Anda di halaman 1dari 12

PENERAPAN HUKUM ARCHIMEDES

PADA KAPAL SELAM

Disusun oleh
Ray Hawkins kaban
Kelas XI MIPA 2
PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Ilmu fisika dapat diterapkan dalam kehidupan untuk digunakan manusia. Ilmu fisika
akan berguna bagi manusia apabila sudah diwujubkan dalam bentuk hasil teknologi.
Beberapa konsep fisika dapat tergabung dalam satu bentuk peralatan sebagi hasil
teknologi. Dalam arti ada peralatan yang hanya menggunakan satu konsep fisika dan ada
yang lebih dari satu konsep fisika. Ilmu fisika akan mendasari perkembangan peralatan
yang digunakan manusia. Penemuan-penemuan terbaru dalam bidang fisika akan
memperbaiki teknologi yang sudah ada.

Banyak orang yang beranggapan bahwa Fisika hanya sekedar ilmu biasa yang hanya
mempelajari ilmu alam tanpa ada penerapannya. Terutama masih banyak orang yang
beranggapan bahwa Fisika hanya mempelajari rumus. Dan tak sedikit yang tidak
menyadari bahwa banyak peristiwa bahkan hal-hal yang sangat dekat dengan kita
melibatkan ilmu Fisika. Bahkan Fisika merupakan ilmu dasar yang sangat dibutuhkan
oleh cabang ilmu-ilmu lain. Mengapa Fisika sangat penting dalam kehidupan kita? Tentu
karena banyak peristiwa dalam kehidupan kita yang melibatkan ilmu Fisika baik kita
sadari maupun tan.pa kita sadari. Semakin kita memahami Fisika kita akan mengetahui
bahwa Fisika mempunyai cakupan yang luas.

Aktifitas manusia dalam kehidupan tidak lepas dari gejala atau fenomena alam.
Disadari maupun tidak disadari dalam aktifitas manusia selalu berhadapan dengan
fenomena alam. Kebanyakan manusia dalam melakukan aktifitasnya tidak
memperhatikan gejala alam yang terjadi. Manusia memperhatikan hal-hal yang berkaitan
dengan tujuan yang hendak dicapai.

Salah satu dari ilmu fisika yang akan dibahas dalam makalah ini adalah“Kapal
Selam”, yang menjadi pertanyaan kita adalah Bagaimana bisa kapal selam dapat
diposisikan dalam keadaan terapung, melayang dan tenggelam di dalam air? Bagaimana
cara kerja kapal selam itu sebenarnya? Hal-hal inilah yang akan dibahas dalam makalah
kali ini.
1.2 Rumusan masalah
Adapun yang menjadi rumusan masalah dalam makalah ini adalah :
a. Bagaimana penjelasan dan penguraian dari konsep archimedes ?
b. Bagaiamana konsep archimedes bekerja pada kapal selam ?

1.3 Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah :
a. Mengetahui cara kerja dari kapal selam
b. Mengetahui Penerapan hukum archimedes pada kapal selam

1.4 Manfaat
Manfaat yang bisa diambil dari penulisan makalah ini adalah :
a. Sebagai sumber referensi bagi para akademisi mengenai konsep archimedes dan
penerapannya dalam kehidupan sehari-hari
b. Menambah informasi dan wawasan tentang kapal selam dan cara kerjanya
c. Menambah wawasan dan informasi kepada penulis tentang hukum archimedes dan
penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.
LANDASAN TEORI

2.1 Fluida statis

Wujud zat dibedakan menjadi tiga macam, yaitu zat padat, cairr, dan gas. Berdasarkan
bentuk dan ukurannya, zat padat mempunyai bentuk dan volume tetap, zat cair memiliki
volume tetap tetapi bentuknya berubah sesuai wadhnya, sedangkan gas tidak memiliki
bentuk maupun volume yang tetap. Zat cair dan gas tidak mempertahankan bentuk yang
tetap sehingga keduanya memiliki kemampuan untuk mengalir. Fluida adalah zat yang
dapat mengalir dan dapat memberikan sedikit hambatan terhadap perubahan bentuk
ketika ditekan. misalnya zat cair dan gas. Istilah fluida mencakup zat cair dan gas karena
zat cair atau zat gas seperti udara dapat mengalir. Fluida yang dalam keadaan diam
disebut fluida statis

2.2 Archimedes

Kita tentunya pernah atau bahkan sering melihat kapal yang berlayar di laut, benda-
benda yang terapung dipermukaan air, atau batuan-batuan yang tenggelam didasar
sungai. Konsep terapung, melayang, dan tenggelamnya suatu benda di dalam fluida,
pertama kali diteliti oleh Archimedes.
Menurut Archimedes, benda yang dicelupkan sebagian atau seluruhnya kedalam fluida
akan mendapat gaya angkat ke atas oleh fluida, yang besarnya sama dengan berat fluida
yang dipindahkan. Pernyataan ini adalah bunyi hukum Archimedes. Berat benda dalam
fluida lebih kecil dibandingkan berat benda di udara. Makin besar volume zat cair yang
dicelupkan kedalam zat cair, makin besar gaya keatas yang dialami oleh benda itu. Besar
gaya ke atas ini disebut gaya apung. Munculnya gaya apung ini diakibatkan oleh tekanan
zat cair yang meningkat terhadap kedalaman, dan nilainya dapat ditulis dalam
persamaan:

Fa = Wu - Wa

Fa = gaya keatas yang di alami benda (N)


Wu = berat benda di udara (N)
Wa = berat benda di air (N)

Fa = Mf g = ρf Vbt g

Mf = massa fluida yang dipindahkan oleh benda (kg)


ρf = massa jenis fluida (kg/m3)
Vbt = volume benda yang tercelup dalam fluida (m3)
g = percepatan gravitasi (m/s2)

apabila sebuah benda padat dicelup kedalam zat cair, maka ada tiga kemungkinan yang
terjadi pada benda tersebut yaitu tenggelam, melayang, dan terapung.

 Melayang
Benda melayang terjadi apabila seluruh bagian benda tercelup kedalam zat cair, tetapi
tidak menyentuh dasar zat cair. Sebuah benda akan melayang dalam zat cair apabila
gaya ke atas yang bekerja pada benda sama dengan berat benda

Fa = W

Jika benda dicelupkan kedalam zat cair dan ternyata seluruh bagian benda itu berada
di bawah zat cair, maka berat jenis benda tersebut sama dengan berat zat cair sehingga
gaya ke atas yang dialami benda akan sama dengan berat benda

Fa = ρf Vbt g
Fa = Wb

ρf Vbt g = ρbenda Vbt g

ρf = ρbenda

Benda yang dicelupkan ke dalam fluida dan memiliki massa jenis yang lebih kecil daripada
massa jenis fluida akan terapung (ρb < ρf ). Massa jenis benda yang terapung dalam fluida
memenuhi persamaan berikut.

𝐕𝐛𝐟
ρb = ρf
𝐕𝐛
𝐡𝐛𝐟
ρb = ρf
𝐡𝐛

Vbt = volume benda yang tercelup dalam fluida (m3)


Vb = volume benda (m3)
hbf = tinggi benda yang tercelup dalam fluida (m)
hb = tinggi benda (m)
ρb = massa jenis benda (kg/ m3)
ρf = massa jenis fluida (kg/ m3)
 Tenggelam

Gambar 3.4
Benda tenggelam terjadi apabila seluruh bagian benda berada di bawah permukaan zat
cair. Sebuah benda akan tenggelam kedalam suatu zat cair apabila gaya ke atas yang bekerja
pada benda lebih kecil dari pada berat benda

Jika benda dicelupkan kedalam zat cair dan ternyata seluruh bagian benda itu berada
di dasar bejana, dapat diketahui berat jenis benda lebih besar daripada berat zat cair sehingga
gaya ke atas yang di alami benda lebih kecil dari pada berat benda.

ρb > ρf
Wbf = Wb - Fa
Wbf = (ρb - ρf ) Vb g

Wbf = berat benda dalam fluida (N)


Wu = berat benda di udara (N)

2.3 gaya angkat ke atas

Gaya angkat ke atas atau biasa di sebut sebagai gaya apung terjadi karena tekanan zat
cair yang meningkat terhadap kedalaman

2.4 Terapung

Benda terapung terjadi apabila sebagian benda tercelup di dalam zat cair. Jika volume
yang tercelup sebesar Vf , maka gaya ke atas oleh zat cair yang di sebabkan oleh volume
benda yang tercelup sama dengan berat benda
2.5 melayang

Benda melayang terjadi apabila seluruh bagian benda tercelup kedalam zat cair, tetapi
tidak menyentuh dasar zat cair. Sebuah benda akan melayang dalam zat cair apabila gaya ke
atas yang bekerja pada benda sama dengan berat benda

2.6 tenggelam

Benda tenggelam terjadi apabila seluruh bagian benda berada di bawah permukaan zat
cair. Sebuah benda akan tenggelam kedalam suatu zat cair apabila gaya ke atas yang bekerja
pada benda lebih kecil dari pada berat benda
PEMBAHASAN

3.1 Kapal selam

Apa itu kapal selam? Kapal selam adalah kapal yang bergerak di bawah permukaan air,
umumnya digunakan untuk tujuan dan kepentingan militer. Sebagian besar Angkatan Laut
memiliki dan mengoperasikan kapal selam sekalipun jumlah dan populasinya masing-masing
negara berbeda. Selain digunakan untuk kepentingan militer, kapal selam juga digunakan
untuk ilmu pengetahuan laut dan air tawar dan untuk bertugas di kedalaman yang tidak sesuai
untuk penyelam manusia.

Jerman memiliki kapal selam yang populer dengan sebutan U-Boat yang merupakan
ringkasan bagi Unterseeboot, mulai ditugaskan dalam Perang Dunia I sebagai sistem senjata
yang mematikan bagi Angkatan Laut lawan terlebih-lebih pada Perang Dunia II. Sehingga
terkenal dengan sebutan U-Class. Selain Jerman, negara yang populer menggunakan kapal
selam sebagai kekuatan utama Angkatan Laut adalah Uni Soviet/Rusia.

Akibatnya, kapal selam mulai tenggelam. Katup akan ditutup jika kapal selam telah
mencapai kedalaman yang diinginkan. Dalam keadaan tersebut, kapal selam dalam keadaan
melayang. Jika katup udara pada rongga dibuka kembali, volume air dalam rongga akan
bertambah sehingga kapal selam akan tenggelam. Jika kapal selam akan muncul ke
permukaan dari keadaan tenggelam, air dalam rongga dipompa keluar sehingga rongga hanya
terisi udara. Dengan demikian, kapal selam mengalami gaya apung sama dengan berat kapal
selam. Akibatnya, kapal selam akan naik ke permukaan dan mengapung.

Di zaman sekarang ini kapal selam masih menjadi salah satu arsenal tempur yang
masih ditakuti. Kemampuan kapal selam yang bisa menyerang secara diam – diam sehingga
sulit terdeteksi lawan, kemudian menghilang dengan cepat. Berikut ini beberapa tipe kapal
selam baik yang bertenaga diesel maupun nuklir. Urusan kapal selam memang dua negara ini,
Amerika dan Rusia memang masih yang terbaik, karena mereka punya segalanya, baik
teknologi maupun pendanaan.

3.2 Konsep archimedes bekerja pada kapal selam


Kapal selam bekerja berdasarkan prinsip yang cukup sederhana, yaitu menggunakan
prinsip penerapan hukum archimedes terkait dengan terapung, melayang dan
tenggelam. Kapal selam memiliki beberapa bagian yang membuat kapal selam dapat
terapung di dalam air, bagian-bagian tersebut adalah
 Tangki Ballast berfungsi untuk menyimpan udara dan air
 Katup udara, berfungsi untuk memasukan udara ke dalam ballast ( tangki).
 Katup air, berfungsi untuk memasukan air ke dalam ballast ( tangki ).
 Tangki Kompresor udara, yang berfungsi memompa air keluar dari ballast dan di
ganti dengan udara

Kapal selam di desain memiliki tangki ballast ( trim ), tangki ballast berfungsi
menyimpan udara dan air.

Untuk dapat membuat kapal selam siap untuk menyelam kedalam air laut, beratnya harus
ditambah sehingga lebih besar dari pada gaya ke atas ( w > Fa ). Hal ini dilakukan dengan
membuka katup-katup besar yang dikenal dengan “kingston”, yang terletak di dasar tangki
ballast yang memungkinkan air laut masuk kedalam tangki pemberat. Sewaktu air lautmasuk
melalui katup-katup yang terletak dibawah tangki pemberat, air laut tersebut mendorong
udara di dalam tangki keluar melalui katup-katup pada bagian atas, yang dikenal sebagai “
lubang-lubang angin”. Air laut jauh lebih berat

daripada udara, sehingga berat total kapal selam menjadi lebih besar dan itulah
yang membuat kapal selam terbenam kedalam air laut.

Jika kapal selam dikehendaki menyelam pada kedalaman tertentu, maka awak
kapal harus mengatur volume air laut dalam tangki pemberat sedemikian rupa
sehingga berat total sama dengan gaya ke atas. Pada saat tersebut kapal selam
melayang pada ke dalaman tertentu dibawah permukaan laut.
Ketika kapal selam siap untuk muncul ke permukaan atau mengapungkembali,
lubang-lubang angin ditutup dan udara dipompakan ke dalam tangki-tangki pemberat. Udara
ini menekan air laut sehingga air laut keluar melali katup-katup bagian bawah atau melalui
kingston. Udara jadi jauh lebih ringan daripada air laut sehingga berat total kapal selam
menjadi lebih ringan dan kapal selam itu pun naik.

Dapat dikatakan bahwa tangki ballast ketika berisi udara berfungsi sebagai pelampung
kapal selam sehingga kapal selam dapat terapung. Syarat benda dapat melayang di dalam air
adalah ketika gaya apung benda sama besar dengan berat benda tersebut. Kapal selam ketika
akan menyelam, membuka katup air dan menutup katup udara sehingga air laut masuk ke
dalam tangki ballast dan membuat berat kapal selam bertambah serta tenggelam hingga ke
kedalaman yang diinginkan. Karena masih memiliki udara dari tangki kompresor udara,
kapal selam dapat menyeimbangkan gaya apung dengan beratnya. Namun kapal selam akan
pecah dan hancur jika terlalu dalam menyelam karena sesuai prinsip tekanan hidrostatis yaitu,
semakin dalam masuk ke dalam air maka tekanan hidrostatisnya akan semakin besar.
PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Berdasarkan permasalahan dan hasil penelitian di atas, dapat disimpulkan sebagai


berikut :

a. Archimedes adalah bagian dari fluida statis. Fluida itu sendiri merupakan salah satu
cabang dari ilmu fisika yang membahas tentang suatu zat yang dapat mengalir
b. Dalam archimedes dikenal istilah gaya angkat ke atas. Gaya angkat ke atas atau biasa
di sebut sebagai gaya apung terjadi karena tekanan zat cair yang meningkat terhadap
kedalaman
c. Hukum archimedes menyatakan bahwa sebuah benda yang tercelup sebagian atau
seluruhnya kedalam zat cair akan mengalami gaya angkat ke atas yang besarnya sama
dengan berat zat cair yang dipindahkan
d. Dalam praktiknya kapal selam menggunakan prinsip terapung,melayang, dan
tenggelam dari archimedes sehingga kapal selam bisa beroprasi di lautan.

4.2 Saran

a. Untuk lebih memahami pengaplikasian hukum archimedes ini diperlukan peragaan


atau praktik secara langsung menggunakan model yang sederhana

b. Materi ini bisa digunakan dalam proses pembelajaran karena merupakan dasar fisika.

Anda mungkin juga menyukai