Kontrasepsi Pil I. Pil Kombinasi A. Profil
Kontrasepsi Pil I. Pil Kombinasi A. Profil
I. PIL KOMBINASI
A. Profil
1. Efektif dan reversible
2. Harus diminum setiap hari
3. Pada bulan-bulan pertama efek samping berupa mual dan perdarahan bercak yang tidak
berbahaya dan segera akan hilang.
4. Efek samping serius sangat jarang terjadi
5. Dapat dipakai oleh semua perempuan usia reprduksi, baik yang sudah mempunyai anak
maupun belum
6. Dapat mulai diminum setiap saat bila yakin sedang tidak hamil
7. Tidak dianjurkan pada perempuan yang menyusui
8. Dapat dipakai sebagai kontrasepsi darurat.
B. Jenis
1. Monofasik : pil yang tersedia dalam kemasan 21 tablet mengandung hormon aktif
estrogen/progestin (E/P) dalam dosis yang sama, dengan 7 tablet tanpa hormon aktif.
Contoh : Mocrogynon
Komposisi: 21 tablet masing-masing mengandung 0.15 mg Levonogestrel dan 0.03 mg
Etinilestradiol serta 7 tablet plasebo.
www.bppkb-pangkep.com
2. Bifasik : pil yang tersedia dalam kemasan 21 tablet mengandung hormon aktif
estrogen/progestin (E/P) dengan dua dosis yang berbeda, dengan 7 tablet tanpa hormon
aktif.
Contoh: Climen
Komposisi : 16 tablet putih masing-masing mengandung : estradiol valerate 2 mg, 12
tablet pink masing-masing mengandung : estradiol valerate 2 mg, cyproterone acetate 1
mg
www.babalshefa.com
3. Trifasik : pil yang tersedia dalam kemasan 21 tablet mengandung hormon aktif
estrogen/progestin (E/P) dengan tiga dosis yang berbeda, dengan 7 tablet tanpa hormon
aktif.
Contoh : Trinordiol
Komposisi : 6 tablet kuning tua dari 0.03 mg etinilestradiol dan 0.05 mg levonorgestrel, 5
tablet putih dari 0.04 mg etiniestradiol dan 0.075 mg levonorgestrel, 10 tablet kuning
dari 0.03 mg etinilestradiol dan 0.125 mg levonorgestrel, dan 7 tablet innert merah dari
31.835 mg laktosa
www.k24klik.com
C. Cara Kerja
1. Menekan ovulasi
2. Mencegah implantasi
3. Lendir serviks mengental sehingga sulit dilalui oleh sperma
4. Pergerakan tuba tergaggu sehingga transportasi telur dengan sendirinya akan terganggu
pula.
D. Manfaat
1. Manfaat Kontraseptif :
a. Memiliki efektivitas yang tinggi (hampir menyerupai efektivitas tubektomi), bila
digunakan setiap hari (1 kehamilan per 1000 perempuan dalam tahun pertama
penggunaan).
b. Risiko terhadap kesehatan sangat kecil
c. Tidak mengganggu hubungan seksual.
d. Siklus haid menjadi teratur, banyaknya darah haid berkurang (Mencegah anemia),
tidak terjadi nyeri haid
e. Dapat digunakan jangka panjang selama perempuan masih ingin menggunakannya
untuk mencegah kehamilan.
f. Dapat digunakan sejak usia remaja hingga menopause.
g. Mudah dihentikan setiap saat.
h. Kesuburan segera kembali setelah penggunaan pil dihentikan
i. Dapat digunakan sebagai kontrasepsi darurat.
E. Keterbatasan
1. Mahal dan membosankan karena harus menggunakannya setiap hari.
2. Mual, terutama pada 3 bulan pertama.
3. Perdarahan bercak atau perdarahan sela, terutama 3 bulan pertama.
4. Pusing.
5. Nyeri payudara.
6. Berat badan naik sedikit, tetapi pada perempuan tertentu kenaikan berat badan justru
memiliki dampak positif.
7. Berhenti haid (amenorea), jarang pada pil kombinasi.
8. Tidak boleh diberikan pada perempuan menyususi (mengurangi ASI).
9. Sebagian kecil perempuan dapat menimbulkan depresi, dan perubahan suasana hati,
sehingga keinginan untuk melakukan hubungan seks berkurang.
10. Dapat meningkatkan tekanan darah dan retensi cairan, sehingga risiko stroke, dan
gangguan pembekuan darah pada vena dalam sedikit meningkat. Pada perempuan usia >
35 tahun dan merokok perlu hati-hati.
11. Tidak mencegah IMS (Infeksi Menular Seks), HBV, HIV/AIDS.
F. Yang Dapat Menggunakan Pil Kombinasi
Pada prinsipnya hampir semua perempuan boleh menggunakan pil kombinasi, seperti :
1. Perempuan pada usia reproduksi
2. Perempuan yang telah memiliki anak atau pun yang Belem memiliki anak
3. Perempuan gemuk atau kurus
4. Perempuan yang menginginkan metode kontrasepsi dengan efectivitas tinggi
5. Perempuan setelah melahirkan dan tidak menyusui
6. Perempuan setelah mehairkan 6 bulan yang tidak memberikan ASI eksklusif, sedangkan
semua cara kontrasepsi yag dianjurkan tidak cocok bagi perempuan tersebut.
7. Perempuan pasca keguguran
8. Perempuan yang anemia karena haid berlebihan
9. Perempuan dengan nyeri haid Herat
10. Perempuan dengan siklus aid tidak teratur
11. Perempuan dengan riwayat kehamilan ektopik
12. Perempuan dengan kelainan payudara jinak.
13. Perempuan dengan kencing manis tanpa komplikasi pada ginjal, pembuluh darah, mata
dan saraf.
14. Perempuan dengan penyakit tiroid, penyakit radang panggul, endometriosis, atau tumor
ovarium jinak.
15. Perempuan yang menderita tuberculosis (kecuali yang sedang menggunakan rifampisin)
16. Perempuan dengan varises vena.
Amenorea (tidak ada Periksa dalam atau tes kehamilan, bila tidak hamil dan
perdarahan, atau klien minum pil dengan benar, tenanglah. Tidak datang
spotting) haid kemungkinan besar karena kurang adekuatnya
efek estrogen terhadap endometrium. Tidak perlu
pengobatan khusus. Coba berikan pil dengan dosis
estrogen 50 g, atau dosis estrogen tetap, tetapi dosis
progestin dikurangi. Bila klien hamil intrauterin,
hentikan pil, dan yakinkan pasien bahwa pil yang telah
diminumnya tidak punya efek pada janin.
Mual, pusing, atau Tes kehamilan, atau pemeriksaan ginekologik. Bila
muntah (akibat reaksi tidak hamil, sarankan minum pil saat makan malam,
anafilaktik) atau sebelum tidur.
Perdarahan pervaginam Tes kehamilan, atau pemeriksaan ginekologik.
/ spotting Sarankan minum pil pada waktu yang sama. Jelaskan
bahwa perdarahan / spotting hal yang biasa terjadi
pada 3 bulan pertam, dan lambat laun akan berhenti.
Bila perdarahan / spotting tetap saja terjadi, ganti pil
dengan dosis estrote lebih tinggi (50 g) sampai
perdarahan teratasi, lalu kembali ke dosis awal. Bila
perdarahan / spotting timbul lagi, lanjutkan lagi
dengan dosis 50 g, atau ganti dengan metode
kontrasepsi yang lain.
Nyeri dada hebat, batuk, napas Serangan jantung atau bekuan darah di
pendek dalam paru
Sakit kepala hebat Stroke hipertensi, migrain
Nyeri tugkai hebat (betis atau paha) Sumbatan pembuluh darah tungkai
Nyeri abdomen hebat Penyakit Bandung empedu, bekuan darah,
pankreatis
Kehilangan penglihatan atau kabur Stroke, hipertensi, atau problem vaskular
Tidak terjadi perdarahan/spotting Kemungkinan kehamilan
setelah selesai minum pil
KONTRASEPSI PIL PROGESTIN (MINI PIL)
A. Profil
1. Mini pil adalah jenis kontrasepsi pil yang hanya mengandung hormone progesteron
dalam dosis rendah yaitu 0,03-0,05 mg per tablet.
2. Pil ini biasanya diminum oleh ibu menyusui yang ingin memakai pil KB.
3. Tidak menurunkan produksi ASI
4. Dapat dipakai sebagai kontrasepsi darurat
5. Efek samping utama adalah perdarahan bercak atau perdarahan tidak teratur.
B. Jenis mini pil
1. Mini pil dalam kemasan dengan isi 28 pil, mengandung 75 mikro gram desogestrel
2. Mini pil dalam kemasan dengan isi 35 pil, mengandung 300 mikro gram levonogestrel
atau 350 mikro gram noretindron.
Contoh mini pil antara lain:
1. Micrinor, NOR-QD, noriday, norod mengandung 0,35 mg noretindron.
2. Microval, noregeston, microlut mengandunng 0,03 mg levonogestrol.
3. Ourette, noegest mengandung 0,5 mg norgeestrel.
4. Exluton mengandung 0,5 mg linestrenol.
5. Femulen mengandung 0,5 mg etinodial diassetat.
C. Cara kerja mini pil
1. Menekan sekresi gonadotropin dan sintesis steroid seks di ovarium (tidak begitu kuat)
2. Endometrium mengalami trasformasi lebih awal sehingga implantasi lebih sulit
3. Mengentalkan lendir serviks
4. Mengubah motilitas tuba sehingga transportasi sperma terganggu.
D. Efektifitas
Pil progestin atau mini pil sangat efektif (98,5%) mencegah kehamilan jika digunakan
dengan benar dan konsisten. Efektifitas penggunaan mini pil akan berkurang pada saat
mengkonsumsi obat anti konvulsan (fenitoin), carbenzemide, barbiturat, dan obat anti
tuberkulosis (rifampisin).
E. Keuntungan
Kontrasepsi Nonkontrasepsi
1. Tidak mengganggu hubungan seksual 1. Mengurangi nyeri haid dan jumlah
2. Tidak mengandung estrogen sehingga darah haid sehingga menurunkan
tidak mempengaruhi produksi ASI tingkat anemia
3. Dapat dihentikan kapan saja dan 2. Mencegah kanker endometrium
kesuburan cepat kembali 3. Kurang menyebabkan peningkatan
4. Sedikit efek samping tekanan darah, nyeri kepala dan
depresi
4. Dapat mengurangi keluhan
premenstrual sindrom (sakit kepala,
perut kembung, nyeri payudara, lekas
marah)
F. Keterbatasan
1. Hamper 30-60% klien mengalami perdarahan sela, spotting, amenorea
2. Peningkatan atau penurunan berat badan
3. Harus diminum tiap hari di waktu yang sama dan jika lupa satu pil saja, maka
kegagalan dapat terjadi
4. Payudara tegang, mual, pusing, jerawat
5. Efektivitas rendah jika digunakan bersamaan dengan obat TBC atau epilepsy
6. Tumbuh rambut/bulu berlebihan di daerah muka (jarang terjadi)
G. Indikasi dan kontraindikasi
Indikasi Kontraindikasi
1. Usia reproduksi 1. Hamil atau diduga hamil
2. Telah memiliki anak, atau yang belum 2. Perdarahan pervaginan yang belum
memiliki anak jelas penyebabnya
3. Ibu menyusui yang ingin berKB 3. Menggunakan obat rifampisin,
4. Pascapersalin dan tidak menyusui, fenitoin, barbiturate
pasca keguguran 4. Riwayat kanker payudara atau kanker
5. Perokok segala usia payudara, miom uterus, riwayat stroke
6. Klien dengan tekanan darah tinggi 5. Klien yang pelupa
selama < 180/110 mmHg 6. Tidak menerima gangguan haid
Penilaian :
Nilai : Skor perolehan X 100
Skor maksimal (48)
KONTRASEPSI SUNTIKAN KOMBINASI
9. Cara Penggunaan
Suntikan kombinasi diberikan setiap bulan dengan suntikan intramuskular dalam. Klien diminta
datang setiap 4 minggu. Suntikan ulang dapat diberikan 7 hari lebih awal, dengan kemungkinan
terjadi ganggun perdarahan. Dapat juga diberikan setelah 7 hari dari jadwal yang telah ditentukan,
asal saja diyakini Ibu tersebut tidak hamil. Tidak dibenarkan melakukan hubungan seksual selama
7 hari atau menggunakan metode kontrasepsi yang lain untuk 7 hari saja.