KASUS AUTO PARTS, Inc

KELOMPOK 6:
Catherin (11160007)
Hansen (11160032)
Edwin (11160038)
Devililiana (11160065)
Hanny (11160175)

JAWABAN SOAL 1

Kelompok kami setuju dengan perubahan metode akuntansi yang dilakukan dari penggunaan
pendekatan beban persediaan peralatan menjadi kapitalisasi persediaan peralatan pada sisi aset,
karena Lebih menggambarkan keadaan persediaan peralatan yang masih ada. Selain daripada itu,
jika persediaan peralatan tersebut dicatat dalam aset maka laporan keuangan perusahaan akan
terlihat baik karena aset akan bertambah dan beban akan berkurang karena dipindahkan ke aset.

Menurut SAK 2018 dalam kerangka konseptual pelaporan keuangan dijelaskan bahwa

4.08. Manfaat ekonomik masa depan aset adalah potensi dari aset tersebut untuk memberikan
kontribusi, baik langsung maupun tidak langsung, pada arus kas dan setara kas kepada entitas.
Potensi tersebut dapat berbentuk sesuatu yang produktif dan merupakan bagian dari aktivitas
operasional entitas. Mungkin pula berbentuk sesuatu yang dapat dikonversikan menjadi kas atau
setara kas atau berbentuk kemampuan untuk mengurangi pengeluaran kas, seperti penurunan
biaya produksi akibat penggunaan proses produksi alternatif.

4.10. Manfaat ekonomik masa depan aset dapat mengalir ke entitas dengan beberapa cara.
Sebagai contoh, aset dapat:

(a) digunakan baik sendiri maupun digabungkan dengan aset lain dalam produksi barang atau
jasa untuk dijual oleh entitas

(b) dipertukarkan dengan aset lain

(c) digunakan untuk menyelesaikan liabilitas atau

(d) didistribusikan kepada pemilik entitas

Dari kerangka konseptual tersebut perubahan kebijakan akuntansi yang dilakukan dari beban ke
aset dapat diterima karena mata bor dan suku cadang mesin berupa barang yang akan
memberikan manfaat ekonomik masa depan.

Ketika perlengkapan sudah terpakai maka, aset tersebut akan di catat kedalam beban. Hal ini
senada dengan pernyataan dari kerangka konseptual pelaporan keuangan SAK 2018.
4.49. Beban diakui dalam laporan laba rugi ketika penurunan manfaat ekonomik masa depan
yang berkaitan dengan penurunan aset atau kenaikan liabilitas telah terjadi dan dapat diukur
dengan andal. Ini berarti pengakuan beban terjadi bersamaan dengan pengakuan kenaikan
liabilitas atau penurunan aset (sebagai contoh, akrual hak karyawan atau penyusutan aset tetap).

JAWABAN SOAL 2

Pada PSAK 25 mengatur mengenai kebijakan akuntansi, perubahan estimasi akuntansi, dan
kesalahan. Yang juga terdapat di IAS 18.

Berdasarkan PSAK 25 Paragraf 29 ketika perubahan kebijakan akuntansi sukarela memiliki

dampak pada periode berjalan atau periode lalu, akan memiliki dampak pada periode itu kecuali
tidak praktis untuk menentukan jumlah penyesuaian, atau memiliki dampak pada periode
mendatang. Sebelum tahun 2008, perusahaan mengeluarkan biaya persediaan peralatan saat
dibeli, kemudian, pada tahun 2008, mereka menerapkan metode kapitalisasi dengan
memasukkan persediaan peralatan dalam “aset lancar lainnya” sampai persediaan ditempatkan
dalam layanan. Kemudian, mereka juga harus menyatakan alasan menerapkan kebijakan
akuntansi baru. Dalam hal ini, perusahaan ingin menunjukkan penurunan dalam pengeluaran
mereka dan peningkatan aset lancar lainnya. Selain itu, jumlah penyesuaian untuk periode
berjalan dan setiap periode sebelumnya yang disajikan juga harus diungkapkan. Jumlah $ 35.000
yang dikeluarkan pada tahun 2007 tidak memerlukan penyesuaian tetapi masih ada di awal tahun
2008, sedangkan, jumlah $ 330.000 persediaan peralatan pada tahun 2008 harus dicatat sebagai
aset lancar. Selain itu, jika aplikasi retrospektif tidak praktis untuk periode tertentu atau untuk
periode sebelum yang disajikan, keadaan yang mengarah pada keberadaan kondisi itu dan
deskripsi tentang bagaimana dan dari kapan perubahan dalam kebijakan akuntansi telah
diterapkan juga harus diungkapkan dalam laporan keuangan perusahaan. Dengan demikian,
perusahaan harus menyesuaikan informasi komparatif untuk menerapkan kebijakan akuntansi
baru secara prospektif dari tanggal paling awal yang dapat dipraktikkan yaitu pada tahun 2008.

Cara ke dua PSAK 25 paragraf 39 entitas mengungkapkan sifat dan jumlah perubahan estimasi
akuntansi yang berdampak pada periode berjalan atau diperkirakan akan berdampak pada
periode mendatang, kecuali pengungkapan dampak pada periode mendatang tidak praktis untuk
mengestimasi dampak itu. Laporan keuangan tahun berjalan serta laporan Auto Parts, Inc. yang
akan datang akan dilaporkan konsisten dengan metode kapitalisasi pasokan peralatan. Oleh
karena itu, pada tahun 2008, jumlah $ 330.000 akan dikurangi dalam biaya dan jumlah yang
sama akan meningkat pada aktiva lancar lainnya.

Terakhir untuk kesalahan akuntansi menurut PSAK 25 paragraf 49 a perusahaan harus

mengungkapkan sifat kesalahan periode sebelumnya di mana dalam kasus ini, periode
sebelumnya untuk persediaan perkakas tidak konsisten dengan prinsip GAAP yang merupakan
metode tunai. Kemudian, perusahaan juga harus menyatakan jumlah koreksi. Pada tahun 2007,
penyesuaian akan dilakukan untuk menunjukkan lebih banyak dalam aset lain dan lebih sedikit
dalam biaya jumlah yang sama $ 35.000, sementara, pada 2008, perusahaan akan menunjukkan $
35.000 lebih banyak dalam biaya. Daripada itu, jika penyajian kembali secara retrospektif tidak
praktis untuk periode sebelumnya tertentu, keadaan yang mengarah pada keberadaan kondisi itu
dan deskripsi tentang bagaimana dan dari mana kesalahan telah diperbaiki harus diungkapkan
dalam laporan keuangan 2008. Karena kebijakan baru belum diadopsi pada tahun 2007, maka,
tidak ada penyesuaian yang diperlukan, tetapi, jumlah $ 35.000 harus diungkapkan pada awal
2008.

Dengan demikian, dalam hal laporan auditor, auditor akan mengeluarkan opini yang memenuhi
syarat, jika perusahaan, Auto Parts, Inc. tidak ingin mengubah kebijakan akunting mereka. Jika
mereka bersedia mengubah kebijakan akuntansi mereka, maka, auditor akan mengeluarkan opini
wajar tanpa pengecualian.

JAWABAN NO 3

Menurut PSAK, materialitas ditujukan sebagai signifikansi transaksi dalam informasi laporan
keuangan terhadap keputusan ekonomi yang dibuat oleh pengguna berdasarkan laporan
keuangan.ISA 320 mendefinisikan materialitas sebagai salah saji, termasuk kelalaian, dianggap
material jika mereka, secara individu atau agregat, secara wajar dapat diharapkan untuk
mempengaruhi keputusan ekonomi pengguna yang diambil berdasarkan laporan keuangan.
Penilaian tentang materialitas dibuat berdasarkan keadaan di sekitarnya, dan dipengaruhi oleh
ukuran atau sifat salah saji, atau kombinasi keduanya. Estimasi laporan keuangan materialitas
berkembang selama tahap pertama proses perencanaan audit. Langkah pertama proses
perencanaan audit ditentukan materialitas dan materialitas kinerja untuk laporan keuangan.
Selama tahap ini, auditor akan membuat penilaian awal tentang materialitas dengan
menggunakan penilaian profesionalnya untuk menentukan jumlah maksimum yang mungkin
salah saji dalam laporan keuangan. Salah saji dapat terjadi dengan alasan apa pun dan dapat
dijelaskan dalam berbagai kategori seperti ukuran, sifat barang, dan keadaan di sekitar terjadinya
salah saji

Untuk menghitung estimasi laporan keuangan materialitas, menggunakan metode yang dikenal
sebagai aturan praktis. Panduan ISA menyediakan aturan untuk menentukan materialitas
keseluruhan. Aturan ini menggunakan satu finansial untuk menghitung materialitas. Biasanya,
auditor menggunakan metode ini untuk memperkirakan salah saji material dalam laporan
keuangan. Metode ini menghitung salah saji materialitas atas pendapatan sebelum pajak
perusahaan. Persentase 5% yang digunakan.

Perhitungan:

= 5% X pendapatan sebelum pajak

= 5% X $ 6 juta
= $ 300.000.

Faktor kualitatif yang dapat memengaruhi keputusan tentang materialitas perlakuan akuntansi
dan pengungkapan terkait adalah:

• Perubahan kebijakan akuntansi.

Perubahan kebijakan akuntansi akan membuat auditor menghadapi masalah dalam hal penyajian
dan pengungkapan. Menurut PSAK 25, Perubahan Estimasi Akuntansi, dan Kesalahan,
perusahaan hanya dapat mengubah kebijakan akuntansi jika diwajibkan oleh PSAK atau
menghasilkan laporan keuangan yang memberikan informasi yang andal dan lebih relevan
tentang efek transaksi, peristiwa lain, dan kondisi pada posisi keuangan entitas, kinerja
keuangan, atau arus kas. Perubahan kebijakan akuntansi harus diungkapkan dalam laporan
keuangan.

• Pengaruh perubahan laba bersih

Jika auditor percaya bahwa klien melakukan perubahan karena alasan yang salah maka mereka
mungkin menggunakan penilaian yang lebih rendah atas materialitas audit sehubungan dengan
perubahan kebijakan. Sebagai contoh, perusahaan telah mengubahnya kebijakan akuntansi untuk
metode kapitalisasi di mana persediaan perkakas dicatat sebagai aset lancar lainnya. Sebelum ini,
persediaan perkakas dicatat sebagai biaya. Jika perubahan memberikan dampak positif terhadap
laba bersih perusahaan, maka auditor dapat menurunkan persentase materialitasnya.

JAWABAN NO 4

Menurut kami laporan keuangan ini membutuhkan pengungkapan dan saya tidak setuju dengan
penilai manajemen yang beranggapan perubahan akun ini tidak material. Berdasarkan prinsip
dari PSAK mengenai pengungkapan yang terdapat dalam PSAK 60 : PENGUNGKAPAN.
Dimana menurut PSAK 60, masalah ini termasuk dalam kategori informasi mengenai sifat dan
tingkat risiko yang timbul dari instrumen keuangan yang mana pengungkapan informasi tersebut
berupa pengungkapan kualitatif dan pengungkapan kuantitatif. Dalam pengungkapan kualitatif
entitas harus mengungkapkan eksposur risiko, bagaimana risiko timbul, tujuan, kebijakan dan
proses pengelolaan risiko serta metode pengukuran risiko. Sedangkan pengungkapan untuk
kuantitatif entitas disyaratkan untuk mengungkapkan risiko kredit, risiko likuiditas, dan risiko
pasar termasuk membuat analisa sensitivitas untuk setiap jenis risiko pasar.

Dalam perihal laporan posisi keuangan-kategori aset dan liabilitas keuangan disyaratkan entitas
untuk mengungkapkan nilai tercatat untuk setiap kategori instrumen keuangan dalam laporan
posisi keuangan dan catatan atas laporan keuangan. Oleh karena itu sebaiknya manajemen harus
mencakup nominal tahun 2007 sebesar $35.000 di tahun 2008 pada akun tooling expense.