KELAS 12
Break Even Point (BEP) ialah titik impas di mana posisi jumlah pendapatan dan biaya
sama atau seimbang sehingga tidak terdapat keuntungan ataupun kerugian dalam suatu
perusahaan.
Break Even Point ini digunakan untuk menganalisis proyeksi sejauh mana banyaknya
jumlah unit yang diproduksi atau sebanyak apa uang yang harus diterima untuk
mendapatkan titik impas atau kembali modal.
Manfaat BEP.
Alat perencanaan untuk hasilkan laba
Memberikan informasi mengenai berbagai tingkat volume penjualan, serta hubungannya
dengan kemungkinan memperoleh laba menurut tingkat penjualan yang bersangkutan.
3 Mengevaluasi laba dari perusahaan secara keseluruhan
4 Mengganti system laporan yang tebal dengan grafik yang mudah dibaca dan
dimengerti.
1. BEP Unit : BEP yang dinyatakan dalam jumlah penjualan produk di nilai tertentu.
2. BEP Rupiah : BEP yang dinyatakan dalam jumlah penjualan atau harga penjualan
tertentu.
3 Elemen Rumus BEP
Ada 3 elemen dari rumus BEP yang menyusun perhitungan BEP tersebut diantaranya :
1. Fixed Cost (Biaya tetap) yaitu biaya yang dikeluarkan untuk menyewa tempat usaha,
peralatan, komputer dll. Biaya ini adalah biaya yang tetap kita harus keluarkan walaupun
kita hanya menjual 1 unit atau 2 unit, 5 unit, 100 unit atau tidak menjual sama sekali.
2. Variable cost (biaya variable) yaitu biaya yang timbul dari setiap unit penjualan
contohnya setiap 1 unit terjual, kita perlu membayar komisi salesman, biaya antar, biaya
kantong plastik, biaya nota penjualan, dll.
3. Harga penjualan yaitu harga yang kita tentukan dijual kepada pembeli
Berikut beberapa model rumus BEP yang dapat digunakan dalam analisis Break Even
Point :
1) Pendekatan Matematis
Rumus BEP yang pertama adalah menghitung break even point yang harus diketahui
adalah jumlah total biaya tetap,
biaya variabel per unit atau total variabel, hasil penjualan total atau harga jual per
unit. Rumus yang dapat digunakan adalah sebagai berikut:
Break even point dalam unit.
Break Even Point memerlukan komponen penghitungan dasar seperti berikut ini:
1. Fixed Cost. Komponen ini merupakan biaya yang tetap atau konstan jika adanya tindakan
produksi atau meskipun perusahaan tidak berproduksi. Contoh biaya ini yaitu biaya tenaga
kerja, biaya penyusutan mesin, dll.
2. Variabel Cost. Komponen ini merupakan biaya per unit yang sifatnya dinamis tergantung dari
tindakan volume produksinya. Jika produksi yang direncanakan meningkat, berarti variabel
cost pasti akan meningkat. Contoh biaya ini yaitu biaya bahan baku, biaya listrik, dll.
3. Selling Price. Komponen ini adalah harga jual per unit barang atau jasa yang telah
diproduksi.
Contoh :
2. Variable Cost
Biaya bahan : Rp. 70.000.000,-
Biaya tenaga kerja : Rp. 85.000.000,-
Overhead pabrik : Rp. 20.000.000,-
Biaya distribusi : Rp. 45.000.000,-
Biaya administrasi : Rp. 30.000.000,-
Total VC : Rp.250.000.000,-
Penyelesaian untuk mendapatkan BEP dalam unit maupun rupiah.
Penyelesaian :
Kapasitas produksi 100.000 unit
Harga jual per unit Rp. 5000,-
Total Penjualan 100.000 unit x Rp 5000,- = Rp. 500.000.000,-
Keterangan : Jadi perusahaan harus menjual 60.000 Unit perkakas martil agar BEP.
Kemudian, mencari BEP dalam rupiah adalah sebagai berikut :
2) Pendekatan Grafik
NAMA :
NO ABSEN :
KELAS :
1. Balagadona adalah seorang pengusaha baru yang mendirikan bisnis konveksi kaos
dengan memproduksi dengan nama Acukuring . Setiap bulan produksi konveksi
tersebut tersebut 5250 kaos. Sedangkan harga per buah Rp 149.000. Untuk biaya
variabel per kaos rata-rata Rp 53.500 dan rata-rata biaya tetap tahunan Rp 6.000.000,
Hitunglah
2. Harry Kane dengan modal Rp 2.500.000 ingin membuka bisnis usaha Risoles isi
Mayo keju. Harga jual per buah ditentukan sebesar Rp 6.000. Lalu besar biaya
produksi martabak telor tersebut ialah Rp 2800. Berapa buah risoles yang harus
diproduksi dengan harga tersebut mencapai titik BEP?
3. Sebuah perusahaan yang diberi nama “CV ALIM RUGI” bergerak di bidang usaha
elektronik memiliki data-data biaya dan rencana produksi seperti berikut ini :
Biaya Tetap sebulan adalah sebesar Rp.245.000.000 yaitu terdiri dari :
biaya gaji pegawai + pemilik = Rp.100,000,000
biaya penyusutan mobil = Rp.19,500,000
biaya asuransi kesehatan = Rp.40,000,000
biaya sewa gedung kantor = Rp.58,500,000
biaya sewa pabrik dan gudang = Rp.27,000,000
4. Menurut anda apakah yang disebut dengan resiko keuangan dalam berwirausaha ?
5. Jelaskan yang Anda ketahui tentang risiko kerusakan harta?
6. Dalam berwirausaha diperlukan pengembangan suatu produk yang akan di jual,
Apakah tujuan pengembangan produk tersebut?