Anda di halaman 1dari 12

JURNAL INFORMATIKA, Vol.5 No.1 April 2018, pp.

157~168
ISSN: 2355-6579
E-ISSN: 2528-2247 157

Knowledge Management System Untuk SDM


Menggunakan Seci Model (Studi Kasus:
Koperasi Karyawan)

Eva Zuraidah

STMIK Nusa Mandiri


e-mail: Zuraidahevasiti@yahoo.co.id

Abstrak
Koperasi Pegawai Badan Urusan Logistik adalah sebuah Koperasi yang bergerak dalam bidang
jasa, simpan-pinjam. Knowledge Managment System tersebut, nampaknya sudah menjadi
suatu kebutuhan mendasarkan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang
khususnya kepada karyawan. Knowledge management merupakan usaha untuk meningkatkan
knowledge yang berguna dalam koperasi. Knowledge management tidak hanya merupakan
pengaturan akan knowldge, namun lebih pada manajemen suatu koperasi dengan fokus
khususnya terhadap knowledge, knowledge management dengan sebuah sistem, yang
diharapkan dapat menjadi solusi dari kebutuhan aliran knowledge yang tidak dihalangi oleh
batasan waktu dan tempat. Penelitian ini akan mengembangkan analisa knowledge
management system dan merancang aplikasi dari analisa yang dikembangkan. Metodologi
yang digunakan dengan model SECI dan melakukan analisa untuk mendapatkan knowledge
management system tersebut. Analisa knowledge management system yang dihasilkan
mendukung proses Sosialisasi, Eksternalisasi, Kombinasi, Internalisasi (SECI). Knowledge
management system ini dikembangkan sebagai sarana sharing pada karyawan.

Kata kunci: Knowledge Management System,SECI, Koperasi,SDM

Abstract
Employee Cooperative Agency of Logistics Affairs is a cooperative engaged in services,
savings, and loans. Knowledge Managment System, it seems to have become a basic need to
improve the quality of human resources, especially to employees. Knowledge management is
an attempt to improve knowledge useful in cooperatives. Knowledge management is not only an
arrangement of knowledge but rather the management of a cooperative with a particular focus
on knowledge, knowledge management with a system, which is expected to be a solution of the
needs of the flow of knowledge that is not hindered by time and space constraints. This
research will develop the knowledge management system and design the application of the
developed analysis. The methodology used with the SECI model and perform the analysis to
obtain the knowledge management system. The analysis of the resulting knowledge
management system supports the process of Socialization, Externalization, Combination,
Internalization (SECI). Knowledge management system was developed as a means of sharing
in employees

Keywords: Knowledge Management System, SECI, Koperasi, SDM

1. Pendahuluan atau ditulis dalam suatu media. Dari


Perkembangan ilmu pengetahuan pengembangan tersebut maka
dalam era globalisasi terjadi dengan sangat pengetahuan secara tacit dan explicit dapat
cepat. Kemampuan manusia dalam digabungkan dan divariasikan hingga
mengembangkan berbagai ilmu menjadi Knowledge Management System
pengetahuan (knowledge) semakin baik Menurut Tiwana (2000)
dengan adanya knowledge secara tacit dan pengetahuan akan semakin berharga bila
explicit.Tacit knowledge adalah bersifat context-specific atau tacit
pengetahuan yang terdapat dalam pikiran knowledge yang tertanam dalam dinamika
tiap manusia secara personal. Explicit organisasi yang kompleks dan
knowledge adalah pengetahuan disimpan dikembangkan melalui pengalaman.

Diterima 10 Oktober 2017; Revisi 24 November 2017; Disetujui 15 Maret 2018


158

Misalnya pengetahuan yang terakumulasi daya saing koperasi terhadap para


akibat pengalaman mengelola sistem pesaingnya. Pengetahuan atau knowledge
informasi koperasi atau keuangan merupakan hal penting yang harus dikelola
merupakan pengetahuan terbatinkan yang oleh HRD dan karyawan untuk dapat
sulit dipelajari atau diperoleh tanpa melalui meraih tujuan kemajuan koperasi dan agar
pengalaman yang sama, walau pun dapat bersaing dalam dunia usaha.
pengetahuan tersebut dapat dituangkan Perkembangan ilmu pengetahuan dan
dalam bentuk manual atau standar teknologi dapat memberikan banyak
operasional prosedur (SOP). kemudahan dalam pengelolaan
Kesadaran untuk menerapkan pengetahuan atau knowledge management
pendekatan Knowledge Management ke dari koperasi. Kualitas sumber daya
dalam strategi bisnis diperlukan karena manusia dapat dipengaruhi tingkat
terbuktinya perusahaan yang menjadikan perkembangan koperasi.
knowledge sebagai asset utamnya Memberikan metode mengubah
senantiasa mendorong perusahaan lebih informasi menjadi pengetahuan melalui
inovatif yang bermuara . kegiatan:comparation, consequences,
Selama ini pengolaan knowledge connections, dan conversation
dalam koperasi ini masih tidak terdistribusi (Samidi,2008):
dengan baik. Sifatnya masih individu ke a. Comparison: untuk
individu, secara lisan dan tidak membandingkan informasi pada
terdokumentasi. Knowledge seorang berbagai kondisi
karyawan yang sudah keluar dari koperasi b. Consequences: konsekuensi apa
tidak diwariskan kepada penggantinya. informasi menyiratkan keputusan
Sebaliknya karyawan baru masuk dan tindakan
kekoperasi tidak terwariskan knowledge c. Connections: hubungan apa antara
dari tempat yang lama. Hal inilah yang pengetahuan dan informasi yang
menyebabkan penerapan Knowledge dihasilkan oleh bagian lain dari
Management System (KMS) menjadi pengetahuan.
penting dikoperasi. d. Conversations: dengan komunikasi
Pengetahuan atau knowledge langsung dengan orang lain untuk
merupakan hal penting yang harus dikelola mendapatkan komentar mereka ke
oleh HRD dan karyawan untuk dapat informasi
meraih tujuan kemajuan koperasi dan agar Menurut Nonaka, I & Takeuchi, H
dapat bersaing dalam dunia usaha. (1995) , Untuk meningkatkan kualitas
Perkembangan ilmu pengetahuan dan sumber daya manusia dibutuhkan
teknologi dapat memberikan banyak knowledge management yang baik, Faktor
kemudahan dalam pengelolaan yang paling penting dalam menjaga kualitas
pengetahuan atau knowledge management dari pengetahuan dalam proses Knowledge
dari koperasi. Kualitas sumber daya Management System (KMS) adalah
manusia dapat dipengaruhi tingkat pengetahuan yang akan dipergunakan
perkembangan koperasi. sebagai dasar transfer ilmu pengetahuan,
Menurut Davidson Carl & Phlip menyelesaikan melakukan inovasi
Voss (2003) Mengelola Knowledge Koperasi.mengusulkan empat
sebenarnya merupakan bagaimana mode transfer pengetahuan dan
organisasi mengelola staf mereka dari pada penciptaan (dikenal sebagai model SECI
beberapa lama mereka menghabiskan Sosialisasi adalah proses berbagi
waktu untuk teknologi informasi. pengalaman dan dengan demikian
Koperasi Pegawai Bulog ( KOPEL) menciptakan pengetahuan tacit seperti
merupakan perusahaan sedang model mental dan keterampilan teknis.
berkembang yang bergerak dibidang Pengetahuan tacit dapat diperoleh tanpa
Simpan Pinjam. Salah satu dari visi menggunakan bahasa melalui observasi,
Koperasi Pegawai Bulog (KOPEL) adalah imitasi, dan praktek.
bertekad untuk meningkatkan jasa Eksternalisasi adalah proses
pelayanan yang baik dengan adanya mengartikulasikan pengetahuan tacit dalam
dukungan Sumber Daya manusia (SDM) bentuk eksplisit konsep, mengambil bentuk
yang sangat berpotensi. Sekarang ini metafora, analogi, konsep, hipotesis, atau
Koperasi Pegawai Bulog (KOPEL) harus model.
mencari trobosan baru inovatif didukung Combinasi adalah proses
pengetahuan (Knowledge) yang sangat systemizing konsep ke dalam sistem
tinggi dan yang cukup.kepada pemilikan pengetahuan dengan menggabungkan
JURNAL INFORMATIKA Vol.5 No.1, April 2018: 157-168
159

benda yang berbeda dari pengetahuan Management) tersebut pada akhirnya dapat
eksplisit. Eksplisit pengetahuan ditransfer menjadi dukungan yang handal bagi
melalui media seperti dokumen, pertemuan, perusahaan untuk meningkatkan daya
dan e-mail dan / atau telepon percakapan. saing
Kategorisasi pengetahuan ini dapat Menurut Bambang Setiarso (2006)
menyebabkan generasi pengetahuan baru. Knowledge management yang sukses
Internalisasi adalah proses tidak hanya karena komputer yang impresif
konversi pengetahuan eksplisit ke dalam tetapi sebaiknya mengandung komponen-
pengetahuan tacit dan erat komponen, yaitu :
kaitannya dengan learning by doing. a. Alur knowledge yang benar dan
sumber yang dilimpahkan ke
organisasi.
b. Teknologi tepat yang disimpan dan
dapat mengomunikasikan
knowledge tersebut.
c. Budaya tempat kerja yang benar
sehingga karyawan termotivasi
untuk memanfaatkan knowledge
Menurut Hamdani (2011), pengembangan
Model Knowledge Management System
pada Biro umum dan sumber Manusia
Yayasan Pendidikan Budi Luhur,
Penelitianna Saat ini knowledge yang ada
Biro Umum dan SDM berkembang secara
lamban dan cendrun statis, itu terjadi
karana beberapa alasan yaitu : pertama,
hanya ada satu orang yang memiliki
knowledge untuk, menyelesaikan berbagai
macam perrmasalahan, kedua tidak adanya
panduan atau buku manual untuk pegawai
yang lain dalam menyelesaikan setiap
permasalahan yang terjadi, ketiga: masa
kerja yang tidak pasti, ke- empat,
komunikasi diantara pegawai tidak terjalin
dengan baik dan kelima proses sosialisasi
aturan-aturan yang ada saat ini elum
berjalan dengan efektif.
Gambar 1 Diagram SECI –Nonaka Dalam penelitian tersebut penulis
Sumber : (Nonaka & Takeuchi 1995) menggunakan kerangka kerja model
Tiwana dan pemetaan potensi knowledge
Nonaka & Takeuchi (1995) Mengatakan organisasi menggunakan model Zack, dan
bahwa mengelola knowledge sebenarnya untuk pembentukan knowledge
merupakan cara bagaimana organisasi menggunakan model SECI.
mengelola karyawan mereka. Menurut Ikojiro Nonaka (2008)
Mengidentifikasikan pengetahuan yang “Pengetahuan baru timbul karena adanya
dimiliki oleh karyawan. Menyimpan dan Interaksi secara terus menerus antara
membaginya di tim, meningkatkan dan pengetahuan explicit (teraktualisasi) dan
terjadinya inovasi. Sebenarnya menurut tacit (terpen- dam)”.
mereka bahwa knowledge management Menurut Bambang (2009)
adalah bagaimana orang-orang dari Menjelaskan sasaran umum dari sistem
berbagai tempat yang berbeda mulai saling manajemen pengetahuan dalam praktiknya
bicara. Dimana sekarang yang paling adalah sebagai berikut:
popular untuk digunakan adalah label a. Menciptakan pengetahuan
learning organization Pengetahuan diciptakan begitu
Menurut Yuliazmi (2005) untuk manusia menentukan cara baru untuk
memudahkan pengembangan sumber daya melakukan sesuatu atau menciptakan
manusia perusahaan diperlukan know how
kemampuan untuk mengelola dan b. Menangkap pengetahuan
mengembangkan knowledge yang dimiliki.
Pengelolaan pengetahuan (Knowledge

JURNAL INFORMATIKA Vol.5 No.1, April 2018: 157-168


160

Pengetahuan baru diidentifikasi sehingga orang lain dalam organisasi


sebagai bernilai dan diintepretasikan dapat mengaksesnya.
dalam suatu cara yang masuk akal. e. Mengolah pengetahuan
c. Menjaring pengetahuan Pengetahuan harus diperbaharui
Pengetahuan baru harus ditempatkan apakah relevan dan akurat.
dalam konteks agar dapat ditindak f. Menyebar luaskan pengetahuan
lanjuti.
d. Menyimpan pengetahuan
Pengetahuan yang bermanfaat harus
disimpan dalam format yang baik
dalam penyimpanan pengetahuan

Gambar 2. Pemetaan proses SECI Model


Sumber : Thomas H Davenport & l Prusak (1998)

2. Metode Penelitian mengubah pengetahuan tacit trainer


Berdasarkan tahapan SECI Model , menjadi pengetahuan tacit karyawan.
tahap. Socialization satu proses dengan Pada tahapan Externalization
pertemuan tatap muka (rapat, diskusi dan merupakan proses yang bertujuan untuk
pertemuan bulanan). Melalui pertemuan mengartikulasi tacit knowledge menjadi
tatap muka ini individu dapat saling suatu konsep yang jelas atau eksplisit
berbagi pengetahuan dan pengalaman melalui proses dialog dan refleksi.
yang dimilikinya sehingga tercipta Dukungan terhadap proses eksternalisasi
pengetahuan baru. Di dalam sistem dapat diberikan dengan
manajemen pengetahuan, fitur-fitur mendokumentasikan notulen rapat (bentuk
kolaborasi seperti email, diskusi elektronik, eksplisit dari knowledge yang tercipta saat
komunitas praktis (communities of practice) diadakannya pertemuan) kedalam bentuk
memungkinkan pertukaran pengetahuan elektronik untuk kemudian disimpan dalam
tacit (informasi, pengalaman dan keahlian) suatu repository dan dipublikasikan kepada
yang dimiliki seseorang sehingga pihak yang berkepentingan, sehingga bisa
organisasi semakin mampu belajar dan dikembangkan dan dimanfaatkan untuk
melahirkan ide-ide baru yang kreatif dan meningkatkan knowledge atau kompetensi
inovatif. Hal ini baik untuk dilakukan karena karyawan.
bermanfaat untuk meningkatkan koordinasi, Pada tahapan Combination yaitu
mempercepat proses aktivitas dan Proses mengkombinasikan berbagai
menumbuhkan budaya belajar. Proses explicit knowledge yang berbeda untuk
sosialisasi juga dapat dilakukan melalui disusun ke dalam sistem knowledge
pendidikan dan training / diklat dengan management. Media untuk proses ini dapat
melalui intranet (forum diskusi), database
JURNAL INFORMATIKA Vol.5 No.1, April 2018: 157-168
161

organisasi dan internet untuk memperoleh Tabel 1. Rentang Skala Interpretasi hasil
sumber eksternal. Fitur-fitur Enterprise Jawaban Kuesioner
Portal seperti knowledge organization
system yang memiliki fungsi untuk Rentang Pernyataan Interpretasi
pengategorian informasi (taksonomi), Skala Jawaban hasil
pencarian dan sebagainya membantu
1.00-1.79 Sangat Sangat Tidak
dalam proses ini. Business Intellegence
Tidak Setuju
sebagai fungsi penganalisis data secara
Setuju
matematis dapat digunakan untuk
pengambilan keputusan. Data yang telah 1.80 -2.59 Tidak Tidak Baik
tersimpan dalam sistem (data warehouse) Setuju
dianalisis terutama untuk kondisi yang 2.60-3.39 Netral Cukup
bersifat strategis. Content Management 3.40 – 4,19 Setuju Baik
yang memiliki fungsi untuk untuk 4,20 - 5.00 Sangat Sangat Baik
mengelola informasi organisasi baik yang Setuju
bersifat terstruktur (database) atau tidak Sumber : Hasil dari penelitian 2015
terstruktur (dokumen, laporan, notulen) juga
mendukung proses kombinasi ini. Penelitian menggunakan metode
Pada Internalization yaitu semua Deskriptif Kualitatif dan Metode ini
dokumen data, informasi dan pengetahuan digunakan dengan maksud untuk
yang sudah didokumentasikan dapat mempelajari secara instensif dan
dibaca oleh orang lain. Proses mendalam tentang latar belakang masalah
internalisasi inilah terjadi peningkatan yang ada pada obyek penilitian yaitu
knowledge sumber daya manusia. mengembangkan knowledge management
Sumber- sumber explicit knowledge dapat system. Hasil dari penelitian ini adalah
diperoleh melalui media intranet (database sebuah mengembangkan Knowledge
organisasi), surat edaran/surat keputusan, Management System yang diusulkan dan
papan pengumuman dan internet serta diterapkan pada koperasi.
media massa sebagai sumber eksternal.
Hasil interpretasi dari setiap item Langkah - langkah metodologi penelitian
pertanyaan yang digunakan dalam sebagai berikut:
kuisioner ditentukan berdasarkan rentang
skala dengan rumus yaitu:
Rentang Skala =

SMak – SMin = R

BSk BK
Dimana:
SMak = Skor Maksimal
SMin = Skor Minimal
R = Rentang
BSK = Besar Skala
BK = Banyak Kelas
P = Panjang kelas interval
Rentang = Data terbesar- Data
terkecil
Banyak Kelas =5
Jadi, panjang kelas interval adalah P = 5-1
5
P =
0,8
Penelitian ini menggunakan skala likert 1 Gambar 3 Langkah –langkah Penelitian
sampai 5, sehingga berdasarkan rumus Sumber : Penelitian 2015
didapatkan nilai skor rata-rata yang
diperoleh sebesar 0.79. Maka rentang skala
yang diperoleh untuk interpretasi hasil
jawaban kuesioner dapat dilihat pada Tabel
1.

JURNAL INFORMATIKA Vol.5 No.1, April 2018: 157-168


162

Mengindentifikasi KM Proses untuk Testing Prototype Knowledge


dengan pendekatan SECI Management System
Tahapan terdiri dari 4 tahapan Testing Prototype Knowledge
proses yaitu: Management System dilakukan dengan
a. Proses Socialization (tacit to Tacit) memcoba melakukan proses-proses
Proses ini mengubah tacit Knowledge Management System yang
knowlege menjadi tacit knowledge didukung oleh prototype mengembangkan
lainnya , misalnya belajar dari knowledge management system. Testing
karyawan yang lebih dilakukan pada forum diskusi dengan
berpengalaman. Proses inii menggunakan skenario knowledge yang
membuat pengetahuan kita dibutuhkan.
semakin berkembang dan penting Uji Coba Prototype Knowledge
untuk peningkatan diri sendiri. Management System
Proses ini nantina akan berputar Uji coba ini dilakukan oleh
pada proses eksternalisasi. karyawan pada koperasi, yang digunakan
Semakun sukses kita mengalami adalah sharing knowledge dengan
proses tacit knowledge baru, mengcapture tacit dan explict knowldge
semakin banyak explicit knowledge menggunakan modul yang ada pada
yang berhasil kita produksi pada prototype knowledge management system.
proses eksternalisasi. 1. Sharing tacit knowledge.
b. Proses Externalization (Tacit to Pada sharing ini menggunakan forum/
Explicit). Proses yan terjadi pada diskusi. Dengan menggunakan modul
tahapan ini mengubah tacit forum ini setiap karyawan dapat
knowledge yang kita miliki menjadi berbagai ide, pengalaman atau
explicit knowledge. Dapat diperoleh menanyakan tentang sessuatu hal
dengan cara menuliskan know- kepada HRD. Seorang karyawan ingin
know dan pengalaman yang kita mengetahu peraturan yang ada
dapatkan dalam bentuk tulisan misalnya mengenai tentang cuti, atau
artikel atau bahan dari buku. yang lainnya. Dan dari pihal HRD akan
Tulisan-tulisan tersebut sangat menjawab pertanyaan karyawan.
bermanfaat bagi orang lain yang Kesimpulannya dari uji coba ini adalah
sedang memerlukan. Cara yang proses sharing knowledge dengan
paling efektif untuk dilakukan pada menggunakan modul forum dapat
proses externalization adalah berjalan dengan baik. Dari forum ini
melelui dialog. terjadi proses Sosialisasi ( tacit menjai
c. Proses Combination ( Explicit to tacit) dan eksternalisasi ( tacit menjadi
Explicit).Proses combination yaitu explicit)
memanfaatkan explicit knowledge 2. Sharing explicit knowledge
yangada kemudian Pada modul manajemen dokumen.
diimplementasikan menjadi explicit Karyawan ingin melakukan sharing
knowledge lain. Proses ini berguna knowledge dengan mengupload
untuk meningkatkan skill dan informasi yang terbaru. Dan setelah itu
produktifitas diri sendiri. Melalui user admin membalas pertanyaan dan
proses ini juga dapat memberikan jawaban yang ada,
mengkombinasikan explicit karyawan dapat mendownload
knowledge yang menjadi explicit dokument tersebut.Kempulan dari uji
knowledge baru yang lebih coba ini adalah proses sharing
bermanfaat knowledge dengan menggunakan
d. Proses Internalization (Explicit to model manajemen dokumen berjalan
Tacit) dengan baik.Dari forum tersebut terjadi
Proses ini mengubah explicit proses eksternalisasi (tacit menjadi
knowledge sebagai insprirasi explicit) dan internalisasi ( explicit
datangnya tacit knowledge. Dari menjadi tacit)
keempat proses yang ada, dapat
dikatakan bahwa prose ini yang 3. Hasil dan Pembahasan
telah dilakukan. Bahasa lainnya 3.1. Analisa Proses KM yang sudah ada
adalah learning bay doing. Dengan di koperasi
refensi baru, pemahaman baru, dan Analisa ini dilakukan melalui
know-know baru yang tidak saya wawancara yang dilakukan dan uji coba
dapatkan dari buku tersebut. aplikasi kepada karyawan. Selama ini
JURNAL INFORMATIKA Vol.5 No.1, April 2018: 157-168
163

koperasi dalam menyelesaikan upload atau download. Dengan fitur ini


permasalahan yang terjadi, biasanya para karyawan dapat menambil explicit
dengan melaukan pertemuan, diskusi atau knowledge yang ada. Tabel Proses-
bertukar informasi tentang pengetahuan. Proses Knowledge Management
Dari kebiasaan-kebiasan yang terlihat maka System dan teknologinya
dapat dikatakan suatu proses sosialisasi, d. Proses Internalisasi
eksternalisasi, kombinasi dan internalisasi. Proses internalisasi adalah proses
Pada proses eksternalisasi belum untuk dapat megubah knowledge yang
sampai pada pembuatan dokumen dari berrsifat explicit menjadi taci. Fitur yang
pengalaman yang didapatkan oleh Sumber mendukung adalah diskusi dan
Daya Manusia (SDM) dan HRD dalam manajemen dokumen. Dengan ini
menyelesaikan suatu permasalahan semua ide atau pengalaman dari
dilapangan. karyawan dapat dibaca dan dipahami
Selanjutnya proses internalisasi oleh para karyawan yang lain dengan
sudah dilaksanakan tetapi belum sampai mudah. Manajemen dokumen juga
pada tahap para karyawan dengan mudah dapat membantu proses internalisasi
mendapatkan pengetahuan karena karyawan dapat mudah melihat
Tabel 2. Proses Knowledge Management semua dokument yang ada pada
dari kegiatan Koperasi konsep knowledge menagement
system ini.
No Kegiatan Pelaksa Proses KM
3.2. Perancangan Penarapan Knowledge naan
1 Pengalaman Sharing Sosialisasi
Management System dalam untuk knowled Eksternalisa
Proses-proses dari Knowledge menyelesaiak ge si
Management System adalah eksternalisasi an suatu Diskusi Kombinasi
dan internalisasi. Sementara proses permasalah
yang ada
sosialisasi dan kombinasi sudah berjalan 2 Pembuatan Sharing Sosialisasi
cukup baik namun masih ada dokumen dokumen Eksternalisa
kekurangannya. Mengembangkan Diskusi si
Knowledge management system di Kombinasi
Internalisasi
koperasi sebagai berikut:
3 Pengalaman Sharing Sosialisasi
a. Proses Sosialisasi mengikuti knowled Eksternalisa
Proses sosialisasi ini adalah proses training ge si
untuk dapat mengubah knowledge yang knowledge Sharing Kombinasi
management dokumen Internalisasi
bersifat tacit menjadi tacit kembali.
Dengan ini akan mempermudah proses
komunikasi karena karyawan tidak Tabel 3. Poses Knowledge Management
harus menunggu untuk saling bertemu System dan Teknologi
secara langsung untuk bertanya dan
mendiskusian penyelesaian suatu No Proses Teknologi
permasalahan Knowledge
b. Proses Eksternalisasi Managemen
Proses eksternalisasi adalah proses t
untuk dapat mengubah knowledge yang 1 Sosialisasi Diskusi Eletronik
bersifat tacit menjadi explicit. Fitur yang 2 Eksternalisa Diskusi Electronik
mendukung adalah pada diskusi. si Manajement
Dengan diskusi ini semua ide atau dokumen
pengalaman dapat dituliskan diforum 3 Kombinasi Manajemen
diskusi tersebut dan kemudian dapat dokumen
dibaca oleh karyawan lain. Fprum 4 Internalisasi Diskusi Electronik
diskusi ini dapat berupa pengalaman Manajemen
dalam pekerjaan dan peraturan yang dokumen
ada, juga adanya solusi dalam
menangani permasalahan dikoperasi. Teknologi sangat berperan dalam
c. Proses Kombinasi membantu terjadinya proses knowledge
Proses kombinasi adalah proses yang management. Berikut ini adalah fitur
dilakukan untuk mengubah knowledge teknologi yang dapat dipergunakan untuk
yang berrsifat explicit menjadi explicit. mendukung proses knowledge
Fitur yang mendukung adalah management system
menajemen dokumen baik berupa
JURNAL INFORMATIKA Vol.5 No.1, April 2018: 157-168
164

Tabel 4 Kegiatan pada Teknologi 2. Access and Authentications Layer


Knowledge Management System Keamanan data dari knowledge
management system harus dijaga dan
No Teknologi Kegiatan proses login sebagai langkah untuk
1 Forum diskusi Membuat Forum otentifikasi agar hanya yang terdaftar
Diskusi, Membuat atau yang berhak saja yang dapat
topik, membahas menggunakan knowledge
topik, membuat management system ini,
tanya jawab topik 3. Application Layer
yang ada. Apache untuk databasenya digunakan
2 Manajemen Diupload dokumen untuk mendukung berjalannya aplikasi
dokumen dan download ini.
dokumen, 4. Repositories
dimasukan di Databese yang digunakan adalah
dalam artikel Xampp, untuk menyimpan data dan
folder khusus untuk menyimpan
dokumen-dokumen yang dipakai
3.3. Arsitektur Knowledge Management berkolaborasi oleh para karyawan.
System
Berikut ini penjelasan dari 3.4. Class Diagram.
Arsitektur mengembangkan Knowledge Class diagram yang digunakan untuk
Management System: pengembangan penerapan dapat dilihat
1. Karyawan harus register dahulu, stelah pada gambar sebagai berikut:
itu masuk kelogin , barulah membuka
aplikasi untuk dapat menjalankannya.

Gambar 4.Class Diagram


JURNAL INFORMATIKA Vol.5 No.1, April 2018: 157-168
165

3.5. Tampilan dari Knowledge Halaman ini hanya berisikan


Management System tentang forum bertanya, dan yang
a. Register mana semua karyawan dapat
Halaman ini berisikan tentng proses mengikuti forum yang telah
register, bagi yang ingin melihat disediakan,.
aplikasi ini, dan agar mendapatkan g. Ubah Informasi
login. Halaman ini berisikan tentang
b. Login adanya perubahan data yang
Halaman ini berisikan proses login. memang harus dirubah.
c. Menu h. Upload Knowledge Halaman ini
Halaman ini hanyanya terdapat berisikan tentang upload data yang
data saja. bisa dilakukan oleh karyawan, dan
d. Lihat knowledge harus diapprove dulu oleh
Dapat melihat tentang knowledge administrator.
yang sudah ada khususnya yang i. Download Knowledge.
sudah diposting dan diapprove oleh Halaman ini berisikan download
administrator. data yang bisa dilakukan oleh user
e. Tambah knowledge khususnya karyawan yang sudah
Halaman ini berisikan tentang login dan yang ingin mendownload
knowledge yang ingin data.
menambahkan data tentang data j. Logout.
perusahaan. Halaman ini untuk keluar dari menu
f. Forum/Diskusi/Quistion

3.6. Antar Muka Halaman Utama Knowledge Management System (KMS)


Antar muka ini merupakan tampilan dari SOP terdiri dari :Login, Regiter, forgot
awal sekaligus tampilan utama dari Password, Search

Gambar 6 Antar Muka Halaman Utama

3.7. Antar Muka Halaman Register sebelum masuk kelogin. Gunakan untuk
Antar Muka Halaman Register mendapatkan login diapplikasi ini.
adalah karyawan harus register dahulu

Gambar 7 Antar Muka Halaman Register


JURNAL INFORMATIKA Vol.5 No.1, April 2018: 157-168
166

3.8. Antar Muka Halaman Menambah Antar muka halaman ini adalah untuk
Knowledge penambahan data yang diperlukan
oleh koperasi.

Gambar 8 Antar Muka Halaman Menambah Knowledge

3.9. Antar Muka Hasil Dari Jawaban Halaman antar muka dari
Forum Diskusi Berdasarkan jawaban forum diskusi ini, adapun
Penilaian. mendapatakan penilaian.

Gambar 9.
Antar Muka Hasil Dari Jawaban Forum Diskusi Berdasarkan Penilaian

JURNAL INFORMATIKA Vol.5 No.1, April 2018: 157-168


167

3.1.0. Perhitungan Data survei KMS

Tabel 5. Keterangan Jawaban Respondence


Kode
Jawa Jawaban
ban Reponden Skor Interval Keterangan

SS Sangat Setuju 5 4,20 - 5 Sangat baik


S Setuju 4 3,40 - 4,19 Baik
N Netral 3 2,60 - 3,39 Cukup
TS Tidak Setuju 2 1,80 - 2,59 Buruk
Sangat Tidak
STS Setuju 1 1,00 -1,79 Sangat Buruk

a. Sosialisasi . c. Internalisasi
Hasil hitung dari wawancara Hasil hitung dari pengujian dari
kepada Ketua koperasi, manager dan applikasiuntuk internalsasi yang di uji coba
karyawan untuk aktivitas KMS pada di koperasi yang didapat dari ketua
Koperasi Pegawai Bulog secara total, utuk koperasi, manager, dan masing divisi di
skor total 679 , skor rata rata 48,50, dengan koperasi untuk aktivitas KMS pada
14 pertanyaan dan hasil yang didapat pada Koperasi Pegawai Bulog secara total, untuk
saat sekarang, Hasil hitung dari wawancara skor total 478 , skor rata rata 47,80,
kepada Ketua koperasi, manager dan dengan 10 pertanyaan dan hasil yang
karyawan untuk aktivitas KMS pada didapat dari bisnis.
Koperasi Pegawai Bulog secara total, utuk
skor total 754 , skor rata rata 53,86 , 3.10. Hasil Pengujian aplikasi
dengan 14 pertanyaan dan hasil yang Hasil hitung dari pengujian dari
didapat , pada kondisi yang diharapkan. applikasi yang di uji coba di koperasi yang
a. Eksternalisasi didapat dari ketua koperasi, manager, dan
Hasil hitung dari pengujian kepada masing divisi di koperasi untuk aktivitas
anggota koperasi untuk aktivitas KMS pada KMS pada Koperasi Pegawai Bulog secara
Koperasi Pegawai Bulog secara total, utuk total, untuk skor total 728 , skor rata rata
skor total 442 , skor rata rata 44,2, dengan 48,53 , dengan 15 pertanyaan dan hasil
10 pertanyaan dan hasil yang didapat. yang didapat.
b. Kombinasi Berdasarkan dari pengujian applikasi yang
Hasil hitung dari pengujian telah dibuat dan juga diberikan beberapa
kombinasi antara teknologi dan bisnis di pertanyaan diata, maka dapat disimpulkan
koperasi yang didapat dari ketua koperasi, bahwa Knowledge Management System
manager, dan masing divisi di koperasi dapat diterima dan berfungsi dengan baik.
untuk aktivitas KMS pada Koperasi
Pegawai Bulog secara total, untuk skor total 4. Kesimpulan
674, skor rata rata56,16, dengan Dari hasil penelitian yang dilakukan
pertanyaan 12 dan hasil yang didapat dari pada Koperasi Karyawan Bulog jakarta
teknologi, Hasil hitung dari pengujian Selatan dengan pendekatan SECI,
kombinasi antara teknologi dan bisnis di diperoleh sebuah KMS dengan
koperasi yang didapat dari ketua koperasi, fungsionality yang terdiri dari :
manager, dan masing divisi di koperasi Forum diskusi : membuat forum diskusi,
untuk aktivitas KMS pada Koperasi membuat topik, membahas topik, membuat
Pegawai Bulog secara total, untuk skor total tanya jawab topik yang ada, Manajemen
586 , skor rata rata 53,27 , dengan 11 dokumen : diuploadnya dokumen dan
pertanyaan dan hasil yang didapat dari mendownload dokumen, dimasukan
bisnis. didalam artikel; Fasilitas untuk tanya jawab
tentang masalah pekerjaan yang terkait
dengan unit kerja; Fasilitas staf / admin
untuk “approvel” terhadap knowledge yang
dimasukan oleh karyawan; dan Fasilitas
untuk mencari pengetahuan yang terkait
dengan pekerjaan.
JURNAL INFORMATIKA Vol.5 No.1, April 2018: 157-168
168

Perancangan sebuah Knowledge introduction to creating competitive


Management System pada KOPEL, advantage from intellectual capital.
sebagai bentuk penerapan KMS untuk Tandem press.
komponen teknologi. KMS ini berhasil
memfasilitasi terjadinya seluruh proses Davenport, T. H., & Prusak, L.
pengelolaan pengetahuan SECI, yaitu (1998). Working knowledge: How
dimulai dari proses socialization, organizations manage what they know.
externalization, combination, dan Harvard Business Press.
internalization, serta menjamin
keberlangsungan pengelolaan Hamdani, A. U. (2016). Pengembangan
pengetahuan dan kelayakan pengetahuan. Model Knowledge Management
Dengan dikembangkan knowledge System pada Biro Umum Dan Sumber
management system ini, karyawan dapat Daya Manusia Yayasan Pendidikan
melakukan transfer pengetahuan antar Budi Luhur. Telematika MKOM, 3(1),
karyawan, dan melakukan transfer 27-39. https://journal.budiluhur.ac.id,
pengetahuan kedalam knowledge
management system berupa ide-ide Nonaka, I., & Takeuchi, H. (1995). The
knowledge pada basis pengetahuan yang knowledge-creating company: How
bermanfaat. Japanese companies create the
Saran dynamics of innovation. Oxford
Knowledge managament system yang university press.
dibangun dalam bentuk prototype masih
merupakan model awal yang belum secara Setiarso, B. (2003). Manajemen
utuh memasukkan basis pengetahuan bagi pengetahuan (knowledge management)
koperasi. Dengan demikian basis dan proses penciptaan
pengetahuan yang ada didalam prototype pengetahuan. Ilmu Komputer. com.
knowledge management system ini perlu
dikembangkan untuk dapat lebih efektif. Setiarso, B. (2006). Pengelolaan
Penerapan knowledge managment system pengetahuan (knowledge management)
ini perlu dikembangkan lagi untuk dan modal intelektual (intellectual
mendapatkan berkolaborasi dengan capital) untuk pemberdayaan
organisasi terkait, agar basis pengetahuan UKM. Lembaga Ilmu Pengetahuan
lebih luas dan transfer knowledge yang Indonesia, Jakarta.
lebih efektif. Sistem perlu diuji secara
berkala dan apabila diperlukan Tiwana, A. (2000). The knowledge
penambahan maupun perbaikan basis management toolkit: practical
pengetahuan pada saat pengembangan techniques for building a knowledge
perlu diperhatikan tingkat kerumitan akibat management system. Prentice Hall PTR.
banyaknya jumlah pengetahuan yang akan
tersimpan pada sistem. Yuliazmi. (2005:1). Penerapan Knowledge
Dilakukan penambahan secara berkala ManagementPada Perusahaan
untuk dapat dilakukan pembaharuan baik Reasuransi: Studi Kasus PT Reasuransi
secara mekanisme atau basis pengetahuan Nasional Indonesia.
yang telah ada. Dilakukan penelitian lebih http://riyogarta.com/downloads/thesis_y
lanjut mengenai tingkat keinginan karyawan uliazmi.pdf.
dalam berbagi ilmu pengetahuan.
Penerapan sistem ini dibutuhkan
pengetahuan kepada seluruh karyawan
agar penggunaan sistem ini dapat berjalan
dengan lancar dan sistem ini dapat
memenihi semua kebutuhan yang ada.
Tujuan dari diadakan pelatihan adalah agar
karyawan memahami cara menggunakan
sistem baru ini dan bagaimana knowledge
management system (KMS) dapat
membantu dalam kegiatan personalia

Referensi
Davidson, C., & Voss, P.
(2002). Knowledge management: An

JURNAL INFORMATIKA Vol.5 No.1, April 2018: 157-168

Anda mungkin juga menyukai