Anda di halaman 1dari 8

TUGAS MANAJEMEN KONSTRUKSI

PENGERTIAN MANAJEMEN

Pengertian Manajemen adalah sebuah proses untuk mengatur sesuatu yang dilakukan
oleh sekelompok orang atau organisasi untuk mencapai tujuan organisasi tersebut
dengan cara bekerja sama memanfaatkan sumber daya yang dimiliki.

Secara etimologi kata manajemen diambil dari bahasa Perancis kuno,


yaitu menagement, yang artinya adalah seni dalam mengatur dan
melaksanakan. Manajemen dapat juga didefinisikan sebagai upaya perencanaan,
pengkoordinasian, pengorganisasian dan pengontrolan sumber daya untuk mencapai
sasaran secara efisien dan efektif.

Efektif dalam hal ini adalah untuk mencapai tujuan sesuai perencanaan dan efisien
untuk melaksanakan pekerjaan dengan benar dan teroganisir.

Menurut T. Hani Handoko, ada tiga alasan utama mengapa manajemen diperlukan:

Manajemen diperlukan agar tujuan pribadi dan organisasi dapat tercapai

Berikutnya, manajemen juga diperlukan untuk menjaga keseimbangan antara tujuan-


tujuan, sasaran, dan kegiatan, yang saling bertentangan dari pihak yang punya
kepentingan dalam organisasi.

Manajemen dibutuhkan untuk mencapai efisiensi dan efektivitas suatu kerja organisasi

Sebuah organisasi yang sedang berkembang membutuhkan manajemen dalam


beberapa hal; mencakup manajemen strategi, manajemen sumber daya manusia,
produksi, pemasaran, dan manajemen lainnya.

Sumber: https://www.maxmanroe.com/vid/manajemen/pengertian-manajemen.html

PENGERTIAN PROYEK

Proyek atau sering disebut juga dengan Project dalam bahasa inggris, memiliki
pengertian sebagai suatu kegiatan dengan target yang harus diselesaikan dalam jangka
waktu tertentu. Ini berarti proyek tidak selalu berkaitan dengan konstruksi saja seperti
yang banyak dikenal oleh orang awam. Setiap bidang pekerjaan memiliki proyeknya
masing-masing. Misalnya dibidang elektrikal ada proyek membangun gardu induk,
membuat panel kontrol, instalasi jaringan listrik untuk gedung, dan lainnya. Dibidang
teknologi informasi ada proyek membangun infrastruktur jaringan internet, membuat
aplikasi market place/toko online/point of sales, dan lainnya. Bahkan dibidang
kedokteran, akuntansi, design, hukum, maupun bidang lain ada proyeknya masing-
masing.

Terdapat 4 faktor yang saling berkaitan dan selalu ada didalam proyek. Yang menjadi
dasar ilmu manajemen proyek (project management with microsoft project), yaitu :

1. Ruang Lingkup, setiap proyek memiliki ruang lingkup pekerjaan yang harus dirinci
dari awal sebelum proyek tersebut dimulai. Tujuannya adalah agar target pekerjaan
menjadi jelas dan pekerjaan tidak melebar(melakukan hal-hal diluar sasaran proyek).
Selain itu perincian ruang lingkup pekerjaan dapat membantu dalam menjabarkan
kebutuhan alat dan bahan selama proyek berlangsung.

2. Waktu, setelah merinci ruang lingkup pekerjaan barulah kemudian dapat diestimasi
lama waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan proyek tersebut. Untuk
memudahkan dalam melakukan manajemen proyek, waktu dibagi berdasarkan rincian
dari target-target kecil yang harus diselesaikan.

3. Sumber Daya Manusia, Sumber Daya Manusia (SDM) adalah pelaksana sebagai
bagian yang diperlukan untuk tercapainya tujuan proyek. Dibagi dalam beberapa
bagian(divisi) sesuai dengan kebutuhan dalam proyek tersebut, namun secara umum
SDM terdiri dari Project Manager, Supervisor, dan Staff.

4. Dana, dana ibarat bahan bakar bagi kendaraan. Tanpa bahan bakar maka
kendaraan tidak dapat berjalan. Begitu pula dengan proyek. Tanpa adanya dana,
proyek tidak dapat berjalan dengan lancar.

Suatu proyek dikatakan berhasil jika ruang lingkup pekerjaan diselesaikan tepat pada
waktunya dengan sumber daya manusia yang bekerja efektif dan efisien dan
penggunaan dana yang seminim mungkin. Oleh karena itu diperlukan
perencanaan(planning) yang matang sebelum proyek dilaksanakan.

Sumber : https://www.linkedin.com/pulse/pengertian-proyek-harry-dharma-putra

PENGERTIAN KONSTRUKSI

Konstruksi merupakan suatu kegiatan membangun sarana maupun prasarana. Dalam


sebuah bidang arsitektur atau teknik sipil, sebuah konstruksi juga dikenal sebagai
bangunan atau satuan infrastruktur pada sebuah area atau pada beberapa area.
Secara ringkas konstruksi didefinisikan sebagai objek keseluruhan bangun(an) yang
terdiri dari bagian-bagian struktur. Misal, Konstruksi Struktur Bangunan adalah
bentuk/bangun secara keseluruhan dari struktur bangunan. contoh lain: Konstruksi
Jalan Raya, Konstruksi Jembatan, Konstruksi Kapal, dan lain lain.

Konstruksi dapat juga didefinisikan sebagai susunan (model, tata letak) suatu bangunan
(jembatan, rumah, dan lain sebagainya)[1]Walaupun kegiatan konstruksi dikenal sebagai
satu pekerjaan, tetapi dalam kenyataannya konstruksi merupakan satuan kegiatan yang
terdiri dari beberapa pekerjaan lain yang berbeda.

Pada umumnya kegiatan konstruksi diawasi oleh manajer proyek, insinyur disain,
atau arsitek proyek. Orang-orang ini bekerja di dalam kantor, sedangkan pengawasan
lapangan biasanya diserahkan kepada mandor proyek yang mengawasi buruh
bangunan, tukang kayu, dan ahli bangunan lainnya untuk menyelesaikan fisik sebuah
konstruksi.

Untuk keberhasilan pelaksanaan proyek konstruksi, perencanaan yang efektif sangatlah


penting. Hal ini terkait dengan rancang-bangun (desain dan pelaksanaan) infrastruktur
yang mempertimbangkan mengenai dampak pada lingkungan
/ AMDAL, metode penentukan besarnya biaya yang diperlukan / anggaran, disertai
dengan jadwal perencanaan yang baik,keselamatan lingkungan kerja, ketersediaan
material bangunan, logistik, ketidaknyamanan publik terkait dengan yang disebabkan
oleh keterlambatan persiapan tender dan penawaran, dll

Sumber : https://id.wikipedia.org/wiki/Konstruksi

Ciri – Ciri Proyek

Proyek adalah Usaha dalam waktu yang terbatas untuk mencapai tujuan/hasil tertentu
(produk/jasa), atau aktifitas-aktifitas unik, kompleks, dan terkoneksi yang memiliki satu
tujuan atau sasaran dan harus dilengkapi dengan waktu yang spesifik, sesuai dengan
anggaran, waktu dan spesifikasi.

Tim Proyek adalah Semua pihak atau peserta yang berkepentingan & terlibat dalam
penyelenggaraan & hasil proyek atau Sering disebut sebagai stake holderi.

Ciri-ciri proyek
- Bertujuan menghasilkan lingkup (scope) tertentu berupa produk akhir atau hasil
kerja akhir.

- Dalam proses mewujudkan lingkup diatas, ditentukan jumlah biaya, jadwal, serta
kriteria mutu.

- Bersifat sementara dalam arti umurnya dibatasi oleh selesainya tugas. Titik awal
dan akhir ditentukan dengan jelas.

- non rutin, tidak berulang-ulang. Macam dan intensitas kegiatan berubah


sepanjang proyek berlangsung.

Hal-hal yang menyebabkan timbulnya suatu proyek :

- Rencana Pemerintah

- Permintaan Pasar

- Dari dalam Perusahan yang bersangkutan

Dari kegiatan Penelitian dan Pengembangan

https://cheesterzone.blogspot.com/2011/12/tim-dan-ciri-ciri-proyek.html

Ukuran Proyek

Ukuran Proyek

Proyek merupakan suatu tugas yang perlu dirumuskan untuk mencapai sasaran yang
dinyatakan secara kongkrit serta harus diselesaikan dalam suatu periode tertentu
dengan menggunakan tenaga manusia dan alat-alat yang terbatas dan begitu kompleks
sehingga dibutuhkan pengelolaan dan kerja sama yang berbeda dari yang biasanya
digunakan.

Ukuran proyek menentukan bentuk team, teknik dan tools yang diperlukan.

Ada 6 kategori ukuran proyek, yaitu :

1. Trivial Proyek (Proyek Sederhana)

Proyek ini umumnya dikerjakan oleh satu programmer (pembuat program) dan
pengerjaannya biasanya dalam beberapa hari atau beberapa minggu. Program yang
dihasilkan pun kurang dari 500 baris yang mungkin disusun antara 10 – 20 subrutin
(modul). Pada kategori ini, memerlukan sedikit analisis formal, dokumentasi
perancangan yang tidak terlampau rumit, tidak terlampau luas perencanaan uji coba
program.
Contohnya : Keperluan pribadi seorang programmer.

2. Small Proyek (Proyek Kecil)

Proyek ini biasanya dikerjakan oleh 1 – 4 programmer dan waktu pengerjaannya


umumnya antara 1 - 6 bulan. Program yang dihasilkan terdiri dari 1000 – 2500 baris
yang disusun dalam 25 – 50 subrutin (modul). Pada kategori ini, umumnya memerlukan
sedikit interaksi antara programmer dengan pemakai (user) / pelanggan (customer) .
Small Proyek memerlukan teknik dan notasi yang sudah standar, dokumentasi yang
standar tetapi tingkatannya tidak terlalu formal, juga dibandingkan dengan Large
Proyek.
Contohnya : Penyelesaian numerik masalah sains.

3. Medium Proyek (Proyek Sedang)

Proyek ini biasanya dikerjakan oleh 2 – 5 programmer dan lama pengerjaan 1 – 2 tahun.
Program yang dihasilkan pun berjumlah baris 5K-50K.
Contohnya : Compiler berukuran tidak terlalu besar.

4. Large Proyek (Proyek Besar)

Proyek ini biasanya memerlukan 5 – 10 orang programmer dengan waktu 2 – 3 tahun


dan program yang dihasilkan terdiri dari 50.000 – 100.000 baris perintah, disusun dalam
beberapa sub sistem. Komunikasi yang terjadi antara programmer, manager dan
pelanggan atau pemakai umumnya terjadi dalam team.
Contohnya : Paket data base.

5. Very Large Proyek (Proyek Sangat Besar)

Proyek ini biasanya dikerjakan oleh 100 – 1K dengan lama pengerjaan 4 – 5 tahun, dan
program yang dihasilkan berjumlah baris 1M.
Contohnya : Sistem operasi besar.
6. Extremely Large Proyek

Proyek ini biasaya dikerjakan oleh 2K – 5K dengan lama pengerjaan 5 – 10 tahun, dan
program yang dihasilkan berjumlah baris 1M – 10M.
Contohnya : Sistem pertahanan balistik.

Menurut J.A. Bent, kriteria penyusunan proyek adalah :

Kecil Sedang Besar


Insinyur (jam-orang) 100.000 600.000 > 1.500.000
orang 100 200 > 400
Konstruksi (jam-orang) 500.000 4.000.000 > 8.000.000
orang 400 1.500 > 3.000
Tenaga Staf 50 150 > 500
Jadwal Pelaksanaan (bulan) 25 30 > 30

Jadi, ukuran proyek/besar kecilnya suatu proyek ditentukan oleh :

1. Jumlah Tenaga Kerja yang digunakan untuk menyelesaikan proyek.


2. Jumlah Waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan proyek.
3. Jumlah Biaya yang harus dikeluarkan untuk menyelesaikan suatu proyek.

Sumber :http://ral-fikom.blogspot.com/2010/05/tugas-2-kategori-ukuran-proyek.html

Siklus proyek terdiri atas empat tahap: penilaian dan perencanaan, pelaksanaan dan
pemantauan, evaluasi, dan adaptasi (lihat gambar 1). Setiap tahap memiliki
karakteristiknya sendiri, serta membutuhkan pengetahuan dan keterampilan tertentu.

Tahap penilaian kadangkala disebut juga tahap identifikasi. Pada tahap ini
“mengapasebuah proyek dikerjakan?” adalah pertanyaan penting untuk diajukan.
Permasalahan dan pokok-pokok yang sangat membutuhkan penyelesaian diidentifikasi
pada tahap ini juga.

Tahap penilaian diikuti oleh tahap perencanaan untuk menentukan tujuan dan sasaran
proyek. Kelayakan proyek juga diteliti dengan hati-hati. Selanjutnya rencana kerja
disusun, sumberdaya ditentukan, dan penggunaan sumberdaya direncanakan. Pada
tahap ini sudah saatnya memikirkan dan mengidentifikasi indikator-indikator yang
digunakan untuk mengawasi dan mengevaluasi proyek.

Pada tahap pelaksanaan, selama proyek sedang dikerjakan, pemantauan terus-


menerus perlu dilakukan guna memastikan proyek berjalan di jalur yang tepat,
mencapai sasaran dan tujuan, serta menggunakan sumberdaya sesuai perencanaan.

Selama tahap evaluasi, proyek dibandingkan dengan sasaran awal. Tujuannya ialah
melihat apakah sasaran telah tercapai, sekaligus tahu bagaimana cara mencapainya
dan apa saja akibat-akibat dari proyek ini. Dengan kata lain, apa saja perubahan yang
telah terjadi sebagai akibat dari rangkaian kegiatan proyek?

Berdasarkan hasil evaluasi, adaptasi proyek dilakukan dan hasil pembelajaran


diidentifikasi untuk digunakan pada perencanaan proyek selanjutnya.

Siklus proyek merupakan proses berkelanjutan. Setelah tahap evaluasi dan adaptasi,
tahap perencanaan dimulai lagi, diikuti tahap pelaksanaan dan seterusnya.

Sampai di sini dulu materi Sekilas Siklus Proyek. Silakan lanjut ke materi Tahap
Penilaian dan Perencanaan.

Sumber :https://www.facebook.com/kupubuku?sk=notes

penegertian & Contoh


REHABILITASI DAN PEMELIHARAAN BANGUNAN

Pemeliharaan dan perbaikan pada bangunan harus diberikan secara dini dan teratur agar tidak
meluasnya kerusakan pada bagian komponen lainnya.

1. Pemeliharaan (Maintenance)
Tindakan rutin pada bangunan atau komponennya sebelum mengalami kerusakan guna
mempertahankan atau memperpanjang umur layannya.

Anda mungkin juga menyukai