Anda di halaman 1dari 2

ANTAM Meluncurkan Produk Investasi Emas Murni Dalam Bentuk Perhiasan

PT ANTAM Tbk (ASX - ATM; IDX - ANTM) melakukan pengembangan usaha dengan meluncurkan produk investasi
emas murni (999,9) dalam bentuk perhiasan cincin.

Pada peluncuran perdananya ini ANTAM menampilkan 24 desain dari 250 desain yang telah disiapkan. Peluncuran
perdana ini mengusung tema “Investasi & Gaya”.

ANTAM berharap produk ini dapat meningkatkan daya tarik terhadap investasi emas dan menjadi pilihan bagi
masyarakat dalam melakukan investasi, khususnya investasi emas murni.

Saat ini, ANTAM melalui Unit Bisnis Pengolahan & Pemurnian Logam Mulia (UBPP LM) telah memproduksi dan
melakukan perdagangan emas murni 99,99% dengan sertifikasi London Bullion Market Association (LBMA). Semua
produk emas yang dihasilkan oleh UBPP LM dijamin keakuratannya, sehingga dapat diperdagangkan di pasar
internasional.

ANTAM Menerbitkan Obligasi Berdenominasi Rupiah Untuk Pendanaan Investasi Dan


Pengembangan Usaha

PT ANTAM (Persero) Tbk (ANTAM; ASX - ATM; IDX - ANTM) mengumumkan bahwa perusahaan akan menerbitkan
obligasi berdenominasi Rupiah untuk mendukung pendanaan investasi dan pengembangan usaha, dengan tujuan
memaksimalkan nilai pemegang saham.

ANTAM berencana menerbitkan Obligasi Berkelanjutan I ANTAM Dengan Tingkat Bunga Tetap dengan target dana
yang akan dihimpun sebesar Rp4 triliun. Sebagai bagian dari Penawaran Umum Berkelanjutan tersebut, ANTAM
merencanakan untuk mencatatkan Obligasi Berkelanjutan I ANTAM Dengan Tingkat Bunga Tetap Tahap I Tahun 2011
sebanyak-banyaknya Rp1,5 triliun (“Obligasi ANTAM”). Obligasi ANTAM memiliki 2 (dua) seri yaitu seri A berjangka
waktu 7 (tujuh) tahun dan seri B berjangka waktu 10 (sepuluh) tahun. Obligasi ANTAM direncanakan untuk
diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia.

ANTAM memiliki pengalaman di dalam implementasi proyek-proyek pengembangan yang bersifat hilir, dengan
pembangunan pabrik pengolahan feronikel, FeNi I di tahun 1976, pabrik FeNi II di tahun 1995 dan pabrik FeNi III di
tahun 2007. ANTAM juga berhasil membangun tambang emas bawah tanah Pongkor di Jawa Barat sejak tahun 1994.

Pada sembilan bulan pertama tahun 2011 (9M11), laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk ANTAM
melonjak 64% dibandingkan periode yang sama tahun 2010 (9M10) menjadi Rp1,56 triliun. Laba bersih per saham
(Earning Per Share, EPS) tercatat sebesar Rp163,60 pada 9M11 dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2010
sebesar Rp99,81. Peningkatan ini terutama disebabkan oleh kenaikan volume penjualan komoditas feronikel dan emas
serta peningkatan harga jual. Menyusul peningkatan permintaan komoditas nikel yang mendorong peningkatan volume
penjualan, pendapatan tidak diaudit ANTAM pada 9M11 melonjak 36% dibandingkan 9M10 menjadi Rp7,8 triliun.
Kontribusi pendapatan terbesar berasal dari komoditas feronikel dengan kontribusi sebesar 40% atau senilai
Rp3,1triliun. Pasar ekspor masih menjadi destinasi utama komoditas ANTAM dengan 73% produk ANTAM diekspor
senilai Rp5,7 triliun. Dengan nilai kas dan setara kas sebesar Rp2 triliun dan jumlah pinjaman investasi Rp112 miliar,
ANTAM masih memiliki posisi net cash yang kuat untuk mendukung pendanaan proyek-proyek pertumbuhan yang
dimiliki.

Obligasi ANTAM diperkirakan memperoleh pernyataan efektif dari Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga
Keuangan (Bapepam-LK) pada tanggal 2 Desember 2011. Masa penawaran awal (bookbuilding) akan dilangsungkan
pada tanggal 10-24 November 2011, masa penawaran umum dijadwalkan tanggal 6-9 Desember 2011, dan diharapkan
tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tanggal 15 Desember 2011.
Kemitraan Strategis Fasilitas Pembiayaan Investasi Syariah Maybank Indonesia &
ANTAM senilai US$100.000.000

PT Bank Maybank Indonesia Tbk (Maybank Indonesia) dan PT ANTAM (Persero) Tbk (IDX: ANTM; ASX: ATM;
ANTAM) menjalin kemitraan strategis melalui pemberian dukungan fasilitas pembiayaan investasi syariah senilai
US$100 juta. Perikatan kemitraan strategis secara simbolis dilakukan Direktur Utama ANTAM Tedy Badrujaman dan
Presiden Direktur Maybank Indonesia Taswin Zakaria di Kantor Pusat ANTAM, Jakarta, pada hari ini, Jumat, 18
Desember 2015.

Fasilitas pembiayaan akan digunakan ANTAM untuk mendukung pendanaan Proyek Perluasan Pabrik Feronikel
Pomala (P3FP), yang berlokasi di Pomalaa, Sulawesi Tenggara serta untuk general capital expenditure and corporate
purposes. Perluasan pabrik di Pomalaa bertujuan untuk meningkatkan kapasitas produksi feronikel dari 18.000-20.000
ton nikel dalam feronikel (TNi) menjadi 27.000-30.000 TNi. Selain itu, P3FP juga bertujuan untuk meningkatkan
efisiensi pabrik feronikel Pomala termasuk pembangunan pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) batubara berkekuatan
2x30MW. Fasilitas pembiayaan Maybank Indonesia berdasarkan skema Syariah Musyarakah ini berjangka waktu
sampai 10 tahun dengan pembayaran bagi hasil setiap 3 (tiga) bulan menurut rasio bagi hasil yang telah disepakati.
Dengan perolehan pendanaan dari Maybank Indonesia, maka seluruh pendanaan yang dibutuhkan untuk P3FP telah
tercukupi. Sampai dengan akhir November 2015, EPC progress P3FP sudah mencapai 98,36%.

Tentang PT ANTAM (Persero) Tbk (ANTAM)


ANTAM adalah perusahaan berbasis sumber daya alam terkemuka yang terdiversifikasi dan memiliki kegiatan yang
terintegrasi secara vertikal dengan komoditas utama bijih nikel, feronikel, emas, perak, bauksit, batubara, alumina
dan jasa pengolahan dan pemurnian logam mulia. ANTAM merupakan salah satu perusahaan terkemuka di
Indonesia dengan pengalaman lebih dari 47 tahun dan memiliki cadangan nikel dan bauksit yang berkualitas tinggi
dan berjumlah besar. 65% saham ANTAM dimiliki oleh Pemerintah Indonesia dan saham ANTAM tercatat di Bursa
Efek Indonesia dan Bursa Efek Australia.

Anda mungkin juga menyukai