanan keperawatan
• Meningkatkan mutu pelayanan kesehatan
• Memberikan perlindungan dan kepastian
hukum kepada perawat dan klien
Dr. WASISTA BUDIWALUYO, MHA

30

Anda mungkin juga menyukai