DENPASAR, KOMPAS.

com – Berdiri di lahan seluas 1,7 hektare di atas

sebuah tebing di kawasan Uluwatu, Bali, Anantara Resort and Spa mau tak
mau harus dibangun mengikuti kontur wilayah itu yang naik turun. Namun,
kondisi itu membuat tempat ini memiliki ciri khas tersendiri.

Pengunjung akan dipaksa “berolahraga” selama tinggal di Anantara. Mereka

harus naik turun tangga untuk menuju ke kolam renang atau sudut-sudut lain
di tempat tersebut. Namun, General Manajer Anantara Uluwatu Resort and
Spa Stephan Winkler mengakui banyaknya anak tangga itu kurang ideal bagi
tetamu yang menginap membawa anak-anak.

“Sehingga kami sediakan 12 vila untuk mereka yang ingin berlibur bersama
keluarga dan anak-anak yang masih kecil. Jika tinggal di vila tak perlu naik
turun dari kamar untuk mencapai tempat-tempat lain,” kata Stephan yang
sudah 32 tahun berkarier dalam dunia perhotelan itu.

Sebab, lanjut Stephan, setiap vila yang ada di tempat itu memiliki kolam
‘pribadi’. Sehingga penghuni tak perlu berebut untuk menggunakan kolam
renang. Selain kolam renang, setiap vila rata-rata memiliki dua kamar tidur
berukuran cukup besar, sebuah dapur, ruang keluarga dan teras yang
menghadap langsung ke Samudera Indonesia.

Kurang cocok dengan vila, Anantara masih menyediakan pilihan lain bagi
pelancong yang membawa serta keluarga mereka, yaitu dua buah kamar
penthouse dengan ukuran 350 meter persegi dengan masing-masing satu
kolam renang yang sekali lagi “dilengkapi” pemandangan Samudera
Indonesia yang menawan.

“Kami berani mengklaim, sebagai satu-satunya penginapan di Balidengan 180

derajat pemandangan pantai,” Stephan Winkler menegaskan.
Dengan memadukan lingkungannya dengan mulus, kompleks suite laut empat tingkat tampaknya tumbuh secara
organik dari bentang alam. Ini memberi semua kamarnya satu kamar tidur yang menyapu pemandangan laut indian.
Bahkan lebih dekat ke laut, suite depan samudera bertingkat rendah memimpin posisi utama di dekat tepi tebing
dramatis resor ini. Di setiap suite suite pandangan laut, vila kolam renang pribadi dan penthouse dupleks, arsitektur
arcade modernis berfungsi untuk membingkai keindahan alam bali, dengan balkon yang lebar dan jendela kaca dari
lantai ke langit-langit.