Anda di halaman 1dari 34

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Setiap kegiatan atau usaha pada dasarnya dapat menimbulkan dampak terhadap
lingkungan hidup, kegiatan pembangunan yang makin meningkat mengandung resiko
pencemaran dan perusakan lingkungan hidup sehingga struktur dan fungsi dasar
ekosistem yang menjadi penunjang kehidupan dapat rusak. Melihat kenyataan tersebut
perlu dilakukannya analisa sejak awal perencanaannya sampai pada saat operasional kegiatan
atau usaha tersebut, agar langkah pengendalian dampak negatif dan pengembangan dampak
positif dapat disiapkan sedini mungkin untuk pencegahan kerusakan lingkungan. Perusahaan
industri wajib melaksanakan upaya keseimbangan dan kelestarian sumber daya alam
serta pencegahan timbulnya kerusakan dan pencemaran terhadap lingkungan hidup akibat
kegiatan industri yang dilakukannya.

Perkembangan industri saat ini telah memberikan sumbangan besar terhadap


perekonomian Indonesia. operasi industri secara keseluruhan harus menjamin sistem
lingkungan alam berfungsi sebagaimana mestinya dalam batasan ekosistem lokal hingga
biosfer. Efisiensi bahan dan energy dalam pemanfaatan/ pemrosesan dan daur ulang akan
menghasilkan keunggulan kompetitif dan manfaat ekonomi Hambal. Berdasarkan hal di atas
pengembangan industri harus imbangi dengan upaya pengelolaan lingkungan dalam bentuk
penanganan limbah yang dilepaskan. Hal tersebut harus disertai dengan kegiatan penilaian
terhadap resiko lingkungan akibat kegiatan maupun hasil buangan industri untuk
mendapatkan tingkat resiko dan bahaya dari kegiatan industri tersebut. Perubahan lingkungan
dapat terjadi karena alam maupun aktifitas manusia. Kegiatan manusia mengubah lingkungan
dilakukan karena adanya kebutuhan hidup. Kebutuhan ini akan menjadi semakin meningkat
sejalan dengan meningkatnya jumlah penduduk. Berbagai industri selain menghasilkan
produk yang bermanfaat bagi manusia juga menghasilkan buangan atau limbah. Limbah
adalah suatu benda atau zat yang dapat mengandung berbagai bahan yang dapat
membahayakan kehidupan manusiaa hewan serta makhluk hidup lainnya.

DOKUMEN UKL UPL 1


1.2. Fungsi dan Tujuan UKL-UPL
a. Fungsi Dokumen UKL dan UPL
1. Sebagai Dokumen yang dapat memberikan informasi dan manfaat dalam upaya
pengelolahan dan pemantauan lingkungan dari kegiatan Yayasan Penyelenggara
Pendidikan Latihan dan Pelayanan Kesehatan.

2. Sebagai acuan bagi pemrakarsa dalam melaksanakan kegiatan UKL dan UPL secara
terpadu.

b. Tujuan Penyusunan Dokumen UKL dan UPL


1. Untuk memenuhi persyaratan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang
berlaku.
2. Membantu pihak-pihak / instansi yang berwenang untuk proses pengambilan
keputusan baik terhadap kelayakan lingkungan maupun proses perijinannya.

3. Sebagai pedoman bagi pemrakarsa dalam melaksanakan pengelolaan dan


pemantauan terhadap dampak negativ yang terjadi.

4. Sebagai pedoman bagi pihak-pihak terkait untuk melakukan pengawasan dalam


pelaksanaan kegiatan yang akan dilaksanakan dalam hubungannya dengan
kerusakan / pencemaran lingkungan.

1.3. Landasan Kebijaksanaan Pengelolaan Lingkungan


Kebijaksanaan pembangunan yang dilakukan pemerintah sesuai dengan Undang
Undang No. 32 tahun 2009 tentang pelindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup adalah
melaksanakan pembangunan yang berwawasan lingkungan yang pada intinya menekankan di
dalam pelaksanaan pembangunan terdapat keserasian hubungan yang timbal balik antara
manusia dengan Tuhan, manusia dengan sesama, antara manusia dengan lingkungan
hidupnya. Hal ini merupakan kebudayaan yang telah dilaksanakan turun temurun oleh
masyarakat Bali, nilai-nilai budaya yang tinggi tersebut perlu dilestarikan demi
memperkokoh moral dan martabat generasi kini dan yang akan datang.

DOKUMEN UKL UPL 2


BAB II
RENCANA USAHA DAN ATAU KEGIATAN

Sesuai dengan Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 86 Tahun 2002
tentang Pedoman Pelaksanaan Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Upaya
Pemantauan Lingkungan Hidup, yang bertanda tangan di bawah ini menyampaikan UKL &
UPL dari rencana usaha atau kegiatan dengan benar dan akan mematuhi segala persyaratan
dan kewajiban yang telah ditentukan dalam UKL dan UPL serta izin yang diterbitkan oleh
pejabat dari instansi yang berwenang dapat diuraikan sebagai berikut :

2.1 Informasi Kegiatan


1. Nama Rencana Usaha : Yayasan PPLPK Bali
2. Jenis Usaha : Jasa Pendidikan Kesehatan
3. Lokasi Kegiatan
Jalan : Jl. Tukad Balian No. 180
Lingkungan :-
Desa : Renon
Kecamatan : Denpasar Selatan
Kota : Denpasar
Prosinsi : Bali
5. Penanggung jawab UKL dan UPL
a. Nama : Drs. Ida Bagus Arka
b. Alamat : Jl. Ciung Wanara No. 9 Denpasar
c. Jabatan : Ketua Yayasan PPLPK Bali

2.2 Kegiatan Yang Dilakukan


Adapun jenis kegiatan yang dilakukan pada tahap-tahap kegiatan diuraikan sebagai
berikut:
a. Tahap Prakonstruksi
b. Tahap Konstruksi
c. Tahap Operasional
d. Tahap Pasca Operasioanal

DOKUMEN UKL UPL 3


Adapun jenis kegiatan yang akan dilakukan pada masing-masing tahapan kegiatan
adalah sebagai berikut.

a. Tahap Prakonstruksi
1. Penetapan Batas Lahan
Pada tahap ini dilakukan dengan melibatkan pemilik tanah dan penyanding,
sehingga tidak terjadi keresahan penyanding saat pembangunan.
2. Sosialisasi
Pada tahap ini dilakukan bersamaan dengan upaya penetapan batas lahan. Sosialisasi
dilakukan dengan radius 200 meter sekitar lokasi pembangunan.

b. Tahap Konstruksi
Kegiatan pada tahap konstruksi meliputi :
1. Penentuan dan penataan tempat usaha. Pada tahap ini dilakukan pengukuran dan
penerapan disain di lapangan. Penataan dilakukan berdasarkan gambar yang sudah
ada.
2. Konstruksi Fisik
Pekerjaan konstruksi fisik dilakukan sesuai dengan tahapan-tahapan untuk
merencanakan pemanfaatan ruang yang sudah ada untuk dikondisikan sebagai
tempat kegiatan. Semua pekerjaan ini mengacu pada disain yang ada, pada saat ini
juga dilakukan mobilisasi tenaga kerja dengan jumlah yang cukup sesuai dengan
tahapan pekerjaan dan keahlian yang dibutuhkan.

3. Pekerjaan instalasi mekanikal seperti pemipaan air bersih, air kotor dan elektrikal
meliputi pemasangan titik lampu, stop kontak, saklar, dan sekring pengaman.
4. Pekerjaan pemasangan peralatan dan furniture.

c. Tahap Operasional

Setelah selesai kegiatan konstruksi maka kegiatan operasional Yayasan PPLPK Bali
dimulai dari masing-masing kegiatan dapat diuraikan :

1. Kegiatan Kantor Administrasi

Kegiatan kantor yang diiakukan di tempat ini merupakan kegiatan administrasi


perkantoran secara umum. Meliputi: kegiatan surat menyurat, perencanaan
kegiatan, keuangan, rapat, arsip dan kegiatan administrasi lainnya.

DOKUMEN UKL UPL 4


2. Kegiatan Belajar Mengajar

Suatu tempat yang dalam aktifitasnya melakukan kegiatan belajar mengajar.


Rencananya pada tahap operasional akan dimulai dengan tahap promosi melalui
media cetak dan elektronik.

2.3 Penanganan Limbah

1. Untuk penanganan limbah cair menggunakan Sistem IPAL (terlampir)


1. Untuk penanganan limbah padat dapat dibedakan atas :
 Limbah-limbah padat yang berasal dari sisa-sisa pengolahan di tampung
pada bak penampungan sampah yang dipisahkan antara sampah organic
dan anorganik, dan penanganannya bekerjasama dengan pihak aparat desa,
seperti pada skema penanganan limbah dibawah :

DOKUMEN UKL UPL 5


BAB III
DAMPAK LINGKUNGAN YANG DITIMBULKAN DAN UPAYA
PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP SERTA UPAYA PEMANTAUAN
LINGKUNGAN HIDUP

Kegiatan operasional Yayasan PPLPK Bali yang bergerak dalam usaha Jasa Pendidikan
Kesehatan, secara langsung dapat menimbulkan suatu dampak, baik itu yang berdampak
positif maupun yang negatif. Dari kedua dampak tersebut secara langsung atau tidak
langsung akan berpengaruh terhadap komponen lingkungan. Dilihat dari dampak
positifnya adalah tersedianya lapangan kerja, selain itu juga terhadap pendapatan daerah dari
pajak pembangunan maupun operasionalnya.

3.1 Dampak Lingkungan yang ditimbulkan Rencana Usaha dan/atau


Kegiatan
Adapun sumber dampak merupakan kegiatan dari beberapa tahap, yaitu tahap Pra
Konstruksi, Konstruksi, Operasional dan Pasca Operasicnal. Pada saat pembuatan
dokumen UKL-UPL ini kegiatan sedang berlangsung pada Tahap Konstruksi,
sehingga uraiannya lebih ditekankan pada tahap Konstruksi, Operasional dan Pasca
Operasional
3.1.1. Tahap Prakonstruksi :
- Pembebasan lahan
- Perijinan
- Penetapan batas lahan Sosialisasi
3.1.2. Tahap Konstruksi
- Mobilisasi tenaga kerja
- Pekerjaan konstruksi
3.1.3. Tahap Operasional
1. Penggunaan toilet, gudang dan penanganan limbah . Hal " ini
berpegaruh pada Hidrologi berupa menurunnya kualitas air bawah tanah,
hal ini dapat timbul akibat:

- Kegiatan administrasi perkantoran


- Pengelolaan tenaga kerja
- Pengolahan limbah cair
- Pengolahan limbah padat

DOKUMEN UKL UPL 6


- Pengelolaan lalu lintas
- Pengelolaan parkir
- Pengelolaan bahaya kebakaran
2. Perilaku tamu dan karyawan

Hal ini berpengaruh pada komponen sosial budaya. Keresahan


masyarakat, perilaku yang berlebihan kurang mendukung budaya
daerah setempat memungkinkan terjadinya gesekan dengan
masyarakat, diharapkan ikut menjaga kawasan ini.

3. Kenyamanan dan Keselamatan Kerja, dampak ini dapat muncul


akibat:

- Kurang mengikuti aturan teknis dalam bekerja


- Kurang tersedianya peralatan dan keseiamatan kerja
- Jam kerja/ berkunjung yang terlalu panjang
3.1.4. Tahap Pasca Operasional

Sumber dampak pada tahap pasca operasional ini adalah Jika usaha dapat
dilanjutkan, maka sumber dampaknya adalah Sarana dan prasarana dari
Pengolahan Minyak Herbal.

3.2. Jenis Dampak


Jenis dampak yang akan timbul pada kegiatan ini :
3.2.1. Tahap Pra konstruksi
- Keresahan penyanding
- Keresahan masyarakat
3.2.2. Tahap Konstruksi
- Kesempatan kerja dan berusaha
- Menurunnya estetika
3.2.3. Tahap Operasional :
- Kesempatan kerja
- Operasionalnya Kegiatan Pembuatan Minyak Herbal
- Kesehatan dan keselamatan kerja

DOKUMEN UKL UPL 7


- Gangguan kamtibmas
- Bahaya kebakaran

3.2.4 Tahap Pasca Operasional :

Pada tahap Pasca Operasional jenis dampak lingkungan yang akan terjadi:

a. Jika usaha dapat dilanjutkan, maka jenis dampaknya adalah :


- Timbulnya pro dan kontra masyarakat sekitar terhadap
keberlanjutan opersasional kegiatan/usaha.
- Adanya beberapa jenis peralatan bekas yang harus diangkut ke tempat
lokasi yang baru.
- Menurunnya nilai estetika

3.3. Ukuran Besaran Dampak

Dampak yang diprakirakan terjadi akibat kegiatan pembangunan dan


operasionalnya Pembuatan Minyak Herbal CV. Sehat Nusantara adalah sebagai berikut:
3.3.1. Tahap Prakonstruksi
- Keresahan Penyanding
- Keresahan Masyarakat
3.3.2. Tahap Konstruksi
1). Kesempatan kerja dan berusaha.
- Sifat dan tolok ukur dampak
Sifat dampak adalah negatif dan bersifat cukup penting karena menyangkut
kebutuhan tenaga kerja untuk kegiatan Pembuatan Minyak Herbal ,
apabila tidak dilakukan dengan transparan dapat menimbulkan kecemburuan
terutama dengan calon pekerja dari Br./Dusun setempat, dan juga jika
memanfaatkan tenaga kerja pendatang yang memerlukan tempat tinggal
sementara, Tolok ukur dampak dapat berupa ada tidaknya kecemburuan tenaga
kerja dan keselamatan kerja.

- Besar dampak adalah cukup penting karena menyangkut keamanan dan


jiwa manusia.

DOKUMEN UKL UPL 8


2). Menurunnya Estetika
- Si fat dan tolak ukur dampak
Estetika lingkungan merupakan hubungan yang sangat berkaitan antara
kegiatan pembangunan dengan lingkungan sekitarnya. Dampak ini penting
untuk diantisipasi karena terjadi penurunan nilai estetika berupa pandangan
yang semrawut dan jorok di lokasi kegiatan pengolahan Minyak Herbal.
- Besar dampak adalah cukup penting karena menyangkut keamanan dan
jiwa manusia.

3.3.3. Tahap Operasional


1). Kesempatan Kerja
- Si fat dan tolak ukur dampak

Sifat dampak adalah positif dan cukup penting karena menyangkut


kebutuhan tenaga kerja untuk kegiatan Pembuatan Minyak Herbal CV Sehat
Nusantara, dan apabila membutuhkan tenaga kerja dilakukan secara
transparan sehingga tidak menimbuikan kecemburuan. Tolok ukur dampak
dapat berupa ada tidaknya kecemburuan tenaga kerja dan keselamatan kerja.

- Besar dampak adalah cukup penting karena menyerap tenagakerja yang


cukup banyak pada saat operasional.

2). Operasionalnya Kegiatan Pembuatan Minyak Herbal CV. Sehat Nusantara


- Sifat dan tolak ukur dampak
Sifat dampak adalah negatif dan bersifat cukup penting karena menyangkut
kenyamanan &. keamanan jiwa manusia, dari proses pengelolaan limbah
padat dan cair yang ada. Aktifitas kegiatan/usaha diupayakan dengan
memanfaatkan peralatan yang memadai sesuai dengan kebutuhan usaha, serta
tidak menimbulkan kebisingan suara, peningkatan keterampilan kerja,
pengawasan kerja yang optimum. Limbah padat yang dihasilkan dari proses
kegiatan, limbah dari sisa pengolahan Minyak disediakan bak penampungan

DOKUMEN UKL UPL 9


sampah sementara, dan selanjutnya bekerja sama dengan Desa setempat.
Tolok ukur dampak dapat berupa ada tidaknya Gangguan kesehatan
karyawan dan keselamatan kerja.

- Besar dampak adalah cukup penting karena menyangkut kepentingan


kesehatan dan keselamatan kerja karyawan.

3). Menurunnya Kualitas Air Permukaan


- Tolak ukur dampak
Kualitas air sesuai standart baku mutu lingkungan ((Peraturan Gubernur Bali
No. 08 Tahun 2007), ketersediaan tempat pengelolaan limbah cair maupun
tidak membuang limbah cair secara langsung ke tubuh tanah atau air
permukaan sebelum dikelola dengan baik.

- Besar dampak adalah cukup penting yaitu limbah cair yang dihasilkan dari
proses kegiatan

4). Meningkatnya Kebisingan

- Tolok ukur dampak


Kebisingan sesuai standart baku mutu lingkungan (Peraturan Gubernur Bali No.
08 Tahun 2007), yaitu tidak lebih dari 60 dB (Kawasan Permukiman)
- Besar dampak adalah cukup penting apabila kendaraan tamu menimbulkan
kebisingan, untuk antisipasi dapat diupayakan dengan menempatkan petugas
keamanan untuk mengatur parkir kendaraan tamu.

5). Gangguan Lalu Lintas

- Sifat dan tolok ukur dampak


Sifat dampak adalah negatif dan bersifat cukup penting karena menyangkut
keamanan jiwa manusia dan kecelakaan lalu lintas akibat keluar masuknya
kendaraan tamu di lokasi. tolok ukur dampak dapat berupa ada tidaknya
kemacetan dan kecelakaan lalu lintas di depan lokasi kegiatan dan sekitamya.
- Besar dampak adalah cukup penting karena lokasi kegiatan
usaha berada diperumahan dengan lebar badan ± 3 m yang kepadatan
lalu lintasnya tidak begitu ramai dan sarana parkir dibadan jalan yang

DOKUMEN UKL UPL 10


terbatas, namun dapat diantisipasi dengan tersedianya sarana parkir
didalam tapak kegiatan .

6). Dampak Kesehatan dan Keselamatan Kerja


- Sifat dan tolok ukur dampak
Sifat dampak adalah negatif dan bersifat cukup penting karena menyangkut
kesehatan dan keselamatan jiwa manusia, baik tamu maupun Karyawan,
tolok ukur dampak dapat berupa ada tidaknya kecelakaan kerja, bahaya
kebakaran, dan kesehatan karyawan.
- Besar dampak adalah negatif menimbulkan dampak terhadap keselamatan
kerja.
7). Gangguan Ketertiban dan Keamanan
- Sifat dan tolok ukur dampak
Sifat dampak adalah negatif dan bersifat cukup penting karena terganggunya
kamtibmas menyangkut kenyamanan dan keamanan jiwa manusia, baik
tamu, maupun masyarakat sekitarnya. Tolok ukur dapat berupa ada tidaknya
kasus kriminal, perkelahian, kasus pencurian dan lainnya.
- Besar dampak adalah cukup penting karena dapat menyangkut keamanan dan
jiwa manusia.
8). Bahaya Kebakaran
- Sifat dan tolok ukur dampak
Sifat dampak adalah negatif dan bersifat cukup penting karena Bahaya
kebakaran sewaktu- waktu dapat terjadi. Sumber terjadinya diperkirakan dari
hubungan arus pendek iistrik, dan kelalaian lainnya yang tidak disengaja.
Dampak ini sangat penting sehingga harus diantisipasi secara akurat dan benar,
seperti penggunaan elemen Iistrik yang memenuhi standard, mengontrol
instalasi Iistrik secara kontinyu, dan menyediakan fasilitas pemadam
kebakaran {Portable Fire Extinguisher) sebanyak 4 buah tabung yang
diperiksa secara berkala.
- Besar dampak adalah cukup penting karena dapat menyangkut keamanan dan
jiwa manusia.

DOKUMEN UKL UPL 11


Tabel 11 Dampak Lingkungan Yang Akan Terjadi
Sejak Kapan
Sumber Kapasitas Kualitas Dampak
Sifat Parameter Cara Pengelolaan
Jenis Limbah Bentuk Fisik Limbah/ / Satuan Parameter BML Yang
Limbah Kunci Penanganan Dilakukan
Cemaran Waktu Kunci Ditimbulkan
(Bulan & Tahun)
A. Padat
1. Kemasan -Karung kertas Sisa Tidak Kebersihan Bebas dari Dikumpulka Pencemaran 2017
bahan -Potongan karton berbahaya
kemasan sisakemasan ceceran n estetika
bahanbaku dari ceceran bahan baku Dan dijual ke lingkungan
dan bahan baku pengumpul
penolong berizin

2. Sisa Bahan
Sisa Kuantitas Tidak ada 2017
Baku
potongan sisa bahan penumpukan
bahan baku baku
dan
peralatan
produksi

DOKUMEN UKL UPL 12


BAB IV
PROGRAM UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN (UKL)
DAN UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN (UPL)

Beberapa kemungkinan dampak negatif yang timbul dalam kegiatan CV Sehat


Nusantara dan operasionalnya yang bergerak dalam bidang Pembuatan Minyak Herbal yang
berlokasi di Perum. Purnawira II no. 11 Padang Sambian Kelod, Denpasar Barat, adalah
beberapa upaya pengelolaan yang dapat diiakukan untuk meminimalkan negatif dan
meningkatkan dampak positif sebagai berikut.

4.1. Program dan Langkah Pengelolaan Dampak


4.1.1. Tahap Pra Konstruksi
- Keresahan penyanding
Upaya yang dapat dilakukan adalah : mencari tanda tangan penyanding dan
pada saat penentuan batas lanan agar menyertakan penyanding dan
melanjutkan pengurusan perijinan Keresahan masyarakat Upaya yang dapat
diiakukan adalah : mencari tanda tangan warga sekitarnya dan sekaiigus sosialisasi
bahwa ada kegiatan usaha Pembuatan Minyak Herbal (surat keterangan dan surat
sosiaiisasi)
4.1.2. Tahap Konstruksi
1). Kesempatan kerja dan berusaha
Upaya yang dapat dilakukan adalah:
- Mengutamakan tenaga kerja lokal jika ada penerimaan tenaga yang sesuai
denganjenis pekerjaan.
- Memberi kesempatan berusaha bagi masyarakat setempat untuk berusaha.
- Upah dan gaji sesuai aturan yang berlaku.
2). Menurunnya estetika
Upaya yang dapat diiakukan untuk menjaga nilai estetika adalah:
- Menyediakan tempat penyimpanan bahan/material dan sisa-sisa bongkaran
dilokasi tersendiri
- Tidak menempatkan material bahan di badan jalan.
- Menempatan sisa bahan/material agar tidak berserakan.
- Membuat pagar pembatas dan pengaman kerja.

- Pengaturan jadwal masing-masing pekerjaan, seperti pekerjaan pondasi,


tembok sampai pada tahap finishing.

DOKUMEN UKL UPL 13


4.1.3. Tahap Operasional
1). Kesempatan Kerja
Agar tidak menimbulkan dampak negatif dalam usaha kesempatan kerja perlu
diupayakan pengelolaan dengan cara :
- Berkoordinasi dengan pihak Lingkungan/Desa Perum. Purnawira untuk
masalah pemanfaatan tenaga kerja jika tenaga lokal diperlukan.
- Pemanfaatan tenaga lebih diutamakan tenaga kerja lokal apabila ada penerimaan
pegawai baru yang sesuai dengan jenis pekerjaan.

2). Operasionalnya Kegiatan/Usaha


Dampak operasional dari kegiatan/usaha dapat diupayakan Pengelolaan
dengan cara :
- Memperhatikan kualifikasi personil sesuai dengan kemampuan dibidangnya
masing-masing.
- Pembuatan IPAL untuk menampung limbah cair.
- Menyediakan bak penampungan sampah dari limbah yang dipisahkan antara sampah
organik dan anorganik.
- Bongkar muat barang dilakukan secara tertib dan teratur sehingga mengurangi
dampak kebisingan yang ditimbulkan.
- Menariaman pohon penyejuk/perindangan dan pohon jempiring yang juga sekaligus
berfungsi juga sebagai penghijauan kota.
- Melakukan penyiraman pada areal kegiatan yang dapat menimbulkan debu.

3). Menurunnya Kualitas Air Permukaan


Menurunnya kualitas air permukaan dapat bersumber dari kegiatan/usaha, yaitu berupa
limbah cair upaya pengelolaan adalah :

- Pembuatan IPAL untuk menampung limbah yang berasal dari sisa pengolahan.
- Untuk penanganan air hujan dibuatkan sumur peresapan air hujan.

4). Meningkatnya Kebisingan


Meningkatnya kebisingan yang bersumber dari beroperasionalnya mesin genzet dan
pompa air diupayakan pengelolaannya dengan :
- Membuat ruang khusus untuk mesin-mesin, sehingga dapat diantisipasi kebisingan

DOKUMEN UKL UPL 14


yang terjadi jika suara yang ditimbuikan berlangsung secara
bersamaan.
- Penempatan peralatan gudang yang menimbulkan suara bising agar
diatur tidak mengumpul sehingga tidak menimbulkan efek kebisingan
yang tinggi pada saat mesin dioperasionalkan secara bersama-sama
Melakukan perawatan secara berkala dan pergantian suku
cadang/peralatan mesin yang telah haus untuk mengurangi dampak
kebisingan.

5). Dampak gangguan lalu lintas


Upaya yang dapat dilakukan untuk meminimalkan gangguan lalu lintas adalah:
- Menyiapkan tempat parkir yang cukup
- Menugaskan tenaga keamanan untuk mengatur keluar masuknya kendaraan yang
datang mengunjungi tempat kegiatan usaha
- Memasang lampu penerangan disekitar lokasi kantor
- Memasang papan nama kegiatan
- Mengurangi untuk parkir di badan Jalan dimuka tapak kegiatan.

6). Kesehatan dan Keselamatan Kerja


Pengelolaan kesehatan dan keselamatan kerja bagi karyawan, tamu, dan masyarakat di
sekitar lokasi kegiatan dapat diupayakan dengan :

- Penggunaan peralatan kerja dalam kondisi yang layak pakai dan baik
- Memperhatikan kualifikasi kemampuan dan keahlian dari masing- masing
personil sesuai dengan bidangnya
- Sarana dan prasarana kerja bagi karyawan seperti penggunaan masker, sarung
tangan untuk tenaga enginering dan menyediakan kotak P3K
- Penyimpanan barang-barang diatur pada tempatnya sehingga tidak mudah rusak
- Mengikut sertakan tenaga kerja ke dalam program jamsostek
- Bantuan pemeriksaan kesehatan tenaga kerja dan biaya pengobatan
- Pembinaan dan penyuiuhan terhadap kesehatan dan keselamatan kerja bagi karyawan
secara berkesinambungan

DOKUMEN UKL UPL 15


- Pemasangan tanda-tanda bahaya pada tempat-tempat yang rawan kecelakaan kerja
seperti instalasi listrik, dan lain sebagainya
- Pemasangan tabung/alat-alat pemadam kebakaran sebanyak 4 unit pada tempat-
tempat yang mudah dijangkau.

7). Pengelolaan Keamanan Dan Ketertiban


Untuk menjaga kemanan dan ketertiban umum, upaya pengelolaan yang dapat
dilakukan adalah sebagai berikut:
- Petugas keamanan agar bekerja sama dengan pihak kepolisian terdekat jika
ada gangguan keamanan.
- Koordinasi dan bekerja sama dengan masyarakat di sekitar lokasi kegiatan
untuk ikut menjaga Kamtibmas dan melestarikan warisan sosial budaya setempat.
- Ikut berpartisipasi di dalam pembangunan masyarakat, khususnya dalam
pelaksanaan upacara keagamaan dan hari-hari besar lainnya di Deasa Padang Sambian
Kelod.
- Mengatur baik jumlah tenaga, waktu kerja dan pergantian jam kerja
- Pemberian upah/gaji kepada karyawan minimal sebesar Upah Minimum Regional yang
berlaku didaerah Bali
- Pemberian jaminan sosial seperti cuti, dan lainnya.
- Pengaturan parkir yang aman dan nyaman.

8). Bahaya Kebakaran


Untuk mencegah bahaya kebakaran yang terjadi dalam kegiatan operasional
Pembuatan Minyak Herbal CV Sehat Nusantara dapat dilakukan pengelolaan dengan cara :
- Mengontrol instalasi secara kontinyu dan langsung menggantikannya dengan
material baru jika terdapat material/ instalasi listrik yang cacat fisik ataupun tidak
berfungsi lagi dengan baik.
- Memelihara alat- alat pemadam kebakaran serta mengadakan pelatihan
bersama karyawan.
- Mengontrol kelayakan instalasi kebakaran yang dibuat untuk suasana emergensi.
- Menyediakan tabung/alat pemadam kebakaran sebanyak 4 unit dan ditempatkan
pada tempat yang mudah dijangkau.

DOKUMEN UKL UPL 16


Tabel 12 Matrik Upaya Pengelolaan Lingkungan (UKL)
Pembuatan Minyak Herbal CV Sehat Nusantara

Indikator Upaya Pengelolaan


No Jenis Kegiatan Jenis Dampak
Dampak Lingkungan
Tahap Prakonstruksi - - -
- Penetapan batas lahan - Keresahan - Kecil - Penetapan batas lahan
- Sosialisasi penyanding dengan melibatkan
- Keresahan peyanding
masyarakat - Dilakukan sosialisasi
pada masyarakat
sekitarnya
- Mobilisasi tenaga kerja Kesempatan kerja Terbukanya - Mengutamakan tenaga
- Pekerjaan konstruksi dan berusaha lapangan kerja kerja lokal jika ada
penerimaan tenaga yang
sesuai dengan jenis
pekerjaan
- Memberi kesempatan
berusaha bagi
masyarakat setempat
untuk berusaha
- Upah dan gaji sesuai
aturan yang berlaku
Tahap Operasioanal
1 Operasional Pembuatan Kesempatan kerja - Tenaga local - Mengutamakan tenaga
Minyak Herbal CV. Sehat yang terserap kerja lokal jika ada
Nusantara penerimaan tenaga yang
- Pengelolaan tenaga sesuai dengan jenis
pekerjaan
- Kordinasi dengan
Lingkungan Padang
Sambian Kelod jika
memerlukan tenaga kerja
local

2 Operasional Pembuatan Operasionalnya Kenyamanan dan - Kuaiifikasi kemampuan


Minyak Herbal CV. Sehat kegiatan / usaha keselamatan kerja personil sesuai dengan
Nusantara bidangnya
- Pengelolaan limbah cair - Pembuatan IPAL untuk
- Pengelolaan limbah menampung limbah sisa
padat produksi
- Menyediakan bak

DOKUMEN UKL UPL 17


penampung sampah
limbah organik dan
anorganik
- Menanam pohon
perindang dan pohon
jempiring yang sekaligus
berfungsi sebagai
penghijauan kota
- Melakukan penyiraman
areal kegiatan yang dapat
menimbulkan debu
3 Operasional Pembuatan Menurunnya - Kenyamanan - Pembuatan IPAl
Minyak Herbal CV. Sehat kualitas air dan keselamatan
Nusantara permukaan kerja
- Penegelolaan limbah
cair
4 Operasional Pembuatan Ganguan lalulintas - Kurangya lahan - Memasang lampu
Minyak Herbal CV. Sehat parkir disekitar penerangan di lokasi
Nusantara lokasi kegiatan
- Pengelolaan parkir - Ada tidaknya - Memasang papan nama
- Pengelolaan lalu lintas petugas kegiatan
keamanan - Menyiapkan tempat
parkir yang cukup

DOKUMEN UKL UPL 18


5 Operasional Pembuatan Kesehatan dan - Kecelakaan - Kualifikasi personil dan
Minyak Herbal CV. Sehat keselamatan kerja kerja karyawan kemampuan kerja
Nusantara - Kondisi - Kotak P3k
peralatan kerja - Penggunaan peralatan
- Ada tidaknya kerja kondisi layak dan
prosedur kerja baik
yang baik - Penyimpanan barang
dilokasi secara teratur pada
kegiatan tempatnya sehingga
- Ada tidaknya tidak mudah rusak
jaminan - Pemasangan tanda
keselamatan dan bahaya pada tempaat
kesehatan kerja yang rawan kecelakaan
kerja seperti instalasi
listrik, dan lain
sebagainya
- Mengikut sertakan
tenaga kerja ke dalam
program jamsostek.
- Pembinaan dan
penyuluhan terhadap
kesehatan dan
keselamatan kerja bagi
karyawan secara
kontinyu
- Pemasangan tabung/ alat
kebakaran sebayak 4
unit
6 Operasional Pembuatan Keamanan dan - Konflik - Bekerjasama sama
Minyak Herbal CV. Sehat Ketertiban dengan dengan pihak kepolisian
Nusantara masyarakat di terdekat jika ada
- Kegiatan bongkar muat sekitar lokasi gangguan keamanan
barang kegiatan dan - Bekerja sama dengan
- Pengelolaan parkir tindak kriminal masyarakat di sekitar
lainnya lokasi kegiatan untuk
ikut manjaga Kamtibmas
- Pengaturan parkir yang
aman dan nyaman
- Konflik dengan - Mengatur jumlah tenaga,
karyawan waktu kerja dan
pergantian jam kerja
- Pemberian upah/gaji
kepada karyawan

DOKUMEN UKL UPL 19


minimal sebesar UMR
yang beriaku didaerah
Bali
- Pemberian jaminan sosiai
seperti cuti dan lainnya.
7 Operasional Pembuatan Bahaya kebakaran Kecelakaan - Mengontrol instalasi
Minyak Herbal CV. Sehat kebakaran secara kontinyu dan
Nusantara mengganti dengan
- Pengelolaan bahaya material baru jika
kebakaran terdapat instalasi yang
cacat fisik ataupun tidak
berfungsi lagi dengan
baik
- Memelihara alat- alat
pemadam kebakaran serta
mengadakan pelatihan
bersama karyawan
- Mengontrol kelayakan
instalasi kebakaran yang
dibuat untuk suasana
emergensi.
- Menyediakan tabung/alat-
alat pemadam kebakaran
sebanyak 4 unit ditempat
yang mudah dijangkau

DOKUMEN UKL UPL 20


4.2 Kegiatan Pemantauan Lingkungan Hidup
Upaya Pemantauan Lingkungan merupakan tolok ukur dari langkah pengelolaan yang
dijalankan oleh pihak pemerakarsa CV Sehat Nusantara selaku pengelola kegiatan usaha
Pembuatan Minyak Herbal, upaya yang dilakukan pemrakarsa bersama instansi terkait.
4.2.1. Tahap Prakonstruksi
1. Penetapan batas lahan
a. Jenis dampak yang dipantau
- Keresahan penyanding dan warga sekitar.
b. Waktu pemantauan diiakukan :
- Pada saat penetapan batas lahan.
c. Cara pemantauan dilakukan melalui pengamatan secara langsung di
lapangan dengan melihat apakah :
- Ada tidaknya koordinasi dengan pihak penyanding dan warga
sekitar.
4.2.2. Tahap Konstruksi
1) Kesempatan Kerja dan Berusaha
a. Jenis dampak yang dipantau
- Kesempatan kerja dan berusaha
b. Lokasi pemantauan dilakukan pada Pembuatan Minyak Herbal
lokasi kegiatan Perum. Purnawira II, No. 11 Padang Sambian Kelod,
Denpasar Barat
c. Waktu pemantauan dilakukan :
- Pada saat sosialisasi dan penerimaan tenaga kerja pembangunan.
- Pada saat pembangunan fisik dilapangan.
d. Cara pemantauan dilakukan melalui pengamatan secara langsung di
lapangan dengan melihat apakah :

- Adanya tenaga kerja lokal yang ikut terlibat dalam pembangunan


fisik sesuai dengan jenis pekerjaan
- Ada tidaknya usaha jualan makan minum di tapak proyek.

DOKUMEN UKL UPL 21


2) Menurunnya estetika
a. Jenis dampak yang dipantau
- Menurunnya estetika
b. Lokasi pemantauan dilakukan pada lokasi kegiatan
pembuatan Minyak Herbal Perum. Purnawira II, No. 11 Padang Sambian
Kelod Denpasar Barat.
c. Waktu pemantauan dilakukan :
- Pada saat pembangunan fisik dilapangan yaitu untuk usaha Pembuatan
Minyak Herbal.
d. Cara pemantauan diiakukan melalui pengamatan secara langsung di
lapangan dengan melihat apakah :
- Ada tidaknya tempat pembuangan sampah sementara.
- Ada tidaknya gudang bahan/material serta barak tenaga kerja.
- Ada tidaknya penempatan bahan material di badan jalan.
- Ada tidaknya penumpukan sisa bahan/material di sembarangan
tempat.
- Pelaksanaan konstruksi fisik sesuai dengan disain yang telah mendapat
persetujuan dari Pemerintah Kota Denpasar.
-
4.2.3. Tahap Operasional
1) Kesempatan Kerja
b. Jenis dampak yang dipantau
- kesempatan kerja
b. Lokasi pemantauan dilakukan pada tapak kegiatan pembuatan
Minyak Herbal Perum. Purnawira II, No. 11 Padang Sambian Kelod Denpasar
Barat.
c. Waktu pemantauan dilakukan :
- Pada saat penerimaan pegawai/jika diperlukan.

d. Cara pemantauan dilakukan meialui pengamatan secara langsung di


lapangan dengan melihat apakah :

- Ada tidaknya koordinasi dengan pihak Desa Padng Sambian Kelod jika
diperlukan tenaga kerja lokal.

DOKUMEN UKL UPL 22


- Melihat kondisi tenaga kerja pada saat operasional
2) Operasionalnya Kegiatan/Usaha a
a. Jenis dampak yang dipantau
- Kenyamanan dan keselamatan kerja
b. Lokasi pemantauan dilakukan pada tapak kegiatan pembuatan
Minyak Herbal Perum. Purnawira II, No. 11 Padang Sambian Kelod Denpasar
Barat.

c. Waktu pemantauan dilakukan :


- Secara periodik 6 (enam) bulan sekaii.
- Pada saat ada pelaporan dari masyarakat dan konsumen.
d. Cara pemantauan dilakukan meialui pengamatan secara langsung di
lapangan dengan meiihat apakah :
- Ada tidaknya kualifikasi peralatan kerja yang layak pakai dengan kondisi
baik.
- Ada tidaknya kemampuan dari masing-masing personil dalam bidangnya
masing-masing
- Adanya tidaknya penumpukan barang yang berlebihan dilokasi kegiatan
- Ada tidaknya pengelolaan iimbah baik padat maupun c air dilokasi
kegiatan sehingga tidak menimbulkan keresahan dan prates dari masyarakat
sekitarnya
- Ada tidaknya prosedur kerja yang tertib dan teratur sehingga tidak
menimbulkan kebisingan
- Ada tidaknya penanaman pohon perindang yang juga berfungsi
sebagai penghijauan kota.

3). Menurunnya Kualitas Air Permukaan


a. Jenis dampak yang dipantau
- Keresahan dan protes masyarakat
b. Lokasi pemantauan dilakukan :
- Di lokasi tapak kegiatan usaha
c. Waktu Pemantauan dilakukan secara berkala setiap 6 bulansekali selama
operasionalnya CV. Sehat Nusantara.

DOKUMEN UKL UPL 23


d. Cara pemantauan dilakukan melalui pengamatan secara langsung di
lapangan dengan melihat apakah :

- Ada tidaknya tersedia IPAL sebagai tern pat pengolah limbah cair dari toilet
dan dapur.
- Ada tidaknya keresahan dan protes dari masyarakat.

4). Meningkatnya Kebisingan


a. Jenis dampak yang dipantau
- Tingkat kebisingan
b. Lokasi pemantauan dilakukan pada tapak kegiatan yaitu di Perum.
Purnawira II, No. 11 Padang Sambian Kelod Denpasar Barat. dan dilokasi
areal mesin kegiatan/usaha.
c. Waktu pemantauan dilakukan :
- Pada saat operasionalnya kegiatan/usaha
- Pada saat ada laporan dari masyarakat
- Dilakukan enam bulan sekali
d. Cara pemantauan dapat dilakukan dengan pengamatan secara langsung
dilokasi kegiatan/usaha.

5). Gangguan Lalu Lintas


a. Jenis dampak yang dipantau
- Gangguan kecelakaan dan kenyamanan berlalu lintas
- Kurangnya lahan parkir dilokasi kegiatan
- Adanya petugas keamanan dilokasi kegiatan

b. Lokasi pemantauan dilakukan pada 31. Kecak I No. 2B Tonja di depan tapak
kegiatan.

c. Waktu pemantauan dilakukan secara rutin dan insidental seperti saat hari raya
maupun waktu-waktu tertentu dan adanya laporan masyarakat.

d. Cara pemantauan dapat langsung dirasakan dengan adanya gangguan lalu


lintas bahkan adanya kecelakaan lalu lintas, luasan parkir, ada tidaknya
lampu penerangan, dan efektivitasnya petugas keamanan.

DOKUMEN UKL UPL 24


6). Kesehatan dan Keselamatan Kerja
a. Jenis dampak yang dipantau
- Kesehatan dan kecelakaan kerja dari karyawan
- Perlengkapan dan peralatan kerja
- Prosedur kerja yang baik
- Jaminan keselamatan dan kesehatan kerja
b. Lokasi pemantauan dilakukan pada lokasi kegiatan dan masyarakat
penyanding

c. Waktu pemantauan dilakukan :

- Pada saat ada sosialisasi


- Pada saat penerimaan pegawai.
- Secara insidental saat ada kejadian
- Tiap 6 bulansekali secara periodik
d. Cara pemantauan kegiatan dilakukan melalui pengamatan secara langsung
di lapangan dengan meiihat apakah :
- Ada tidaknya pembinaan dan penyuiuhan tenaga kerja tentang peraturan kerja
- Pemeriksaan kesehatan tenaga kerja
- Tenaga kerja sesuai dengan bidangnya
- Perlengkapan dan peraiatan kerja
- Ikut asuransi / jaminan kesehatan dan keselamatan kerja
- Tersedianya tabung/alat pemadam kebakaran sebanyak 4 unit

7). Gangguan Keamanan dan Ketertiban


a. Jenis dampak yang dipantau :
- Ada tidaknya keresahan karyawan
- Ada tidaknya kehilangan kendaraan/barang-barang di tempat parkir
- Gangguan kamtibmas yang lain
b. Lokasi pemantauan dilakukan pada lokasi kegiatan
c. Waktu pemantauan diiakukan :

- Pada saat ada gangguan kamtibmas


- Pada saat operasionalnya perusahaan
- Pada saat ada pelaporan

DOKUMEN UKL UPL 25


- Secara insidental saat ada kejadian
- Diiakukan setiap 6 (enam) bulan sekali

d. Cara pemantauan diiakukan melaiui pengamatan secara langsung di


lapangan dengan melihat apakah :
- Ada tidaknya petugas keamanan
- Ada tidaknya koordinasi dengan pihak Polsek terdekat jika terjadi
gangguan keamanan dilokasi tapak kegiatan
- Intensitas kejadian tindak kriminal
- Ada tidaknya keresahan karyawan karena gangguan pihak luar
- Ada tidaknya mogok karyawan
- Ada tidaknya tamu yang membuat keributan
- Pemantauan jam kerja
- Ada tidaknya keresahan dan protes masyarakat disekitar lokasikegiatan/usaha

8). Gangguan Bahaya Kebakaran


a. Jenis dampak yang dipantau :
- Ada tidaknya terjadi bahaya kebakaran
b. Lokasi pemantauan diiakukan pada lokasi kegiatan usaha
c. Waktu pemantauan diiakukan :
- Pada saat ada gangguan instalasi listrik yang dapat menimbulkan
bahaya kebakaran.

- Secara insidental saat ada kejadian


- Dilakukan setahun 6 bulan sekali
d. Cara pemantauan dilakukan melalui pengamatan secara langsung di
lapangan dengan melihat apakah :
- Ada tidaknya instalasi yang rusak
- Ada tidaknya pemahaman untuk menggunakan alat pemadam kebakaran
bagi karyawan
- Ada tidaknya tabung pemadam dilokasi kegiatan

DOKUMEN UKL UPL 26


Tabel 13. Matrik Upaya Pemantauan Lingkungan (UPL)
Pembuatan Minyak Herbal CV Sehat Nusantara
No
Pemantauan Instansi Waktu
Jenis Kegiatan Jenis Dampak Indikator Dampak
Lingkungan
Tahap
Prakonstruksi
- Penetapan batas - Keresahan - Kecil - Pemrakarsa 6 bulan
lahan penyanding - Mengamati apakah sudah dilakukan penyanding sekali
- Sosialisasi - Keresahan sosialisasi dan melibatkan penyanding masyarakat
dan aparat
masyarakat
Desa Padang
Sambian
Kelod
Tahap Konstruksi
1 Kesempatan - Terbukanya Adanya tenaga Pemrakarsa Saat
kerja dan lapangan kerja kerjalokal yang Tim UKL – pembangun
berusaha terlibat dalam UPLBadan an fisik
LH Kota
pemabangunan fisik
Denpasar
sesuai dengan jenis
pekerjaan
- Ada tidaknya ternpat Pemrakarsa Saat
pembuangan Tim UKL – pembangun
sampah sementara UPL, BLH an fisik
Ada tidaknya gudang Kota Denpasar
bahan/material serta
barak tenaga kerja
Ada tidaknya
Penempatan
bahan/material
dibadan jaten
Pelaksanaan
konstruksi sesuai
dengan design yang
telah disetujui oleh
Pemkot
Tahap Operasioanal
1 Operasional Kesempatan - Tenaga kerja lokal Adanya tidaknya Pemrakarsa Pada saat
Pembuatan Minyak kerja yang terserap. koordinasi dengan Tim UKL – penerima
Herbal CV. Sehat - Ada tidaknya Kel.Padang Sambian UPL, BLH an pegawai
Nusantara koordinasi dengan Kelod jika Kota Denpasar jika diperlu
- Pengelolaan pihak .Desa diperlukan tenaga kan
Padang Sambian kerja lokal Periodik
tenaga keraja Kelod Melihat kondisi 6 bulan
tenaga kerja pada sekali
saat operasional

DOKUMEN UKL UPL 27


2 Operasional Operasioanal - Kenyamanan dan ada tidaknya Pemrakarsa Pada saat
Pembuatan Minyak nya keselamatan kerja kualifikasi peralatan Tim UKL – ada laporan
Herbal CV. Sehat kegiatan/usah kerja yang layak UPL, BLH dari
Nusantara pakai Kota Denpasar masyarakat
- Pengelolaan Periodic 6
limabah padat ada tidaknya bula sekali
kemampuan dari
masing personil
kemampuan dari
masing personil

Adanya tidaknya
penumpukan barang
yang berlebihan

Ada tidaknya
pengelolaan limbah
padat dan cair
dilokasi kegiatan
sehingga tidak
menimbulkan
keresahan dan
protes

Ada tidaknya
Prosedur kerja
yang tertib dan
teratur sehingga
dapat mengurangi
dampak kebisingan

Ada tidaknya
penanaman pohon
perindang yang juga
berfungsi sebagai
penghijauan kota
3 Operasional Menurunnya - Keresahan dan Ada tidaknya IPAL Pemrakarsa Pada saat
Pembuatan Minyak kualitas air protes masyarakat Ada tidaknya Tim UKL – ada laporan
Herbal CV. Sehat permukaan keresahan dan UPL, BLH dari
Nusantara protes dari Kota Denpasar masyarakat
- Pengelolaan limbah masyarakat Periodic 6
cair bula sekali

4 Operasional Ganguan - Kemacetan Ada tidaknya Pemrakarsa Periodik 6


Pembuatan Minyak lalulintas Lalulintas kemacetan Tim UKL – bulan sekali
Herbal CV. Sehat - Protes masyarakat UPL, BLH
Nusantara tentang jalan Ada tidaknya lampu Kota Denpasar
utama yang padat penerangan jalan
- Kegiatan bongkar
lalulintas
muat barang Efektifitas petugas
- Pengelolaan keamanan dan
lalulintas luasan parkir
- Pengelolaan
parkir

DOKUMEN UKL UPL 28


5 Operasional Kesehatan - Kesejahteraan dan Ada tidaknya Pemrakarsa Periodik 6
Pembuatan Minyak dan kesehatan pembinaan dan tim UKL- bulan sekali
Herbal CV. Sehat keselamatan karyawan penyuluhan UPL, BLH
Nusantara kerja - Peralatan kerja peraturan kerja Kota Denpasar
yang memenuhi
standar pemeriksaan Adanya
operasioanal kesehatan tenaga laporan/kej
kegiatan adian
Tenaga kerja sesuai
dengan bidangnya

Perlengkapan dan
peralatan kerja

Ikut serta dalam


program Jamsostek
6 Operasional Gangguan - Gangguan Ada tidaknya Pemrakarsa Periodik 6
keamanan kamtibmas yang petugas keamanan tim UKL- bulan sekali
Pembuatan Minyak
Herbal CV. Sehat dan berupa, kebakaran, Ada tidaknya UPL, BLH
Nusantara ketertiban kecelakaan kerja, koordinasi dengan Kota Denpasar
- Kegiatan bongkar konflik di lokasi Polsek terdekat jika
kegiatan usaha dan ada kejadian
muat barang gangguan keamanan
- Pengelolaan tindak kriminal
dilokasi kegiatan
lainnya
Parkir
Ada tidaknya Ada
keresahan karyawan Laporan
karena gaangguan
dari pihak luar
Ada tidaknya mogok
kerja karyawan
Ada tidaknya
pemantauan jam
Kerja

Keresahan dan prates


masyarakat disekitar
lokasi kegiatan
7 Operasional Bahaya - Terjadinya bahaya Ada tidaknya Pemrakarsa Setiap saat
Pembuatan Minyak kebakaran kebakaran instalasi yang rusak tim UKL- pada saat
Herbal CV. Sehat UPL, BLH kegiatan
Ada tidak
Nusantara pemahaman Kota Denpasar
- Pengelolaan bahaya menggunakan alat Periodik 6
kebakaran pemadam kebakaran bulan sekali
bagi karyawan

Ada tidaknya tabung


pemadam kebakaran
dilokasi kegiatan

DOKUMEN UKL UPL 29


4.3. Tolok Ukur Efektifitas dan Ketaatan Pengelolaan Lingkungan Hidup

Tolok ukur yang digunakan untuk mengukur efektifitas pengeioiaan lingkungan


hidup dan ketaatan terhadap peraturan di bidang lingkungan hidup.

4.3.1. Tahap Prakonstruksi

1. Keresahan penyanding
2. Keresahan Masyarakat

4.3.2. Tahap Konstruksi

1). Kesempatan kerja dan berusaha.


Sifat dan tolok ukur dampak, sifat dampak berupa dampak positif, tolok ukur
dampak dapat berupa pemanfaatan tenaga kerja lokal/setempat yang diserap
dalam kegiatan pembangunan fisik dilapangan dan ada tidaknya koordinasi
dengan pihak Desa Padang Sambian Kelod.

2). Menurunnya Estetika


Sifat dan tolok ukur dampak, sifat dampak berupa dampak negatif, tolok ukur
dampak dapat berupa pandangan yang semrawut dilokasi kegiatan, sehingga
perlu diatisipasi dengan menempatan bahan/material tidak dibadan jalan dan juga
melakukan penyiraman untuk mengurangi debu dari kegiatan konstruksi
dilapangan

4.3.3. Tahap Operasional

1). Kesempatan Kerja


Sifat dan tolok ukur dampak, sifat dampak berupa dampak positif, tolok ukur
dampak dapat berupa tenaga kerja setempat yang terserap dan ada tidaknya
koordinasi dengan pihak Desa Padang Sambian Kelod.

DOKUMEN UKL UPL 30


2). Operasionalnya Kegiatan Pengolahan Minyak Herbal
Sifat dan tolok ukur dampak, sifat dampak adalah positif dan cukup penting
karena dapat menyerap tenaga kerja yang relatif banyak dan juga pemasukan
Pajak bagi Pemerintah Kota Denpasar, Tolok ukur dapat berupa ada tidaknya
keresahan penduduk atau protes dari penduduk dilokasi kegiatan usaha
berlangsung dan tingkat gangguan kamtibmas yang terjadi akibat
beroperasionalnya Pengolahan Minyak Herbal CV Sehat Nusantara.

3). Menurunnya Kualitas Air Permukaan


Sifat dan tolok ukur dampak, sifat dampak adalah negatif dan bersifat cukup
penting, kualitas air permukaan sesuai dengan standart baku mutu lingkungan
(Peraturan Gubernur Bali No. 08 Tahun 2007).

4). Meningkatnya Kebisingan


Sifat dan tolok ukur dampak, sifat dampak adalah negatif dan bersifat cukup
penting, standart tingkat kebisingan sesuai standart baku mutu lingkungan
(Peraturan Gubernur Bali No. 08 Tahun 2007). Tolok ukur adalah pemisahan
mesin-mesin dan peredaman kebisingan dengan dinding kedap suara.

5). Gangguan Lalu Lintas


Sifat dan tolok ukur dampak, sifat dampak adalah negatif dan bersifat cukup
penting karena menyangkut keamanan jiwa manusia, Tolok ukur dampak
dapat berupa ada tidaknya petugas keamanan dan penyediaan tempat parkir.

6). Kesehatan dan Keselamatan Kerja


Sifat dampak adalah negatif dan bersifat cukup penting karena menyangkut
kesehatan dan keselamatan jiwa karyawan. tolok ukur dapat berupa ada tidaknya
kecelakaan kerja, adanya kotak/almari P3K, tabung pemadam, pemeriksaan
kesehatan karyawan dan astek maupun prates masyarakat pada lokasi kegiatan
usaha.

DOKUMEN UKL UPL 31


7). Keamanan dan Ketertiban
Sifat dan tolok ukur dampak, sifat dampak adalah negatif dan bersifat cukup
penting karena terganggunya kamtibmas. Tolok ukur dampak berupa ada
tidaknya kasus kriminal, kasus pencurian, gudang yang baik, alat pemadam
kebakaran dan petugas keamanan terutama di malam hari.

8). Bahaya Kebakaran

Sifat dan toiok ukur dampak, sifat dampak adaiah negatif dan bersifat cukup
penting karena terganggunya kamtibmas. Tolok ukur dampak berupa ada tidaknya
alat-alat kegiatan dan instalasi listrik yang rusak, tersedianya alat pemadam
kebakaran yang cukup dan petugas keamanan.

DOKUMEN UKL UPL 32


BABV

TANDATANGAN DAN CAP

5.1. Pelaporan
Hasil pelaksanaan UKL dan UPL akan dilaporkan kepada instansi-instansi terkait sebagai
berikut:

a. Instansi yang dilapori


1. Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Denpasar
2. Dinas Perijinan Kota Denpasar
3. Dinas Pariwisata Kota Denpasar
4. Badan Lingkungan Hidup Kota Denpasar
5. Dinas Kesehatan Kota Denpasar
6. Dinas Tata Kota dan Bangunan Kota Denpasar
7. Camat Denpasar Barat
8. Kepala Desa Padang Sambian Kelod

b. Materi Laporan
Materi laporan yang dimaksud adalah Japoran mengenai pemantauan lingkungan yang
berisi:
1. Pelaksanaan pemantauan Lingkungan
2. Waktu dan frekuensi pemantauan
3. Metoda dan . peralatan yang dipergunakan dalam peiaksanaan pemantauan.
4. Hasil analisis atau hasil kajian sosial antara lain: gangguan lalu lintas, keresahan
masyarakat, keselamatan kerja dan gangguan kamtibmas.

c. Frekuensi Waktu Laporan


Pelaporan terhadap pemantauan lingkungan dilaksanakan mulai tahap konstruksi. Waktu
pelaporan dilakukan tiap 6 (enam) bulan sekali (sudah diterima oleh instansi-instansi
yang dilapori/dituju).

DOKUMEN UKL UPL 33


5.2. Peraturan Perundang-undangan yang dipakai sebagai acuan penyusunan UKL dan UPL.

Peraturan perundang-undangan yang berlaku. Peraturan perundang-undangan yang di maksud


antara lain :
a. Undang-undang RI No. 32 tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan
Lingkungan Hidup.
b. Undang-undang RI No. 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan.
c. Undang-undang RI No. 36 tahun 2009 tentang Kesehatan.
d. Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 13 tahun 2010 tentang Upaya
Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup dan Surat
Pernyataan Kesanggupan Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan Hidup.
e. Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 12 tahun 2009 tentang Pemanfaatan
Air Hujan.
f. Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 1405 tahun 2002 tentang Kesehatan
Lingkungan Kerja Perkantoran dan Industri.
g. Perda propinsi Bali No. 5 tahun 2005 tentang Persyaratan Arsitektur Bangunan
Gedung.
h. Peraturan Daerah propinsi Bali No. 4 tahun 1999 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah
Propinsi Bali,
i. Peraturan Daerah Propinsi Dati Bali No. 4 tahun 2005 tentang Pengendalian
Pencemaran dan kerusakan Lingkungan.
j. Peraturan Gubernur Bali No. 16 tahun 2016 tentang Baku Mutu Lingkungan Hidup dan
Kriteria Baku dan Kerusakan Lingkungan.
k. Peraturan Daerah No. 27 tahun 2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kota
Denpasar.
1. Peraturan Daerah No. 3 tahun 2000 tentang Kebersihan dan Ketertiban umum.
m. Surat Keputusan Walikota Denpasar No. 15 tahun 2017 Tata Cara Penyelenggaraan
Dokumen Lingkungan Hidup dan Ijin Lingkungan UKL/UPL di Kota Denpasar.
n. Peraturan Pemerintah RI No. 27 Tahun 2012 tentang Ijin Lingkungan.

DOKUMEN UKL UPL 34

Anda mungkin juga menyukai