Anda di halaman 1dari 13

BAB I PENDAHULUAN

A.Latar Belakang Masalah

Pariwisata merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan manusia terutama
menyangkut kegiatan sosial dan ekonomi. Diawali dari kegiatan yang semula hanya dinikmati
segelintir orang-orang yang relatif kaya pada awal abad ke-20, kini telah menjadi bagian dari hak
asasi manusia. Hal ini terjadi tidak hanya di negara maju tetapi mulai dirasakan pula pada negara
berkembang. Menurut Pandit (2002: 26) Indonesia sebagai negara yang sedang berkembang dalam
tahap pembangunannya, berusaha membangun industri pariwisata sebagai salah satu cara untuk
mencapai neraca perdagangan luar negeri yang berimbang. Melalui Industri ini diharapkan
pemasukan devisa dapat bertambah, sebagaimana diketahui bahwa sektor pariwisata di Indonesia
masih menduduki peranan yang sangat penting dalam menunjang pembangunan nasional sekaligus
merupakan salah satu faktor yang sangat strategis untuk meningkatkan pendapatan masyarakat dan
devisa negara.

Indonesia merupakan negara yang dilalui garis khatulistiwa. Daerah sekitar garis khatulistiwa
memiliki iklim yang tropis dan memiliki pemandangan alam yang indah dan menarik. Hal ini
merupakan salah satu yang menyebabkan banyaknya wisatawan nusantara dan mancanegara
menikmati pariwisata di Indonesia, selain itu Indonesia juga memiliki berbagai macam budaya dan
adat istiadat yang berbeda-beda di setiap daerahnya. Kekayaan tersebut merupakan potensi yang dapat
dijadikan daya tarik pariwisata untuk wisatawan nusantara maupun mancanegara.

Jawa Barat adalah salah satu destinasi wisata yang banyak diminati oleh wistawan nusantara
dan mancanegara, karena memiliki banyak potensi wisata didalamnya. Lingkungan alamnya yang
indah, pegunungan yang alami, kebudayaannya yang menarik, masyarakatnya yang ramah, dan
berbagai potensi lainnya dapat memberikan prospek yang bagus apabila terus dkembangkan sebagai
destinasi wisata unggulan. Pengembangan kepariwisataan yang berkelanjutan dan dikelola dengan
baik akan banyak mendatangkan pemasukan devisa negara dan pendapatan daerah, penyedian
lapangan pekerjaan, memajukan perekonomian, dan lain sebagainya, sehingga potensi yang ada harus
dimanfaatkan sebaik mungkin untuk dapat menghasilkan sesuatu yang bermanfaat bagi masyarakat.

Perkembangan kawasan wisata secara perlahan-lahan dapat mengubah kehidupan sosial yang
ada di masyarakat. Misalnya norma, nilai-nilai, cara berperilaku dan cara bersikap. Kawasan wisata
mampu menciptakan lapangan pekerjaan yang beragam seperti kegiatan berdagang, menjadi
karyawan di suatu tempat wisata, tukang parkir, tukang kebun, dsb. Hal ini menjadikan besarnya
kesempatan yang diberikan kepada masyarakat untuk memanfaatkan peluang kerja yang diberikan.
Salah satu tempat wisata yang ada di Indonesia, khususnya di Jawa Barat adalah kawasan wisata Sari
Ater Resort yang berlokasi di wilayah PTPN VIII Perkebunan Teh Ciater (PERSERO) Desa Ciater,
Kecamatan Ciater, Kabupaten Subang, Jawa Barat. Adapun masyarakat yang tinggal di Kecamatan
Ciater memiliki mata pencaharian pekerjaan yang beragam seperti pedagang, petani, bekerja di
kantor-kantor pemerintah, wiraswasta dan sebagainya.

Pada awalnya kawasan yang terletak di kaki Gunung Tangkuban Perahu ini masih berupa areal
hutan, setelah mengalami beberapa perkembangan akhirnya areal hutan tersebut berubah menjadi
kawasan wisata. Sari Ater Resort menjadi suatu objek wisata unggulan dikarenakan potensi yang ada
yaitu sumber air panas alami yang dapat menyembuhkan berbagai macam penyakit serta dapat
menyehatkan tubuh. Sari Ater Resort memiliki beberapa pesona lainnya, yaitu dengan ditambahnya

1
hamparan hijau daun teh yang luas dan sejuknya udara pegunungan, sehingga Sari Ater Resort
menjadi suatu kawasan wisata yang menarik bukan hanya terhadap wisatawan nusantara akan tetapi
juga terhadap wisatawan mancanegara. Sari Ater Resort sampai pada tahun 2008 masih dalam tahap
pengembangan yang memiliki tujuan untuk meningkatkan perekonomian pemerintah maupun
masyarakat daerah.

Perkembangan kawasan wisata Sari Ater Resort pertama kali dilakukan pada tahun 1968 oleh
Pemda Kabupaten Subang melalui PU Kabupaten bekerja sama dengan Dispenda perlahan-lahan
mulai menggarap kawasan Ciater sebagai objek wisata. Pada tahun 1972 PPN Dwikora IV (sekarang
PTPN VIII Ciater) mengembangkan objek wisata Sari Ater Resort dengan melakukan pembangunan
sarana dan prasarana. Pada tanggal 20 Maret 1974 Pemda TK II Kabupaten Subang menyerahkan
pengelolaan objek wisata Sari Ater kepada PT. Sari Ater. Pada tanggal 24 Oktober 1994 dilakukan
Restrukturisasi Organisasi dan ditetapkan seorang General Manager untuk memimpin objek wisata
Sari Ater dengan nama Sari Ater Hot Spring Resort.

Adanya kawasan wisata Sari Ater Resort mendorong pertumbuhan tingkat kesejahteraan
penduduk yang dahulu sebagian besar bermata pencaharian sebagai buruh pemetik teh dan buruh tani
kini banyak beralih pada jenis pekerjaan yang lain. Hal ini dikarenakan kawasan wisata Sari Ater
Resort memberikan banyak peluang kerja yang menjajikan bagi masyarakat setempat. Di dalam
pengembangan usaha objek wisata Sari Ater Resort telah banyak memberikan kontribusi yang positif
terhadap pengembangan ekonomi dan sosial penduduk sekitarnya, dalam hal itu akan terus dilakukan
sesuai dengan perkembangan dan kebutuhan lingkungan sekitar perusahaan. Perusahaan sangat
menyadari sekali keterkaitan antara perusahaan dengan lingkungan dimana perusahaan berada, baik
itu secara sosial kemasyarakatan maupun alam sekitarnya sebagai penyangga kelestarian lingkungan.

Kawasan objek wisata Sari Ater Resort telah mengalami peningkatan pada setiap tahunnya,
yang menjadikan kawasan Sari Ater menjadi pusat perekonomian penduduk. Peningkatan pendapatan
penduduk yang menjalankan roda perekonomiannya tampak meningkat yang terlihat dari banyaknya
pengunjung yang berdatangan ke kawasan wisata Sari Ater Resort tersebut, sehingga jelas
memberikan pengaruh bagi kehidupan penduduk yang ada di sekitar kawasan wisata Sari Ater Resort
terutama dalam bidang ekonomi. Salah satu jenis pekerjaan yang diminati oleh penduduk sekitar
kawasan wisata Sari Ater Resort adalah berdagang, karena jenis pekerjaan ini tidak memerlukan
keahlian yang spesifik, sehingga dapat dilakukan oleh siapa saja baik yang tidak berpendidikan
maupun yang berpendidikan yang menjadikan jenis pekerjaan ini banyak diminati oleh penduduk.
Jenis dagangan yang dijualpun beragam seperti makanan dan minuman, berbagai macam kerajinan
cendramata, sayuran dan buah-buahan.

Tingginya aktivitas perekonomian di kawasan wisata Sari Ater Resort ini telah menjadikan
sebagian besar penduduk sangat bergantung sekali perekonomiannya di kawasan wisata Sari Ater
Resort seperti membuka tempat- tempat penginapan, villa, rumah makan, dan sebagainya. Dari tahun
1994 sampai tahun 2008, adanya kawasan wisata Sari Ater Resort telah meningkatkan kehidupan
perekonomian penduduk yang berdampak pula terhadap peningkatan pendidikan dan status sosial
penduduk.

Dikeluarkannya Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 1994 yang berisikan tentang peraturan
kepariwisataan yang di salah satu pasalnya disebutkan untuk selalu mengikutsertakan penduduk
sekitar di dalam kegiatan kepariwisataan, baik dalam bentuk membuat cendramata dan
mempromosikan budaya yang harus merupakan khas penduduk setempat menjadikan terbukanya
kesempatan bagi penduduk untuk memanfaatkan peluang yang diberikan untuk dapat memperbaiki

2
kehidupan perekonomian penduduk yang tinggal di sekitar kawasan objek wisata Sari Ater Resort.
Adanya Peraturan Pemerintah tersebut membuat penduduk untuk mampu memanfaatkan peraturan
pemerintah tersebut, guna memberikan dampak positif bagi penduduk, sampai pada tahun 2008 hal ini
telah berjalan dengan baik, terbukti dengan dilibatkannya penduduk setempat di dalam pengelolaan
kawasan wisata Sari Ater Resort dan juga dibukanya lapangan pekerjaan yang luas bagi penduduk.
Dampak lainnya yaitu terjadinya perubahan sosial di penduduk dimana terjadinya peningkatan dari
segi tingkat pendidikan, norma, nilai-nilai, cara berperilaku dan cara bersikap. Perubahan sosial
tersebut berjalan lurus mengikuti tingkat perekonomian penduduk yang meningkat.

Berdasarkan pemaparan tersebut, peneliti merasa tertarik melakukan penelitian untuk melihat
lebih jauh dan menuangkannya dalam bentuk skripsi dengan judul “Perkembangan Kawasan Wisata
Sari Ater Resort dan Dampaknya Terhadap Kehidupan Sosial-Ekonomi Penduduk Sekitar (1994-
2008)”. Alasan pemilihan judul tersebut karena pertama, permasalahan yang dikaji bersifat lokal,
sedangkan selama ini penulisan sejarah lokal masih kurang. Hal ini terjadi karena peneliti sejarah
terkadang mengalami kesulitan mendapatkan sumber dan menganggap bahwa peristiwa-peristiwa
yang terjadi pada lokasi, desa atau kota kecil pada umumnya tidak mempunyai dampak yang luas
sehingga dianggap tidak penting karena tidak mempunyai dampak nasional atau representative bagi
perkembangan nasional (Kartodirdjo, 1992: 72-74). Kedua, belum adanya penulisan tentang
perkembangan kepariwisataan di kabupaten Subang dalam kurun waktu 1994 – 2008. Ketiga, peneliti
merasa tertarik akan penulisan sejarah pariwisata dimana dapat memberikan perubahan- perubahan
terhadap suatu wilayah khususnya di kabupaten Subang, selain itu juga pada kurun waktu 1994
dilakukan restrukturisasi organisasi dan ditetapkan seorang General Manager untuk memimpin hotel
dan objek wisata Sari Ater dengan nama Sari Ater Hot Spring Resort dan mengalami kemajuan yang
pesat dilihat dari perluasan area wisata, penambahan objek wisata dan bertambah pesatnya wisatawan
asing maupun domestik.

3
B. Pembatasan dan rumusan masalah

1.Bagaimana kondisi lingkungan geografis kawasan sari ater sebelum dibuka menjadi kawasan
wisata?

2.Bagaimana pertumbuhan sari ater sebagai kawasan wisata tahun 1994-2008?

3.Bagaimana upaya yang dilakukan menejemen sari ater dan penduduk dalam memenuhi lingkungan
sekitar?

4.Bagai mana kehidupan sosial ekonomi penduduk dengan berkembangnya kawasan sari ater tahun
1994-2008?

C.Pembatasan masalah

1. .Bagaimana kondisi lingkungan geografis kawasan sari ater sebelum dibuka menjadi kawasan
wisata?

2. .Bagaimana upaya yang dilakukan menejemen sari ater dan penduduk dalam memenuhi lingkungan
sekitar?

4
D.Tujuan penulisan

1.Mendeskripsikan gambaran umum mengenai kondisi lingkungan penduduk desa ciater kecamatan
ciater dari kondisi geografis mata pencaharian

2.Mengidentifikasi bagai mana upaya yang dilakukan memejemen sari ater dan penduduk dalam
menata lingkungan sekitar kawasan wisata

3.Membuktikan dampak dari adanya objek wisata sari ater terhadap kondisi sosial ekonomi
penduduk.

E.Manfaat penulisan

1.Untuk menambah wawasan mengenai perubahan objek wisata sari ater

2.Agar lebih mengetahui perkembangan perekonomian disekitar objek wisata sari ater

F.Metode penelitian

1.Heuristik, merupakan upaya mencari dan mengumpulkan sumber-sumber yang berkaitan dengan
permasalahan yang dikaji.

5
BAB II Pembahasan

a.Pengertian ekonomi dan soasial

1. FS. Chapin (Kaare, 1989:26)


FS.Chapin mengemukakan status sosial ekonomi adalah posisi yang ditempat individu atau keluarga
yang berkenaan dengan ukuran rata-rata yang umum berlaku tentang kepemilikan kultural,
pendapatan efektif, pemilikan barang dan partisipasi dalam aktifitas kelompok dari komunitasnya.

2. Melly G Tan
Melly G Tan mengemukakan sosial ekonomi adalah bahwa kedudukan sosial ekonomi meliputi tiga
faktor yaitu pekerjaan, pendidikan, dan penghasilan.

3. Santrock (2007:282)
Santrock mengemukakan sosial ekonomi adalah pengelompokkan orang-orang berdasarkan kesamaan
karakteristik pekerjaan, pendidikan ekonomi.

4. Abdulsyani (1994)
Abdulsyani mengemukakan sosial ekonomi adalah kedudukan atau posisi seseorang dalam kelompok
manusia yang ditentukan oleh jenis aktivitas ekonomi, pendapatan, tingkat pendidikan, jenis rumah
tinggal, dan jabatan dalam organisasi.

5. Soekanto (2001)
Soekanto mengemukakan sosial ekonomi adalah posisi seseorang dalam masyarakat berkaitan dengan
orang lain dalam arti lingkungan pergaulan, prestasinya, dan hak-hak serta kewajibannya dalam
hubungannya dengan sumber daya.

6
b.Pengaruh objek wisata sari ater bagi sosial ekonomi

Berdasarkan hasil penelitian, sebelum tahun 1994 kawasan wisata ini mengalami
kemajuan yang cukup baik, kemudian setelah dilakukannya restrukturisasi organisasi tahun
1994, Sari Ater Resort mengalami kemajuan yang sangat pesat. Peningkatan ini dapat terlihat
dari peningkatan jumlah sarana dan prasarana, jumlah kunjungan wisatawan, keragaman
wisata, dan pengelolaan yang setiap tahunnya terus mengalami perkembangan, penambahan
dan kemajuan. Selama kurun waktu 1994-2008, kemajuan dan perkembangan yang terus
dialami oleh kawasan tersebut menyebabkan terjadinya perubahan sosial pada masyarakat.
Perubahan yang terjadi pada masyarakat ini cenderung mengarah pada kemajuan yang
bersifat pembangunan terutama dalam kondisi sosial penduduk, hal ini terlihat dengan
banyaknya penduduk yang mendapatkan kontribusi dari usaha lain disamping buruh tani yaitu
banyak penduduk khususnya yang menjadi pedagang, selain itu pegawai hotel, pegawai
penginapan, pelayan rumah makan/restoran, dan lain-lain. Dikeluarkannya Peraturan
Pemerintah Nomor 18 Tahun 1994 yang berisikan tentang peraturan kepariwisataan
berdampak positif terhadap penduduk yang tinggal di sekitar kawasan Sari Ater Resort. Hal
ini dikarenakan terbukanya kesempatan bagi penduduk di dalam meningkatkan kehidupan
perekonomiannya. Keberadaan kawasan wisata Sari Ater Resort dalam kegiatan
perekonomian penduduk sekitar merupakan salah satu contoh pemanfaatan aspek lingkungan,
dimana dalam pengembangan usaha objek wisata Ciater, PT. Sari Ater telah banyak
memberikan kontribusi yang positif terhadap pengembangan ekonomi dan sosial masyarakat
sekitarnya. Hal itu akan terus dilakukan sesuai dengan perkembangan dan kebutuhan
lingkungan sekitar perusahaan, dimana pihak perusahaan sangat menyadari sekali keterkaitan
antara perusahaan dengan lingkungan dimana perusahaan berada, baik itu secara sosial
kemasyarakatan maupun alam sekitarnya sebagai penyangga kelestarian lingkungan.

7
c.Fasilitas sari ater

1. Resort Sari Ater Hot Spring memiliki jumlah kamar kurang lebih sekitar 103 kamar dan
bungalow dengan berbagai macam tipe, lengkap dengan fasilitas-fasilitas ruangannya.

2. Olahraga dan adventure seperti tersedianya Lapangan Tenis, basket, volley, Tempat
berkuda, mini golf, wahana untuk anak-anak, tea walk, mainan paint ball games, paket
outbound, gokart off road, ATV, dan lain sebagainya.

3. Rekreasi berendam di dalam Kolam dan terdapat juga kamar rendam air panas, terdapat
juga perahu dayung, lahan untuk perkemahan, kolam untuk Memancing, area picnic kerajinan
keramik, dan lain sebagainya.

4. Terdapat juga Restaurant dan bar.

5. Dan ada juga fasilitas conference dan banquet.

8
BAB III Penutup

A.Kesimpulan

Jadi beberapa hal yang ingin kita simpulkan yaitu,salah satu penunjang kegiatan
perekonomian masyarakat di desa ciater kecamatan ciater kabupaten subang adalah dari
sektor industri pariwisata.salah satunya adalah ciater yang terdapat objek wisata sari ater
resort dan merupakan objek wisata yang paling terkenal di kabupaten subang dengan
pemandian air panas alami yang di milikinya. Awal mula munculnya sari ater esort sebagai
kawasan wisata di desa ciater kecamatan , ciater kabupaten subang dimulai pada tahun 1968,
padawaktu itu pemerintah kabupaten subang mulai menggarap sumber air panas alam sari
ater sebagai objek wisata.

Perkembangan yang terjadi pada objek wisata sari ater resprt memberikan dampak terhadap
kehidupan sosial ekonomi penduduk meskipun perkembangan yang terjadi tidak selamanya
memberikan kemajuan, namun setidaknya perkembangan tersebut telah memberikan
perubahan kearah yang lebih baik dari yang sebelumnya. Munculnya sari ater sebagai objek
wisata yang banyak dikunjungi wisatawan membuat warga sekitarnya bertambah mata
pencaharian mereka untuk mendapatkan penghasilan yang lebih baik setelah kawasan wisata
sarai ater ramai dikunjungi wisatawan maka bertambahlah kelompok sosial seperti
pedagang, pengusaha, penjual jasa, dan lain-lain.

9
B.Lampiran

10
Daftar pustaka

Pengaruh Citra Sari Ater Hotel And Resort Terhadap Keputusan Berkunjung Sebagai Wisata
Pemandian Air Panas Di Ciater Kabupaten Subang Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

11
Daftar Riwayat Hidup (Biodataatau CV)

Nama : Amelia Putri

TTL :Serang 23 januari 2002

Alamat : kp pabuaran jaya, Ds keramat jati kec.kragilan

Motto : i will never forget

Nama : Asniah Almaidah

TTL : Serang 20 maret 2003

Alamat :kp. Jalud Ds pulo kec.ciruas

Motto : Budaya rendah hati daripada rendah diri

Nama :Bustanil Arifin

TTL : Serang 06 februari 2002

Alamat :Kp. Jelalang Ds. Pengampelan kec.walantaka

Motto : Berusaha dan berdoa

Nama :Eman jaya

TTL :Serang, 19 oktober 2001

Alamat : kp.luwung semut, Ds. Jeruk tipis kec.kragilan

Motto :hidup mulia dengan al-quran

Nama :Ijah khodijah

TTL : Serang,18 Maret 2001

Alamat :Kp.daraat sawah Ds. Cijeruk Kec.kibin

Motto :bahagia dunia akhirat

12
Nama : M.nufus rasya hakiki

TTL :Ciamjur, 16 November 2000

Alamat :perum.puri citra, ds. Pipitan kec. Walantaka

Motto :menjadi orang sukses

13

Anda mungkin juga menyukai