Anda di halaman 1dari 8

METODE ANALISIS JURNAL

KEPERAWATAN KRITIS

Disusunoleh: Kelompok 1

Maherta kuswandani (1611020061)


Anggun setiowati (1611020070)
Hidayatul munawaroh (1611020073)
Evi triyani (1611020082)
Dianti sekar wulan (1611020084)
Pujen tri rahayu (1611020085)
Diana cici ariyani (1611020089)
Melfina yulianti (1611020096)
Anshar raffi hatmojo (1611020098)
Lintang respati (1611020111)
Luthfi fauzi baihaqi (1611020112)

Kelas B semester 6

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN SI


FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH PURWOKERTO TAHUN
2018/2019
Aspek laporan Paertanyaan dasar mengkritik jurnal
Judul Judul jurnal pertama bagus yaitu Nilai Prediktif kapnografi
untuk dugaan Ketoasidosis Diabetic di Unit Gawat Darurat,
judulnya jelas menggambarkan tentang permasalahan yang
akan diteliti, untuk populasi tidak dijelaskan di judul
penelitian ini.
Abstrak Abstrak pada jurnal yang pertama jelas, secara umum
mewakili isi dari penelitian yang dilakukan yaitu mengenai
Asidosis metabolik yang dikonfirmasi dengan analisis gas
darah arteri (ABG) adalah salah satu dari karbon dioksida
(ETCO2), karbon dioksida arteri (Paco2), dan asidosis
metabolik, yang mengukur fokus pada nilai prediktif
kapnografi dalam mendiagnosis DKA. Mengingat hubungan
langsung antara end-tidal ETCO2 dapat berfungsi sebagai
pengganti untuk ABG dalam penilaian kemungkinan DKA.
Introduction
 Pernyataan masalah dalam jurnal mudah untuk di pahami
di dalamnya menjelaskan tentang diabetes secara umum
terlebih dahulu, kemuadian menjelaskan bahwa diabetic
Pernyataan masalah ketoasidosis merupakan komplikasi yang muncul pada DM
tipe 1. Pasien dengan diabetes tipe I juga rentan terhadap
DKA pada usia dini dalam kondisi stres termasuk trauma,
pembedahan, atau infeksi, DKA didefinisikan sebagai kadar
gula darah 2250 mg / dl, ketonuria, ketonemia, dan asidosis
metabolik (pH <7,3 atau kadar bikarbonat darah <15 meq /
dl).
 Didalam jurnal juga menjelaskan terkait dengan konsep
dari diabetes kemudian yang akan menjadi diabetic
ketoasidosis sebagai komplikasinya. Juga menjelaskan bahwa
kadar gas darah arteri (ABG), pH, dan bikarbonat digunakan
untuk mendiagnosis asidosis dan mengevaluasi tingkat
keparahan dari diabetic ketoasidosis.
Populasi di dalam jurnal pertama yaitu pasien dengan dugaan
diabetic ketoasidosis di UGD.
 Masalah dalam jurnal ini mempunyai hubungan dengan
keperawatan karena penyakit diabetic merupakan penyakit
yang terbilang banyak di temukan dalam rumah sakit, dari
penelitian ini menjelaskan bahwa untuk mendiagnosis pasien
diabetic ketoasidosis menggunakan analisa gas darah, dimana
tindakan ini merupakan yang biaa dilakukan oleh seorang
perawat.
Review literature Ukuran sampel deteminasi didasarkan pada penelitian
sebelumnya di mana sensitivitas kapnografi dalam
mendiagnosis DKA dilaporkan 83%. Mempertimbangkan
+0,05, kekuatan 80% dan 6 unit perbedaan absolut yang dapat
diterima dalam sensitivitas yang dilaporkan, wesugar darurat
memilih 176 orang yang kemudian ditingkatkan menjadi 181
orang untuk mengkompensasi dropout yang diharapkan atau
data yang hilang.
Penelitian ini disetujui oleh Komite Etika Tabriz University
of Medical Sciences dan terdaftar di bawah Kode Nomor
90104 Pada saat tanda-tanda vital dari semua pasien diperiksa
dan kadar gula darah diukur dengan glukometer (Pemeriksaan
pintar, model TD 4209. San Chung, Taipei).
Kerangka konseptual/teori Dalam penulisan kerangka konseptual atau teori, peneliti
berpacu pada penelitian yang sudah ada dan hanya
mengembangkan hasil penelitiannya.
Kerangka teori sudah dijabarkan secara konseptual.
Hipotesis/pertanyaan pennelitian Dalam penelitian ini terdapat hipotesis yang dituliskan secara
tersurat. Penulis menyebutkan hipotesis dalam penelitian ini
adalah mengevaluasi hubungan antara bikarbonat darah dan
nilai end tidal carbon dioxide (ETCO) dan nilai prediktif
ETCO; dalam diagnosis DKA pada pasien yang tidak sehat
dengan peningkatan kadar gula darah yang dirubah ke UGD.

Metode
Desain penelitian Dalam jurnal penelitian ini menggunakan studi kohort
prospektif karena tujuannya untuk mengevaluasi hubungan
antara bikarbonat darah dan nilai end tidal carbon dioxide
(ETCO) dan nilai prediktif ETCO; dalam diagnosis DKA
pada pasien yang tidak sehat dengan peningkatan kadar gula
darah yangmasuk ke UGD.
Populasi dan sampel  Dalam jurnal penelitian tersebut di jalaskan sejaca detail
mengenai populasi dan sampel yang diambil, dengan kriteria
inklusi untuk penelitian ini: Semua pasien dewasa yang
berusia lebih dari 18 tahun dengan dugaan DKA oleh dokter
darurat, yang berjumlah 176 orang yang kemudian
ditingkatkan menjadi 181 orang untuk mengkompensasi
dropout.
 Teknik sampling yang digunakan sudah baik karena
peneliti meningkatkan jumlah sample yang digunakan dari
penelitian sebelumnya agar mencegah terjadinya dropout
(terleliminasinya sample yang ditetapkan).
 Ukuran sample yang digunakan adekuat dengan alasan
jika mengambil sample yang banyak maka akan mengecilkan
kemungkinan jika banyak pasien yang akan di dropout nanti
setelah dilakukan penelitian lebih lanjut. Dengan
meminimalisir terjadinya dropout maka power analisis dari
penelitian ini yaitu menambah jumlah sample

Pengumpulan dan perhitungan  Peneliti menggunakan pengumpulan data pasien hanya


data dari jam 8 pagi sampai 4 sore saja selama seminggu, dan
perhitungan pengumpulan data menggunakan metode
konvensional dan metode alternative yaitu kapnografi.
Prosedur Prosedur yang digunakan dalam penelitian ini yaitu dengan
cara pengumpulan pasien dilakukan dari jam 8 pagi sampai
jam 4 sore selama tujuh hari seminggu, sementara tidak ada
pengumpulan sampel yang dilakukan dalam shift malam,
dengan menggunakan beberapa criteria inklusi yaitu semua
pasien dewasa yang berusia lebih dari 18 tahun dengan
dugaan DKA oleh dokter darurat yang bertugas yang
bertanggung jawab dari pergeseran dan kadar gula darah lebih
tinggi dari 250 mg dl yang dirujuk ke UGD. Sedangkan
pasien yang masuk dalam criteria eksklusi yaitu pasien yang
kemungkinan memiliki gangguan metabolisme seperti:
Gastroenteritis, Gagal ginjal kronis, Pasien tidak dapat
mentoleransi kapnografi, Pernafasan penyakit UHD.
Hasil (result)
Analisa data  Untuk mempelajari sensitivitas dan spesifisitas
kapnografi dalam mendiagnosis pasien DKA dengan
peningkatan kadar gula darah, kami menggunakan kurva
ROC. Luas permukaan di bawah kurva adalah
0,037.Mengingat luas permukaan yang rendah dan
sensitivitas serta spesifisitas ETCO yang rendah, pengujian,
penentuan titik batas tidak dimungkinkan.Kurva ROC juga
digunakan untuk mengevaluasi sensitivitas dan spesifisitas
kapnografi dalam mengesampingkan DKA pada pasien
dengan peningkatan kadar gula darah.
Temuan Banyak faktor yang digunakan untuk mendiagnosis DKA,
termasuk kadar gula darah lebih tinggi dari 250 mg / dL,
keton dalam urin dan asidosis metabolik. Suatu metode
konvensional mendiagnosis untuk menentukan asidosis
metabolik adalah dengan menggunakan ABG, yang dapat
berupa nyeri, intensif waktu dan prosedur mahal dengan
komplikasi yang mampu. Gas darah vena telah terbukti
mendekati perkiraan arteri untuk DKA, Metode alternatif
yang disarankan oleh penelitian kami adalah mengganti ABG
dengan kapnografi noninvasif untuk etermining ETCO2 dan
keparahan asidosis metabolik. Sejumlah penelitian telah
dilakukan pada hubungan asidosis metabolik dan kapnografi:
ini, bagaimanapun, memiliki ukuran sampel kecil sebagian
besar berfokus pada pasien pediatrik atau gangguan asidosis
metabolik lainnya Diedre et al, dalam sebuah penelitian pada
42 pasien pediatrik, menyimpulkan bahwa nilai-nilai ETCO2
memiliki hubungan linier langsung dengan kadar bikarbonat
darah yang berada pada level rendah pada pasien DKA Pasien
dengan nilai ET ℃ 02 kurang dari 29 menderita DKA
(sensitivitas 83% dan spesifisitas 100%), sedangkan pasien
dengan nilai ETCO2 lebih dari 36 tidak memiliki DKA
(spesifisitas 100%) Selanjutnya, Mutlu et ala, dalam studi
pada 240 pasien non-intubasi dengan gangguan metabolisme,
menunjukkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara
nilai-nilai ETCO2 dan kadar bikarbonat darah (r-0,506, nilai-
nilai ETCO2 kurang dari 25 dan lebih dari 36 masing-masing
menunjukkan asidosis metabolik dengan spesifisitas 83,8%
dan kurangnya asidosis metabolik dengan sensitivitas 98%
.Selain itu, nilai normal kapnografi berkorelasi erat dengan
status metabolisme normal. Agus et all melakukan penelitian
pada 72 pasien sensitivitas Gambar (1-21 tahun) dengan
DKA, hubungan yang signifikan nilai ETCO2 antara diabetic
dan kadar bikarbonat darah dan PaCO2 adalah ditemukan (-
0,84 dan r-0,79 masing-masing). Selain itu, Gilhorta et all
melakukan penelitian pada 58 pasien anak (usia 1-18 tahun)
dengan diabetes tipe 1. Kapnografi dirasakan sebagai nilai
prediktif untuk DKA dalam kombinasi dengan evaluasi klinis
nilai-nilai ETCO2 lebih dari 30 dapat mengesampingkan
diagnosis DKA dengan sensitivitas 100% dan spesifisitas
86% .14 Studi Garcia et al pada 126 pasien DKA
menyarankan secara statistik hubungan yang signifikan dan
langsung antara ETCO2 dan PaCOp dan pH Dalam penelitian
kami, kami fokus pada nilai prediktif ETCO2 dalam diagnosis
DKA pada pasien dewasa dengan kadar gula darah lebih
tinggi dari 250 mg dl dan kemungkinan diagnosis kadar DKA
ETCO2 secara signifikan lebih rendah pada pasien dengan
DKA dibandingkan dengan pasien lain dengan kadar gula
darah tinggi. Semakin parah asidosis dan semakin
berkurangnya kadar bikarbonat darah, semakin banyak yang
kita temukan penurunan kadar ETCO2 Akhirnya, berdasarkan
hasil kami, kapnografi antara kadar PaCO2 dan ETco2
digunakan untuk menyingkirkan DKA pada pasien dengan
peningkatan ( DKA) [bluel non-DKA [hijau]). kadar gula
darah; titik batas 24,5, sensitivitas 0,90 dan spesifisitas 0,90
Kami mempelajari orang dewasa, dan sampel pasien yang
lebih besar daripada peneliti sebelumnya. 4 kali (181
berbanding 42 orang) dan 3 kali (181 berbanding 58 orang)
studi Dierdren dan Gilhotra.
Diskusi
Interpretasi dari temuan Didalam jurnal ini peneliti mampu menyampaikan dengan
runtut sehingga mudah dipahami maksudnya, data dan sampel
dari penelitian jurnal tersebut juga jelas seperti sampel pasien
yang lebih besar daripada peneliti sebelumnya. 4 kali (181
berbanding 42 orang) dan 3 kali (181 berbanding 58 orang)
studi Dierdren dan Gilhotra.
Implikasi/rekomendasi Peneliti tidak membahas tentang implikasi dari penelitian
mendatang.
Kelebihan jurnal Jurnalnya mudah dipahami, mengenai isi peneliti mampu
menjelaskan dengan jelas tentang Suatu metode konvensional
dan Metode alternatif , yang masing-masing memiliki fungsi
tersendiri dan peneliti juga mampu menyampaikan saran
untuk mengganti ABG dengan kapnografi noninvasif untuk
etermining ETCO2 dan keparahan asidosis metabolik. Dan
para peneliti juga menjelaskan hubungan asidosis metabolik
dan kapnografi yang disampaikan dengan kata-kata yang
mudah dipahami dalam jurnal.
Kekurangan jurnal Kekurangan jurnal ini yaitu para peneliti memiliki beberapa
keterbatasan karena bersifat deskriptif dan tidak memiliki
kelompok kontrol. Pengumpulan pasien dilakukan hanya
dalam jam tertentu dalam sehari (jam 8 pagi sampai 4 sore);
kami tidak melacak atau melaporkan jumlah pasien dengan
kadar glukosa darah tinggi yang merujuk ke UGD.

Anda mungkin juga menyukai