Anda di halaman 1dari 41

DISUSUN OLEH :

DERI MUHAMMAD RIDWAN

KELAS:
XI GB 2

SMK NEGERI 2 KOTA TASIKMALAYA


 Jl.Noenoeng Tisnas
Tisnasaputra
aputra Telp/
Telp/ fax (0265) 331839
 Kauripan ! Ta"ang
TASIKMALAYA 46115
KATA PENGANTAR 
PENG ANTAR 

Puji syukur ke
ke hadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan karunia-Nya,
penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan sebaik-baiknya.
Makalah ini berisi tentang Sejaraha Beton dan Plat antai!Atap Beton ."an
pembuatan makalah ini bertujuan untuk memenuhi salah satu tugas dari mata
pelajaran Beton Bertulang, di samping itu untuk meningkatkan dan
mengembangkan
mengembangkan #a#asan penulis.

Atas segala jerih payah dan kebaikan


kebaikan mereka ini, semoga Allah
membalasnya dengan berlipat ganda. Amin $
STRUKTUR BETON BERTULANG

BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Beton adalah suatu campuran yang terdiri dari pasir, kerikil, batu pecah, atau agregat-
agregat lain yang dicampur menjadi satu dengan suatu pasta yang terbuat dari semen dan air 
membentuk suatu massa mirip-batuan. Terkadang, satu atau lebih bahan aditif ditambahkan
untuk
untuk mengha
menghasilk
silkan
an beton
beton dengan
dengan karakte
karakterist
ristik
ik tertent
tertentu,
u, seperti
seperti kemuda
kemudahan
han penger
pengerjaan
jaan
(workability), durabilitas, dan waktu pengerasan. Seperti substansi-substansi mirip batuan
lainnya, beton memiliki kuat tekan yang tinggi dan kuat tarik yang sangat rendah. Beton
 bertulang adalah suatu kombinasi antara beton dan baja dimana tulangan baja berfungsi
menyediakan kuat tarik yang tidak dimiliki beton.
alam
alam suatu
suatu struktu
strukturr bangun
bangunan
an beton
beton bertul
bertulang
ang khusus
khususnya
nya pada
pada kolom
kolom akan
akan terjadi
terjadi
momen lentur dan gaya aksial yang bekerja secara bersama ! sama. "omen - momen ini
yang diakibatkan oleh adanya beban eksentris atau adanya gra#itasi dapat menimbulkan
 beban lateral seperti angin dan gempa atau bisa juga diakibatkan oleh beban lantai yang tidak 
seimbang. "aka dari itu, setiap penampang komponen pada struktur seperti balok dan kolom
harus direncanakan kuat terhadap setiap gaya internal yang terjadi, baik itu momen lentur,
gaya aksial, gaya geser maupun torsi yang timbul sebagai respon struktur tersebut terhadap
 pengaruh luar.
B. Rumusan Masalah
$embahasan tentang beton dalam makalah ini di batasi pada %
&. 'pa efenisi Struktur Beton Bertulang
. 'pa saja *elebihan dan *elemahan Beton Bertulang Sebagai Suatu Bahan Struktur
+. Bagaimana Sifat-sifat Beton Bertulang

. Tu!uan Penul"san
engan tersusunnya makalah ini mahasiswa diharapkan mampu mejelasakan tentang %
efenisi
efenisi Struktur
Struktur Beton Bertulang,
Bertulang, *elebihan
*elebihan dan *elemahan Beton Bertulang
Bertulang Sebagai
Sebagai
Suatu Bahan Struktur, Sifat-sifat Beton Bertulang, *olom, $engantar empa, dan Balok 
BAB ##
PEMBAHASAN

A. De$en"s" Struktur Bet%n Bertulang


Beton bertulang adalah suatu bahan material yang terbuat dari beton dan baja tulangan.
*ombinasi dari kedua material tersebut menghasilkan bahan bangunan yang mempunyai
sifat-sifat yang baik dari masing-masing bahan bangunan tersebut.
Beton mempunyai sifat yang bagus, yaitu mempunya kapasitas tekan yang tinggi. 'kan
tetapi, beton juga mempunyai sifat yang buruk, yaitu lemah jika dibebani tarik. Sedangkan
 baja tulangan mempunyai kapasitas yang tinggi terhadap beban tarik, tetapi mempunyai
kapasitas tekan yang rendah karena bentuknya yang langsing (akan mudah mengalami tekuk 
terhadap beban tekan). amun, dengan menempatkan tulangan dibagian beton yang
mengalami tegangan tarik akan mengeliminasi kekurangan dari beton terhadap beban tarik.
emikian juga bila baja tulangan ditaruh dibagian beton yang mengalami tekan, beton
disekeliling tulangan bersama-sama tulangan sengkan akan mencegah tulangan mengalami
tekuk. emikianlah penjelasan tentang mengapa kombinasi dari kedua bahan bangunan ini
menghasil bahan bangunan baru yang memiliki sifat-sifat yang lebih baik dibanding sifat-
sifat dari masing-masih bahan tersebut sebelum digabungkan. Berikut kita akan paparkan
sesuatu yang berhubungan dengan bahan bangunan beton dan tulangan baja.
Beton adalah bahan bangunan yang terbuat dari semen ($ortland cement atau semen
hidrolik lainnya), pasir atau agregat halus, kerikil atau agregate kasar, air dan dengan atau
tanpa bahan tambahan. *ekuatan tekan beton yang digunakan untuk perencanaan ditentukan
 berdasarkan kekuatan tekan beton pada umur  hari. "eskipun sekarang kita dapat
menghasilkan beton dengan kekuatan tekan lebih &// "$a, kekuatan tekan beton yang umum
digunakan dalam perencanaan berkisar antara / ! 0/ "$a. Seperti diterangkan sebelumnya,
 beton mempunyai kekuatan tekan yang tinggi akan tetapi mempunyai kekuatan tarik yang
rendah, hanya berkisar antara 1 sampai &21 dari kekuatan tekannya. 3ntuk mengatasi
kelemahan dari bahan beton inilah maka ditemukan bahan bangunan baru dengan
menambahkan baja tulangan untuk memperkuat terutama bagian beton yang mengalami tarik.
Baja tulangan yang digunakan untuk perencanaan harus mengunakan baja tulangan
ulir4sirip (deformed bar). Sedangkan tulangan polos (plain bar) hanya dapat digunakan untuk 
tulangan spiral dan tendon, kecuali untuk kasus-kasus tertentu.
B. Kele&"han 'an Kelemahan Bet%n Bertulang Se&aga" Suatu Bahan Struktur
1. Kele&"han (
Beton bertulang boleh jadi adalah bahan konstruksi yang paling penting. Beton bertulang
digunakan dalam berbagai bentuk untuk hampir semua struktur, besar maupun kecil ! 
 bangunan, jembatan, perkerasan jalan, bendungan, dindingpenahan tanah, terowongan,
 jembatan yang melintasi lembah (#iaduct), drainaseserta fasilitas irigasi, tangki, dan
sebagainya. Sukses besar beton sebagai bahan konstruksi yang uni#ersal cukup mudah
dipahami jika dilihat dari banyaknya kelebihan yang dimilikinya. *elebihan tersebut antara
lain %
a)  beton memiliki kuat tekan yang relatif lebih tinggi dibandingkan dengan kebanyakan bahan
lain.
 b) Beton bertulang mempunyai ketahanan yang tinggi terhadap api dan air, bahkan merupakan
 bahan struktur terbaik untuk bangunan yang banyak bersentuhan dengan air. $ada peristiwa
kebakaran dengan intensitas rata-rata, batang-batang struktur dengan ketebalan penutup beton
yangmemadai sebagai pelindung tulangan hanya mengalami kerusakan padapermukaannya
saja tanpa mengalami keruntuhan.
c) Struktur beton bertulang sangat kokoh.
d) Beton bertulang tidak memerlukan biaya pemeliharaan yang tinggi.
e) ibandingkan dengan bahan lain, beton memiliki usia layan yang sangat panjang. alam
kondisi-kondisi normal, struktur beton bertulang dapat digunakan sampai kapan pun tanpa
kehilangan kemampuannya untuk menahan beban. 5ni dapat dijelaskan dari kenyataannya
 bahwa kekuatan beton tidak berkurang dengan berjalannya waktu bahkan semakin lama
semakin bertambah dalam hitungan tahun, karena lamanya proses pemadatan pasta semen.
f) Beton biasanya merupakan satu-satunya bahan yang ekonomis untuk pondasi tapak, dinding
 basement, tiang tumpuan jembatan, dan bangunan-bangunan semacam itu.
g) Salah satu ciri khas beton adalah kemampuannya untuk dicetak menjadi bentuk yang sangat
 beragam, mulai dari pelat, balok, dan kolom yang sederhana sampai atap kubah dan cangkang
 besar.
h) i sebagian besar daerah, beton terbuat dari bahan-bahan lokal yang murah (pasir, kerikil,
dan air) dan relatif hanya membutuhkan sedikit semen dan tulangan baja, yang mungkin saja
harus didatangkan daridaerah lain.
i) *eahlian buruh yang dibutuhkan untuk membangun konstruksi betonbertulang lebih rendah
 bila dibandingkan dengan bahan lain seperti struktur baja.
). Kelemahan
3ntuk dapat mengoptimalkan penggunaan beton, perencana harus mengenal dengan
 baik kelebihannya. *elemahan-kelemahan beton bertulang tersebut antara lain %
a) Beton mempunyai kuat tarik yang sangat rendah, sehingga memerlukan penggunaan
tulangan tarik.
 b) Beton bertulang memerlukan bekisting untuk menahan beton tetap di tempatnya sampai
 beton tersebut mengeras. Selain itu, penopang atau penyangga sementara mungkin diperlukan
untuk menjaga agar bekisting tetap berada pada tempatnya, misalnya pada atap, dinding, dan
struktur-struktur sejenis, sampai bagian-bagian beton ini cukup kuat untuk menahan beratnya
sendiri. Bekisting sangat mahal. i 'merika Serikat, biaya bekisting berkisar antara sepertiga
hingga dua pertiga dari total biaya suatu struktur beton bertulang, dengan nilai sekitar 2/1.
Sudah jelas bahwa untuk mengurangi biaya dalam pembuatan suatu struktur beton bertulang,
hal utama yang harus dilakukan adalah mengurangi biaya bekisting.
c) 6endahnya kekuatan per satuan berat dari beton mengakibatkan beton bertulang menjadi
 berat. 5ni akan sangat berpengaruh pada struktur-struktur bentang-panjang dimana berat
 beban mati beton yang besar akan sangat mempengaruhi momen lentur.
d) Sifat-sifat beton sangat ber#ariasi karena ber#ariasinya proporsi-campuran dan
 pengadukannya. Selain itu, penuangan dan perawatan beton tidak bisa ditangani seteliti
seperti yang dilakukan pada proses produksi material lain seperti struktur baja dan kayu.

. S"$at*s"$at Bet%n Bertulang


$engetahuan yang mendalam tentang sifat-sifat beton bertulang sangat penting sebelum
dimulai mendesain struktur beton bertulang. Beberapa sifat-sifat beton bertulang antara lain %
1. Kuat Tekan
*uat tekan beton (f7c) dilakukan dengan melakukan uji silinder beton dengan ukuran
diameter &2/ mm dan tinggi +// mm. $ada umur  hari dengan tingkat pembebanan
tertentu. Selama periode  hari silinder beton ini biasanya ditempatkan "dalam sebuah
ruangan dengan temperatur tetap dan kelembapan &//1. "eskipun ada beton yang memiliki
kuat maksimum  hari dari &8 "pa hingga 8/ -&0/ "pa, kebanyakan beton memiliki
kekuatan pada kisaran / "pa hingga 0 "pa. 3ntuk aplikasi yang umum, digunakan beton
dengan kekuatan / "pa dan 2 "pa, sementara untuk konstruksi beton prategang +2 "pa
dan 0/ "pa. 3ntuk beberapa aplikasi tertentu, seperti untuk kolom pada lantai-lantai bawah
suatu bangunan tingkat tinggi, beton dengan kekuatan sampai 9/ "pa telah digunakan dan
dapat disediakan oleh perusahaan-perusahaan pembuat beton siap-campur (ready-mi:
concrete).
 ilai-nilai kuat tekan beton seperti yang diperoleh dari hasil pengujian sangat
dipengaruhi oleh ukuran dan bentuk dari elemen uji dan cara pembebanannya. i banyak 
 egara, spesimen uji yang digunakan adalah kubus berisi // mm. untuk beton-beton uji
yang sama, pengujian terhadap silinder-silinder &2/ mm : +// mm menghasilkan kuat tekan
yang besarnya hanya sekitar /1 dari nilai yang diperoleh dari pengujian beton uji kubus.
*ekuatan beton bisa beralih dari beton / "pa ke beton +2 "pa tanpa perlu melakukan
 penambahan buruh dan semen dalam jumlah yang berlebihan. $erkiraan kenaikan biaya
 bahan untuk mendapatkan penambahan kekuatan seperti itu adalah &21 sampai /1. amun
untuk mendapatkan kekuatan beton diatas +2 atau 0/ "pa diperlukan desain campuran beton
yang sangat teliti dan perhatian penuh kepada detail-detail seperti pencampuran, penempatan,
dan perawatan. $ersyaratan ini menyebabkan kenaikan biaya yang relatife lebih besar. *ur#a
tegangan-regangan pada gambar dibelakang menampilkan hasil yang dicapai dari uji
kompresi terhadap sejumlah silinder uji standar berumur  hari yang kekuatannya beragam.
• *ur#a hampir lurus ketika beban ditingkatkan dari niol sampai kira-kira &4+ - 4+ kekuatan
maksimum beton.
• iatas kur#a ini perilaku betonnya nonlinear. *etidak linearan kur#a tegangan-regangan
 beton pada tegangan yang lebih tinggi ini mengakibatkan beberapa masalah ketika kita
melakukan analisis struktural terhadap konstruksi beton karena perilaku konstruksi tersebut
 juga akan nonlinear pada tegangan-tegangan yang lebih tinggi.
• Satu hal penting yang harus diperhatikan adalah kenyataan bahwa berapapun besarnya
kekuatan beton, semua beton akan mencapai kekuatatan puncaknya pada regangan sekitar 
/,//.
• Beton tidak memiliki titik leleh yang pasti, sebaliknya kur#a beton akan tetap bergerak mulus
hingga tiba di titik kegagalan (point of rupture) pada regangan sekitar /,//+ sampai /,//0.
• Banyak pengujian yang telah menunjukkan bahwa kur#a-kur#a tegangan- regangan untuk 
silinder-silinder beton hampir identik dengan kur#a-kur#a serupa untuk sisi balok yang
mengalami tekan.
• ;arus diperhatikan juga bahwa beton berkekuatan lebih rendah lebih daktail daripada beton
 berkekuatan lebih tinggi ! artinya, beton-beton yang lebih lemah akan mengalami regangan
yang lebih besar sebelum mengalami kegagalan.
). M%'ulus Elast"s"tas Stat"s
Beton tidak memiliki modulus elastisitas yang pasti. ilainya ber#ariasi
tergantung dari kekuatan beton, umur beton, jenis pembebanan, dan karakteristik dan
 perbandingan semen dan agregat. Sebagai tambahan, ada beberapa defenisi mengenai
modulus elastisitas %
a) "odulus awal adalah kemiringan diagram tegangan-regangan pada titik asal dari kur#a.
 b) "odulus tangen adalah kemiringan dari salah satu tangent (garis singgung) pada kur#a
tersebut di titik tertentu di sepanjang kur#a, misalnya pada 2/1 dari kekuatan maksimum
 beton.
c) *emiringan dari suatu garis yang ditarik dari titik asal kur#a ke suatu titik pada kur#a
tersebut di suatu tempat di antara 21 sampai 2/1 dari kekuatan tekan maksimumnya
disebut "odulus sekan.
d) "odulus yang lain, disebut modulus semu (apparent modulus) atau modulus jangka panjang,
ditentukan dengan menggunakan tegangan dan regangan yang diperoleh setelah beban
diberikan selama beberapa waktu.

$eraturan '<5 menyebutkan bahwa rumus untuk 

menghitung modulus elastisitas beton yang memiliki berat beton (wc) berkisar dari &2//-
2// kg4m+.

imana %
wc % berat beton (kg4m+)
fc7 % mutu beton ("pa)
=c % modulus elastisitas ("pa)
"odulus =lastisitas inamis

+. M%'ulus elast"s"tas '"nam"s


"odulus elastisitas dinamis, yang berkorespondensi dengan regangan-
regangan sesaat yang sangat kecil, biasanya diperoleh dari uji sonik. ilainya biasanya lebih
 besar /1-0/1 daripada nilai modulus elastisitas statis dan kira-kira sama dengan modulus
nilai awal. "odulus elastisitas dinamis ini biasanya dipakai pada analisa struktur dengan
 beban gempa atau tumbukan.
,. Per&an'"ngan P%"ss%n
*etika sebuah beton menerima beban tekan, silinder tersebut tidak hanya berkurang
tingginya tetapi juga mengalami ekspansi (pemuaian) dalam arah lateral. $erbandingan
ekspansi lateral dengan pendekatan longitudinal ini disebut sebagai $erbandingan
$oisson($oisson7s ratio). ilainya ber#ariasi mulai dari /,&& untuk beton mutu tinggi dan
/,& untuk beton mutu rendah, dengan nilai rata-rata /,&9. Sepertinya tidak ada hubungan
langsung antara nilai perbandingan ini dengan nilai-nilai, seperti perbandingan air-semen,
lamanya perawatan, ukuran agregat, dan sebagainya. $ada sebagian besar desain beton
 bertulang, pengaruh dari perbandingan poisson ini tidak terlalu diperhatikan. amun
 pengaruh dari perbandingan harus diperhatikan ketika kita menganalisis dan mendesain
 bendungan busur, terowongan, dan struktur-struktur statis tak tentu lainnya.
-. Kuat Tar"k 
*uat tarik beton ber#ariasi antara 1 sampai &21 dari kuat tekannya. 'lasan utama dari
kuat tarik yang kecil ini adalah kenyataan bahwa beton dipenuhi oleh retak-retak halus.
6etak-retak ini tidak berpengaruh besar bila beton menerima beban tekan karena beban tekan
menyebabkan retak menutup sehingga memungkinkan terjadinya penyaluran tekanan. >elas
ini tidak terjadi bila balok menerima beban
"eskipun biasanya diabaikan dalam perhitungan desain, kuat tarik tetap merupakan sifat
 penting yang mempengaruhi ukuran beton dan seberapa besar retak yang terjadi. Selain itu,
kuat tarik dari batang beton diketahui selalu akan mengurangi jumlah lendutan. (*arena kuat
tarik beton tidak besar, hanya sedikit usaha yang dilakukan untuk menghitung modulus
elastisitas tarik dari beton. amun, berdasarkan informasi yang terbatas ini, diperkirakan
 bahwa nilai modulus elastisitas tarik beton sama dengan modulus elatisitas tekannya.)
Selanjutnya, anda mungkin ingin tahu mengapa beton tidak diasumsikan menahan
tegangan tarik yang terjadi pada suatu batang lentur dan baja yang menahannya. 'lasannya
adalah bahwa beton akan mengalami retak pada regangan tarik yang begitu kecil sehingga
tegangan-tegangan rendah yang terdapat pada baja hingga saat itu akan membuat
 penggunaannya menjadi tidak ekonomis. *uat tarik beton tidak berbanding lurus dengan kuat
tekan ultimitnya fc7. "eskipun demikian, kuat tarik ini diperkirakan berbanding lurus
terhadap akar kuadrat dari fc7. *uat tarik ini cukup sulit untuk diukur dengan beban-beban
tarik aksial langsung akibat sulitnya memegang spesimen uji untuk menghindari konsentrasi
tegangan dan akibat kesulitan dalam meluruskan beban-beban tersebut. Sebagai akibat dari
kendala ini, diciptakanlah dua pengujian yang agak tidak langsung untuk menghitung kuat
tarik beton. *eduanya adalah uji modulus keruntuhan dan uji pembelahan silinder. *uat tarik 
 beton pada waktu mengalami lentur sangat penting ketika kita sedang meninjau retak dan
lendutan pada balok. 3ntuk tujuan ini, kita selama ini menggunakan kuat tarik yang diperoleh
dari uji modulus-keruntuhan. "odulus keruntuhan biasanya dihitung dengan cara membebani
sebuah balok beton persegi (dengan tumpuan sederhana berjarak 9 m dari as ke as) tanpa-
tulangan berukuran &2cm : &2cm : 82cm. hingga runtuh dengan beban terpusat yang
 besarnya sama pada &4+ dari titik-titik pada balok tersebut sesuai dengan yang disebutkan
dalam 'ST" <-8. Beban ini terus ditingkatkan sampai keruntuhan terjadi akibat retak pada
 bagian balok yang mengalami tarik. "odulus keruntuhannya fr ditentukan kemudian dari
rumus lentur.
Tegangan yang ditentukan dengan cara ini tidak terlalu akurat karena dalam
menggunakan rumus lentur kita mengasumsikan beton berada dalam keadaan elastic
sempurna dengan tegangan yang berbanding lurus terhadap jarak dari sumbu netral.
. Kuat Geser
"elakukan pengujian untuk memperoleh keruntuhan geser yang betul-betul murni tanpa
dipengaruhi oleh tegangan-tegangan lain sangatlah sulit. 'kibatnya, pengujian kuat geser 
 beton selama bertahun-tahun selalu menghasilkan nilai-nilai leleh yang terletak di antara &4+
sampai 042 dari kuat tekan maksimumnya.
/. Kur0a Tegangan*Regangan
;ubungan tegangan-regangan beton perlu diketahui untuk menurunkan persamaan-
 persamaan analisis dan desain juga prosedur-prosedur pada struktur beton.

D. K%l%m
efinisi kolom menurut S5-T&2-&??&-/+ adalah komponen struktur bangunan yang
tugas utamanya menyangga beban aksial desak #ertikal dengan bagian tinggi yang tidak 
ditopang paling tidak tiga kali dimensi lateral terkecil. *olom adalah batang tekan #ertikal
dari rangka (frame) struktur yang memikul beban dari balok induk maupun balok anak.
*olom meneruskan beban dari ele#asi atas ke ele#asi yang lebih bawah hingga akhirnya
sampai ke tanah melalui@pondasi.
*eruntuhan pada suatu kolom merupakan kondisi kritis yang dapat menyebabkan
runtuhnya (collapse) lantai yang bersangkutan dan juga runtuh total (total collapse) seluruh
struktur. *olom adalah struktur yang mendukung beban dari atap, balok dan berat sendiri
yang diteruskan ke pondasi. Secara struktur kolom menerima beban #ertical yang besar,
selain itu harus mampu menahan beban-beban horiAontal bahkan momen atau puntir4torsi
akibat pengaruh terjadinya eksentrisitas pembebanan. hal yang perlu diperhatikan adalah
tinggi kolom perencanaan, mutu beton dan baja yang digunakan dan eksentrisitas
 pembebanan yang terjadi.

E. Bal%k 
Balok adalah bagian struktur yang berfungsi sebagai pendukung beban #ertikal dan
horiAontal. Beban #ertikal berupa beban mati dan beban hidup yang diterima plat lantai, berat
sendiri balok dan berat dinding penyekat yang di atasnya. Sedangkan beban horiAontal berupa
 beban angin dan gempa. Balok merupakan bagian struktur bangunan yang penting dan
 bertujuan untuk memikul beban tran#ersal yang dapat berupa beban lentur, geser maupun
torsi. leh karena itu perencanaan balok yang efisien, ekonomis dan aman sangat penting
untuk suatu struktur bangunan terutama struktur bertingkat tinggi atau struktur berskala besar.

. Pengantar Gem2a
*erak bumi terdiri dari beberapa lapisan tektonik keras yang disebut litosfer yang
mengapung di atas medium fluida yang lebih lunak yang disebut mantle, sehingga kerak 
 bumi ini dapat bergerak. Teori yang dipakai untuk menerangkan pergerakan-pergerakan kerak 
 bumi tersebut adalah teori perekahan dasar laut (Sea Cloor Spreading Theory) yang
dikembangkan oleh C. D. Dine dan . ;. "athews pada tahun &?9+ (5rsyam, //2).
Bersatunya masa batu atau pelat satu sama lain dicegah oleh gaya-gaya friksional, apabila
tahanan ultimate friksional tercapai karena ada gerakan kontinyu dari fluida dibawahnya dua
 pelat yang akan bertumbukan satu sama lain akan menimbulkan gerakan tiba-tiba yang
 bersifat transient yang menyebar dari satu titik kesuatu arah yang disebut gempa bumi.
empa bumi yang menimbulkan kerusakan yang paling luas adalah gempa tektonik. empa
 bumi tektonik disebabkan oleh terjadinya pergeseran kerak bumi (lithosfer) yang umumnya
terjadi didaerah patahan kulit bumi.
alam beberapa dekade belakangan, para insinyur struktur mulai mengalami kemajuan
yang berarti dalam memahami perilaku struktur terhadap beban gempa. *emajuan ini
dikombinasikan dengan hasil penelitian modern yang membuat para insinyur struktur dapat
mendesain suatu struktur yang aman ketika mengalami bebangempa yang besar, selain itu
dapat pula mendesain bangunan yang tetap dapat terus beroperasi selama dan setelah gempa
terjadi. Struktur suatu bangunan bertingkat tinggi harus dapat memikul beban-beban yang
 bekerja pada struktur tersebut, diantaranya beban gra#itasi dan beban lateral. Beban gra#itasi
adalah beban mati struktur dan beban hidup, sedangkan yang termasuk beban lateral adalah
 beban angin dan beban gempa.
empa yang bekerja pada suatu struktur menyebabkan struktur tersebut akan mengalami
 pergerakan secara #ertikal maupun secara lateral. $ergerakan tanah tersebut menimbulkan
 percepatan sehingga struktur yang memiliki massa akan mengalami gaya berdasarkan rumus
C E m : a. amun struktur pada umumnya memiliki faktor keamanan yang cukup dalam
menahan gaya #ertikal dibandingkan dengan gaya gempa lateral. aya gempa #ertikal harus
diperhitungkan untuk unsur-unsur struktur gedung yang memiliki kepekaan yang tinggi
terhadap beban gra#itasi seperti balkon, kanopi dan balok kantile#er berbentang panjang,
 balok transfer pada

struktur gedung tinggi yang memikul beban gra#itasi dari dua atau lebih tingkat
diatasnya serta balok beton pratekan berbentang panjang. Sedangkan gaya gempa lateral
 bekerja pada setiap pusat massa lantai.
Berdasarkan 3B< &??8, tujuan desain bangunan tahan gempa adalah untuk mencegah
terjadinya kegagalan struktur dan kehilangan korban jiwa, dengan tiga kriteria standar 
sebagai berikut%
a) Tidak terjadi kerusakan sama sekali pada gempa kecil
 b) *etika terjadi gempa sedang, diperbolehkan terjadi kerusakan arsitektural tapi bukan
merupakan kerusakan structural
c) iperbolehkan terjadinya kerusakan struktural dan non struktural pada gempa kuat, namun
kerusakan yang terjadi tidak menyebabkan bangunan runtuh.
Beban gempa nilainya ditentukan oleh + hal, yaitu oleh besarnya probabilitas beban itu
dilampaui dalam kurun waktu tertentu, oleh tingkat daktilitas struktur yang mengalaminya,
dan oleh kekuatan lebih yang terkandung didalam struktur tersebut. $eluang dilampauinya
 beban nominal tersebut dalam kurun waktu umur gedung 2/ tahun adalah &/1 dan gempa
yang menyebabkannya adalah gempa rencana dengan periode ulang 2// tahun. Tingkat
daktilitas struktur gedung dapat ditetapkan sesuai dengan kebutuhan, sedangkan faktor kuat
lebih (f&) untuk struktur gedung secara umum nilainya adalah &,9. engan demikian, beban
gempa nominal adalah beban akibat pengaruh gempa rencana yang menyebabkan terjadinya
 pelelehan pertama didalam struktur gedung, kemudian direduksi dengan faktor kuat lebih
(f&).
aktilitas adalah kemampuan suatu struktur gedung untuk mengalami simpangan pasca-
elastik yang besar secara berulang kali dan bolak-balik akibat beban gempa diatas beban
gempa yang menyebabkan terjadinya pelelehan pertama, sambil mempertahankan kekuatan
dan kekakuan yang cukup, sehingga struktur gedung tersebut tetap berdiri, walaupun sudah
 berada dalam kondisi diambang keruntuhan. Caktor daktilitas struktur gedung (F) adalah rasio
antara simpangan maksimum struktur gedung akibat pengaruh gempa rencana pada saat
mencapai kondisi diambang keruntuhan (Gma:) dan simpangan struktur pada saat terjadinya
sendi plastis ya ng pertama (Gy/)

3ntuk F E& adalah nilai faktor daktilitas untuk struktur gedung yang berprilaku elastik 
 penuh, seangkan Fm adalah nilai faktor daktilitas maksimum yang dapat dikerahkan oleh
sistem struktur gedung yang bersangkutan.
1. Anal"s"s Be&an Gem2a
Struktur beraturan dapat direncanakan terhadap pembebanan

gempa nominal akibat pengaruh gempa rencana dalam arah masing-masing sumbu utama
denah nominal statik eki#alen (D) yang terjadi di tingkat dasar dapat dihitung menurut
 persamaan di bawah ini%

imana <& adalah nilai faktor respon gempa yang didapat dari respon spectra gempa
rencana untuk waktu getar alami fundamental T&, Ht adalah berat total gedung termasuk 
 beban hidup yang sesuai, 6 adalah faktor reduksi gempa, dan 5 adalah faktor keutamaan.
Beban geser dasar nominal D harus dibagikan sepanjang tinggi struktur gedung menjadi
 beban-beban gempa nominal statik eki#alen Ci yang menangkap pada pusat massa lantai
tingkat ke-i

imana Hi adalah berat lantai tingkat ke-i, termasuk beban hidup yang sesuai, Ai adalah
ketinggian lantai tingkat ke-i diukur dari taraf penjepitan lateral, sedangkan n adalah nomor 
lantai tingkat paling atas.

'pabila rasio antara tinggi struktur gedung dan ukuran denahnya dalam arah
 pembebanan gempa sama dengan atau melebihi +, maka /.& D harus dianggap sebagai beban
horiAontal terpusat yang menangkap pada pusat massa lantai tingkat paling atas, sedangkan
/.? D sisanya harus dibagikan sepanjang tinggi struktur gedung menjadi beban-beban gempa
nominal statik ekui#alen.
). Res2%n S2ektra
3ntuk menentukan pengaruh gempa rencana pada struktur gedung, yaitu berupa beban
geser dasar nominal statik eki#alen pada struktur gedung beraturan atau gaya geser dasar 
nominal sebagai respon dinamik ragam pertama pada struktur gedung tidak beraturan, untuk 
masing-masing wilayah gempa ditetapkan respon spektra gempa rencana. 6espon spektra
adalah suatu diagram yang memberi hubungan antara percepatan respon maksimum suatu
sistem Satu erajat *ebebasan (S*) akibat suatu gempa masukan tertentu, sebagai fungsi
dari faktor redaman (dumping) dan waktu getar alami sistem S* tersebut (T). Bentuk 
respon spektra yang sesungguhnya menunjukkan suatu fungsi acak yang untuk waktu getar 
alami (T) meningkat menunjukkan nilai yang mula-mula meningkat dulu sampai suatu nilai
maksimum, kemudian turun lagi secara asimtotik mendekati sumbu-T.
BAB ###
PLAT LANTA# 3 KOLOM BETON

A. PLAT LANTA#4ATAP BETON

$lat lantai yang dimaksud adalah plat yang terbuat dari beton bertulang, dapat difungsikan
sebagi lantai atau atap,

Plat Ata2.

3ntuk plat beton yang difungsikan sebagai atap, tebal


minimum plat adalah 8 cm dengan tulangan (besi beton) & lapis, jarak antara tulangan beton
adalah  : tebal plat atau / cm, diambil nilai yang terkecil, contoh tebal plat 8 cm maka
 jarak tulangan  : 8 cm E &0 cm, maka yang dipakai berjarak &0 cm.
'kan tetapi penerapan dilapangan biasanya menggunakan tulangan pokok diameter mm
 jarak &/ cm, sedangkan tulangan pembagi diameter 9 mm berjarak &/ cm, apabilah dak
tersebut cantile#er, maksimum &// cm, bila lebih dari itu sebaiknya struktur dihitung, atau
menggunakan besi beton untuk tulangan pokok berdiameter &/ mm dengan jarak &/ cm,
sdengkan tulangan pembagi dapat dipaki diameter 9mm berjarak &/ cm.

Plat Lanta"
3ntuk plat beton yang difungsikan sebagai lantai, tebal minimum adalah & cm, dengan

tulang (besi beton)  lapis, yaitu menggunakan besi beton diameter &/ mm berjarak &/ cm
 pada lokasi momen maksimum, dan diameter &/ mm berjarak / cm pada lokasi momen
minimum. $enyeragaman diameter besi beton agar memudahkan pengerjaan dilapangan.

B. KOLOM 5T#ANG6 BETON

*olom pada bangunan rumah tinggal ada dua macam


a. *olom 3tama
 b. *olom $raktis
a. *olom 3tama.

Iang dimaksud dengan kolom utama adalah kolom yang fungsi utamanya menyanggah beban
utama yang berada diatasnya.
3ntuk rumah tinggal disarankan jarak kolom utama adalah +.2 m, agar dimensi balok untuk
menompang lantai tidak tidak begitu besar, dan apabila jarak antara kolom dibuat lebih dari
+.2 meter, maka struktur bangunan harus dihitung.
Sedangkan dimensi kolom utama untuk bangunan rumah tinggal lantai  biasanya dipakai
ukuran /4/, dengan tulangan pokok d&mm, dan begel d -&/cm (  d & maksudnya
 jumlah besi beton diameter &mm  buah,  ! &/ cm maksudnya begel diameter  dengan
 jarak &/ cm).

 b. *olom $raktis


'dalah kolom yang berpungsi membantu kolom utama dan juga sebagai pengikat dinding
agar dinding stabil, jarak kolom maksimum +,2 meter, atau pada pertemuan pasangan bata,
(sudut-sudut).
imensi kolom praktis &24&2 dengan tulangan beton 0 d &/ begel d -/.
. %n'as" Tela2ak4%%t Plat.

Condasi Telapak (foot plat) Biasanya dipakai pada bangunan lantai  keatas, akan tetapi tidak
menutup kemungkinan digunakan pada bangunan rumah lantai & (melihat kondisi tanah),
akan tetapi sangat jarang sekali digunakan.
Tetapi pada tulisan ini saya membahas mengenai Condasi untuk bangunan lantai dua yang
sering digunakan .

$ada bangunan rumah tinggal lantai , fondasi yang digunakan adalah kombinasi antara
Condasi Staal (batu kali menerus) dengan fondasi $lat seperti enah Condasi pada gambar
0.&./+. letak fondasi plat yaitu pada kolom-kolom utama.
Bahan yang digunakan adalah Besi beton diameter (d) &/ mm dengan campuran untuk beton
adalah % & semen %  $asir % + Split (krikil) atau & Semen % &,2 $asir % ,2 split.
3ntuk pasir gunakan yang tidak mengandung tanah dan split pakai ukuran J ( satu dua), agar 
hasil dari pengecoran beton tersebut baik, sedangkan alasan penggunaan split J ,agar beton
yang dihasilkan tidak keropos.

Gam&ar ,.+.71
Gam&ar ,.+.7)

ambar 0.+./& adalah fondasi plat yang terletak di tengah, sedangkan ambar 0.+./. fondasi
 plat yang terletak disamping.
BAB #8
MENGGAMBAR PLAT LANTA#

Dalam penggambaran konstruksi beton untuk keperluan pelaksanaan


pembangunan gedung sangat berperan. Untuk itu perlu dikuasai oleh seseorang
yang berkecimpung dalam pelaksanaan pembangunan.
Gambar konstruksi beton bertulang merupakan komponen dalam bangunan yang

tidak dapat dipisahkan dengan komponen lainnya karena merupakan salah satu
subsistem dalam bangunan. Dalam penggambaran kadang-kadang tidak sesuai
dengan keadaan lapangan. Untuk itu dalam penggambaran harus sesuai dengan
perencanaan, tetapi dalam pelaksanaan jangan sampai menyimpang terlalu jauh
karena dapat mengakibatkan fatal atau kegagalan dalam konstruksi.
Pada materi gambar konstruksi beton ini akan menjelaskan tentang simbol yang
dipakai, aturan, atau persyaratan dasar dalam konstruksi beton bertulang. Dengan

adanya materi ini diharapkan dapat menjelaskan kepada orang lain bagaimana

menggambar konstruksi beton yang benar tidak menyalahi aturan yang berlaku.
Dalam materi ini diawali dengan simbol-simbol, pembengkokan tulangan,
persyaratan konstruksi beton bertulang untuk pelat dan balok, penggambaran
konstruksi beton bertulang sesuai perhitungan konstruksi.

10.1 Simb! K"#$%&'#i B($" B(%$&!)"*

 Agar dalam penggambaran konstruksi beton bertulang dapat jelas dalam


pembacaannya, maka perlu ada tanda atau simbol penunjang dalam
penggambaran sehingga siapapun penggunanya dapat menterjemahkan
gambar tersebut untuk diri sendiri maupun kepada orang lain. Ataupun
pengertian gambar antara satu dengan lainnya sama.

Simb!+T)",)-T)",) ,)" K($(%)"*)" ,)!)m K"#$%&'#i B($"


B(%$&!)"*
abel !".!
10.2 M("**)mb)% D(") R("/)") ("&!)"*)"
(!)$ L)"$)i
Gambar !".!
Denah Penulangan Pelat #uifel

Ditentukan $

 % Pelat luifel &lihat gambar di atas'


 % #uas tulangan yang diperlukan A ( ),*) cm+

Diminta$
 % Gambarkan penulangannya dengan skala ! $ +)
 % itung tonase tulangan yang diperlukan
 % itung kubikasi/olume beton yang diperlukan

Gambar !".+
Denah Penulangan Pelat Atap 0atu Petak

Ditentukan$
 % Pelat atap satu petak &lihat gambar di atas'
 % #uas tulangan lapangan b sejajar lebat pelat ( A lb ( ),1+ cm+
 % #uas tulangan lapangan l sejajar panjang pelat ( A ll ( *,*" cm+
 % #uas tulangan tumpuan b sejajar lebat pelat ( A tb ( 2,") cm+
 % #uas tulangan tumpuan l sejajar panjang pelat ( A tl ( 3,+" cm+

Diminta$
 % Gambarkan penulangannya dengan skala ! $ +)
 % itung tonase tulangan yang diperlukan
 % itung kubikasi/olume beton yang diperlukan
Gambar !".*
Denah Penulangan Pelat #antai

Ditentukan$
 % Pelat lantai satu petak &lihat gambar di atas'
 % #uas tulangan lapangan b sejajar lebat pelat ( A lb ( A l4 ( 53,1+ cm+
 % #uas tulangan lapangan l sejajar panjang pelat ( A ll ( A ly ( 56,26 cm+
 % #uas tulangan tumpuan b sejajar lebat pelat ( A tb ( A t4 ( %1,!3 cm+
 % #uas tulangan tumpuan l sejajar panjang pelat ( A tl ( A ty ( %),17 cm+

Diminta$
 % Gambarkan penulangannya dengan skala ! $ +)
 % itung tonase tulangan yang diperlukan
 % itung kubikasi/olume beton yang diperlukan

8atatan$
ulangan pokok yang dipasang hanya boleh menggunakan besi tulangan
diameter 1 mm dan !" mm.

Gambar !".6
Penulangan Pelat #antai #ebih dari 0atu Petak

Ditentukan$

Pelat lantai lebih dari satu petak &lihat gambar di atas'


 % Pelat &a' $ A l4 ( 5),6+ cm+
 A ly ( 5+,6+ cm+
 A t4 ( %3,+1 cm+
 A ty ( %*,)7 cm+
 % Pelat &b' $ A l4 ( 5+,1+ cm+
 A ly ( 5+,3+ cm+
 A t4 ( %*,)+ cm+
 A ty ( %*,!6 cm+
 % Pelat &c' $ A t ( ),1+ cm+

Diminta$
 % Gambarkanlah penulangan pelat lantai tersebut di atas dengan skala ! $ )"
 % itunglah kebutuhan bajabesi beton bertulang dan kubikasi beton

%&.' Menggambar "etail Potongan Pelat antai

 Agar dalam penggambaran konstruksi beton bertulang untuk pelat luifel, atap
dan lantai sesuai dengan persyaratan yang telah ditentukan perlu memahami
ketentuan-ketentuan yang terkandung dalam konstruksi beton bertulang.

 ("i# T&!)"*)"

ulangan-tulangan yang terdapat pada konstruksi pelat beton bertulang adalah$

!' ulangan pokok


a. ulangan pokok primer, ialah tulangan yang dipasang sejajar &'
dengan sisi pelat arah lebar &sisi pendek' dan dipasang mendekati
sisi luar beton.
b. ulangan pokok sekunder, ialah tulangan yang dipasang sejajar &'
dengan sisi pelat arah panjang dan letaknya di bagian dalam setelah
tulangan pokok primer.

+' ulangan susut ialah tulangan yang dipasang untuk melawan penyusutan
pemuaian dan pemasangannya berhadapan dan tegak lurus dengan
tulangan pokok dengan jarak dari pusat ke pusat tulangan susut maksimal
6" cm.

*' ulangan pembagi ialah tulangan yang dipasang pada pelat yang
mempunyai satu macam tulangan pokok, dan pemasangannya tegak lurus
dengan tulangan pokok. 9esar tulangan pembagi +": dari tulangan pokok
dan jarak pemasangan dari pusat ke pusat tulangan pembagi maksimum
+) cm atau tiap bentang ! meter 6 batang.

Pemasangan tulangan pembagi biasanya terdapat pada konstruksi pelat


luifelataplantai dan dinding. ulangan pembagi berguna$
 % ;enahan tulangan pokok supaya tetap pada tempatnya
 % ;eratakan pembagian beban
 % ;encegah penyusutan konstruksi

(m)#)"*)" T&!)"*)"

<etentuan pada tulangan pokok pelat

gambar !".)
tulangan Pokok Pelat

<eterangan$

 ( ebal pelat
t ( =arak bersih
pemasangan tulangan
(( ( +,)cm (( minimal

+,) cm
(( ( + 

(( ( +" cm

a ( 0elimut beton
a ( !,) cm, bilamana berhubungan dengan air laut atau asam ditambah ! cm

 Apabila momen yang bekerja kecil, maka jarak tulangan pokok dari pusat ke
pusat maksimal 6" cm.
Untuk segala hal tulangan pelat tidak boleh kurang dari ",+): dari luas
penampang beton &untuk keperluan tulangan pokok, pembagi, dan susut'.

T(b)! (!)$
Pelat atap ( 2 cm (( minimal 2 cm
Pelat lantai ( !+ cm (( minimal !+ cm

Di)m($(% T&!)"*)" (!)$


9aja lunak (( tulangan pokok ( > 1 mm dan tulangan pembagi > 3 mm
9aja keras (( tulangan pokok ( > ) mm dan tulangan pembagi > 6mm
Pada pelat yang tebalnya lebih dari +) cm, penulangan pada setiap tempat
harus dipasang rangkap &dobel' dan ini tidak berlaku pada pondasi telapak.

Di",i"*
Untuk konstruksi dinding, yang perlu mendapatkan perhatian adalah tebal dari
dinding /ertikal &' adalah$

((  ( ! *" bentang bersih


((  Apabila menerima lenturan &; lentur'  ( !+ cm (( minimal !+ cm
((  Apabila tidak menerima lentur  ( !" cm (( minimal !" cm
(( Untuk dinding luar di bawah tanah tebalnya ( +" cm (( tebal minimal +" cm
Penulangan dinding untuk reser/oir air dan dinding bawah tanah$
(( ebal dinding &' *" cm ?  ( !+ cm
(( Penulangan senantiasa dibuat rangkap
(( Penulangan dinding yang hori@ontal dan untuk memikul susut serat
perubahan suhu minimal +":  beton yang ada

8ontoh$

ebal dinding !+ cm. Penulangan yang dibutuhkan setiap ! m+ ( ",+) 4 !+ cm+


( * cm+
(( Diameter tulangan pokok minimal > 1 mm dan tulangan pembagi minimal
> 3 mm
((  Apabila terdapat lubang pada dinding, maka harus dipasang minimal + >
!3 mm dan diteruskan paling sedikit 3" cm melalui sudut-sudut lubang

Gambar !".3
Penulangan Dinding Beser/oir Air dan Dinding 9awah anah

0istem konstruksi pada tepi pelat$


(( erletak bebas
(( erjepit penuh
(( erjepit elastis

K"#$%&'#i T(%!($)' B(b)#


 Apabila tepi pelat itu ditumpu di atas suatu tumpuan yang dapat berputar &tidak
dapat menerima momen', misalnya pelat tersebut terletak di atas dinding
tembok.
Gambar !".2
<onstruksi erletak 9ebas

K"#$%&'#i T(%(3i$ ("&


 Apabila tepi pelat terletak di atas tumpuan yang tidak dapat berputar akibat
beban yang bekerja pada pelat tersebut, misalnya pelat tersebut menjadi satu
kesatuan monolit dengan balok penahannya.

Gambar !".1
<onstruksi erjepit Penuh

K"#$%&'#i T(%(3i$ E!)#$i#


 Apabila tepi pelat terletak di atas tumpuan yang merupakan kesatuan monolit
dengan balok pemikulnya yang relatif tidak terlalu kaku dan memungkinkan
pelat dapat berputar pada tumpuannya.

(m)#)"*)" T&!)"*)"

Pemasangan tulangan pelat yang dipasang pada empat sisi$


!' Pemasangan tulangan untuk memikul momen lapangan dalam arah yang
 dengan tepi pelat dapat dikurangi sampai setengahnya.
+' 0etiap sudut pelat yang ditumpu b(b)#, harus ,i3)#)"* $&!)"*)" atas
dan bawah dalam kedua arah. Cni akan berguna untuk menahan momenmomen
puntir.

=umlah tulangan untuk kedua arah harus diambil sama dengan jumlah
tulangan yang terbesar, dan daerah pemasangannya ( !) bentang pelat.

8ontoh$
 Al ( +,73 cm+ (( > 1%!2
 Ab ( *,)7 cm+ (( > 1%!6

;aka tulangan disudut pelat tersebut, untuk atas dan bawah harus dipasang
dalam ke dua arah yaitu > 1%!6.
Gambar !".7
Pemasangan ulangan pada mpat 0isi

*' Pada pelat-pelat, apabila l  b atau ly  l4 E +,)


a' Untuk pelat satu petak

(( Pada arah ly harus dipasang tulangan dengan besar momen


&; ly' ( !) ;omen l4 atau ( ",+ ; l4
(( Pada tumpuan jarak ly juga harus dipasang tulangan dengan
besarnya ;omen &; ty' ( ",3 ; l4 dan bagian yang dipasang
tulangan harus ( !) l 4

Gambar !".!"
Pemasangan ulangan untuk Pelat 0atu Petak

8atatan$

l y ( sisi pelat yang panjang


l 4 ( sisi pelat yang pendek

b' Untuk pelat menerus &lebih sari satu petak'


dimana l y  l 4 E +,)
Untuk pelat yang terjepit atau menerus dipasang tulangan tumpuan
negatif yaitu ; ty ( %",* ; l4

Pelat terletak bebas, dipasang minimal !) l4 atau ",+ l4 dan pada sisi
pendek harus juga dipasang tulangan tumpuan positif sebesar &; ty'
; ty ( 5 ",* ; l4 dan tulangan dipasang panjang minimal F l4

Gambar !".!!
Pemasangan ulangan untuk Pelat ;enerus

/ U"$&' 3(!)$ )"* ,i3i'&! )") 2 #i#i )"* #())%

(( Dianggap dengan perbandingan lyl4 E +,) dan hanya ada tulangan


pokok
(( ; ly ( ;omen lapangan  lebar pelat
(( ; t4 ( ;omen tumpuan  lebar pelat

M(mi!i B(#i B($"


Untuk menentukan atau memilih diameter tulangan pada konstruksi beton
bertulang setelah besaran atau luas tulangan hasil perhitungan didapatkan
untuk keperluan penggambaran harus memperhatikan hal-hal sebagai berikut.
 % Daftar konstruksi beton bertulang

i. #uas penampang tulangan besi beton dalam cm + untuk setiap lebar 


pelat !"" cm
ii. Garis tengah tulangan besi beton dalam mm, berat dalam kgm dan
luas penampang baja bulat dalam cm+
iii. Garis tengah tulangan besi beton dalam mm, berat dalam kgm, luas
penampang baja bulat dalam cm + serta minimal lebar balok atau kolom
dalam cm dengan ketebalan penutup balok tertentu dan diameter 
sengkang

 % <etentuan jarak minimal dan maksimal tulangan yang boleh dipasang


 % <etentuan jumlah minimal yang harus dipasang
 % <etentuan besarnya diameter minimal untuk suatu konstruksi
 % Pilih diameter besi beton yang beredar dalam pasaran atau perdagangan

M(mi!i B(#i B($" &"$&' (!)$

 % ulangan terdiri dari tulangan tumpuan dan lapangan.


 % eknik pemasangan ada yang lurus saja untuk kepraktisan dan kecepatan
dalam pemasangan. etapi ada pula yang pemasangannya dibengkokkan
pada  bentang untuk daerah tumpuan dan lapangan, agar lebih hemat
karena sesuai dengan fungsinya. Dan dalam perhitungan atau memilih
tulangan lapangan dibagi + karena jalur pemasangan dibuat bergantian.

 % ulangan lapangan dipilih terlebih dahulu dengan melihat daftar apakah


luasnya sudah memenuhi sesuai dengan perhitungan, setelah itu baru
menetapkan jarak tulangan. Cngat, jangan lupa minimal dan maksimal jarak
tulangan serta minimal diameter tulangan yang boleh digunakan.

 % <ekurangan luas pada tumpuan dicari lagi besarannya dalam daftar 


sehingga luas tumpuan terpenuhi. Panjang tulangan tumpuan biasanya 
bentang pelat. Pada tulangan tumpuan perlu besi beton pengait atau
tulangan pembagi dengan diameter > 1%+"

 % Penulangan pelat atap pemasangannya sama dengan pelat lantai hanya


saja perlu tulangan susut dengan tulangan diameter 3 mm jarak 6" cm
&> 3%6"'. Pemasangan tulangan susut diharapkan tidak terjadi retak-retak
karena perubahan cuaca.

 % Untuk pelat luifel terdiri dari tulangan pokok dan pembagi serta bilamana
perlu diberikan juga tulangan susut yang menyilang terletak di bawah
dengan diameter 3 mm jarak 6" cm &> 3%6"'.

8ontoh Penggambaran Penulangan Pelat #uifel.


Gambar !".!+
Penulangan Pelat #uifel

Untuk pelat luifel sebuah bangunan kantor lihat gambar dibutuhkan tulangan
 A ( ),*! cm+. Gambarlah rangkaian penulangan luifel tersebut dengan mutu
beton < !+) dan baja U++ Penyelesaian$
 A ( ),*! cm+ (( dipilih > !"%!6 ( ),3! cm+ E ),*! cm+ (( &H<'
ulangan pembagi ( +": 4 ),3! ( !,!+ cm+ (( dipilih >3%+) (
!,!* E !,!+ cm+ &H<'

8ontoh Penggambaran Penulangan Pelat #antai$


Gambar !".!*
Penulangan Pelat #antai

0uatu pelat lantai satu petak dibutuhkan tulangan seluas $ Al4 ( *,*2 cm+I
 Aly ( +,*2 cm I At4 ( 2,") cm+ I Aty ( ),"" cm+

Gambarkan penulangan pelat tersebut jika mutu bahan, beton $ <!2) dan
baja $ U++

 Al4 ( *,*2 cm+ (( dipilih > 1%!6,) ( *,62 cm+ E *,*2 cm+ (( &H<'
;asuk tumpuan At4 ( *,62+ ( !,2* cm+ (( > 1% +7

ulang tumpuan tambahan At4 ( 2,") % !,2* ( ),*+ cm+ (( dipilih > !"%!6,)
( ),6+ cm+ E ),*+ cm+ (( &H<'

=adi, jumlah tumpuan At4 yang dipasang ( !,2* 5 ),6+ ( 2,!) E 2,") cm+
ulangan pembagi yang dibutuhkan ( +": 4 2,!) ( !,6* cm+ (( dipilih > 3%!)
( !,17 cm+ E !,6* cm+ (( &H<'

 Aly ( +,*2 cm+ (( dipilih > 1%+" ( +,)! cm+ E +,*2 cm+ (( &H<'
;asuk tumpuan Aty ( +,)!+ ( !,+) cm+ (( > 1%6"

ulang tumpuan tambahan At4 ( ),""%!,+) ( *,2) cm+ (( dipilih > !"%+"
( *,7* cm+ E *,2) cm+ (( &H<'
=adi jumlah tumpuan Aty yang dipasang ( !,+) 5 *,7* ( ),!1 E ),"" cm+
ulangan pembagi yang dibutuhkan ( +": 4 ),!1 ( !,"6 cm+ (( dipilih > 3%!6,)
( !,7) cm+ E !,"6 cm+ (( &H<'
ulangan susut tidak perlu dipasang karena selalu terlindung.
8ontoh Penggambaran Penulangan Pelat Atap
Gambar !".!6
Pelat atap
satu petak dibutuhkan tulangan seluas $ Al4 ( *,*3 cm+ I Aly
( !,17 cm I At4 ( 3,1* cm+ I Aty ( 6,3* cm+
Gambarkan penulangan pelat tersebut jika mutu bahan, beton $ <!+) dan
baja $ U+6
 Al4 ( *,*3 cm+ (( dipilih > 1%!6,) ( *,62 cm+ E *,*3 cm+ (( &H<'
;asuk tumpuan At4 ( *,62+ ( !,2* cm+ (( > 1%+7
ulang tumpuan tambahan At4 ( 3,1* % !,2* ( ),!" cm+ (( dipilih > !"%!6,)
( ),6+ cm+ E ),!" cm+ (( &H<'

=umlah tumpuan At4 yang dipasang ( !,2* 5 ),6+ ( 2,!) E 3,1* cm+
 Aly ( !,17 cm+ (( dipilih > 1%+" ( +,)! cm+ E !,17 cm+ (( &H<'

;asuk tumpuan Aty ( +,)!+ ( !,+) cm+ (( > 1%6"


ulang tumpuan tambahan At4 ( 6,3* % !,+) ( *,*1 cm+ (( dipilih > !"%+"
( *,7* cm+ E *,*1 cm+ (( &H<'

=adi jumlah tumpuan Aty yang dipasang ( !,+) 5 *,7* ( ),!1 E 6,3* cm+ (( H<
ulangan pembagi yang dibutuhkan untuk tumpuan At4 ( +": 4 2,!)
( !,6* cm+ (( dipilih > 3%!) ( !,17 cm+ E !,6* cm+
Untuk tumpuan Aty ( +" : 4 ),!1 ( !,"6 cm+ (( > 3%!6,) ( !,7) cm+ E !,"6 cm+
ulangan susut perlu dipasang karena pelat atap tidak terlindung dari
perubahan-perubahan.

8ontoh Penggambaran Penulangan Pelat Atap dan #uifel


Gambar !".!)
Penulangan Pelat Atap dan #uifel

0ebuah rumah jaga dengan atap pelat datar dari beton bertulang.
#uas tulangan Al4 ( *,33 cm+

 Aly ( 6,6) cm+


 At4 ( 7,"" cm+
 Aty ( 3,27 cm+
#uifel A ( ), *" cm+
Untuk menjaga puntiran maka setiap sudut pelat dipasang tulangan dengan
luas ( ),*" cm+
 Al4 ( *,33 cm+ (( dipilih > !"%+" ( *,7* cm+ E *,33 cm+ (( &H<'
;asuk tumpuan At4 ( *,7*+ ( !,73 cm+ (( > !"%6"
ulang tumpuan tambahan At4 ( 7,"" % !,73 ( 2,"6 cm+ (( dipilih > !"%!"
( 2,1) cm+ E 2,"6 cm+ (( &H<'

=umlah tumpuan At4 yang dipasang ( !,73 5 2,1) ( 7,1! E 7,"" cm+
JK ( !) 4 7,1! ( !,73 cm+ (( > 3%!6 ( +,"+ cm+ E !,73 cm+ (( H<
 Aly ( *,6) cm+ (( dipilih > 1%!6 ( *,)7 cm+ E *,6) cm+ (( &H<'

;asuk tumpuan Aty ( *,)7+ ( !,27 cm+ (( > 1%+1


ulang tumpuan tambahan At4 ( 3,27 % !,27 ( ),"" cm+ (( dipilih > !"%!6
( ),3! cm+ E ),"" cm+ (( &H<'

=adi jumlah tumpuan Aty yang dipasang ( !,27 5 ),3!


( 2,6" E 3,27 cm+ (( H<

JK ( !) 4 2,6" ( !,61 cm+ (( > 3%!) ( !,17 cm+ E !,61 cm+ (( H<
#uifel A ( ),*" cm+ (( > !"%!"  l4
> !"%!6  ly
8ontoh Penggambaran Penulangan Pelat Atap #ebih dari 0atu Petak

gambar !".!3
Penulangan Pelat Atap #ebih dari 0atu Petak

Pelat &a' At4 ( +.22 cm+ (( > 1%!* ( +,12 cm+ E +,22 cm+
 Aty ( +.7" cm+ (( > 1%!2 ( +,73 cm+ E +,7" cm+
 Al4 ( !.7" cm+ (( > 1%+" ( +,)2 cm+ E !,7" cm+
 Aly ( !,33 cm+ (( > 1%+" ( +,)2 cm+ E !,33 cm+
Pelat &b' At4 ( 6.!3 cm+ (( > 1%!+ ( 6,!7 cm+ E 6,!3 cm+
 Aty ( +.7" cm+ (( > 1%!2 ( +,73 cm+ E +,7" cm+
 Al4 ( !,7" cm+ (( > 1%+" ( +,)! cm+ E !,7" cm+
 Ay ( !.33 cm+ (( > 1%+" ( +,)! cm+ E !,33 cm+
Pelat #uifel &c' $ *,+) cm+ (( > 1%!+ ( *,12 cm+ E *,+1 cm+  At4
> 1%2 dan > 1%31 ( +,2" E *,+1 cm+  Aty
BAB 8
PENUTUPAN

A. Kes"m2ulan
Beton adalah suatu campuran yang terdiri dari pasir, kerikil, batu pecah, atau agregat-
agregat lain yang dicampur menjadi satu dengan suatu pasta yang terbuat dari semen dan air 
membentuk suatu massa mirip-batuan.
Beton bertulang adalah suatu bahan material yang terbuat dari beton dan baja tulangan.
*elebihan beton bertulang antara lain, beton memiliki kuat tekan yang relatif lebih tinggi,
Beton bertulang mempunyai ketahanan yang tinggi terhadap api dan air, Struktur beton
 bertulang sangat kokoh, Beton bertulang tidak memerlukan biaya pemeliharaan yang tinggi,
memiliki usia layan yang sangat panjang, Beton biasanya merupakan satu-satunya bahan
yang ekonomis, kemampuannya untuk dicetak menjadi bentuk yang sangat beragam,
membutuhkan sedikit semen dan tulangan baja, serta *eahlian buruh yang dibutuhkan untuk 
membangun konstruksi beton bertulang lebih rendah.
*elemahan-kelemahan beton bertulang tersebut antara lain, Beton mempunyai kuat tarik 
yang sangat rendah, Beton bertulang memerlukan bekisting untuk menahan beton tetap di
tempatnya sampai beton tersebut mengeras, Sifat-sifat beton sangat ber#ariasi karena
 ber#ariasinya proporsi-campuran dan pengadukannya, 6endahnya kekuatan per satuan berat
dari beton.
$engetahuan yang mendalam tentang sifat-sifat beton bertulang sangat penting sebelum
dimulai mendesain struktur beton bertulang. Beberapa sifat-sifat beton bertulang antara lain,
*uat Tekan, "odulus =lastisitas Statis, "odulus elastisitas dinamis, $erbandingan $oisson,
*uat Tarik, *uat eser dan *ur#a Tegangan-6egangan.
$lat lantai yang dimaksud adalah plat yang terbuat dari beton bertulang, dapat difungsikan
sebagi lantai atau atap.

*olom 3tama adalah kolom yang fungsi utamanya menyanggah beban utama yang berada
diatasnya.

*olom $raktis dalah kolom yang berpungsi membantu kolom utama dan juga sebagai
 pengikat dinding agar dinding stabil, jarak kolom maksimum +,2 meter, atau pada pertemuan
 pasangan bata, (sudut-sudut).
B. Saran
*epada pembaca agar kiranya setelah membaca makalah ini diharapkan mampu
mamahami dasar-dasar dari beton bertulang dan plat lantai4atap beton, kalaupun didalam
makalah ini terdapat materi yang bertentangan dengan materi sebenarnya agar memberikan
koreksi untuk memperbaiki penyusunan makalah yang sangat s ederhana ini.

Anda mungkin juga menyukai