Anda di halaman 1dari 11

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Saat ini teknologi di dalam eksplorasi dan eksploitasi minyak dan gas
bumi telah berkembang dengan pesat. Hal tersebut sangat diperlukan
mengingat harga minyak dan gas bumi yang semakin meningkat sehingga
perlu dilakukan eksplorasi terhadap sumur minyak baru maupun peningkatan
produksi terhadap sumur minyak yang telah ada sebelumnya.
Sebelum dilakukan pengeboran kita harus melakukan evaluasi formasi
untuk mengetahui karakteristik formasi batuan yang akan di bor. Berbagai
macam metode digunakan untuk mengetahui karakteristik formasi baik
melalui analisis batu inti, analisis cutting, maupun analisis data well logging.
Analisis well logging saat ini banyak digunakan karena biayanya yang relatif
lebih murah dan kualitas datanya yang akurat. Ada beberapa macam metode
untuk memperoleh data log yaitu salah satunya Logging While Drilling
(LWD) dan ada juga untuk Measurement While Drilling (MWD) yang
berperan penting untuk menghantarkan data hasil perhitungan alat-alat
logging (LWD). Untuk itu perlu dilakukan pembahasan mengenai “Logging
While Drilling (LWD) dan Measurement While Drilling (MWD)”.

1.2 Tujuan Penulisan


Adapun tujuan dalam pembuatan makalah ini yaitu :
 Menjelaskan pengertian Logging While Drilling (LWD)
 Menjelaskan perhitungan dalam teknologi LWD
 Menjelaskan keunggulan dan kelemahan LWD
 Menjelaskan pengertian dan cara kerja Measurement While Drilling
(MWD)
 Menjelaskan sistem Telemetri dalam pengeboran

BAB II
PEMBAHASAN

1
2.1 Logging While Drilling (LWD)
2.1.1 Pengertian Logging While Drilling
Logging while drilling (LWD) merupakan suatu metode pengambilan data
log dimana logging dilakukan bersamaan dengan pemboran (Harsono,1997).
Hal ini dikarenakan alat logging tersebut ditempatkan di dalam drill collar.
Pada LWD, pengukuran dilakukan secara real time oleh measurement while
drilling (Harsono,1997)..

Alat LWD terdiri dari tiga bagian yaitu: sensor logging bawah lubang bor,
sebuah sistem transmisi data, dan sebuah penghubung permukaan. Sensor
logging ditempatkan di belakang drill bit, tepatnya pada drill collars (lengan
yang berfungsi memperkuat drill string) dan aktif selama pemboran
dilakukan (Bateman,1985). Sinyal kemudian dikirim ke permukaan dalam
format digital melalui pulse telemetry melewati lumpur pemboran dan
kemudian ditangkap oleh receiver yang ada di permukaan (Harsono,1997).
Sinyal tersebut lalu dikonversi dan log tetap bergerak dengan pelan selama
proses pemboran. Logging berlangsung sangat lama sesudah pemboran dari
beberapa menit hingga beberapa jam tergantung pada kecepatan pemboran
dan jarak antara bit dengan sensor di bawah lubang bor (Harsono,1997).

Layanan yang saat ini disediakan oleh perusahaan penyedia jasa LWD
meliputi gamma ray, resistivity, densitas, neutron, survei lanjutan (misalnya
sonik). Tipe log tersebut sama (tapi tidak identik) dengan log sejenis yang
digunakan pada wireline logging. Secara umum, log LWD dapat digunakan
sama baiknya dengan log wireline logging dan dapat diinterpretasikan
dengan cara yang sama pula (Darling,2005). Meskipun demikian,
karakteristik pembacaan dan kualitas data kedua log tersebut sedikit berbeda.

2
Gambar Konsep LWD

2.1.2 Perhitungan yang Disediakan LWD


Teknologi LWD sebenarnya dikembangkan secara sebagian atau
keseluruhan untuk menggantikan wireline logging sehingga umumnya
perhitungan yang tersedia pada LWD sama dengan wireline logging.
Beberapa perhitungan hanya didapatkan pada LWD, berikut adalah daftar
dari perhitungan yang tersedia pada teknologi LWD :
 Natural Gamma Ray (GR)
 Total Gamma Ray
 Spectral Gamma Ray
 Azimuthal Gamma Ray
 Gamma ray close to drill bit.
 Density and Photoelectric Index
 Neutron Porosity
 Borehole Caliper
 Ultra sonic azimuthal caliper.
 Density Caliper
 Resistivity (ohm-m)
 Attenuation and phase shift resistivities at different transmitter
spacings and frequencies.
 Resistivity at the drill bit.
 Deep directional resistivities
 Sonic
 Compressional Slowness(Δtc)

3
 Shear Slowness (Δts)
 Borehole Images
 Density Borehole Image
 Resistivity Borehole Image
 Formation Tester and Sampler
 Formation Pressure
 Formation Fluid Sample
 Nuclear Magnetic Resonance (NMR)
 Seismic While Drilling (SWD)
 Drillbit-SWD
 VSP-WD (Vertical Seismic Profile While Drilling)

2.1.3 Keunggulan dan Kelemahan LWD


A. Keunggulan LWD
Menurut Darling (2005), alat LWD mempunyai sejumlah keunggulan
yaitu:
 Data yang didapat berupa real-time information
Informasi tersebut dibutuhkan untuk membuat keputusan penting
selama pemboran dilakukan seperti menentukan arah dari mata bor
atau mengatur casing.
 Informasi yang didapat tersimpan lebih aman
Hal ini karena informasi tersebut disimpan di dalam sebuah memori
khusus yang tetap dapat tetap diakses walaupun terjadi gangguan
pada sumur.
 Dapat digunakan untuk melintas lintasan yang sulit
LWD tidak menggunakan kabel sehingga dapat digunakan untuk
menempuh lintasan yang sulit dijangkau oleh wireline logging seperti
pada sumur horizontal atau sumur bercabang banyak (high deviated
well).
 Menyediakan data awal apabila terjadi hole washing-out atau invasi
Data LWD dapat disimpan dengan menggunakan memori yang ada
pada alat dan baru dilepas ketika telah sampai ke permukaan atau
ditransmisikan sebagai pulsa pada mud column secara real-time pada
saat pemboran berlangsung (Harsono,1997).

B. Kelemahan LWD
Darling (2005) menyebutkan sejumlah kelemahan dari LWD yang
membuat penggunaannya menjadi terbatas yaitu :
 Mode pemboran: Data hanya bisa ditransmisikan apabila ada lumpur
yang dipompa melewati drillstring.

4
 Daya tahan baterai: tergantung pada alat yang digunakan pada string,
biasanya hanya dapat bekerja antara 40-90 jam
 Ukuran memori: Sebagian besar LWD mempunyai ukuran memori
yang terbatas hingga beberapa megabit. Apabila memorinya penuh
maka data akan mulai direkam di atas data yang sudah ada
sebelumnya. Berdasarkan sejumlah parameter yang direkam, memori
tersebut penuh antara 20-120 jam
 Kesalahan alat: Hal ini bisa menyebabkan data tidak dapat direkam
atau data tidak dapat ditransmisikan.
 Kecepatan data: Data ditransmisikan tanpa kabel, hal ini membuat
kecepatannya menjadi sangat lambat yaitu berkisar antara 0,5-12 bit/s
jauh dibawah wireline logging yang bisa mencapai 3 Mb/s.

5
Gambar skematik dari alat string LWD dengan beberapa sensor

2.2 Measurement While Drilling (MWD)


MWD adalah proses mengambil data beberapa parameter fisik sumur
sembari membor sumur dan secara real-time.
Data-data yang dapat diperoleh adalah :
1. Properti formasi: resistivity, porosity & density (ini disebut juga
LWD: Logging-While-Drilling).
2. Survey trayektori lubang sumur: inklinasi, azimut & "tool-face".
3. Data "drilling mechanics": "weight-on-bit" & "torque-on-bit".

Seperangkat sensor/transmitter/receiver yg dipasang pada MWD tools (di


atas drill bit) akan mengukur temperatur, pressure, inklinasi, dan sebagainya.
Data tersebut lalu dikirim ke permukaan yang umumnya memakai prinsip
mud-pulse telemetry (mengirim sinyal analog lewat kolom lumpur di dalam
lubang sumur). Data tersebut juga disimpan dalam memory di dalam tool utk
diretrieve nanti di permukaan. Di permukaan, ada seperangkat
sensor/transduser yg akan menangkap mud-pulse tersebut lalu oleh komputer
dikonversi menjadi data digital, dikirim ke komputer lain untuk diolah,
direcord dan ditampilkan untuk interpretasi. Cara telemetry lainnya adalah
memakai kabel wireline.

Kelebihan utama MWD adalah operator dapat mengetahui berbagai


properti sumur dan formasi secara real-time pada saat drilling.

6
Gambar MWD Tools

Figure. New Generation of MWD Tools, Measurements at the Bit

2.2.1 Sistem Telemetri dalam Pengeboran


Sistem telemetri adalah sistem penyampaian informasi jarak jauh
melalui media dan sumber telemetri yang berbeda-beda. Sistem ini adalah
sistem terbaik yang bisa digunakan untuk menyampaikan informasi dari
dalam sumur bor ke komputer yang berada di permukaan.

Perhitungan di dalam sumur bor dapat terkirim ke permukaan secara


langsung melalui suatu sistem yang disebut telemetri. Alat Measurement
While Drilling (MWD) yang ada di dalam sumur berperan penting untuk
menghantarkan data hasil perhitungan alat-alat logging (LWD) agar bisa
diterima dan diproses di komputer di permukaan.

7
Alat MWD mengirimkan data ke permukaan dengan membuat pulsa
tekanan terhadap lumpur bor yang ada di dalam pipa bor. Selanjutnya suatu
sensor pulsa tekanan yang ditempatkan di pangkal pipa bor di permukaan
sumur akan menerima pulsa tersebut dan merubah wujud energi dari tekanan
menjadi energi listrik untuk dikirimkan selanjutnya ke komputer di unit
logging yang kemudian dapat diterjemahkan ke dalam binari digital yang
sesuai dengan kode-kode binari yang telah diprogram sebelumnya, bisa
diterjemahkan ke dalam suatu data dalam bentuk bermacam-macam seperti
kurva (log), numerik, dan gambar (image).

Setiap tipe alat MWD memiliki tipe sensor penerima pulsa tekanan yang
berbeda, bergantung dari jenis pulsa yang dikirimkan. Pulsa ini bisa berupa
pulsa negatif, pulsa positif dan pulsa berkesinambungan. Sistem ini bisa lebih
dipelajari lebih detil melalui fisika getaran dan gelombang. Begitu pula
dengan media yang digunakan untuk menghantarkan pulsa tekanan tersebut
(lumpur bor) juga bisa dipelajari lebih detil melalui termodinamika, dinamika
fluida dan fisika bumi, yaitu tentang karakterisasi lumpur dan lingkungan
pengeboran (berat jenis, viskositas, yiel point, suhu, dan lain-lain).

Bagaimana alat MWD bisa menghasilkan pulsa tekanan? yaitu dengan


adanya berputar dan berhentinya suatu alat turbin modulasi sesuai dengan
program yang telah dilakukan oleh operator saat alat MWD ada dipermukan.
Perputaran turbin modulasi ini menghasilkan bentuk pulsa tekanan tertentu
pada lumpur bor dan karena sifat fisis gelombang maka pulsa ini akan
berjalar sampai energi berubah menjadi bentuk energi lainnya. Hal ini juga
berpengaruh pada kuat atau lemahnya sinyal MWD yang diterima oleh
sensor pulsa tekanan di permukaan. Karena faktor media penjalaran
gelombang yang dihasilkan MWD akan sangat berpengaruh pada hasil yang
diterima oleh sensor di permukaan, disamping itu faktor-faktor lain yang
menentukan kuatnya sinyal MWD antara lain kedalaman pengeboran, jenis
turbin modulasi, kuatnya aliran lumpur, tekanan lumpur di permukaan, dan
gangguan (noise) di media penjalaran yang bisa berasal dari motor bor, kabel

8
listrik, gangguann piston pompa. Sistem ini adalah suatu sistem lengkap yang
sangat menarik dan bagus untuk dipelajari bagi mahasiswa fisika.
Tipe lain dari sistem telemetri adalah pemakaian gelombang
elektromagnetik. Prinsip kerja sistem ini tentu sama saja dengan prinsip kerja
pulsa tekanan, tapi tentu peralatan yang dipakai berbeda, dan sistem kerjanya
juga sedikit berbeda. Faktor yang berpengaruh juga berbeda, misalnya
seberapa jauh gelombang ini bisa menjalar pada media yang ada di bawah
permukaan, apa saja yang bisa mengurangi besarnya energi gelombang
elektromagnetik saat menjalar melalui media tertentu, dan sebagainya.
Sistem telemetri lain yang kita kenal misalnya adalah gelombang radio, ini
hampir belum pernah dipakai pada alat MWD karena karakter fisis
gelombang radio yang tidak memungkinkan untuk dipakai sebagai sarana
telemetri untuk menghantarkan data-data hasil perhitungan di dalam sumur
bor. Namun gelombang radio banyak dipakai di industri balap seperti
Formula 1 dan di berbagai bidang lainnya.

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

9
 Logging while drilling (LWD) adalah teknik untuk menyampaikan
alat logging sumur kedalam dasar lubang sebagai bagian dari bottom
hole assembly (BHA).
 Alat LWD bekerja dengan MWD system untuk mengirimkan sebagian
atau keseluruhan hasil perhitungan ke lokasi permukaan melalui
drilling mud pulser atau teknik yang lebih berkembang, sementara alat
LWD tools masih ada didalam sumur yang biasa disebut "Real Time
Data”.
 Teknologi LWD dikembangkan dari teknologi logging sebelumnya
sebagai was developed originally as an perangkat tambahan dari
teknologi MWD sebelumnya untuk memenuhi atau mengganti
sebagian operasi wireline logging operation.
 Sistem Telemetri adalah sistem penyampaian informasi jarak jauh
melalui media dan sumber telemetri yang berbeda-beda dan
merupakan sistem terbaik yang bisa digunakan untuk menyampaikan
informasi dari dalam sumur bor ke komputer yang berada di
permukaan.

3.2 Saran
Demikian makalah yang saya sampaikan penulis menyadari dengan
sepenuhnya bahwa jauh dari kesempurnaan untuk itu, kritik dan saran yang
membangun dari semua pembaca selalu kami harapkan demi sebuah
perbaikan ke arah yang lebih baik. Akhirnya semoga makalah ini bermanfaat
bagi penulis khususnya dan para pembaca pada umumnya.

DAFTAR PUSTAKA

 http://en.wikipedia.org/wiki/Logging_while_drilling
 http://en.wikipedia.org/wiki/Measurement_while_drilling
 CRAIN'S PETROPHYSICAL HANDBOOK
 http://barkun.wordpress.com/2012/03/30/aplikasi-well-logging-dalam-
evaluasi-formasi-3/
 http://kiosbukugema.blogspot.com/2012/10/sebuah-perkenalan-terhadap-
sistem.html

10
11

Anda mungkin juga menyukai