RAWAT GABUNG
RUMAH SAKIT KRISTEN LINDIMARA
TAHUN 2018
i
YUMERKRIS
(Yayasan Untuk Menyelenggarakan Rumah Sakit-Rumah Sakit Kristen di
Sumba)
RUMAH SAKIT KRISTEN LINDIMARA
Jl.Prof DR. W. Z. Yohanis No. 6
Waingapu – 87113 – NTT
Telp : (0387) 61064, 61019 ; Fax : (0387) 61742
SURAT KEPUTUSAN
NOMOR :2245/A.29/SK_DIR/XI/2018
TENTANG
PANDUAN RAWAT GABUNG
i
MEMPERHATIKAN : Perlunya usaha untuk meningkatkan kualitas Pengorganisasian
Dan Pelayanan di Rumah Sakit Kristen Lindimara.
MEMUTUSKAN
Menetapkan :
PERTAMA : KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT LINDIMARA
TENTANG PEDOMAN RAWAT GABUNG RUMAH SAKIT
LINDIMARA
Ditetapkan di : Waingapu
Pada tanggal : November 2018
Direktur RSK lindimara
i
BAB 1
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pada saat ini Indonesia masih memiliki Angka Kematian Bayi yang tinggi di antara
Negara-negara anggota ASEAN. Hal ini menunjukan masih rendahnya derajat kesehatan di
Indonesia.Berbagai upaya telah dilakukan oleh pemerintah untuk memperbaiki keadaan
tersebut, baik melalui penyuluhan maupun perbaikan pelayanan kesehatan.
Penyebab terbesar tingginya Angka Kematian Bayi di Indonesia adalah infeksi dan
diare. Pada saat ini terdapat kecenderungan menurunnya penggunaan ASI dibanyak tempat di
Indonesia terutama di kota besar. Banyak hal yang berpengaruh terhadap penurunan tersebut
antara lain promosi yang hebat dari pabrik susu formula atau bahkan kesalahan dalam
penatalaksanaan menyusui itu sendiri yang secara tidak disadari oleh petugas kesehatan di
rumah sakit atau klinik bersalin. Semua ini tentunya akan menghambat proses menyusui.
Salah satu upaya sederhana yang dapat dilakukan untuk menurunkan Angka Kematian Bayi
adalah dengan memberikan ASI pada bayi baru lahir khususnya di rumah sakit. Karena imun
pada ASI dapat membantu bayi mencegah infeksi dan diare.
Agar menyusui dapat berhasil dengan baik, harus dimulai sejak dini yaitu segera
setelah bayi dilahirkan bila keadaan ibu dan bayi memungkinkan (bila dapat menyusui
dimulai segera setelah bayi dilahirkan inisiasi Menusu Dini / IMD). Untuk itu perlu disiapkan
sejak masa hamil yaitu dengan memperhatikan status gizi dan keadaan payudara ibu.
Selanjutnya ibu dan bayi harus berada dalam satu ruang dan tidak dipisahkan kecuali benar-
benar diperlukan. Untuk itu perawatan dengan rawat gabung perlu dilaksanakan.
Rawat gabung adalah pelayanan yang diberikan kepada ibu dan bayi yang baru
dilahirkan dimana ibu dan bayi ditempatkan dalam satu ruangan. Dengan rawat gabung, bayi
bisa mendapatkan ASI setiap saat ia menginginkan (on demand), sekaligus ibu bisa belajar
menyusui dan merawat bayi dengan benar. Pelaksanaan rawat gabung ini sangat membantu
dalam memulai dan menetapkan menyusui khususnya di lingkungan rumah sakit.
i
B. DASAR HUKUM
C. PENGERTIAN
Rawat gabung adalah suatu cara perawatan dimana bayi baru lahir ditempatkan
bersama ibunya dalam suatu ruangan. Hal ini dimaksudkan agar bayi mudah dijangkau oleh
ibunya selama 24 jam/hari sehingga memungkinkan pemberian ASI kepada bayi sesuai
dengan kebutuhannya.
1. Visi
2. MISI
i
3. TUJUAN
a. Adanya kebijakan Rumah Sakit Kristen lindimara dan dukungan penuh manajemen
dalam pelayanan Rawat Gabung
4. SASARAN
i
BAB 2
Rawat gabung adalah suatu cara perawatan dimana bayi baru lahir ditempatkan
bersama ibunya dalam suatu ruangan. Hal ini dimaksudkan agar bayi mudah dijangkau oleh
ibunya selama 24 jam/hari sehingga memungkinkan pemberian ASI kepada bayi sesuai
dengan kebutuhannya.
i
b. Manfaat ditinjau dari segi fisik ibu
1) Involusi uterus akan terjadi dengan baik, oleh karena dengan menyusui bayi akan
terjadi kontraksi Rahim dengan baik akibatnya perdarahan postpartum dapat
dikurangi.
2) Mempercepat mobilisasi ibu, karena aktivitas ibu merawat bayinya sendiri.
3) Mempercepat produksi ASI.
4) Menghindari pembengkakan payudara.
i
b. Manfaat ditinjau dari segi ekonomi keluarga
1) Biaya perawatan lebih sedikit karena kesehatan ibu cepat pulih kembali.
2) Tidak perlu membeli susu formula dan kelengkapannya karena ibu menyusui
sendiri bayinya.
3) Anak jarang sakit sehingga biaya pengobatan anak menjadi kurang sekali.
i
3. Manfaat dari segi pengurangan morbiditas
Morbiditas ibu dan bayi berkurang, sehingga mengurangi hari perawatan serta
subsidi yang diberikan rumah sakit. Frekuensi pergantian pengguna tempat tidur lebih
tinggi sehingga daya tampung rumah sakit lebih banyak.
4. Manfaat dari segi kebutuhan ruangan
Ruangan khusus untuk bayi dapat dikurangi, sehingga dapat menghemat
penggunaan ruangan atau juga dapat sebagai perluasan ruangan untuk keperluan
lainnya.
Syarat utama dari rawat gabung adalah bayi yang kuat menghisap dan ibu yang tidak
sakit berat.Sedangkan pelaksanaannya tergantung pada kondisi dan situasi rumah sakit
setempat.
1. Bayi
a. Bayi ditempatkan dalam box tersendiri dekat tempat tidur ibu sehingga mudah
dijangkau dan dilihat oleh ibu. Bila tidak terdapat tempat tidur bayi, bayi boleh
diletakan di tempat tidur ibu. Agar mengurangi bahaya bayi jatuh dari tempat tidur,
sebaiknya dua tempat tidur ibu di dekatkan.
b. Tersedianya pakaian bayi
2. Ibu
a. Tempat tidur ibu diusahakan rendah agar memudahkan ibu naik turun
b. Tersedia perlengkapan nifas
3. Ruangan
a. Ukuran ruang untuk satu tempat tidur 1,5 x 3 m2
b. Ruang unit ibu/bayi yang masih memerlukan perawatan harus dekat dengan ruang
petugas
4. Perlengkapan
a. Lemari pakaian (Ibu dan Bayi)
b. Tempat mandi bayi dan perlengkapannya
i
c. Tempat cuci tangan ibu (air mengalir)
d. Setiap ruangan memiliki kamar mandi tersendiri bagi ibu
e. Sarana penghubung (bel/intercom)
f. Petunjuk-petunjuk/sarana perawatan payudara, perawatan bayi, makanan ibu
menyusui, dan nifas dengan bahasa yang sederhana (buku pintar)
g. Perlengkapan perawatan bayi
5. Petugas
a. Satu orang petugas untuk 6 pasang ibu dan bayi
b. Mempunyai kemampuan dan keterampilan pelaksanaan rawat gabung
6. Lain-lain
Perlengkapan lain-lain sesuai dengan kelas perawatan
7. Untuk RS Pendidikan
a. Tersedianya sarana audivisiual mengenai hal-hal yang berkaitan dengan rawat
gabung.
b. Tersedianya buku-buku yang berkaitan dengan
Perawatan ibu hamil, ibu melahirkan, nifas, menyusui dan perawatan bayi.
Gizi ibu dan bayi
KB
Imunisasi
8. Adanya Sistem Pencatatan dan Pelaporan
Catatan medis diperlukan untuk mencatat keadaan ibu dan bayi setiap hari.
i
BAB 3
Rawat gabung dapat dilakukan sesuai dengan tujuannya, hal-hal yang dilakukan
berkenaan dengan pelaksanaan rawat gabung adalah sebagai berikut.
i
d. Memberikan KIE tentang perawatan payudara ibu dan tali pusat bayi, cara-cara
mempertahankan atau memperbanyak produksi ASI, cara memberikan ASI pada ibu
yang bekerja, makanan ibu menyusui, KB, cara memandikan bayi, imunisasi dan
penanggulangan diare.
e. Memotivasi ibu pada saat pulang dari rumah sakit tentang manfaat klinik laktasi.
4. Di Klinik Laktasi
Klinik laktasi adalah tempat konsultasi dimana dilakukan kegiatan-kegiatan :
a. Memantau kesehatan ibu nifas dan bayi
b. Memberikan KIE dengan pesan tentang gizi ibu, mengatasi kesulitan proses laktasi,
dan menjaga kelangsungan proses menyusui.
c. Melakukan demonstrasi perawatan bayi.
i
D. PERAN IBU DALAM RAWAT GABUNG
i
BAB 4
PENUTUP
Menyususi adalah cara terbaik yang tidak ada bandingannya dalam memberikan makanan
yang ideal bagi pertumbuhan dan perkembangan bayi. Para ahli berpendapat bahwa sebaiknya
ibu menyadari bahwa menyusui bukanlah hanya sekedar memberikan makan tetapi ASI memiliki
pengaruh dalam perkembangan jiwa anak. Selain memiliki seluruh kebutuhan makanan yang
diperlukan bayi, ASI juga kaya akan zat anti infeksi yang dapat melindungi bayi dari berbagai
penyakitinfeksi seperti diare dan juga kekebalan terhadap alergi.
Meletakkan bayi dalam jangkauan ibu (rawat gabung) akan menguatkan ikatan ibu dan
bayi dan memberikan kesempatan kepada ibu untuk memberikan ASI sesuai dengan keinginan
dan kebutuhan bayi. Petugas kesehatan harus membantu ibu agar dapat melaksanakan rawat
gabung, merasakan senang berada dalam satu ruangan dengan bayinya. Keberhasilan rawat
gabung akan mempengaruhi keberhasilan ibu dalam memulai dan memantapkan menyusui
bayinya, selanjutnya akan menurunkan angka kesakitan dan kematian bayi.