Disusun Oleh:
2. Metodologi
2.1 Peralatan dan Bahan
Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah mortar, crucible, alumunium foil,
tabung furnace, gelas beker, neraca digital, spatula, magnetic stirer. Untuk analisis, dilakukan
pengujian X-ray Diffraction (XRD), Fourier Transform Infrared (FTIR) dan Scanning
Electron Microssopy (SEM).
Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah nira siwalan murni.
2.2 Prosedur Penelitian
1) Pemanasan Sampel Nira
Bahan nira siwalan, dipanaskan dengan menggunakan magnetic stirer pada temperatur
suhu 100oC sampai strukturnya seperti gula merah cair kemudian dimasukkan kedalam
furnace dengan suhu 250oC selama 1,5 jam untuk mendapatkan struktur serbuk. Kemudian
serbuk dicuci dengan aquades dan diultrasonifikasi selama 30 menit serta dilakukan
pengulangan sebanyak 3 kali (Pamungkas, 2015). Serbuk yang sudah diperoleh dihaluskan.
Setelah itu dilakukan karakterisasi XRD untuk mengetahui fasa yang terbntuk.
2) Pembuatan Nano Spray
Serbuk dilarutkan dengan larutkan DMSO kemudian disentrifugal selama 40 menit
untuk mendapatkan larutan nano karbon amorf yang akan dimasukkan kedalam nano spray.
2.3 Diagram Alur Penelitian
Nira Siwalan
Dihaluskan
Karakterisasi XRD
Nano spray
3. Referensi
Malik, Usman. 2013. “Pengaruh Temperatur Terhadap Pembentukan Pori-Pori Arang Karbon
Aktif Dari Ampas Tebu.” Universitas Riau Pekanbaru.
Nashrullah, Muhammad. 2014. “Analisis Fasa Dan Lebar Celah Pita Energi Karbon Pada
Hasil Pemanasan Tempurung Kelapa.” Surabaya: Institut Teknologi Sepuluh
Nopember.
Pamungkas, Diajeng Indraswary. 2015. “Sintesis Karbon Amorf Berbasis Bio Product
Dengan Metode Pemanasan.” Surabaya: Institut Teknologi Sepuluh Nopember.
Prabarini, Nunik. 2013. “Pemanfaatan Tempurung Kemiri Sebagai Bahan Karbon Aktif
Dalam Penyisihan Logam Besi (Fe) Pada Air Sumur.” Univeritas Pembangunan
Nasional “Veteran” Jatim.
Rampe, Meytij, and Bambang. 2016. “Study Growth of Carbon Crystal from Charcoal of
Coconut Shell and PVA.” Universitas Gadjah Mada.