KIMIA DASAR
“Reaksi – Reaksi Kimia”
Disusun Oleh :
Nama : Pricilia Maria Walangitan
NIM : 19101101021
Jurusan : Kimia
Kelmpok : 3
Tanggal :
Acc :
Dosen / asisten
NO + O2 → No2
Pada persamaan ini ada toga atom O disebelah kiri,tetapi hanya ada dua atom
O disebelah kanan. Berhubung atom tidak dapat diciptakan atau dimusnahkan
dalam reaksi kimia maka perlu disetarakan.
Menyetarakan jumlah setiap jenis atom pada kedua sisi persamaan untuk
memperoleh persamaan kimia yang setara. Pada langkah ini koefisien 2 ditulis
di depan rumus NO dan NO2. Ini berarti bahwa dua molekul NO terpakai dan
dua molekul NO2 diproduksi untuk setiap molekul O2 yang terpakai. Pada
persamaan yang setara ada dua atom N dan empat atom O pada setiap sisi.
Pada persamaan setara atau balans ( balanced equation),jumlah total atom
setiap unsur pada kedua sisi akan sama.
2 NO + O2 → 2 No2
Koefisien yang diperlukan untuk menyetarakan persamaan kimia dinamakan koefisien
stoikiometrik. Koefisien ini penting dalam mengaitkan banyaknya reaktan yang digunakan
dan banyaknnya produk yang terbentuk dalam reaksi kimia,melalui berbagai perhitungan.
Dalam menyetarakan persamaan kimia ingatlah butir- butir berikut :
Suatu persamaan dapat disetarakan hanya dengan menyesuiakan koefisien
pada rumus.
Persamaan hanya meliputi reaktan dan produk.
(salah) NO + O2 → NO2 + O
Meskipun setara,persamaan ini salah. Dari dekripsi reaksi yang diketahui, tidak ada
atom oksigen ( O ) yang dihasilkan, NO2 adalah satu – satunya produk.
Jangan menyetarakan persamaan dengan megubah rumus
( salah ) NO + O2 → NO3
Sekali lagi persamaan sudah setara, tetapi salah. Rumus untuk nitrogen dioksida, satu
– satunya produk reaksi,hanya dapat ditulis dengan NO2. NO2 tidak boleh diubah menjadi
NO3 untuk menyetarakan persamaan. Lambang-lambang yang digunakan dalam
persamaan reaksi, antara lain :
→ menghasilkan
+ ditambah
(s) solid (padatan)
(g) gas
( Ι ) liquid (cairan)
(aq) aquous (terlarut dalam air)
Kalau pada suatu larutan ion kromat ditambah asam,ion-ion kromat mengalami suatu
gejala yang disebut reaksi kondensasi. Pada reaksi kondensasi dua molekul begabung dengan
melepaskan suatu molekul kecil,seperti air. Pada kasus kromat,terbentuk ion dikromat Cr2O72-
Ion kromat tidak dipengaruhi oleh larutsn basa. Ion dikromat tidak lagi bereaksi dengan
larutan asam. Tetapi ion dikromat dapat dihidrolisis dalam larutan basa,sehingga terbentuk
lagi ion kromat. Hal ini berarti bahwa reaksi antara dua ion kromat menjadi dikromat adalah
reaksi kesetimbangan,yang arah reaksinya dipengaruh oleh adanya asam atau basa . Reaksi ini
dapat diamati Karen ion dikromat warnanya lebih tua dari ion kromat.
III. Alat dan Bahan
Alat
Tabung Reaksi
Pipet tetes
Gelas piala
Rak tabung reaksi
Termometer
Timbangan
Spatula
Sikat tabung
Bahan
N
o
6 CaCO3 (P) + HCl (aq) → CaCl2 + H2CO3 Awal CaCO3 : bubuk putih
no Volume Volume
HCL TM=
T NaOH+T HCl TA
NaOH 2 ΔT = TA - TM
(mL) (mL) (0C) (0C)
(0C)
(30 + 30)/2
1 0 6 = 30,00 30,00 30 – 30 = 0
2 1 5 31+29,5
=
60,5
= 30,25 30,50 30,50 – 30,25 = 0,25
2 2
3 2 4 30 +29,5
=
59,5
= 29,75 30,50 30,50 – 29,75 = 0,75
2 2
4 3 3 30+30 60
= 2 = 30,00 31,50 31,50 – 30 = 1,50
2
5 4 2 30+30,5
=
60,5
= 30,25 30,50 30,50 – 30,25 = 0,25
2 2
6 5 1 30+30
=
60
= 30 30 30 – 30 = 0
2 2
6 0 30+30 60 30 30 - 30 = 0
7 = = 30
2 2
VI. Pembahasan
Reaksi kimia merupakan cara untuk mengetahui sifat kimia dari sutu zat,biasanya
reaksi kimia disertai dengan kejadian – kejadian seperti perubahan warna, pembentukan
endapan,atau timbulnya gas. Stokiometri reaksi dipelajari dengan metode variasi kontinu.
Metode variasi kontinu dilakukan dengan menyiapkan komposisi pereaksi yang
bervariasi,tapi dengan jumlah mol total yang sama. Metode ini di dasarkan pada
perubahan suhu,massa,volume,dan daya serap. Pada percobaan ini, titik stokiometri
ditentukan dengan mengukur perubahan temperatur reaksi.
Pada percobaan pertama yaitu percobaan beberapa reaksi kimia dengan prosedur
pertama 1 ml larutan K2CrO4 yang awalnya berwarna kuning kemudian di reaksikan
dengan larutan HCl 1 M berwarna bening mengahasikan larutan dengan warna orange.
Dibandingkan dengan prosedur ke 2 yaitu 1mL larutanK2Cr2O7 0,1 M berwarna orange
direaksikan dengan larutan HCl 1 M berwarna bening mengahsilkan larutan yang tidak
mengalami perubahan warna.
Dalam mengukur volume larutan digunakan pipet tetes,untuk larutan dengan volume 1
mL sama dengan 20 tetes,volume 0,5 mL sama dengan 10 tetes sehingga 1 tetes sama
dengan 0,05 mL. Kemudian percobaan kedua yaitu stokiometri digunakan tertometer
untuk mengukur suhu larutan,titik stokiometri dari reaksi antara NaOH(aq) dengan HCl(aq)
adalah pada volume NaOH = 3 ml dan volume HCl = 3 mL,sehingga perbandingan
volume NaOH dengan HCl adalah 1: 1.
VII. Penutup
- VII.1 Kesimpulan
Petruci,R.H dkk. 2011. Kimia Dasar Prinsip – Prinsip dan Aplikasi Modern. Jakarta:
Penerbit Erlangga.
Tim Penyusun,2019.Modul Penuntun Praktikum Kimia Dasar 1.Manado:FMIPA
Universitas Sam Ratulangi.