Etika berasal dari kata Yunani, yaitu Ethos, yang berhubungan dengan
pertimbangan pembuatan keputusan, benar atau tidaknya suatu perbuatan yang
menegaskan hal yang harus dilakukan, karena tidak terdapat undang-undang atau
peraturan yang menegaskan hal tersebut.. Etika memberi keputusan mengenai tindakan
yang benar atau bermoral. (Suhaemi, 2002). Etika berhubungan dengan hal yang baik
dan tidak baik, peraturan untuk perbuatan atau tindakan yang mempunyai prinsip benar
atau salah. Sebagai cabang dari filsafat, etika lebh menekankan pada bagaimana
manusia harus bertindak, dan bukan pada keadaan manusia (Utami, Agustine, & Happy,
2016).
Sedangkan yang dimasud dengan moral merujuk pada standar pribadi atau
perorangan tentang bernar-salah atau tingkah laku, karakter, atau sikap. Terkadang,
tanda pertama terhadap sifat moral adalah ketika adanya kesadaran yang timbul atau
pemahaman berdasarkan perasaan, seperti rasa bersalah, harapan, atau malu (Kozier,
Erb, Berman, & Snyder, 2004). Pengertian selanjutnya mengenai moral adalah sesuatu
yang berkaitan atau aada hubungannya dengan kemampuan menentukan benar salah
dan baik buruknya tingkah laku (Wantah, 2005). Moral juga bisa disebut sebagai suatu
keyakinan tentang benar atau salah, baik atau buruk, yang sesuai dengan kesepakatan
sosial, yang mendasari tindakan atau pemikiran. Menurut Suhaemi (2004), moral
berasal dari bahasa Latin yang artinya adat dan kebiasaan. Moral merupakan perilaku
yang diharapkan masyarakat yang merupakan standar perilaku dan nilai yang harus
diperhatikan.
Berdasarkan kasus pemicu 3, penerapan etik dan moral seorang perawat kepada
pasien terlihat belum maksimal. Dari kasus pemicu 3, dapat diketahui bahwa perawat
menggunakan ponsel untuk tujuan yang tidak jelas ketika sedang bertugas. Namun, hal
ini tidak dapat dikatakan salah sepenuhnya, karena sebuah penelitian juga
menyebutkan bahwa 70% mahasiswa keperawatan menggunakan personal digital
assistant (PDA) dalam proses belajar (Tempelhof, 2009 dalam Phillipi & Wyatt, 2011).
Dimana tentu saja penggunaan ponsel sebagai teknologi informasi tidak selalu
menghambat pekerjaan seorang perawat, tetapi juga mendukung proses keperawatan
itu sendiri.
Perawat dalam kasus pemicu 3 dikatakan belum menunjukkan etika dan moral
karena menggunakan ponsel dengan tujuan yang tidak jelas ketika sedang
melaksanakan tugas. Tindakan seperti yang ada dalam kasus tersebut akan
mengganggu kedekatan intervensi seorang perawat terhadap klien, karena perawat
akan menjadi lalai akan tugasnya, tidak fokus, tidak professional, serta melanggar etika
keperawatan (Potter & Perry, 2009). Tindakan tidak professional ini meliputi tidak
kompeten atau kelalaian berat, tuduhan melakukan praktik tanpa surat izin, pemalsuan
rekam medis klien, dan cara illegal memperoleh, menggunakan, atau menyimpan zat
tercatat. Perawat juga dapat dikatakan tidak professional karena telah melanggar nilai
dan kode etik keperawatan (Kozier, Erb, Berman, & Snyder, 2004).
Untuk mendorong profesi keperawatan agar dapat diterima dengan baik oleh
pasien, masyarakat, maupun profesi lain, seorang perawat haruslah memiliki dan
menerapkan etik dan moral dalam melaksanakan tugasnya. Etika dan moral merupakan
hal yang sangat penting bagi seorang perawat ketika berhubungan dengan pasien,
masyarakat, maupun profesi kesehatan lainnya. Perawat dalam memberikan asuhan
keperawatan seilain memperhatikan kebutuhan pasien, juga mempertimbangkan baik
dan buruknya suatu tindakan. Dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada klien,
seorang perawat harus mampu mempelajari dan memahami etika dan moral yang ada,
serta mampu untuk menggunakan teknologi dengan bijak dalam memberikan
pelayanan kesehatan kepada klien, sehingga klien mendapatkan pelayanan kesehatan
yang maksimal.
Daftar Pustaka
Keney, G., & Achampong, E. (2018). The Effect of Mobile Phone Use in Clinical
Practice in Cape Coast Teaching Hospital. Online Journal of Public Health
Informatics.
Kozier, B., Erb, G., Berman, A., & Snyder, S. J. (2004). Fundamental of Nursing;
Concepts, Process, and Practice. New Jersey: Pearson Education Inc.
Phillipi, J. C., & Wyatt, T. H. (2011). Smartphones in Nursing Education. CIN-
Computer Informatics Nursing, 449-454.
Potter, P. A., & Perry, A. G. (2009). Fundamental Keperawatan Edisi 7. Jakarta:
Penerbit Salemba Medika.
Suhaemi, M. E. (2002). Etika Keperawatan: Aplikasi pada Praktik. Jakarta: Penerbit
Buku Kedokteran EGC.
Utami, N. W., Agustine, U., & Happy, R. E. (2016). Etika Keperawatan dan
Keperawatan Profesional. Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik
Indonesia.
Wantah, M. J. (2005). Pengembangan Disipilin dan Pembentukan Moral pada Usia
Dini. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.