Disusun oleh :
Kelompok VI
Nama-Nama Kelompok
1. Delfiana Zamili
2. Deltarianto Zalukhu
3. Mei Krismon Laoli
4. Magdalena Nazara
5. Safira Firyaal
6. Tri Alprllia Nurzana
MEDAN
2019
TIJAUAN KASUS
Klien bernama Ny. Safira berumur 60 tahun, jenis kelamin perempuan, status
menikah, agama islam, suku batak,. Pendidikan terakhir klien SMA , bahasa yang
digunakan klien setiap hari adalah bahasa Indonesia . pekerjaan guru, Alamat jln, danau
singkarak Rt 005 / 001 Medan Barat. Klien masuk ke UGD rsu royal prima medan ,
tanggal 9 september 2019, pukul 13:00 WIB dengan No.resgister 36-38-32.
Seorang perawat UGD melakukan pemeriksaan fisik dimulai dari kepala, dari hasil
pemeriksaan kepala klien tidak ada luka, rambut hitam, dan wajah tidak ada odema.
Mata klien simetris kanan dan kiri, sklera tidak ikterik, konjungtiva anemis, kedua pupil
miosis. Kedua telinga klien simetris, bersih, dan tidak ada serumen. Hidung terdapat
secret dan terjadi napas cuping. Pada mulut klien bibir tampak pucat dan kotor dan pada
leher tidak terdapat pembesaran kelenjar limfa dan tiroid, tidak terjadi kaku duduk. Pada
bagian thoraks terutama jantung ketika dilihat (inspeksi) ictus cordis tidak tampak, saat
diraba (palpasi) ictus cordis tidak terdapat, dan pada saat diketuk (perkusi) terdapat
peka, dan pada saat didengarkan (auskultasi) bunyi jantung 1-2 normal, tidak ada bunyi
jantung tambahan. Selanjutnya pada paru-paru klien dapat dilihat paru-paru kanan dan
kiri klien simetris terdapat retraksi intercosta dan tidak ada penggunaan otot bantu, RR
38 x/m dan pada saat diketuk (perkusi) sonor seluruh lapang paru selanjutnya pada
abdomen dapat dilihat (inspeksi) abdomen klien terlihat datar (simetris) dan pada saat
didengarkan (auskultasi) terdapat bising usus 13 x/m dan pada saat diketuk (perkusi)
terdapat timpani dan pada saat diraba (palpasi) tidak terjadi distensi abdomen.
Selanjutnya pada ekstremitas tidak ada odema, kekuatan otot 1/1/1/1. Selanjutnya pada
genitalia, labio minor pasien tertutup dengan labio mayor dan bentuknya normal.
Setelah dilakukan pemeriksaan fisik head toe toe, perawat melakukan pemeriksaan
tanda-tanda vital dengan hasil RR : 38 kali/menit, TTV, TD : 170/90 mmHg, HR 160
x/m dan suhu 38,5 c . Serta tingkat kesadaran pasien dengan hasi diperoleh GCS 4
dengan nilai E1, M2, V1. Klien mengalami penurunan kesadaran walaupun perawat
atau keluarga memberikan rangsangan pasien tersebut tidak bangun. Maka perawat
menganjuran keluarga agar pasien segera dilarikan ke ICU.
Setelah klien dimasukkan ke ICU dilakukan pemeriksaan selanjutnya kepada
pasien yaitu pemeriksaan lab. Pada tanggal 9 september 2019 dilakukan beberapa tes
dan hasilnya keluar pada tanggal 10 september 2019 seperti pada beberapa tabel
dibawah ini.
Kemudaian dilakukan SC Scan pada pasien. Pada bagian kepala pasien tampak area
hiperdens diparietal kiri ukuran 4,62x3,81 cm, selanjutnya di differensiasi grey, white
matter jelas, tidak tampak deviasi midline structure, pada sistem ventrikelnormal,
sulci/gyri normal, pons/cerebellum/cavum nasi dan orbita normal. Berdasarkan hasil SC
Scan dapat disimpulkan terdapat ICH di parietal kiri vol kurang lebih 90 cc.
Dari beberapa pokok permasalahan diatas dan etiologinya dapat kita tarik beberapa
diagnosa yaitu diagnosa pertama, bersihan jalan napas tidak efektif berhubungan dengan
adanya akumulasi secret dijalan napas ditandai dengan adanya secret pada mulut. Kedua
pola napas tidak efektif berhubungan dengan depresi pusat pernapasan (infark cerebri
pada batang otak etcause intracerebral haemoragie) dapat ditandai dengan napas yang
tidak adekuat dan resiko tinggi infeksi berhubungan dengan proses invasif dan bedrest
dapat ditandai dengan kesadaran pasien yang semakin menurun.