Anda di halaman 1dari 2

RUJUKAN KASUS EMERGENSI

No. Dokumen :
No. Revisi :
SPO
DINAS KESEHATAN Tanggal Terbit : PUSKESMAS
Halaman : BEJEN
Dibuat Oleh Disetujui Oleh Disahkan Oleh
Ketua Tim Mutu Kepala Puskesmas Bejen

dr. Ari Prihanani K dr. Andrew N, MM dr. Supriyanto


NIP. 198309202015022002 NIP. 198310172010011027 NIP. 96803042008011008

Puskesmas tidak dapat menyediakan kebutuhan pasien dengan kondisi


1. Pengertian emergensi dan pasien memerlukan rujukan ke pelayanan yang
mempunyai kemampuan lebih tinggi

2. Tujuan Mecegah kematian dan atau cacat pada pasien kasus emergensi

3. Kebijaksanaan

4. Referensi
1. Melakukan anamnesis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan
5. Prosedur penunjang medik untuk menentukan diagnosis utama dan diagnosis
banding
2. Menstabilkan keadaan umum pasien sesuai kasus berdasarkan
Standar Operasional Prosedur (SOP)
a. Sebelum dirujuk pastikan :
 Gangguan pernafasan dan sirkulsi telah ditangani
 Perdarahan telah dihentikan
 Luka-luka telah di tutup
 Patah tulang telah difiksasi
b. Jika belum stabil :
 Periksa kesadaran pasien untuk menentukan keadaan
umum pasien sadar atau tidak
 Air Way (jalan nafas) :
- Periksa jalan nafas, bebaskan jalan nafas dari seumbatan
sekret, darah, benda asing)
- Lakukan tindakan Triple Manouver : Head Tilt
(ekstensi kepala), Chin Lift (Angkat dagu keatas, Jaw
Thrust (dorong rahang bawah kedepan)
- Buka mulut
- Pemasangan Oro-pharingeal tube bila pasien tidak
sadar
 Breathing (pernafasan) :
- Periksa pernafasan, pasien bernafas atau tidak dengan
Listen (suara nafas), Look (melihat gerakan dada), Feel
(merasakan ada udara atau tidak)
- Bila tidak bernafas, segera beri bantuan nafas :
 Bantuan nafas buatan tanpa alat (manual) dari
mulut kemulut dengan frekwensi 30:2 (30 pijat
jantung, 2 kali nafas buatan
 Bantuan nafas buatan dengan alat, ambu bag,
juksonreese, respirator
- Bila pasien bernafas segera beri terapi oksigen melalui :

Dilarang mengubah dan atau menggandakan dokumen ini tanpa persetujuan Ketua Tim Mutu dan Kepala Puskesmas Bejen
 Nasal Pronge 3 liter
 Nasal Catheter 3 liter
 Mask 5-8 liter
 Circulation (sirkulasi darah) :
- Periksa bagaiman perdarahannya
- Segera lakukan terapi cairan pemasangan infus dengan
permberian cairan kristaloid (Nacl, RL, Normal Saline)
- Periksa tekanan darah, nadi dan perifer
c. Drugs (obat-obatan) : sesuai kasus
d. Membuat catatan rekam medis pasien
e. Menjelaskan/memberikan Informed Consent
(persetujuan/penolakan rujukan
f. Meminta konfirmasi/menghubungi rumah sakit yang akan dituju
dengan menggunakan sarana komunikasi dan memastikan
kesiapan fasilitas penerima rujukan
 Memberitahu bahwa akan ada penderita yang dirujuk
 Meminta petunjuk apa yang perlu dilakukan dalam reangka
persiapan dan selama dalam perjalanan ke tempat rujukan
 Meminta petunjuk dan cara penangan untuk menolong
penderita bila penderita tidak mungkin di kirim
g. Membuat surat rujukan pasien rangkap 2, lembar pertama
dikirim ke tempat rujukan bersama pasien yang bersangkutan.
Lembar kedua disimpan sebagai arsip
h. Mobil ambulan disiapkan di depan puskesmas
i. Pasien dibawa ke ambulan dengan kursi roda atau bed sesuai
dengan kondisi pasien
j. Proses rujukan harus didampingi tenaga medis yang
berkompeten
k. Selama di dalam ambulan pasien harus dimonitor kondisi
vitalnya sampai di tempat rujukan
l. Setelah sampai dirumah sakit, tenaga medis menghubungi
petugas IGD rumah sakit rujukan
m. Menyerahkan surat rujukan kepada pihak yang berwenang di
fasilitas pelayanan kesehatan tempat kesehatan
n. Meminta lembar umpan balik surat rujukan, yang menyatakan
bahwa pasien telah diterima dan ditandatangani di rumah sakit
tujuan
1. Unit Pendaftaran Rekam Medik
6. Unit Terkait
2. Unit BP Umum dan Gigi

7. Rekaman Historis Perubahan

Tanggal Mulai
No. Yang Dirubah Isi Perubahan
Diberlakukan

Dilarang mengubah dan atau menggandakan dokumen ini tanpa persetujuan Ketua Tim Mutu dan Kepala Puskesmas Bejen

Anda mungkin juga menyukai