Ukl Upl
Ukl Upl
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Setiap kegiatan atau usaha pada dasarnya dapat menimbulkan dampak terhadap
lingkungan hidup, kegiatan pembangunan yang makin meningkat mengandung resiko
pencemaran dan perusakan lingkungan hidup sehingga struktur dan fungsi dasar
ekosistem yang menjadi penunjang kehidupan dapat rusak. Melihat kenyataan tersebut
perlu dilakukannya analisa sejak awal perencanaannya sampai pada saat operasional kegiatan
atau usaha tersebut, agar langkah pengendalian dampak negatif dan pengembangan dampak
positif dapat disiapkan sedini mungkin untuk pencegahan kerusakan lingkungan. Perusahaan
industri wajib melaksanakan upaya keseimbangan dan kelestarian sumber daya alam
serta pencegahan timbulnya kerusakan dan pencemaran terhadap lingkungan hidup akibat
kegiatan industri yang dilakukannya.
2. Sebagai acuan bagi pemrakarsa dalam melaksanakan kegiatan UKL dan UPL secara
terpadu.
Sesuai dengan Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 86 Tahun 2002
tentang Pedoman Pelaksanaan Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Upaya
Pemantauan Lingkungan Hidup, yang bertanda tangan di bawah ini menyampaikan UKL &
UPL dari rencana usaha atau kegiatan dengan benar dan akan mematuhi segala persyaratan
dan kewajiban yang telah ditentukan dalam UKL dan UPL serta izin yang diterbitkan oleh
pejabat dari instansi yang berwenang dapat diuraikan sebagai berikut :
a. Tahap Prakonstruksi
1. Penetapan Batas Lahan
Pada tahap ini dilakukan dengan melibatkan pemilik tanah dan penyanding,
sehingga tidak terjadi keresahan penyanding saat pembangunan.
2. Sosialisasi
Pada tahap ini dilakukan bersamaan dengan upaya penetapan batas lahan. Sosialisasi
dilakukan dengan radius 200 meter sekitar lokasi pembangunan.
b. Tahap Konstruksi
Kegiatan pada tahap konstruksi meliputi :
1. Penentuan dan penataan tempat usaha. Pada tahap ini dilakukan pengukuran dan
penerapan disain di lapangan. Penataan dilakukan berdasarkan gambar yang sudah
ada.
2. Konstruksi Fisik
Pekerjaan konstruksi fisik dilakukan sesuai dengan tahapan-tahapan untuk
merencanakan pemanfaatan ruang yang sudah ada untuk dikondisikan sebagai
tempat kegiatan. Semua pekerjaan ini mengacu pada disain yang ada, pada saat ini
juga dilakukan mobilisasi tenaga kerja dengan jumlah yang cukup sesuai dengan
tahapan pekerjaan dan keahlian yang dibutuhkan.
3. Pekerjaan instalasi mekanikal seperti pemipaan air bersih, air kotor dan elektrikal
meliputi pemasangan titik lampu, stop kontak, saklar, dan sekring pengaman.
4. Pekerjaan pemasangan peralatan dan furniture.
c. Tahap Operasional
Setelah selesai kegiatan konstruksi maka kegiatan operasional Yayasan PPLPK Bali
dimulai dari masing-masing kegiatan dapat diuraikan :
Kegiatan operasional Yayasan PPLPK Bali yang bergerak dalam usaha Jasa Pendidikan
Kesehatan, secara langsung dapat menimbulkan suatu dampak, baik itu yang berdampak
positif maupun yang negatif. Dari kedua dampak tersebut secara langsung atau tidak
langsung akan berpengaruh terhadap komponen lingkungan. Dilihat dari dampak
positifnya adalah tersedianya lapangan kerja, selain itu juga terhadap pendapatan daerah dari
pajak pembangunan maupun operasionalnya.
Sumber dampak pada tahap pasca operasional ini adalah Jika usaha dapat
dilanjutkan, maka sumber dampaknya adalah Sarana dan prasarana dari
Pengolahan Minyak Herbal.
Pada tahap Pasca Operasional jenis dampak lingkungan yang akan terjadi:
- Besar dampak adalah cukup penting yaitu limbah cair yang dihasilkan dari
proses kegiatan
2. Sisa Bahan
Sisa Kuantitas Tidak ada 2017
Baku
potongan sisa bahan penumpukan
bahan baku baku
dan
peralatan
produksi
- Pembuatan IPAL untuk menampung limbah yang berasal dari sisa pengolahan.
- Untuk penanganan air hujan dibuatkan sumur peresapan air hujan.
- Penggunaan peralatan kerja dalam kondisi yang layak pakai dan baik
- Memperhatikan kualifikasi kemampuan dan keahlian dari masing- masing
personil sesuai dengan bidangnya
- Sarana dan prasarana kerja bagi karyawan seperti penggunaan masker, sarung
tangan untuk tenaga enginering dan menyediakan kotak P3K
- Penyimpanan barang-barang diatur pada tempatnya sehingga tidak mudah rusak
- Mengikut sertakan tenaga kerja ke dalam program jamsostek
- Bantuan pemeriksaan kesehatan tenaga kerja dan biaya pengobatan
- Pembinaan dan penyuiuhan terhadap kesehatan dan keselamatan kerja bagi karyawan
secara berkesinambungan
- Ada tidaknya koordinasi dengan pihak Desa Padng Sambian Kelod jika
diperlukan tenaga kerja lokal.
- Ada tidaknya tersedia IPAL sebagai tern pat pengolah limbah cair dari toilet
dan dapur.
- Ada tidaknya keresahan dan protes dari masyarakat.
b. Lokasi pemantauan dilakukan pada 31. Kecak I No. 2B Tonja di depan tapak
kegiatan.
c. Waktu pemantauan dilakukan secara rutin dan insidental seperti saat hari raya
maupun waktu-waktu tertentu dan adanya laporan masyarakat.
Adanya tidaknya
penumpukan barang
yang berlebihan
Ada tidaknya
pengelolaan limbah
padat dan cair
dilokasi kegiatan
sehingga tidak
menimbulkan
keresahan dan
protes
Ada tidaknya
Prosedur kerja
yang tertib dan
teratur sehingga
dapat mengurangi
dampak kebisingan
Ada tidaknya
penanaman pohon
perindang yang juga
berfungsi sebagai
penghijauan kota
3 Operasional Menurunnya - Keresahan dan Ada tidaknya IPAL Pemrakarsa Pada saat
Pembuatan Minyak kualitas air protes masyarakat Ada tidaknya Tim UKL – ada laporan
Herbal CV. Sehat permukaan keresahan dan UPL, BLH dari
Nusantara protes dari Kota Denpasar masyarakat
- Pengelolaan limbah masyarakat Periodic 6
cair bula sekali
Perlengkapan dan
peralatan kerja
1. Keresahan penyanding
2. Keresahan Masyarakat
Sifat dan toiok ukur dampak, sifat dampak adaiah negatif dan bersifat cukup
penting karena terganggunya kamtibmas. Tolok ukur dampak berupa ada tidaknya
alat-alat kegiatan dan instalasi listrik yang rusak, tersedianya alat pemadam
kebakaran yang cukup dan petugas keamanan.
5.1. Pelaporan
Hasil pelaksanaan UKL dan UPL akan dilaporkan kepada instansi-instansi terkait sebagai
berikut:
b. Materi Laporan
Materi laporan yang dimaksud adalah Japoran mengenai pemantauan lingkungan yang
berisi:
1. Pelaksanaan pemantauan Lingkungan
2. Waktu dan frekuensi pemantauan
3. Metoda dan . peralatan yang dipergunakan dalam peiaksanaan pemantauan.
4. Hasil analisis atau hasil kajian sosial antara lain: gangguan lalu lintas, keresahan
masyarakat, keselamatan kerja dan gangguan kamtibmas.