Anda di halaman 1dari 130

LAPORAN

KKN SISDAMAS 2018


KELOMPOK 122

MENGUKIR PERADABAN MASYARAKAT MELALUI


PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN
DI DESA CIPINANG

Editor:
Mohamad Jaenudin, S.Ag., M.Ag.

Penulis:
Herlan Saputra, dkk.,

PUSAT PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT


LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA
MASYARAKAT
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN GUNUNG DJATI
BANDUNG
MENGUKIR PERADABAN MASYARAKAT
MELALUI PENINGKATAN MUTU
PENDIDIKAN
DI DESA CIPINANG
LEMBAR PENGESAHAN

Laporan Kelompok Kuliah Kerja Nyata (KKN) dengan basis pemberdayaan


kepada masyarakat di Desa Cipinang Kecamatan Cimaung Kabupaten
Bandung dengan judul Mengukir Peradaban Masyarakat melalui
Peningkatan Mutu Pendidikan di Desa Cipinang” telah diperiksa dan
disahkan pada tanggal 15 September 2018.

Dosen Pembimbing Lapangan Kepala Pusat Pengabdian kepada


Masyarakat-LP2M UIN SGD Bandung

Mohamad Jaenudin, S.Ag., M.Ag. Dr. H Ramdani Wahyu Sururie. M.Ag


NIP. 197404152014111001 NIP:197210302001121002

i
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut asma Allah yang Maha Pengasih lagi Maha


Penyayang. Puji syukur Penyusun panjatkan ke hadirat Allah SWT atas
rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya sehingga Penyusun dapat
menyelesaikan Laporan Kelompok KKN Tahun 2018 yang berjudul
“Mengukir Peradaban Masyarakat Melalui Mutu Pendidikan di Desa
Cipinang”.
Shalawat beserta salam semoga senantiasa tercurahkan kepada Nabi
Muhammad SAW yang telah menunjukkan jalan yang lurus berupa ajaran
agama Islam yang sempurna dan menjadi anugerah serta rahmat bagi seluruh
alam semesta.
Pada tahun akademik 2018-2019, UIN Sunan Gunung Djati melalui
Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M)
menyelenggarakan Kuliah Kerja Nyata Berbasis Pemberdayaan Masyarat atau
disebut dengan KKN Sisdamas 2018. Sejak tahun 1980-an KKN UIN Sunan
Gunung Djati Bandung sudah banyak melakukan pembinaan, pembelajaran,
dan advokasi terhadap maasyarakat sebagai induk lahirnya Perguruan Tinggi
Keagamaan Islam. Dari tahun ke tahun, pola, manajemen dan tujuan KKN
senantiasa dilakukan perubahan guna merespon kebutuhan masyarakat agar
kehadiran perguruan tinggi memberi manfaat yang luhur.
Salah satu perubahan terhadap tata kelola KKN tahun 2018 terletak
pada proses dan hasilnya. KKN sisdamas merupakan kegiatan pembelajaran
mahasiswa mengintegrasikan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat
di daerah tertentu untuk turut melakukan pemberdayaan masyarakat dengan
prinsip pembangunan partisipasi, demokratis, dan berkelanjutan berlandaskan
nilai-nilai luhur kemanusiaan.

ii
Pemberdayaan masyarakat adalah strategi yang digunakan dalam
pembangunan masyarakat sebagai upaya untuk mewujudkan kemampuan dan
kemandirian dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
Dengan kata lain pemberdayaan masyarakat merupakan upaya
mengembangkan masyarakat dari keadaan kurang atau tidak berdaya menjadi
punya daya dengan tujuan agar masyarakat tersebut mencapai/ memperoleh
kehidupan yang lebih baik.
Pemberdayaan masyarakat merupakan salah satu dari Tri Dharma
perguruan tinggi yaitu pengabdian kepada masyarakat. Oleh karena itu, KKN
mahasiswa dengan basis Pemberdayaan Masyarakat (Sisdamas) merupakan
upaya untuk melatih para mahasiswa bersama masyarakat menyusun agenda
perubahan yang disusun dimasyarakat, oleh masyarakat, dan untuk
masyarakat dengan mahasiswa sebagai fasilitator pemberdayaan dan dosen
selaku pembimbing lapangan.
Dalam menyelesaikan karya tulis ini tidak sedikit Penyusun
mengalami kesulitan dan hambatan, diantaranya adalah keterbatasan
kemampuan Penyusun dan sebagainya. Namun, hal itu akhirnya dapat diatasi
sehingga Penyusun dapat menambah kemampuan yang dimiliki. Bimbingan
dan arahan dari dosen pembimbing lapangan juga sangat membantu dalam
menyelesaikan karya tulis ini. Dukungan serta bantuan juga Penyusun
dapatkan dari berbagai pihak selama pembuatan karya tulis ini. Oleh karena
itu, di dalam kesempatan berharga ini Penyusun mengucapkan penghargaan
dan terima kasih kepada:
1. Tuhan yang Maha Esa, karena berkat karunia dan rahmatnya, kegiatan
KKN dapat berjalan dengan lancar.
2. Bapak Prof. Dr. H. Mahmud, M. Si selaku Rektor UIN SGD Bandung
yang telah menjembatani tercapainya salah satu Tri Dharma perguruan
tinggi yaitu KKN Sisdamas 2018.

iii
3. Lembaga Pengabdian Masyarakat (LP2M) beserta staff, yang telah
memberi arahan dengan pembekalan bagi seluruh mahasiswa yang
akan melaksanakan KKN.
4. Bapak Mohamad Jaenudin, S.Ag., M.Ag., selaku Dosen Pembimbing
Lapangan yang selalu membimbing dan memberi arahan.
5. Bapak Asep Juanda, selaku Kepala Desa di Desa Cipinang yang telah
memberikan arahan dan bimbingan selama kegiatan KKN.
6. Kerabat kerja di kelompok 122 yang senantiasa melangkah bersama
dari awal sampai akhir.
7. Rekan seperjuangan serta seluruh pihak yang tidak dapat Penyusun
sebutkan satu persatu yang telah membantu Penyusun baik secara
langsung maupun tidak langsung dalam penyusunan laporan ini.
Penyusun menyadari bahwa dalam penyusunan laporan ini masih
terdapat banyak kekurangan sebab keterbatasan pengetahuan dan kemampuan
Penyusun. Oleh karena itu, kritik dan saran yang bermanfaat sangat Penyusun
harapkan guna memperbaiki penyusunan karya tulis ini di masa yang akan
datang. Semoga hasil penyusunan laporan ini dapat bermanfaat, khususnya
bagi Penyusun dan umumnya bagi pembaca serta semua pihak yang
membutuhkan hasil penyusunan laporan ini.

Bandung, September 2018

Mahasiswa KKN Kelompok 122

iv
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ............................................................................. i


KATA PENGANTAR .................................................................................... ii
DAFTAR ISI................................................................................................... v
DAFTAR TABEL ......................................................................................... vii
DAFTAR GAMBAR ................................................................................... viii
RINGKASAN EKSEKUTIF .......................................................................... x
PROLOG........................................................................................................ xi
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ................................................................................. 1
1.2 Fokus Program ................................................................................. 3
1.2.1 Bidang Pendidikan .................................................................... 4
1.2.2 Bidang Keagamaan ................................................................... 5
1.2.3 Bidang Lingkungan ................................................................... 6
1.2.4 Bidang Sains dan Teknologi ..................................................... 7
1.3 Sasaran Dan Target .......................................................................... 8
1.4 Jadwal Pelaksanaan Program ........................................................... 9
1.5 Struktur Kelompok Dan Job Description ....................................... 25
BAB II KONSEP PEMBERDAYAAN MASYARAKAT .......................... 28
2.1 Konsep Kkn Berbasis Pemberdayaan Masyarakat ......................... 28
2.2 Isu Ipm Dan Sdg’s .......................................................................... 32
2.3 Tahapan Siklus Pelaksanaan Kk Sisdamas .................................... 34
BAB III PROFIL DESA ............................................................................... 54
3.1 Sejarah Singkat Desa ...................................................................... 54
3.2 Visi, Misi Dan Program Desa ........................................................ 56
3.3 Monografi Desa .............................................................................. 57
3.4 Lembaga Pemerintahan dan Lembaga Sosial Desa........................ 66

v
BAB IV HASIL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT ............................. 69
4.1 Proses Dan Hasil Pemberdayaan Masyarakat ................................ 69
4.1.1 Sosialisasi Awal dan Rembug Warga ..................................... 70
4.1.2 Refleksi Sosial ........................................................................ 71
4.1.3 Pemetaan Sosial ...................................................................... 71
4.1.4 Pengorganisasian Masyarakat ................................................. 72
4.1.5 Perencanaan Parsitipatif .......................................................... 72
4.1.6 Sinergi Program ...................................................................... 72
4.1.7 Pelaksanaan Program .............................................................. 73
4.1.8 Monitoring Dan Evaluasi ........................................................ 74
4.2 Proses Dan Hasil Pengabdian Kepada Masyarakat ........................ 77
4.3 Faktor Pendukung Da Penghambat ................................................ 79
4.3.1 Faktor Pendukung ................................................................... 79
4.3.2 Faktor Penghambat ................................................................. 80
BAB V PENUTUP ....................................................................................... 82
5.1 Kesimpulan..................................................................................... 82
5.2 Rekomendasi .................................................................................. 82
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 85
BIODATA TIM PENYUSUN ...................................................................... 86
LAMPIRAN ................................................................................................ 102

vi
DAFTAR TABEL

Tabel 1 1. Jadwal Pelaksanaan Program ......................................................... 9


Tabel 1 2. Program Fisik ............................................................................... 26
Tabel 1 3. Program Non Fisik ....................................................................... 27
Tabel 2 1. Contoh Tabel 1............................................................................. 48
Tabel 2 2. Contoh Tabel 2............................................................................. 48
Tabel 3 1. Daftar Dusun Desa Cipinang ....................................................... 58
Tabel 3 2. Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin ............................ 59
Tabel 3 3. Jumlah Penduduk Berdasarkan Pekerjaan ................................... 60
Tabel 3 4. Jumlah Penduduk Berdasarkan Agama ....................................... 63
Tabel 3 5. Jumlah Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan ................... 63
Tabel 3 6. Jumlah Penduduk Berdasar Akte Kelahiran ................................ 64
Tabel 3 7. Jumlah Penduduk Berdasarkan Umur.......................................... 65
Tabel 4 1. Proses dan Hasil Pengabdian kepada Masyarakat ....................... 77

vii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 4 1. Rembug Warga bersama RW.04 .............................................. 70


Gambar 4 2. Refleksi Sosial bersama RW.04 ............................................... 71
Gambar 4 3. Pemetaan Sosial bersama RW.04............................................. 71
Gambar 4 4. Sinergi Program bersama RW.04............................................. 72
Gambar 4 5. Program Mande Maghrib Mengaji ........................................... 73
Gambar 4 6. Program Posyandu RW.04 ....................................................... 73
Gambar 4 7. Monitoring Evaluasi bersama DPL .......................................... 74
Gambar Lampiran 1 1. Upacara 17 Agustus di Desa Cipinang .................. 102
Gambar Lampiran 1 2. Acara 17 Agustus di Kampung Mande ................. 102
Gambar Lampiran 1 3. Kegiatan Posyandu di Kampung Mande ............... 103
Gambar Lampiran 1 4. Pertemuan bersama Bapak DPL ............................ 103
Gambar Lampiran 1 5. Kegiatan Mande Maghrib Mengaji di Posko 122.. 104
Gambar Lampiran 1 6. Kegiatan Mengajar di PAUD ................................ 104
Gambar Lampiran 1 7. Rembug Warga Membahas Siklus II..................... 105
Gambar Lampiran 1 8. Rembug Warga Membahas Siklus III ................... 105
Gambar Lampiran 1 9. Silaturahmi dengan Tokoh Masyarakat ................. 106
Gambar Lampiran 1 10. Kegiatan Jalan Santai dalam Acara 17 Agustus .. 106
Gambar Lampiran 1 11. Pembukaan KKN di Desa Cipinang .................... 107
Gambar Lampiran 1 12. LDKS bersama MTs Persis Al-Fitri .................... 107
Gambar Lampiran 1 13. Perpisahan KKN 122 di Desa Cipinang .............. 108
Gambar Lampiran 1 14. Penutupan KKN Sisdamas di Desa Cipinang ...... 108
Gambar Lampiran 1 15. Perpisahan KKN 122 dengan PAUD .................. 109
Gambar Lampiran 1 16. Pelatihan Pemanfaatan Sampah dan Budidaya.... 109
Gambar Lampiran 1 17. Musyawarah Desa Cipinang ................................ 110
Gambar Lampiran 1 18. Kegiatan Mengajar di Madrasah ......................... 110
Gambar Lampiran 1 19. Perpisahan dan Silaturahmi dengan Bapak RT ... 111

vii
i
Gambar Lampiran 1 20. Pengecatan MCK ................................................. 111
Gambar Lampiran 1 21. Mengajar di MTs ................................................. 112
Gambar Lampiran 1 22. Pengecatan Bak Sampah..................................... 112
Gambar Lampiran 1 23. Belajar IPA melalui Permainan Kimia ................ 113
Gambar Lampiran 1 24. Hasil Kegiatan Selama 1 Bulan ........................... 113
Gambar Lampiran 1 25. Hasil Pembuatan Peta Desa dan RW 04 .............. 114
Gambar Lampiran 1 26. Hasil Kegiatan Siklus I,II,III dan IV ................... 115

ix
RINGKASAN EKSEKUTIF

Kuliah Kerja Nyata Berbasis Pemberdayaan Masyarakat (KKN


SISDAMAS) merupakan kegiatan pembelajaran mahasiswa yang
mengintegrasikan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat di daerah
tertentu untuk turut melakukan pemberdayaan masyarakat dengan prinsip
pembangunan partisipatif, demokratis dan berkelanjutan berlandaskan nilai-
nilai luhur kemanusiaan. Berdasarkan KKN yang telah dilakukan di Desa
Cipinang kondisi masyarakat yang teramati yaitu Pendidikan, Keagamaan,
Lingkungan, Sains dan Teknologi Metode yang digunakan dalam penelitian
ini adalah metode deskriptif. Metode deskriptif dapat diartikan sebagai proses
pemecahan masalah yang diselidiki dengan menggambarkan, melukiskkan
keadaan subjek, objek penelitian (seseorang, lembaga masyarakat dll) pada
saat yang sama berdasarkan fakta-fakta yang tampak atau sebagaimana
adanya.

x
PROLOG

Assalamua’alaikum wr.wb
Puji dan Syukur saya panjatkan kepada Allah SWT, Dzat yang tidak
pernah lengah untuk mengurus dan mengasihi makhluq yang di banggakan-
Nya, yaitu manusia. Shalawat serta salam semoga tetap tercurah kepada
Rasulullah Muhammad saw.
KKN adalah salah satu kegiatan yang wajib secara akademik
dilakukan oleh mahasiswa, selain berbobot SKS seperti halnya mata kuliah
yang lain, yang terpenting adalah KKN menjadi wahana strategis baik bagi
empat komponen penting masyarakat bangsa yaitu: mahasiswa, perguruan
tinggi, masyarakat, dan pemerintah. Bagi mahasiswa KKN adalah tantangan
untuk membuktikan jati dirinya dan segala ilmu yang telah dipelajari selama
kuliah. Bagi perguruan tinggi KKN menjadi ajang untuk mewujudkan
tridharma perguruan tinggi sekaligus meliputi pendidikan, penelitian dan
pengabdian untuk dipersembahkan kepada masyarakat hingga manfaat
keberadaan perguruan tinggi tersebut terasa ada di tengah masyarakat. Bagi
masyarakat baik masyarakat umumnya maupun masyarakat yang berada
dalam lembaga tertentu seperti lembaga pendidikan, perusahaan, lembaga
pemerintahan, lembaga keagamaan dan lain-lain merupakan kesempatan
untuk melihat bibit-bibit unggul kader bangsa yang dibutuhkan hadir di
tengah-tengah mereka. Sedangkan bagi pemerintahan aktifitas KKN beserta
mahasiswa dan perguruan tingginya merupakan asset dan mitra strategis untuk
diikutsertakan dalam menyukseskan berbagai program pemerintah.
Posisi KKN begitu strategis seperti di sebut diatas, maka sampai hari
ini semua perguruan tinggi tak terkecuali UIN Sunan Gunung Djati (SGD)
Bandung masih berkomitmen melaksanakan program KKN meski dengan
berbagai Model dan tema, yang penting KKN tetap ada karena dibutuhkan.

xi
UIN Sunan Gunung Djati Bandung melalui LPM dan Pusat
Pengabdian Kepada Masyarakat meluncurkan Model KKN berbasis Sistem
Pemberdayaan Masyarakat dengan ‘brand’ KKN Sisdamas. Sistem KKN
Sisdamas ini asli program yang lahir dari UIN dan telah mengalami
‘pertarungan’ konsep dengan perguruan tinggi lain di Indonesia, sehingga ia
keluar sebagai salah satu sistem KKN terbaik yang pernah ada. Dalam
perjalanannya KKN Sisdamas telah diujicobakan pada angkatan-angkatan
sebelumnya, hasilnya luar biasa, berbekas, meninggalkan manfaat jangka
panjang dan perlahan tapi pasti geliat pemberdayaan masyarakat mulai
terlihat. Dari kenyataan ini menunjukkan bahwa pada tahap tertentu KKN
Sisdamas terbukti dan teruji merupakan salah satu program pemberdayaan
masyarakat yang nyata. Adapun berbagai kekurangnnya harus merupakan
lahan untuk terus disempurnakan.
Bagi masiswa, KKN Sisdamas memberikan tantangan tersendiri.
Dalam KKN sistem inilah nyali mahasiswa diuji dan harus dibuktikan, apakah
mereka sanggup atau tidak membuktikan kapasitas dirinya bergerak ditengah
masyarakat, masuk lebih jauh, membaur tanpa sekat, mendidik tanpa
menggurui, mengajar dan belajar tanpa sok pintar, mencari dan menelisik
tanpa mengusik potensi masyarakat agar mereka melek dan sadar dengan
segala potensi dirinya untuk berdaya dan berkembang menuju masa depan
mereka yang lebih baik.
Kelompok 121, 122 dan 123 adalah tiga kelompok yang saya bimbing,
sangat beruntung merasakan tantangan KKN Sisdamas di Desa Cipinang
Kecamatan Cimaung Kabupaten Bandung. Disebut beruntung karena mereka
ditantang untuk berusaha keras merasakan realitas kehidupan masyarakat
secara nyata dengan segala dinamika sosio-mistiko-religiusnya.
Banyak potensi yang dimiliki oleh Desa Cipinang, tugas mahasiswa
bimbingan sayalah yang paling beruntung masuk di dalamnya dengan

xii
mengecap cita rasa legenda tanah leluhur sambil mengabdi dan belajar di
tengah-tengah Desa Cipinang. Terima kasih para mahasiswa-ku kalian
semoga menjadi insan-insan yang pandai menghargai warisan leluhurnya dan
mendapatkan ilmu yang bermanfaat.

Bandung, 31 Agustus 2018


DPL Desa Cipinang-Cimaung

Mohamad Jaenudin, S.Ag., M.Ag.


NIP. 197404152014111001

xii
i
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kuliah Kerja Nyata Mahasiswa (yang selanjutnya disingkat dengan
KKN Mahasiswa) UIN Sunan Gunung Djati Bandung merupakan kegiatan
akademik mahasiswa yang berlangsung melalui tahapan pembelajaran,
penelitian, dan pengabdian masyarakat. Lebiih jauh, KKN merupakan
bagian dari pembelajaran denang masyarakat (learning with comunity)
sebagai bentuk pengamalan IPTEKS yang telah dipelajari oleh mahasiswa
selama diperkuliahan di kampus. oleh karena itu, KKN harus berorientasi
pada visi UIN Bandung yaitu “ menjadi universitas yang unggul dan
kompetitif berbasis wahyu memandu ilmu dalam bingkai akhlak karimah
di ASEAN tahun 2025”. Sedangkan misi UIN adalah:
1. Menyelenggarakan dan mengelola pendidikan tinggi yang
profesional, akuntabel dan berdaya saing di tingkat nasional dan
ASEAN dalam rangka memperkuat pembangunan nasional
2. Menyelenggarakan proses perkuliahan, penilitian dan kajian ilmu
dengan bingkai akhlak karimah berbasis wahyu memandu ilmu untuk
mengembangkan pengetahuan dan ilmu.
3. Menyelenggarakan pengabdian untuk mengembangkan dan
memberdayakan masyarakat menuju tatanan masyarakat madani
yang demokratis dan berkeadilan.
4. Menyelenggarakan tri dharma perguruan tinggi yang berorientasi
pada pembentukan jiwa enterprineurship dikalangan civitas
akademika
Sejalan dengan visi dan misi diatas, pelaksaan KKN di maksudkan
agar mahasiswa belajar membantu dan mendampingi masyarakat secara
profesional sesuai kebutuhan dan harapan masyarakat, termasuk

1
mengamalkan keilmuan yang telah dipelajari selama prroses pembelajaran
dikampus sesuai dengan dengan program studi (prodi) masing-masing.
Diharapkan, dengan kehadiran mahasiswa ditengah-tengah masyarakat,
problem dan kebutuhan nyata masyarakat secara perlahan dan
berkelanjutan dapat diselesaikan.
Program KKN 2018 ini berbasis pemberdayaan masyarakat dengan
pendekatan multidisiplin ilmu oleh sekelompok mahasiswa dari beberapa
prodi. Oleh karena itu, pelaksanaan KKN diawalil dengan sosialisasi awal
(soswal) dalam bentuk lapangan observasi guna melakukan pendataan dan
pemetaan wilayah lokasi KKN. Hal ini penting merumuskan rencana
kegiatan sebagai alternatif pemecahan masalah, dan kemudian dilakukan
evaluasi program kegiatan untuk masalah, dan dilakukan evaluasi program
kegiatan untuk mengukur keberhasilan pelaksanaan KKN. Di lokasi KKN,
kompleksitas persoalan dalam berbagai bidang dapat di temukan, seperti
keagamaan, kemasyarakatan dan pembangunan. Dalam bidang keagamaan,
misalnya tersebut dapat berupa Melek Aksara Al-Qur’an (MAQ),
sedangkan yang terkait dengan masalah sosial-kemasyarakatan daapt
berupa ketahanan keluarga, pranata sosial dan sebagainya. Adapun yang
berhubungan dengan masalh pembengunan secara umum dapat berupa
disparitas pencapaian Indeks Pembangunan Manusia (IPM) atau Human
Development Index (HDI), yang indikatornya meliputi indeks pendidikan,
indeks kesehatan, dan Indeks Daya Beli.
Untuk membantu memberikan solusi terhadap berbagai persoalan
diatas, UIN SGD Bandung melalui LP2M menyelenggarakan KKN
Sisdamas (berbasis pemberdayaan masyarakat) yang aktornya adalah
mahasiswa didalam pemberdayaan ini berfungsi sebagai fasilitator yang
bersama masyarakat melakukan perubahan.

2
1.2 Fokus Program
Pada KKN SISDAMAS ini mahasiswa memfokuskan programnya
dengan memperhatikan kehidupan Sosial, ekonomi dan lingkungan
masyarakat dusun 1 desa Cipinang. Dari hasil observasi selama KKN,
kajian kami berada di analisis sosial kehidupan masyarakat pertanian dan
pekerja pabrik karena pola kehidupan masyarakat dusun 1 desa Cipinang
mayoritas masih mengandalkan sektor pertanian serta pegawai pabrik
sebagai basis utama perekonomiannya. Hal utama yang kami soroti adalah
permasalahan mengenai sampah dan bank keliling.
Hasil observasi kami mengelilingi serta mewawancara rumah
masyarakat, dari sini kami mendapatkan info bahwa sampah menjadi
masalah yang sudah tidak bisa dikontrol dan dihentikan karena sudah
menjadi kebiasaan yang dilakukan warga. Selain itu banyak warga yang
meminjam uang kepada bank keliling bahkan ada beberapa warga yang
meminjam kepada lebih dari satu bank keliling. Bank keliling yang masuk
ke kampung Mande pun belum ada izin dari aparat setempat, namun saat
warga yang tidak mampu membayar uang kredit tersebut selalu
menyalahkan aparat. Ini yang menjadi masalah paling sentral di Kampung
Mande.
Selain itu dari hasil observasi selama KKN, kajian kami berada di
analisis sosial kehidupan masyarakat berupa pendidikan, kereligian,
lingkungan dan Sains dan Teknologi. Melalui pemberdayaan, mahasiswa
KKN diharuskan untuk mengikuti program yang telah ada dan
dilaksanakan di masyarakat, serta memberdayakan masyarakat agar
bersinergi dalam program. Adapun bentuk pemberdayaan yang telah kami
lakukan antara lain:

3
1.2.1 Bidang Pendidikan
Dalam bidang pendidikan yang kami laksanakan yaitu
menyadarkan warga tentang wajib pendidikan dasar. Memberikan
bantuan dalam inovasi media dan metode pendidikan di PAUD,
Madrasah Diniyah, Madrasah Tsanawiyah dan Madrasah Aliyah di
lingkungan dusun satu. Praktik mengajar dikelas bertujuan untuk
menerapkan, mempersiapkan dan mengembangkan kemampuan
mahasiswa sebagai calon pendidik. Selain itu mahasiswa mengajar
dengan metode-metode kontemporer yang disesuaikan dengan usia
dan kondisi peserta didik. Selain itu, kami ikut membantu dalam
program akreditasi PAUD seperti melukis kelas, membantu
administrasi dalam persiapan akreditasi dan mengajar anak-anak
dengan metode yang lebih modern.
Program di Madrasah Diniyah, kami membantu dalam
mengajar. Selain itu kami juga membuat perlombaan yang
melibatkan seluruh anak madrasah diniyah sebagai salah satu upaya
untuk membangkitkan semangat anak-anak agar lebih giat untuk
mempelajari ilmu-ilmu agama sehingga anak-anak yang berprestasi
kami beri rewards sebagai bentuk apresiasi.
Program di Madrasah Tsanawiyah dan Madrasah Aliyah yaitu
mengajar. Selain itu kami juga menjadi panitia inti dalam acara
LDKS dengan konsep yang kami kemas dengan cara yang berbeda
dari konsep-konsep sebelumnya yang sudah pernah dilaksanakan.
Kami mendapatkan kepercayaan besar dari pesantren untuk
memimpin acara LDKS ini, sehingga kami menjadi tombak
keberhasilan dalam LDKS pada tahun ini.

4
1.2.2 Bidang Keagamaan
Pelaksanaan kegiatan Mande Magrib Mengaji (MAMAJI)
yang dibumbui dengan nilai-nilai islami dan mengingat tempat dan
kegiatan berupa peran masjid sebagai tempat ibadah. Beberapa
materi yang disuguhkan berupa tahsin, fiqh, sejarah kebudayaan
islam, kaligrafi dan muhadlaroh. Para pengajar (mahasiswa KKN)
dituntut dalam mendalami ilmu dasar untuk bahan pegangan
pengajar, dan melakukan pengajaran yang sesuai untuk anak
berdasarkan jenjang usia. Selain itu MAMAJI ini merupakan bentuk
program baru yang kami landing-kan. Program MAMAJI ini
merupakan program jangka panjang yang berdampak masyarakat,
bukan hanya dirasakan oleh anak-anak yang mengikuti MAMAJI
saja, namun seluruh aspek masyarakat merasakan kebermanfaatan
program kami ini, karena dirasa dapat memperbaiki karakter anak-
anak menjadi jauh lebih baik.
Program MAMAJI ini kami kemas dengan berbagai metode
dan materi yang berbeda yang belum pernah anak-anak dapatkan
sebelumnya, dengan tujuan supaya anak merasa tertarik dengan
pembahasan yang baru, konsep yang baru, suasana yang baru, dan
metode yang disajikan dengan cara baru pula. Akibatnya anak-anak
yang mengikuti MAMAJI semakin lama semakin bertambah, selain
itu kami mendapatkan respon dan dukungan yang positif dari warga
sekitar mengenai program yang kami kelola ini.
Selain itu, kami mengikuti program pengajian umum dan
pengajian remaja mesjid. Pengajian umum dilaksanakan 1 bulan
sekali, sedangkan pengajian remaja mesjid dilaksanakan 1 minggu
sekali. Dalam program pengajian mesjid ini, kami ikut andil dalam
memberikan materi, menjawab pertanyaan dan ikut memberikan

5
sedikit ilmu mengenai public speaking supaya remaja mesjid
terbiasa untuk berbicara di hadapan umum.
Selain itu, kami juga memberikan wakaf Qur’an kepada
mesjid-mesjid yang ada di lingkungan kampung Mande serta
memberikan wakaf Qur’an kepada Madrasah Tsanawiyah dan
Madrasah Aliyah sebagai bentuk dukungan kami terhadap program
tahfidz yang ada di pesantren tersebut.
1.2.3 Bidang Lingkungan
Permasalahan masih terdapat beberapa dusun yang kurang
memperhatikan dari kondisi lingkungan terutama sampah. Bersih
dusun merupakan program kerja yang bertujuan untuk
mengumpulkan partisipasi warga dan para pemuda dusun Mande
dalam membersihkan lingkungan dan sungai. Program ini
diharapkan dapat meningkatkan solidaritas masyarakat beserta
mahasiswa KKN dan untuk mengakrabkan mahasiswa KKN
dengan warga masyarakat. Selain itu, bersih dusun bertujuan untuk
membersihkan dan melestarikan lingkungan sekitar dusun.
Program yang kami lakukan ini, kami kemas dengan cara
yang berbeda yaitu melukis bak sampah, melukis MCK, melukis
dinding-dinding sungai sebagai salah satu bentuk penyadaran kami
kepada warga masyarakat sekitar. Selain itu, kami juga memiliki
program minggu bersih, yaitu pembersihan sungai-sungai yang ada
di sekitar kampung Mande sebagai salah satu upaya memberikan
simulasi dan sebagai program jangka panjang untuk warga
kampung Mande.
Selain itu, kami mengikuti ibu PKK dalam pengadaan
posyandu. Selain itu, kami mengikuti senam bersama ibu PKK yang
dilaksanakan 2x dalam seminggu sebagai upaya membiasakan diri

6
untuk hidup sehat. Kami juga mengikuti kursus pengolahan barang
bekas menjadi barang dengan daya jual yang tinggi seperti
pembuatan dompet, tas, karpet, baju dari sampah bungkus kopi.
Selain itu, tempat tissue, tas jinjing, bros, gantungan kunci dari
botol bekas dan lain-lain.
1.2.4 Bidang Sains dan Teknologi
Sains dan Teknologi merupakan suatu kesatuan yang saling
melengkapi dan diaplikasikan melalui teknologi dan sains agar
melahirkan komuditas yang lebih baik. Mahasiswa KKN telah
menyuguhkan kepada warga melalui penyelenggaraan pelatihan
dalam memanfaatkan sampah dan membudidayakan pertanian
organik yang bertempat di dusun 1.
Program ini kami landing-kan untuk upaya penyadaran
masyarakat akan menanam tanaman dan pengelolaan barang bekas.
Kami menerapkan ini supaya masyarakat dapat mengelola tanaman
di lahan yang sempit serta menggunakan bahan-bahan yang sering
kita temukan di sekitar. Akibatnya warga bisa mengembangkan
tanaman hasil budidaya nya sebagai pengembangan ekonomi di
keluarganya.
Kami juga membuat suatu event yaitu berupa percobaan-
percobaan kimia yang kami kemas dalam permainan anak-anak.
Supaya anak-anak lebih semangat dalam mempelajari alam dan
lingkungannya.
Selain itu kami juga membantu aparat desa cipinang dalam
pengelolaan aplikasi dan blog desa, sehingga kami mendapatkan
ilmu yang begitu banyak mengenai kondisi yang terjadi di desa
Cipinang dengan melihat data-data yang tertera di dalam blog dan
aplikasi yang telah ada. Karena, desa Cipinang ini merupakan salah

7
satu desa percontohan yang memberikan banyak inspirasi bagi
desa-desa lain karena desa Cipinang ini merupakan desa yang
banyak memilliki prestasi.
1.3 Sasaran Dan Target
1. Sasaran
- Anak-anak PAUD
- Anak-anak Madrasah Diniyah
- Anak-anak Madrasah Tsanawiyah
- Anak-anak Madrasah Aliyah
- Karang Taruna Kampung Mande
- Ibu PKK
- Masyarakat Kampung Mande
- Masyarakat Desa Cipinang
- Aparat pemerintah Desa Cipinang
2. Target
- Memberikan program MAMAJI sebagai bentuk program jangka
panjang sebagai pembentukan karakter anak
- Memperkenalkan metode dan konsep yang diterapkan di sekolah
sesuai dengan lingkungan, materi, kondisi dan usia anak
- Memberikan seminar mengenai pemberdayaan tanaman dengan
memanfaatkan lahan sempit
- Memberikan pengarahan mengenai cara pemanfaatan sampah
rumah tangga
- Meingkatkan kesadaran warga agar menjaga lingkungan dengan
cara pendayagunaan sampah dengan tepat sasaran
- Meningkatnya kemampuan berpikir, bersikap dan bertindak dalam
menyelesaikan permasalahan sampah

8
- Membantu desa dalam pengembangan sumber daya yang ada di
daerah desa Cipinang.
1.4 Jadwal Pelaksanaan Program
Tabel 1 1. Jadwal Pelaksanaan Program

HARI, KEGIATAN TEMPAT KETERANGAN


TANGGAL
Pemberangkatan Kampus 2 Persiapan
ke Lokasi UIN SGD Pemberangkatan dari
Bandung Kampus 1 UIN SGD ke
lokasi KKN dengan
waktu tempuh selama 2
jam
Pembukaan Kantor Desa Pembukaan KKN
KKN Sisdamas Cipinang Sisdamas 2018 Desa
2018 Cipinang yang dihadiri
oleh 3 kelompok KKN
SELASA, 31
Desa Cipinang, DPL,
JULI 2018
BPD, BABINSA,
BABINMAS dan Kepala
Desa sekaligus serah
terima dari DPL ke
Kepala Desa.
Pematangan Posko KKN Rapat perihal sosialisasi
Siklus KKN 122 esok, dengan hasil rapat:
SISDAMAS sosialisasi RW 04 pada
2018 hari Rabu dan pembagian

9
kelompok untuk
sosialisasi masyarakat.
Sosialisasi RW 04 Sosialisasi dengan Pak
dengan RW 04 RW 04 (Pak Asep T)
beserta RT yang berada di
ruang lingkup RW 04 (RT
02 dan 03).
Evaluasi Siklus Posko KKN Rapat perihal kegiatan
Pertama 122 pada siklus pertama.
Pendekatan Posko Perkenalan mahasiswa
dengan Karang KKN122 KKN 122 dengan anggota
Taruna dan karang taruna dan perihal
Anggotanya program karang taruna
RW.04
RABU, 1
Melatih Tari Balai RW Melatih tari anak-anak
AGUSTUS
Anak-anak 04 RW.04 untuk mengikuti
2018
RW.04 acara HUT RI.
Pengajian Ibu- Masjid Mengikuti pengajian
ibu RW.04 RW.04 mingguan bersama ibu-
ibu RW.04.
Belajar bersama Posko KKN Membantu dan
Anak-anak 122 mengarahkan anak-anak
RW.04 RW.04 dalam
mengerjakan tugas
sekolah.
Rapat dengan Balai RW Perkenalan mahasiswa
Warga RW.04 04 KKN 122 kepada warga,
karang taruna RW.04 dan

10
pembentukan PANHUT
RI.
Mengajar di KOBER Al- Membantu mengajar
PAUD Fajri anak-anak PAUD Kober
Al-Fajri di RW 04
Mengajar di MTs Persis Membantu mengajar
MTs Al-Fitri anak-anak MTs Persis Al-
Fitri
Mengajar di Madrasah Membantu mengajar
Madrasah anak-anak Madrasah
Melatih Tari Balai Melatih tari anak-anak
KAMIS, 2 Anak-anak RW.04 RW.04 untuk mengikuti
AGUSTUS RW.04 acara HUT RI.
2018 MAMAJI Posko KKN Kegiatan belajar bersama
(Mande Magrib 122 anak-anak kampung
Mengaji) mande oleh mahasiswa
KKN 122.
Evaluasi Posko KKN Pembahasan kegitan yang
Kegiatan 122 telah dilaksanakan dan
kegiatan yang akan
dilaksanakan esok.
Rapat dengan Balai Pembahasan kegiatan
Karang Taruna RW.04 HUT RI.
JUM’AT, 3 Mengajar di KOBER Al- Membantu mengajar
AGUSTUS PAUD Fajri anak-anak PAUD Kober
2018 Al-Fajri di RW 04

11
Silaturahmi ke Rumah Pak Silaturahmi membahas
Bapak RT RT.02 tentang permasalahan dan
potensi yang ada di Kp.
Cipinang
Mengajar di Madrasah Membantu mengajar
Madrasah anak-anak Madrasah
MAMAJI Posko KKN Kegiatan belajar bersama
(Mande Magrib 122 anak-anak kampung
Mengaji) mande oleh mahasiswa
KKN 122.
Persiapan Posko KKN Persiapan untuk Rembuk
Rembuk Warga 113 Warga. Seperti penyiapan
konsumsi dan PPT.
Senam Lapangan Mengikuti kegiatan
Senam senam bersama ibu-ibu
RT.02 warga RW.04
Mengajar di Madrasah Membantu mengajar
Madrasah anak-anak Madrasah
SABTU, 4
Pengajian Masjid Al- Pengajian mingguan
AGUSTUS
Amanah bersama anak-anak
2018
remaja RW.04
Evaluasi Posko KKN Pembahasan kegitan yang
Kegiatan 122 telah dilaksanakan dan
kegiatan yang akan
dilaksanakan esok.
MINGGU, 5 Bakti Sosial Sekitar Pelaksanaa Bakti Sosial
AGUSTUS Sungai dengan membersihkan
2018 RW.04 sampah di kawasan

12
sungai bersama karang
taruna
Kumpul Posko 123 Kumpul di salah satu
Kelompok 121, posko KKN membahas
122 dan 123 program dan silaturahmi
antar kelompok
Evaluasi Posko KKN Pembahasan kegitan yang
Kegiatan 122 telah dilaksanakan dan
kegiatan yang akan
dilaksanakan esok.
Mengajar di KOBER Al- Membantu mengajar
PAUD Fajri anak-anak PAUD Kober
Al-Fajri di RW 04
Mengajar di MTs Persis Membantu mengajar
MTs Al-Fitri anak-anak MTs Persis Al-
Fitri
Musyawarah Aula Desa Melakukan musyawarah
SENIN, 6 Cipinang pembentukan PHBN di
AGUSTUS Desa Cipinang
2018 Mengajar di Madrasah Membantu mengajar
Madrasah anak-anak Madrasah
MAMAJI Posko KKN Kegiatan belajar bersama
(Mande Magrib 122 anak-anak kampung
Mengaji) mande oleh mahasiswa
KKN 122.
Evaluasi Posko KKN Pembahasan kegitan yang
Kegiatan 122 telah dilaksanakan dan

13
kegiatan yang akan
dilaksanakan esok.
Mengajar di KOBER Al- Membantu mengajar
PAUD Fajri anak-anak PAUD Kober
Al-Fajri di RW 04
Mengajar di MTs Persis Membantu mengajar
MTs Al-Fitri anak-anak MTs Persis Al-
Fitri
Mengajar di Madrasah Membantu mengajar
SELASA, 7
Madrasah anak-anak Madrasah
AGUSTUS
MAMAJI Posko KKN Kegiatan belajar bersama
2018
(Mande Magrib 122 anak-anak kampung
Mengaji) mande oleh mahasiswa
KKN 122.
Evaluasi Posko KKN Pembahasan kegitan yang
Kegiatan 122 telah dilaksanakan dan
kegiatan yang akan
dilaksanakan esok.
Mengajar di KOBER Al- Membantu mengajar
PAUD Fajri anak-anak PAUD Kober
Al-Fajri di RW 04
Mengajar di MTs Persis Membantu mengajar
RABU, 8
MTs Al-Fitri anak-anak MTs Persis Al-
AGUSTUS
Fitri
2018
Kunjungan ke Agro Kunjungan dan
Agro Wisata Wisata silaturahmi ke agro
Kebun wisata kebun jambu
bersama Bapak DPL

14
Jambu
RW.02
Mengajar di Madrasah Membantu mengajar
Madrasah anak-anak Madrasah
MAMAJI Masjid Kegiatan belajar bersama
(Mande Magrib RW.04 anak-anak kampung
Mengaji) mande oleh mahasiswa
KKN 122.
Evaluasi Posko KKN Pembahasan kegitan yang
Kegiatan 122 telah dilaksanakan dan
kegiatan yang akan
dilaksanakan esok.
Mengajar di MTs Persis Membantu mengajar
MTs Al-Fitri anak-anak MTs Persis Al-
Fitri
Senam Lapangan Mengikuti kegiatan
Senam senam bersama ibu-ibu
RT.02 warga RW.04
Sosialisasi RW.01 dan Sosialisasi dengan warga
dengan RW.01 RW.02 yang ada di RW.01 dan
KAMIS, 9
dan RW.02 RW.02
AGUSTUS
MAMAJI Masjid Kegiatan belajar bersama
2018
(Mande Magrib RW.04 anak-anak kampung
Mengaji) mande oleh mahasiswa
KKN 122.
Evaluasi Posko KKN Pembahasan kegitan yang
Kegiatan 122 telah dilaksanakan dan

15
kegiatan yang akan
dilaksanakan esok.
Pemasangan Sekitar Membantu Karang
Bendera Jalan RW Taruna RW 04 dalam
04 membuat dan memasang
bendera untuk persiapan
Agustusan di sekitar jalan
RW 04.
Pelatihan Daur Kampung Mengikuti pelatihan daur
Ulang Sampah Maruyung ulang sampah bersama
JUM’AT 10 warga kampung
AGUSTUS maruyung dan kampung
2018 mande
MAMAJI Masjid Kegiatan belajar bersama
(Mande Magrib RW.04 anak-anak kampung
Mengaji) mande oleh mahasiswa
KKN 122.
Evaluasi Posko KKN Pembahasan kegitan yang
Kegiatan 122 telah dilaksanakan dan
kegiatan yang akan
dilaksanakan esok.
Membantu Balai RW Membantu Karang
Karang Taruna 04 Taruna dalam
menyiapkan atribut
SABTU, 11
Agustusan seperti
AGUSTUS
mencari bamboo untuk
panggung dan pembuatan
umbul-umbul.

16
Senam Lapangan Mengikuti kegiatan
Senam senam bersama ibu-ibu
RT.02 warga RW.04
Membantu Balai RW Membantu Karang
Karang Taruna 04 Taruna dalam
menyiapkan atribut
Agustusan seperti
MINGGU, mencari bamboo untuk
12 panggung, pembuatan
AGUSTUS umbul-umbul dan
2018 pembuatan arak-arakan.
MAMAJI Masjid Kegiatan belajar bersama
(Mande Magrib RW.04 anak-anak kampung
Mengaji) mande oleh mahasiswa
KKN 122.
Membantu Balai RW Membantu Karang
Karang Taruna 04 Taruna dalam
menyiapkan atribut
Agustusan seperti
mencari bamboo untuk
SENIN,13
panggung, pembuatan
AGUSTUS
umbul-umbul dan
2018
pembuatan arak-arakan.
MAMAJI Masjid Kegiatan belajar bersama
(Mande Magrib RW.04 anak-anak kampung
Mengaji) mande oleh mahasiswa
KKN 122.

17
LDKS MTs Agro Membantu dan menjadi
Persis Al-Fitri Wisata panitia LDKS MTs Al-
Kebun Fitri di Agro Wisata
SELASA, 14
Jambu Kebun Jambu
AGUSTUS
MAMAJI Masjid Kegiatan belajar bersama
2018
(Mande Magrib RW.04 anak-anak kampung
Mengaji) mande oleh mahasiswa
KKN 122.
LDKS MTs Agro Membantu dan menjadi
Persis Al-Fitri Wisata panitia LDKS MTs Al-
Kebun Fitri di Agro Wisata
Jambu Kebun Jambu
RABU, 15 MAMAJI Masjid Kegiatan belajar bersama
AGUSTUS (Mande Magrib RW.04 anak-anak kampung
2108 Mengaji) mande oleh mahasiswa
KKN 122.
Membantu Lahan dekat Membantu Karang
Karang Taruna rumah Pak Taruna dalam pembuatan
Sekdes panggung.
MAMAJI Masjid Kegiatan belajar bersama
(Mande Magrib RW.04 anak-anak kampung
KAMIS, 16 Mengaji) mande oleh mahasiswa
AGUSTUS KKN 122.
2018 Membantu Lahan dekat Membantu Karang
Karang Taruna rumah Pak Taruna dalam mendekor
Sekdes panggung.

18
Upacara 17 Lapang Ikut serta dalam upacara
Agustus Desa 17 Agustus.
JUM’AT, 17
Cipinang
AGUSTUS
Merayakan 17 Lahan dekat Ikut serta membantu dan
2018
Agustus rumah Pak menjadi peseta lomba
Sekdes Agustusan.
SABTU, 18 Merayakan 17 Lahan dekat Ikut serta membantu dan
AGUSTUS Agustus rumah Pak menjadi peseta lomba
2018 Sekdes Agustusan.
Jalan Santai RW.04 Jalan santai bersama
MINGGU, warga RW.04 dalam
19 rangka HUT-RI Ke 73
AGUSTUS Merayakan 17 Lahan dekat Ikut serta membantu dan
2018 Agustus rumah Pak menjadi peseta lomba
Sekdes Agustusan.
Mengajar di KOBER Al- Membantu mengajar
PAUD Fajri anak-anak PAUD Kober
Al-Fajri di RW 04
MAMAJI Posko KKN Kegiatan belajar bersama
SENIN, 20 (Mande Magrib 122 anak-anak kampung
AGUSTUS Mengaji) mande oleh mahasiswa
2018 KKN 122.
Evaluasi Posko KKN Pembahasan kegitan yang
Kegiatan 122 telah dilaksanakan dan
kegiatan yang akan
dilaksanakan esok.

19
Musyawarah Aula Desa Mengikuti musyawarah
Desa Cipinang desa bersama pejabat
Desa Cipinang
SELASA, 21 Pengecatan KOBER Al- Menggambar dan
AGUSTUS PAUD Fajri mengecat dinding PAUD
2018 bersama mahasiswa KKN
122
Mengajar di Madrasah Membantu mengajar
Madrasah anak-anak Madrasah
Pelaksanaan Halaman Melaksanakan shalat ID
Shalat ID SD berjamaah bersama warga
Panghegar RW.04
Berqurban Halaman Membantu warga
RABU, 22
PAUD mengurus hewan qurban.
AGUSTUS
RW.04
2018
Evaluasi Posko KKN Pembahasan kegitan yang
Kegiatan 122 telah dilaksanakan dan
kegiatan yang akan
dilaksanakan esok.
Mengajar di KOBER Al- Membantu mengajar
PAUD Fajri anak-anak PAUD Kober
Al-Fajri di RW 04
KAMIS, 23
Pembuatan Peta Rumah Ibu Membuat peta RW.04
AGUSTUS
PKK bersama ibu-ibu PKK
2018
kampung mande
Mengajar di Madrasah Membantu mengajar
Madrasah anak-anak Madrasah

20
Rapat dengan Balai Pembahasan kegiatan
Karang Taruna RW.04 HUT RI.
Mengajar di KOBER Al- Membantu mengajar
PAUD Fajri anak-anak PAUD Kober
Al-Fajri di RW 04
MAMAJI Posko KKN Kegiatan belajar bersama
JUMAT, 24 (Mande Magrib 122 anak-anak kampung
AGUSTUS Mengaji) mande oleh mahasiswa
2018 KKN 122.
Evaluasi Posko KKN Pembahasan kegitan yang
Kegiatan 122 telah dilaksanakan dan
kegiatan yang akan
dilaksanakan esok.
Pengecatan Lingkungan Melakukan pengecatan
RW.04 bak sampah di
lingkungan RW.04 dan
sekitar dinding MCK
SABTU, 25
bersama mahasiswa KKN
AGUSTUS
122
2018
Evaluasi Posko KKN Pembahasan kegitan yang
Kegiatan 122 telah dilaksanakan dan
kegiatan yang akan
dilaksanakan esok.
Jalan Santai Kantor Desa Jalan santai bersama desa
MINGGU,
Cipinang cipinang dalam rangka
26
HUT-RI Ke 73
AGUSTUS
Pengecatan Lingkungan Melakukan pengecatan
2018
RW.04 bak sampah di

21
lingkungan RW.04 dan
sekitar dinding MCK
bersama mahasiswa KKN
122
Rembug Warga Balai Pelaksanaan Rembug
RW.04 Warga yang dihadiri
peserta KKN, Ketua RW,
Kader PKK, dan tokoh
masyarakat membahas
mengenai permasalahan
di RW.04
Evaluasi Posko KKN Pembahasan kegitan yang
Kegiatan 122 telah dilaksanakan dan
kegiatan yang akan
dilaksanakan esok.
Pelatihan Balai Pelatihan pemanfaatan
Pemanfaatan RW.04 sampah dan budidaya
Sampah dan pertanian organik oleh
Budidaya KKN kepada warga
Pertanian RW.04
SENIN, 27
Organik
AGUSTUS
Pengecatan Lingkungan Melakukan pengecatan
2018
RW.04 bak sampah di
lingkungan RW.04 dan
sekitar dinding MCK
bersama mahasiswa KKN
122

22
MAMAJI Posko KKN Kegiatan belajar bersama
(Mande Magrib 122 anak-anak kampung
Mengaji) mande oleh mahasiswa
KKN 122.
Perpisahan KOBER Al- Perpisahan KKN bersama
bersama PAUD Fajri anak-anak PAUD dan
Guru PAUD.
Penyuluhan Balai Penyuluhan dan
Permainan RW.04 pembelajaran IPA
SELASA, 28
KIMIA melalui permainan kimia
AGUSTUS
oleh KKN kepada anak-
2018
anak MAMAJI.
Perlombaan Balai Melaksanakan
MAMAJI RW.04 dan perlombaan kaligrafi dan
Masjid pidato bersama peserta
RW.04 MAMAJI.
Pengecatan Lingkungan Melakukan pengecatan
RW.04 bak sampah di
lingkungan RW.04 dan
sekitar dinding MCK
RABU, 29
bersama mahasiswa KKN
AGUSTUS
122
2018
Perlombaan Balai Melaksanakan
MAMAJI RW.04 dan perlombaan puisi
Masjid bersama peserta
RW.04 MAMAJI.
Penutupan KKN Kantor Desa Penutupan dan
Sisdamas Cipinang perpisahan KKN

23
Sisdamas di Desa
Cipinang dengan Bapak
Kades dan jajarannya
KAMIS, 30
BABINSA dan DPL.
AGUSTUS
Pembuatan Posko KKN Pembuatan sertlifikat dan
2018
Sertifikat 122 pembungkusan hadiah
untuk juara perlombaan
MAMAJI
Perpisahan KKN Balai Malam perpisahan
RW.04 bersama warga dengan
menampilkan video
dokumenter.
JUM’AT, 31 Perpulangan Kampung Persiapan perpulangan
AGUSTUS Mahasiswa Mande dari lokasi KKN ke
2018 KKN 122 RW.04 rumah masing-masing.

24
1.5 Struktur Kelompok Dan Job Description
1. 1.
Struktur Kelompok

KETUA

Herlan Saputra

SEKRETARIS BENDAHARA
Hamzah Aenun Halina Damiya
A

KORDINATOR UMUM
Muchammad Ja’far S

BIDANG BIDANG
BIDANG
ACARA/KEGIATAN LAPANGAN
LOGISTIK
Abdul Aziz Ulfa Najiya H
Zaky Zaenul Arif
Siti Nadiyah Resti H
Andri Anshori
Liza Napilah

BIDANG BIDANG
KONSUMSI KEBERSIHAN
Annisa Rahmah Abdul Rozak
Lucky Fitriyanie Kiki Nur Rizki

25
2. Job Description
a. Program Fisik
Tabel 1 2. Program Fisik

Keterangan
No. Jenis Program Belum
Terlaksana Pelaksana
Terlaksana

Seluruh
Budidaya pertanian
1  anggota
organik
kelompok 122

Seluruh
Pengecetan bak
2  anggota
sampah
kelompok 122
Bersih-bersih Di
Seluruh
Sungai Cibodas
3 anggota
Bersama pemuda
kelompok 122
karang taruna 
Seluruh
4 Kerja Bakti anggota
 kelompok 122

26
b. Program Non Fisik
Tabel 1 3. Program Non Fisik

Keterangan
No NonFisik Belum
Terlaksana Pelaksana
Terlaksana
Program Mande
Seluruh
Magrib Mengaji di
1 √ anggota
Lingkungan Mande
kelompok 122
(1 Masjid)
Les Private setingkat
Seluruh
SD dan SMP
2 √ anggota
(Matematika, TEMA
kelompok 122
dll)

27
BAB II
KONSEP PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

2.1 Konsep Kkn Berbasis Pemberdayaan Masyarakat


Konsep pemberdayaan adalah proses pemberian informasi secara
berkesinambungan mengikuti perkembangan sasaran, serta proses
membantu sasaran, agar sasaran tersebut berubah dari tidak tahu
menjadi tahu atau sadar (aspek knowledge), dari tahu menjadi mau
(aspek atttude) dan dari mau menjadi mampu melaksanakan perilaku
yang diperkenalkan (aspek practice). Gerakan pemberayaan
masyarakat juga merupakan cara untuk menumbuhkan dan
mengembangkan norma yang membuat masyarakat mampu untuk
berperilaku hidup bersih dan sehat. Strategi ini tepatnya ditujukan pada
sasaran primer agar berperan serta secara aktif. Peningkatan
pemberdayaan berarti peningkatan kemampuan dan kemandirian
masyarakat agar dapat mengembangkan diri dan memperkuat sumber
daya yang dimiliki untuk mencapai kemajuan.
Carver dan Clatter Back (1995:12) mendefinisikan pemberdayaan
adalah upaya memberi keberanian dan kesempatan pada individu
untuk mengambil tanggung jawab perorangan guna meningkatkan dan
memberikan kontribusi pada tujuan organisasi. Menurut Shardlow
(1998:32) pemberdayaan membahas bagaimana individu, kelompok
ataupun komunitas berusaha mengontrol kehidupan mereka sendiri
dan mengusahakan untuk membentuk masa depan sesuai dengan
keinginan mereka. Sementara itu definisi masyarakat sebagaimana
dipaparkan oleh Selo Sumarjan (1974) mendifinisikan masyarakat
sebagai orang-orang yang hidup bersama yang menghasilkan
kebudayaan.

28
Dari paparan diatas maka dapat disimpulkan bahwa pemberdayaan
masyarakat adalah proses pembangunan dimana masyarakat
berinisiatif untuk memulai proses kegiatan sosial untuk memperbaiki
situasi dan kondisi diri sendiri. Pemberdayaan masyarakat hanya bisa
terjadi apabila warganya ikut berpartisipasi. Suatu usaha hanya
berhasil dinilai sebagai "pemberdayaan masyarakat" apabila kelompok
komunitas atau masyarakat tersebut menjadi agen pembangunan atau
dikenal juga sebagai subjek. Disini subjek merupakan motor
penggerak, dan bukan penerima manfaat atau obyek saja.
Adapun tujuan dari pemberdayaan masyarakat menurut
(Wahyudin, 2012) sebagai berikut:
1. Individu, keluarga dan masyarakat tahu, mampu dan mau
mempraktekan serta dapat memelihara, mengatasi serta
meningkatkan kesehatannya secara mandiri.
2. Individu, keluarga dan masyarakat tahu, mampu dan mau berperan
serta dalam gerakan pemberdayaan di wilayahnya.
3. Masyarakat melakukan kegiatan pembangunan kesehatan melalui
pendekatan edukatif.
4. Adanya upaya kesehatan yang bersumberdaya dari potensi yang ada
di masyarakat (dari, oleh dan untuk masyarakat).
5. Adanya informasi tentang hasil pelaksanaan kegiatan gerakan
pemberdayaan masyarakat di bidang upaya pelayanan kesehatan
dalam bentuk desa sehat.
Sasaran pemberdayaan masyarakat menurut (Wahyudin, 2012)
yaitu:
1. Individu dan keluarga, serta kelompok masyarakat, terutama
masyarakat yang terkena masalah maupun berisiko terkena
masalah, baik di kota maupun di desa. Contoh: ditatanan rumah

29
tangga adalah para ibu, ditatanan institusi pendidikan adalah
murid-murid disarana pelayanan adalah petugas kesehatan.
2. Tokoh masyarakat, organisasi kemasyarakatan serta organisasi
profesi
3. Lintas sector
4. Petugas kesehatan
Selain itu juga pengorganisasian masyarakat sebagai salah satu
metode pemberdayaan masyarakat yang bersifat komprehensif perlu
dikembangkan di desa-desa/kelurahan-kelurahan/nagari-nagari secara
bertahap. Pendekatan yang dilakukan adalah melalui pengembangan
daerah-daerah percontohan sesuai dengan program kesehatan dan
kebersihan yang di dukung (misalnya Desa Siaga untuk KIA). Daerah-
daerah percontohan ini selain dapat digunakan sebagai alat untuk
advokasi guna replikasinya ke daerah-daerah (desa-desa/kelurahan-
kelurahan/nagari-nagari lain), juga dapat digunakan sebagai lahan
kerja lapangan dalam pelatihan petugas.
Metode yang paling efektif untuk pemberdayaan petugas adalah
pelatihan yang dilaksanakan secara berselang-seling antara kegiatan di
kelas dan kegiatan di lapangan (interrupted training). Dengan
interrupted training sekaligus dapat diperoleh dua hasil, yaitu petugas-
petugas yang terampil dan adanya daerah percontohan.
Pemberdayaan akan lebih berhasil jika dilaksanakan melalui
kemitraan serta menggunakan metode dan teknik yang tepat. Pada saat
ini banyak dijumpai lembaga-lembaga swadaya masyarakat (LSM)
yang bergerak di bidang kesehatan dan kebersihan. LSM ini harus di
galang kerjasamanya, baik di antara mereka maupun antara mereka
dengan pemerintah agar upaya pemberdayaan masyarakat dapat
berdayaguna dan berhasilguna. Setelah itu ,sesuai dengan ciri-ciri

30
sasaran serta situasi dan kondisi, lalu ditetapkan, diadakan dan
digunakanlah metode dan sarana komunikasi yang tepat.
Kunci keberhasilan gerakan pemberdayaan adalah membuat orang
tersebut memahami bahwa sesuatu (misalnya: sampah ) adalah
masalah baginya dan bagi masyarakatnya. Sepanjang orang yang
bersangkutan belum mengetahui dan menyadari bahwa sesuatu itu
merupakan masalah, maka orang tersebut tidak akan bersedia
menerima informasi apapun lebih lanjut. Manakala ia telah menyadari
masalah yang dihadapinya, maka kepadanya harus diberikan informasi
umum lebih lanjut tentang masalah yang bersangkutan.
Perubahan dari tahu ke mau pada umumnya dicapai dengan
menyajikan fakta-fakta dan mendramatisasi masalah. Tetapi selain itu
juga dengan mengajukan harapan bahwa masalah tersebut bisa dicegah
atau diatasi. Disini dapat dikemukakan fakta yang berkaitan dengan
para tokoh masyarakat sebagai panutan.
Berdasar pendapat Sunyoto Usman (2003 : 40-47 ) ada beberapa
strategi yang dapat menjadi pertimbangan untuk dipilih dan kemudian
diterapkan dalam pemberdayaan masyarakat, yaitu menciptakan iklim,
memperkuat daya, dan melindungi.
Dalam upaya memberdayakan masyarakat dapat dilihat dari tiga
sisi, yaitu ;pertama, menciptakan suasana atau iklim yang
memungkinkan potensi masyarakat berkembang (enabling). Disini
titik tolaknya adalah pengenalan bahwa setiap manusia memiliki
potensi atau daya yang dapat dikembangkan.Kedua, memperkuat
potensi atau daya yang dimiliki masyarakat (empowering), upaya yang
amat pokok adalah peningkatan taraf pendidikan, dan derajat
kesehatan, serta akses ke dalam sumber-sumber kemajuan ekonomi
seperti modal, lapangan kerja, dan pasar. Ketiga, memberdayakan

31
mengandung pula arti melindungi. Dalam proses pemberdayaan, harus
dicegah yang lemah menjadi bertambah lemah.
Berbicara tentang pendekatan, bila dilihat dari proses dan
mekanisme perumusan program pembangunan masyarakat,
pendekatan pemberdayaan cenderung mengutamakan alur dari bawah
ke atas atau lebih dikenal pendekatanbottom-up. Pendekatan ini
merupakan upaya melibatkan semua pihak sejak awal, sehingga setiap
keputusan yang diambil dalam perencanaan adalah keputusan mereka
bersama, dan mendorong keterlibatan dan komitmen sepenuhnya
untuk melaksanakannya.
Partisipasi masyarakat sangat dibutuhkan dalam rangka
perencanaan dan penentuan kebijakan, atau dalam pengambilan
keputusan. Model pendekatan dari bawah mencoba melibatkan
masyarakat dalam setiap tahap pembangunan. Pendekatan yang
dilakukan tidak berangkat dari luar melainkan dari dalam. Seperangkat
masalah dan kebutuhan dirumuskan bersama, sejumlah nilai dan
sistem dipahami bersama. Model bottom memulai dengan situasi dan
kondisi serta potensi lokal. Dengan kata lain model kedua ini
menampatkan manusia sebagai subyek. Pendekatan “bottom up” lebih
memungkinkan penggalian dana masyarakat untuk pembiayaan
pembangunan. Hal ini disebabkan karena masyarakat lebih merasa
“memiliki”, dan merasa turut bertanggung jawab terhadap
keberhasilan pembangunan, yang nota bene memang untuk
kepentingan mereka sendiri.
2.2 Isu Ipm Dan Sdg’s
Indeks Pembangunan Manusia (IPM) / Human Development
Index (HDI) adalah pengukuran perbandingan dari harapan hidup,
melek huruf, pendidikan dan standar hidup untuk semua negara

32
seluruh dunia. IPM digunakan untuk mengklasifikasikan apakah
sebuah negara adalah negara maju, negara berkembang atau negara
terbelakang dan juga untuk mengukur pengaruh dari kebijaksanaan
ekonomi terhadap kualitas hidup.
SDGs (Sustainable Development Goals) merupakan sebuah
program pembangunan berkelanjutan dimana didalamnya terdapat 17
tujuan dengan 169 target yang terukur dengan tenggat waktu yang
ditentukan. SDGs adalah agenda pembangunan dunia yang bertujuan
untuk kesejahteraan manusia dan planet bumi. SDGs ini diterbitkan
pada tanggal 21 Oktober 2015 menggantikan perogram sebelumnya
yaitu MDGs (Millennium Development Goals) sebagai tujuan
pembangunan bersama sampai tahun 2030 yang disepakati oleh
banyak negara dalam forum resolusi Perserikatan Bangsa-Bangsa
(PBB). Jadi kerangka pembangunan yang berkaitan dengan perubahan
situasi dunia yang sebelumnya menggunakan konsep MGDs sekarang
diganti dengan SDGs.
SDGs merupakan hasil dari proses yang bersifat partisipatif,
transparan, dan inklusif terhadap semua suara pemangku kepentingan
dan masyarakat selama 3 tahun lamanya. SDGs akan mewakili sebuah
kesepakatan yang belum pernah ada sebelumnya yang terkait dengan
prioritas-prioritas pembangunan berkelanjutan di antara 193 Negara
Anggota.
Keterkaitan SDGs dengan KKN Sisdamas diharapkan terjalin
adanya hubungan antara mahasiswa sebagai fasilitator pemberdayaan
dengan 17 tujuan SDGs. Mahasiswa memfasilitasi sejumlah tujuan
dalam SGDs itu guna memberikan kemakmuran dan kesejahteraan
bagi masyarakat. Para mahasiswa dapat mengembangkan sesuai
dengan kondisi UIN SGD Bandung.

33
Kelompok KKN 122 memilih salah satu tujuan dari SDGs
yaitu Quality Education (pendidikan berkualitas). Pendidikan,
khususnya pada tingkat dasar, merupakan tanggung jawab langsung
dari pemerintah daerah di banyak negara. Hal ini berarti bahwa
pemerintah daerah memegang peranan penting dalam membantu
pencapaian SDGs.
Di desa Cipinang khususnya kampung Mande terdapat
permasalahan pendidikan utamanya di bidang agama. Di kampung
tersebut banyak kegiatan keagamaan kepada masyarakat, akan tetapi
tidak semua elemen masyarakat tersentuh oleh kegiatan tersebut, yakni
anak-anak dan remaja. Maka dari itu program KKN Sisdamas
kelompok 122 adalah MAMAJI (Mande Magrib Mengaji), dalam
kegiatan tersebut mahasiswa memberikan pengajaran kepada anak-
anak mengenai cara membaca Al-Quran, Fiqih, SKI dsb, juga
memberikan bimbingan kepada para remaja terutama kepada remaja
mesjid dan karang taruna supaya dapat melanjutkan program mande
maghrib mengaji.
2.3 Tahapan Siklus Pelaksanaan Kk Sisdamas
KKN Sisdamas dilaksanakan selama 30 hari terhitung sejak
kedatangan ke lokasi KKN. Berdasarkan hitungan waktu tersebut,
peserta KKn dan DPL memastikan bahwa tahapan KKN Sisdamas
dapat dilaksanakan menggunakan alokasi waktu yang tersedia. Secara
terjadwal tahapan KKN sisdamas terdiri atas :
1. Soswal (RW, dan Refso (Sosialisasi Awal, Rembug Warga dan
Refleksi Sosial) dilaksanakan pada minggu ke I, kegiatan tersebut
dihadiri oleh DPL
2. Pesos (Pemetaan Sosial) dilaksanakan pada Minggu ke II dan
dihadiri oleh DPL

34
3. Orgamas (Penggorganisasian Masyarakat) dilaksanakan oleh
peserta pada minggu ke II
4. Cantif (Perencanaan Partisipatif) dilaksanakan pada akhir minggu
ke II dan atau pada awal minggu ke III yang dihadiri oleh DPL
5. Sipro (Sinergi Program) dilaksanakan oleh peserta KKN pada
minggu ke III
6. Pepro (Pelaksanaan Program) dilaksankan pada minggu ke III
dengan dihadiri oleh DPL
7. Monev (Monitoring Evaluasi) dilaksankan pada minggu ke IV
sekalian melaksanakan penutupan KKN dengan dihadiri oleh DPL
Sekalipun jadwal tahapan KKN Sisdamas telah telah
ditentukan waktunya, namun dalam pelaksanaanya sangat fleksibel
dengan memperhatikan kondisi dan kesiapan warga di lokasi KKN.
Guna keperluan pemahaman KKN Sisdamas, berikut dijelaskan
singkat tahapan KKN Sisdamas.
 Sosialiasi Awal dan Rembug Warga
Merupakan proses Awal dalam siklus KKN Sisdamas. Siklus
ini dilaksanakan karena KKN Sisdamas merupakan upaya
penanggulangan masalah-masalah sosial yang diintervensi oleh pihak
luar (pemerintah), sehingga masyarakat harus diberi kesempatan untuk
mengambil keputusan berkehendak untuk menerima atau menolak
KKN Sisdamas sebagai alternatif pemecahan masalah. Oleh karena itu
RW merupakan proses awal dari pengejawantahan pembangunan
partisipatif, karena masyarakatlah yang berhak untuk menentukan
apakah mereka akan melakukan upaya penanggulangan masalah
sosialnya sendiri.
Apabila masyarakat memutuskan untuk menerima KKN
Sisdamas, maka secara otoatis masyarakat harus mempunyai

35
komitmen untuk melaksanakan upaya penanggulangan maslah social
dengan koridor yang sudah dikembangkan oleh praktik KKN
Sisdamas, yaitu melaksanakan proses pembelajaran dalam daur
penanggulangan masalah social secara partisipatif yang
diejawantahkan dalam tahapan siklus-siklus selanjutnya.
Komitmen yang di sepakati oleh masyarakat berimplikasi
kepada beberapa konsekuensi yang harus dijalankan oleh mereka
seperti: mengikuti pertemuan-pertemuan untuk melaksanakan setiap
proses tahapan siklus, adanya motor penggerak yang bekerja dengan
sukarela, kesediaan untuk bekerjasama dari berbagai pihak ( tokoh
masyarakat, tokoh agama, tokoh wanita, tokoh pemuda, apparat
pemerintah setempat, dll ), menyediakan dana swadaya untuk berbagai
pertemuan, pelatihan, dan sebadainya.
 Refleksi Sosisl (Refso)
Refleksi Sosial dapat dilakukan secara paralel dengan
Sosialisasi untuk menumbuhkan kesadaran kritis masyarakat terhadap
akar penyebab masalah sosial. Kesadaran kritis ini menjadi penting,
karena selama ini seringkali dalam berbagai program yang
menempatkan masyarakat sebagai ’objek’ seringkali masyarakat
diajak untuk melakukan berbagai upaya pemecahan masalah tanpa
mengetahui dan menyadari masalah yang sebenarnya (masalah
dirumuskan oleh ’Orang Luar’). Kondisi tersebut menyebabkan dalam
pemecahan masalah masyarakat hanya sekedar melaksanakan
kehendak ’Orang Luar’ atau karena tergiur dengan ’iming-iming’
bantuan uang, bukan melaksanakan kegiatan karena benar-benar
menyadari bahwa kegiatan tersebut memang bermanfaat bagi
pemecahan masalah mereka.

36
Dalam pelaksanaannya, ada 2 hal penting yang harus dilakukan
dalam Refleksi Sosial, yaitu Olah Rasa dan Olah Pikir sehingga
pendalaman yang dilakukan melibatkan mental, rasa dan karsa.
1. Olah Pikir. Proses ini merupakan analisis kritis terhadap
permasalahan Sosial yang dihadapi masyarakat, untuk membuka
mekanisme-mekanisme yang selama ini sering tidak tergali dan
tersembunyi di dalamnya. Analisa kritis terhadap permasalahan
Sosial sering juga disebut sebagai analisa sosial, artinya mencari
secara kritis hubungan sebab akibat, sampai hal – hal yang paling
dalam sehingga dapat ditemukan akar permasalahan Sosial yang
sebenarnya. Setiap kondisi,baik itu eksternal maupun internal,
harus ditelusuri dan kemudian dicari hubungan sebab akibatnya
dalam suatu kerangka yang logis. Dalam hal ini setiap orang yang
terlibat dalam refleksi belajar untuk berpikir analitis dan logis,
sehingga diharapkan tumbuh kesadaran kritis terhadap berbagai
penyebab Sosial yang berakar pada lunturnya nilai-nilai
kemanusiaan.
2. Olah Rasa adalah upaya untuk merefleksikan ke dalam terutama
yang menyangkut sikap dan perilaku mereka terhadap
permasalahan Sosial. Upaya olah rasa lebih menyentuh ’hati’
masing-masing orang yang terlibat dalam proses refleksi untuk
merenungkan apa yang telah diperbuat, dilakukan, sumbangan apa
yang telah diberikan untuk melakukan upaya penanggulangan
Sosial dan bagi kesejahteraan dan perbaikan hidup masyarakat.
Artinya dalam olah rasa lebih menitikberatkan kepada sikap dan
perilaku yang berhubungan dengan nilai-nilai luhur manusia
(memanusiakan manusia ). Diharapkan akan tumbuh kesadaran
masing-masing bahwa manusia yang berdaya adalah ’Manusia

37
yang mampu menjalankan fitrahnya sebagai manusia, manusia
yang berbeda dengan makhluk lain, yaitu manusia yang mampu
memberi dan mengabdikan kehidupannya untuk kesejahteraan
umat manusia’.
Dari olah pikir dan olah rasa di atas, diharapkan cara pandang
peserta yang terlibat dalam diskusi akan berubah dan berimplikasi
pada:
1. Kesadaran bahwa seharusnya mereka tidak menjadi bagian yang
menambah persoalan, tetapi merupakan bagian dari pemecahan
masalah dengan cara berkehendak untuk memelihara nilai-nilai
luhur kemanusiaan;
2. Tumbuhnya pemahaman bahwa sikap dan perilaku yang sesuai
dengan nilai-nilai luhur, merupakan awal dari tumbuhnya modal
sosial, sehingga dapat menumbuhkan kepercayaan pihak luar
terhadap masyarakat setempat.
3. Tumbuhnya kesadaran untuk malakukan upaya perbaikan, yang
dimulai dari diri sendiri.
4. Sehingga setiap anggota masyarakat seharusnya mampu untuk
memberikan sumbangan (baik tenaga, waktu,pikiran, ruang bagi
kelompok lain untuk berpartisipasi, berdemokrasi, dsb) untuk
bersama-sama menanggulangi masalah Sosial (baca: untuk
kesejahteraan masyarakat).
Proses olah pikir dan olah rasa ini dapat dilakukan dengan
Focus Group Discussion (FGD) atau Diskusi Kelompok Terarah
(DKT) ditingkat basis atau komunitas yang dipandu oleh duta
pemberdayaan atau relawan tingkat basis. Diskusi Kelompok Terarah
(DKT) dilakukan secara paralel pada saat rembug warga atau tersendiri

38
bersama masyarakat tingkat basis. Ada tiga hasil yang diharapkan
dalam DKT refleksi sosial ini yaitu:
a. Menemukan akar dari berbagai masalah sosial yang ada di
masyarakat hingga pada kesimpulan tertulis.
b. Menemukan indikator-indikator masalah sosial, seperti apa
indikator kemiskinan atau indikator penikahan dini dan
sebagainya.
c. Penyampaian harapan dari masyarakat ke masyarakat, masyarakat
ke pemerintah dan penyampaian harapan dari pemerintah ke
masyarakat serta harapan pemerintah kepada pemerintah. Kegiatan
ini akan lebih terbuka dan efektif apabila dilakukan secara tertulis
oleh warga dengan instrumen yang dapat disediakan oleh
fasilitator.
Dalam DKT ini, fasilitator dapat menggunakan teknik
wawancara dengan menyampaikan pertanyaan dan pernyataan kritis.
Berikan rasa aman dan nyaman kepada masyarakat untuk
menyampaikan pendapat dan analisa, namun tetap arahkan masyarakat
agar terbangun keasadaran kritis, bukan kesadaran naif atau magis.
 Pemetaan Sosial (Peso)
Pemetaan sosial (social mapping) didefinisikan sebagai proses
penggambaran masyarakat yang sistematik serta melibatkan
pengumpulan data dan informasi mengenai masyarakat termasuk di
dalamnya profil dan masalah sosial yang ada pada masyarakat tersebut.
Merujuk pada Netting, Kettner dan McMurtry (1993), pemetaan sosial
dapat disebut juga sebagai social profiling atau “pembuatan profile
suatu masyarakat.
Pemetaan sosial dapat dipandang sebagai salah satu
pendekatan dalam Pengembangan Masyarakat yang oleh Twelvetrees

39
(1991:1) didefinisikan sebagai “the process of assisting ordinary
people to improve their own communities by undertaking collective
actions.” Sebagai sebuah pendekatan, pemetaan sosial sangat
dipengaruhi oleh ilmu penelitian sosial dan geografi. Salah satu bentuk
atau hasil akhir pemetaan sosial biasanya berupa suatu peta wilayah
yang sudah diformat sedemikian rupa sehingga menghasilkan suatu
image mengenai pemusatan karakteristik masyarakat atau masalah
sosial, misalnya jumlah orang miskin, rumah kumuh, anak terlantar,
yang ditandai dengan warna tertentu sesuai dengan tingkatan
pemusatannya.
1. Peran Dosen Pembimbing, Peserta dan Masyarakat
Untuk menerapkan pemetaan sosial pada Praktik Riset Aksi
perlu dibentuk tim pemandu yang terdiri dari relawan, dosen dan
praktikandengan pembagian tugas dalam tim untuk masing-masig.
Adapun tugas tim meliputi:
a. Pemandu Diskusi/fasilitator utama.
Peran bertugas membangun proses diskusi, mendorong
masyarakat untuk berdiskusi di antara mereka sendiri serta berbagi
pengalaman.
b. Pemerhati Proses
Peran ini bertugas untuk mendampingi dan membantu
fasilitator utama dalam memperlancar kegiatan serta menjaga
proses agar tujuan akan tercapai. Dia melibatkan peserta pasif dan
mengatasi peserta yang terlalu dominan.
c. Pencatat Proses
Peran ini bertugas melkaukan pencatatan sebagai dokumentasi
proses dan hasil diskusi secara lengkap dan obyektif.
d. Penerjemah

40
Penterjemah diperlukan untuk membantu anggota tim yang
tidak menguasai bahasa daerah setempat.
2. Pemetaan kebutuhan, Masalah dan Potensi Langkah-langkah
penjajagan kebutuhan adalah :
a. Pengenalan masalah kebutuhan dan potensi masyarakat.
b. Pengkajian hubungan sebab-akibat masalah masalah
(identifikasi akar masalah).
c. Pengkajian potensi local dan luar.
d. Penetapan prioritas masalah berdasarkan kriteria masyarakat
(antara lain: sifat mendesaknya, dan ketersediaan potensi
masyarakat/sumberdaya)
Kerangka untuk memahami masyarakat akan berpijak pada
karya klasik Warren (1978), “ The Community in America” yang
dikembangkan kemudian oleh Netting, Kettner, dan McMurtry (1993-
68-92). Kerangka pemahanan masyarakat dan masalah sosial terdiri
dari 4 fokus atau variable dan 9 tugas, yaitu :
Focus A : Pengidentifikasikan Populasi Sasaran
Tugas 1 : Memahami karakteristik anggota populasi sasaran.
- Apa yang diketahui mengenai sejarah populasi sasaran pada
masyarakat ini ?
- Berapa orang jumlah populasi sasaran dan bagaimana karakteristik
mereka.
- Bagaimana orang-orang dalam populasi sasaran memandang
kebutuhan-kebutuhannya?
- Bagaimana orang-orang dalam populasi sasaran memandang
masyarakat dan kepekaannya dalam merespon kebutuhan-
kebutuhan mereka?
Focus B: Penentuan Karakteristik Masyarakat

41
Tugas 2: Mengidentifikasi batas-batas masyarakat.
- Apa batas wilayah geografis dimana intervensi terhadap populasi
sasaran akan dilaksanakan?
- Dimana anggota-anggota populasi sasaran berlokasi dalam batas
wilayah geografis?
- Apa hambatan fisik yang ada dalam populasi sasaran?
- agaimana kesesuaian batas-batas kewenangan program-program
kesehatan dan pelayanan kemanusiaan yang melayani populasi
sasaran?
Tugas 3: Menggambarkan masalah-masalah sosial
- Apa permasalahan sosial utama yang mempengaruhi populasi
sasaran pada masyarakat ini?
- Adakah sub-sub kelompok dari populasi sasaran yang mengalami
permasalahan sosial utama?
- Data apa yang tersedia mengenai permasalahan sosial yang
teridentifikasi dan bagaimana data tersebut digunakan di dalam
masyarakat?
- Siapa yang mengumpulkan data, dan apakah ini merupakan proses
yang berkelanjutan?
Tugas 4: Memahami nilai-nilai dominan
- Apa nilai-nilai budaya, tradisi, atau keyakinan-keyakinan yang
penting bagi populasi sasaran?
- Apa nilai-nilai dominan yang mempengaruhi populasi sasaran
dalam masyarakat?
- Kelompok-kelompok dan individu-individu manakah yang
menganut nilai-nilai tersebut dan siapa yang menentangnya?
- Apa konflik-konflik nilai yang terjadi pada populasi sasaran?
Focus C: Pengakuan Perbedaan-Perbedaan

42
Tugas 5: Mengidentifikasi mekanisme-mekanisme penindasan yang
tampak dan formal (jika ada).
- Apa perbedaan-perbedaan yang terlihat diantara anggota-amggota
populasi sasaran?
- Apa perbedaan-perbedaan yang terlihat antara anggota populasi
sasaran dengan kelompok-kelompok lain dalam masyarakat?
- Bagaimana perbedaan-perbedaan populasi sasaran dipandang oleh
masyarakat yang lebih besar?
- Dalam cara apa populasi sasaran tertindas berkenaan dengan
perbedaan-perbedaan tersebut?
- Apa kekuatan-kekuatan populasi sasaran yang dapat diidentifikasi
dan bagaimana agar kekuatan-kekuatan tersebut mendukung
pember- dayaan?
Tugas 6: Mengidentifikasi bukti-bukti diskriminasi(jika ada)
- Adakah hambatan-hambatan yang merintangi populasi sasaran
dalam berintegrasi dengan masyarakat secara penuh?
- Apa bentuk-bentuk diskriminasi yang dialami oleh populasi
sasaran dalam masyarakat?
Focus D: Pengidentifikasian Struktur
Tugas 7: Memahami lokasi-lokasi kekuasaan.
- Apa sumber-sumber utama pendanaan (baik lokal maupun dari luar
masyarakat) bagi pelayanan kesehatan dan kemanusiaan yang
dirancang bagi populasi sasaran dalam masyarakat?
- Adakah pemimpin-pemimpin kuat dalam segmen pelayanan
kesehatan dan kemanusiaan yang melayani populasi sasaran?
- Apa tipe struktur kekuasaan yang mempengaruhi jaringan
pemberian pelayanan yang dirancang bagi populasi sasaran?
Tugas 8: Menentukan ketersediaan sumber

43
- Apa lembaga-lembaga dan kelompok-kelompok masyarakat yang
ada pada saat ini yang dipandang sebagai pemberi pelayanan bagi
populasi sasaran?
- Apa sumber utama pendanaan pelayanan-pelayanan bagi populasi
sasaran?
- Apa sumber-sumber non-finansial yang diperlukan dan tersedia?
Tugas 9: Mengidentifikasi pola-pola pengawasan sumber dan
pemberian pelayanan.
- Apa kelompok-kelompok dan asosiasi-asosiasi yang mendukung
dan memberikan bantuan terhadap populasi sasaran?
- Bagaimana distribusi sumber bagi populasi sasaran dipengaruhi
oleh interaksi di dalam masyarakat?
- Bagaimana distribusi sumber bagi populasi sasaran dipengaruhi
oleh kekuatan-kekuatan masyarakat ekstra?
 Pengorganisasian Masyarakat (Orgamas)
Siklus ini merupakan jawaban dari kebutuhan masyarakat
terhadap adanya organisasi masyarakat warga yang mampu
menerapkan nilai-nilai luhur yang dimotori oleh pemimpin yang
mempunyai kriteria yang sudah ditetapkan oleh masyarakat sebagai
jawaban dari hasil analisa kelembagaan dan refleksi kepemimpinan
yang sudah dilaksanakan dalam siklus Pemetaan Sosial.
Organisasi masyarakat warga yang dibangun bisa bersifat
organik berbentuk paguyuban atau perhimpunan atau memanfaatkan
organisasi atau lembaga yang sudah ada di masyarakat seperti
Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Desa (LPMD), Majelis Ulama
Indonesia (MUI), Dewan Kemakmuran Masjid (DKM), Pembina
Kesejahteraan Keluarga (PKK), Karang Taruna dll selama dalam
organisasi tersebut mempunyai ciri-ciri:

44
 Adanya kesetaraan dimana komunitas terbentuk sebagai himpunan
warga yang setara di suatu kelurahan.
 Setiap anggota atau warga berhimpun secara proaktif, yaitu telah
mempertimbangkan berbagai aspek sebelum bertindak, karena
adanya ikatan kesamaan (commond bond ), seperti kepentingan,
persoalan, tujuan, dsb.
 Tiap anggota atau warga berhimpun secara sukarela, bukan karena
terpaksa.
 Membangun semangat saling percaya.
 Bekerjasama dalam kemitraan.
 Secara damai memperjuangkan berbagai hal, termasuk dalam hal
ini menanggulangi masalah-masalah social.
 Selalu menghargai keragaman dan dan hak azasi manusia sebagai
dasar membangun sinergi.
 Menjunjung nilai-nilai demokrasi dalam setiap keputusan yang
diambil dan secara intensif melakukan musyawarah.
 Selalu mempertahankan otonomi atau kemerdekaan dari bebagai
pengaruh kepentingan.
 Mampu bekerja secara mandiri.
Organisasi ini diharapkan menjadi motor penggerak bagi
masyarakat yang kemudian membentuk kelompok-kelompok kerja
(Pokja) ditingkat basis/ RT/ Komunitas sebagai pelaksana kegiatan
pemberdayaan masyarakat.
Pokja sebagai representasi kelompok swadaya masyarakat
adalah kelompok sosial pada tingkat akar rumput, yang mempunyai
kegiatan-kegiatan sosial kemasyarakatan, ekonomi dan pemeliharaan
lingkungan. Dalam praktek ini diharapkan warga dapat terlibat dan

45
menerima manfaat dari kelompok ini, dengan cara menjadi anggotanya
dan diperlakukan adil seperti anggota masyarakat yang lainnya.
Pengembangan Pokja sebagai tim teknis Orgamas tidak harus
membentuk baru, tetapi bisa menggunakan kelompok-kelompok sosial
yang sudah ada di masyarakat asalkan warga mempunyai peluang
untuk terlibat di dalam kelompok, dan penerima manfaat langsung
(bantuan program) diprioritaskan warga miskin dan marginal
(mustadh’afiin). Oleh karena itu hasil identifikasi kelompok sosial,
hubungan sosial, modal sosial dan hasil kajian ekonomi dan
lingkungan dalam siklus pemetaan sosial menjadi dasar untuk
pengelom- pokkan masyarakat, terutama bagaimana strategi agar
warga terlibat.
Kegiatan-kegiatan dalam satu kelompok bisa gabungan antara
kegiatan ekonomi, kegiatan sosial maupun kegiatan lingkungan.
Contoh-contoh kegiatan yang dapat dikembangkan adalah:
pembentukan koperasi atau Baitul Mal wa Tamwil (BMT) dengan
kegiatan simpan-pinjam anggota kelompok, bantuan pinjaman modal
usaha untuk anggota kelompok tidak mampu, kartu sehat, tabungan
pendidikan dan sebagainya. Paling penting adalah bahwa kelompok ini
dibentuk atau dikembangkan bukan untuk menjadi pembenaran untuk
mendapatkan bantuan uang dari pihak lain, akan tetapi menjadi
wahana bersama untuk saling belajar memecahkan masalah, saling
peduli dan menghargai di antara anggotanya dan kalau sudah semakin
berkembang dapat menumbuhkan kepercayaan (trust) dari pihak luar.
Pada pengorganisasian masyarakat dalam kegiatan Praktek
Lapangan Terpadu ini dapat disederhanakan dengan mengoptimalkan
organisasi yang ada atau membentuk yang baru sebagai Organisasi
Masyarakat Warga (OMW) dalam bentuk perkumpulan atau

46
paguyuban berdasar kesepakat bersama dengan memperhatikan
harapan-harapan masyarakat hasil refleksi sosial.
 Psrsncanaan Partisiparif (Cantif)
Dokumen perencanaan partisipatif (dorantif) merupakan
perencaan partisipatif warga untuk mengembangkan program
penanggulangan Sosial, baik jangka pendek selama satu tahun
maupun jangka menengah selama 3 tahun. Program yang
dikembangkan berdasarkan hasil kajian masalah (kebutuhan) dan
analisa potensi dalam Pemetaan Sosial secara swadaya.
Walaupun siklus ini merupakan siklus lanjutan dari pemetaan
sosial akan tetapi pelaksanaannya setelah pengorganisasian
masyarakat dan pengembangan pokja. Kegiatan ini dilakukan
belakangan, dengan dasar pemikiran bahwa pengurus organisasilah
yang akan mengambil keputusan untuk pengembangan program-
program mana dari kebutuhan masyrakat yang menjadi prioritas untuk
dikembangkan. Di sisi lain penerima manfaat dari program ini
diprioritaskan pada kantung masalah yang sudah diidentifikasikan
dalam pemetaan swadaya, dan tergabung dalam pokja, sehingga Pokja
dibentuk bukan karena adanya Praktik Riset Aksi tetapi justru
sebaliknya penerima manfaat program didasarkan kepada Pokja yang
sudah ada misalnya Pokja yang didaulat akan melaksanakan kegiatan
adalah Pokja Mekar Jaya yang sebelumnya nama kelompok tani di
Desa Mutiara Terpendam.
Dalam pengembangan donoratif, sumberdaya baik manusia
maupun sumberdaya lainnya diharapkan bukan hanya dari masyarakat,
akan tetapi harus dipikirkan pemenuhannya dari kerjasama dari
kerjasama dengan pengusaha/swasta dan dinas/pemerintah setempat

47
dan lembaga-lembaga lain yang mempunyai program yang sejalan
dengan donoratif yang disusun oleh masyarakat.
Lebih baik lagi apabila donoratiff dikomparasikan dengan
dokumen musyawarah perencanaan pembangunan(musrenbang).
Bahkan akan jauh lebih baik apabila donoratif hasil Praktek Riset Aksi
menjadi rujukan utama musrembang. Pada gilirannya, setelah satu
tahun program berjalan, dilakuakn evaluasi tahunan untuk melihat dan
mengkaji kembali apakah program yang dikembangkan sudah tepat
tujuan dan tepat sasaran dan bagaimana hasilnya. Kegiatan ini juga
sekaligus untuk memperbaharui data-data yang ada, sehingga
kesalahan-kesalahan akan segera dapat ditemukan dan dapat
diperbaiki. Berdasarkan hasil evaluasi kemudian dilakukan perbaikan-
perbaikan program apabila diperlukan.
Isi dorantif dapat dikembangkan dari contoh instrumen dengan
menggunakan program Microsoft Excel sebagai berikut:
Tabel 2 1. Contoh Tabel 1

NO Kegiatan Vol Frek Lokasi Satuan Harga Jumlah

Tabel 2 2. Contoh Tabel 2

Sumber Biaya

48
Anggaran Lainnya NamaPokja Penanggung
Desa (donatur/swasta) Jawab

Setelah dokumen perencanaan partisipatif ini disusun oleh tim


yang dibentuk oleh organisasi masyarakat, maka langkah selanjuntnya
menyusun rencana tahunan dengan melibatkan seluruh stakeholder
desa sebagaimana kegiatan pada rembug warga pada sosialisasi awal.
Rembug warga dalam rangka cantif ini mengagendakan
beberapa hal :
a. Menyusun visi, misi, target, tujuan, kegiatan dan anggaran secara
dedeuktif hasil refleksi, pemetaan dan perencanaan dengan
terlebih dahulu memilah kategori masalah, kebutuhan dan
masalah yang muncul dan perlu ditangani. Pada kegiatan ini dapat
dibantu oleh dosen pembimbing dan peserta praktik untuk
memunculkan konsep kegiatan dan program, narasi tujuan, target,
misi, visi. Sehingga struktur penyusunan bersifat botton up dari
bawah ke atas seperti piramida terbalik untuk diubah menjadi
piramida utuh.
b. Tentukan rencana prioritas kegiatan pilihan warga masyarakat
desa baik untuk dilaksanakan selama Praktik Riset Aksi sebagai
model kegiatan.
c. Susun rencana tahunan (renta) dari keseluruhan hasil pemetaan
sosial dengan memprtimbangkan dapat dilaksanakan secara
swadaya atau mendapat bantuan dari pemerintah. Renta ini dapat
disusun untuk 3 atau 5 tahun kedepan sesuai kesepakatan
masyarakat. Dokumen ini dapat menjadi acuan program
masyarakat dan pemerintah secara berkelanjutan

49
 Sinergi Program (Sipro)
Pemberdayaan masyarakat merupakan upaya untuk
menciptakan/ meningkatkan kapasitas masyarakat, baik secara
individu maupun kelompok. Dalam memecahkan berbagai persoalan
terkait upaya peningkatan kualitas hidup, kemandirian dan
kesejahteraannya. Pemberdayaan masyarakat memerlukan
keterlibatan yang lebih besar dari perangkat pemerintah daerah serta
berbagai pihak untuk memberikan kesempatan dan menjamin
keberlanjutan berbagai hasil yang dicapai.
Hasil peerencanaan partisipatif ditentukan prioritas program
kegiatan yang disepakati bersama oleh seluruh stakeholder di desa
lokasi praktik melalui semacam forum rapat paripurna. Rapat forum
itu hadir seyogyanya di fasilitasi oleh organisasi masyarakat yang
disepakati melalui pendampingan praktikan dan dosen. Pada forum ini
hadir aparatur desa,(Kades, LPMD, BPD dll) tokoh masyarakat, tokoh
agama, tokoh wanita, tokoh pemuda. Kemudian forum tersebut
membahas sinergi program yang memungkinkan kegiatan tersebut
dapat masuk pada agenda mesyawarah perencanaan pembanggunan
desa (musrenbangdes) pada setiap bulan januari dan atau
memungkinkan dapat melakukan channeling dengan pihak-pihak
swasta atau pengusaha yang ada disekitar desa tersebut. Selain itu,
forum tersebut menetapkan angka partisipasi swadaya masyarakat baik
dalam bentuk tenaga, bahan material atau uang tunai yang
dikapitalisasi.
Kemudian tim yang ditunjuk sebagai penanggung jawab
menyusun proposal kegiatan dengan angka yang rill dan hasil prioritas
program dengan proses pendampingan oleh praktikan dengan struktur

50
penulisan terlampir. Beberapa hal pentitng yang perlu dieksplorasi
pada tahapan sipro ini diantaranya:
1. Penetapan Kegiatan
Program Pemberdayaan Masyarakat menekankan beberapa
prinsip sebagai berikut:
a. Perubahan pola piker masyarakat yang lebih produktif dari
sebelumnya.
b. Perubahan positif taraf perekonomian masyarakat.
c. Penguatan kelambagaan desa.
2. Fasilitasi Penyusunan Proposal Ruang Lingkup Proposal, sebagai
berikut :
a. Penguatan budaya local ( local wisdom).
b. Pengembangan ekonomi kreatif (home industri, agro industri,
dll).
c. Pembentukan peta bisnis, peta wisata 9jika memiliki potensi
wisata ).
d. Peningkatan kepedulian desa sadar wisata ( jika memiliki
otensi wisata).
e. Peningkatan kesadaran pendidikan.
3. Menggalang Keswadayaan Warga
Metode yang digunakan yaitu metode partisipatif dimana
tim pelaksana, peserta mahasiswa. pemerintah Daerah bersama
masyarakat merencanakan, melaksanakan, dan mengawasi
pelaksanaan program. Prosedur pelaksanaan praktik, sebagai
berikut:
a. Sosialisasi pedoman umum praktik kepada calon anggota
peserta praktik, pengurus desa dan tokoh masyarakat.

51
b. Pembentukan kelompok program praktik yang bekerjasama
dengan kelompok masyarakat.
c. Melibatkan instansi pemerintahan lain, yaitu Dinas terkait
dengan program yang dilaksanakan.
Program kerja yang telah diselesaikan akan lebih efektif
lagi jika dilakukan tindak lanjut terhadap program tersebut. Hal ini
dimaksudkan untuk lebih meningkatkan lagi suatu program kea
rah yang lebih baik.
Pengembangan minat dan bakat khususnya yang
berhubungan dengan keterampilan masyarakat bisa dilakukan
dengan mengadakan pelatihan ketermapilan dan jika diperlukan
dilaksanakan penyuluhan keterampilan khusus (sesuai kebutuhan
daerah) serta diadakan berbagai pelatihan penunjang dalam bidang
keterampilan yang berhubungan dengan minat dan bakat
masyarakat setempat.
 Pelaksanaan Perogram (Pepro)
Pada tahap ini semua pihak terlibat dalam kegiatan pelaksanaan
program sesuai dengan tugas pokok dan fungsi masing-masing panitia.
Relawan diarahkan oleh pokja untuk mengisi pos-pos seksi yang
sesuai dengan kemampuan masing-masing. Nilai-nilai luhur
kemanusiaan dalam bentuk sikap gotong royong, jujur, peduli,
tanggungjawab, dan sebagainnya di implementasikan bersama pada
tahap ini.
Kegiatan dimulai dengan sosialisasi baik secara lisan dan
tulisan. Secara lisan dapat dilakukan secara face to face atau melalui
pengumuman pengeras suara milik masyarakat seperti dari masjid atau
mushala dengan oleh tokoh masyarakat dan atas persetujuan bersama.

52
Secara tulisan dapat berbentuk surat, leaflet, atu spanduk, papan
proyek dll.
Tahap berikutnya pelaksanaan program perlu diatur ritme
keterlibatan partisipan apabila waktu yang dibutuhkan lebih dari satu
hari. Pojka dapat membuat jadwal relawan yang akan turut mengikuti
kegiatan. Selain itu setiap sumbangan tambahan secara spontan dari
warga dalam berbagai bentuk harus tercatat pada pembukuan pokja
untuk dikapitalisasi dan bahan laporan.
Sebagai manifestasi thidarma perguruan tinggi, praktikan
seyogyanya terlibat sebagai relawan dan bukan sebagai pelaku utama
pada pelaksanaan program serta berusaha mendokumentaikan perilaku
masyarakat pada proses dan hasil pelaksanaan program berlangsung.
 Monitoring dan Evaluasi ( Monev)
Pada tahap ini, organisasi masyarakat pertemuan warga
bersama pemerintahan desa untuk membentuk tim monev. Kemudian
tim melakukan tugas monitoring dan evaluasi dengan rencana yang
terdapat dalam proposal. Hasil temuan monev direkomendasikan
kepada organisasi masyarakat untuk bahan tindak lanjut pada program
tahun berikutnya. Setelah dipandang selesai tim monev menerbitkan
berita acara yang menerangkan bahwa pelakwanaan program telah
dilaksanakan. Kemudian organisasi masyarakat membubarkan Pokja
dan tim monev serta membentuk organisasi pemelihra seperti untuk
menjaga keberlanjutan program tersebut.

53
BAB III
PROFIL DESA

3.1 Sejarah Singkat Desa


Bermula dari Mbah Eyang Bangsa Manggala asal dari Maruyung
Majalaya berkelana dan bertapa di sekitar Logawa, suatu saat beliau
memandang ke arah utara terlihat tempat yang sangat cocok menurutnya
untuk ngababakan, lantas beliau menuju tempat tersebut serta sejak itulah
beliau tinggal di daerah itu, yang saat ini tempat tersebut bernama
Kampung Babakan. Selanjutnya beliau tinggal di kampung sebelah
timurnya, tepatnya yang sekarang bernama kampung Maruyung, bermula
dari kampung inilah ada kegiatan pemerintahan.
Menurut cerita dari para sesepuh konon asal mula nama Desa
Cipinang, diambil dari ujung nama leluhur desa yang bernama Prabu
Serang Sangiang Cipinang, sejak itulah nama Desa Cipinang ditetapkan.
Pada tahun 1887 “Ali Mudin” dilantik sebagai lurah pertama di
Desa Cipinang oleh Dalem Bandung “Raden Adipati Kusumadilaga”
Bupati Bandung (1874-1893) berdasarkan pada itulah maka ditetapkan
tahun 1887 sebagai tahun berdirinya Desa Cipinang.
Ali Mudin memerintah sebagai lurah sampai tahun 1895, setelahnya
dilanjutkan oleh “Trunadireja” (1895-1903) beliau mendapat medali
penghargaan dari Bupati Aa Martanagara (1893-1920) sehingga terkenal
dengan sebutan/ panggilan Lurah Madali, lantas beralih kepada “Madraip”
(1903-1911) dilanjutkan oleh “Amir” (1911-1912).
Lurah selanjutnya adalah “Aditruna” (1912-1942) dan diteruskan
oleh “Panhur” (1942-1951) lantas dilimpahkan kepada “Moch Isak Truna
Wijaya” (1951-1979) beliau merupakan pimpinan yang pamilier, dikenal
cukup dekat dengan seluruh lapisan masyarakat sehingga di bawah

54
kepemimpinannya berhasil meraih prestasi yang cukup gemilang melalui
program Panca Karya merupakan lanjutan dari Program Panca Marga dapat
menumbuhkembangkan kegotong royongan masyarakat desa diberbagai
bidang pembangunan.
Maka dengan prestasi tersebut pada masa kepemimpinan Bupati
Kolonel Masturi (1967-1979) tepatnya pada tahun 1968 Desa Cipinang
mendapat kehormatan Pemerintah Pusat ditunjuk sebagai desa yang layak
menerima kunjungan tamu kehormatan perwakilan 7 negara dari 5 benua,
penyambutan tamu tersebut dilaksanakan di Situ Asik Kampung Babakan
dimeriahkan dengan kesenian degung menampilkan sinden kondang pada
masa itu Upit Sarimanah dan Suling Ajaib (Mang Kundi). Kemudian di
bawah kepemimpinannya pula pada tahun 1970 beliau berhasil
mewujudkan Lapang Sepak Bola.
Masa bhakti kepemimpinannya lebih dari 25 tahun sehingga beliau
mendapat penghargaan Medali Emas Bupati RH Lili Sumantri (1968-1974)
dan (1974-1980). Pimpinan pemerintahan setelah “Moch Isak Truna
Wijaya” dilanjutkan oleh “Moch Toha Truna Atmaja” beliau menjabat dua
periode, dimulai (1979-1989) dan belanjut (1989-1998).
Lurah atau Kepala Desa selanjutnya adalah “Tatang Iwa Kartiwa”
beliau dipercaya memegang tampuk kepemimpinan (1998-2006)
selanjutnya dipercaya kembali (2006-2012) di bawah pemerintahannya
pembangunan infrastruktur desa berkembang pesat, yang semula dianggap
kurang mungkin menjadi mungkin, yang tadinya tidak ada menjadi ada,
berbagai pembangunan infrastruktur dan pengadaan sarana yang telah
dicapai.
Disamping pencapaian pembangunan infrastruktur dan pengadaan
sarana, beliau juga mempunyai progran rutin yang setiap tahun selalu
dilaksanakan yaitu program bantunan stimulan renovasi rumah tidak layak

55
huni dan bantuan stimulan dana pendidikan Madrasah Diniyah. Di bawah
kepemimpinan “Tatang Iwa Kartiwa” beberapa prestasi berhasil diraih
diantaranya pada tahun 2005 menjadi Juara 1 P2WKSS.
Daftar nama Kepala Desa Cipinang yang pernah menjabat:
1. Ali Mudin (1887-1895)
2. Trunadireja “Lurah Madali” (1895-1903)
3. Madraip (1903-1911)
4. Amir (1911-1912)
5. Aditruna (1912-1942)
6. Panhur (1942-1951)
7. Moch. Isak Truna Wijaya (1951-1979)
8. Moch. Toha Truna Atmaja (1979-1998)
9. Tatang Iwa Kartiwa (1998-2012)
10. Asep Juanda (2012-sek arang)
3.2 Visi, Misi Dan Program Desa
1. VISI
"Sabilulungan ngawangun lembur miara Desa"
M iara I nfrastruktur A lam R uang A man
2. MISI
Dan untuk melaksanakan visi Desa Cipinang dilaksanakan misi sebagai
berikut:
1) Ngariksa kahirupan masyarakat sangkan ayem tentrem
2) Ngamumule adat jeung budaya sunda
3) Miara tali mimitran
4) Ngalaksanakeun pangwangunan nu didadasaran ku gotong royong
5) Sareundeuk, saigel, sabobot, sapihanean, miara tur ngabina
wewengkon desa.

56
3. Program Kerja
Program Kerja di Desa Cipinang, yaitu:
1) Peningkatan sarana dan prasarana kerja;
2) Penataan organisasi Perangkat Desa;
3) Peningkatan pelayanan publik;
4) Pemeliharaan keamanan dan ketertiban masyarakat;
5) Pemberdayaan masyarakat dalam memelihara Keamanan dan
Ketertiban;
6) Peningkatan budaya hidup Bersih, Sehat dan Berkualitas;
7) Perbaikan gizi;
8) Kesehatan lingkungan;
9) Pemberdayaan generasi muda dan olah raga;
10) Peningkatan keimanan dan ketaqwaan aparat dan masyarakat;
11) Peningkatan pelayanan Kehidupan beragama;
12) Pengembangan sarana dan prasarana transportasi;
13) Peningkatan pembangunan di wilayah RW-RW;
14) Pembangunan sarana dan Prasarana pengairan / irigasi;
15) Pengembangan potensi wisata.
3.3 Monografi Desa
Letak Desa Cipinang terhampar di antara dua buah kaki gunung
Malabar dan Gunung Tilu dengan kontur wilayah perbukitan subur dan
ditunjang oleh kultur keramah tamahan budaya masyarakat sunda yang
melekat. Luas wilayah Desa Cipinang 269,21 Ha dan dilintasi oleh jalan
Provinsi jalur Banjaran-Pangalengan.

LUAS WILAYAH : 269,21 Ha


Peta Wilayah : Ada
Koordinat : 107.558487 BT / -7.105562 LS

57
Tipologi : PERSAWAHAN
Klasifikasi : SWASEMBADA
Kategori : LANJUT

Batas Wilayah:
a. Desa/ Kelurahan Sebelah Utara : DESA CIMAUNG
b. Desa/ Kelurahan Sebelah Selatan : DESA CIKALONG
c. Desa/Kelurahan Sebelah Timur : DESA MEKARSARI
d. Desa/Kelurahan Sebelah Barat : DESA SUKAMAJU &
DESA LAMAJANG

Terdiri dari 4 dusun, yaitu:

Tabel 3 1. Daftar Dusun Desa Cipinang

No. Dusun RW RT
01 3 RT
02 4 RT
1. Dusun I
03 4 RT
04 4 RT
05 4 RT
2. Dusun II 06 3 RT
07 4 RT
08 3 RT
3. Dusun III 09 3 RT
10 3 RT
11 3 RT
4. Dusun IV 12 3 RT
13 2 RT

58
- Jarak Ke Ibu Kota Kecamatan (Km) 1,2000
- Waktu Tempuh dengan Kendaraan Bermotor (Jam) 0,10
- Waktu Tempuh dengan Berjalan Kaki/Kendaraan Non 0,25
Bermotor (Jam)
- Kendaraan Umum Ke Ibu Kota Kecamatan (Unit) 2
- Jarak Ke Ibu Kota Kabupaten/Kota (Km) 13,2000
- Waktu Tempuh dengan Kendaraan Bermotor (Jam) 0,50
- Waktu Tempuh dengan Berjalan Kaki/Kendaraan Non 2,50
Bermotor (Jam)
- Kendaraan Umum Ke Ibu Kota Kabupaten/Kota (Unit) 2
- Jarak Ke Ibu Kota Provinsi (Km) 27,9000
- Waktu Tempuh dengan Kendaraan Bermotor (Jam) 1,00
- Waktu Tempuh dengan Berjalan Kaki/Kendaraan Non 4,80
Bermotor (Jam)
- Kendaraan Umum Ke Ibu Kota Provinsi (Unit) 3
Kondisi Geografis Desa

a) Ketinggian tanah dari permukaan laut : +700 meter


b) Fotografi (dataran rendah/tinggi/pantai) : Dataran Rendah
c) suhu rata-rata berkisar antara 270 s/d 300 Celcius.
1. Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin

Tabel 3 2. Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin


Jumlah Laki- Jumlah
No Kelompok n % laki Perempuan
n % n %
1 LAKI-LAKI 4473 51.05% 4473 51.05% 0 0.00%

59
2 PEREMPUAN 4289 48.95% 0 0.00% 4289 48.95%
JUMLAH 8762 100.00% 4473 51.05% 4289 48.95%
BELUM MENGISI 0 0.00% 0 0.00% 0 0.00%
TOTAL 8762 100.00% 4473 51.05% 4289 48.95%
2. Jumlah Penduduk Berdasarkan Pekerjaan

Tabel 3 3. Jumlah Penduduk Berdasarkan Pekerjaan

Jumlah Laki- Jumlah


No Kelompok n % laki Perempuan
n % n %
BELUM/
13.67
1. TIDAK 2065 23.57% 1198 867 9.90%
%
BEKERJA
MENGURUS
23.58
2. RUMAH 2066 23.58% 0 0.00% 2066
%
TANGGA
PELAJAR/ 10.34
3. 1738 19.84% 906 832 9.50%
MAHASISWA %
4. PENSIUNAN 87 0.99% 55 0.63% 32 0.37%
PEGAWAI
5. NEGERI SIPIL 100 1.14% 56 0.64% 44 0.50%
(PNS)
TENTARA
NASIONAL
6. 7 0.08% 7 0.08% 0 0.00%
INDONESIA
(TNI)
KEPOLISIAN
7. 5 0.06% 5 0.06% 0 0.00%
RI (POLRI)

60
PETANI/
8. 37 0.42% 32 0.37% 5 0.06%
PERKEBUNAN
KARYAWAN
9. 491 5.60% 347 3.96% 144 1.64%
SWASTA
KARYAWAN
10. 17 0.19% 14 0.16% 3 0.03%
BUMN
KARYAWAN
11. 3 0.03% 2 0.02% 1 0.01%
BUMD
KARYAWAN
12. 16 0.18% 8 0.09% 8 0.09%
HONORER
BURUH
15.08
13. HARIAN 1506 17.19% 1321 185 2.11%
%
LEPAS
BURUH TANI/
14. 41 0.47% 38 0.43% 3 0.03%
PERKEBUNAN
PEMBANTU
15. RUMAH 4 0.05% 0 0.00% 4 0.05%
TANGGA
TUKANG
16. 1 0.01% 1 0.01% 0 0.00%
CUKUR
TUKANG
17. 2 0.02% 2 0.02% 0 0.00%
KAYU
TUKANG LAS/
18. 1 0.01% 1 0.01% 0 0.00%
PANDAI BESI
TUKANG
19. 7 0.08% 6 0.07% 1 0.01%
JAHIT
20. PENATA RIAS 3 0.03% 1 0.01% 2 0.02%

61
21. SENIMAN 1 0.01% 1 0.01% 0 0.00%
22. IMAM MASJID 1 0.01% 1 0.01% 0 0.00%
USTADZ/
23. 2 0.02% 2 0.02% 0 0.00%
MUBALIGH
ANGGOTA
DPRD
24. 1 0.01% 0 0.00% 1 0.01%
KABUPATEN/
KOTA
25. GURU 42 0.48% 20 0.23% 22 0.25%
26. DOKTER 1 0.01% 0 0.00% 1 0.01%
27. BIDAN 1 0.01% 0 0.00% 1 0.01%
28. PERAWAT 2 0.02% 0 0.00% 2 0.02%
29. SOPIR 40 0.46% 40 0.46% 0 0.00%
30. PEDAGANG 98 1.12% 50 0.57% 48 0.55%
PERANGKAT
31. 15 0.17% 13 0.15% 2 0.02%
DESA
KEPALA
32. 2 0.02% 1 0.01% 1 0.01%
DESA
33. WIRASWASTA 359 4.10% 345 3.94% 14 0.16%
34. LAINNYA 0 0.00% 0 0.00% 0 0.00%
JUMLAH 8762 100.00% 4473 51.05% 4289 48.95%
BELUM MENGISI 0 0.00% 0 0.00% 0 0.00%
TOTAL 8762 100%

62
3. Jumlah Penduduk Berdasarkan Agama

Tabel 3 4. Jumlah Penduduk Berdasarkan Agama

Jumlah Laki- Jumlah


No Kelompok n % laki Perempuan
n % n %
1 ISLAM 8757 99.94% 4470 51.02% 4287 48.93%
2 KRISTEN 5 0.06% 3 0.03% 2 0.02%
3 KATHOLIK 0 0.00% 0 0.00% 0 0.00%
4 HINDU 0 0.00% 0 0.00% 0 0.00%
5 BUDHA 0 0.00% 0 0.00% 0 0.00%
6 KHONGHUCU 0 0.00% 0 0.00% 0 0.00%
Kepercayaan
7 Terhadap Tuhan 0 0.00% 0 0.00% 0 0.00%
YME / Lainnya
JUMLAH 8762 100.00% 4473 51.05% 4289 48.95%
BELUM MENGISI 0 0.00% 0 0.00% 0 0.00%
TOTAL 8762 100.00% 4473 51.05% 4289 48.95%
4. Jumlah Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan

Tabel 3 5. Jumlah Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan

Jumlah Laki- Jumlah


No Kelompok n % laki Perempuan
n % n %
TIDAK /
1 BELUM 890 10.16% 464 5.30% 426 4.86%
SEKOLAH
BELUM TAMAT
2 1217 13.89% 625 7.13% 592 6.76%
SD/SEDERAJAT

63
TAMAT SD /
3 2163 24.69% 947 10.81% 1216 13.88%
SEDERAJAT
SLTP/
4 2303 26.28% 1195 13.64% 1108 12.65%
SEDERAJAT
SLTA /
5 1843 21.03% 1051 11.99% 792 9.04%
SEDERAJAT
6 DIPLOMA I / II 59 0.67% 33 0.38% 26 0.30%
AKADEMI/
7 DIPLOMA III/ S. 75 0.86% 36 0.41% 39 0.45%
MUDA
DIPLOMA IV/
8 207 2.36% 119 1.36% 88 1.00%
STRATA I
9 STRATA II 5 0.06% 3 0.03% 2 0.02%
10 STRATA III 0 0.00% 0 0.00% 0 0.00%
JUMLAH 8762 100.00% 4473 51.05% 4289 48.95%
BELUM MENGISI 0 0.00% 0 0.00% 0 0.00%
TOTAL 8762 100% 4473 51.05% 4289 48.95%
5. Jumlah Penduduk Berdasar Akte Kelahiran

Tabel 3 6. Jumlah Penduduk Berdasar Akte Kelahiran

Jumlah Laki- Jumlah


No Kelompok n % laki Perempuan
n % n %
1 0–1 0 0.00% 0 0.00% 0 0.00%
2 2–4 0 0.00% 0 0.00% 0 0.00%
3 5-9 0 0.00% 0 0.00% 0 0.00%
4 10 – 14 0 0.00% 0 0.00% 0 0.00%
5 15 – 19 0 0.00% 0 0.00% 0 0.00%

64
6 20 – 24 0 0.00% 0 0.00% 0 0.00%
7 25 – 29 0 0.00% 0 0.00% 0 0.00%
8 30 – 34 0 0.00% 0 0.00% 0 0.00%
9 35 - 39 0 0.00% 0 0.00% 0 0.00%
10 40 – 44 0 0.00% 0 0.00% 0 0.00%
11 45 – 49 0 0.00% 0 0.00% 0 0.00%
12 50 – 54 0 0.00% 0 0.00% 0 0.00%
13 55 – 59 0 0.00% 0 0.00% 0 0.00%
14 60 – 64 0 0.00% 0 0.00% 0 0.00%
15 65 – 69 0 0.00% 0 0.00% 0 0.00%
16 70 – 74 0 0.00% 0 0.00% 0 0.00%
17 75 - 99999 0 0.00% 0 0.00% 0 0.00%
JUMLAH 0 0.00% 0 0.00% 0 0.00%
100.00
BELUM MENGISI 8762 4473 51.05% 4289 48.95%
%
100.00
TOTAL 8762 4473 51.05% 4289 48.95%
%
6. Jumlah Penduduk Berdasarkan Umur

Tabel 3 7. Jumlah Penduduk Berdasarkan Umur

Jumlah Laki- Jumlah


No Kelompok n % laki Perempuan
n % n %
1 Di bawah 1 Tahun 11 0.13% 2 0.02% 9 0.10%
2 2 s/d 4 Tahun 251 2.86% 116 1.32% 135 1.54%
3 5 s/d 9 Tahun 806 9.20% 434 4.95% 372 4.25%
4 10 s/d 14 Tahun 916 10.45% 478 5.46% 438 5.00%
5 15 s/d 19 Tahun 873 9.96% 466 5.32% 407 4.65%

65
6 20 s/d 24 Tahun 775 8.85% 427 4.87% 348 3.97%
7 25 s/d 29 Tahun 626 7.14% 305 3.48% 321 3.66%
8 30 s/d 34 Tahun 594 6.78% 315 3.60% 279 3.18%
9 35 s/d 39 Tahun 691 7.89% 360 4.11% 331 3.78%
10 40 s/d 44 Tahun 713 8.14% 340 3.88% 373 4.26%
11 45 s/d 49 Tahun 679 7.75% 347 3.96% 332 3.79%
12 50 s/d 54 Tahun 530 6.05% 235 2.68% 295 3.37%
13 55 s/d 59 Tahun 429 4.90% 232 2.65% 197 2.25%
14 60 s/d 64 Tahun 334 3.81% 153 1.75% 181 2.07%
15 65 s/d 69 Tahun 233 2.66% 129 1.47% 104 1.19%
16 70 s/d 74 Tahun 140 1.60% 61 0.70% 79 0.90%
17 Di atas 75 Tahun 161 1.84% 73 0.83% 88 1.00%
JUMLAH 8762 100.00% 4473 51.05% 4289 48.95%
BELUM MENGISI 0 0.00% 0 0.00% 0 0.00%
TOTAL 8762 100% 4473 51.05% 4289 48.95%

3.4 Lembaga Pemerintahan dan Lembaga Sosial Desa


1. Lembaga Pemerintahan
 Pemerintahan Desa
Pemerintahan Desa memegang peranan penting dalam
merencanakan dan melaksanakan pembangunan dalam mewujudkan
Visi dan Misi Desa Cipinang. Dalam menjalankan pemerintahan Desa,
Kepala Desa dibantu Surat Keputusan Kepala Desa Cipinang Nomor :
141.3/2/I/2017.

66
STRUKTUR ORGANISASI PEMERINTAH
DESA CIPINANG
KECAMATAN CIMAUNG KABUPATEN BANDUNG
KEPALA DESA
ASEP JUANDA

SEKRETARIS
DESA
TEDI KOSWARA

KASI KAUR TATA KAUR


KASI KASI
KESEJAHTERAA USAHA DAN KEUANGAN KAUR PROGRAM
PEMERINTAHAN PELAYANAN
N UMUM TATAN BADRUZ ZAMAN
HANAFI KURNIAWAN
LINA KARLINA KARDINA TANJIDILAH

KADUS I KADUS II KADUS III


KADUS IV
YAYAN AMIN YUDI
DADANG AS
SHOPIAN SUTARMIN ROSMAYADI

STAF:
 AEP SAEPUDIN
 UUS KOMSUL

2. Sarana dan Prasarana


a. Sarana Pendidikan
Sarana pendidikan umum yang terdapat di Desa Cipinang
Kecamatan Cimaung meliputi :
- Taman Kanak-kanak / PAUD : 4 buah
- Sekolah Dasar (SD) : 4 buah
- SLTP/MTs : 2 buah
- SLTP Negeri 1 Cimaung : 1 buah
- SMK Negeri Persiapan : 1 buah
- Aliyah Al-Fitri : 1 buah
- SLB : 1 buah

67
Sedangkan jumlah tenaga pengajar terdiri dari :

- Taman Kanak-kanak/PAUD : 16 orang


- Sekolah Dasar (SD) : 28 orang
- SLTP/MTs : 38 orang
- SLTA/SMK : 17 orang
b. Sarana Kesehatan
Sarana kesehatan yang ada di Desa Cipinang meliputi:
- Puskesmas : - buah
- Puskesmas Pembantu : 1 buah
- Polindes : 1 buah
- Balai Pengobatan/Klinik : 5 buah
- Dokter Umum : 1 orang
- Posyandu : 13 buah
- Pos KB Desa : 13 buah
- Bidan : 1 orang
- Petugas Gizi Keliling : 13 orang
- Dukun Bayi terlatih : 1 orang
c. Sarana dan Prasarana Ekonomi
- Bank : - buah
- Koperasi Aneka Usaha Kenanga : 1 buah
- Pasar : - buah
- Kios Desa : 7 buah
- BUMDES : 1 buah
- Industri Rumah Tangga : 213 buah
- Perusahaan Kecil : 17 buah
- Perusahaan Sedang : - buah
- Perusahaan Besar : - buah

68
BAB IV
HASIL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

4.1 Proses Dan Hasil Pemberdayaan Masyarakat


Sebelum dilaksanakan kegiatan-kegiatan inti, diadakan sosialisasi
terlebih dahulu dengan aparat pemerintah desa, ketua RW, dan tokoh
masyarakat. Hal ini bertujuan untuk menjelaskan maksud kedatangan
mahasiswa KKN SISDAMAS UIN Sunan Gunung Djati Bandung ke desa
tersebut. Sosialisasi dimulai pada hari Selasa tanggal 31 Juli 2018 dengan
mendatangi balai desa untuk pembukaan KKN SISDAMAS 2018 dan
menginformasikan bahwa desa tersebut adalah salah satu desa yang
dijadikan tempat KKN SISDAMAS UIN Sunan Gunung Djati Bandung.
Salah satu kelompok yang ditempatkan di desa tersebut adalah kelompok
KKN 122 yang membawa program ”Mengukir Peradaban Masyarakat
melalui Peningkatan Mutu Pendidikan di Desa Cipinang”.
Pada hari Rabu tanggal 1 Agustus 2018 dilaksanakan silaturahmi
dengan warga kampung Mande Desa Cipinang dalam kegiatan sosialisasi
kegiatan mahasiswa. Mahasiswa KKN SISDAMAS UIN Sunan Gunung
Djati Bandung memperkenalkan diri serta menjelaskan maksud
kedatangannya ke lokasi tersebut. Warga masyarakat kampung Mande
sangat terbuka menerima kedatangan mahasiswa. Mereka menyambut
dengan antusias disertai dengan sikap yang ramah, sehingga dengan
kondisi masyarakat seperti itu, diharapkan kedepannya akan membantu
melaksanakan program-program KKN.
Selain silaturahmi kepada masyarakat, mahasiswa juga
melaksanakan silaturahmi ke beberapa lembaga pendidikan diantaranya
PAUD, MTs dan madrasah yang nantinya program pengabdian mahasiswa
akan dilaksanakan di lembaga tersebut, sebagai salah satu kegiatan KKN.

69
Kegiatan ini bertujuan untuk mencerdaskan peserta didik dan
mengembangkan potensi anak didik.
4.1.1 Sosialisasi Awal dan Rembug Warga

Gambar 4 1. Rembug Warga bersama RW.04


Rembug warga, dilakukan pada tanggal 1 Agustus 2018 yang
dihadiri oleh bapak RT (rukun tengangga), RW (Rukun Warga) dan
tokoh masyarakat dan warga di lingkungan RW.04 Kampung Mande
Desa Cipinang Kecamatan Cimaung Kabupaten Bandung. Rembug
warga membahas tentang pemaparan masalah-masalah yang ada di
lingkungan RW.04 Kampung Mande Desa Cipinang. Hasil rembug
warga ini, permasalahan sampah menjadi masalah utama karena
kurang kesadaran masyarakat terhadap kebersihan lingkungan.

70
4.1.2 Refleksi Sosial

Gambar 4 2. Refleksi Sosial bersama RW.04


Refso (refleksi sosial), dilakukan dalam acara rembug warga
dari pemaparan yang dilakukan oleh Bapak RW.04 terdapat beberapa
penyebab yang menjadi akar permasalahan bidang kebersihan di
Kampung Mande Desa Cipinang diantaranya, tidak adanya pendorong,
kurangnya dana warga, dan sebagian warga yang belum sadar akan
pentingnya kebersihan lingkungan.
4.1.3 Pemetaan Sosial

Gambar 4 3. Pemetaan Sosial bersama RW.04

71
Pesos (pemetaan sosial), hasil dari pesos yang dilakukan di
RW 04 untuk bidang pendidikan pesos di fokuskan pada lembaga
pendidikan yang berhubungan dengan pendidikan seperti PAUD,
MTs, dan madrasah. Hasil pesos yang dilakukan di sekolah terdapat
beberapa permasalahan dalam pembelajaran salah satunya di PAUD
kurangnya pengajar sehingga dengan adanya mahasiswa KKN 122
sangat membantu proses belajar mengajar tersebut.
4.1.4 Pengorganisasian Masyarakat
Pengorganisasian masyarakat yang ada di kampung Mande
Desa Cipinang yaitu kelompok KKN Sisdamas 122 mengabdi, bekerja
sama dengan ketua RW, ketua RT, tokoh masyarakat, tokoh agama dan
karang taruna yang ada di RW.04 membuat program-program dengan
memanfaatkan organisasi yang sudah ada.
4.1.5 Perencanaan Parsitipatif
Perencanaan parsitifatif, sehubungan dengan KKN yang
berbasis SISDAMAS maka pemberdayaan melibatkan masyarakat
yang berhubungan dengan denah garapan.
4.1.6 Sinergi Program

Gambar 4 4. Sinergi Program bersama RW.04

72
Sipro (sinergi program), sinergi program dilakukan melalui
acara rembug warga yang dihadiri oleh tokoh masyarakat, tokoh
agama, pemuda dan peserta KKN didampingi oleh pembimbing
lapangan. Dan hasilnya diharapkan peserta KKN dapat lebih lama
memberikan ilmu kepada anak-anak di pengajian-pengajian dan pusat-
pusat pendidikan.
4.1.7 Pelaksanaan Program

Gambar 4 5. Program Mande Maghrib Mengaji

Gambar 4 6. Program Posyandu RW.04

73
Pepro (pelaksanaan program), pelaksanaan program
dilaksanakan sejak tanggal 1-31 Agustus 2018 di sekolah, pengajian,
posyandu yang ada di kampung Mande Desa Cipinang.
4.1.8 Monitoring Dan Evaluasi

Gambar 4 7. Monitoring Evaluasi bersama DPL


Monev (menitoring evaluasi) dilaksanakan pada tanggal 30
Agustus 2018 yang dihadiri oleh DPL Desa Cipinang sekaligus
menutup rangkayan pelaksanaan KKN Sisdamas UIN Sunan Gunung
Djati Bandung 2018.
Deskripsi Kegiatan KKN Sisdamas 122 di Kampung Mande Desa
Cipinang
1. Minggu Pertama
Pada minggu pertama di kampung Mande Desa Cipinang
diagendakan untuk kegiatan silaturahim dan sosialisasi kegiatan kepada
masyarakat setempat. Selama kunjungan-kunjungan tersebut diadakan
sosialisasikan program-program KKN, dengan harapan warga setempat
bisa memberikan informasi tentang potensi-potensi desa khususnya yang
berkaitan dengan lingkungan hidup, serta informasi tentang kebersihan

74
lingkungan sekitar. Diharapkan semua informasi tersebut dapat membantu
kelancaran program KKN. Diantara rumah yang didatangi mahasiswa
adalah rumah ketua Rw, Ketua Rt.01, Rt.02, Rt.03 dan Rt.04, tokoh agama,
tokoh masyarakat, ketua posyandu dan bapak sekdes. Mahasiswa juga
berkunjung ke kampung babakan dan kampung maruyung yang ada di Desa
Cipinang.
2. Minggu Kedua
Pada minggu kedua mulai dilaksanakan program-program KKN,
yang dimulai dengan kegiatan mengajar di PAUD, MTs dan madrasah yang
ada di kampung Mande Desa Cipinang. Kegiatan lainnya yaitu melakukan
kerja bakti bersama karang taruna di sekitar masjid dan sungai di
lingkungan sekitar, yang disertai dengan memberikan sedikit pemahaman
kepada mereka tentang pentingnya kebersihan lingkungan dan kelestarian
lingkungan masyarakat. Selain itu, kegiatan MAMAJI (Mande Magrib
Mengaji) yang dilaksanakan di posko KKN 122 dan dilanjutkan di masjid
karena keterbatasan luas posko oleh mahasiswa KKN 122 kepada anak-
anak yang ada di kampung Mande Desa Cipinang.
3. Minggu Ketiga
Pada minggu ketiga tepatnya hari selasa 21 Agustus 2018
mahasiswa KKN 122 melaksanakan program selanjutnya yaitu pengecatan
PAUD dan pelatihan daur ulang sampah. Kegiatan ini bertujuan untuk
melatih kemampuan warga kampung Mande akan daur ulang sampah
menjadi suatu produk yang dapat digunakan dalam kehidupan sehari-hari
dan bernilai ekonomis. Kemudian pada hari jum’at melakukan kerja bakti
bersama karang taruna dengan tujuan untuk menjaga kebersihan
lingkungan dan menjaga kenyamanan masyarakat kampung mande.

75
4. Minggu Keempat
Pada minggu keempat mulai dilaksanakan pengecatan bak sampah
dan MCK yang ada di kampung Mande Desa Cipinang Selain itu juga,
dilakukan pemantauan hasil pengecatan bak sampahdan MCK. Hasilnya
belum dapat terlihat secara signifikan karena waktu pelaksanaan kegiatan
pengecatan yang terbatas karena minimnya partisipasi masyarakat dalam
kegiatan tersebut. Selanjutnya diadakan kegiatan pelatihan pemanfaatan
sampah botol bekas yang dijadikan media tanam untuk tanaman sayuran
dan budidaya pertanian organik yang bertujuan untuk penghijauan
kampung tersebut. Selain itu, diadakan sosialisasi kepada anak-anak
kampung Mande tentang belajar IPA melalui permainan kimia yang
merupakan salah satu solusi supaya anak-anak tidak merasa bosan dalam
proses pembelajaran.
5. Minggu Kelima
Pada minggu kelima diadakan pembuatan papan pengumuman
masjid, perlombaan bersama peserta MAMAJI (Mande Magrib Mengaji)
dan pembuatan sertifikat. Kegiatan perlombaan tersebut bertujuan untuk
melatih keterampilan anak-anak yang baik yang sudah maupun yang belum
memiliki kemauan untuk belajar. Perlombaan yang diadakan oleh
mahasiswa KKN 122 diantaranya lomba kaligrafi, lomba puisi, lomba
pidato dan lomba tahfidz. Selain itu, pada minggu terakhir ini dilaksanakan
perpisahan dengan warga kampung Mande sekaligus penutupan KKN
Sisdamas 2018 di Desa Cipinang bersama Bapak Kades dan jajarannya

76
4.2 Proses Dan Hasil Pengabdian Kepada Masyarakat
Tabel 4 1. Proses dan Hasil Pengabdian kepada Masyarakat

NO NIM NAMA JURUSAN PENGABDIAN


1. 1151030004 Abdul Aziz Ilmu Al- - Menjadi tenaga
Qur’an dan pengajar di PAUD
Tafsir - Menjadi tenaga
pengajar di MAMAJI
2. 1155020004 Abdul Razak Bahasa Sastra - Menjadi tenaga
Amir Arab pengajar di MTs
Persis Al-Fitri
- Menjadi tenaga
pengajar di MAMAJI
3. 1158010027 Andri Anshori Administrasi - Menjadi tenaga
Publik pengajar di PAUD
- Menjadi tenaga
pengajar di MAMAJI
4. 1155020017 Annisa Rahmah Bahasa Sastra - Menjadi tenaga
Arab pengajar di PAUD
- Menjadi tenaga
pengajar di MAMAJI
5. 1152080035 Halina Damiya Pendidikan - Menjadi tenaga
Alufiyani Kimia pengajar di madrasah
- Menjadi tenaga
pengajar di MAMAJI
- Ikut serta dalam
kegiatan posyandu

77
6. 1152010033 Hamzah Aenun Manajemen - Menjadi tenaga
Haq Pendidikan pengajar di MTs
Islam Persis Al-Fitri
- Menjadi tenaga
pengajar di MAMAJI
7. 1154030034 Herlan Saputra Manajemen - Menjadi tenaga
Dakwah pengajar di madrasah
- Menjadi tenaga
pengajar di MAMAJI
8. 1158020164 Kiki Nur Rizki Manajemen - Menjadi tenaga
pengajar di PAUD
- Menjadi tenaga
pengajar di MAMAJI
9. 1158020169 Liza Napilah Manajemen - Menjadi tenaga
pengajar di PAUD
- Menjadi tenaga
pengajar di MAMAJI
10. 1157060047 Lucky Fitriyanie Agroteknologi - Menjadi tenaga
pengajar di madrasah
- Menjadi tenaga
pengajar di MAMAJI
- Ikut serta dalam
kegiatan posyandu
11. 1151030194 Muchammad Ilmu Al- - Menjadi tenaga
Jafar Siddik Qur’an dan pengajar di PAUD
Tafsir - Menjadi tenaga
pengajar di madrasah

78
- Menjadi tenaga
pengajar di MAMAJI
12. 1158010255 Resti Administrasi - Menjadi tenaga
Haryaningsih Publik pengajar di PAUD
- Menjadi tenaga
pengajar di MAMAJI
13. 1154040048 Siti Nadiyah Pengembangan - Menjadi tenaga
Masyarakat pengajar di madrasah
Islam - Menjadi tenaga
pengajar di MAMAJI
- Ikut serta dalam
kegiatan posyandu
14. 1152050108 Ulfa Najiya Pendidikan - Menjadi tenaga
Hanifa Matematika pengajar di MTs
Persis Al-Fitri
- Menjadi tenaga
pengajar di MAMAJI
15. 1151030194 Zaky Zaenul Arif Ilmu Al- - Menjadi tenaga
Al Hamidy Qur’an dan pengajar di MTs
Tafsir Persis Al-Fitri
- Menjadi tenaga
pengajar di MAMAJI

4.3 Faktor Pendukung Da Penghambat


4.3.1 Faktor Pendukung
a. Antusias masyarakat yang besar terhadap setiap program yang
dilaksanakan oleh mahasiswa KKN 122 sehingga disetiap
kegiatan dapat berjalan dengan lancar. hal ini dapat dilihat dari

79
sikap masyarakat yang terbuka terhadap mahasiswa dan
dilibatkannya mahasiswa dalam setiap kegiatan masyarakat
kampung Mande.
b. Antusias anak-anak yang besar, sehingga pelaksanaan program
yang bersangkutan dengan anak-anak di kampung Mande berjalan
lancer, seperti program Mande Magrib Mengaji anak-anak sangat
bersemangat. Pada hari-hari libur pun mereka menyempatkan
waktunya datang ke posko yakni belajar sambil bermain.
c. Dukungan dari perangkat desa dan sebagian warga masyarakat
terhadap program yang ada.
d. Jalinan komunikasi yang baik dengan DKM sehingga
memudahkan untuk melaksanakan program.
e. Hubungan kedekatan antara mahasiswa KKN dengan masyarakat
kampung Mande Desa Cipinang.
f. Budaya gotong royong warga RW 04 Desa Cipinang masih sangat
kental, sehingga kami mudah untuk mengajak warga agar
berpartisipasi dalam kegiatan.
g. Jarak masjid yang dekat dengan posko KKN 122, sehingga
memudahkan kami dalam melaksanakan kegiatan seperti shalat
berjamaah, pengajian dan lomba-lomba (pidato, kaligrafi dan lain-
lain).
4.3.2 Faktor Penghambat
Dalam setiap program atau kegiatan apapun, tidak
mungkin jika tidak menemukan hambatan-hambatan. Adapun
hambatan dalam proses pelaksanaan program ini antara lain:
a. Kesibukan masyarakat menjadi kendala yang menghambat
kegiatan proses KKN. Waktu dalam melaksanakan program harus
disesuaikan dengan keadaan masyarakat karena setiap harinya

80
hampir semua masyarakat kampung Mande Desa Cipinang
bekerja buruh pabrik.
b. Kurangnya kesadaran warga masyarakat akan kebersihan
lingkungan.
c. Kurangnya pengetahuan anggota karang taruna terhadap
organisasi, sehingga program yang ada di kampung Mande Desa
Cipinang tidak dilaksanakan dengan baik.
d. Kurangnya komunikasi terhadap seluruh tokoh masyarakat serta
masyarakat yang lebih luas sehingga tidak semua tokoh
masyarakat dan masyarakat mengetahui program pertanian yang
diterapkan.
e. Keterbatasan dana, karena mahasiswa yang pada umumnya belum
bekerja tidak bisa memberikan dana yang begitu besar apalagi
dengan kondisi ekonomi yang tidak sama. Padahal keuangan
merupakan hal penting sebagai faktor penunjang mengadakan
suatu program.

81
BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil pelaksanaan kegiatan KKN Sisdamas 2018 di
Desa Cipinang Kec. Cimaung Kab. Bandung selama 30 hari, dapat
disimpulkan bahwa banyak potensi yang dapat dikembangkan di desa
tersebut, namun kebutuhan sumber daya manusia (SDM) masih sangat
kurang serta motivasi dan dorongan semangat harus tetap dilakukan secara
berkesinambungan agar hasil yang didapatkan bisa berjalan sesuai dengan
rencana yang diinginkan. Selain itu, diperlukan upaya pengabdian dan
pemberdayaan untuk mengatasi permasalahan terutama masalah sampah.
Telah dilakukan beberapa kegiatan untuk mengatasi permasalahan
tersebut, salah satunya yaitu pelatihan pemanfaatan sampah botol bekas
sebagai media tanam untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat
mengenai pengelolaan sampah.
Program yang telah dilakukan, dapat dikatakan bahwa program
dapat berjalan dengan baik, walaupun kerap terjadi perbedaan antara ide
yang kita fikirkan dengan realita di lapangan, namun secara garis besar
program telah mencapai target yang diinginkan. Salah satu kendala yang
dihadapi yaitu kurang banyaknya masyarakat yang hadir saat penyuluhan
dikarenakan pekerjaan. Namun diharapkan masyarakat yang hadir mampu
mengerti materi pelatihan yang diberikan sehingga dapat mengatasi
permasalahan dalam hal pengelolaan sampah.
5.2 Rekomendasi
Pada pelaksanaan KKN SISDAMAS 2018 di Desa Cipinang
Kecamatan Cimaung Kabupaten Bandung ini ada beberapa kelebihan dan
kekurangan yang dirasakan oleh peserta KKN, ada hal hal positif yang bisa

82
diambil dan ada hal-hal negatif yang bisa diambil menjadi pelajaran. Agar
pelaksanaan KKN SISDAMAS lebih baik dan sesuai dengan Tujuan
LPPM UIN Sunan Gunung Djati Bandung, perlu diperhatikan beberapa
rekomendasi yang dapat penyusun berikan setelah melaksanakan KKN
antara lain:
1) Dalam pelaksanaan KKN semacam ini di perlukan adanya saling
koordinasi dan musyawarah baik antara mahasiswa dengan dosen
pembimbing lapangan serta masyarakat yang bersangkutan untuk
saling memberi informasi, agar tidak terjadi kesalahpahaman dan
kegaiatan KKN dapat berjalan dengan sukses dan berhasil dengan hasil
yang memuaskan.
2) Untuk LPPM di harapkan meninjau jumlah unit atau peserta KKN
SISDAMAS yang di turunkan agar sesuai dengan luas daerah tempat
KKN SISDAMAS yang di tuju, juga dalam pembagian tenaga (laki-
laki dan Perempuan) yang sangat penting dalam kelancaran
melaksanakan semua program kegiatan agar program yang di berikan
dapat merata dan tepat sasaran.
3) Dalam merancang KKN SISDAMAS, LPPM diharakan lebih
memperhatikan daerah tempat KKN SISDAMAS yang di tuju agar
ilmu yang di peroleh dalam bangku kuliah dapat di terapkan dengan
lebih maksimal dalam kegiatan KKN SISDAMAS sehingga dapat
meningkatkan daya saing lulusan UIN Sunan Gunung Djati Bandung
4) Daerah garapan KKN terbagi rata luasnya antar kelompok
Pihak kampus harus lebih sering sering turun kelokasi KKN
SISDAMAS termasuk DPL agar biasa lebih banyak memberikan
bimbingan dan arahan guna untuk melahirkan mahasiswa yang lebih
baik dalam melaksanakan semua program kegiatan dengan hasil yang
optimal dan menjadi panuatan yang luar biasa bagi masyarakat dan

83
masyarat dapat menilai UIN Sunan Gunung Djati Bandung sebagai
Universitas yang ada di Jawa Barat Sebagai Universitas yang pantas
menjadi Universitas unggulan.

84
DAFTAR PUSTAKA

Buku Panduan KKN Sisdamas UIN SGD Bandung, LP2M.


Profil Desa Cipinang, data yang diberikan dari pihak Desa Cipinang kepada
Peserta KKN Sisdamas 2018 yang berupa PDF.
Usman, Sunyoto. 2008. Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat.
Yogyakarta : Pustaka Pelaja.

85
BIODATA TIM PENYUSUN

BIODATA PENULIS

Lucky Fitriyanie, lahir di Sumedang pada


tanggal 24 Februari 1997. Ia adalah alumni MAN 1
Kota Tasikmalaya. Saat ini, ia tercatat sebagai
mahasiswa Jurusan AGROTEKNOLOGI, Fakultas
Sains dan Teknologi, Universitas Islam Negeri Sunan
Gunung Djati Bandung.
Sedari duduk di bangku Sekolah Dasar, ia menyadari betapa
pentingnya organisasi disamping kegiatan formal belajar. Sejak SD, ia aktif di
kegiatan organisasi Pramuka. Sedangkan sewaktu SMP, ia banyak
menghabiskan waktunya untuk kegiatan ekstrakulikuler seperti Pramuka,
Paskibra dan Seni Kriya. Berlanjut ketika SMA, ia tidak bosan-bosannya
mengikuti kegiatan organisasi pramuka. Pada organisasi inilah ia terlatih
mentalnya untuk bersikap dewasa dan disiplin waktu. Kini, ia aktif mengikuti
Himpunan Mahasiswa Agroteknologi (HIMAGI) periode 2017-2018 sebagai
Biro Kesekretariatan di internal kampusnya dan mengikuti Ikatan Alumni
MAN 1 Kota Tasikmalaya (IKAMA) periode 2017-2018 sebagai bidang
media dan pers di eksternal kampusnya.
Kritik dan saran sangat diharapkan guna peningkatan kualitas dan
penulisan selanjutnya. Untuk itu, silahkan kirim kritik dan saran ke:
luckyfitriyanie4@gmail.com.

86
BIODATA PENULIS

Ulfa Najiya Hanifa, lahir di Bandung pada


tanggal 01 Januari 1997. Ia adalah alumni PPI 31
Banjaran. Saat ini, ia tercatat sebagai mahasiswa
Jurusan PENDIDIKAN MATEMATIKA, Fakultas
Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri
Sunan Gunung Djati Bandung.
Sedari duduk di bangku Sekolah Dasar, ia menyadari betapa
pentingnya organisasi disamping kegiatan formal belajar. Sejak SD, ia aktif di
kegiatan organisasi Pramuka. Sedangkan sewaktu SMP, ia banyak
menghabiskan waktunya untuk kegiatan OSIS. Berlanjut ketika SMA, ia
mengikuti kegiatan organisasi IPP-IPPi Kab.Bandung, Rijalul Ghad dan
Ummahatul Ghad. Pada organisasi inilah ia terlatih mentalnya untuk bersikap
dewasa dan disiplin waktu. Kini, ia aktif mengikuti Himpunan Mahasiswa
Pendidikan Matematika (HIMATIKA) periode 2017-2018 sebagai Sekbid
Kerjasama dan Penelitian di internal kampusnya dan mengikuti PK.HIMA-
HIMI UIN SGD Bandung periode 2016-2017 sebagai kabid organisasi dan
Pimpinan Daerah HIMI Kota Bandung sebagai bidang kajian keilmuan
periode 2018-2019 di eksternal kampusnya.
Kritik dan saran sangat diharapkan guna peningkatan kualitas dan
penulisan selanjutnya. Untuk itu, silahkan kirim kritik dan saran ke:
ulfanajiiya1@gmail.com.

87
BIODATA PENULIS

Nama saya Siti Nadiyah, lahir di kota kembang


yakni Bandung pada tanggal 30 Mei 1997. Saya di
besarkan oleh kedua orang tua yang tangguh yakni
bapak Anwar Suteja dan Ibu Yuningsih, saya anak
pertama dari tiga bersaudara. Pertama, adik laki-lakin saya bernama Tegar Al-
Fauzi sekarang ini ia sedang menempuh Pendidikan di bangku SMA kelas 1
tepatnya di Pondok Pesantre Modern Green Aminul Ummah dan yang kedua,
yaitu adik perempuan yang bernama Isma Dewi Nurhidayah ia masih duduk
di bangku kelas 3 Sekolah dasar. Alamat lengkap saya di Kp. Babakan Rt.01
Rw.06 Ds. Nanjung Mekar Kc. Rancaekek Kb. Bandung. Saya mencari ilmu
di tiga Kabupaten dan 1 kota yaitu: pertama saya mencari ilmu yaitu di sekolah
dasar di SDN Karapiak II tepatnya di Kb. Bandung Kp. Tabrik Kc.Rancaekek,
kedu yaitu di SMPN 1 Cimanggung tepatnya di Kb.Sumedang Jl.
Parakanmuncang, yang ketiga di Ponpes SMA IT Nurul Amanah di Kb. Tasik
Malaya Jl Garut-Tasik Salawu dan yang terakhir kuliah di UIN Sunan Gunung
Djati Bandung, di Fakultas Dakwah dan Komunikasi jurusan Pengembangan
Masyarakat Islam.
Kesan ketika melaksanakan KKN Sisdamas selama satu bulan di Kp.
Mande Ds. Cipinang Kc. Cimaung yaitu pertama saya dan teman-teman
datang kami sudah disambut dengan hangat dan ramah oleh masyarakat Kp.
Mande, selain itu selama satu bulan saya dapat belajar bagai mana cara
bermasyarakat dan saling tolong menolong antar sesama tetangga dan
masyarakat yang ada di sekitar kampung Mande, kemudian saya bias melihat
bagai mana kekeluargaan yang sangat erat mereka tidak memandang itu anak

88
kecil atau pun orang tua si miskin atau sikaya di kampung mande semua itu
sama dan bersaudara.
Dan saya berterimakasih kepada kawan-kawan seperjuangan saya
kelompok KKN Sisdamas 122 yang sudah menjadi keluarga baru saya dan
terimakasih atas kekompakan dan kekeluargaan kita yang terjalin dengan baik
sampai saat ini, semoga silaturahmi kita selalu terjalin dengan baik sampai kita
tua kelak. Amiin

89
BIODATA PENULIS

Liza Napilah, lahir di Sukabumi pada


tanggal 27 Februari 1996. Anak ke tiga dari tiga
bersaudara. Ia menyelesaikan pendidikan
sekolah dasar di SD Negeri Sindangsari pada
tahun 2008. Kemudian melanjutkan pendidikan
di SMP Negeri 15 Bogor dan lulus pada tahun 2011, lalu penulis melanjutkan
sekolah di SMA Negerei 3 Sukabumi dan lulus pada tahun 2014. Setelah lulus
SMA meneruskan pendidikan di perguruan tinggi Universitas Islam Negeri
Sunan Gunung Djati Bandung yang bernaung di Fakultas Ilmu Sosial dan
Politik jurusan Manajemen dan mengambil konsentrasi Manajemen Sumber
Daya Manusia. Penulis sedang menyelesaikan studinya (Semester 7).
Kritik dan saran sangat diharapkan guna peningkatan kualitas dan penulisan
selanjutnya. Untuk itu, silahkan kirim kritik dan saran ke:
nafilahliza@gmail.com

90
BIODATA PENULIS

Kiki Nur Rizki, lahir di Sumedang pada


tanggal 13 September 1996. Anak pertama dari
tiga bersaudara. Ia menyelesaikan pendidikan
sekolah dasar di SD Negeri Rancamulya pada
tahun 2009. Kemudian penulis melanjutkan
pendidikan di SMP Negeri 4 Sumedang dan lulus
pada tahun 2012, lalu penulis melanjutkan sekolah di SMK Negerei 2
Sumedang dan lulus pada tahun 2015. Setelah lulus SMK penulis meneruskan
pendidikan di perguruan tinggi Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati
Bandung yang bernaung di Fakultas Ilmu Sosial dan Politik jurusan
Manajemen dan mengambil konsentrasi Manajemen Sumber Daya Manusia.
Penulis sedang menyelesaikan studinya (Semester 7).
Kritik dan saran sangat diharapkan guna peningkatan kualitas dan
penulisan selanjutnya. Untuk itu, silahkan kirim kritik dan saran ke:
knurizki8@gmail.com

91
BIODATA PENULIS

Annisa Rahmah, lahir di Kaarawang pada


tanggal 16 Juni 1996. Ia adalah alumni MA Al-
basyariah. Saat ini, ia tercatat sebagai mahasiswa
Jurusan Bahasa Sastra Arab, Fakultas Adab dan
Humaniora, Universitas Islam Negeri Sunan Gunung
Djati Bandung.
Sedari duduk di bangku Sekolah Dasar, ia menyadari betapa
pentingnya organisasi disamping kegiatan formal belajar. Sejak SD, ia aktif di
kegiatan organisasi Pramuka. Sedangkan sewaktu SMP ia aktif di OSIS. Pada
organisasi inilah ia terlatih mentalnya untuk bersikap dewasa dan disiplin
waktu. Kini, ia aktif mengikuti Organisasi Interpreneur periode 2016-2017
sebagai anggota.
Kritik dan saran sangat diharapkan guna peningkatan kualitas dan
penulisan selanjutnya. Untuk itu, silahkan kirim kritik dan saran ke:
dheaannisa35.ar@gmail.com

92
BIODATA PENULIS

Resti Haryaningsih, lahir di Bandung pada


tanggal 9 Desember 1997. Penulis adalah anak ke
dua dari Bapak Heri Setiawan dan Ibu Yuningsih. Ia
menyelesaikan pendidikan Sekolah Dasar di SDN
Babakan Priangan 1 Bandung lulus pada tahun 2009.
Kemudian melanjutkan pendidikan di MTS PERSIS
Kota Bandung lulus pada tahun 2012. Lalu melanjutkan sekolah di MA
PERSIS 1 Kota Bandung dan lulus pada tahun 2015. Kemudian penulis
meneruskan pendidikan di perguruan tinggi Universitas Islam Negeri Sunan
Gunung Djati Bandung di Jurusan Administrasi Publik Fakultas Ilmu Sosial
dan Ilmu Politik.
Sedari duduk di bangku MTs Penulis memiliki hobbi mengajar serta
menyadari bahwa pendidikan itu sangatlah penting, maka penulis sempat
menjadi Staff pengajar di MDA At-Tawakkal 1 pada tahun 2012-2013 serta
menjadi staff pengajar di MDA Nashrul Haq 1 pada tahun 2013-2015. Saat di
Perguruan Tinggi, penulis menjadi anggota dari UKM PS. Tadjimalela
Komisariat UIN Sunan Gunung Djati Bandung dan menjabat menjadi staff
Informasi dan Komunikasi periode 2016-2017. Kritik dan saran sangat
diharapkan guna peningkatan kualitas dan penulisan selanjutnya. Untuk itu,
silahkan kirim kritik dan saran ke: restiharyaningsih25@gmail.com

93
BIODATA PENULIS

Halina Damiya Alufiyani, lahir di


Bandung pada tanggal 9 Mei 1997. Ia
menyelesaikan pendidikan Sekolah Dasar di
SDN Kridawinaya 2 lulus pada tahun 2009.
Kemudian melanjutkan pendidikan di MTS
PERSIS Kota Bandung lulus pada tahun 2012. Lalu melanjutkan sekolah di
MA PERSIS 1 Kota Bandung dan lulus pada tahun 2015. Kemudian penulis
meneruskan pendidikan di perguruan tinggi Universitas Islam Negeri Sunan
Gunung Djati Bandung di Jurusan Pendidikan Kimia Fakultas Tarbiyah dan
Keguruan.
Kritik dan saran sangat diharapkan guna peningkatan kualitas dan
penulisan selanjutnya. Untuk itu, silahkan kirim kritik dan saran ke:
halinadamiya09@gmail.com

94
BIODATA PENULIS

Herlan Saputra, lahir di Sukabumi pada


tanggal 12 November 1996. Ia adalah alumni
SMA Plus Yaspida Sukabumi. Saat ini, ia
tercatat sebagai mahasiswa Jurusan
MANAJEMEN DAKWAH, Fakultas Dakwah
dan Komunikasi, Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung.
Sedari duduk di bangku Sekolah Dasar, ia menyadari betapa
pentingnya organisasi disamping kegiatan formal belajar. Sejak SD, ia aktif di
kegiatan organisasi Pramuka. Sedangkan sewaktu SMP, ia banyak
menghabiskan waktunya untuk kegiatan ekstrakulikuler seperti OSIS.
Berlanjut ketika SMA, ia mengikuti kegiatan organisasi OSIS. Pada organisasi
inilah ia terlatih mentalnya untuk bersikap dewasa dan disiplin waktu. Kini, ia
aktif mengikuti Himpunan Mahasiswa Jurusan Manajemen Dakwah (HMJ
MD ) periode 2017-2018 sebagai Sekbid Kerjasama dan Pengabdian
Masyarakat, Ikatan Keluarga Alumni Yaspida (IKMADA) Bandung periode
2016-2017 sebagai Wakil Ketua Eksternal.
Kritik dan saran sangat diharapkan guna peningkatan kualitas dan
penulisan selanjutnya. Untuk itu, silahkan kirim kritik dan saran ke:
herlansaputra040@gmail.com.

95
BIODATA PENULIS

Abdul Aziz, lahir di Sukabumi pada tanggal


07 Mei 1998. Ia adalah alumni SMA Plus Yaspida
Sukabumi. Saat ini, ia tercatat sebagai mahasiswa
Jurusan Ilmu ALquran Tafsir, Fakultas Ushuluddin,
Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati
Bandung.
Sedari duduk di bangku Sekolah Dasar, ia menyadari betapa
pentingnya organisasi disamping kegiatan formal belajar. Pada organisasi
inilah ia terlatih mentalnya untuk bersikap dewasa dan disiplin waktu. Kini, ia
aktif mengikuti organisasi eksternal Ikatan Keluarga Alumni Yaspida
(IKMADA) Bandung periode 2016-2017, YUB (Yamaha UIN Bandung),
PTLB (Paguyuban Tour Leader Bandung) dan IPJP (Ikataan Penyedia Jasa
Pariwisata) korwil Bandung.
Kritik dan saran sangat diharapkan guna peningkatan kualitas dan
penulisan selanjutnya. Untuk itu, silahkan kirim kritik dan saran ke:
abdulaziz100315@gmail.com.

96
BIODATA PENULIS

Hamzah Aenun Haq, lahir di


Sukabumi pada tanggal 11 April 1997. Ia
adalah alumni SMP IT Yaspida, SMA Plus
Yaspida Sukabumi. Saat ini, ia tercatat
sebagai mahasiswa Jurusan Manajemen
Pendidikan Islam, Fakultas Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri
Sunan Gunung Djati Bandung.
Sejak SD, ia aktif di kegiatan organisasi Pramuka. Pada organisasi
inilah ia terlatih mentalnya untuk bersikap dewasa dan disiplin waktu. Kini, ia
aktif mengikuti organisasi Ikatan Keluarga Alumni Yaspida (IKMADA)
Bandung periode 2016-2017 sebagai Kabid Kewirausahaan.
Kritik dan saran sangat diharapkan guna peningkatan kualitas dan
penulisan selanjutnya. Untuk itu, silahkan kirim kritik dan saran ke:
hamzahaenunhaq@gmail.com.

97
BIODATA PENULIS

Abd Razak Amir, lahir di Flores


Timur pada tanggal 21 September 1995.
Ia adalah alumni SDI Kelapa 3, MTs Al-
Kalam Sagu, MA Persis 1 Kota
Bandung. Saat ini, ia tercatat sebagai
mahasiswa Jurusan Bahasa Sastra Arab, Fakultas Adab dan Humaniora,
Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung.
Sewaktu SMP, ia banyak menghabiskan waktunya untuk kegiatan
OSIS. Pada organisasi inilah ia terlatih mentalnya untuk bersikap dewasa dan
disiplin waktu. Kini, ia aktif mengikuti organisasi eksternal yaitu RGUG PPI
1 PP2 Kota Bandung sebagai kismutta’dim bidang keamanan dan Pemuda
Persis Kabupaten Bandung.
Kritik dan saran sangat diharapkan guna peningkatan kualitas dan
penulisan selanjutnya. Untuk itu, silahkan kirim kritik dan saran ke:
aizisfasyifa@gmail.com.

98
BIODATA PENULIS

Muchammad Jafar Siddik, lahir di


Sukabumi pada tanggal 17 Maret 1996. Ia
adalah alumni SMA Plus Yaspida Sukabumi.
Saat ini, ia tercatat sebagai mahasiswa Jurusan
Ilmu ALquran Tafsir, Fakultas Ushuluddin,
Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung.
Sejak SMP ia aktif di kegiatan organisasi eksternal seperti Paskibra.
Berlanjut ketika SMA, ia mengikuti kegiatan organisasi Paskibra dan ROIS.
Pada organisasi inilah ia terlatih mentalnya untuk bersikap dewasa dan disiplin
waktu. Kini, ia aktif mengikuti DEMA-F periode 2017-2018 sebagai Divisi
Dalam dan Luar Negeri dan Ikatan Keluarga Alumni Yaspida (IKMADA)
Bandung periode 2017-2018 sebagai Ketua Umum.
Kritik dan saran sangat diharapkan guna peningkatan kualitas dan
penulisan selanjutnya. Untuk itu, silahkan kirim kritik dan saran ke:
muhammadjafarsidik80@gmail.com.

99
BIODATA PENULIS

Zaky Zaenul Arif Al Hamidy, lahir di


Bandung pada tanggal 10 Juni 1997. Ia adalah
alumni SD Bunisari, MTs Al-Fauziyah dan
MA Cipulus. Saat ini, ia tercatat sebagai
mahasiswa Jurusan Ilmu ALquran Tafsir,
Fakultas Ushuluddin, Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung.
Sedari duduk di bangku Sekolah Dasar, ia menyadari betapa
pentingnya organisasi disamping kegiatan formal belajar. Sejak SD, ia aktif di
kegiatan organisasi Pramuka. Sedangkan sewaktu SMP, ia banyak
menghabiskan waktunya untuk kegiatan seperti OSIS. Berlanjut ketika SMA,
ia mengikuti kegiatan organisasi OSIS. Pada organisasi inilah ia terlatih
mentalnya untuk bersikap dewasa dan disiplin waktu.
Kritik dan saran sangat diharapkan guna peningkatan kualitas dan
penulisan selanjutnya. Untuk itu, silahkan kirim kritik dan saran ke:
zakyalhamidy.zez@gmail.com.

10
0
BIODATA PENULIS

Andri Anshori, lahir di Bandung pada


tanggal……………... Ia adalah alumni

10
1
LAMPIRAN

Gambar Lampiran 1 1. Upacara 17 Agustus di Desa Cipinang

Gambar Lampiran 1 2. Acara 17 Agustus di Kampung Mande

10
2
Gambar Lampiran 1 3. Kegiatan Posyandu di Kampung Mande

Gambar Lampiran 1 4. Pertemuan bersama Bapak DPL

10
3
Gambar Lampiran 1 5. Kegiatan Mande Maghrib Mengaji di
Posko 122

Gambar Lampiran 1 6. Kegiatan Mengajar di PAUD

10
4
Gambar Lampiran 1 7. Rembug Warga Membahas Siklus II

Gambar Lampiran 1 8. Rembug Warga Membahas Siklus III

10
5
Gambar Lampiran 1 9. Silaturahmi dengan Tokoh Masyarakat

Gambar Lampiran 1 10. Kegiatan Jalan Santai dalam Acara 17


Agustus

10
6
Gambar Lampiran 1 11. Pembukaan KKN Sisdamas 2018 di Desa
Cipinang

Gambar Lampiran 1 12. LDKS bersama MTs Persis Al-Fitri

10
7
Gambar Lampiran 1 13. Perpisahan KKN 122 di Desa Cipinang

Gambar Lampiran 1 14. Penutupan KKN Sisdamas di Desa


Cipinang

10
8
Gambar Lampiran 1 15. Perpisahan KKN 122 dengan PAUD

Gambar Lampiran 1 16. Pelatihan Pemanfaatan Sampah dan


Budidaya

10
9
Gambar Lampiran 1 17. Musyawarah Desa Cipinang

Gambar Lampiran 1 18. Kegiatan Mengajar di Madrasah

11
0
Gambar Lampiran 1 19. Perpisahan dan Silaturahmi dengan
Bapak RT

Gambar Lampiran 1 20. Pengecatan MCK

11
1
Gambar Lampiran 1 21. Mengajar di MTs

Gambar Lampiran 1 22. Pengecatan Bak Sampah

11
2
Gambar Lampiran 1 23. Belajar IPA melalui Permainan Kimia

Gambar Lampiran 1 24. Hasil Kegiatan Selama 1 Bulan

11
3
Gambar Lampiran 1 25. Hasil Pembuatan Peta Desa Cipinang dan RW
04

11
4
Gambar Lampiran 1 26. Hasil Kegiatan Siklus I,II,III dan IV

11
5

Anda mungkin juga menyukai