Anda di halaman 1dari 1

UNIVERSITAS AIRLANGGA

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

TUGAS
PERPAJAKAN II
(PPh PASAL 21/26)

1. Sesuai dengan ketentuan PER Dirjen Pajak Nomor 32/PJ/2015, maka jelaskan apa yang
dimaksud dengan PPh Pasal 21/26 ; Pemotong PPh Pasal 21 dan/atau PPh Pasal 26 ;
Penyelenggara kegiatan; Penerima penghasilan yang dipotong PPh Pasal 21 dan atau Pasal
26; Pegawai; Pegawai Tetap; Pegawai Tidak Tetap/Tenaga Kerja Lepas; Penerima
penghasilan Bukan Pegawai; Peserta kegiatan; Penerima pensiun; Penghasilan Pegawai
Tetap yang Bersifat Teratur dan tidak terartur; Upah harian; Upah mingguan; Upah satuan;
Upah borongan; Imbalan kepada Bukan Pegawai; Imbalan kepada Bukan Pegawai yang
Bersifat Berkesinambungan; Imbalan kepada peserta kegiatan.
2. Siapakah yang bertindak sebagai Pemotong PPh 21/26 dan yang dikecualikan beserta
Penerima Penghasilan yang dipotong PPh Pasal 21/26 dan yang dikecualikan sesuai
ketentuan PER Dirjen Pajak No. 32/PJ/2015?
3. Jelaskan minimal 3 hak dan kewajiban dari Pemotong PPh Pasal 21/26 dan Penerima
penghasilan yang dipotong PPh Pasal 21/26 sesuai ketentuan PER Dirjen Pajak No.
32/PJ/2015 ?
4. Apa perbedaan dan persamaan dari pemotongan PPh Pasal 21 dan Pasal 26 ?
5. Bagaimanakah penghitungan PPh Pasal 21 terutang bagi pegawai tetap dan pegawai tidak
tetap yang dibayarkan bulanan dengan jumlah yang melebihi Rp 3 juta di tahun 2015 ?
6. Kapan saat terutangnya PPh Pasal 21/26 ?
7. Kapankah PPh Pasal 21/26 paling lambat disetorkan dan dilaporkan ?
8. Jelaskan pemotongan PPh Pasal 21/26 apa saja yang bersifat FINAL ?

***htj***

Anda mungkin juga menyukai