Anda di halaman 1dari 21

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

MATERI PENGUKURAN

NAMA : DIYEN PARAMITHA

NIM : A1C317050

JURUSAN PENDIDIKAN FISIKA

PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS JAMBI

2019
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Sekolah : SMA Negeri 4 Kota Jambi


Mata Pelajaran : Fisika
Kelas /Semester : X / ganjil
Materi Pokok : Pengukuran
Alokasi Waktu : 2 x 45 menit
I. Kompetensi Inti

KI 1 Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.


KI 2 Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab,
peduli (gotong royong, kerja sama, toleran, damai), santun, reponsif dan
proaktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan dalam berinteraksi secera efektif dengan lingkungan sosial
dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam
pergaulan dunia.
KI 3 Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural, berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian,
serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik
sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
KI 4 Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara
mandiri, dan mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan
langsung.

II. Kompetensi Dasar Dan Indikator


1.1 Bertambah keimanannya dengan menyadari hubungan keteraturan dan
kompleksitas alam dan jagad raya terhadap kebesaran tuhan yang
menciptakannya
Indikator :
1.1.1 Berdoa sebelum dan sesudah proses belajar mengajar sesuai dengan
1.2
kepercayaan masing-masiang.
Menyadari kebesaran Tuhan yang menciptakan dan mengatur alam jagad
raya melalui pengamatan fenomena alam fisis dan pengukurannya.
Indikator :
1.2.1 Memiliki rasa kagum atas kebesaran Tuhan yang menciptakan dan
mengatur alam jagad raya melalui pengamatan fenomena alam fisis
dan pengukurannya.
2.1 Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu, objektif, jujur,
teliti, cermat, tekun, hati-hati, bertanggung jawab, terbuka, kritis, kreatif,
inovatif dan peduli lingkungan) dalam aktivitas sehari-hari sebagai wujud
implementasi sikap dalam melakukan percobaan, melaporkan dan
berdiskusi.
Indikator :
2.1.1 Memiliki rasa ingin tahu, teliti, hati-hati dan tanggung jawab dalam
melakukan suatu percobaan
2.1.2 Memiliki sikap yang jujur, cermat, tekun, kritis dan tanggung jawab
dalam menyelesaikan suatu tugas
3.1 Menerapkan prinsip-prinsip pengukuran besaran fisika, ketepatan,
ketelitian dan angka penting serta notasi ilmiah.
Indikator :
3.1.1 Mengidentifikasi pengukuran alat ukur panjang.
3.1.2 Menentukan hasil pengukuran menggunakan alat ukur panjang mistar,
jangka sorong dan micrometer sekrup.
3.1.3 Menggunakan aturan berhitung dengan angka penting dalam
pengukuran.

4.1 Menyajikan hasil pengukuran besaran fisis berikut ketelitiannya dengan


menggunakan peralatan dan teknik yang tepat serta mengikuti kaidah angka
penting untuk suatu penyelidikan ilmiah.
Indikator :
4.1.1 Menganalisis data hasil percobaan pengukuran dengan ketelitian yang
dimiliki alat ukur.
4.1.2 Mempresentasikan hasil diskusi percobaan pengukuran dengan
menggunakan aturan angka penting.

III. Tujuan Pembelajaran


Sikap Spiritual
1.1.1 Dengan Berdoa sebelum dan sesudah proses belajar mengajar sesuai dengan
kepercayaan masing-masiang, siwa dapat menanamkan kesadaran atas kebesaran
Tuhan.
1.1.2 Setelah proses belajar mengajar, siswa memiliki rasa kagum atas kebesaran Tuhan
yang menciptakan dan mengatur alam jagad raya melalui pengamatan fenomena
alam fisis dan pengukurannya.

Sikap Ilmiah

2.1.1 Siswa memiliki rasa ingin tahu, teliti, hati-hati dan tanggung jawab dalam melakukan
suatu percobaan

2.1.2 Siswa memiliki sikap yang jujur, cermat, tekun, kritis dan tanggung jawab dalam
menyelesaikan suatu tugas

Pengetahuan

3.1.1 Siswa dapat mengidentifikasi pengukuran alat ukur panjang.

3.1.2 Siswa dapat menentukan hasil pengukuran menggunakan alat ukur panjang mistar,
jangka sorong dan micrometer sekrup.

3.1.3 Siswa dapat menggunakan aturan berhitung dengan angka penting dalam pengukuran.

Keterampilan
4.1.1 Siswa dapat menganalisis data hasil percobaan pengukuran dengan ketelitian yang
dimiliki alat ukur.
4.1.2 Siswa dapat mempresentasikan hasil diskusi percobaan pengukuran dengan
menggunakan aturan angka penting.

IV. Materi Pembelajaran

 Fakta
1. Adanya beberapa alat ukur panjang (meteran, mistar, jangka sorong,
micrometer sekrup)
2. Kesalahan pengukuran
 Konsep
1. Cara membaca alat ukur
2. Ketepatan dan ketelitian alat ukur
3. Angka penting
 Prinsip
1. Ketelitian pengukuran
2. Kesalahan relative
3. Aturan angka penting
 Prosedur
1. Langkah kerja ilmiah
2. Penyajian dan pengolahan data percobaan pengukuran dengan menggunakan
alat ukur panjang

RINGKASAN MATERI

PENGUKURAN DAN ANGKA PENTING

A. Pengukuran
1. Mengukur merupakan kegiatan membandingkan suatu besaran dengan satuan.
Contoh kegiatan mengukur: mengukur panjang meja, satuannya meter.
2. Ketepatan (akurasi) adalah tingkat kesamaan pengukuran dengan nilai aslinya.
Ketelitian (presisi) adalah kesesuaian data-data hasil pengukuran berulang.

Alat ukur

Untuk mengukur suatu besaran, panjang, massa di gunakan berbagai jenis alat. Jenis
alat yang di gunakan bergantung pada beberapa hal antara lain :
a. Ketelitian yang diinginkan
b. Ukuran benda yang di ukur
c. Bentuk benda yang di ukur

Alat ukur panjang yang sering di pakai di laboratorium yaitu mistar, jangka sorong dan
micrometer skrup.
a. Mistar (Penggaris)
Mistar adalah ala ukur panjang dengan ketelitian sampai 0,1 cm atau 1 mm.
Pada pembacaan skala, kedudukan mata pengamat harus tegak lurus dengan skala
mistar yang di baca.
b. Jangka sorong
Mempunyai ketelitian 0,1 mm atau 0,01 cm. Bagian jangka sorong terdiri atas :
Rahang tetap, skala panjang yang tertera di sebut skala utama
Rahang geser, skala pendek yang tertera di sebut skala nonius
Skala terkecil = skala utama – 1 skala nonius = 0,1 cm – 0,09 cm = 0,01
cm
Skala terkecil = 0,1 mm
Ketidakpastian = ½ x skala terkecil = ½ x 0,1 mm
Ketidakpastian(Dx) = 0,05 mm
Contoh pengukuran panjang dengan jangka sorong :

1. Perhatikan angka pada skala utama yang berdekatan dengan angka nol pada
nonius. Pada gambar angka tersebut adalah antara 2,1 cm dan 2,2 cm.
2. Perhatikan garis nonius yang tepat berimpit dengan garis pada skala utama.
Pada gabar garis nonius yang tepat berimpit dengan garis pada skala utama
adalah garis ke-5. Ini berarti, x = 2,1 cm + 5 x0,01 cm = 2,15 cm (2 desimal).
Karena Dx= 0,005 cm (3 desimal) maka x harus dinyatakan dengan 3 desimal
3. Hasil pengukurannya adalah L = (2,150 ± 0.005) cm
c. Micrometer skrup
Mempunyai ketelitian 0,01 mm atau 0,001 cm, micrometer mempunyai bagian
skala utama dan skala nonius atau putar.
Skala terkecil pada mikrometer adalah skala terkecil pada skala utama dibagi jarak
maju mundur rahang geser, yaitu:
Skala terkecil = 0,5 mm/50 = 0,01 mm
Ketidakpastian (Dx) = ½ x skala terkecil
= ½ x 0,01 mm
Ketidakpastian (Dx) = 0,005 mm

Contoh pengukuran ketebalan dengan mikrometer:

Contoh:
Dua kelompok siswa melakukan pengukuran massa jenis air murni di laboratorium
fisika. Kedua kelompok tersebut melakukan pengukuran berulang dan diperoleh
hasil seperti pada Tabel 1.1.
Tabel 1.1 Hasil pengukuran
Kelompok Massa jenis air murni dari 5 pengukuran

Anita 0,90 1,20 1,10 0,95 1,15

Faza 0,81 0,82 0,80 0,83 0,82

Dari data pada tabel dapat diketahui bahwa:


a. Hasil pengukuran kelompok Ani memiliki akurasi lebih tinggi daripada
kelompok Faza karena hasilnya lebih dekat pada nilai sebenarnya (1,00
gram/cm3).
b. Hasil pengukuran kelompok Ani memiliki ketelitian lebih rendah daripada
kelompok Faza karena beda antar datanya lebih jauh.
3. Kesalahan pengukuran ada dua jenis, yaitu kesalahan sistematis dan kesalahan acak
(random).
a. Kesalahan sistematis merupakan kesalahan yang terkait dengan kesalatan
pengaturan alat, kalibrasi alat, dan pengaruh linkungan.
b. Kesalahan acak disebabkan oleh ketidak sempurnaan manusia dan alat.

Pada hasil pengukuran, kesalahan ini dinyatakan dalam tanda plus minus (±).
Kesalahan ini dapat diperkecil pengaruhnya, contohnya dengan cara malkukan
pengukuran berulang.

B. Angka penting

1. Angka penting seperti berikut


a. Semua angka hasil pengukuranmerupakan angka penting.

b. Semua angka bukan nol merupakan angka penting.

c. Angka nol termasuk angka penting jika terletak di antara bukan nol/di
belakang koma.

d. Angka penting menunjukkan ketelitian suatu pengukuran.


2. Operasi angka penting memiliki aturan seperti berikut
a. Penjumlahan dan pengurangan angka penting memeuhi:
Angka pasti ditambah/dikurangi angka pasti hasilnya adalah angka pasti.
Angka pasti ditambah/dikurangi angka taksiran hasilnya adalah angka taksiran.
Angka taksiran ditambah/dikurangi angka taksiran hasilnya adalah angka
taksiran.
b. Perkalian dan pembagian angka penting dapat menggunakan aturan: “Hasil
perkalian atau pembagian angka penting akan memiliki jumlah angka penting
yang sama dengan bilangan yang angka pentingya lebih sedikit. Misalnya
bilangan A (memiliki 2 angka penting) dikalikan bilangan B (memiliki 4 angka
penting) maka hasilnya akan memiliki 2 (dua) angka penting.

A. Pendekatan, Model dan Metode Pembelajaran


Pendekatan : Scientific Approach
Model : Model Pembelajaran Langsung (MPL)
Metode : Ceramah, Diskusi kelompok, Tanya jawab
B. Media Pembelajaran
Alat Bantu
 Laptop
 Mistar
Media
 Audio Visual
 Gambar
 Power Point
C. Sumber belajar / Bahan ajar
1. Sumarsono, Joko. Fisika: Untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta: Pusat Perbukuan.
2. Lasmi Ni Ketut. Fisika Untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta Erlangga.
3. Panduan Pratikum Fisika SMA, Erlangga
4. Internet
5. Buku / Sumberlain yamg relevan
D. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan Pertama: (2 x 45 menit)

Kegiatan pembelajaran
Pendahuluan (20 menit)
1. Memberi salam dan berdoa sebelum pelajaran di mulai
2. Mengondisikan suasana belajar yang menyenangkan
3. Melalui Tanya jawab membahas alat ukur yang ada dalam kehidupan sehari-
hari
4. Menyampaikan kompetensi dan tujuan yang akan dicapai berkaitan dengan
alat ukur panjang.
5. Menyampaikan garis besar cakupan materi pengukuran panjang dan kegiatan
yang akan dilakukan
Kegiatan inti (60 menit)
a. Membimbing siswa secara berkelompok untuk
 Mengamati
1) Menyimak jenis-jenis alat ukur (penggaris, jangka sorong dan
micrometer sekrup)
2) Membacakan ketelitian dari masing-masing jenis alat ukur
3) Mengamati cara melakukan pengukuran yang benar
 Menanya
1) Mampu mengajukan pertanyaan tentang mennetukan ketelitian pada
setiap alat ukur
2) Bertanya tentang pertanyaan awal tentang hasil pengamatan
 Pengumpulan Data
1) Menentukan data tentang pengukuran bolpoin (spidol) menggunakan
penggaris
2) Mengumpulkan informasi tambahan tentang alat ukur laiannya disertai
dengan tingkat ketelitiannya
 Mengasosiasi
1) Merangkum tentang jenis-jenis alat ukur
2) Menyimpulkan ketelitian tentang jenis-jenis alat ukur
3) Menyimpulkan tentang pengukuran bolpoin (spidol) menggunakan
penggaris
 Mengkomunikasikan
1) Menyebutkan jenis-jenis alat ukur
2) Mengkomunikasikan ketelitian jenis-jenis alat ukur
3) Menyampaikan hasil pengamatan dalam bentuk laporan dan
membacakan laporannya
b. Mendiskusikan hasil laporan percobaan tentang pengukuran dan
menyimpulkan jenis-jenis alat ukur disertai ketelitiannya dan manfaatnya
dalam kehidupan sehari-hari.

Penutup (10 menit)


1. Menyimpulkan tentang jenis-jenis alat ukur, ketelitian alat ukur, dan hasil
pengamatan pengukuran.
2. Melakukan refleksi penjelasan jenis-jenis alat ukur seperti penggaris,
jangka sorong, dan micrometer sekrup beserta tingkat ketelitiannya
3. Memberi Salam
E. Penilaian
1. Teknik penilaian
a. Penilaian sikap : Observasi/ pengamatan
b. Penilaian pengetahuan : Tes tertulis
c. Penialain keterampilan : Unjuk kerja/ praktik
2. Bentuk penilaian
a. Observasi : Tes tertulis
b. Tes tertulis : Uraian dan lembar kerja
c. Unjuk kerja : Lembar penialaian Observasi
3. Instrument penialai (Terlampir)
4. Remedial
a. Pembelajaran remedial dilakukan bagi peserta didi yang capaian KD nya
belum tuntas
b. Tahap pembelajaran remedial dilakukan melalui remedial teaching, tutor
sebaya, tugas dan diakhiri dengan tes
c. Tes remedial, dilakukan sebanyak 2 kali apabila 2 kali tes remedial belum
tercapai ketuntassan, maka remedial dilakukan dalam bentuk tugas tanpa tes
tertulis kembali
5. Pengayaan
a. Bagi peserta didik yang telah mencapai nilai ketuntasasn diberikan
pembelajaran pengayaan sebagai berikut :
 Siswa yang mencapai nilai diberikan materi masih dalam cakupan KD
dengan pendalaman sebagai pengetahuan tambahan
 Siswa yang mencapai nilai diberikan materi melebihi cakupan KD dengan
pendalaman sebagai pengetahuan tambahan
Lampiran 1

Mata pelajaran : Fisika


Kelas/Semester : X/Ganjil
Topik : Pengukuran dan besaran
Wktu pelaksanaan : ……….

1. Faktor-faktor yang dapat membuat proses pengukuran menjadi tidak teliti diantaranya:
1. Alat ukur
2. Benda ukur
3. Lingkungan
4. Orang yang mengukur
Pernyataan yang benar adalah..............
a. (1),(2),dan (3)
b. (1) dan (3)
c. (2) dan (4)
d. (4) saja
e. (1), dan (4)

2. Perhatikan gambar berikut!

Gambar tersebut menunjukkan hasil pengukuran diameter tabung menggunakan jangka


sorong. Berdasarkan gambar tersebut hasil yang benar
adalah ….
A. 5,70 cm
B. 5,75 cm
C 5,76 cm
D. 5,86 cm
E. 6,30 cm

3. Doni mengatakan bahwa hasil pengukuran menggunakan mikrometer sekrup adalah


2,48 mm. hasil tersebut sesuai dengan gambar… .

4. Hasil pengukuran tebal ring dengan micrometer sekrup ditunjukkan oleh gambar di
bawah ini. Tebal benda yang diukur adalah ….

a. 5,00 mm d. 6,00mm
b. 5,49 mm e. 6,05 mm
c. 5,50 mm

5. Alat ukur panjang jangka sorong mempunyai ketelitian ….


a. 0,01 cm d. 0,001 cm
b. 0,01 mm e. 1 mm
c. 0,1 cm

6. Hasil penjumlahan angka penting 26,275 kg dengan 23,4 kg adalah… .


a. 49,675kg d. 49,7kg
b. 49,68kg e. 49,6 kg
c. 49,67kg

7. Gambar berikut adalah pengukuran massa benda dengan menggunakan neraca Ohaus
lengan tiga. Hasil pengukuran massa benda yang benar adalah…..
a. 350 gram d. 173 gram
b. 321,5 gram e. 170,3 gram
c. 173 gram

8. Sebuah balok diukur ketebalannya dengan jangka sorong. Skala yang ditunjukkan dari
hasil pengukuran tampak pada gambar. Besarnya hasil pengukuran adalah :

a. 3,19 cm
b. 3,14 cm
c. 3,10 cm
d. 3,04 cm
e. 3,00 cm

9. Dari pengukuran besaran-besaran fisika, di peroleh hasil-hasil berikut :


1. 0,00230 m
2. 1, 00.104 kg
3. 24,5 gram
4. 225 Volt
Yang memiliki tiga angka penting adalah.............
a. Hanya 4 saja
b. Hanya 1,2,dan 4
c. Hanya 1 dan 3
d. Semuanya

10. Hasil pengukuran panjang dan lebar suatu lantai adalah 12,61 m dan 5,2 m. Menurut
aturan angka penting luas lantai tersebut adalah... .
a. 65 m d. 65,6 m
b. 65,5 m e. 66 m
c. 66,572m

Kriteria penilaian
skor yang diperoleh skor yang diperoleh
Nilai = x 100 = x 100
skor maksimum 10

Lampiran 2

LEMBAR PENGAMATAN KETERAMPILAN

Kemampuan siswa dalam menggunakan jangka sorong dan mikrometer sekrup

Jawablah pertanyaan berikut secara benar!

1. Jelaskan langkah-langkah mengukur panjang suatu benda dengan menggunakan jangka


sorong!
2. Jelaskan perbedaan tingkat ketelitian hasil pengukuran dengan menggunakan
meteran/penggaris dan jangka sorong!
Lampiran 3
LEMBAR OBSERVASI

Kemampuan siswa dalam menggunakan jangka sorong dan mikrometer sekrup

1. Lembar tes unjuk kerja untuk menilai kinerja peserta didik “membaca hasil pengukuran
panjang dengan menggunakan jangka sorong”

Tidak
No Aspek yang dinilai Dilakukan
dilakukan
Memasang benda yang akan diukur pada jangka sorong
1
dengan tepat
2 Menggeser posisi nonius dengan hati-hati
Membaca skala utama pada jangka sorong secara teliti
3
dan cermat
Membaca skala nonius pada jangka sorong secara teliti
4
dan cermat
5 Membaca nilai panjang dengan satuan yang benar
6 Mengembalikan posisi nonius dalam keadaan rapat
7 Menentukan kesalahan pengukuran

2. Lembar tes unjuk kerja untuk menilai kinerja peserta didik “membaca hasil pengukuran
panjang dengan menggunakan mikrometer sekrup”

Tidak
No Aspek yang dinilai Dilakukan
dilakukan
Memasang benda yang akan diukur pada mikrometer
1
sekrup dengan tepat
2 Menggeser posisi nonius dengan hati-hati
Membaca skala utama pada mikrometer sekrup secara
3
teliti dan cermat
Membaca skala nonius pada mikrometer sekrup secara
4
teliti dan cermat
5 Membaca nilai diameter dengan satuan yang benar
6 Mengembalikan posisi nonius dalam keadaan rapat
7 Menentukan kesalahan pengukuran
Lampiran 4
LEMBAR OBSERVASI

Kemampuan siswa dalam menggunakan jangka sorong dan mikrometer sekrup

1. Lembar Penilaian Observasi


Lembar observasi dalam diskusi kelompok untuk menilai “sikap menghargai pendapat
orang lain” dalam menyusun laporan hasil pengukuran panjang.

No Aspek yang dinilai Dilakukan Tidak dilakukan


Menyampaikan hasil pengukuran yang
1
diperoleh dengan jujur
Menerima saran dan masukan dengan
2
sikap terbuka
Mengakomodasi saran dan masukan
3
dengan menghargai pendapat orang lain
Mampu menjawab pertanyaan dengan
4
rasional
Menyimpulkan hasil diskusi untuk
5 menentukan tujuan akhir kegiatan dengan
tepat

2. Lembar Penilaian Kinerja


Lembar Kinerja intuk menilai presentasi hasil kerja kelompok menyempaikan laporan
secara jujur, percaya diri dan menghargai pendapat orang lain

Tidak
No Aspek yang dinilai Dilakukan
dilakukan
Menyampaikan hasil pengukuran dengan bahasa
1
yang lugas
Menyampaikan laporan sesuai dengan prosedur
2
kegiatan yang dilakukan dengan jujur
3 Menyampaikan laporan dengan percaya diri
4 Menerima saran dan masukan dengan sikap terbuka
Mengakomodasi saran dan masukan dengan
5
menghargai pendapat orang lain
6 Mampu menjawab pertanyaan dengan rasional
Menyimpulkan hasil diskusi untuk menentukan
7
tujuan akhir kegiatan dengan tepat
KUNCI JAWABAN DAN PEDOMAN PENSKORAN/PENILAIAN

Lembar Penilaian 1 & 2

No Kunci Jawaban Skor


1 Langkah-langkah mengukur panjang suatu benda dengan menggunakan
jangka sorong: 1
Menempatkan benda yang akan diukur pada rahang yang sesuai 1
Menggeser nonius dengan hati-hati 1
Membaca skala utama pada jangka sorong 1
Membaca skala nonius pada jangka sorong 1
Membaca nilai panjang dengan satuan yang benar 1
Mengembalikan posisi nonius dalam keadaan rapat 1
Menentukan kesalahan pengukuran
Total 7
2 Perbedaan tingkat ketelitian hasil pengukuran dengan menggunakan:
Jangka sorong 1
Tingkat ketelitian jangka sorong adalah 0,1 mm
Mikrometer sekrup 1
Tngkat ketelitian mikrometer sekrup adalah sebesar 0,01 mm.

Total 2

Lembar Penilaian kerja (1)


Kriteria penskoran
Dilakukan Skor 1
Tidak dilakukan Skor 0
Kriteria penilaian
Skor yang diperoleh Skor yang diperoleh
Nilai = x 100 = x 100
skor maksimum 7

Lembar Penilaian kerja (2)


Kriteria penskoran
Dilakukan Skor 1
Tidak dilakukan Skor 0
Kriteria penilaian
Skor yang diperoleh Skor yang diperoleh
Nilai = x 100 = x 100
skor maksimum 2

Lampiran 5
INTRUMEN PENILAIAN SIKAP
Nama Satuan pendidikan : SMA Negeri 4 Kota Jambi
Tahun pelajaran : 2019/2020
Kelas/Semester : X / Ganjil
Mata Pelajaran : Fisika

KEJADIAN/ BUTIR POS/


NO WAKTU NAMA TINDAK LANJUT
PERILAKU SIKAP NEG
1

10.
Lampiran 5
INSTRUMEN PENILAIAN PRESENTASI
Nama Satuan pendidikan : SMA Negeri 4 Kota Jambi
Tahun pelajaran : 2019/2020
Kelas/Semester : X / Ganjil
Mata Pelajaran : Fisika

Kelengkapan Penulisan Kemampuan Total Nilai


No Nama Siswa Kelas /No. Materi Materi Presentasi Skor Akhir
Abs 4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10

Skor perolehan
Nilai Perolehan = x 100
skor maksimal

PEDOMAN PENSKORAN:

SKOR
NO ASPEK KRITERIA YANG DINILAI
MAKS
1 Kelengkapan Materi  Presentasi terdiri atas, Judul, Isi
Materi dan Daftar Pustaka
 Presentasi sistematis sesuai materi
4
 Menuliskan rumusan masalah
 Dilengkapi gambar / hal yang menarik
yang sesuai dengan materi
 Hanya 3 kriteria yang terpenuhi 3
 Hanya 2 kriteria yang terpenuhi 2
Hanya 1 kriteria yang terpenuhi 1
Materi dibuat dalam bentuk charta /
Power Point
 Tulisan terbaca dengan jelas
4
 Isi materi ringkas dan berbobot
2 Penulisan Materi  Bahasa yang digunakan sesuai dengan
materi
 Hanya 3 kriteria yang terpenuhi 3
 Hanya 2 kriteria yang terpenuhi 2
 Hanya 1 kriteria yang terpenuhi 1
 Percaya diri, antusias dan bahasa yang
lugas
 Seluruh anggota berperan serta aktif
4
 Dapat mengemukanan ide dan
Kemampuan berargumentasi dengan baik
3
presentasi
 Manajemen waktu yang baik
 Hanya 3 kriteria yang terpenuhi 3
 Hanya 2 kriteria yang terpenuhi 2
 Hanya 1 kriteria yang terpenuhi 1
SKOR MAKSIMAL 12

Jambi, 3 April 2019

Diyen Paramitha
(A1C317050)

Anda mungkin juga menyukai