Anda di halaman 1dari 5

BAB III

SUBNETTING
A. Pendahuluan
Dalam jaringan yang menggunakan protokol TCP/IP, agar host-host dalam jaringan
tersebut dalam jaringan tersebut dapat saling berkomunikasi satu sama lain, diperlukan
komponen yang dinamakan IP address yang berfungsi sebagai identitas host* tersebut
dalam suatu jaringan.
Dalam prakteknya IP address tidak dapat berdiri sendiri. Diperlukan komponen lain yang
dinamakan subnet mask yang berfungsi untuk mengidentifikasi apakah host tersebut
termasuk dalam satu jaringan yang sama atau tidak.
Subnet mask akan memisahkan suatu alamat IP menjadi dua bagian yaitu Net ID dan Host
ID. Jika dalam suatu jaringan terdapat beberapa host, maka host yang alamat IP-nya
memiliki Net Id yang sama dapat dikatakan terdapat dalam satu jaringan yang sama,
sehingga host-host tersebut dapat terhubung satu sama lain.
Selain untuk mengidentifikasi suatu jaringan melalui Net Id tadi, subnet mask juga dapat
digunakan untuk menghitung jumlah host dalam jaringan tersebut. Hal tersebut dapat
dilakukan dengan menghitung jumlah bit angka biner 0 (nol) pada bagian Host id (tabel 1
kolom 5).
TIdak semua alamat IP dapat digunakan sebagai identitas suatu host. Alamat Network
(Alamat IP awal dari suatu jaringan) dan alamat broadcast (alamat IP akhir dari suatu
jaringan) tidak dapat digunakan sebagai identitas suatu host. Sehingga alamat IP yang
dapat dipakai (Usable IP Address) adalah Total semua alamat IP dalam suatu jaringan
(jumlah host) dikurangi oleh Alamat broadcast dan alamat network (tabel 1 kolom 6).

Tabel 1. Subnet Mask Default


PREFIX N JUMLAH HOST/ USABLE HOST**/
KELAS SUBNET MASK (jumlah angka 1) (Jumlah angka 0) IP ADDRESS USABLE IP ADDRESS
1 2 3 4 5 6

A 255.0.0.0 /8 24 2N=224 = ±16 juta 16.777.214


11111111.00000000. 00000000. 00000000

B 255.255.0.0 /16 16 2N=216 =65.536 65.534


11111111. 11111111. 00000000. 00000000

C 255.255.255.0 /24 8 2N=28 =256 254


11111111. 11111111. 11111111. 00000000

* = Usable address=jumlah host-(alamat awal[network]-alamat akhir[broadcast])


Subnetting
Proses memecah jaringan tunggal*(jaringan dengan subnet mask default) menjadi
beberapa buah jaringan yang lebih kecil. Subnetting dapat diterapkan pada Alamat IP
kelas A, B maupun C.

Subnetting dipergunakan ketika host dalam suatu jaringan sudah terlalu banyak, sehingga
lalu lintas/traffic data menjadi lambat. Selain itu, subnetting juga dilakukan manakala
penanganan /manajemen jaringan yang relatif besar menjadi rumit sehingga perlu
disederhanakan atau perlu dibagi menjadi beberapa buah jaringan yang lebih kecil.

255.255.255.0
11111111. 11111111. 11111111.00000000

/24
32-24=8JUMLAH BIT HOST ID

TOTAL HOST 28=256


USABLE=TOTAL-(NET+BROAD)
USABLE=256-2
USABLE=254

255.255.255.128 255.255.255.128
/25 /25
Jumlah host=2(32-25) Jumlah host=2(32-25)
=27 = 128 =27 = 128
1 JARINGAN 2 JARINGAN 4 JARINGAN
NETWORK=IP AWAL JARINGAN network
network

/26
Usable IP = 62
/25
broadcast

Usable IP = 126 network

/26
Usable IP = 62
255.255.255.0
broadcast
/24 2
broadcast

network

Usable IP = 254 network


/26
Usable IP = 62

/25 broadcast

Usable IP = 126 network

/26
Usable IP = 62

BROADCAST=IP TERKHIR JARINGAN broadcast


broadcast

Subnetting dilakukan pada bagian host id suatu subnet mask, sementara bagian net id tidak
berubah/tidak diutak atik/tetap. Hal tersebut dilakukan dengan meminjam bit-bit pada Host Id
suatu subnet mask untuk dijadikan sebagai subnet id. subnet id (bit-bit yang dipinjam) memiliki
tanda berupa angka 1 pada bagian host id.

NET ID HOST ID
1 0

NET ID SUBNET ID HOST ID

1 1 0
B. Subnetting Kelas C
Host id kelas C terdapat pada bagian/oktet ke 4, sehingga jika Sementara jumlah host tiap jaringan dapat dilihat dari angka 0
di-subnetting, pada oktet tersebut akan terdapat 2 bagian yaitu yang tersisa. Jika terdapat Jika terdapat n buah bit yang
subnet Id dan host id. dipinjam, maka akan terdapat 2(8-n) host (tabel 2 kolom 6).
Jumlah jaringan/subnet dapat dihitung dari banyaknya jumlah Usable host (IP yang dapat dipakai), diperoleh dengan cara
bit yang dipinjam atau dijadikan angka satu pada bagian host mengurangkan 2 angka dari jumlah host. Jadi usable
Id. Jika terdapat n buah bit yang dipinjam, maka akan terdapat host=jumlah host-2 (tabel 2 kolom 7).
2n jaringan (tabel 2 kolom 5).

Tabel 2. Subnetting Kelas C

USABLE
JUMLAH HOST**/
JUMLAH SUBNET HOST***/
KELAS No SUBNET MASK PREFIX IP ADDRESS KETERANGAN
(angka 1) USABLE IP
(angka 0)
ADDRESS
1 2 3 4 5 6 7 8
255.255.255.0
1 /24 20 =1 28 =256 256-2=254
11111111. 11111111. 11111111. 00000000
255.255.255.128
2 /25 21=2 27=128 128-2=126
11111111. 11111111. 11111111.10000000
255.255.255.192
3 /26 22= 4 26 = 64 64-2 = 62
11111111.1111111.11111111.11000000
Dapat
255.255.255.224 /27
4 23=8 25=32 32 – 2 = 30 diimplementasikan
11111111.11111111.11111111.11100000
pada jaringan
255.255.255.240
C 5 /28 24= 16 24= 16 16-2 = 14
11111111.11111111.11111111.11110000
255.255.255.248
6
11111111.11111111.11111111.11111000 TONG/29NOONG
2 =32 5 23=8 8-2=6
255.255.255.252
7 /30 26=64 22=4 4-2=2
11111111.11111111.11111111.11111100
255.255.255.254 Tidak dapat
8 /31 27=128 21=2 2-2=0
11111111.11111111.11111111.11111110 diimplentasikan
255.255.255.255
9 /32 28=256 20=1 1-2=-1 PtP Addressing
11111111.11111111.11111111.11111111
2(32-n) /256-m 2(32-n) -1
CONTOH SOAL
1. 192.168.45.20/26
DIT :
a. Alamat IP NETWORK ?
b. Alamat IP BROADCAST ?
c. Alamat IP teman-temannya/usable ?
Jawab
1. Hitung jumlah host  /26 ; 32-26=6; 26=64 host
2. Bikin tabel seperti dibawah. Letakan angka “0” (nol) pada sel awal Network. Kemudian
Tambahkan 64 ke angka 0 tadi dan simpan hasilnya pada sel kedua network. Begitu
seterusnya.

NETWORK USABLE AWAL USABLE AKHIR BROADCAST


0 1 62 63
+64
64 65 126 127
+64
128 129 190 191
+64
192 193 254 255

256 invalid

a. IP network  192.168.45.0
b. IP broadcast  192.168.45.63
c. usable  192.168.45.1-192.168.45.62
TUGAS
1. 192.168.89.90/28
2. 192.168.56.141/29
3. 192.168.34.230/30
4. 192.168.67.56/27
5. 192.168.83.94/26
Cari
a. IP network
b. IP broadcast
c. usable

Anda mungkin juga menyukai