Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 6
MATA KULIAH :
INSTRUMENTASI
DOSEN PEMBIMBING :
PRIYADI, SKM.,M.Kes
i
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa karena berkat
karunia-Nya kami dapat menyelesaikan tugas mata kuliah Instrumentasi yaitu Laporan
(Pengasapan). Kami akan menyajikan laporan kami secara sederhana,tepat dan jelas
dengan maksimal akan tetapi pasti ada kekurangan. Jadi kami harapkan kritik dan saran
dari para pembaca yang bersifat membangun, sehingga dengan saran dan kritiknya kami
dapat menjadi lebih baik dalam pembuatan laporan selanjutnya, akhir kata penyusun
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan .................................................................................................... 12
B. Saran .............................................................................................................. 12
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
malaria. Penyakit ini memiliki angka kesakitan yang tinggi dan juga dapat
Penyakit ini masih menjadi permasalahan yang utama di Indonesia dan masih belum
Dewasa ini upaya pemberantasan penyakit malaria dan DBD dilakukan melalui
DBD (nyamuk Aedes aegyptie). Namun saat ini telah ada langkah nyata dari
masyarakat yang dibantu oleh pemerintah untuk memberantas vektor yang membawa
penyakit DBD dan malaria yaitu salah satunya dengan cara fogging (Pengasapan).
dimana nantinya alat tersebut akan mengeluarkan asap yang mengandung insektisida
untuk membunuh nyamuk dewasa saja. Namun dalam penggunaan alat fogging
sendiri haruslah dilakukan oleh orang yang benar-benar terlatih dan sudah mengerti
cara melakukannya. Sebab, fogging memiliki resiko negatif yang tinggi mulai dari
Oleh sebab itu harus benar-benar dilakukan oleh pegawai Puskesmas yang
penderita/tersangka DBD lainnya, atau ditemukan 3 atau lebih penderita panas tanpa
1
Pemberantasan dengan menggunakan fogging dianggap paling baik dan tepat
oleh masyarakat. Namun pada dasarnya fogging dilakukan jika terpaksa dan sudah
terjadi banyak kejadian karena sifat fogging yang beracun. Hal tersebut ternyata
tidak selalu benar, karena pemberantasan nyamuk Aedes aegypti dengan metode ini
hanyalah bertujuan untuk membunuh nyamuk dewasa yang infektif, yaitu nyamuk
yang didalam tubuhnya telah mengandung virus dengue dan siap menularkan pada
orang lain.
masyarakat, agar masyarakat berperilaku hidup bersih dan sehat, yaitu menjaga
vektor penyakit termasuk nyamuk Aedes aegypti. Hal ini dilakukan untuk memutus
B. Tujuan
swingfog.
C. Manfaat
2
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Pengendalian Vektor
1. Pengertian Vektor
Pengendalian Vektor)
3
atau kombinasi beberapa metode Beberapa metode pengendalian vektor
sebagai berikut :
Contohnya :
2) Pemasangan kelambu
2) Kelambu berinsektisida
3) Larvasida
4
lain) (PERMENKES RI No. 374 Tahun 2010 Tentang
Pengendalian Vektor)
1. Peralatan
terbuka yang tidak dapat dicapai dengan mesin pengkabut panas yang
harus memiliki sebuah nozzle energy panas tempat larutan Pestisida dalam
terdiri dari : baterai, coil, sistem busi, pompa tangan atau pompa yang
yang terlindungi dengan cukup untuk mencegah kejadian luka bakar pada
operator.
5
Bila menggunakan pompa tangan, mesin harus sudah dapat hidup
pada posisi bahu dan dapat diatur panjangnya dengan sebuah pengencang
sehingga tidak kurang dari 750 mm serta harus memenuhi ketentuan daya
2. Bahan
6
c. Insektisida yang digunakan untuk mengendalikan larva/jentik nyamuk
Alfacypermetrin.
C. Syarat Mutu
1. Persyaratan Dimensi
7
(liter/jam)
Ukuran droplet, volume
3 8– 20
median diameter (mikron)
4 Jangkauan asap (meter) minimum 2,0
Waktu dekat pengasapan
5 maksimum 3,0
(detik/m3 ruangan)
6 Suhu asap berjarak :
1,5 meter maksimum 40 oC
2,0 meter maksimum 37 oC
2,5 meter maksimum 36 oC
3,0 meter maksimum 35 oC
dari bibir mulut knalpot
3. Persyaratan Pelayanan
8
(SNI 05-7190-2006 Tentang Mesin Penghisap Jinjing (fogging machine)
Sistem Pulsa Jet)
9
BAB III
METODOLOGI PRAKTIKUM
Kemenkes Palembang
1. Alat
a. Swing fog
b. Corong
c. Kunci inggris
d. Kunci L
2. Bahan
a. Bensin
b. Solar
c. Kapas
d. Amplas
e. Baterai
C. Cara Kerja
10
2. Buka atau putar sekrup penyetel yang terletak diatas karburator max ½
terlalu panas. Bila mesin tidak hidup setelah dipompa ±5 kali dan
Dalam hal ini kendurkan tutup tangki bensin dan pompa beberapa kali
4. Segera setelah mesin hidup buka kran cairan kimia bila perlu stel lagi
suara mesin.
hidup selama ½ menit supaya tidak ada sisa cairan kimia didalam pipa
kimia.
11
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
praktikum fogging dilakukan dengan baik dan benar sesuai dengan standar yang
telah ditetapkan.
12
DAFTAR PUSTAKA
http://jawarakesehatan.blogspot.com/2015/06/praktikum-pengendalian-vektor-
fogging.html
http://tralalaikrima.blogspot.com/2012/12/praktikum-fogging-danmissblower.html
13
DAFTAR GAMBAR
14