Anda di halaman 1dari 3

Pengertian Demokrasi

Demokrasi adalah suatu cara untuk mencapai kata mufakat atau mencapai suatu kesepakatan,
kekuasaan yang berada di tangan rakyat, makna demokrasi berbeda antara satu dengan
lainnya menurut kepentingan masing-masing, mempunyai konotasi kultural yang terkait erat
dengan nilai yang di anggap luhur oleh masyarakat yang bersangkutan dan untuk
mewujudkan kesejahteraan masyarakat. Mengapa harus Pemilu karena untuk menghasilkan
pemerintahan yang demokratis, mewujudkan kedaulatan rakyat, penghormatan hak-hak sipil
politik dari warga negara dan sarana memilih pemimpin.

Pemilu adalah suatu prosedur dimana warga negara akan memilih dan memberi wewenang
kepada yang terpilih untuk menjadi pemimpin dan wakil rakyat. Dasar hukum pelaksanaan
Pemilu 2014 adalah UU No. 8 Tahun 2012 yang merupakan perubahan atas UU No. 10
Tahun 2008. Pemilu merupakan salah satu pilar demokrasi sehingga masih dianggap sebagai
salah satu metode terbaik dalam pergantian elite politik dan menjamin hak-hak politik
masyarakat, salah satu unsur terpenting dalam Pemilu adalah partisipasi politik masyarakat
dalam Pemilu.

Kondisi saat ini di masyarakat yang sangat nyata apatis, memanfaatkan dan transaksional.
Hal ini perlu adanya peran aktif masyarakat yang dimana untuk terbentuknya loyalitas dan
militansi, santun dan memahami tujuan berdemokrasi. Masih banyak peran pasif di
masyarakat dimana loyalitas semu, tidak beretika dan tidak memahami tujuan demokrasi.
Sistem proporsional terbuka pada dasarnya merupakan kombinasi antar sistem proporsional
dan system suara terbanyak. Perinsip utama di dalam sistem ini adalah adanya terjemahan
capaian suara di dalam Pemilu oleh peserta Pemilu ke dalam alokasi kursi di lembaga
perwakilan rakyat secara proporsional/berimbang, dalam system ini satu wilayah besar yang
kita kenal dengan istilah daerah pemilihan memilih beberapa orang wakil. Peran partai politik
sebagai pilar penyangga demokrasi berkewajiban dengan rekrutmen pemimpin atau proses
pengkaderan internal, pendidikan politik pada masyarakat dan kontrol sosial serta menjamin
demokrasi yang sehat dan efektif.

Pemimpin harus mempunyai prinsip utama kepemimpinan Pancasila yaitu Ing ngarsa sung
tuladha (sebagai pemimpin harus dapat memberi taladan), Ing madya mangun karsa (di
tengah membangun motivasi dan kemauan), Tut wuri handayani (di belakang memberikan
kekuatan), takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa (menjalankan perintah dan menjauhi
larangannya), waspada purba wasesa (waspada dan berkuasa), ambeg paramarta (mempunyai
sifat mulia), prasaja (sederhana), satya (setia), gemi nastiti (hemat dan teliti, blaka (terbuka,
jujur dan lurus) dan legawa (tulus ikhlas). Pemilihan demokrasi sebagai salah satu sistem
politik mensyaratkan pelaksanaan pemilu secara reguler dan diselenggarakan secara
langsung, umum, bebas, rahasia, jujur dan adil serta taat pada azas kepastian hukum, tertib
penyelenggara pemilu, profesionalitas, akuntabilitas, efisiensi, dan efektivitas.
Peran media massa sebagai alat kontrol terhadap proses penyelenggaraan pemilu baik kepada
KPU, peserta pemilu maupun pengawas pemilu dan harus menjaga netralitas dan obyektifitas
dalam pemberitaan dan penyiaran. Pelaksanaan pesta demokrasi merupakan sarana hajat
rakyat dalam memilih dan melahirkan pemimpin bangsa dan negara bukan profesi. Dalam
pelaksanaan pemilu mungkin akan terjadi serangkaian bentuk pelanggaran. Karena itu, yang
perlu diperhatikan dalam pelanggaran tersebut yang mengganggu kondusifitas, mengancam
keamanan dan ketertiban daerah.

Peran partai politik sebagai pilar penyangga demokrasi berkewajiban dengan rekrutmen
pemimpin atau proses pengkaderan internal, pendidikan politik pada masyarakat dan kontrol
sosial dan menjamin demokrasi yang sehat dan efektif. Pemberdayaan Politik dapat dilakukan
secara formal maupun nonformal, akan memberikan pemahaman yang baik terhadap moral
dan etika politik untuk membentuk individu agar mampu menjadi partisipan yang
bertanggung jawab secara etis dan moral dalam mencapai tujuan-tujuan politik. Dimasa
reformasi sekarang ini masyarakat diharapkan dapat menjaga Nasionalisme dan kepekaan
serta memiliki kemampuan kritis dengan keadaan masyarakat serta kebijakan- kebijakan yang
dibuat pemerintah. Tokoh masyarakat, tokoh agama dan tokoh Pemuda harus mempunyai
konsep besar untuk membawa bangsa kearah yang lebih baik.
KLASIFIKASI DEMOKRASI
Demokrasi dilasifikasikan menjadi 4 pengklasifikasian,
diantaranya :
1. Demokrasi berdasarkan cara penyampaian aspirasi.
2. Demokrasi berdasarkan prioritas atau berdasarkan titik
perhatian.
3. Demokrasi berdasarkan prinsip ideologi.
4. Demokrasi berdasarkan hubungan dan kewenangan antar alat negara.
Demokrasi ini pun walaupun sudah dibagi menjadi 4
pengklasifikasian, namun masih dibagi lagi menjadi sub bab pengklasifikasian,
diantaranya :
1.
Demokrasi berdasarkan cara penyampaian aspirasi, dibagi kedalam
sub bab :
a. Demokrasi Langsung, dan
b. Demokrasi Tidak Langsung
2.
Demokrasi berdasarkan prioritas atau berdasarkan titik
perhatian, dibagi kedalam sub bab :
a. Demokrasi Campuran
b. Demokrasi Material, dan
c. Demokrasi Formal.
3. Demokrasi berdasarkan prinsip ideologi, dibagi kedalam sub bab :
a. Demokrasi Liberal atau Demokrasi Konstitusional, dan
b. Demokrasi Rakyat atau Demokrasi Proletar
4. Demokrasi berdasarkan hubungan dan kewenangan antar alat negara,
dibagi kedalam sub bab :
a. Demokrasi Sistem Parlementer, dan
b. Demokrasi Sistem Presidensial

Anda mungkin juga menyukai