Anda di halaman 1dari 12

HAMAMELIDAE

LAPORAN PRAKTIKUM
disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Phanerogamae
Dosen Pengampu :
Dr. Hj. Siti Sriyati, M.Si.
Dr. Topik Hidayat, M.Si.

oleh:
Biologi C 2017
Kelompok 3

Aziz Annaba (1701946)


Dwi Aryani (1700778)
Nisa Sholihatul U (1703301)

PROGRAM STUDI BIOLOGI


DEPARTEMEN PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
BANDUNG
2019
A. Judul
Hamamelidae

B. Tujuan
1. Mengetahui karakteristik subkelas Hamamelidae.
2. Mengetahui tingkat kemajuan/keprimitifan antara familia dalam subkelas
Hamamelidae.
3. Mengetahui ciri-ciri familia Moraceae dan Casuarinaceae dalam subkelas
Hamamelidae.

C. Waktu Pelaksanaan
Hari, tanggal : Senin, 4 Maret 2019
Waktu : Pukul 09.30 WIB s.d 12.00 WIB
Tempat : Laboratorium Struktur Tumbuhan FPMIPA UPI

D. Dasar Teori
Hamamelidae merupakan tumbuhan dikotiledon berhabitus pohon dan
herba. Jaringan pembuluh dengan skalariform atau perforasi sederhana.
Memiliki tanin dengan ellagic acid/asam elagik dengan plastida tipe-S. Daun
tunggal, kadangkadang majemuk pinatus atau palmatus. Bunga umumnya
anemophilous (penyerbukan dengan bantuan udara), tapi tidak jarang yang
entomophilous (penyerbukan dengan bantuan serangga). Bunga seringkali
kecil dan tidak menarik perhatian (tereduksi) umumnya apetal (tidak
bermahkota) tanpa perianth kadangkala seperti sisik, petal kalau ada jelas
terlihat. Terdapat 2 stamen kadang juga sering dengan perpanjangan. Polen
(Serbuk sari) berinti dua (binukleat) atau serbuk sari berinti tiga (trinucleate).
Banyak apertur (area yang tipis pada eksin yang berhubungan dengan
perkecambahan polen) dan 3beberapa aperture. Gynoecium 1-beberapa
karpel, seringkali satu karpel sebenarnya “pseudomonomerous”. Tipe
plasentanya marginal atau laminarlateral/axilar/apical/basal dengan ovulum
anatropus, orthotropus, crassinucellate, bitegmik. Endosperm bisa ada
ataupun tidak dan berukuran kecil. (Cronquist, 1981). Hamamelidae seperti di
sini terdiri dari 11 ordo, 24 familia, dan sekitar 3400 spesies Hampir dua
pertiga dari spesies dari ordo Urticales dan seperempat lain termasuk ordo
Fagales. 9 ordo lainnya memiliki kurang dari 300
spesies bersama-sama. Seperti halnya Magnoliidae, Hamamelidae memiliki
sebagian besar familia kecil yang tidak dapat diukur secara aksidental.
Hammamelidae merupakan anak kelas yang terkecil dalam magnoliopsida.
Muncul sekitar 100 juta tahun yang lalu pada periode kretasius bahwa yang
ditandai oleh penyerbukan oleh angin dan bagian-bagian bunga yang
tereduksi, sering uniseksual. (Cronquist, 1981).

Gambar 1. Dugaan evolusi hubungan antara ordo-ordo pada Hamamelidae


Ordo-ordo

pada subkelas Hamamelidae (Cronquist,1981) adalah:


1. Ordo trochodendrales terdiri atas 2 famili, yaitu Trochodendraceae dan
Tetracentraceae.
2. Ordo Hamamelidales terdiri atas 5 famili, yaitu Hamamelidaceae,
Platanaceae Cercidiphyllaceae, Eupteleaceae dan Myrothamnaceae.
3. Ordo Daphniphyllales terdiri atas 1 famili, yaitu Daphniphyllaceae.
4. Ordo Didymelales terdiri atas 1 famili, yaitu Didymelaceae.
5. Ordo Eucommiales terdiri atas 1 famili, yaitu Eucommiaceae.
6. Ordo Urticales terdiri atas 6 famili, yaitu Family Barbeyaceae, Ulmaceae,
Cannabaceae, Moraceae, Cecropiacea, dan Urticaceae.

Gambar 2. Struktur Morus alba


7. Ordo Leitneriales terdiri atas 1 famili, yaitu Leitneriaceae.
8. Ordo Juglandales terdiri atas 2 family, yaitu Rhoipteleaceae dan
Juglandaceae.
9. Ordo Myricales terdiri atas 1 famili, yaitu Myricaceae.
10. Ordo Fagales terdiri atas 3 famili, yaitu Balanopaceae, Fagaceae,
Betulaceae.
11. Ordo Casuarinales terdiri atas 1 famili, yaitu Caruarinaceae.
E. Alat dan Bahan
Tabel E. 1. Alat yang Digunakan Pada Praktikum Hamamelidae.
No. Alat Jumlah
1. Buku petunjuk praktikum 3 buah
2. Kamera Handphone 1 buah
3. Kertas label 7 buah
4. Koran 3 lembar

Tabel E. 2. Bahan yang Digunakan Pada Praktikum Hamamelidae.

No. Bahan Jumlah


1. Spesimen Artocarpus altilis 1 buah
2. Spesimen Causarina equisetifolia 1 buah

F. Langkah Kerja

Alat dan bahan yang digunakan Spesimen diletakan di


disiapkan di atas meja atas koran
praktikum

Spesimen diamati dan Hasil pengelompokan


dikelompokan
berdasarkan ciri yang dicatat dan spesimen
teramati didokumentasi

Bagan Alur F.1 Langkah Kerja pada Pengamatan Hamamelidae


G. . Hasil Pengamatan
Tabel G.1 Klasifikasi Hamamelidae

N
Klasifikasi Gambar Pengamatan Gambar Litetatur
o

Kingdom : Plantae
Divisio: Magnoliophyta
Classis : Magnoliopsida
Subclassis : Hamamelidae
1. Ordo : Hamamelidales
Familia : Moraceae Gambar G.1.a. Artocarpus altilis Gambar G.1.b Artocarpus altilis
Genus : Artocarpus (Dok. Kelompok 3, 2019) (Mazza, Tanpa tahun)
Species : Artocarpus altilis

Kingdom : Plantae
Divisio : Magnoliophyta
Classis : Magnoliopsida
Subclassis : Hamamelidae
2. Ordo : Hamamelidales
Familia : Casuarinaceae
Genus : Casuarina Gambar G.2.a. Casuarina equisetifolia Gambar G.2.b Casuarina
Species : Casuarina (Dok. Kelompok 3, 2019) equisetifolia
equisetifolia (Bradford, Tanpa tahun)
Tabel G.2 Klasifikasi Biner Hamamelidae
Keterangan :
No Karakter Ya Tidak
1 Pola percabangan monopodial 2 1 1. Artocarpus altilis
2 Jenis daun tunggal berbagi 1 2
3 Duduk daun berkarang 2 1 2. Casuarina
4 Pertulangan daun Craspedodromous 1 2 equisetifolia
5 Daun termodifikasi menjadi sisik 2 1
6 Callix/corolla lepas 1 2
7 Pistillum stigma bersatu 1 2

Bagan G.3 Klasifikasi Bertingkat Hamamelidae

Habitus Pohon
(1, 2)

Pola percabangan
monopodial Pola percabangan
tidak monopodial
(2)
(1)
Casuarina
equisetifolia Artocarpus altilis
Tabel G.4 Seriasi dalam Hamamelidae

No. Ciri yang Teramati Artocarpus altilis Bobot Casuarina sp. Bobot

1. Habitus Pohon 1 Pohon 1

2. Pola Percabangan Simpodial 5 Monopodial 1

3. Jenis Daun Tunggal berbagi 2 Tunggal 1

4. Duduk Daun Tersebar 1 Berkarang 4

5. Pertulangan Daun Craspedodromous 1 Termodifikasi 5,5

6. Perbungaan Majemuk 3 Majemuk 3

7. Jenis Kelamin Uniseksual 5 Uniseksual 5

8. Callix/Corola Lepas 1 Tanpa perhiasan 5

9. Stamen Lepas 1 Lepas 1

10. Pistillum Stigma bersatu 5 Stigma bercabang 4

11. Ovarium Superum 2 Superum 2

12. Simetri Bunga Actinomorph 1 Actinomorph 1

13. Kelamin Tumbuhan Monoecous 1 Monoecous 1

14. Perlekatan Karpel Syncarp 5 Syncarp 5

15. Jenis Buah Majemuk 5 Majemuk 5

16. Tipe Plasenta Basalis 5 Basalis 5

17. Umur Tumbuhan Tahunan 1 Tahunan 1

JUMLAH 45 50,5
H. Pembahasan
Berdasarkan hasil pengamatan, Moraceae merupakan familia yang paling
primitif, sedangkan Casuarinaceae merupakan familia yang paling maju di
dalam subkelas Hamamelidae.
Moraceae yang diwakili Artocarpus altilis dikatakan primitive karena
pola percabangan sympodial, duduk daun tersebar, pertulangan daun
craspedodromous, calix/corolla lepas, dan pistillum stigma bersatu.
Sedangkan Casuarinaceae yang diwakili Casuarina sp. dikatakan maju
karena pola percabangan monopodial, duduk daun berkarang, pertulangan
daun termodifikasi, calix/corolla tanpa perhiasan, dan pistillum stigma
bercabang.
Moraceae memiliki ciri khas yaitu daun relatif tebal, agak berdaging
(sukulen), bunganya tesembunyi di dalam buah dan penyerbukannya oleh
serangga tertentu. Casuarinaceae memiliki ciri khas yaitu daun termodifikasi
seperti sisik.
Manfaat dari spesies Artocarpus altilis adalah buah sukun mengandung
banyak nutrisi yang cukup tinggi, kayunya dijadikan bahan konstruksi
ringan, papan kayu yang dikilapkan, mebel, mainan, dan bahan baku pulp.
Manfaat dari spesies Casuarina sp. sebagai tanaman hias, memiliki nilai
ekonomi dan estetika yang tinggi, merupakan tanaman yang potensial untuk
dikembangkan dalam upaya konservasi kawasan pesisir, sebagai penahan
angina dan abrasi air laut.

I. Pertanyaan dan Jawaban

1. Dapatkah anda menemukan suatu kesamaan yang dimiliki oleh semua


specimen tersebut?
Jawaban : Kesamaan yang dimiliki oleh semua specimen adalah habitus
pohon, jenis daun tunggal, perbungaan majemuk, uniseksual,
simetri bunga actinomorph, monoecus, perlekatan karpel
syncarp.

2. Menurut anda, apakah alasannya sehingga tumbuh-tumbuhan tersebut


dimasukan dalam satu subkelas?
Jawaban : Subkelas Hamamelidae kebanyakan bunganya berukuran kecil
sampai tereduksi. Umumnya apetal atau tanpa perhiasan
bunga, kalaupun ada ukuran sepal dan petal kecil.

3. Dapatkan anda menemukan perbedaan-perbedaan diantara specimen-


spesimen tersebut sehingga mereka dipisahkan dalam familia yang
berbeda?
Jawaban : Moraceae : pola percabangan sympodial, pertulangan daun
craspedodromous, calix/corolla lepas, dan pistillum stigma
bersatu.
Casuarinaceae : pola percabangan monopodial, pertulangan
daun termodifikasi, calix/corolla tanpa perhiasan, dan pistillum
stigma bercabang.

4. Dapatkah anda menemukan ciri khas setiap familia?


Jawaban : Moraceae : daun relative tebal, agak berdaging (sukulen),
bunganya tesembunyi di dalam buah dan penyerbukannya oleh
serangga tertentu.
Casuarinaceae : daun termodifikasi seperti sisik.

5. Bagaiman urutan tingkat kemajuan/keprimitifan familia-familia tersebut?


Jawaban : Moraceae – Casuarinaceae.

6. Karakteristik apakah yang dimiliki oleh familia paling maju?


Jawaban : Dilihat dari calix/corolla tanpa perhiasan, daun temodifikasi,
dan duduk daun berkarang.

7. Berdasarkan skala filogeni yang anda gunakan, manakah dari 2 ordo


tersebut (Urticales dan Casuarinales) yang paling maju tingkat
perkembangannya? Mengapa? Dalam hal apa ordo tersebut lebih maju dari
yang lain?
Jawaban : Berdasarkan skala filogeni, ordo yang paling maju adalah
Casuarinales. Hal ini dapat dilihat calix/corolla tanpa
perhiasan, daun temodifikasi, dan duduk daun berkarang.

8. Apakah kegunaan tumbuhan-tumbuhan tersebut?


Jawaban:
a. Artocarpus altilis : buah sukun mengandung banyak nutrisi yang
cukup tinggi, kayunya dijadikan bahan konstruksi ringan, papan
kayu yang dikilapkan, mebel, mainan, dan bahan baku pulp.
b. Casuarina sp. : sebagai tanaman hias, memiliki nilai ekonomi dan
estetika yang tinggi, merupakan tanaman yang potensial untuk
dikembangkan dalam upaya konservasi kawasan pesisir, sebagai
penahan angina dan abrasi air laut.

J. Kesimpulan

1. Karakteristik tumbuhan pada subkelas Hamamelidae diantaranya, habitus


dari pohon sampai herba. Hamaelidae terlihat lebih maju dibandingkan
Piniphyta dan subkelas Magnoliidae, karena pada Hamamelidae mulai
ditemukan perhiasan bunga, ada yang bisa dibedakan antara calix dan
corolla, ada juga yang tidak memiliki perhiasan bunga, dan pertulangan
daunnya termodifikasi.

2. Berdasarkan hasil seriasi dalam Magnoliopsida dengan menggunakan 17


ciri yang teramati menghasilkan urutan dari yang paling primitif sebagai
berikut Moraceae (Artocarpus altilis) – Casuarinaceae (Casuarina sp.)
3. Ciri khas dari masing-masing familia yaitu, Moraceae memiliki daun
relative tebal, agak berdaging (sukulen), bunganya tesembunyi di dalam
buah dan penyerbukannya oleh serangga tertentu. Casuarinaceae
memiliki daun termodifikasi seperti sisik.

DAFTAR PUSTAKA
Cronquist, A. (1981). An Integrated System of Classification of Flowering Plants.
Columbia University Press: New York.
Dasuki, Undang Ahmad. (1992). Fitografi. Pusat Ilmu Hayati ITB: Bandung.
Sudarsono, dkk. (2005). Taksonomi Tumbuhan Tinggi. UM Press: Malang.
Tjitrosoepomo, Gembong. (2010). Taksonomi Tumbuhan (Spermatophyta). Gajah
Mada University Press: Yogyakarta.

DAFTAR GAMBAR
Gambar G.3.b. Artocarpus altilis
Mazza, Giuseppe. (Tanpa Tahun). Artocarpus altilis. [Online]. Tersedia :
http://www.photomazza.com/?Artocarpus-altilis
[Diakses pada 9 Maret 2019].

Gambar G. 4.b. Casuarina equisetifolia


Bradford, John. (Tanpa Tahun). Casuarina equisetifolia. [Online]. Tersedia :
http://northcountycurrent.com/wp-content/uploads/2015/04/casuarina-fruits-
jan-1024x682.jpg [Diakses pada 9 Maret 2019].

Anda mungkin juga menyukai