Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN PRAKTIKUM II

KIMIA DASAR
“Reaksi – Reaksi Kimia”
Disusun Oleh :
Nama : Pricilia Maria Walangitan

NIM : 19101101021

Jurusan : Kimia

Kelmpok : 3

Tanggal :
Acc :

Dosen / asisten

LABORATORIUM KIMIA DASAR


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS SAM RATULANGI
MANADO
2019
I. Tujuan Praktikum
Sesudah melakukan percobaan ini,diharapkan mahasiswa dapat:
1. Menuliskan persamaan reaksi yang benar
2. Menjelaskan jenis – jenis reaksi kimia
3. Menentukan stoikiometri dari reaksi antara NaOH dengan HCl

II. Dasar Teori

Reaksi kimia ( chemichal reaction ) adalah proses yang mengkonversi sekelompok


zat,yang disebut reaktan ( reactant),menjadi sekelompok zat baru,yang dinamakan produk
( product). Dengan kata lain,reaksi kimia adalah proses menghasilkan perubahan kimia.
Memang dalam banyak kasus,tidak ada yang terjadi ketika sejumlah zat dicaampur;
masing – masing mempertahankan komposisi dan sifat aslinya beberapa bukti fisis bahwa
reaksi kimia telah terjadi yaitu,
 Perubahan warna
 Pembentukan endapan
 Evolusi gas
 Evolusi atau penyerapan kalor
John Dalton mengemukakan bahwa, jenis dan jumlah atom yang terlibat dalam reaksi
tidak berubah tetapi ikatan kimia di antara kedua zat berubah . Perubahan yang terjadi
dapat dijelaskan dengan menggunakan rumus kimia zat yang terlibat dalam reaksi
dinamakan persamaan reaksi. Dalam persamaan reaksi,rumus untuk reaktan ditulis
disebelah kiri persamaan dan rumus untuk produk ditulis disebelah kanan. Kedua sisi
persamaan persamaan dihubungkan dengan satu anak panah (→). Contoh : nitrogen
monoksida + oksigen → nitrogen dioksida
Untuk menyempurnakan steno dari reaksi kimia ini, kite harus melakukan dua hal yaitu sebagai
berikut :

 Mensubstitusikan rumus kimia bersama nama – namanya, utnuk memperoleh


persamaan berikut

NO + O2 → No2
Pada persamaan ini ada toga atom O disebelah kiri,tetapi hanya ada dua atom
O disebelah kanan. Berhubung atom tidak dapat diciptakan atau dimusnahkan
dalam reaksi kimia maka perlu disetarakan.
 Menyetarakan jumlah setiap jenis atom pada kedua sisi persamaan untuk
memperoleh persamaan kimia yang setara. Pada langkah ini koefisien 2 ditulis
di depan rumus NO dan NO2. Ini berarti bahwa dua molekul NO terpakai dan
dua molekul NO2 diproduksi untuk setiap molekul O2 yang terpakai. Pada
persamaan yang setara ada dua atom N dan empat atom O pada setiap sisi.
Pada persamaan setara atau balans ( balanced equation),jumlah total atom
setiap unsur pada kedua sisi akan sama.
2 NO + O2 → 2 No2
Koefisien yang diperlukan untuk menyetarakan persamaan kimia dinamakan koefisien
stoikiometrik. Koefisien ini penting dalam mengaitkan banyaknya reaktan yang digunakan
dan banyaknnya produk yang terbentuk dalam reaksi kimia,melalui berbagai perhitungan.
Dalam menyetarakan persamaan kimia ingatlah butir- butir berikut :
 Suatu persamaan dapat disetarakan hanya dengan menyesuiakan koefisien
pada rumus.
 Persamaan hanya meliputi reaktan dan produk.

(salah) NO + O2 → NO2 + O
Meskipun setara,persamaan ini salah. Dari dekripsi reaksi yang diketahui, tidak ada
atom oksigen ( O ) yang dihasilkan, NO2 adalah satu – satunya produk.
 Jangan menyetarakan persamaan dengan megubah rumus
( salah ) NO + O2 → NO3
Sekali lagi persamaan sudah setara, tetapi salah. Rumus untuk nitrogen dioksida, satu
– satunya produk reaksi,hanya dapat ditulis dengan NO2. NO2 tidak boleh diubah menjadi
NO3 untuk menyetarakan persamaan. Lambang-lambang yang digunakan dalam
persamaan reaksi, antara lain :

 → menghasilkan
 + ditambah
 (s) solid (padatan)
 (g) gas
 ( Ι ) liquid (cairan)
 (aq) aquous (terlarut dalam air)
Kalau pada suatu larutan ion kromat ditambah asam,ion-ion kromat mengalami suatu
gejala yang disebut reaksi kondensasi. Pada reaksi kondensasi dua molekul begabung dengan
melepaskan suatu molekul kecil,seperti air. Pada kasus kromat,terbentuk ion dikromat Cr2O72-
Ion kromat tidak dipengaruhi oleh larutsn basa. Ion dikromat tidak lagi bereaksi dengan
larutan asam. Tetapi ion dikromat dapat dihidrolisis dalam larutan basa,sehingga terbentuk
lagi ion kromat. Hal ini berarti bahwa reaksi antara dua ion kromat menjadi dikromat adalah
reaksi kesetimbangan,yang arah reaksinya dipengaruh oleh adanya asam atau basa . Reaksi ini
dapat diamati Karen ion dikromat warnanya lebih tua dari ion kromat.
III. Alat dan Bahan
Alat
 Tabung Reaksi
 Pipet tetes
 Gelas piala
 Rak tabung reaksi
 Termometer
 Timbangan
 Spatula
 Sikat tabung

Bahan

 Larutan K2CrO4 0,1 M


 Larutan HCl 1 M
 Larutan NaOH 1 M
 Larutan K2Cr2O7 0,1 M
 Larutan Al2SO4 0,1 M
 Larutan ( NH4)2SO4 0,1 M
 Larutan NaCl 0,05 M
 Larutan AgNO3 0,1 M
 Serbuk CaCO3
IV. Prosedur Kerja
 IV. I Beberapa Reaksi Kimia
1. Masukkan ke dalam 2 tabung reaksi masing – masing 1 mL larutan K2CrO4 M.
ke dalam tabung per tama tambahkan larutan HCl 1 M,kocoklah dan amati
perubahan yang terjadi. Ke dalam tabung lainnya tambahkan larutan NaOH 1
M, kocok dan amari perubahan warna yang terjadi. Simpalah kedua alrutan
tersebut untuk membandingkan dengan prosedur kerja ke2.
2. Masukkan ke dalam tabung reaksi masing – masing 1 mL larutan K2Cr2O7 0,1
M. Perlakukan seperti prosedur kerja 1. Bandingkan hasil antara prosedur kerja
1 dan 2.
3. Masukkan 1 mL larutan Al2(SO4)3 0,1 M ke dalam tabung reaksi. Tambahkan
tetes demi tetes larutan NaOH 1 M dan amati perubahan yang terjadi.
4. Masukkan 4 mL larutan ( NH4)2SO4 0,1 M ke dalam tabung. Tambahkan
larutan NaOH 1 M. Gas yang terbentuk dikenakan pada kertas lakmus merah
yang telah dibasahi air. Amati apa yang terjadi.
5. Ke dalam 1 mL larutan NaCl 0,05 M tambahkan 10 tetes larutan AgNO3N 0,1
M. Amati apa yang terjadi.
6. Masukan kurang lebih 1 gram serbuk CaCo3 ke dalam tabung reaksi.
Tambahkan larutan HCl 1 M. Amati apa yang terjadi.
 IV. I
1. Siapkan 12 buah gelas piala atau tabung reaksi.
2. Ke dalam 6 buah gelas piala masukkan berturut – turut 1, 2, 3, 4, 5, 6 mL
larutan NaOH.
3. Ke dalam 6 buah gelas piala lainnya masukkan berturut – turut 1, 2, 3, 4, 5, 6
mL larutan HCl
4. Temperatur dari tiap – tiap larutan diukur, dicatat dan diambil harga rata –
ratanya. ( ini adalah harga T mula – mula = TM )
5. Campurkan kedua macam larutan sehingga volume campuran larutan asam dan
basa ini selalu tetap yaitu 6 mL.
6. Perubahan temperature yang terjadi selama pencampuran diamati dan dicatat
sebagai temperature akhir ( Ta ).
7. Tentukan harga ∆T ( TA - TM = ∆T ) untuk setiap pencampuran larutan asam
dan basa. Buatlah grafik antara ∆T ( sumbu y ) dengan volume asam dan basa
( sumbu x ).
V. Hasil Pengamatan
A. Beberapa Reaksi Kimia

N Persamaan Reaksi Pengamatan


o

1a K2CrO4 (aq) + HCl (aq) → 2 KCl + H2CrO4 Awal K2CrO4 : kuning

Awal HCl : Bening

K2CrO4 + HCl : Orange

1 K2CrO4 (aq) + NaOH (aq) → 2KOH + Na2Cr2O7 Awal K2CrO4 : kuning


b Awal NaOH : bening

K2CrO4 + NaOH : tidak berubah


warna ( tetap)

2a K2Cr2O7 (aq) + HCl (aq) → 2KCl + H2Cr2O7 Awal K2Cr2O7 : Orange

Awal HCl : Bening

K2Cr2O7 + HCl : tidak berubah


warna ( tetap )

2 K2Cr2O7 (aq) + NaOH (aq) → K2(OH) + NaCr2O7 Awal K2Cr2O7 : Orange


b Awal NaOH : Bening

K2Cr2O7 + NaOH : Kuning

3 Al2SO4 (aq) + NaOH (aq) → Al2OH + Na2(SO4)3 Awal Al2SO4 : Bening

Awal NaOH : Bening

Al2SO4 + NaOH : Keruh

4 ( NH4)2SO4 (aq) + NaOH (aq) → NH4OH + NaSO4 Awal ( NH4)2SO4 : Bening

Awal NaOH : Bening

( NH4)2SO4 + NaOH : Terdapat


gas
Persamaan Reaksi Pengamatan

N
o

5 NaCl (aq) + AgNO3 (aq) → AgCl + NaNO3 Awal NaCl : bening

Awal AgNO3 : bening

NaCl + AgNO3 : putih (


terdapat endapan )

6 CaCO3 (P) + HCl (aq) → CaCl2 + H2CO3 Awal CaCO3 : bubuk putih

Awal HCl : bening

CaCO3 + HCl : terdapat gas


B. Stokiometri

no Volume Volume
HCL TM=
T NaOH+T HCl TA
NaOH 2 ΔT = TA - TM
(mL) (mL) (0C) (0C)
(0C)

(30 + 30)/2

1 0 6 = 30,00 30,00 30 – 30 = 0

2 1 5 31+29,5
=
60,5
= 30,25 30,50 30,50 – 30,25 = 0,25
2 2

3 2 4 30 +29,5
=
59,5
= 29,75 30,50 30,50 – 29,75 = 0,75
2 2

4 3 3 30+30 60
= 2 = 30,00 31,50 31,50 – 30 = 1,50
2
5 4 2 30+30,5
=
60,5
= 30,25 30,50 30,50 – 30,25 = 0,25
2 2

6 5 1 30+30
=
60
= 30 30 30 – 30 = 0
2 2

6 0 30+30 60 30 30 - 30 = 0
7 = = 30
2 2
VI. Pembahasan

Reaksi kimia merupakan cara untuk mengetahui sifat kimia dari sutu zat,biasanya
reaksi kimia disertai dengan kejadian – kejadian seperti perubahan warna, pembentukan
endapan,atau timbulnya gas. Stokiometri reaksi dipelajari dengan metode variasi kontinu.
Metode variasi kontinu dilakukan dengan menyiapkan komposisi pereaksi yang
bervariasi,tapi dengan jumlah mol total yang sama. Metode ini di dasarkan pada
perubahan suhu,massa,volume,dan daya serap. Pada percobaan ini, titik stokiometri
ditentukan dengan mengukur perubahan temperatur reaksi.

Pada percobaan pertama yaitu percobaan beberapa reaksi kimia dengan prosedur
pertama 1 ml larutan K2CrO4 yang awalnya berwarna kuning kemudian di reaksikan
dengan larutan HCl 1 M berwarna bening mengahasikan larutan dengan warna orange.
Dibandingkan dengan prosedur ke 2 yaitu 1mL larutanK2Cr2O7 0,1 M berwarna orange
direaksikan dengan larutan HCl 1 M berwarna bening mengahsilkan larutan yang tidak
mengalami perubahan warna.

Dalam mengukur volume larutan digunakan pipet tetes,untuk larutan dengan volume 1
mL sama dengan 20 tetes,volume 0,5 mL sama dengan 10 tetes sehingga 1 tetes sama
dengan 0,05 mL. Kemudian percobaan kedua yaitu stokiometri digunakan tertometer
untuk mengukur suhu larutan,titik stokiometri dari reaksi antara NaOH(aq) dengan HCl(aq)
adalah pada volume NaOH = 3 ml dan volume HCl = 3 mL,sehingga perbandingan
volume NaOH dengan HCl adalah 1: 1.
VII. Penutup
- VII.1 Kesimpulan

Dalam menuliskan persamaan reaksi kimia,melewati dua tahap yaitu, Menuliskan


rumus kimia zat pereaksi dan produk, lengkap, dan Penyetaraan, yaitu memberikan
koefisien yang sesuai dengan jumlah atom setiap unsur sama pada kedua rumus.
Jenis – jenis reaksi kimia adalah sebagai berikut yaitu,reaksi
penggabungan,penguraian,reaksi penggantian,reaksi kondensasi, reaksi reduksi dan
oksidasi ,reaksi kondensasi.
Stokiometri mengaitkan jumlah dua zat yang terlibat dalam reaksi kimia,berdasarkan
mol. Srokiometri adalah rasio mol. Titik Stokiometri dari reaksi NaOH(aq) dengan HCl(aq)
adalah pada volume NaOH 3 mL dan volume HCl 3 mL. Perbandingan Volume NaOH
dengan HCl adalah 1 :1 jadi NaOH(aq) + HCl(aq) → NaCl + H2O
- VII.II Saran
 Sebaiknya alat dan bahan yang akan digunakan sudah berada di atas meja
praktikum,agar saat praktikum dimulai para praktikan tidak lagi mencari alat
dan bahan
 Praktikan harus lebih teliti dalam menghitung volume,jumlah tetesan dari pipet
tetes.
 Lebih berhati – hati dan teliti dalam melaksanakan praktikum termasuk pada
saat membersihkan alat dan bahan.
VII.III Daftar Pustaka

Petruci,R.H dkk. 2011. Kimia Dasar Prinsip – Prinsip dan Aplikasi Modern. Jakarta:
Penerbit Erlangga.
Tim Penyusun,2019.Modul Penuntun Praktikum Kimia Dasar 1.Manado:FMIPA
Universitas Sam Ratulangi.

Yuwono, Yuliani. 2017. Reaksi kimia. https://docplayer.info/31146684-Reaksi-kimia-


lambang-lambang-yang-digunakan-dalam-persamaan-reaksi-antara-lain.html.
(Diakses 18 September 2019,19.38 WITA ).
Lampiran

Gambar 1 Gelas Piala Gambar 2 Sikat Tabung

Gambar 3 Pipet Tetes


Gambar 4 gelas beker
Gambar 6 Rak Tabung dengan Tabung
Gambar 5 Sudip Reaksi

Gambar 7 larutan yang telah bercampur


Gambar 8 proses pencampuran

Gambar 9 Larutan yang memiliki endapan memiiki gas


didalamnya

Anda mungkin juga menyukai