Anda di halaman 1dari 13

PEMAHAMAN DIRI

Pemahaman diri merupakan suatu bentuk upaya pencitraan diri seseorang tentang bagai mana
individu tersebut memahami akan kekurangan dan kelebihannya. Maka individu tersebut akan
membentuk rasa percaya diri yang timbul dar pemahaman diirinya. Karena, orang dengan
percaya diri batin juga sangat sadar diri. Mereka tidak terus menerus merenungi diri sendiri,
tetapi secara teratur mereka memikirkan perasaan, pikiran dan perlakuan mereka, dan mereka
selalu ingin tahu bagaimana pendapat orang lain tentang diri mereka. Kalau seseorang memiliki
pemahaman diri yagn baik, mereka akan :

 Sangat mengayadari kekuatan mereka dank arena itu jauh lebih mampu mengembangkan
kemampuan mereka sepenuhnya.
 Mengenal kelemahan dan keterbatasan mereka dank arena itu kecil kemungkinan mereka
membiarkan diri mengalami kegagalan berulang kali.
 Tumbuh dengan kesadaran yang mantap tentang identitas mereka sendiri dank arena itu
mereka jauh lebih mampu dan puas menjadi seorang ‘peribadi’ dan tidak mengikuti
begitu saja ‘khalayak ramai’.
 Cendrung mempunyai teman-teman yang ‘tepat’ karena mereka tahu apa yang mereka
inginkan dari persahabatan itu.
 Terbuka untuk menerima umpan balik dari orang lain dan tidak selalu melonjak untuk
membela diri, begitu di kritik orang.
 Mau dan sedia mendapat bantuan dan pelajaran karena mereka bukan orang yang serba
tahu

Ada beberapa hal yang harus ita pahami atau ketahui dalam diri kita, antara lain :

a. Sifat-sifat diri, karakter, watak atau kepribadian


b. Bakat/ potensi/ kemampuan diri baik umum maupun khusus
c. Minat/ inters terhadap cita-cita masa depan
d. Kondisi fisik
e. Integlitas
Selain itu masih banyak hal lain yang bisa memberikan gambaran siapa sebetulnya diri kita
ini, misalnya :

a. Apa kelebihan dan kemewwahan yang kita miliki


b. Apa yang kita senangi dan tidak di senangi
c. Apa yang menjadi kebutuhan pokok kita
d. Bagaiman harapan-harapan dimasa depan
e. Apa yang paling penting dalam hidup
f. Cara hidup apa atau macam hidup yang bagaimana yang kita inginkan.

Agar kita mempunyai pemahaman yang lebih baik terhadap diri kita sendiri, mari kita coba lekat
satu persatu dari setiap aspek yang ada :

1. Watak / karakter
Watak atau karakter, kepribadian (personality) menurut Allport adalah satu dan semua
akan tetapi bisa berbeda dipandang dari segi yang berlainan. Kalau kita hendak
menggunakannorma atau menggunakan penilaian, maka lebih tepat digunak istilah
“watak” dan kalau kita tidak memberikan penilaian atau hanya memberikan gambaran
apa adanya maka di pakai istilah “keperibadia”
2. Bakat
Bakat yaitu kemampuan anak untuk melakukan sesuatu dengan sedikit sekali tergantung
pada faktor latihan, hal ini sering juga disebut bakat khusus. Sedang bakat umum adalah
kemampuan untuk menyelesaikan sesuatu yang berkaitan denga intelegensi. Baka
merupakan potensi-potensi yang berisi kemungkinan untuk berkembang kesuatu arah.
Bakat bukanlah sesuatu yang terjadi dan terbentuk pada waktu individu dilahirkan, tetapi
baru merupakan potensi-potensi saja, agar potensi ini menjadi nyata / terwujud di
butuhkan kesempatan untuk mengaktualisasikan bakat-bakat tersebut, karena itu ada
bakat yang tidak dapat berkembang karena kesempatan kurang atau tidak
memungkinkan, sehingga muncul isitilah bakat terpendam.
3. Minat / inters
Minat adalah kecendurungan yang tetap untuk memperhatikan dan mengenang beberapa
kegitan yang biasanya diikuti dengan perasaan senang, apa yang di lamuni anak sehari-
hari seringkali mempengaruhi minat anak dalam mempelajari sesuatu. Jika sejak dini
anak diperkenalkan atau di berikan informasi yang menarik tentang sesuatu hal, makam
anak akan lebih menonjol.
4. Konsi fisik
Kondisi fisik merupakan salah satu hal yang harus kita ketahui dan pertimbangkan dalam
proses pemilihan pendidikan lanjutan. Kondisi fisik setiap orang berbeda-beda. Oleh
karena itu dalam kajian pemilihan pendidikan lanjutan ataupun karir kondisi fisik
merupakan salah satu fartor yang berpengaruh karena kondisi fisik ini nantinya dapat
mempengaruhi proses pemilihan karir ataupun studi lanjut, apabila kondisi fisik kita tidak
sanggup untuk mengahadapi kondisi yang ada. Sebagai contoh jika seseorang
mengingina lanjut studi jurusan olahraga , namun fisik yang dimiliki tidak tidak sanggup
untuk mengikuti pendidikan, maka seluruh proses akan terganngu. Contoh lain seseorang
yang memiliki pengelihatan, atau rabun, ketiak ia ingi mengikuti tes peneriman anggota
polisi, TNI, atau yang sejenisnya, maka ia akan juga terhambat dikarenakan keterbatan
kondisi fisik. Oleh karena itu dalam pemilihan pendidikan lanjutan kondisi fisik kita
harus turut di perhatikan, agar tidak mengalami kesulita disaat telah menjalani
pendidikan.
5. Intelegensi
Intelegensi merupakan kemampuan yang dimiliki oleh setiap insane. Intelegensi ini
sangat erat kaitannya dengan kehidupan manusia, keberhasilan, dan kesuksesan. Namun
tingkat intelegensi yang dimiliki setiap orang pastilah berbeda.ini di karenakan bahwa
intelegensi seseorang memang tergantung pada faktor yang mebentuk intelegensi itu
sendiri.
Namun perlu ditikenkan bahwa intelegensi itu bukanlah IQ di mana kita sering salah
tafsirkan. Sebenarnya intelegensi itu menurut “Claparde dan Stren”adalah kemampuan
untuk menyesuaikan diri secara mental terhadap situasi dan kondisi baru. Berbagai
macam tes yang udah di buktikan dengan para ahli untuk mengetahui tingakat intelegensi
seseorang. Banyak faktor yang dapat mempengaruhi tinkat intelegensi seseorang. Oleh
karena itu banyak hal atau faktor yang harus kita perhatikan supaya intekegensi yang kita
miliki bisa meningkat.
Secara garis besar dapat disimpulakn bahwa intelegensi adalah :
1. Kemampuan untuk berfikir secara konvergen (memusat) dan divergen (menyebar).
2. Kamampuan berfikir secara abstrak
3. Kemampuan berfikir bertidak secara terarah, bertujuan, dan rasional.
4. Kemampuan untuk menyatukan pengalaman-pengalaman.
5. Kemampuan untuk menggunakan apa yang telah di pelajari.
6. Kemampuan untuk belajar dengan lebih baik.
7. Kemampuan untuk menyelesaikan tugas-tugas yang sulit dengan memperhatikan
aspek psikologis dan intelektual.
8. Kemampuan menyesuaikan diri dan merespon terhadap situasi situasi baru
9. Kemampuan untuk memahami masalah dan memecahkannya
Bakat, Minat dan Sikap

A. Pengertian bakat

Bakat adalah kemampuan dasar seeorang untuk belajar dalam tempo yang relatif pendek
di bandingkan orang lain, namun hasilnya justru lebih baik. Bakat merupakan potensi yang
dimiliki oleh seseorang sebagai bawaan sejak lahir. Contoh seorang yang berbakat melukis akan
lebih cepat mengerjakan pekerjaan lukisannya dibandingkan seseorang yang kurang berbakat.

Jenis-jenis bakat antaralain sebagai berikut:

1. Bakat umum, merupakan kemam[uan yang berupa potensi dasar yang bersifat umum,
artinya setiap orang memiliki
2. Bakat khusu, merupakan kemampuan yang berupa potensi khusus, artinya tidak
semua orang tidak memilikinya misalnya bakat seni, pemimpin, penceramah,
olahraga

Selain itu bakat khusus yang lain, yaitu :

1. Bakat Verbal
Bakat tentang konsep - konsep yang di ungkapkan dalam bentuk kata – kata.
2. Bakat Numerikal
Bakat tentang konsep – konsep dalam bentuk angka.
3. Bakat Skolastik
Kombinasi kata – kata (logika) dan angka – angka. Kemampuan dalam penalaran,
mengurutkan, berpikir dalam pola sebab-akibat, menciptakan hipotesis, mencari
keteraturan konseptual atau pola numerik, pandangan hidupnya umumnya bersifat
rasional. Ini merupakan kecerdasan para ilmuwan, akuntan dan pemrograman
komputer (Newton, Einstein, dsb).
4. Bakat Abstrak
Bakat yang bukan kata maupun angka tetapi berbentuk pola, rancangan, diagram,
ukuran-ukuran, bentuk-bentuk dan posisi-posisinya.
5. Bakat Mekanik
Bakat tentang prinsip-prinsip umum IPA, tata kerja mesin, perkakas dan alat-alat
lainnya.
6. Bakat Relasi Ruang (Spesial)
Bakat untuk mengamati, menceritakan pola dua dimensi atau berfikir dalam tiga
dimensi. Mempunyai kepekaan yang tajam terhadap detail visual dan dapat
menggambarkan sesuatu dengan begitu hidup, melukis atau membuat sketsa ide
secara jelas, serta dengan mudah menyesuaikan orientasi dalam ruang tiga dimensi.
Ini merupakan kecerdasan para arsitek, fotografer, artis, pilot dan insinyur mesin.
(Thomas Edison, Pablo, Picasso, Ansel Adams, dsb).
7. Bakat Kecepatan Ketelitian Klerikal
Bakat tentang tugas tulis-menulis, ramu-meramu untuk laboratorium kantor dan lain-
lainnya.
8. Bakat Bahasa (Linguistik)
Bakat tentang penalaran analisis bahasa (ahli sastra) misalnya untuk jurnalistik,
stenografi, penyiaran, editing, hukum, pramuniaga dan lain-lainnya.

B. Pengertian Minat

Minat adalah suatu proses yang tetap untuk memperhatikan dan memfokuskan
diri pada sesuatu yang diminatinya dengan perasaan senang dan rasa puas (Hilgar &
Slameto ; 1988 ; 59). Minat adalah suatu perangkat mental yang terdiri dari suatu
campuran dari perasaan, harapan, pendirian, prasangka, rasa takut atau
kecenderungan lain yang mengarahkan individu kepada suatu pikiran tertentu.
(Maprare dan Slameto; 1988; 62).
Jadi, dapat disimpulkan minat ialah suatu proses pengembangan dalam
mencampurkan seluruh kemampuan yang ada untuk mengarahkan individu kepada
suatu kegiatan yang diminatinya.
Jenis-Jenis Minat (Guilford, 1956) :
1. Minat vokasional merujuk pada bidang-bidang pekerjaan:
a. Minat professional: minat keilmuan, seni dan kesejahteraan sosial.
b. Minat komersial: minat pada pekerjaan dunia usaha, jual, beli,
periklanan, akuntansi, kesekretariatan dan lain-lain.
c. Minat kegiatan fisik, mekanik, kegiatan luar dan lain-lain.
A. Minat avokasional, yaitu minat untuk memperoleh kepuasan atau hobi.
Misalnya petualangan, hiburan, apresiasi, ketelitian dan lain-lain.

C. Faktor-Faktor Yang Mendukung Pengembangan Bakat dan Minat


1. Faktor Intern
a. Faktor Bawaan (Genetik)
Faktor ini merupakan faktor yang mendukung perkembangan individu
dalam minat dan bakat sebagai totalitas karakteristik individu yang
diwariskan orang tua kepada anak dalam sebagai potensi melalui fisik
maupun psikis yang dimiliki.
2. Perlu didukung Latihan
Latihan adalah kunci dari keberhasilan. Latihan disini bukan saja dari segi
kuantitasnya tetapi juga dari segi motivasi yang menggerakkan setiap usaha
yang kelihatan secara fisik.
3. Perlu didukung Lingkungan
Lingkungan disini tentu dalam arti yang sangat luas, termasuk manusia,
fasilitas, biaya dan kondisi sosial lainnya, yang turut berperan dalam usaha
pengembangan bakat dan minat.
4. Perlu memahami hambatan-hambatan pengembangan bakat dan cara
mengatasinya.

Disini sekali lagi kita perlu mengidentifikasi dengan baik kendala-kendala yang ada, kita
kategorikan mana yang mudah diatasi dan mana yang sulit. Kemudian mulai kita memikirkan
jalan keluarnya.
E. Kesesuaian antara Bakat dengan Cita-Cita (Karier)
Bakat adalah sesuatu kemampuan khusus yang dimiliki oleh setiap individu.
Bakat ini dapat berkembang dan tampak menonjol, bilamana dilakukan latihan secara
terus-menerus. Bakat yang berkembang selain mendukung cita-cita/karier, dapat juga
menjadikan sebuah profesi atau jabatan bagi si pemiliknya, bila berkesempatan untuk
dikembangkan.

F. Sikap
Menurut Bimo Walgito, sikap adalah sebagai suatu efek baik yang bersifat positif
maupun negatif dalam hubungan dengan objek psikologis. Efek positif yaitu senang,
dengan demikian adanya sikap menerima atau setuju. Sedangkan efek negatif adalah
adanya sikap menolak atau tidak senang. Sedang menurut Allport yang dikutip oleh
Azwar pengertian sikap merupakan semacam kesiapan untuk bereaksi terhadap suatu
objek dengan cara tertentu yaitu cara untuk bereaksi terhadap suatu objek dengan
cara tertentu yaitu cara kecenderungan yang menghendaki adanya respon. Ciri-ciri
sikap sebagai berikut:
 Sikap tidak dibawa sejak lahir, melainkan dibentuk dan dipelajari
sepanjang perkembangan tersebut.
 Sikap tidak berarti berdiri sendiri melainkan mengandung relasi atau
hubungan tertentu terhadap objek.
 Sikap dapat berubah.
 Sikap mengandung motivasi yang mendorong invidu terhadap objek
tertentu.
Individu sebagai perwarisan dari orang tuanya. Faktor hereditas sebagai faktor
pertama munculnya bakat (Yusuf : 2004; 31). Dari segi biologi, bakat sangat
berhubungan dengan fungsi otak. Bila otak kiri dominan, segala tindakan dan
verbal, intelektual, sequensial, teratur rapid an logis. Sedangkan otak kanan
berhubungan dengan masalah spasial, non verbal, estetik dan artistic serta atletis.

b. Faktor Kepribadian
Faktor kepribadian yaitu keadaan psikologis dimana perkembangan
potensi anak tergantung pada diri dan emosi anak itu sendiri. Hal ini akan
membantu anak dalam membentuk konsep serta optimis dan percaya diri
dalam mengembangkan minat dan bakatnya (Asror; 1999; 93).

2. Faktor Ekstern
a. Faktor Lingkungan
Faktor lingkungan merupakan olahan dari berbagai hal untuk
mendukung pengembangan minat dan bakat anak. Faktor lingkungan
terbagi atas:
 Lingkungan Keluarga
Lingkungan keluarga merupakan tempat latihan atau belajar dan tempat
anak memperoleh pengalaman, karena keluarga merupakan lingkungan
pertama dan paling penting bagi anak. (Sutiono; 1998; 171).
 Lingkungan Sekolah
Suatu lingkungan yang dapat mempengaruhi proses belajar-mengajar
kondusif yang bersifat formal. lingkungan ini sangat berpengaruh bagi
pengembangan minat dan bakat karena di lingkungan ini minat dan
bakat anak dikembangkan secara intensif.
 Lingkungan Sosial
Suatu lingkungan yang berhubungan dengan kehidupan masyarakat. Di
lingkungan ini anak akan mengaktualisasikan minat dan bakatnya
kepada masyarakat.

G. Cara Mengembangkan Bakat dan Minat


1. Perlu Keberanian
Keberanian membuat kita mampu menghadapi tantangan atau hambatan, baik
yang bersifat fisik dan psikis maupun kendala-kendala sosial atau yang
lainnya. Keberanian akan memampukan kita melihat jalan keluar berhadapan
dengan berbagai kendala yang ada dan bukan sebaliknya membuat kita takut
dan melarikan diri secara tidak bertanggung jawab.
MATERI PELAYANAN
TIPE KEPRIBADIAN DAN PILIHAN KARIR

Pilihan karier seseorang sangat dipengaruhi oleh tipe kepribadian yang dimilikinya. Tak
bias dipungkiri lagi bahwa kepribadian seseorang sangat berpengaruh dalam mengembangkan
bakat, minat dan pengembangan prestasinya. Upaya-upaya yang dilakukan sekarang dan
harapan-harapan akan masa depan kehidupannya kelak sangat dipengaruhi oleh pola sikap
dirinya sendiri.
Menurut Holland ada enam tipe kepribadian yang sangat berpengaruh dalam pola karier
yang dipilih oleh seseorang. Enam tipe ini dapat kita jadikan salah satu masukan dan bahan
refleksi diri sebelum menetapkan pilihan karier. Adapun tipe-tipe kepribadian itu sebagai
berikut:

1. Tipe Realistik, dengan ciri-ciri:


 Bersifat maskulin, kuat jasmani, agresif, mempunyai kecakapan dan koordinasi
motorik yang baik, kurang memiliki kecakapan verbal dan hubungan
antarpribadi.
 Lebih menyenangi masalah yang konkret, menganggap dirinya sebagai
seseorang yang agresif dan maskulin, mempunyai nilai-nilai ekonomi dan politik
yang konvensional.
 Contoh pekerja yang sesuai adalah sebagai pengawas bangunan, ahli mesin
kapal udara, ahli listrik, operator radio, ahli survey, dll.

2. Tipe Intelektual, dengan ciri-ciri:


 Bersifat berorientasi tugas, lebih menyukai dan memikirkan terlebih dahulu
suatu masalah daripada langsung bertindak terhadap masalah yang dihadapi.
 Menyenangi tugas-tugas/pekerjaan yang abstrak, memiliki nilai-nilai dan sikap
yang tidak konvensional.
 Contoh pekerja yang sesuai adalah sebagai ahli antropologi, astronomi, bologi,
kimia, botani, editor perkebunan, peneliti ilmiah, geologi, ilmuan riset,
meteorologi, fisika, zoologi, penulis artikel ilmiah, teknologi dan sejenisnya.
3. Tipe Sosial, dengan ciri-ciri:
 Sangat bersifat sosial, bertanggung jawab, feminism, kemanusiaan,
keagamaan, membutuhkan perhatian, memiliki kecakapan verbal dan
hubungan antarpribadi, menghindari pemecahan masalah secara
intelektual/aktivitas fisik/kegiatan-kegiatan yang sangat teratur rapi.
 Menyukai pemecahan masalah melalui perasaan dan pemanfaatan hubungan
antarpribadi.
 Contoh pekerja yang sesuai adalah sebagai pemilik sekolah, guru sekolah, ahli
psikologis kliniks, pegawai lembaga kesejahteraan, pegawai lembaga
keagamaan, konselor, dll.

4. Tipe Konvensional, dengan ciri-ciri:


 Menyenangi bahasa yang tersusun baik dan kegiatan yang berhubungan
dengan angka, konformis, menghindari situasi yang abstrak dan masalah-
masalah yang melibatkan hubungan antarpribadi dan kecakapan fisik.
 Mengerjakan secara efektif pekerjaan, mengidentifikasi dirinya dengan
kekuasaan, member nilai yang tinggi atas status dan kekayaan materi.
 Contoh pekerja yang sesuai adalah sebagai pengawas bank, pemegang buku,
ahli statistik, analisis keuangan, penaksir biaya, operator peralatan mesin,
pengkaji anggaran belanja, petugas/ahli perpajakan dan sejenisnya.

5. Tipe Usaha, dengan ciri-ciri:


 Memiliki kecakapan lisan untuk berjualan, menguasai, menggiring diri
sebagaiorang yang kuat, jantan dan menghindari penggunaan bahasa yang
terjerumus dengan baik atau situasi pekerjaan.
 Mudah menyesuaikan diri, menyukai tugas sosial yang asbtrak, memilki
perhatian besar pada kekuasaan, status, kepemimpinan dan bertindak agresif
dalam bentuk lisan.
 Contoh pekerjaan yang sesuai adalah pemimpin eksekutif perusahaan,
promotor olahraga, manajer hotel, konsultan hubungan industry, dll.
6. Tipe Artistik, dengan ciri-ciri:
 Bersifat asosial, menghindari masalah yang sudah dapat tersusun, atau
memerlukan kecakapan fisik yang besar.
 Memerlukan bentuk-bentuk ekspresi yang bersifat individualistis, feminim,
sesekali menderita hambatan emosiona, menghadapi persoalan dalam
lingkungannya dengan ekspresi diri dalam dunia seni.
 Contoh pekerjaan yang sesuai pengarang, ahli kartun, musikus, dramawan,
penyair, pencipta lagu, pengubah music, seniman/artis, dll.

Tipe Kepribadian

Salah satu teori mengenai tipe kepribadian manusia berasal dari Socrates yang membagi
berdasarkan cairan tubuh yang dominan. Pembagian tipe kepribadian tersebut adalah sebagai
berikut:

1) Sanguinis
2) Melankolis
3) Kholeris
4) Phlegmatis

Orang sanguinis adalah yang popular. Suka cerita, banyak omong dan selalu menjadi pusat
perhatian dari orang-orang di sekitarnya. Orang sanguinis gampang bergaul dan mudah
berteman. Salah satu kelemahannya adalah sifatnya yang moody, atau bergantung suasana hati.
Kadang ia cepat gembira, namun tiba-tiba menangis atau sebaliknya.

Orang melankolis adalah orang yang pefeksionis. Suka akan hal-hal yang detail dan
membutuhkan ketelitian. Salah satu kelemahan orang melankolis adalah karena sifatnya yang
selalu perfeksionis, kadang-kadang suka menunda-nunda pekerjaan sampai terciptanya suasana
yang sempurna. Orang yang bekerja dibidang-bidang pekerjaan sampai terciptanya suasana yang
sempurna.
Orang kholeris adalah orang yang mempunyai jiwa kepemimpinan. Punya wibawa, punya
kemauan kuat, serta biasanya gampang menyuruh-nyuruh orang lain. Kelemahannya tidak semua
orang mau disuruh-suruh.

Orang phlegmatis adalah orang yang cinta damai. sifatnya mengalah, tidak mau terlibat
dalam perdebatan. kelemahannya antara lai karena terlihat lemah, kadang-kadang dipermainkan
oleh orang lain. orang phlegmatis biasanya ada di profesi-profesi yang tidak banyak konflik.

Anda mungkin juga menyukai