Anda di halaman 1dari 7

PENGELOLAAN PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING

DI SEKOLAH MENENGAH ATAS

Fitria Sumitri (SMAN 8 Bengkulu Selatan),


Rohiat (Prodi MAP FKIP Unib), dan Zakaria (Prodi MAP FKIP Unib)

e-mail: fitriasumitri@gmail.com

Abstract: The objective of this research was to describe the management of guidance and
counselling program in public senior high school number 8 in south Bengkulu regency. The
method of this research is descriptive qualitative. The conclusion of this research are: 1). the
program of guidance and counselling in public senior high school number 8 in south Bengkulu
regency is arranged completely, and consist of annual program, semester program, monthy
program, weekly program and daily program; 2). the application of guidance and counselling
program are consist of some services: orientation, information, placement and distribution, the
mastery of content, individual counselling, guidance and counselling in group, consultation, and
mediation; 3). the result of program evaluation, there is un complete program is guidance and
counselling in group; 4). the follow up of the evaluation result is to complete the program and
make priority of the program.

Keywords: the program management, the guidance and counseling

Abstrak: Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan pengelolaan program
bimbingan dan konseling di SMA Negeri 8 Bengkulu Selatan. Metode dalam penelitian ini adalah
deskriptif kualitatif. Simpulan dari penelitian adalah: 1) perencanaan program bimbingan dan
konseling sudah tersusun dengan baik yang meliputi program tahunan, program semester, program
bulanan, program mingguan dan program harian; 2) pelaksanaan program bimbingan dan
konseling meliputi layanan: orientasi, informasi, penempatan dan penyaluran, layanan penguasaan
konten, layanan konseling perorangan, layanan bimbingan kelompok, layanan konseling
kelompok, layanan konsultasi, layanan mediasi; 3) hasil evaluasi program,masih ada program yang
belum terlaksana, yaitu program binmbingan dan konseling kelompok: 4) tindak lanjut hasil
evaluasi yaitu memperbaiki program yang sudah ada dan mendahulukan program yang mendesak.

Kata kunci: pengelolaan program, bimbingan dan konseling

PENDAHULUAN mengembangkan potensi dirinya atau memecah-


Bimbingan dan konseling merupakan kan masalah yang dialaminya (Slameto, 2010).
program yang sangat penting di dalam suatu Layanan bimbingan dan konseling
organisasi sekolah, bahkan program bimbingan memegang peranan yang sangat penting didalam
dan konseling sangat berpengaruh terhadap pendidikan terutama didalam meningkatkan
perubahan sikap dari seorang siswa. Secara mutu pendidikan. Secara nyata, bimbingan dan
umum, bimbingan dapat diartikan sebagai proses konseling mempunyai kaitan yang erat dengan
pemberian bantuan (process of helping) kepada ketiga hal ini, sehingga dapat dilihat peranan
individu agar mampu memahami dan menerima bimbingan dan konseling dalam meningkatkan
diri dan lingkungannya, mengarahkan diri, dan mutu pendidikan, karena bimbingan dan
menyesuaikan diri secara positif dan konstruktif konseling berkaitan langsung dengan adminis-
terhadap tuntutan norma kehidupan ( agama dan trasi sekolah, administrasi sekolah membutuhkan
budaya) sehingga mencapai kehidupan yang bimbingan dan konseling dalam hal masukan,
bermakna (berbahagia, baik secara personal saran-saran, dan laporan-laporan yang berkaitan
maupun sosial), sedangkan konseling adalah dengan kebutuhan siswa, tujuannya adalah
proses interaksi antara konselor dengan konselee supaya terjadi peningkatan mutu dan layanan
baik secara langsung (tatap muka) maupun tidak yang diberikan pihak sekolah terhadap siswa
langsung (melalui media: internet, atau telepon) (Wingkel, 2005:85).
dalam rangka membantu klien agar dapat

504
Sumitri, Pengelolaan Program Bimbingan dan Konseling di SMA 505

Sebagai salah satu sekolah pelaksana bimbingan dan konseling di sekolah belum
kurikulum 2013 tentunya SMA Negeri 8 harus berjalan secara maksimal. Hal ini bisa
mempertimbangkan segala kemungkinan yang disebabkan karena rendahnya pemahaman dari
berkaitan dengan bimbingan dan konseling, tenaga bimbingan dan konseling yang tidak
karena peranan bimbingan dan konseling berlatar pendidikan bimbingan dan konseling hal
sangatlah besar didalam menentukan minat ini terlihat dari peran tenaga bimbingan dan
siswa untuk masuk kejurusan IPA atau ke konseling sehari-hari disekolah yang hanya
jurusan IPS bukan berdasarkan paksaan tetapi menunggu apabila ada siswa yang bermasalah
berdasarkan keinginan dari konseli sendiri, padahal sudah ada program bimbingan dan
untuk mendorong minat siswa diperlukan konseling yang telah dibuat sebelumnya,
program tersendiri dari tenaga bimbingan dan program yang telah dibuat belum berjalan
konseling, termasuk juga untuk penilaian sikap sebagai mana mestinya. Atas dasar itulah
akhir siswa tentunya diperlukan suatu program peneliti merasa penting untuk mengkaji lebih
yang melibatkan semua siswa dalam satu jauh tentang Pengelolaan Program bimbingan
semester. dan konseling khususnya di SMA Negeri 8
Sesuai dengan arah dan spirit kurikulum Bengkulu Selatan”.
2013, paradigma bimbingan dan konseling Bimbingan adalah suatu proses pemberian
memandang bahwa peserta didik memiliki pelayanan atau bantuan dari seorang konselor
potensi untuk berkembang secara optimal. kepada konseli agar konseli atau individu yang
Perkembangan optimal bukan sebatas diberikan pelayanan tersebut dapat mengatasi
pencapaian prestasi sesuai dengan kapasitas segala persoalan yang ada pada dirinya sendiri
intelektual dan minat yang dimiliki, melainkan serta dapat pula menentukan pilihan terbaik bagi
sebagai sebuah kondisi perkembangan yang kehidupannya sendiri. konseling adalah bentuk
memungkinkan peserta didik mampu mengambil pelayanan atau bantuan yang diberikan oleh
pilihan dan keputusan secara sehat dan sesorang yang ahli atau bantuan yang diberikan
bertanggung jawab serta memiliki daya adaptasi oleh seseorang yang ahli konseling (konselor)
tinggi terhadap dinamika kehidupan yang dalam suasana konseling kepada seseorang
dihadapinya. Layanan bimbingan dan konseling individu (konseli) atau kelompok dengan
mencakup kegiatan yang bersifat pecegahan, harapan agar seseorang itu dapat mengentaskan
perbaikan dan penyembuhan, pemeliharaan dan permasalahan, baik yang berhubungan dengan
pengembangan. dirinya pribadi, maupun terhadap hubungan
Didalam suatu organisasi pendidikan sosialnya (keluarga, sekolah dan masyarakat).
dalam hal ini sekolah, pengelolaan program Sedangkan bimbingan dan konseling adalah
bimbingan dan konseling sudah dilakukan proses interaksi antara konselor dengan konselee
dengan baik, tetapi didalam pelaksanaannya baik secara langsung (tatap muka) atau tidak
sehari-hari kadang selalu timbul masalah yang langsung (melalui media : internet, atau telepon)
menyebabkan program yang sudah dibuat dalam rangka membantu klien agar dapat
sebelumnya menjadi tidak terlaksana dengan mengembangkan potensi dirinya atau memecah-
baik, hal inilah yang kadang menjadi pemicu kan masalah yang dialaminya.
salahnya pemahaman siswa tentang bimbingan Program bimbingan dan konseling adalah
dan konseling, sehingga banyak siswa yang seperangkat rencana yang telah disusun oleh
beranggapan bahwa guru bimbingan dan guru bimbingan dan konseling yang dilaksa-
konseling hanyalah tempat untuk menasihati nakan dalam periode tertentu bersama seluruh
anak-anak yang nakal dan bermasalah di warga sekolah.
sekolah, padahal program bimbingan dan Dalam Pusat Pengembangan dan Pem-
konseling bukan hanya untuk menasihati anak- berdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan
anak yang nakal dan bermasalah disekolah Penjas dan BK tahun 2009, jenis-jenis program
karena banyak manfaat yang bisa diambil bimbingan dan konseling itu sendiri dibagi
didalam program bimbingan dan konseling menjadi lima yaitu: (a) Program Tahunan, Yaitu
tersebut. program bimbingan dan konseling meliputi
Berdasarkan pengamatan pendahuluan seluruh kegiatan pelayanan dan kegiatan
serta wawancara singkat dengan kepala sekolah, pendukung selama satu tahun untuk masing-
koordinator bimbingan konseling, tenaga masing kelas di sekolah; (b) Program
bimbingan dan konseling, wali kelas, kesiswaan Semesteran, Yaitu program bimbingan dan
serta beberapa siswa, ternyata aplikasi layanan konseling meliputi seluruh kegiatan pelayanan
506 Manajer Pendidikan, Volume 11, Nomor 6, Juli 2017, hlm. 504-510

dan kegiatan pendukung selama satu semester melalui antara guru dan konseling dengan
untuk masing-masing kelas yang merupakan peserta didik atau dengan menggunakan media
jabaran dari program tahunan; (c) Program tertentu baik media cetak maupun media
Bulanan, merupakan program bimbingan dan elektronik.
konseling yang meliputi seluruh kegiatan Evaluasi program bimbingan dan kon-
pelayanan dan kegiatan pendukung selama seling, merupakan upaya menilai efisiensi dan
satu bulan yang merupakan jabaran program efektivitas pelayanan bimbingan dan konseling
semesteran; (d) Program Mingguan, yaitu disekolah pada khususnya dan program
program pelayanan bimbingan konseling yang bimbingan dan konseling yang dikelola oleh staf
meliputi seluruh kegiatan pelayanan dan bimbingan dan konseling pada umumnya.
kegiatan pendukung selama satu minggu yang Dengan demikian evaluasi bimbingan dan
merupakan jabaran dari program bulanan; (e) konseling merupakan salah satu komponen yang
Program Harian, yaitu program pelayanan sangat penting, karenadengan mengacu kepada
bimbingan konseling yang dilaksanakan pada hasil evaluasi itulah dapat diambil kesimpulan
hari-hari tertentu dalam satu minggu. Program apakah kegiatan-kegiatan yang telah direnca-
harian merupakan jabaran dari program nakan telah mencapai sasaran yang diharapkan
mingguan dalam bentuk rencana program secara efektiv dan efisien atau tidak, kegiatan itu
pendukung (RPP). dilanjutkan atau sebaiknya direvisi dan
Perencanaan program bimbingan dan sebagainya.
konseling, perencanaan berguna untuk merespon Berdasarkan latar belakang tersebut maka
kebutuhan yang telah teridentifikasi, mengimple- rumusan masalah secara umum yang akan
mentasikan tahapan-tahapan khusus untuk diteliti dalam penelitian ini adalah ”Bagaimana
memenuhi kebutuhan dan mengidentifikasi Pengelolaan program bimbingan dan konseling
pihak yang bertanggung jawab terhadap setiap di SMA Negeri 8 Bengkulu Selatan?”. Rumusan
tahap, serta mengatur jadwal dalam program masalah umum tersebut lebih lanjut dapat
tahunan dan semesteran serta pengimplemen- dirumuskan menjadi rumusan masalah khusus,
tasiannya. Dengan demikian sejak awal telah yaitu: (1) Bagaimana perencanaan program
dirancang efisiensi dan keefektivan program dan Bimbingan dan Konseling di SMA Negeri 8
rencana pengukuran akuntabilitasnya. Program Bengkulu Selatan? (2) Bagaimana pelaksanaan
bimbingan dan konseling direncanakan sebagai Program Bimbingan dan Konseling di SMA
program tahunan dan program semesteran yang Negeri 8 Bengkulu Selatan? (3) Bagaimana
akan dijabarkan lagi dalam program bulanan, evaluasi Program bimbingan dan konseling di
program mingguan dan program harian. SMA Negeri 8 Bengkulu Selatan? (4)
Pelaksanaan program bimbingan dan Bagaimana tindak lanjut hasil evaluasi program
konseling, sekolah sebagai satuan pendidikan bimbingan dan konseling di SMA Negeri 8
perlu merancang program bimbingan dan Bengkulu Selatan?
konseling sebagai integral dari program sekolah Secara umum tujuan dari penelitian ini
secara keseluruhan. Dalam pelaksanaannya adalah untuk mendeskripsikan pengelolaan
harus mengacu kepada program yang sudah program Bimbingan dan Konseling di SMA
dibuat dan memperhatikan strategi layanan Negeri 8 Bengkulu Selatan. Sedangkan secara
bimbingan dan konseling yang dibedakan atas khusus tujuan dari penelitian ini untuk
sejumlah individu yang dilayani, jenis dan mendeskripsikan: Perencanaan program bimbingan
intensitas masalah yang dihadapi peserta didik dan konseling, pelaksanaan program bimbingan
dan cara komunikasi layanan. Strategi layanan dan konseling, evaluasi program bimbingan dan
bimbingan dan konseling berdasarkan jumlah konseling, dan tindak lanjut hasil evaluasi
individu yang dilayani dilaksanakan melalui program bimbingan dan konseling di SMA
layanan individual, layanan kelompok, layanan Negeri 8 Bengkulu Selatan.
klasikal. Strategi layanan bombingan dan Sedangkan manfaat penelitian adalah
konseling berdasarkan jenis dan intensitas Secara Teoritis Penelitian ini diharapkan dapat
masalah yang dihadapi peserta didik dlaksana- memberikan sumbangan bagi pengembangan
kan melalui bimbingan klasikal, bimbingan ilmu pengetahuan umumnya dan dunia
kelompok, bimbingan individual, konseling pendidikan khususnya, terutama dalam pelak-
individual, konseling kelompik atau advokasi. sanaan program Bimbingan dan Konseling.
Strategi layanan bimbingan dan konseling Secara Praktis Penelitian ini diharapkan
berdasarkan cara komunikasi dilaksanakan bermanfaat : Bagi sekolah merupakan masukan
Sumitri, Pengelolaan Program Bimbingan dan Konseling di SMA 507

untuk instrospeksi diri demi kemajuan dan program harian yang digunakan sebagai
penyelenggaraan bimbingan dan konseling, Bagi acuan didalam pelaksanaan bimbingan dan
Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga hasil konseling.
dari penelitian ini dapat digunakaan untuk Kedua, pelaksanaan program-program
mengevaluasi pelaksanaan program khususnya layanan bimbingan dan konseling di SMA
pengelolaan program Bimbingan dan Konseling Negeri 8 Bengkulu Selatan meliputi: layanan
dan untuk perbaikan dimasa yang akan datang. orientasi, layanan informasi, layanan penem-
Bagi masyarakat penelitian ini dapat digunakan patan dan penyaluran, layanan penguasaan
untuk memperbaiki kepedulian masyarakat konten, layanan konseling perorangan/individu,
terhadap dunia pendidikan pada umumnya dan layanan bimbingan kelompok, layanan konseling
meningkatkan kepedulian terhadap program kelompok, layanan konsultasi, layanan mediasi.
bimbingan dan konseling pada khususnya. Sedangkan layanan pendukung adalah aplikasi
instrumentasi, konferensi kasus, alih tangan
METODE kasus, kunjungan rumah, kerja sama instansi
Penelitian ini bersifat deskriptif kualitatif. terkait.
Sugiyono (2007:35) rumusan masalah deskriptif Ketiga, hasil evaluasi pelaksanaan
adalah suatu rumusan masalah yang memandu program bimbingan dan konseling, masih ada
peneliti untuk mengungkapkan atau memotret program yang sudah disusun belum terlaksana
situasi sosial yang akan diteliti secara dengan baik, misalnya layanan bimbingan
menyeluruh, luas dan mendalam. kelompok, dan layanan konseling kelompok
Menurut Arikunto (2002:116) subjek belum terlaksana sama sekali, sedangkan untuk
penelitian adalah benda, hal atau orang, tempat alih tangan kasus, layanan penempatan dan
data untuk variabel penelitian yang melekat, dan penyaluran, bimbingan individual perlu per-
dipermasalahkan, Subjek penelitian tidak selalu baikan kembali didalam pelaksanaannya.
berupa orang, tetapi dapat berupa benda, Keempat, tindak lanjut hasil evaluasi yaitu
kegiatan atau tempat. Subjek penelitian merupa- dengan cara melakukan musyawarah dengan
kan sumber-sumber informasi (informan) atau guru bimbingan dan konseling tentang bagai-
orang-orang yang dimanfaatkan dan diharapkan mana cara menyelesaikan permasalahan tentang
memberikan informasi mengenaai situasi dan program yang belum terlaksana, Hasil analisa
kondisi yang menjadi latar penelitian. Subjek harus ditindaklanjuti dengan menyusun program
dalam penelitian ini adalah Kepala Sekolah, selanjutnya sebagai kesinambungan program,
Wakil Kepala sekolah bagian kurikulum, Guru mengembangkan jejaring pelayanan agar pela-
Bimbingan dan Konseling, dan siswa. yanan bimbingan dan konseling lebih optimal,
Dalam rangka untuk mempermudah melakukan referal bagi peserta didik yang
memperoleh data dan informasi, peneliti memerlukan bantuan khusus dari ahli lain, serta
mengembangkan instrumen penelitian dengan mengembangkan komitmen baru kebijakan
menggunakan teknik pengumpulan data yang orientasi dan implementasi pelayanan bimbingan
berupa observasi, wawancara dan studi dan konseling selanjutnya.
dokumentasi.
Menurut Suharsimi Arikunto (2002:245) Pembahasan
pada umumnya penelitian deskriptif merupakan Perencanaan program bimbingan dan
penelitian non hipotesis dalam langkah konseling sudah tersusun dengan rapi yang
penelitiannya tidak perlu merumuskan hipotesis meliputi program tahunan, program semester,
.sehingga Teknik analisa data yang dilakukan program mingguan, dan silabus yang dibuat
secara kualitatif yaitu dengan mendeskripsikan berdasarkan hasil kerja musyawarah guru
setiap hasil penelitian. bimbingan dan konseling (MGBK) yang
menyesuaikan dengan kondisi siswa. Sehingga
HASIL DAN PEMBAHASAN perlu diadakan perubahan-perubahan di sana-
Hasil sini. Hanya saja program yang disusun belum
Pertama, perencanaan program bimbingan terperinci secara jelas. Seharusnya program-
dan konseling SMA Negeri 8 Bengkulu selatan program yang volumenya lebih luas, dirinci ke
telah tersusun sebelum layanan bimbingan dan dalam program yang lebih spesifik lagi. Prayitno
konseling diberikan kepada siswa. Perencaan (1998:44) menegaskan bahwa program yang
yang dibuat adalah: program tahunan, program volumenya lebih besar, selanjutnya dirinci atau
semester, program bulanan, program mingguan, dijabarkan ke dalam program-program dalam
508 Manajer Pendidikan, Volume 11, Nomor 6, Juli 2017, hlm. 504-510

volume yang lebih kecil, sampai akhirnya individu yang berkepentingan tentang berbagai
terwujud dalam program-program satuan hal yang diperlukan untuk menjalani suatu tugas
layanan dan pendukung bimbingan dan atau kegiatan atau untuk menentukan arah suatu
konseling. tujuan atau rencana yang dikehendaki
Perencanaan layanan bimbingan dan Layanan penempatan dan penyaluran,
konseling yang telah dilaksanakan sejalan pelaksanaan layanan penempatan dan penya-
dengan apa yang dikemukakan oleh Willis luran di SMA Negeri 8 Bengkulu Selatan belum
(2004:50) Tahapan konseling adalah tahap awal, terlaksana dengan baik karena untuk pemilihan
tahap pertengahan dan tahap akhir konseling. jurusan sendiri masih melihat perimbangan
Tahap awal dimaksud adalah tahap perencanaan antara siswa IPA dan IPS. Seharusnya pemilihan
program-program layanan bimbingan dan jurusan dilakukan berdasarkan minat dari siswa
konseling yang berupa rencana satu tahun yang sendiri
lebih dikenal dengan program tahunan (prota), Layanan penguasaan konten, pelaksanaan
rencana satu semester atau lebih dikenal dengan layanan penguasaan konten dilakukan pada saat
program semester (prosem), rencana per bulan melakukan bimbingan klasikal didalam kelas,
yang lebih dikenal dengan program bulanan, pelaksanaannya masih dalam tahap pemberian
rencana per minggu atau yang lebih dikenal nasihat kepada siswa. Layanan konseling
dengan program mingguan dan rencana harian individu, layanan konseling individu dilaksanakan
atau sering disebut dengan program harian. setelah ada siswa yang datang dengan
Tahap pertengahan yang berupa aplikasi dari kesadarannya sendiri ke ruang bimbingan dan
rencana yang telah dibuat dan tahap akhir konseling untuk berkonsultasi. Namun disayangkan
berupa evaluasi dan pengayaan. bahwa sebagian besar siswa takut untuk
Pelaksanaan layanan bimbingan dan mendatangi guru bimbingan dan konseling
konseling belum terlaksana seperti yang walaupun sebenarnya siswa yang bersangkutan
diharapkan dalam perencanaan. Masih ada sedang menghadapi masalah yang semestinya
program-program pelayanan bimbingan dan dapat dibantu oleh guru bimbingan dan
konseling yang belum teraplikasikan secara konseling. Layanan bimbingan dan konseling
sempurna, seperti layanan orientasi, layanan kelompok, belum terlaksana. Belum terlak-
orientasi ini dilaksanakan hanya pada saat masa sananya program bimbingan dan konseling
orientasi peserta didik baru (MOPD). Menurut kelompok ini dikarenakan belum tersedianya
Prayitno dan Erman Amti (2004:256-257) materi waktu untuk melakukan kegiatan tersebut.
yang harus ditekankan dalam layanan orientasi Layanan konsultasi, pelaksanaan layanan
disekolah adalah: a). Sistem penyelenggaraan konsultasi diberikan terutama kepada siswa-
pendidikan pada umumnya; b). Kurikulum yang siswa yang duduk di kelas XII terutama
ada; c). Penyelenggaraan pengajaran; d). mengenai pemilihan jurusan di perguruan tinggi
Kegiatan belajar siswa yang diharapkan; e). dan apa-apa yang dapat dilakukan setelah lulus
Sistem penilaian, ujian dan kenaikan kelas; f). sekolah seandainya tidak dapat melanjutkan ke
Fasilitas dan sumber belajar yang ada (seperti perguruan tinggi, peluang-peluang apa yang
ruang kelas, laboratorium, perpustakaan, ruang dapat diambil. Layanan mediasi, pelaksanaan
praktik); g). Fasilitas penunjang (seperti sarana layanan mediasi dilakukan pada saat ada siswa
olahraga dan rekreasi, pelayanan kesehatan, yang sedang bermasalah disekolah. Permasalahan
pelayanan bimbingan dan konseling dan tata yang dialami oleh siswa disekolah sering kali
usaha); h). Staf pengajar dan tata usaha; i). Hak tidak dapat dihindari meski dengan pengajaran
dan kewajiban siswa; j). Organisasi siswa; k). yang baik sekalipun. Hal ini terlebih lagi
Organisasi orang tua siswa; l). Organisasi disebabkan karena sumber-sumber permasalahan
sekolah secara menyeluruh. siswa banyak terletak diluar sekolah. Disinilah
Layanan informasi, Pelaksanaan layanan dirasakan perlunya pelayanan bimbingan dan
informasi dilaksanakan secara klasikal sabat konseling disamping kegiatan pengajaran.
guru bimbingan dan konseling masuk kelas dan Aplikasi instrumentasi, pelaksanan aplikasi
pada saat ada siswa yang datang sendiri instrumentasi bimbingan kelompok sepertinya
keruangan BK . Waktunya sendiri pada saat ada baru AUM umum yang sudah pernah
guru yang berhalangan masuk kelas karena tidak disebarkan, tetapi belum ada tindak-lanjutnya
tersedianya waktu khusus untuk bimbingan dan dari hasil AUM tersebut.
konseling. Layanan informasi ini bertujuan Konferensi kasus, konfrensi kasus ini
untuk memberikan pemahaman kepada individu- sudah pernah dilaksanakan. Konferensi kasus
Sumitri, Pengelolaan Program Bimbingan dan Konseling di SMA 509

dilaksanakan apabila seorang siswa sudah prestasi akademik, peningkatan mutu proses
melewati batas point pelanggaran yang sudah pembelajaran dan peningkatan mutu pendidikan.
ditetapkan disekolah. Hasil analisa harus ditindaklanjuti dengan
Alih tangan kasus, Pelaksanaan alih menyusun program selanjutnya sebagai kesi-
tangan kasus dilaksanakan apabila ada kasus nambungan program, mengembangkan jejaring
dari siswa yang sudah tidak bisa diselesaikan pelayanan agar pelayanan bimbingan dan
lagi oleh wali kelas sehingga kasusnya harus konseling lebih optimal, melakukan referal bagi
dialihkan kepada guru bimbingan dan konseling. peserta didik yang memerlukan bantuan khusus
Kunjungan rumah, Kunjungan rumah dilaksana- dari ahli lain, serta mengembangkan komitmen
kan pada saat ada siswa yang mengalami baru kebijakan orientasi dan implementasi
masalah di keluarga yang berkaitan dengan pelayanan bimbingan dan koseling selanjutnya.
proses pembelajaran di sekolah (Prayitno dan
Erman Amti, 2004: 323). Kerja sama instansi SIMPULAN DAN SARAN
terkait, kerjasama dengan instansi terkait untuk Simpulan
memberikan informasi tentang konseling, teman Simpulan penelitian ini menunjukkan
sebaya, tentang narkoba, dunia pekerjaan, dan bahwa Pertama, Program bimbingan dan
tindakan kriminal serta informasi lainnya, guru- konseling di SMA Negeri 8 Bengkulu Selatan
guru bimbingan dan konseling bekerjasama telah terencana dan tersusun dengan lengkap
dengan depnaker, kepolisian, BNP, paguyuban – sebelum layanan bimbingan dan konseling
paguyupan, dan lain sebagainya. diberikan kepada siswa. Perencanaan program
Evaluasi program bimbingan dan konseling bimbingan dan konseling meliputi lima hal, yaitu
dilaksanakan pada akhir semester, berdasarkan : program tahunan (prota), program semester
informasi yang diperoleh dari kepala sekolah (prosem), program bulanan, program mingguan,
dan guru bimbingan dan konseling bahwa dan program harian. Kedua, pelaksanaan
sebenarnya program bimbingan dan konseling program-program layanan bimbingan dan
yang sudah dibuat lengkap pada awal semester konseling di SMA Negeri 8 Bengkulu Selatan
tidak semuanya bisa dilaksanakan karena meliputi: layanan orientasi, layanan informasi,
banyaknya kendala yang dihadapi didalam layanan penempatan dan penyaluran, layanan
pelaksanaannya misalkan saja tidak adanya penguasaan konten, layanan konseling perorangan,
waktu khusus yang disediakan untuk pelak- layanan bimbingan dan konseling kelompok,
sanaan bimbingan dan konseling tersebut, layanan konsultasi, layanan mediasi, sedangkan
sehingga akhirnya program yang dijalankan satuan pendukung adalah aplikasi instrumentasi,
terkesan hanya seadanya dan terkesan hanya konferensi kasus, alih tangan kasus, kunjungan
dilaksanakan kalau seandainya ada siswa yang rumah, kerja sama instansi terkait. Ketiga,
bermasalah yang sudah dilimpahkan oleh wali evaluasi program bimbingan dan konseling
kelas dan program yang dijalankan juga hanya dilaksanakan pada akhir semester, hasil evaluasi
sebatas nasihat dan pemberian hukuman. Hasil menunjukkan bahwa masih ada program
evaluasi menunjukkan bahwa masih ada bimbingan dan konseling yang belum terlaksana
program bimbingan dan konseling yang belum sama sekali yaitu program layanan dan
terlaksana sama sekali yaitu program layanan bimbingan kelompok. Kempat, langkah-langkah
dan bimbingan kelompok, setelah evaluasi yang diambil untuk memperbaiki pelaksanaan
dilaksanakan barulah tindak lanjut terhadap bimbingan dan konseling adalah dengan cara
program bimbingan dan konseling bisa memperbaiki program-program yang sudah ada
ditentukan. dan mendahulukan program yang benar-benar
Tindaklanjut terhadap program yang mendesak.
belum terlaksana diantaranya yaitu dengan cara
melakukan musyawarah dengan guru bimbingan Saran
dan konseling tentang bagaimana cara menye- Saran dari hasil penelitian ini, Pertama,
lesaikan permasalahan tentang program yang kepada guru bimbingan dan konseling,
belum terlaksana, hasil evaluasi menjadi umpan program-program yang sudah dibuat dengan
balik program yang memerlukan perbaikan, baik dan lengkap sebaiknya disesuaikan dengan
kebutuhan peserta didik yang belum terlayani, kebutuhan dan kondisi siswa serta waktu yang
kemampuan personil dalam melaksanakan tersedia. Kedua, didalam pelaksanaan bimbingan dan
program, serta dampak program terhadap konseling untuk selalu menjalin kerjasama dan
perubahan perilaku peserta didik dan pencapaian melakukan pendekatan baik kepada siswa,
510 Manajer Pendidikan, Volume 11, Nomor 6, Juli 2017, hlm. 504-510

kepala sekolah, wali kelas, guru bidang studi, Kartono, ST. 2007. Perlunya bimbingan dan
dan orang tua siswa. Dengan terjalinnya konseling. Didaktika (online). Tersedia:
kerjasama itu dapat mempermudah pelaksanaan http://qodrat.wordpress.com/2007/10/03/p
layanan bimbingan dan konseling sehingga entingnya-bimbingan-konseling-olehst-
semua program yang sudah dibuat bisa berjalan kartono dalam-didaktika.
dengan sempurna. Ketiga, kepada guru bim- Prayitno. 1998. Dasar-dasar Bimbingan dan
bingan dan konseling, hasil evaluasi program Konseling. Jakarta: Rineka Cipta.
bimbingan dan konseling tentang program yang Prayitno dan Erman Amti. 2004. Dasar-dasar
belum terlaksana dijadikan sebagai pelajaran Bimbingan dan Konseling. Jakarta:
untuk masa yang akan datang, supaya bisa Rineka Cipta.
terlaksana dengan baik. Keempat, kepada kepala Slameto. 2010. Belajar dan faktor – faktor yang
sekolah dan guru bimbingan dan konseling mempengaruhi. Jakarta : PT. Rineka.
tindak lanjut hasil evaluasi dijadikan sebagai Sugiyono. 2007. Metode penelitian pendidikan
acuan untuk memperbaiki program-program pendekatan kuantitatif, kualitatif dan R &
yang akan dibuat selanjutnya. D. Bandung: Alfabeta.
Tan, Esther. 2004.Counselling in schools:
Theories, Processes and Techniques.
DAFTAR RUJUKAN Singapure: Graw Hill.
Willis, Sofyan S. 2004. Konseling Individual
Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur penelitian Teori dan praktik. Bandung: Alfabeta.
suatu pendekatan praktik. Jakarta: PT Winkel , W.S. 2005. Bimbingan dan Konseling
Renika Cipta. di Institusi Pendidikan. Edisi revisi.
Jakarta: Gramedia.

Anda mungkin juga menyukai