i
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa karena
atas rahmat Beliau-lah penulis dapat menyusun dan menyelesaikan Laporan Akhir
PPL-Real di SMP Saraswati Singaraja pada Semester Ganjil 2018/2019 ini tepat
pada waktunya. Tersusunnya laporan ini tidak terlepas dari bantuan banyak pihak.
Untuk itu, pada kesempatan ini penulis menyampaikan terimakasih kepada :
1. Panitia Lembaga Pengembangan Pengalaman Pembelajaran dan
Penjaminan Mutu (LP3M) Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja.
2. Bapak Drs. I Nyoman Suartha selaku Kepala SMP Saraswati Singaraja
yang telah mengijinkan penulis untuk melakukan kegiatan PPL-Sekolah di
sekolah yang beliau pimpin serta memberikan bimbingan, nasehat dan
bantuan lainnya yang berkaitan dengan pelatihan mengajar maupun
penyusunan laporan ini.
3. Prof. Dr. Ni Putu Ristiati, M.pd. sebagai dosen pembimbing yang telah
banyak memberikan bimbingan, nasehat dan bantuan lainnya yang
berkaitan dengan pelatihan mengajar maupun penyusunan laporan ini.
4. Gusti Ayu Oka Utami, S.Pd. sebagai guru pamong yang juga telah banyak
memberikan bimbingan, nasehat dan bantuan lainnya yang berkaitan
dengan pelatihan mengajar maupun penyusunan laporan ini.\
5. Dewan guru serta seluruh staf pegawai di SMP Saraswati Singaraja yang
telah memberikan berbagai informasi dan membantu penulis memperoleh
data yang penulis perlukan.
6. Pengurus OSIS beserta seluruh siswa SMP Saraswati Singaraja .
7. Rekan-rekan Mahasiswa PPL-Real yang telah banyak membantu dan juga
sudah banyak memberikan motivasi serta masukan-masukan konstruktif
tentang cara mengajar sehingga kegiatan ini berjalan lancar.
8. Kepada seluruh siswa dan siswi SMP Saraswati Singaraja yang telah
menunjukkan kerjasamanya dengan sangat baik dalam membantu penulis
melaksanakan praktik mengajar.
ii
Penyusunan laporan ini didasarkan pada data dan informasi yang
telah dikumpulkan selama kegiatan PPL-Real di SMP Saraswati Singaraja
berlangsung. Penulis menyadari bahwa penyusunan laporan ini masih jauh
dari sempurna maka dari itu penulis mengharapkan kritik dan saran dari
semua pihak demi penyempurnaan laporan ini.
Akhir kata penulis mohon maaf sebesar-besarnya apabila dalam
pembuatan laporan pengalaman pengembangan lapangan terdapat
kesalahan baik itu penulisan maupun penyusunan yang telah penulis
lakukan. Semoga laporan ini dapat menambah wawasan dan ilmu
pengetahuan guna meningkatkan sumber daya manusia.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
COVER............................................................................................................... i
KATA PENGANTAR...................................................................................... ii
PERNYATAAN ................................................................................................ iv
I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ....................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................. 5
1.3 Tujuan ..............................................................................................6
1.4 Manfaat .................................................................................................6
III. PENUTUP
3.1 Simpulan............................................................................................. 37
3.2 Saran-saran.......................................................................................... 38
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
v
DAFTAR TABEL
vi
I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1
Perkembangan pendidikan di Indonesia saat ini masih belum maksimal.
Dapat kita liat pendidikan di tempat desa dan perkotaan masih ada yang tidak
dijangkau dengan maksimal di bidang pendidikan. Hal ini dipengaruhi oleh
faktor sarana dan prasarana yang terdapat di suatu Sekolah tersebut.
Pemerintah tidak membantu karena wilayah yang ditempati sekolah tersebut
tidak bisa dijangkau dan bahkan sangat sulit dijangkau. Tidak seimbangkan
potensi perkembangan pendidikan di Indonesia dapat diliat yaitu masih ada
sekolah yang menggunakan kurikulum KTSP dan tidak beralih ke kurikulum
2013 ini disebabkan karena sekolah belum menyanggupi melaksanakan
kurikulum 2013.
Menurut Amos dan Amialia 2017 menyatakan bahwa kegiatan
membudayakan manusia membuat orang berbudaya. Budaya adalah segala
hasil pikiran, kemauan, perasaan, dan karya manusia secara
individu/kelompok untjuk peningkatan kehidupan manusia (budaya bisa
dalam bentuk benda-bbenda nyata dan bisa juga bersifat abstrak). Pendidikan
adalah sebagai usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar
dan proses pembelajaran untuk peserta didik secara aktif mengemabangkan
potensial dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian
diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak muliam serta keterampilan yang
diperlukan dirinya dan masyarakat. Maka oleh karena itu perlu
ditingkatkannya mutu pendidikan di Indonesia untuk menghindari berbagai
pengaruh dunia luar di berbagai bidang kehidupan. Pendidikan merupakan
suatu kewajiban yang harus dijalani minimal selama 9 tahun untuk
mengurangi rendahnya mutu pendidikan di Indonesia. oleh karena itu berbagai
upaya telah di upayakan oleh pemerintah maupun lembaga swasta lainnya
untuk meningkatkan mutu dan kualitas pendidikan agar mampu mencapai
target yang maksimal dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa sesuai
dengan pembukaan UUD 1945 dan diharapkan dengan terbentuknya
masyakarat Indonesia yang cerdas akan mampu membawa Negara Indonesia
menjadi negara yang besar yang sejajar dan mampu bersaing dengan negara-
negara yang ada didunia.
2
Sumber Daya Manusia yang berkualitas merupakan sebuah aset penting
yang harus dimiliki oleh suatu Negara guna mendukung perkembangan atau
majunya negara tersebut. Sehingga untuk menciptakan sumber daya manusia
yang cerdas, kreatif, dan berbudi luhur, yang sesuai dengan tujuan utama
pendidikan nasional, maka peranan pendidikan sangalah penting. Untuk
menciptakan SDM yang berkualitas maka dibutuhkan guru atau pendidik yang
profesional, karena guru merupakan panutan bagi siswanya serta dari gurulah
siswa mengetahui banyak hal, oleh karena itu seorang guru harus mempunyai
sikap yang teladan serta mempunyai kemampuan yang profesional.
Di Indonesia Undiksha sebagai salah satu lembaga kependidikan yang telah
dipercaya mampu mencetak calon-calon guru yang handal dan professional,
berupaya ikut serta dalam menyukseskan pembangunan Indonesia dengan
memenuhi kebutuhan SDM yang berkualitas di masa sekarang ini. Mahasiswa
Undiksha merupakan salah satu komponen yang diharapkan dapat menunjang
kesuksesan pembangunan dalam bidang pendidikan. Sebagai mahasiswa calon
guru tidak hanya diperlukan kemampuan mengikuti perkuliahan di kampus
tetapi diperlukan juga pengetahuan terapan secara langsung. Oleh karena itu,
melalui suatu kebijakan yaitu dilaksanakannya PPL-Real bagi mahasiswa
jurusan kependidikan (program S1 semester VII) sebagai kelanjutan dari
pembelajaran micro teaching dan PPL-Awal yang telah dilakukan, mahasiswa
sebagai calon guru diharapkan dapat mengenal lebih dalam ataupun mencari
suatu pengalaman terhadap situasi dan kondisi lingkungan sekolah baik
lingkungan fisik maupun nonfisik di sekolah mitra yang dituju, serta dapat
memperoleh latihan mengajar secara nyata.
Perkembangan psikolgi yang disampaikan oleh Tim Lembaga
Admninistrasi Negara (2007) bahwa perkembangan psikologis dapat diartikan
sebagai perubahan yang proogresif dan continue dalam dkiri individu mulai
lahir sampai mati. Sedangkan Rumiini dan Sundari menyatakan bahwa masa
remaja adalah peralihan dari masa anak dengan masa dewasa yang mengalami
perkembangan semua aspek/ fungsi untuk memasuki masa dewasa. Denga Hal
itu dapat dikatakan remaja sudah mnulai berfikir kritis sehingga di akan
3
melawan bila orang tua,guru lingkungan masih menganggapnya sebagai anak
kecil
Dari hasil observasi yang telah dilakukan banyak siswa yang memiliki
semangat belajar yang kurang terutama di tingkat sekolah menengah pertama
yaitu pada jenjang kelas VIII. Dimana pada jenjang sekolah menengah
pertama (SMP) kelas VIII dilihat dari mental dan perilaku siswa masih pada
tahap kedua atau pertengahan dari jenjang sekolah dasar menuju sekolah
menengah pertama. Hal ini dapat dilihat dari sikap siswa pada saat mengikuti
KBM siswa masih banyak ada yang bercanda dan masing malu untuk
menjawab dan kebanyakan siswa masih bercanda dan mengobrol yang tidak
sesuai dengan materi yang diberikan oleh guru. Hal itu menandakan siswa
masih banyak yang belum memiliki motivasi untuk belajar. Maka dari itu
diperlukan bimbingan dari guru terhadap siswa untuk mengubah perilaku
tersebut agar siswa mulai menyesuaikan diri ke sekolah menengah pertama
(SMP) dan meninggalkan kebiasaan-kebiasaan pada saat waktu SD. Dengan
demikian tentunya menjadi seorang pendidik harus memiliki cara untuk
membimbing siswanya. Maka dari itu Mahasiswa sebagai calon guru perlu
terjun langsung untuk mengetahui bagaimana memberikan pembelajaran,
memotivasi dan mampu memfasilitasi peserta didik secara tepat. Melalui
kegiatan Praktek Pengalaman Lapangan (PPL)-Real yang telah diprogramkan
oleh LPPPM UNDIKSHA diharapkan mahasiswa sebagai calon guru
mendapat bekal secara real sebelum terjun kedunia kerja. Selain itu melalui
kegiatan PPL-Real mahasiswa dapat menerapkan model-model pembelajaran
yang sudah sering dilatihkan pada saat mengkuti perkuliahan mikroteaching.
Melalui kegiatan PPL Real ini diharapkan calon guru memiliki 4
(empat) kompetensi. Kompetensi yang dimaksud adalah sebagai berikut.
1. Kompetensi Pedagogik
Berupa kompetensi pengelolaan proses belajar mengajar secara utuh
untuk memperoleh hasil yang optimal.
2. Kompetensi Profesional
4
Berupa penguasaan dan pemahaman tentang bidang keilmuan yang
menjadi pilihannya, maupun bidang pendidikan dan pembelajaran,
maupun bidang lainnya yang mendukung keahliannya.
3. Kompetensi Personal
Yang berkaitan dengan sikap kepribadian, minat, disiplin diri dalam
mengemban tugas dan tanggung jawab sesuai dengan tuntutan etika
seorang guru.
4. Kompetensi Sosial
Berupa kemampuan untuk membina lingkungan atau hubungan sosial
yang baik dengan masyarakat sekolah maupaun masyarakat yang luas.
5
1.3 Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah di atas, diharapkan dapat mencapai tujuan
sebagai berikut.
1.3.1 Untuk mengetahui Hasil Temuan Permasalahan di SMP Saraswati
Singaraja.
1.3.2 Untuk mengetahui Solusi Tawaran Perbaikan Pembelajaran untuk
mengatasi permasalahan yang ditemukan khususnya dalam bidang
IPA pada peserta didik kelas VIII Sekolah SMP Saraswati Singaraja.
1.3.3 Untuk mengetahui pembahasan kegiatan pembelajaran dengan
menggunakan solusi tersebut.
1.4 Manfaat
Adapun manfaat yang diperoleh dalam pelaksanaan PPL-Real ini adalah
sebagai berikut:
1.4.1 Bagi Mahasiswa
1. Mahasiswa dapat menentukan pelaksanaan proses pembelajaran di
SMP Saraswati Singaraja
2. Mahasiswa dapat mengetahui keberhasilan pembelajaran siswa SMP
Saraswati Singaraja dengan menggunakan model pembelajaran yang
ditawarkan.
3. Dapat lebih mengenal proses belajar mengajar sehingga memberikan
pengalaman yang akan menunjang profesi penulis sebagai calon guru.
4. Memantapkan dalam menyusun administrasi keguruan seperti
menghitung minggu efektif, membuat program tahunan, program
semester, dan rancangan perencanaan pembelajaran.
1.4.2 Bagi Sekolah Mitra
1. Mengembangkan potensi sekolah berdasarkan berbagai saran-saran
yang terdapat pada laporan.
2. Memperbaiki pengelolaan sekolah berdasarkan berbagai saran-saran
yang terdapat pada laporan.
6
1.4.3 Bagi Lembaga Universitas Pendidikan Ganesha
1. Dapat membentuk tenaga guru yang profesional dan inovatif serta
dapat memahami format ideal pembentukan tenaga profesional sesuai
dengan kebutuhan sekolah dan tuntutan perkembangan zaman.
2. Sebagai kajian dalam kegiatan-kegiatan yang serupa pada masa-masa
yang akan datang.
3. Dapat menjalin kerjasama yang lebih erat dengan pihak sekolah mitra
untuk mencetak guru yang profesional yang penuh daya inovatif
dalam mengemban tugasnya.
4. Dapat mengembangkan dan mengujicobakan berbagai pembelajaran
inovatif melalui mahasiswa yang melaksanakan kegiatan PPL, untuk
mengetahui kelebihan dan kelemahannya untuk selanjutnya diambil
langkah-langkah perbaikan.
7
II. HASIL TEMUAN PPL DAN PEMBAHASAN
2.1 Hasil Temuan
2.1.1 Pelaksanaan Proses Pembelajaran di SMP Saraswati Singaraja
8
Tabel 1. Jadwal Tetap Mengajar Mahasiswa praktikan PPL-Real
9
Sabtu 07.15 – 12.25 WITA Jalan Santai atau Senam
EKSTRA
(Marching Band dan
Pramuka)
10
kebutuhan dan kemampuannya. Bahan ajar tersebut harus mengandung nilai
fungsional, praktis, serta disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan
lingkungan, sekolah, dan daerah. Oleh karena itu, kegiatan pembelajaran
harus terorganisasi melalui serangkaian kegiatan tertentu dengan
menggunakan strategi yang tepat.
Dengan menggunakan model, pendekatan dan metode dalam mengajar
maka tentunya pembelajaran akan belangsung secara efektif. Akan tetapi
dalam pemiliham model pembelajaran sebagai seorang guru hendaknya
menyesuaikan dengan materi dan kemampuan siswa dalam menyerap materi
yang diberikan. Model pembelajaran diartikan sebagai prosedur sistematis
dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar.
Jadi model pembelajaran adalah kerangka konseptual yang melukiskan
prosedur yang sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk
mencapai tujuan belajar tertentu, dan berfungsi sebagai pedoman bagi para
perancang pembelajaran dan para pengajar dalam merencanakan dan
melaksanakan aktivitas belajar mengajar.
Pendekatan pembelajaran adalah cara yang ditempuh guru dalam
pelaksanaan agar konsep yang disajikan bisa beradaptasi dengan siswa. Pada
dasarnya guru adalah seorang pendidik Metode pembelajaran merupakan
sebuah kata yang merujuk pada cara yang akan digunakan untuk mencapai
sebuah tujuan yang diharapkan. Dan jika dikaitkan dengan proses
pembelajaran maka definisi metode pembelajaran dapat diartikan sebgai suatu
cara yang dipilih oleh pendidik untuk mengoptimalkan proses belajar
mengajar yang bertujuan untuk mencapai tujuan pembelajaran yang
diharapkan. Metode pembelajaran memiliki peran penting dalam proses
pembelajaran, selain agar proses belajar mengajar tidak membosankan,
peserta didik juga akan semakin mudah mencerna materi yang diberikan.
Lembar kerja siswa merupakan salah satu jenis media pembelajaran yang
dapat membantu proses pembelajaran yang digunakan untuk mengarahkan
siswa dalam mengikuti pelajaran dengan mancari jawaban sendiri. Dalam
kurikulum KTSP yang berlaku di SMP Saraswati Singaraja untuk kelas VII,
lembar kerja siswa dibuat merupakan salah satu media pembelajaran yang
11
sangat penting. Secara umum LKS merupakan perangkat pembelajaran
sebagai pelengkap atau sarana pendukung pelaksanaan rencana pembelajaran
(RPP).
Media pembelajaran merupakan suatu alat yang bisa membentu siswa
lebih memahami materi yang akan disampaikan, selain itu dengan
menggunakan media dalam mengajar maka secara tidak langsung mengajak
siswa untuk berpikir secara nyata terhadap materi yang akan disampaikan
dengan kata lain siswa tidak menghayal terhadap benda yang dimaksudkan
terkait materi tersebut
Setiap melaksanakan kegiatan belajar mengajar agar dilengkapi dengan
media yang sesuai dengan materi pembelajaran yang disampaikan sehingga
dapat menciptakan proses belajar mengajar yang kondusif. Karena dengan
penggunaan media akan menarik perhatian siswa, membantu untuk
mempercepat pemahaman dalam proses pembelajaran, memperjelas
penyajian pesan agar tidak bersifat verbalistis (dalam bentuk kata-kata tertulis
atau lisan), pembelajaran lebih komunikatif dan produktif, menghilangkan
kebosanan siswa dalam belajar, meningkatkan motivasi siswa dalam
mempelajari sesuatu/ menimbulkan gairah belajar, serta meningkatkan kadar
keaktifan/ keterlibatan siswa dalam kegiatan pembelajaran. Media
pembelajaran yang dapat digunakan dalam proses pembelajaran IPA yaitu:
alat peraga dan media berupa power point.
2.1.3 Kondisi Lingkungan Sekolah
Sekolah SMP Saraswati Singaraja terletak di Jalan Bisma No.4 Singaraja.
SMP Saraswati merupakan sekolah swasta yang berbentuk yayasan. Kelas
yang terdapat di sekolah ini ialah terdiri dari 4 kelas yaitu 1 kelas VII, 1 kelas
VIII dan kelas IX terdiri dari 2 kelas. Semakin menurunnya jumlah siswa siwi
di sekolah ini karena sebagian masyarakat berfikir sekolah negeri lebih bagus
dan fasilitasnya lebih lengkap dibandingkan sekolah swasta. Maka dari itu
masayarakat berbondong-bondong mengajak anaknya untuk sekolah Negeri.
Kondisi Lingkungan Sekolah SMP Saraswati singaraja fasilitasnya sudah
lengkap dan ruang kelasnya juga sudah nyaman karena setiap kelas
dilengkapi dengan kipas angin sehingga siswa tidak merasa kepanasan pada
12
proses pembelajaran berlangsung. Namun di sekolah SMP Saraswati
Singaraja belum terdapatnya LCD dan Proyektor di dalam kelas karena alat
tersebut sudah rusak. Tidak adanya alat media pembelajaran tersebut
membuat tenaga pendidik susah untuk menjelaskan di dalam kelas. Sehingga
proses pembelajaran masih menggunakan sistem manual seperti masih
menjelaskan dan menggunakan papan tulis. Sehingga Guru lebih banyak
menjadi fasilitas. SMP Saraswati Singaraja Sebelum memulai pelajaran guru
harus mampu memanajemen ruang kelas dan lingkungan belajar siswa,
sehingga dengan kelas yang nyaman dapat mampu meningkatkan konsentrasi
dalam belajar dan siswa dapat menerima pelajaran atau materi yang
disampaikan dengan baik dan juga Sekolah ini mempunyai prinsip yaitu
mendepankan sikap siswa dapat beretika berdasarkan budi pekerti.
2.1.4 Permasalahan yang Ditemukan
Berdasarkan hasil observasi awal dan diskusi intensif bersama dengan
guru IPA SMP Saraswati Singaraja melalui kegiatan Program Pengalaman
Lapangan (PPL-Real) Undiksha 2018 diperoleh motivasi, minat, dan aktivitas
siswa dalam proses pembelajaran khususnya siswa kelas VIII A masih rendah
pada sebagian siswa. Rendahnya motivasi siswa dapat terlihat dari aktivitas
siswa dalam mengajukan pertanyaan dan menjawab, meskipun proses
pembelajaran selama ini telah menggunakan metode mengajar diskusi
berbantuan lembar kerja siswa (LKS) serta dalam proses pembelajaran masih
ada siswa yang bercanda.
Adapun Standar Kompetensi pembelajaran untuk kelas VIII di semester
ganjil yang mengacu pada kurikulum KTSP (revisi) adalah (1)Memahami
berbagai sistem dalam kehidupan manusia; (2)Memahami sistem dalam
kehidupan tumbuhan; (3)menjelaskan konsep partikel materi; (4)Memahami
kegunaan bahan kimia dalam kehidupan. Materi pembelajaran pada
kurikulum KTSP dinilai cukup sulit untuk dipahami oleh siswa. Hal ini
menyebabkan siswa malas untuk membaca buku karena tidak memahami
materi tersebut. Sifat malas yang meningkat mengakibatkan pembelajaran
kurang optimal. Dengan demikian, perlu dilakukan pembelajaran dengan
13
metode yang inovatif dan penyampaian materi yang lebih sederhana sehingga
dapat meningkatkan daya tarik, kreativitas, dan pemahaman siswa.
Melalui wawancara langsung dengan guru pamong dan wawancara
dengan guru model mata pelajaran IPA serta melalui pengalaman penulis
dalam menjalankan kegiatan mengajar terbimbing dan mandiri, penulis
menmukan beberapa masalah saat proses pembelajaran khususnya di kelas
VIII A yaitu: (1) tingkat pengetahuan yang dimiliki siswa bervariasi,
sehingga ketika terjadi proses diskusi yang mendominasi hanya yang
memiliki tingkat pengetahuan yang lebih sedangkan siswa yang memiliki
pengetahuan menengah akan berperan sebagai pendengar dan hanya akan
mengandalkan temannya yang pintar saja; (2) ada beberapa siswa yang
kurang menyenangi materi yang sedang dibelajarkan; (3) ada beberapa siswa
yang sering menimbulkan keributan sehingga mengganggu jalannya diskusi.
Selain itu, melalui wawancara dengan beberapa siswa, penulis mengetahui
bahwa siswa enggan bertanya apabila ada hal yang kurang dimengerti akibat
malu dan gengsi. Akibat hal tersebut ada beberapa siswa yang jarang bertanya
pada saat proses pembelajaran berlangsung. Adapun kendala dan masalah
yang dihadapi secara umum pada saat proses pembelajaran di kelas VIII A
adalah sebagai berikut.
1. Siswa belum terbiasa belajar mandiri
Siswa kurang terbiasa untuk belajar mandiri ini dimaksudkan siswa
masih ribut jika guru tidak bisa mengajar dan siswa hanya diberikan tugas
untuk dikerjakan pada mata pelajaran tersebut. Masalah yang dilihat yaitu
siswa masih kurang aktif dalam mengerjakan tugas tersebut. Selain itu Siswa
belum berinisiatif mempelajari materi terlebih dahulu di rumah. Hal ini
diakibatkan siswa belum mempunyai rasa ketertarikan pada mata pelajaran
IPA, sehingga mereka lebih memilih untuk menunggu penjelasan dari
guru.Selain itu juga buku-buku pelajaran siswa seperti buku paket masih
diletakkan di dalam kolong bangku sekolah dan siswa hendak membawa
mereka ke rumah karena berat. Ini yang mengakibatkan siswa belum terbiasa
belajar mandiri karena buku paket seperti mata pelajaran IPA diletakkan di
sekolah dan hendak dipelajari dirumah.
14
2. Kemampuan Siswa yang Belum Merata
Dalam proses belajar mengajar terdapat siswa yang membutuhkan
bimbingan secara individu dalam belajar dan kurang menyukai belajar
berkelompok. Hal ini dikarenakan siswa dalam satu kelas memiliki
kemampuan kognitif yang bervariasi, sehingga apabila diminta membentuk
kelompok (4-5 orang) dalam belajar, siswa dengan kognitif yang kurang akan
merasa tertinggal dan tentu saja mereka akan malu untuk menanyakan lebih
lanjut materi yang kurang dipahami.
3. Kurangnya kesadaran siswa dalam mencatat materi penting yang
disampaikan guru
Selama proses kegiatan pembelajaran berlangsung baik dalam mengajar
terbimbing maupun mandiri penulis menemukan kendala ataupun masalah
dalam menlaksanakan proses belajar mengajar. Masalah yang paling terlihat
adalah Kurangnya kesadaran siswa dalam mencatat materi penting yang
disampaikan guru. Hal ini dikarenakan jam pelajaran IPA yang berlangsung
di SMP Saraswati pada kelas VIII A, mendapatkan jam paling terakhir
contohnya pada hari kamis aitu jam 6 sampai 7 (jam 11.00- 12.20 WITA) .
Hal ini kemungkinan menjadi penyebab malasnya siswa dalam mencatat
materi yang penting sehingga siswa akan mulai jenuh pada saat-saat jam
siang.
4. Kurangnya kesadaran siswa dalam mengikuti proses pembelajaran
secara tertib.
Selama proses kegiatan pembelajaran berlangsung baik dalam mengajar
terbimbing maupun mandiri penulis menemukan kendala ataupun masalah
dalam melaksanakan proses belajar mengajar. Masalah yang paling terlihat
adalah kurangnya kesadaran siswa dalam mengikuti proses pembelajaran
secara tertib. Hal ini dikarenakan kebanyakan siswa di kelas VIII A sering
bercanda dan kurangnya motivasi dalam belajar.
5. Kurangnya motivasi siswa dalam menyelesaikan tugas sekolah
Pemberian tugas di luar jam sekolah bertujuan untuk mengevaluasi hasil
belajar terhadap kegiatan pembelajaran yang sudah berlangsung di sekolah.
Mengingat permasalahan yang ditemukan oleh penulis bahwa motivasi siswa
15
dalam mengikuti pembelajaran masih kurang maka sangat penting
diberikannya tugas di rumah. Karena dengan pemberian tugas di rumah maka
tentunya siswa mempunyai keinginan untuk belajar dan membaca buku
terkait materi yang diberikan. Namun hal tersebut masih juga belum bisa
berjalan maksimal. Masih kebanyakan siswa yang kurang memiliki motivasi
dalam mengerjakan tugas. Tugas yang harusnya terselesaikan tepat waktu dan
dikumpulkan tetapi ada beberapa siswa yang belum mengumpulkan tugas.
Berdasarkan pengalaman penulis di kelas, sekitar 75% siswa sudah rajin
mengumpulkan tugas individu, namun sisanya sangat sulit untuk disuruh
mengumpulkan tugas. Setelah ditelusuri, ternyata beberapa siswa merasa
jenuh dengan pemberian tugas yang bukan hanya dari guru IPA, tetapi dari
mata pelajaran lainnya sehingga membuat tugas siswa menumpuk. Selain
pemberian tugas individu, dalam pembuatan tugas kelompok siswa juga
masih malas dalam mengerjakannya. Selama proses belajar mengajar
berlangsung masih banyak ditemukannya siswa yang hanya mengandalkan
temannya saja, dengan alasan bahwa rumah siswanya jauh dengan temannya.
6. Kurangnya kedisiplinan siswa masuk kelas pada saat jam belajar
berlangsung
Temuan permasalahan di kelas VIII A pada tahap pendahuluan atau
persiapan pembelajaran adalah banyak peserta didik yang belum berada di
ruang kelas pada saat bel tanda masuk kelas berbunyi. Banyak peserta didik
yang masih berkeliaran sehingga menyebabkan guru praktikan membutuhkan
waktu yang lebih lama untuk mempersiapkan peserta didik agar siap
menerima pembelajaran. Saat pelaksanaan pembelajaran, fokus peserta didik
cukup sulit untuk dipertahankan agar tetap berkonsentrasi pada pelajaran
karena banyak peserta didik yang berkeliaran saat pembelajaran dengan
alasan meminjam tipe x, meminjam penggaris, dan keseringan pergi ke toilet
dengan berbagai alasan, serta keaktifan peserta didik yang kurang merata di
kelas dari satu peserta didik dengan peserta didik lainnya. Selain itu dalam
melaksanakan puja trisandya banyak peserta didik yang tidak melakukan atau
melaksanakan dengan baik. Hal tersebut adalah sebuah fakta yang ditemui
penulis ketika melakukan kegiatan belajar mengajar di kelas VIII A. Selain
16
itu penulis juga menemukan beberapa masalah lainnya di kelas VIII A di
antaranya:
1. Peserta didik tidak fokus dalam mengikuti proses belajar mengajar
2. Kurangnya minat dan partisipasi peserta didik dalam belajar
3. Kondisi kelas yang gaduh/ribut ketika mengikuti pembelajaran di kelas
4. Kurangnya sikap disiplin dan rasa hormat peserta didik kepada guru yang
mengajar
Berbagai permasalahan diatas dapat dilihat dari berbagai fakta seperti
peserta didik berbicara dengan temannya ketika guru menjelaskan materi,
peserta didik sengaja menggangu temannya yang sedang belajar. Kondisi
seperti ini secara tidak langsung berpengaruh pada hasil belajar peserta didik,
terbukti ketika diberikan ulangan harian atau tugas, nilai yang diperoleh rata –
rata di bawah KKM. Hanya segelintir peserta didik yang memperoleh nilai di
atas KKM.
Permasalahan – permasalahan di atas juga terlihat ketika penulis
melakukan observasi terhadap beberapa guru model diantaranya:
a. Guru Model I
Nama : Gusti Ayu Oka Utami, S.Pd
Mata Pelajaran yang diajarkan : IPA terpadu
Kelas model : VIII A
b. Guru Model II
Nama : Made Suwariani, S.Pd
Mata Pelajaran yang diajarkan : IPS terpadu
Kelas model : VII A
c. Guru Model III
Nama : Made Kari Astini, S.Pd
Mata Pelajaran yang diajarkan : Bahasa Bali
Kelas model : IX A
17
7. Media pembelajaran yang masih terbatas
Media pembelajaran merupakan alat yang sangat penting dalam proses
belajar mengajar. Dengan adanya media pembelajaran maka siswa akan
lebih mudah dalam memahami materi yang disampaikan. Selain itu bagi
guru juga akan lebih jelas dalam menyampaikan materi. Media
pembelajaran dapat berupak media audio, visual, dan audio-visual. Di
SMP Saraswati Singaraja hanya terdapat 2 LCD dan keduanya menurut
Kepala Sekolah SMP Saraswati Singaraja semua jamuran dan rusak karena
sudah terlalu lama tidak pernah digunakan , sehingga dalam proses
pembelajaran tidak bisa mengggunakan media Power Point dan diharuskan
menggunakan media tulis seperti menulis di Papan tulis dan menggunakan
buku ajar serta menggunakan Lembar kerja siswa.
2.2 Solusi yang Ditawarkan
Berdasarkan permasalahan yang telah dipaparkan sebelumnya, adapun solusi
yang umumnya sudah dilakukan oleh penulis adalah sebagai berikut.
1. Siswa belum terbiasa belajar mandiri
Untuk mengatasi permasalahan kurang aktifnya siswa untuk mempelajari
materi secara mandiri di rumah penulis melakukan kegiatan diskusi atau
tanya jawab kepada siswa dengan cara memberikan point setiap siswa yang
mau aktif menjawab dan bertanya, kegiatan ini dilakukan sebelum
pembelajaran pokok dimulai. Kegiatan mancing poin ini dapat meningkatkan
motivasi siswa untuk belajar terlebih dahulu di rumahnya. Pada kegiatan
mancing poin ini dilakukan proses tanya jawab terkait materi ajar, dimana
siswa yang mampu menjawab dengan tepat dan benar akan memeroleh poin
tambahan yang berguna untuk menambah nilai mereka.
2. Kemampuan Siswa yang Belum Merata
Untuk mengatasi permasalahan adanya rasa malu bertanya pada siswa
yang memiliki kemampuan kognitif pada saat berdiskusi khususnya adalah
dengan memanfaatkan siswa-siswa yang memiliki kemampuan kognitif yang
lebih sebagai seorang tutor. Guru memberikan tanggung jawab pada siswa
yang memiliki kemampuan kognitif yang lebih untuk membantu temannya
yang kurang. Kemampuan setiap siswa memang berbeda-beda, namun
18
dengan menumbuhkan motivasi terhadap siswa, membuat siswa merasa
senang saat mengikuti pelajaran IPA diharapkan nilai siswa mengalami
peningkatan daripada sebelumnya. Adapun solusi yang dapat penulis
tawarkan ialah sebagai berikut.
a. Memberikan apersepsi pada awal pembelajaran
Apersepsi berarti penghayatan tentang segala sesuatu yang menjadi
dasar untuk menerima ide-ide baru. Secara umum fungsi apersepsi dalam
kegiatan pembelajaran adalah untuk membawa dunia siswa ke dunia guru.
Apersepsi di awal pembelajaran biasanya disampaikan berupa pengalaman
yang pernah dihadapi siswa lalu melanjutkannya dengan sebuah pertanyaan
yang membuat siswa tersebut penasaran dan ingin tahu terhadap jawaban dari
pertanyaan apersepsi. Jawaban itu baru dapat diketahui setelah mereka
mempelajari materi yang selanjutnya dibawakan oleh guru. Proses ini akan
menumbuhkan motivasi awal siswa untuk mengikuti pembelajaran.
b. Penggunaan media pembelajaran yang menarik bagi siswa
Dalam pemilihan media pembelajaran, guru sebaiknya
mempertimbangkan karakter siswa. Untuk siswa SMP yang masih dalam
kategori anak-anak menuju remaja, sebaiknya media pembelajaran yang
berupa Power point dibuat dengan tampilan yang semenarik mungkin namun
tidak berlebihan agar perhatian siswa tertuju pada media pembelajaran. Media
Power point yang baik adalah media yang hanya menampilkan pokok materi,
bukan power text, hal ini akan menarik perhatian seluruh siswa bukan hanya
mengarah ke power point tetapi juga mengarahkan perhatian siswa ke guru
saat menjelaskan materi pokok yang ada di power point. Dengan
menampilkan media pembelajaran yang menarik, siswa diharapkan akan
merasa senang memperhatikan dan mengikuti proses pembelajaran.
c. Menghidupkan interaksi siswa dengan siswa dan guru dengan
siswa
Interaksi yang beragam mencegah kebosanan siswa dalam mengikuti
pembelajaran. Interaksi guru dengan siswa sudah dilaksanakan melaui metode
ceramah dan pemberian interaksi. Interaksi siswa dengan siswa dapat
19
dilaksanakan dengan pengadaan LKS dan pengadaan diskusi kelompok.
Keuntungan lain dari adanya diskusi kelompok di kelas adalah :
1. Mendorong siswa kurang aktif atau siswa yang pemalu untuk
menyampaikan pendapatnya di dalam kelompok diskusi.
2. Mendorong seluruh anggota di dalam anggota kelompok untuk
aktif mencari informasi sehingga mereka mengalami proses belajar
secara langsung.
3. Mendorong siswa berpikir kritis dalam menemukan jawaban LKS
kelompok.
4. Terciptanya diskusi yang dilewati dengan saling bertukar pikiran,
saling melengkapi pengetahuan serta menemukan pemecahannya
bersama-sama.
Namun apabila dalam diskusi, masih saja ada siswa yang kurang aktif,
maka solusi yang dapat penulis tawarkan adalah :
1. Mengarahkan setiap kelompok untuk membagi anggota
kelompoknya dalam pekerjaan kelompok sebagai penulis, pencari
informasi jawaban sesuai dengan nomor soal.
2. Menyuruh ketua kelompok untuk mencatat anggota kelompoknya
yang kurang aktif, hal ini adalah ancaman kecil untuk siswa agar
ikut bekerja di dalam kelompok.
3. Sesempat mungkin menunjuk siswa yang kurang aktif dalam
kelompok untuk menyajikan hasil diskusinya, setidaknya dengan
tindakan ini akan membuat siswa tersebut terdorong untuk aktif.
d. Mendukung dan menghargai setiap partisipasi siswa dalam proses
pembelajaran
Perhatian kepada siswa berupa dukungan dan penghargaan akan
menumbuhkan pandangan postif siswa terhadap mata pelajaran. Maka
dari itu, jangan lupa untuk memberi dukungan baik berupa kata-kata
ataupun bahasa tubuh, contohnya setelah siswa menjawab soal, guru
dapat memberikan penghargaan dengan menyuruh siswa lain bersama-
sama memberikan tepuk tangan kepada siswa yang sudah berhasil
menjawab. Selain itu dapat memberikan kata-kata yang mendorong
20
motivasi siswa seperti “bagus nak”, “terimakasih nak”, “jangan
menyerah ayo dicoba lagi”, “tepat sekali”. Maka kata-kata tersebut akan
terus diingat siswa dan mendorong siswa untuk aktif berpartisipasi lagi
dipertemuan selanjutnya karena merasa dihargai dan didukung oleh
gurunya.
e. Membiasakan siswa untuk menyimpulkan materi pelajaran
Memberi simpulan yang menggambarkan pokok isi materi
pembelajaran yang telah dipelajari. Membuat kesimpulan tidak hanya
dilakukan oleh guru, akan tetapi oleh siswa sendiri. Kesimpulan tidak
sama dengan merangkum. Jika merangkum mungkin hanya sekedar
mengulang kembali kata atau kalimat sesuai pokok-pokok materi.
Adapaun kesimpulan berisi hal-hal yang bersifat pokok tersebut
dirumuskan dengan cara bahasa sendiri. Tujuan dari menyimpulkan
adalah untuk mengetahui seberapa jauh tujuan pembelajaran hari itu
tercapai.
f. Memberikan evaluasi sesegera mungkin
Evaluasi yang dilakukan pada saat hari itu juga setelah
menyimpulkan merupakan hasil yang real terhadap seberapa jauh siswa
itu sudah mengerti terhadap pembelajaran hai itu juga. Memberikan
eveluasi dengan menggunakan tes kecil atau quis ddi akhir pelajaran
terkait dengan materi yang diajarkan saat itu. Hal ini dimaksudkan
siswa masih mengingat materi pembelajaran yang baru saja diajarkan.
Apabila evaluasi dilakukan pada hari yang berbeda, tentu akan
mempengaruhi informasi yang sudah didapatkan oleh siswa, karena
siswa bisa saja sudah lupa dengan materi pelajaran yang sudah
diajarkan karena terganggu dengan tuntutan mata pelajaran lainnya.
3. Kurangnya kesadaran siswa dalam mencatat materi penting yang
disampaikan guru
Salah satu cara untuk mengatasi permasalahan ini adalah dengan cara
menggunakan model dan metode pembelajaran yang cocok untuk
diterapkan. Pada saat melaksanakan tugas di lapangan penulis
menggunakan model pembelajaran CTL dan Inquiry . Dengan
21
menerapkan model pembelajaran ini maka tentunya siswa akan dituntut
untuk mencatat materi yang penting. Hal ini dikarenakan model
pembelajaran ini cenderung menuntut siswa untuk memecahkan
permasalahan sendiri dan melakukan penyelidikan terhadap materi yang
dibahas. Dalam hal ini guru hanya berperan sebagai fasilitator saja.
Model pembelajaran adalah suatu perencanaan atau suatu pola yang
digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran di kelas
atau pembelajaran tutorial dan untuk menentukan perangkat-perangkat
pembelajaran, termasuk di dalamnya buku-buku, film, komputer,
kurikulum, dan lain-lain. Setiap model pembelajaran mengarahkan kita ke
dalam desain pembelajaran untuk membantu peserta didik sedemikian
rupa sehingga tujuan pembelajaran tercapai (Joyce dalam Trianto, 2007).
4. Kurangnya motivasi siswa dalam menyelesaikan tugas sekolah
Pada suatu waktu, tentu ada saja siswa yang kurang disiplin atau kurang
berpartisipasi dalam kegiatan pembelajaran. Hal ini dapat diatasi dengan
memberikan perhatian khusus terhadap siswa tersebut (dalam artian
positif). Misalnya dengan menunjuk siswa secara acak untuk
menyampaikan idenya. Selain itu perlu disampaikan ke siswa bahwa ada
penilaian kedisiplinan dan sikap lainnya selama pembelajaran.
Kemudian terkait kemalasan siswa dalam mengumpulkan tugas, jadi
setiap akhir pelajaran tidak perlu sering diberikan tugas berupa tugas
individu, nilai tugas dapat diambil dari nilai LKS kelompok yang
dikerjakan di kelas. Pengambilan nilai tugas yang berselang-seling antara
tugas individu dan LKS kelompok akan membuat variasi penugasan untuk
siswa. Tugas tidak selalu dalam bentuk jawaban atas pertanyaan yang
diberikan, tetapi dapat berupa tugas menggambar organ, praktek, dan tugas
kliping.
5. Media pembelajaran yang masih terbatas
Terkait dengan keterbatasan media pembelajaran, diharapkan sekolah
mampu melakukan pengadaan media pembelajaran khususnya di
laboraturium IPA seperti tabel lambang unsur, mikroskop, dan alat yang
membantu proses praktikum seperti preparat, objeck glass, cover glass dll.
22
Serta menyiapkan alat media pembelajaran seperti LCD dan proyektor
sehingga proses pembelajaran dikelas bisa berjalan dengan bagus dan
siswa lebih cepat memahami materi yang diajarkan oleh guru seperti guru
memberikan Power point dan dan video yang menarik terkait dengan
materi yang diajarkan.
6. Kurangnya kedisiplinan siswa masuk kelas pada saat jam belajar
berlangsung
Kurangnya kedisiplinan siswa masuk kelas pada saat jam belajar
berlangsung ini dapat diatasi dengan memberikansanksi kepada siswa yang
terlambat ke dalam kelas yaitu dengan menganggap siswa tersebut tidak
hadir dalam mata pelajaran tersebut jika siswa telat masuk ke kelas. Solusi
yang dapat ditawarkan oleh penulis untuk mengatasi berbagai
permasalahan dalam proses belajar mengajar dikelas VIII A ialah sebagai
berikut:
a. Peserta didik yang tidak fokus ketika kegiatan belajar berlangsung
(bercanda/berkelahi dengan teman) diatasi dengan memberikan teguran
dan nasihat agar mereka kembali fokus belajar. Disampaing itu untuk
memusatkan perhatian peserta didik maka guru mengaitkan materi
pembelajaran dengan kehidupan sehari – hari.
b. Kurang minatnya peserta didik terhadap mata pelajaran. Hal ini juga
dipengaruhi oleh paradigma bahwa pelajaran matematika itu sulit sehingga
minat belajar matematika menjadi rendah. Maka guru mengkemas
pembelajaran menjadi menarik dengan mengaitkan materi dengan
kehidupan sehari-hari atau yang berkaitan dengan lingkungan mereka.
Selain penggunaan media berupa alat peraga dapat membantu minat
peserta didik untuk belajar matematika.
c. Kondisi kelas yang kurang disiplin dan rasa hormat peserta didik kepada
guru diatasi dengan menanamkan nilai – nilai karakter bangsa. Caranya
ialah dengan memberikan wejangan atau nasihat – nasihat yang dapat
menumbuhkan kesadaran peserta didik untuk berperilaku disiplin dalam
segala hal termasuk ketika pembelajaran berlangsung. Penanaman sikap
disiplin ini dilakukan di sela sela pelajaran.
23
2.3 Pembahasan
2.3.1 Pembahasan Kegiatan Mahasiswa PPL-Real
a. Permasalahan yang ditemukan
Secara keseluruhan, kondisi pembelajaran di SMP Saraswati Singaraja
khususnya yang terkait dengan pembelajaran IPA di kelas VIII A sudah
berjalan secara kondusif dan baik. Meskipun terdapat beberapa temuan
permasalahan dalam proses pembelajaran. Kemampuan guru dalam
mengelola pembelajaran di kelas, sudah mampu membuat pembelajaran di
kelas dapat berjalan sesuai dengan perencanaan yang telah dibuat. Hal
penting yang perlu diperhatikan untuk perbaikan kedepannya adalah
tentang penggunaan dan pemilihan model maupun strategi pembelajaran
yang dapat membuat siswa lebih antusias dalam mengikuti pembelajaran
di kelas. Dilihat dari penjelasan tentang temuan permasalahan dalam
pembelajaran di kelas, kebanyakan permasalahan tersebut berkaitan
dengan kondisi siswa yang beberapa di antaranya masih mengalami
kejenuhan dalam mengikuti pembelajaran sehingga siswa pasif dalam
pembelajaran serta kurangnya inovasi guru dalam mengajar. Dalam proses
pembelajaran di kelas diperlukan suatu langkah kreatif yang dapat
memberikan suasana belajar kondusif bagi siswa terutama pada waktu
pertemuan siang hari dan 2 × 40 menit pelajaran berlangsung. Berdasarkan
temuan dan pengamatan langsung penulis (mahasiswa praktikan)
menerapkan model Pembelajaran yang berpusat pada peserta didik
(student centered). Learning cycle merupakan rangkaian tahap-tahap
kegiatan (fase) yang diorganisasi sedemikian rupa sehingga peserta didik
dapat menguasai kompetensi-kompetensi yang harus dicapai dalam
pembelajaran dengan jalan berperan aktif. Dari pendapat yang
dikemukakan tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa model
pembelajaran learning cycle berpusat pada peserta didik sehingga peserta
didik secara aktif menemukan konsep sendiri. Untuk mewujudkan hal
tersebut, learning cycle terdiri atas tahapan-tahapan yang terorganisir
sehingga pemahaman peserta didik terorganisir dengan baik.
24
Keberhasilan pembelajaran diukur dari tercapainya kompetensi yang
mesti dikuasai oleh peserta didik. Semakin tinggi penguasaan konsep
siswa terhadap topik yang diajarkan, maka semakin tinggi pula
keberhasilan dari pembelajaran tersebut. Penguasaan konsep siswa pada
proses pembelajaran diukur melalui hasil belajar siswa.
25
Menurut teori pembelajran kontekstual, pembelajaran terjadi hanya
ketika siswa (peserta didik) memproses informasi atau pengetahuan baru
sedemikian rupa sehingga dapat terserap kedalam benak mereka dan
mereka mampu menghubungannya dengan kehidupan nyata yang ada di
sekitar mereka. Pendekatan ini mengasumsikan bahwa pikiran secara
alami akan mencari makna dari hubungan individu dengan linkungan
sekitarnya.
Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran kurikulum KTSP pada materi
Partikel Materi dan Bahan kimia dalam kehidupan sehari-hari sangat
cocok digunakan model ini. Pendekatan yang digunakan pada proses
pembelajaran ini yaitu Pendekatan Learning cycle merupakan rangkaian
tahap-tahap kegiatan (fase) yang diorganisasi sedemikian rupa sehingga
peserta didik dapat menguasai kompetensi-kompetensi yang harus dicapai
dalam pembelajaran dengan jalan berperan aktif (Ngalimun, 2014). Dari
pendapat yang dikemukakan tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa
model pembelajaran learning cycle berpusat pada peserta didik sehingga
peserta didik secara aktif menemukan konsep sendiri. Untuk mewujudkan
hal tersebut, learning cycle terdiri atas tahapan-tahapan yang terorganisir
sehingga pemahaman peserta didik terorganisir dengan baik. Pada
Learning cycle kemudian dikembangkan menjadi learning cycle 5 fase
(learning cycle 5E). Pada learning cycle 5 fase, ditambahkan engagement
sebelum eksploration dan ditambahkan pula tahap evaluation pada bagian
akhis siklus. Pada model ini, tahap concept introduction dan concept
aplication masing-masing diistilahkan menjadi explaination dan
elaboration (Ngalimun, 2014).
Model pembelajaran Contextual Teaching and Learning yang
digunakan dalam kegiatan proses belajar mengajar di kelas VIII A pada
mata pelajaran IPA karena mampu menarik minat siswa untuk
memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari yang menarik. Model
ini juga sesuai dengan kurikulum KTSP.
26
2) Model Pembelajaran Inquiri .
Model pembelajaran Inquiri merupakan proses pembelajaran yang
didasarkan pada pencarian dan penemuan melalui proses berpikir yang
sistematis. Model pembelajaran ini didasarkan pada teori bahwa
pengetahuan bukanlah sejumlah fakta hasil dari mengingat, akan tetapi
hasil dari proses menemukan sendiri. Pada proses pembelajaran dengan
menggunakan model Inquiry menggunakan pendekatan saintifik. Model
saintifik memiliki beberapa langkah-langkah dalam proses pembelajaran 5
langkah yaitu di singkat dengan 5M ( Mengamati (observing), Menanya,
Mengumpulkan Informasi / Mencoba, Menalar / Mengasosiasi,
Mengkomunikasikan). Pendekatan ini sangat cocok untuk materi jaringan
tumbuhan, Fotosintesis, Gerak pada Tumbuhan dan Hama dan Penyakit
pada tumbuhan. Pendekatan Saintifik yaitu sangat diperlukan proses
pembelajaran di kelas VIII A karena disini ditekankan yaitu mempelajari
di dalam kehidupan sehari-hati.
Model pembelajaran ini lebih mengedepankan kepada aktivitas siswa
dalam 5M ( Mengamati (observing), Menanya, Mengumpulkan
Informasi/Mencoba, Menalar/Mengasosiasi, Mengkomunikasikan).
Pembelajaran Inquiry atau saintifik ini merupakan strategi pembelajaran
yang mengutamakan adanya kerjasama antar siswa dalam kelompok untuk
mencapai tujuan pembelajaran. Para siswa yang dibagi ke dalam kelompok
kecil dan diarahkan untuk mempelajari materi pelajaran yang telah
ditentukan. Dengan penerapan model pembelajaran ini maka siswa dapat
terlibat secara aktif dalam proses berfikir secara kritis dan memecahkan
sebuah masalah dalam kegiatan-kegiatan belajar. Dalam hal ini sebagian
besar pembelajaran akan berpusat pada siswa, yakni mempelajari materi
pelajaran serta berdiskusi untuk memecahkan masalah.
b. Pelaksanaan PPL-Real
Proses pelaksanaan PPL-Real yang diprogramkan oleh LPPPL
Universitas Pendidikan Ganesha, pada umumnya berlangsung secara
bertahap. Tahap yang paling awal adalah mahasiswa yang akan mengikuti
program ini harus melakukan pendaftaran ke LPPPL dengan sistem online.
27
Mahasiswa yang dapat mengikuti program ini harus memenuhi syarat yang
telah ditentukan oleh LPPPL, yaitu sebagai berikut.
a) Telah memiliki kredit semester minimal 120 SKS.
b) Telah lulus mata kuliah micro teaching (Minimal nilai B).
c) Telah lulus PPL-Awal.
Pelaksanaan kegiatan PPL-Real di SMP Saraswati Singaraja diawali
dengan penyerahan mahasiswa PPL-Real kepada pihak sekolah oleh ketua
LPPPL, tepatnya pada tanggal 13 Agustus 2018 secara simbolis di
Auditorium Undiksha. Tanggal 14 yaitu melakukan pembekalan di
Gedung A yang berada di lingkungan FMIPA. Tanggal 15 Agustus 2018
Penyerahan simbolis PPL Real di Kabupaten Buleleng di Gedung
Kesenian. Dari kegiatan penyerahan tersebut, secara resmi mahasiswa
PPL-Real diterima oleh pihak sekolah untuk dapat melaksanakan tugas
yang berkaitan dengan program pengalaman lapangan. PPL-Real ini
dilaksanakan selama kurang lebih sepuluh minggu, yang dimulai dari
tanggal 20 Agustus 2018 sampai dengan 13 Oktober 2018.
Mahasiswa PPL-Real mulai terjun ke sekolah pada tanggal 20
Agustus 2018 dan langsung diterima oleh pihak sekolah. Pada hari
pertama di sekolah, yaitu pada tanggal 20 Agustus 2017, kami (Mahasiswa
PPL-Real) diterima oleh Kepala Sekolah SMP Saraswati Singaraja dan
berkumpul di ruang kelas. Mahasiswa PPL-Real dikumpulkan untuk
menerima sedikit pengarahan dari kepala sekolah . Adapun arahan yang
diberikan adalah sebagai berikut.
1) Mahasiswa lebih disiplin serta menyesuaikan diri dengan tata tertib
dan keadaan sekolah.
2) Lebih memperhatikan penampilan, karena merupakan calon guru yang
nantinya akan menjadi contoh pada anak didiknya.
3) Aktif berkonsultasi dengan Guru Pamong.
4) Dalam pelaksanaan PPL-Real di SMP Saraswati Singaraja, mahasiswa
diharapkan selalu hadir di sekolah pada pukul 07.00 sebelum bel pada
pukul 07.15, dan mengikuti kegiatan upacara bendera pada hari Senin
28
dan persembahyangan pada saat hari suci keagamaan serta pulang
secara bersama-sama usai kegiatan belajar mengajar selesai.
5) Sudah diterima langsung di SMP Saraswati Singaraja yaitu Kepala
Sekolah sudah menganggap PPL Real disekolah ini dengan
memanggil dengan sebutan Bapak dan Ibu sebagai resmi sudah
diterima.
Kegiatan penulis pada minggu awal yaitu observasi dan orientasi
awal. Adapun kegiatan yang penulis lakukan pada kegiatan observasi awal
yaitu menyusun dan melegalisasi program kegiatan PPL-Real, mengamati
fasilitas sekolah, mengamati keadaan guru dan siswa, mengamati fasilitas
pendukung pembelajaran (ruang kelas, perpustakaan dan lapangan),
mengenal dan berlatih membuat persiapan mengajar dan administrasi.
Pada tanggal 20 Agustus 2018, penulis melaksanakan kegiatan
observasi guru model. Ada dua guru model yang penulis observasi, yaitu
guru mata pelajaran IPS dan Bahasa Bali, . Mahasiswa PPL-Real
diharapkan dapat mengadakan pendekatan langsung dengan masing-
masing Guru Pamong yang telah ditunjuk untuk membimbing mahasiswa
PPL-Real dalam menjalankan segala aktivitas yang berhubungan langsung
dengan PPL-Real dan selanjutnya menyusun program kerja PPL-Real,
jadwal tetap, rencana kegiatan selama melaksanakan PPL, dan menulis
jurnal harian sesuai dengan format yang diberikan.
Selanjutnya penulis melaksanakan latihan mengajar, yaitu tiga minggu
latihan mengajar terbimbing dan tiga minggu latihan mengajar mandiri.
Program Pengalaman Lapangan (PPL-Real) di SMP Saraswati Singaraja
dilaksanakan mulai pukul 07.15 sampai dengan 13.10 (waktu efektif).
Dalam hal pelaksanaan Program Pengalaman Lapangan (PPL-Real)
tersebut, mahasiswa diharapkan selalu hadir setiap hari di sekolah. Jika
meninggalkan sekolah harus dengan ijin Guru Pamong, Guru Piket,
Kepala Sekolah, dan Wakasek.
Selain melaksanakan latihan mengajar, penulis juga terlibat dalam
kegiatan non mengajar. Kegiatan non mengajar yang penulis lakukan
meliputi hal-hal sebagai berikut:
29
(a) Dalam Berinteraksi Sosial
Hubungan sosial di sekolah antara mahasiswa PPL-Real dengan
kepala sekolah, para wakasek, guru pamong, dewan guru yang lain,
staf pegawai maupun dengan siswa-siswi di SMP Saraswati Singaraja
terjalin baik. Melalui interaksi sosial ini penulis dapat: (a) mengenali
karakter guru dan staf pegawai di lingkungan SMP Saraswati
Singaraja (b) mengenali karakteristik siswa di lingkungan SMP
Saraswati Singaraja, (c) menghayati dunia pendidikan pada umumnya
dan hakikat sekolah pada khususnya, serta (d) dapat merasakan
langsung suka-duka sebagai seorang pendidik.
(b) Dalam Kegiatan Lain yang Berhubungan dengan Sekolah
1. Keterlibatan dalam Kegiatan Upacara Keagamaan
Penulis terlibat dalam kegiatan upacara keagamaan terkait dengan
rahinan Saraswati, Purnama, dan Tilem. Dalam hal ini penulis ikut
serta membantu beberapa kegiatan apabila diperlukan.
2. Kegiatan Pengisian Daftar Nilai Siswa
Kegiatan ini dilaksanakan setelah melakukan penilaian hasil belajar
siswa baik berupa kuis, tugas, dan ulangan harian.
3. Kegiatan Upacara Bendera
Kegiatan upacara bendera dilaksanakan setiap hari Senin dimulai
dari pukul 07.00 WITA sampai dengan selesai di sekolah. Kegiatan
upacara bendera sangat positif dilakukan untuk meningkatkan rasa
cinta terhadap tanah air dan mengheningkan cipta untuk
mengenang jasa para pahlawan yang telah gugur di medan
pertempuran demi memperjuangkan kemerdekaan bangsa
Indonesia. Selain itu, siswa belajar mendisiplinkan diri, seperti
belajar tidak menimbulkan keributan, berbaris yang rapi,
mengenakan pakaian yang rapi, hormat kepada pembina upacara
dan sang merah putih, serta mendengarkan dan melaksanakan
amanat dari pembina upacara.
30
4. Kegiatan Ekstrakurikuler Marching band dan Pramuka
Penulis mengikuti dan membantu membina ekstrakurikuler
Marching Band dan Pramuka .Marching Band dilaksanakan selama
2 minggu sekali yaiitu hari rabu dan hari sabtu. Hari rabu latihan
pada sore hari dari jam 16.00 WITA sampai 18.00 WITA dan hari
Sabtu dilaksanakan selesai melaksanakan senam dan jalan santai.
Sedangkan Ekstrakurikuler Pramuka dilaksanakan pada hari sabtu
bergantian dengan ekstrakurikuler marching band karena
ekstrakurikuler pramuka di SMP Saraswati Singaraja untuk seluruh
siswa dari kelas 7 sampai 9 diwajibkan ikut serta ikut sedangkan
untuk ekstrakurikuler Marching Band diwajibkan untuk kelas7 saja
sedangkan kelas 8 dan 9 sudah diwajibkan untuk memilih
ektrakurikuler sesuai dengan keinginannya.
c. Mata Pelajaran yang Dibidangi
Dalam melaksanakan PPL-Real di SMP Saraswati Singaraja, penulis
mendapatkan kesempatan mengajar di kelas VIII A yaitu membimbing
mata pelajaran IPA.
Berdasarkan surat keputusan dari LPPPL, kegiatan praktek mengajar
yang dilakukan oleh penulis selama melaksanakan PPL-Real di SMP
Saraswati Singaraja , penulis dibimbing oleh seorang guru pamong dari
sekolah latihan dan seorang dosen pembimbing dari jurusan Pendidikan
Biologi, Universitas Pendidikan Ganesha. Berikut adalah data mengenai
guru pamong dan dosen pembimbing.
Nama Guru Pamong : Gusti Ayu Oka Utami,S.Pd
NIP :-
Dosen Pembimbing : Prof. Dr. Ni Putu Ristiati, M.pd.
NIP : 19500104 198003 2 001
31
Tabel 2. Jadwal Mengajar Di Kelas VIII A
JAM
SENIN SELASA RABU KAMIS JUMAT SABTU
KE-
1 VIII
2 VIII
ISTIRAHAT
ISTIRAHAT
6 VIII
7 VIII
32
model sehingga dapat dijadikan contoh atau refleksi saat penulis
melaksanakan latihan mengajar terbimbing maupun mandiri. Guru model
yang diobservasi sebanyak 2 guru dan observasi guru pembimbing, dimana
dipilih guru model berdasarkan bidang yang dipelajari penulis. Berikut
hasil pengamatan dari masing-masing guru model.
Hasil Pengamatan Guru Pembimbing
Nama Sekolah : SMP Saraswati Singaraja
Nama Guru Model : Gusti Ayu Oka Utami,S.Pd
Kelas : IX B
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam
Pokok Bahasan : Hereditas
Hari, Tanggal : Senin, 20 Agustus 2018
Jam ke : 4 sampai 5 (09.35-10.55)
Hasil Pengamatan Guru Model I
Nama Sekolah : SMP Saraswati Singaraja
Nama Guru Model : Made Suwarini, S.Pd
Kelas : VII A
Mata Pelajaran : IPS
Pokok Bahasan : Dinamika Penduduk
Hari, Tanggal : Senin, 27 Agustus 2018
Jam ke : 2 sampai 3 (08.00 sampai 09.20)
Hasil Pengamatan Guru Model II
Nama Sekolah : SMP Saraswati Singaraja
Nama Guru Model : Made Kari Astini, S.Pd.
Kelas : IX A
Mata Pelajaran : Bahasa Bali
Pokok Bahasan : Penganggen Aksara
Hari, Tanggal : Senin, 3 September 2018
Jam ke : 2 sampai 3 (08.00 sampai dengan 09.20)
1) Cara mengajar Guru Pembimbing
Pada observasi Guru Pembimbing, guru mengajar pelajaran IPA di
kelas IX B mengenai Hereditas. Hasil observasi yaitu guru membuka
33
pelajaran dengan mengucapkan salam, mendata kehadiran siswa.
Kemudian memberikan motivasi dan apersepsi kepada siswa. Dari
pertanyaan yang diajukan guru dalam apersepsi dan motivasi, guru
menggiringi siswa untuk dapat membuat tujuan pembelajarannya sendiri.
Metode yang digunakan adalah metode diskusi dan pengamatan di.
Pertama guru menjelaskan sedikit materi dan melakukan tanya jawab
terkait Materi Hereditas, kemudian menginstruksikan siswa untuk
melakukan melihat Lks yang yang ada di buku ajar dan membahasnya
bersama-sama. Setelah melakukan pengamatan siswa melakukan diskusi
kelompok, dimana pada kegiatan tersebut guru berperan sebagai
pembimbing jalannya diskusi dan memberikan tuntunan apabila siswa
menemui kesulitan atau masalah. Setelah siswa selesai melaksanakan
diskusi kelompok, kemudian soal-soal yang telah dikerjakan dibahas
melalui diskusi kelas dan setiap perwakilan kelompok mempresentasikan
hasil yang telah didiskusikan. Pada saat akhir PBM guru memberikan
kesempatan kepada siswa untuk bertanya apabila ada hal yang belum
dimengerti dan guru memberikan tanggapan terhadap pertanyaan siswa
dan mengakhiri pelajaran dengan mengucapkan salam.
2) Cara Mengajar Guru Model I
Pada guru model I, guru mengajar pelajaran IPS di kelas VII A
mengenai Sistem Dinamika Penduduk. Berdasarkan observasi, pada saat
kegiatan pendahuluan guru menyampaikan salam dan mendata kehadiran
siswa. Kemudian memberikan motivasi dan apersepsi kepada siswa.
Metode yang digunakan adalah metode diskusi dan tanya jawab. Materi
yang diberikan oleh guru model yaitu tentang Dinamika Penduduk. Pada
kegiatan awal pelajaran guru menjelaskan sedikit materi kepada siswa
terkait materi Dinamika Penduduk dengan membuat sebuah peta konsep di
papan tulis kemudian guru mengajukan sebuah pertanyaan kepada siswa
dan siswa merespon balik pertanyaan yang diberikan oleh guru. Masing-
masing siswa menjawab pertanyaan yang dilontarkan oleh guru. Guru
menyempurnakan jawaban siswa apabila jawaban perlu disempurnakan.
34
Pada akhir pelajaran guru mengakhiri pelajaran dengan mengucapkan
salam penutup.
35
Pelaksanaan kegiatan mengajar terbimbing dilaksanakan 3 minggu
PPL-Real selama 8 minggu yang dimulai dari tanggal 20 Agustus 2018
sampai dengan tanggal 13 Oktober 2018. Selama latihan terbimbing, guru
pamong senantiasa memantau pembelajaran di kelas dengan ikut serta
duduk di kelas saat penulis melakukan latihan mengajar terbimbing dan
memberikan pendapatnya mulai dari RPP dan LKS yang dibuat, metode
yang digunakan, alokasi waktu, serta pengelolaan kelas demi
meningkatkan profesionalisme mahasiswa PPL-Real sebagai calon guru.
Beberapa hal yang diberi masukan oleh guru pamong maupun dosen
pembimbing antara lain, cara mengorganisasikan dan menggunakan waktu
dalam melaksanakan pembelajaran agar sesuai dengan alokasi waktu
pembelajaran, teknis dalam menyajikan materi melalui contoh yang dekat
dengan kehidupan siswa, gaya bahasa yang digunakan, kejelasan
instrumen penilaian, kesalahan penulisan pada RPP, kiat-kiat
mengkondisikan pembelajaran di kelas agar kondusif, dan pengelolaan
kelas secara umum. Untuk itu penulis senantiasa berusaha meningkatkan
kemampuan dalam melaksanakan pembelajaran serta aktif
mengkonsultasikan permasalahan baik dengan guru pamong, dosen
pembimbing maupun dengan rekan mahasiswa PPL-Real yang lain.
b). Pelatihan Mengajar Mandiri
Setelah melaksanakan latihan mengajar terbimbing selama kurang
lebih tiga minggu dan diberikan bimbingan yang intensif, maka mahasiswa
praktikan diberikan kesempatan untuk melakukan latihan mengajar
mandiri. Latihan mengajar mandiri memiliki tahap yang hampir sama
dengan kegiatan mengajar terbimbing. Perbedaannya terletak pada
partisipasi kehadiran guru pamong dalam mengawasi mahasiswa praktikan
mengajar di kelas. Dalam latihan mengajar mandiri mahasiswa diberikan
kesempatan dan kepercayaan oleh guru pamong untuk membuat persiapan
mengajar sendiri, menentukan pengelolaan kelas, dan evaluasi. Guru
pamong tetap mengawasi mahasiswa dalam melaksanakan kegiatan belajar
mengajar namun peranan guru pamong disini hanya sebagai penilai saat
36
mahasiswa mengajar di kelas. Kegiatan mengajar mandiri ini dari tanggal
17 September 2018 sampai dengan tanggal 6 Oktober 2018.
BAB IV PENUTUP
3.1 Simpulan
Dari hasil pengamatan selama melaksanakan PPL-Real, dapat ditarik
simpulan sebagai berikut:
1. Pelaksanaan proses pembelajaran di SMP Saraswati Singaraja sudah
berjalan cukup baik. Namun kegiatan pembelajaran masih kurang
maksimal karena kurangnya motivasi dan peran aktif siswa dalam
proses pembelajaran.
2. Temuan-temuan permasalahan di SMP Saraswati Singaraja yaitu
Kemampuan siswa yang belum merata, kurangnya motivasi siswa
dalam menulis yang materi, kurangnya motivasi siswa dalam
mengerjakan tugas, serta kurangnya kedisiplinan siswa dalam
memasuki kelas secara tepat waktu kedalam kelas pada saat bel proses
pembelajaran dimulai.
3. Solusi tawaran secara umum perbaikan pembelajaran dapat dilakukan
dengan merancang RPP, penyiapan media pembelajaran, penerapan
model dan metode pembelajaran yang tepat, dan melaksanakan
evaluasi belajar. Sedangkan solusi tawaran untuk kelas dapat
37
dilakukan dengan menuntun siswa untuk mengeksplorasi
pengetahuannya dan membuat rubrik yang tegas untuk pengumpulan
tugas.
4. Salah satu dari beberapa kendala dan masalah yang telah dibahas
adalah sebagian besar siswa baik kelas VIII A umumnya sudah
menunjukkan sikap yang baik dan sopan, namun ditemukan masalah
terkait masih adanya siswa yang memiliki minat belajar yang rendah.
Selain itu adanya siswa yang malu bertanya apabila ia tidak paham
juga menjadi masalah yang krusial bagi penulis dan selalu merasa
jenuh pada saat pembelajaran berlangsung dan beralih untuk ribut di
kelas serta mengobrol dengan temannya karena jam berlangsungnya
pelajaran IPA yaitu pada siang hari sehingga siswa mulai tidak merasa
fokus untuk mengikuti proses pembelajaran.
3.2 Saran
Adapun beberapa saran yang dapat penulis berikan terhadap beberapa hal
yang dapat penulis sarankan untuk pihak-pihak yang terlibat dalam
penyelenggaraan PPL-Real Undiksha Tahun 2018. Berikut ini saran-saran
penulis sebagai peserta (mahasiswa praktikan).
a. Untuk LPPPL Universitas Pendidikan Ganesha
1. Dalam memberikan informasi, LPPPL perlu memberikan kepastian dan
kekonsistenan agar informasi yang mahasiswa dapatkan tidak tumpang
tindih dan berbeda antara pengurus LPPPL satu dengan yang lainnya.
2. Dalam sistem penilaian online yang dinilai kurang dapat menghambat
jalannya PPL-Real di sekolah latihan.
3. Dalam penyebaran mahasiswa PPL-Real seharusnya lebih merata, agar
tidak terjadi kelebihan kuota dan kekurangan kuota.
b. Untuk SMP Saraswati Singaraja
1. Guru pamong diharapkan terus mempertahankan cara membimbing
mahasiswa PPL-Real yang sudah sangat bagus, sehingga mahasiswa
PPL-Real benar-benar mendapat masukan yang bermanfaat untuk
dapat menjadi seorang calon guru profesional.
38
2. Seluruh warga sekolah baik dari Kepala Sekolah, Staf Guru, Staf
Pegawai, dan seluruh peserta didik SMP Saraswati Singaraja
hendaknya saling bekerja sama dalam meningkatkan mutu pendidikan
di sekolah agar mencapai hasil yang optimal yang berdasarkan etika
dan kedisiplinan.
c. Untuk Mahasiswa PPL-Real
1. Mahasiswa PPL-Real perlu mempersiapkan diri dengan baik dan
bersungguh-sungguh sebelum diterjunkan ke sekolah latihan. Hal itu
sangat diperlukan dalam rangka mempersiapkan diri menjadi calon
pendidik yang profesional.
2. Mahasiswa PPL-Real juga sebaiknya mempersiapkan diri dengan baik
sebelum melaksanakan pembelajaran. Menguasai keterampilan dasar
mengajar, dan mempersiapkan media dengan baik juga perlu
dilakukan agar dapat mengajar dengan maksimal.
39
DAFTAR PUSTAKA
EKSTRA
CATATAN
...................................................................................................................................................
...................................................................................................................................................
...................................................................................................................................................
...................................................................................................................................................
Scanned by CamScanner
Scanned by CamScanner
Scanned by CamScanner
Lampiran 6. Lembar Observasi Kegiatan Pembelajaran PPL-Real
LEMBAR OBSERVASI
KEGIATAN PEMBELAJARAN PPL-REAL
A. PEMBUKAAN
1. Ketika masuk kelas yang dikerjakan guru adalah:
Kegiatan yang dikerjakan guru ketika masuk ke dalam kelas ialah guru
mengucapkan salam, menanyakan kabar siswa dan membagikan tugas
yang telah dikerjakan oeh siswa. Kemudian, guru mengecek kehadiran
siswa yang tidak hadir pada hari tersebut.
2. Guru membuka pelajaran dengan cara:
Menuliskan topic pembelajaran di papan tulis yaitu materi Pengangge
Aksara Bali. Guru memberikan apersepsi kepada siswa tentang materi
yang diajarkan minggu lalu mengenai gantungan aksara
3. Apakah cara membuka pelajaran tersebut sesuai dengan materi yang akan
disajikan. Berikan alasan!
Cara membuka pelajaran guru sangat sesuai dengan materi pelajaran.
Karena pada hari tersebut, materi yang diajarkan guru yakni Penganggen
Aksara Bali. Jadi, cara membuka pelajaran guru sangat sesuai dengan
materi pelajaran.
4. Berapa menit tahap pendahuluan ini berlangsung?
Tahap pendahuluan ini berlangsung selama ± 10 menit.
5. Bagaimana perhatian siswa terhadap guru?
Perhatian siswa terhadap guru sudah baik dan terfokus. Saat guru
memberikan apersepsi dan melontarkan beberapa pertanyaan untuk
Lampiran 6. Lembar Observasi Kegiatan Pembelajaran PPL-Real
d. Sifat sabar, tekun, ulet dan penyayang guru dalam menghadiri siswa
kelas IX A.
e. Selalu senyum kepada siswa.
f. Menciptakan suasana kelas yang menyenangkan.
4. Kesan lain-lain
a. Cara guru memberikan penguatan kepada siswa sangat baik. Penguatan
negatif ataupun penguatan positif yang diberikan oleh guru tidak
menyebabkan siswa besar kepala atau takut terhadap guru tersebut.
b. Cara guru dalam memberikan bimbingan khusus kepada siswa yang
mendapat kesulitan belajar atau siswa yang belum memahami materi
pelajaran sangat baik, karena dengan memberikan bimbingan secara
personal kepada siswa tersebut, siswa akan lebih mudah memahami
materi pelajaran, sehingga siswa dengan mudah dapat mengikuti
pelajaran selanjutnya.
c. Guru sangat mampu mengelola kelas dalam proses belajar mengajar.
Lampiran 6. Lembar Observasi Kegiatan Pembelajaran PPL-Real
LEMBAR OBSERVASI
KEGIATAN PEMBELAJARAN PPL-REAL
A. PEMBUKAAN
1. Ketika masuk kelas yang dikerjakan guru adalah:
Kegiatan yang dikerjakan guru ketika masuk ke dalam kelas ialah guru
mengucapkan salam, menanyakan kabar siswa dan memeriksa tugas yang
telah dikerjakan oeh siswa. Kemudian, guru mengecek kehadiran siswa
yang tidak hadir pada hari tersebut.
2. Guru membuka pelajaran dengan cara:
Menuliskan topik pembelajaran di papan tulis yaitu materi Hereditas. Guru
memberikan apersepsi kepada siswa tentang materi yang diajarkan minggu
lalu, yakni menanyakan perbedaan gen dan kromosom.
3. Apakah cara membuka pelajaran tersebut sesuai dengan materi yang akan
disajikan. Berikan alasan!
Cara membuka pelajaran guru sangat sesuai dengan materi pelajaran.
Karena pada hari tersebut, guru menanyakan mengenai materi tentang
apakah itu kromosom dan apakah itu gen? sehingga siswa mengingat dan
mencari jawaban tentang hal itu.
4. Berapa menit tahap pendahuluan ini berlangsung?
Tahap pendahuluan ini berlangsung selama ± 10 menit.
5. Bagaimana perhatian siswa terhadap guru?
Perhatian siswa terhadap guru sudah baik dan terfokus. Saat guru
memberikan apersepsi dan melontarkan beberapa pertanyaan untuk
Lampiran 6. Lembar Observasi Kegiatan Pembelajaran PPL-Real
C. Menutup Pelajaran
1. Apa yang dilakukan guru untuk mengakhiri pelajaran?
Yang dilakukan guru untuk mengakhiri pelajaran ialah dengan cara:
e. Merangkum bersama siswa mengenai materi pelajaran yang diajarkan.
f. Memberikan evaluasi dan melakukan refleksi tentang hasil dan proses
pembelajaran yang telah terjadi.
g. Memberikan pekerjaan rumah (PR) kepada siswa agar siswa lebih
memahami materi pelajaran yang telah diajarkan.
h. Menyampaikan bahan belajar untuk pertemuan berikutnya.
2. Bagaimana cara guru menilai hasil belajar siswa?
Lampiran 6. Lembar Observasi Kegiatan Pembelajaran PPL-Real
Cara guru menilai hasil belajar siswa ialah dengan menilai siswa yang
aktif dalam pembelajaran dan siswa yang mengerjakan tugasnya dengan
baik.
3. Apa yang dilakukan guru sebelum mengakhiri pelajaran untuk pindah ke
pelajaran lain atau istirahat ?
Guru mengakhiri dengan memberikan tugas yang harus dikerjakan oleh
siswa. Setelah itu guru mengakhiri pembelajaran dengan memberikan
salam.
4. Berapa menit bagian ini berlangsung?
Bagian ini berlangsung selama 10 menit.
D. Tuliskan kesan umum Anda terhadap kegiatan pembelajaran yang anda
amati itu.
1. Suasana belajar siswa yang berhasil diciptakan guru.
d. Suasana belajar yang kondusif, disiplin, dan terarah.
e. Suasana belajar yang nyaman dan menyenangkan.
f. Suasana belajar yang santai namun tetap tegas dan tepat sasaran.
2. Kiat-kiat yang dikembangkan guru dalam mengelola pembelajaran.
Adapun kiat-kiat yang dikembangkan guru dalam mengelola pembelajaran
ialah:
c. Guru menggunakan metode atau model pembelajaran yang inovatif
untuk membangkitkan semangat belajar siswa dan membuat siswa
tidak bosan selama mengikuti pembelajaran.
d. Guru mengaitkan pelajarann dengan kehidupan nyata siswa dan
menjelaskan materi menggunakan bahasa yang jelas dan tepat. Hal ini
bertujuan membuka pikiran siswa lebih daam mengenai materi
pelajaran, sehingga siswa dengan mudah memahami materi tersebut.
3. Hal-hal yang bisa diteladani dari tampilan guru.
Yang bisa diteladani dari tampilan guru ialah:
g. Penampilan guru yang rapi dari segi pakaian. Penampilan guru yang
sederhana mencermikan guru yang rapi dalam mengajar.
h. Cara guru mengajar dengan mengaitkan materi dengan peristiwa
sehari-hari yang sering dialami siswa. Hal ini tepat untuk dilakukan,
Lampiran 6. Lembar Observasi Kegiatan Pembelajaran PPL-Real
A. PEMBUKAAN
1. Ketika masuk kelas yang dikerjakan guru adalah:
Kegiatan yang dikerjakan guru ketika masuk ke dalam kelas ialah guru
mengucapkan salam, menanyakan kabar siswa dan memeriksa tugas yang
telah dikerjakan oeh siswa. Kemudian, guru mengecek kehadiran siswa
yang tidak hadir pada hari tersebut.
2. Guru membuka pelajaran dengan cara:
Menuliskan topik pembelajaran di papan tulis yaitu materi Dinamika
Penduduk. Guru memberikan apersepsi kepada siswa tentang materi yang
diajarkan minggu lalu, yakni menanyakan pengertian dinamika penduduk.
3. Apakah cara membuka pelajaran tersebut sesuai dengan materi yang akan
disajikan. Berikan alasan!
Cara membuka pelajaran guru sangat sesuai dengan materi pelajaran.
Karena pada hari tersebut, guru menanyakan mengenai tugas materi pada
minggu lalu.Sehingga, memnungkinkan siswa untuk mengingat materi.
4. Berapa menit tahap pendahuluan ini berlangsung?
Tahap pendahuluan ini berlangsung selama ± 10 menit.
5. Bagaimana perhatian siswa terhadap guru?
Perhatian siswa terhadap guru sudah baik dan terfokus. Saat guru
memberikan apersepsi dan melontarkan beberapa pertanyaan untuk
membuka pelajaran, sebagian besar siswa sangat antusias dalam
menjawabnya. Siswa berlomba-lomba mengacungkan tangan.
6. Inti Pelajaran
1. Bagaimana cara guru menyajikan materi pokok pelajaran?
Cara guru menyajikan materi pokok pelajaran masih menggunakan metode
ceramah, kemudian dilanjutkan dengan menggunakan metode tanya jawab
dan diskusi. Penyampaian materi pokok ini dilakukan guru dari khusus ke
umum. Melalui kegiatan ceramah guru membahas materi dengan
memberikan contoh-contoh yang bersifat khusus, kemudian saat tanya
jawab guru mulai mengaitkan materi dengan kehidupan sehari-hari.
2. Selama pelajaran berlangsung, berapa kali guru bertanya kepada siswa?
Guru bertanya kepada siswa selama pelajaran berlangsung lebih dari 10
kali, karena setiap kesempatan guru pasti bertanya kepada siswa. Hal ini
bertujuan untuk mengaktifkan siswa dalam proses pembelajaran.
3. Berapa orang siswa yang mendapat kesempatan menjawab pertanyaan
guru ?
Selama proses pembelajaran berlangsung, seluruh siswa memperoleh
kesempatan untuk menjawab pertanyaan dari guru, karena guru meminta
siswa secara bergiliran menjawab pertanyaan yang diajukan oelh guru.
Selain itu guru juga sering kali menunjuk siswa untuk menjawab
pertanyaan yang diberikan. Hal ini bertujuan untuk memeratakan
kemampuan siswa dan meminimalisir siswa pasif.
4. Selama pelajaran berlangsung, apakah ada
g. Siswa yang mengajukan pertanyaan? ada/tidak ………. Orang
Pada saat membahas terkait dinamika penduduk pada mata pelajaran
IPS, terdapat siswa yang mengajukan pertanyaan. Yaitu sebanyak 2
orang siswa.
h. Siswa yang mendapat kesulitan belajar, jika ya bagaimana cara guru
membantunya?
Guru menjelaskan materi yang belum dipahami oleh siswa tersebut.
i. Siswa yang mengganggu kelas, jika ya, bagaimana cara guru
mengatasinya?
Pada saat pembelajaran berlangsung masih ada siswa yang tidak
memperhatikan penjelasan guru. Hal ini dikarenakan siswa kelas satu
masih senang untuk bermain. Seringkali siswa keluar bangku dan
berkunjung ke bangku lainnya untuk menganggu temannya. Cara guru
untuk mengatasinya ialah dengan menegur siswa tersebut secara
langsung dan memberikan nasehat agar tidak melakukan kesalaha
kembali. Setelah itu guru segera mengembalikan konsentrasi siswa
tersebut.
5. Secara umum bagaimana perhatian siswa terhadap pelajaran yang
disajikan guru?
Secara umum, perhatian siswa terhadap pelajaran yang disajikan oleh guru
sudah cukup baik. Karena cara guru menyampaikan materi begitu tertata,
sehingga siswa dengan mudah dapat memahaminya. Namun,masih ada
beberapa siswa yang tidak memperhatikan penjelasan guru, hal tersebut
sangat terlihat ketika sudah berada di akhir-akhir pembelajaran. Mereka
melakukan hal diluar materi pelajaran, seperti bermain, bergurau dan
membicarakan hal-hal yang tidak berkaitan dengan materi pelajaran.
6. Berapa lama pelajaran ini berlangsung?
Pelajaran ini berlangsung selama 2 jam pelajaran (80 menit).
7. Menutup Pelajaran
1. Apa yang dilakukan guru untuk mengakhiri pelajaran?
Yang dilakukan guru untuk mengakhiri pelajaran ialah dengan cara:
a. Merangkum bersama siswa mengenai materi pelajaran yang diajarkan.
b. Memberikan evaluasi dan melakukan refleksi tentang hasil dan proses
pembelajaran yang telah terjadi.
c. Memberikan pekerjaan rumah (PR) kepada siswa agar siswa lebih
memahami materi pelajaran yang telah diajarkan.
d. Menyampaikan bahan belajar untuk pertemuan berikutnya.
2. Bagaimana cara guru menilai hasil belajar siswa?
Cara guru menilai hasil belajar siswa ialah dengan menilai siswa yang
aktif dalam pembelajaran dan siswa yang mengerjakan tugasnya dengan
baik.
3. Apa yang dilakukan guru sebelum mengakhiri pelajaran untuk pindah ke
pelajaran lain atau istirahat ?
Guru mengakhiri dengan memberikan tugas yang harus dikerjakan oleh
siswa. Setelah itu guru mengakhiri pembelajaran dengan memberikan
salam.
4. Berapa menit bagian ini berlangsung?
Bagian ini berlangsung selama 10 menit.
5. Tuliskan kesan umum Anda terhadap kegiatan pembelajaran yang anda
amati itu.
1. Suasana belajar siswa yang berhasil diciptakan guru.
a. Suasana belajar yang kondusif, disiplin, dan terarah.
b. Suasana belajar yang nyaman dan menyenangkan.
c. Suasana belajar yang santai namun tetap tegas dan tepat sasaran.
2. Kiat-kiat yang dikembangkan guru dalam mengelola pembelajaran.
Adapun kiat-kiat yang dikembangkan guru dalam mengelola pembelajaran
ialah:
a. Guru menggunakan metode atau model pembelajaran yang inovatif
untuk membangkitkan semangat belajar siswa dan membuat siswa
tidak bosan selama mengikuti pembelajaran.
b. Guru mengaitkan pelajarann dengan kehidupan nyata siswa dan
menjelaskan materi menggunakan bahasa yang jelas dan tepat. Hal ini
bertujuan membuka pikiran siswa lebih daam mengenai materi
pelajaran, sehingga siswa dengan mudah memahami materi tersebut.
3. Hal-hal yang bisa diteladani dari tampilan guru.
a. Penampilan guru yang rapi dari segi pakaian. Penampilan guru yang
sederhana mencermikan guru yang rapi dalam mengajar.
b. Cara guru mengajar dengan mengaitkan materi dengan peristiwa
sehari-hari yang sering dialami siswa. Hal ini tepat untuk dilakukan,
karena dengan mengaitkan materi dengan kehidupan nyata siswa,
siswa akan lebih mudah memahami materi yang disampaikan.
c. Cara guru mengajar juga sangat tegas namun tidak terkesan galak.
d. Sifat sabar, tekun, ulet dan penyayang guru dalam menghadiri siswa
kelas VII.
e. Selalu senyum kepada siswa.
f. Menciptakan suasana kelas yang menyenangkan.
4. Kesan lain-lain
a. Cara guru memberikan penguatan kepada siswa sangat baik. Penguatan
negatif ataupun penguatan positif yang diberikan oleh guru tidak
menyebabkan siswa besar kepala atau takut terhadap guru tersebut.
b. Cara guru dalam memberikan bimbingan khusus kepada siswa yang
mendapat kesulitan belajar atau siswa yang belum memahami materi
pelajaran sangat baik, karena dengan memberikan bimbingan secara
personal kepada siswa tersebut, siswa akan lebih mudah memahami
materi pelajaran, sehingga siswa dengan mudah dapat mengikuti
pelajaran selanjutnya.
c. Guru sangat mampu mengelola kelas dalam proses belajar mengajar
Scanned by CamScanner
Scanned by CamScanner
Scanned by CamScanner
Scanned by CamScanner
Scanned by CamScanner
Scanned by CamScanner
Scanned by CamScanner
Scanned by CamScanner
Scanned by CamScanner
Scanned by CamScanner
Scanned by CamScanner
Scanned by CamScanner
Scanned by CamScanner
Scanned by CamScanner
Scanned by CamScanner
Scanned by CamScanner
Scanned by CamScanner
Scanned by CamScanner
Scanned by CamScanner
Scanned by CamScanner
Scanned by CamScanner
Scanned by CamScanner
Scanned by CamScanner
Scanned by CamScanner
Scanned by CamScanner
Scanned by CamScanner
Scanned by CamScanner
Scanned by CamScanner
Scanned by CamScanner
Scanned by CamScanner
Scanned by CamScanner
Scanned by CamScanner
Scanned by CamScanner
Scanned by CamScanner
Scanned by CamScanner
Scanned by CamScanner
Scanned by CamScanner
Scanned by CamScanner
Scanned by CamScanner
Scanned by CamScanner
Scanned by CamScanner
Scanned by CamScanner
Scanned by CamScanner
Scanned by CamScanner
Scanned by CamScanner
STRUKTUR ORGANISASI
MAHASISWA PPL – REAL SMP SARASWATI SINGARAJA
KOORDINATOR SEKOLAH
SEKRETARIS BENDAHARA
A.A. Istri Bintang Satria Dewi Ni Luh Made Sari Dewi Antari
Pendidikan Matematika Pendidikan Matematika
ANGGOTA ANGGOTA
KELAS
ARI JAM WAKTU
VII VIII IX A IX B Ket.
1 07.15 - 08.00 UPACARA UPACARA UPACARA UPACARA
2 07.55 - 08.35
3 08.35 - 09.15
EKSTRA
SABTU
4 09.25 - 10.05
E KS T R A
5 10.05 - 10.45
6 10.45 - 11.25
SILABUS
Satuan Pendidikan : SMP Saraswati Singaraja
Kelas : VIII
Semester : Ganjil
Tahun Pelajaran : 2018 - 2019
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam/IPA Terpadu
1
Penilaian
Alokas Sumber/
Kompetensi Materi Pokok Bentuk
Kegiatan Pembelajaran Indikator i Bahan/ Karakter
Dasar Pembelajaran Teknik Instru Contoh Instrumen
Waktu Alat
men
perkemba Mengkaji pustaka Menjelaskan Tes Tes Jelaskan dua ciri perkemb logis.
ngan tentang karakteristik perbedaan tulis uraian morfologi yang angan ketelitian,
manusia setiap tahapan karakteristik setiap membedakan antara manusia Mengharg
perkembangan tahap perkembangan anak-anak dan remaja! ai
manusia manusia keberaga
Menjelaskan masa man
pubertas pada masa Tes Tes Jelaskan ciri-ciri pubertas pendapat,
remaja tulis uraian pada remaja laki-laki! berfikir
logis, dan
kritis.
Sistem Gerak Mengidentifikasi Mengidentifikasi Tes Tes Sistem gerak pada 4 x 40’ Buku percaya
1.3
pada manusia macam organ macam organ tulis isian manusia tersusun siswa, diri, .
Mendesk
penyusun sistem penyusun sistem gerak dari…..dan… video berfikir
ripsikan
gerak pada manusia pada manusia sistem kritis.
sistem
Studi pustaka Menyebutkan fungsi Tes Tes Apakah perbedaan gerak, kerjasama,
gerak
tentang anatomi dan tulang rawan, tulang tulis uraian antara tulang rawan carta berfikir
pada
fungsi tulang, otot, keras, otot, dan sendi dengan tulang keras sistem kritis.
manusia
dan sendi sebagai penyususn berdasarkan zat yang gerak Tanggung
dan
Studi pustaka dan/ rangka tubuh menyusunnya jawab,
hubunga
atau melihat Mengidentifikasi Tes Tes Persendian yang kerjasama
nnya
tayangan video macam sendi dan otot tulis isian terdapat antara tulang
dengan
tentang kelainan dan Mengidentifikasi ibu jari dan telapak Mengharg
kesehata
penyakityang contoh kelainan dan tangan termasuk ai
n
berkaitan dengan penyakit yang Penuga Tugas sendi….. keberaga
tulang dan otot berkaitan dengan san mandiri Buatlah daftar nama man
tulang dan otot yang kelainan dan daftar nama pendapat
biasa dijumpai dalam penyakit yang berhungan
kehidupan sehari-hari dengan sistem gerak
dan upaya yang sering dijumpai
mengatasinya dalam kehidupan sehari-
hari
1.4
Sistem Mengidentifikasi Menyebutkan Tes Tes Sebutkan perbedaan 4 x 40’ Buku . Percaya
Pencernaan macam organ perbedaan antara tulis urain antara saluran siswa, diri, ingin
2
Penilaian
Alokas Sumber/
Kompetensi Materi Pokok Bentuk
Kegiatan Pembelajaran Indikator i Bahan/ Karakter
Dasar Pembelajaran Teknik Instru Contoh Instrumen
Waktu Alat
men
Mendesk pada manusia penyusun sistem saluran pencernaan pencernaan dengan video tahu,
ripsikan pencernaan pada dan kelenjar kelenjar pencernaan! sistem ketelitian,
sistem manusia pencernaan sebagai pencerna kerjasama,
pencerna Studi pustaka penyusun sistem an, alat Mengharg
an pada tentang jenis pencernaan pada praktiku ai
manusia makanan manusia Tes Tes Jelaskan fungsi vitamin E m uji keberaga
dan dan berdasarkan Menjelaskan jenis tulis uraian bagi tubuh! makanan man
hubunga kandungan zat yang makanan berdasar pendapat
nnya ada di dalamnya kandungan zat yang Penuga KMTT Membuat laporan hasil tanggung
dengan Melakukan ada di dalamnya san pratikum jawab.
kesehata percobaan tentang
n kandungan zat yang Tes Tes Jelaskan perbedaan
ada di dalamnya (Uji Membedakan tulis urain antara pencernaan
makanan) pencernaan mekanik mekanik dengan
Studi kepustakaan dan kimiawi, pencernaan kimiawi!
untuk merumuskan Tes Tes Berikan dua contoh
pengertian Menggali informasi tulis uraian kelainan dan penyakit
pencernaan mekanik mengenai contoh pada sistem
dan kimia kelainan dan penyakit pencernakan!
Studi pustaka dan/ pada sistem
atau melihat pencernaan yang biasa
tayangan video dijumpai dalam
tentang kelainan dan kehidupan sehari-hari
penyakit yang dan upaya
berkaitan dengan mengatasinya
sistem pencernaan
1.5 Mengidentifikasi Menyebutkan macam Tes Tes Sebutkan macam organ 2 x 40’ Buku ingin tahu,
Sistem macam organ organ penyusun sistem tulis uraian penyusun sistem siswa, ketelitian,
Mendesk
Pernapasan penyusun sistem pernapasan pada pernapasan pada video kerjasama,
ripsikan
pada manusia pernapasan pada manusia manusia sistem berfikir
sistem
manusia Membandingkan pernapas kritis.
pernapas
Melihat gambar dan/ proses inspirasi dan an, carta Tanggung
an pada
atau video tentang ekspirasi pada proses Tes Tes Buatlah tabel perbedaan sistem jawab
3
Penilaian
Alokas Sumber/
Kompetensi Materi Pokok Bentuk
Kegiatan Pembelajaran Indikator i Bahan/ Karakter
Dasar Pembelajaran Teknik Instru Contoh Instrumen
Waktu Alat
men
manusia proses ekspirasi dan pernapasan tulis uraian proses inspirasi dengan pernapas
dan inspirasi pada proses Menggali informasi ekspirasi an
hubunga pernapasan tentang contoh
nnya Studi pustaka dan/ kelainan dan penyakit Buatlah daftar nama
dengan atau melihat pada sistem Penuga Tugas kelainan dan daftar nama
kesehata tayangan video pernapasan yang san mandiri penyakit yang berhungan
n. tentang kelainan dan biasa dijumpai dalam dengan sistem
penyakit yang kehidupan sehari-hari pernapasan yang sering
berkaitan dengan dan upaya dijumpai dalam
sistem pernapasan mengatasinya kehidupan sehari-hari
1.6 Mendeskr
Sistem Mengidentifikasi Menyebutkan macam Tes Tes Sebutkan macam organ 4 x 40’ Buku Percaya
peredaran darah macam organ organ penyusun sistem tulis uraian penyusun sistem siswa, diri,
ipsikan
pada manusia penyusun sistem peredaran darah pada peredaran darah pada video ingin tahu,
sistem
peredaran darah manusia manusia! sistem ketelitian,
peredara
pada manusia Menjelaskan fungsi peredara kerjasama,
n darah
Studi pustaka fungsi jantung,dan pembuluh Tes Tes Jelaskan macam-macam n darah berfikir
pada
jantung, pembuluh darah dalam sistem tulis uraian pembuluh darah dalam dan carta kritis.
manusia
darah, dan darah peredaran darah sistem peredaran darah! sistem Tanggung
dan
Menjelaskan fungsi peredara jawab
hubungan
Melihat carta darah dalam sistem Sebutkan bagian-bagian n darah
nya
dan/atau tayangan peredaran darah Tes Tes dari sel-sel darah !
dengan
tentang peredaran tulis uraian
kesehata
darah manusia Mengidentifikasi Buatlah daftar nama
n
Studi pustaka dan/ contoh penyakit yang penyakit yang
atau melihat berhubungan dengan Penuga Tugas berhubungan dengan
tayangan video sistem peredaran san mandiri sistem peredaran darah
tentang kelainan dan darah yang biasa yang sering dijumpai
penyakit yang dijumpai dalam dalam kehidupan sehari-
berkaitan dengan kehidupan sehari-hari hari
sistem peredaran
darah
4
Standar Kompetensi: 2. Memahami sistem dalam kehidupan tumbuhan
Penilaian
Alokas Sumber/
Kompetensi Materi Pokok Bentuk
Kegiatan Pembelajaran Indikator i Bahan/ Karakter
Dasar Pembelajaran Teknik Instrume Instrumen
Waktu Alat
n
Struktur dan Mengamati struktur Menjelaskan Tes Tes Sebutkan jaringan - 6 x 40’ Buku Percaya
2.1
fungsi jaringan jaringan pada pengertian struktur tulis uraian jaringan yang terdapat siswa, diri, ,
Mengide
tumbuhan tumbuhan dengan jaringan pada pd akar! mikrosko kerjasama,
ntifikasi
menggunakan Tumbuhan p, berfikir
struktur
mikroskop Menjelaskan jenis-jenis Tes Tes Berdasarkan carta preparat kritis.
dan
Mengidentifikasi letak jaringan pada Unjuk identifika struktur daun berikut jadi, dan ketelitian,
fungsi
epidermis, kortek dan tumbuhan kerja si ini, tunjukkanlah letak carta
jaringan
stele dengan Menjelaskan organ jaringan palisada dan struktur
tumbuha
menggunakan carta vegetatif dan generatif letak stomata! tubuh
n
struktur tubuh pada Tumbuhan Tes Tes jelaskan macam- tumbuha
tumbuhan Menjelaskan susunan tulis uraian macam bunga n
jaringan di akar dan berdasarkan
batang kelengkapan alat
Menjelaskan kelaminnya!
perbedaan batang
monokotil dan dikotil
Menjelaskan susunan
jaringan di daun,
bunga, daun dan biji
Melakukan percobaan
struktur daun dengan
menggunakan daun
Rhoeo discolor
2.2
Fotosintesis Studi pustaka untuk Menunjukkan bagian Tes Tes urain Tunjukan bagian daun 4 x 40’ Buku Percaya
merumuskan tentang daun yang berperan lisan yang melakukan foto siswa, diri,
Mendesk
konsep fotosintesis dalam fotosintesis sintesis! alat ketelitian,k
ripsikan
dan transformasi Menjelaskan faktor- Tes Jelaskan 2 faktor yang praktiku erjasama,
proses
energi faktor yang Tes uraian mempengaruhi pproses m tanggung
peroleha
Mencari informasi mempengaruhi lisan fotosintesis percobaa jawab,
n nutrisi
tentang faktor-faktor fotosintesis Uji petik Deskripsikan makna n mengharg
dan
yang mempengaruhi Melakukan percobaan Tes kerja perubahan warna pada fotosintes ai
transform
proses fotosintesis unjuk produk daun setelah ditetesi is kebergam
5
Penilaian
Alokas Sumber/
Kompetensi Materi Pokok Bentuk
Kegiatan Pembelajaran Indikator i Bahan/ Karakter
Dasar Pembelajaran Teknik Instrume Instrumen
Waktu Alat
n
asi Melakukan percobaan fotosíntesis kerja yodium an
energi proses fotosintesis pendapat
pada
tumbuha
n hijau
2.3
Gerak Studi pustaka untuk Menyebutkan macam- Tes Tes Sebutkan macam- 4 x 40’ Buku Percaya
Tumbuhan merumuskan macam- macam gerak pada tulis uraian macam gerak pada siswa, diri, ingin
Mengide
macam gerak pada tumbuhan tumbuhan! LKS tahu,
ntifikasi
macam- tumbuhan Menjelaskan ketelitian,
Mengidentifikasi perbedaan gerak Tes Tes Jelaskan perbedaan kerjasama,
macam
berbagai macam gerak tropisme dengan gerak tulis uraian gerak tropisme dengan berfikir
gerak
pada tumbuhan nasti gerak nasti kritis.
pada
tumbuha disekitar lingkungan Menemukan
Melakukan percobaan perbedaan kecepatan Tes Uji petik Deskripsikan
n
gerak tropisme dan membukanya daun unjuk kerja perbedaan kecepatan
nasti putri malu dengan kerja produk membukanya daun
berbagai macam putri malu dengan
rancangan berbagai macam
rancangan
Hama dan Studi pustaka untuk Menyebutkan Tes Tes Sebutkan pengertian 2 x 40’ Buku Percaya
2.4
penyakit pada merumuskan konsep pengertian hama dan tulis uraian hama dan penyakit! siswa, diri, ingin
Mengide
tumbuhan hama dan penyakit penyakit Carta, tahu,
ntifikasi
Melihat carta, gambar Mengidentifikasi jenis- Penuga Tugas Lakukanlah wawancara video ketelitian,
hama
dan/atau tayangan jenis hama dan san proyek dengan nara sumber kerjasama,
dan
video tentang contoh- penyakit pada organ (petani) tentang hama
penyakit
contoh hama dan tumbuhan yang penyakit tanaman dan
pada
penyakit pada dijumpai dalam membuat laporannya
organ
tumbuhan kehidupan sehari-hari Sebutkan usaha-usaha
tumbuha
Menyebutkan usaha- apa saja yang dapat
n yang
usaha yang dapat Tes Tes dilakukan untuk
dijumpai
dilakukan untuk tulis uraian mengatasi hama dan
dalam
mengatasi hama dan penyakit pada
kehidupa
penyakit pada tumbuhan!
6
Penilaian
Alokas Sumber/
Kompetensi Materi Pokok Bentuk
Kegiatan Pembelajaran Indikator i Bahan/ Karakter
Dasar Pembelajaran Teknik Instrume Instrumen
Waktu Alat
n
n sehari- tumbuhan
hari
8
Penilaian
Alokas Sumber/
Kompetensi Materi Pokok Bentuk
Kegiatan Pembelajaran Indikator i Bahan/ Karakter
Dasar Pembelajaran Teknik Instrume Instrumen
Waktu Alat
n
Mencari informasi Mengidentifikasi Tes Tes urain Identifikasi kandungan
melalui referensi/nara kandungan bahan tulis bahan kimia yang
sumber tentang kimia yang digunakan digunakan sebagai
kandungan bahan sebagai pembersih, pembersih, pewangi,
kimia yang terdapat pewangi, pewarna dan pewarna dan
pada produk pembasmi serangga pembasmi serangga!
kebutuhan rumah
tangga
4.2 Mengko
Kegunaan dan Studi pustaka efek Menjelaskan efek Tes Tes isian Efek samping bahan 4 x 40’ Buku percaya
efek samping samping bahan kimia samping bahan kimia tulis pemutih pakaian siswa, diri,
munikasi
bahan kimia Menelaah kemasan yang terdapat dalam menyebabkan .... referensi, ketelitian,
-kan
suatu produk untuk kemasan yang kemasan kerjasama,
informasi
mendapatkan digunakn sebagi suatu berfikir
tentang
informasi tentang pembersih, pemutih, produk kritis.
kegunaa
n dan efek samping bahan pewangi dan
efek kimia yang pembasmi serangga
digunakannya Menjelaskan cara Tes Tes Jelaskan cara
samping
menanggulangi tulis uraian menanggulangi limbah
bahan
limbah bahan kimia bahan kimia yang
kimia
yang digunakan digunakan sebagai
sebagai pembersih, pembersih, pewangi,
pewangi, pemutih dan pemutih dan pembasmi
pembasmi serangga serangga
4.3 Mendesk
Bahan kimia Mencari informasi Menyebutkan Tes Uraian Sebutkan pengertian 2 x 40’ Buku percaya
alami dan melalui referensi pengertian zat aditif tulis zat aditif! siswa, diri,
ripsikan
buatan tentang bahan kimia Menyebutkan bahan- Tes Uraian Sebutkan bahan- referensi ingin tahu,
bahan
alami dan bahan kimia bahan kimia alami tulis bahan kimia alami dan ketelitian,
kimia
buatan dan bahan-bahan bahan-bahan kimia kerjasama,
alami
kimia buatan yang buatan yang terdapat berfikir
dan
terdapat dalam bahan dalam bahan kritis.
bahan
makanan kemasan makanan kemasan!
kimia
buatan Mendata berbagai jenis Menunjukkan contoh
makanan yang makanan yang Penuga Tugas Kumpulkan kemasan
dalam
9
Penilaian
Alokas Sumber/
Kompetensi Materi Pokok Bentuk
Kegiatan Pembelajaran Indikator i Bahan/ Karakter
Dasar Pembelajaran Teknik Instrume Instrumen
Waktu Alat
n
kemasan menggunakan bahan menggunakan bahan san rumah makanan yang
yang kimia alami kimia alami dan mencantumkan
terdapat buatan komponen
dalam penyusunnya. Buat
bahan laporan tentang bahan
makana Mendata berbagai Menjelasakan efek kimia alami dan buatan
n jenis makanan yang samping dari yang ada pada
menggunakan bahan penggunaan makanan tersebut!
kimia buatan kelompokkan bahan
kimia buatan yang Tes uraian Jelaskan efek samping
digunakan sebagai tulis dari penggunaan
pemanis, pewarna, kelompokkan bahan
penyedap dan kimia buatan!
pengawet
Zat adiktif dan Studi pustaka tentang Membedakan Tes Tes Apakah perbedaan 2 x 40’ percaya diri,
4.4 Mendesk
psikotropika pengertian zat adiktif pengertian narkotika, tulis uraian antara narkotika, zat ketelitian,
ripsikan
dan psikotropika zat adiktif, dan adiktif, dan kerjasama,
sifat/pen
Mendata contoh zat psikotropika psikotropika! berfikir kritis.
garuh
adiktif Mengidentifikasi Tes Tes Sebutkan 3 contoh
zat
Mendata contoh zat contoh zat adiktif dan tulis uraian yang termasuk zat
adiktif
psikotropika psikotropika adiktif!
dan
psikotrop Mencari informasi dari Menjelaskan dampak
nara sumber tentang negatif zat adiktif Tes Tes Jelaskan dampak
ika
dampak negatif (rokok dan minuman tulis uraian negatif rokok dan
penggunaan zat adiktif keras) dan minuman keras bagi
dan psikotropika psikotropika bagi kesehatan manusia !
kesehatan, ekonomi,
dan sosial.
10
MINGGU EFEKTIF
SEMESTER GANJIL TAHUN PELAJARAN 2018/2019
B. Perincian
a. Jumlah minggu tidak efektif
No Bulan Jumlah Minggu
1 Juli 2
2 Agustus 0
3 September 1
4 Oktober 0
5 Nopember 1
6 Desember 4
Total 8
b. Jumlah minggu efektif sekolah : 26 – 8 = 18
c. Jumlah jam efektif belajar : 18 x 4 JP = 72 JP
d. Cadangan : 6 jam
e. Ulangan harian : 8 JP
C. Alokasi Waktu
Alokasi Waktu
No Kompetensi Dasar
(JP)
MEMAHAMI BERBAGAI SISTEM DALAM KEHIDUPAN MANUSIA
1.1 Menganalisis pentingnya pertumbuhan dan perkembangan pada
4 x 40 menit
makhluk hidup
1.2 Mendeskripsikan tahapan perkembangan manusia 2 x 40 menit
1.3 Mendeskripsikan sistem gerak pada manusia dan hubungannya
4 x 40 menit
dengan kesehatan
1.4 Mendeskripsikan sistem pencernaan pada manusia dan
4 x 40 menit
hubungannya dengan kesehatan
1.5 Mendeskripsikan sistem pernapasan pada manusia dan
2 x 40 menit
hubungannya dengan kesehatan.
1.6 Mendeskripsikan sistem peredaran darah pada manusia dan
4 x 40 menit
hubungannya dengan kesehatan
ULANGAN HARIAN 1 2 x 40 menit
MEMAHAMI SISTEM DALAM KEHIDUPAN TUMBUHAN
2.1 Mengidentifikasi struktur dan fungsi jaringan tumbuhan 4 x 40 menit
2.2 Mendeskripsikan proses perolehan nutrisi dan transformasi energi pada
4 x 40 menit
‘tumbuhan hijau
2.3 Mengidentifikasi macam-macam gerak pada tumbuhan 2 x 40 menit
2.4 Mengidentifikasi hama dan penyakit pada organ tumbuhan yang dijumpai
2 x 40 menit
dalam kehidupan sehari-hari
ULANGAN HARIAN 2 2 x 40 menit
MENJELASKAN KONSEP PARTIKEL MATERI
3.1 Menjelaskan konsep atom, ion dan molekul 2 x 40 menit
3.2 Menghubungkan konsep atom, ion, molekul dengan produk kimia sehari hari 4 x 40 menit
3.3 Membandingkan molekul unsur dengan molekul senyawa 2 x 40 menit
ULANGAN HARIAN 3 2 x 40 menit
MEMAHAMI KEGUNAAN BAHAN KIMIA DALAM KEHIDUPAN
4.1 Mencari informasi tentang kegunaan dan efek samping bahan kimia dalam
4 x 40 menit
kehidupan sehari-hari
PROGRAM TAHUNAN
Kompetensi Dasar
1.1 Menganalisis pentingnya pertumbuhan dan
2 JP
perkembangan pada makhluk hidup
1 JP
1.2 Mendeskripsikan tahapan perkembangan manusia
Standar Kompetensi
3. Menjelaskan konsep Partikel Materi 4 JP
Kompetensi Dasar
3.1 Menjelaskan konsep ato, ion dan molekul 1 JP
3.2 Menhubungkan konsep atom, ion, molekul dengan
2 JP
produk kimia sehari-hari
Standar Kompetensi
8 JP
4. Memahami kegunaan bahan kimia dalam kehidupan
Kompetensi Dasar
4.1 Mencari informasi tentang kegunaan dan efek 2 JP
samping bahan kehidupan sehari-hari
4.2 Mengkomunikasi-kan informasi tentang kegunaan dan 2 JP
efek samping bahan kimia
4.3 Mendeskripsikan bahan kimia alami dan bahan kimia 1 JP
buatan dalam kemasan yang terdapat dalam bahan
makanan
4.4 Mendeskripsikan sifat/pengaruh zat adiktif dan 1 JP
psikotropika
1JP
4.5 Menghindarkan diri dari pengaruh zat adiktif dan
psikotropika
66 JP
Genap Standar Kompetensi
5. Memahami peranan usaha, gaya, dan energi dalam
kehidupan sehari-hari 24 JP
Kompetensi Dasar
5.1 Mengidentifikasikan jenis-jenis gaya, menjumlahkan 4 JP
gaya dan pengaruhnya pada suatu benda yang dikenai
gaya
5.2 Menerapkan hukum newton untuk menjelaskan 4 JP
berbagai peristiwa dlam kehidupan sehari-hari
5.3 Menjelaskan hubungan bentuk energi dan 6 JP
perubahannya, prinsip usaha dan energi serta
peerapannya dalam kehidupan sehari-hari 6 JP
5.4 Melakukan percobaan dengan pesawat sederhana dan
penerapannya dalam kehidupan sehari-hari 4 JP
5.5 Menyelidiki tekanan pada benda padat, cair, dan gas
serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari