1. Pendahuluan
Metode Geomagnetik merupakan salah satu metode geofisika yang
digunakan untuk survei pendahuluan pada eksplorasi bawah permukaan.
Survey magnetik dilakukan dengan melakukan pengukuran medan magnet
bumi (medan geomagnetik) di sepanjang survey area. Tujuannya adalah untuk
memetakan pola sebaran anomali magnetik lokal yang disebabkan oleh variasi
sifat kemagnetan batuan di bawah permukaan. Dengan mengetahui struktur
geologi bawah permukaan, maka akan membantu dalam penafsiran struktur
dasar dan patahan yang dijadikan jalan keluar fluida-fluida panas bumi. Adapun
manifestasi dari suatu sistem panas bumi antara lain sumber air panas
(hydrothermal), fumarole, hembusan gas, dan lain-lain. Hal ini merupakan
tanda-tanda alam yang menunjukkan di bawah lokasi manifestasi panas bumi
tersebut diperkirakan adanya intrusi magma yang memanaskan batuan di
sekelilingnya.
2. Teori Dasar
2.1. Medan Magnet Bumi
Medan magnet adalah daerah sekitar magnet yang masih terpengaruh
magnet tersebut. William Gillbert tahun 1600 menyatakan bahwa jarum kompas
selalu menunjuk ke arah utara dan selatan kutub magnet bumi. Jarum kompas
dalam medan magnet mempunyai kedudukan sejajar dengan garis gaya
magnet di tempat itu (A khadi dan Hasnel, 1999; Budiyanto, 2013). Medan
magnetik bumi memantulkan sebagian besar angin matahari, yaitu arus partikel
bermuatan dari matahari yang mampu mengionisasi lapisan atmosfer bumi.
Gas-gas yang terkena angin matahari dapat terperangkap dalam gelembung
medan magnet yang dapat terbawa arus angin matahari, sebuah proses yang
mungkin pernah terjadi di planet Mars. Gaya yang bekerja pada jarum kompas
tergantung pada intensitas medan magnet yang merupakan hasil bagi antara
gaya yang dihasilkan kutub magnet dengan kekuatan kutub magnet. Intensitas
medan magnet diukur dengan magnetometer, besarnya berkisar 25.000 γ
dekat ekuator dan 70.00 γ disekitar kutub (Rusdy, 2012).
3. Metodologi
3.1. Peralatan dan Fungsi Alat
Alat yang digunakan dalam survey metode magnetik adalah Proton
Precession Magnetometer (PPM). PPM merupakan alat yang digunakan dalam
survey metode magnetik. PPM merupakan alat yang portable dengan system
pengoperasian yang cukup mudah dan sederhana. Dalam penelitian, PPM
yang digunakan berjumlah dua buah, satu sebagai rover dan satunya sebagai
base station. PPM dapat digunakan untuk mengukur medan magnet gradien
maupun medan magnet total. Pengukuran medan magnet gradien dengan
menggunakan dua buah sensor dan medan magnet total dengan
menggunakan satu buah sensor. Beberapa peralatan bantu lainnya adalah:
1. Theodolite, untuk menentukan arah lintasan titik-titik pengukuran di
lapangan.
2. Kompas geologi, untuk menentukan arah utara sensor PPM dan
membantu menentukan posisi supaya urut.
3. GPS, untuk menentukan posisi lintang dan bujur serta ketinggian lokasi
penelitian.
f. Menghapus Data
• Menghapus data terakhir Untuk menghapus data terakhir yang
tersimpan, langkahnya adalah:
i. Transfer Data
Untuk mentransfer data rekaman pada magnetometer, dilakukan
dengan menghubungkan magnetometer dengan PC. Langkah
transfer yang dilakukan antara lain:
4. Interpretasi Data
Interpretasi merupakan tahap akhir dari metode magnetik. Dalam
melakukan proses interpretasi dibutuhkan pula peta geologi daerah penelitian
untuk mendapatkan litologi batuan yang berada dibawah permukaan.
Interpretasi sederhana dengan melihat nilai anomali magnetik baik yang
rendah maupun yang tinggi sesuai dengan objek yang akan diteliti. Sedangkan
untuk penelitian lebih lanjut menggunakan metode tertentu. Interpretasi dapat
dibagi menjadi dua, yaitu interpretasi kualitatif dan interpretasi kuantitif.
• Interpretasi secara kuantitatif berkaitan dengan analisa dari hasil
pengolahan.
Base
Start