Anda di halaman 1dari 35

LAPORAN WORKSHOP

POWER TRAIN

Pada Yamaha Vega R New 110 cc

Dosen Pembimbing : Misbakhul Fatah S.T., M.T.

PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN ALAT BERAT

POLITEKNIK NEGERI MADURA

SAMPANG

2019
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sepeda motor adalah salah satu alat transportasi yang digunakan


masyarakat untuk memudahkan aktivitas sehari-sehari. Maka dari itu banyak
masyarakat yang lebih memilih menggunakan sepeda motor dibanding
menggunakan mobil atau alat transportasi lainnya. Karena sepeda motor
dianggap lebih praktis dan lebih mudah menerjang kemacetan. Banyak
perusahaan yang bergerak di bidang trasportasi seperti sepeda motor bersaing
dan berlomba-lomba menawarkan produknya. Di mata konsumen produksi
sepeda motor yang mempunyai kualitas dari segi model, ketersediaan suku
cadang, begkel resmi, desain produk, performa mesin dan harga jual kembali
menjadi faktor-faktor pendukung dalam menentukan pilihan mereka .
Pada masa kemajuan teknologi dan persaingan pasar yang kompetitif ini,
setiap pelaku bisnis yang ingin memenangkan persaingan harus memperhatikan
dan menerapkan strategi pemasaran yang tepat dan pemahaman yang terjadi di
lingkungan pemasaran. Perusahaan harus memperhatikan, memahami dan
menanggapi dengan cepat perubahan kebutuhan dan keinginan konsumen untuk
dapat menjadi pemenang dalam persaingan yang ketat tersebut.

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana cara membongkar dan merakit mesin kendaraan bermotor.
2. Komponen apa saja terdapat dalm setiap bagian mesin.
3. Bagaimana cara mengetahui komponen masih layak dipakai atau diganti.

1.3 Tujuan
1. Mengetahui cara membonkat dan merakit mesin kendaaan bermotor.
2. Menegetahui Komponen apa saja terdapat dalam setiap bagian mesin
3. mengetahui komponen masih layak dipakai atau diganti.
BAB II

PROSEDUR PRAKTIKUM

2.1 Bagian Depan

Kepala silinder (Cylinder head) adalah salah satu komponen utama mesin
yang dipasangkan pada blok silinder dan diikat menggunakan baut. Kepala silinder
harus tahan terhadap temperatur dan tekanan yang tinggi selama engine bekerja.
Oleh sebab itu umumnya kepala silinder dibuat dari besi tuang. Pada saat ini banyak
engine yang kepala silindernya terbuat dari paduan aluminium. Kepala silinder
yang terbuat dari paduan Aluminium memiliki kemampuan pendinginan lebih besar
dibanding dengan yang terbuat dari besi tuang.
Fungsi dari kepala silinder diantaranya :

1. Sebagai tempat pembakaran (ruang bakar)


2. Sebagai tempat kelengkapan mekanisme katup
3. Saluran pemasukan
4. Saluran pembuangan
5. Tempat pemasangan busi.
6. Tempat water jacket (Mantel pendingin)

Mekanisme katup pada kepala silinder terdapat terdiri dari beberapa komponen,
seperti katup, spring, valve guide, valve seat, dan lain sebagainya. Ada beberapa
macam mekanisme katup yang digunakan pada mobil-mobil saat ini, seperti ohv,
ohc, dohc dan lain sebagainya.

Gambar 2.1 mekanisme kepala silinder

Sumber: http://servisoto.blogspot.com/2016/04/fungsi-cylinder-head-kepala-
silinder.html
blok silinder (cylinder block) merupakan bentuk dasar dari pada suatu
mesin. dan pada blok silinder ini terdapat beberapa buah silinder. Blok silinder
biasanya terbuat dari Cast Iron, tetapi belakangan ini banyak juga yang terbuat dari
paduan alumunium dengan maksud mengurangi berat serta menambah panas
radiasi. Blok silinder merupakan rumah dari mekanisme engkol, pada blok silinder
juga terdapat silinder yang digunakan piston untuk naik turun ketika mesin bekerja.
Secara garis besarnya blok silinder fungsinya adalah

a. Sebagai kedudukan silinder dan kepala silinder.


b. Sebagai rumah mekanisme engkol (poros engkol, con rod, piston dll)
c. Tempat terjadinya proses langkah langkah pembakaran
d. Didalamnya terdapat silinder yang berfungsi sebagai tempat piston naik turun
untuk menghasilkan langkah usaha

a. Proses Pembongkaran
1. Bongkarlah Carburator dengan melepas 2 buah baut 10 menggunakan kunci
ring 10.

Gambar 2.2 bagian karburator


2. Lepaskan knalpot serta busi kemudian melepas gear timing chain dengan
membuka penutup gear timing. Tepatkan penanda pada gear timing dengan
coakan yang ada pada silinder head dan pastikan pada posisi netral atau
kompresi dengan memutar mur magnet menggunakan kunci T 14 kearah
depan dan lihat pada magnet huruf ( T ). buka dua buah baut pengikat gigi
timing pada noken as, kemudian lepaskan gigi timing ke arah luar.
Gambar 2.3 posisi noken as
3. Buka baut pemasang pada samping kiri head silinder ciri - ciri
"baut petak dan di tengahnya ada tempat obeng plus (+) dengan
menggunakan kunci pas 10.
4. Buka mur pengikat head silinder 4 buah tepat di belakang roda
depan, dengan menggunakan kunci shok 10.

Gambar 2.4 baut pengikat head cylinder


5. Lepaskan head silinder dari blok silinder
6. Buka baut penahan rol timing dengan menggunakan kunci T 10, pada blok
silinder, lepaskan rol timing tersebut ke arah kiri.
7. Lepaskan blok silinder dari crank case ke arah depan.
8. Lepaskan kip penahan pin piston menggunakan obeng minus kecil atau
menggunakan tang bermulut panjang.
9. lepaskan pin piston lalu lepaskan piston dan lepas ring piston untuk
melakukan pengukuran
b. Proses Pengukuran

Pengukuran piston dan ring piston


Langkah – langkah mengukur diameter piston
Alat dan bahan
 Piston
 Jangka sorong

Langkah pengukuran
 Ukur bagian bawah diameter pada piston menggunakan jangka
sorong
 Ukur bagian tengah diameter pada piston menggunakan jangka
sorong
 Ukur bagian atas diameter pada piston menggunakan jangka
sorong

Hasil pengukuran diameter piston


 Diameter bawah pada piston (52,97mm)
 Diameter tengah pada piston (52,45mm)
 Diameter atas pada piston (52,22mm)

Langkah – langkah mengukur celah ring piston


Alat dan bahan
 piston
 ring piston
 blok silinder
 feeler gauge

Langkah pengukuran
 Memasukan ring piston ke dalam blok silinder kemudian tekan
menggunakan piston sampai tegak lurus dengan blok silinder
 Mengukur celah ring piston menggunakan feeler gauge

Hasil pengukuran celah ring piston


 Ring kompresi 1 : 0.5 mm
 Ring kompresi 2 : 0.45 mm
 Ring oli : 0.9 mm
Standar ukuran celah ring piston
 Ring pertama/Top ring
0.10 ~ 0.25 mm
<Limit>: 0.4 mm

 Ring kedua/2nd ring


0.10 ~ 0.25 mm
<Limit>: 0.4 mm

 Ring Oli
0.20 ~ 0.70 mm

Mengukur kelonggaran samping ring piston


Alat dan bahan
 piston
 ring piston
 feeler gauge

Langkah pengukuran
 membersihkan piston terlebih dahulu
 Mengukur kelonggaran samping ring piston menggunakan feeler
gauge

Hasil pengukuran kelonggaran samping ring piston


 Ring kompresi 1: 0.20 mm
 Ring kompresi 2: 0.05 mm

Standar ukuran kelonggaran samping ring piston


 Ring kompresi 1
0.03 ~ 0.07 mm
<Limit>: 0.12 mm
 Ring kompresi 2
0.02 ~ 0.06 mm
<Limit>: 0.12 mm

Mengukur diameter silinder linier


Alat dan bahan
 Jangka sorong
 Silinder linier
Langkah pengukuran
 Membersihkan silinder linier
 Mengukur diameter silinder linier pada bagian belakang silinder
linier menggunakan jangka sorong
Hasil pengukuran
 Diameter silinder linier : 52.9 mm
Standar ukuran diameter silinder linier : 51.2 mm
c. Proses Perakitan
1. memasang ring piston sesuai dengan prosedur di manual book
pasang pada connecting rod.

Gambar 2.5 ring piston

2. memasang baut stud dan pin dowel pada crankcase

Gambar 2.6 bolt stud dan pin dowel


3. memasang piston dengan pin piston pada connecting rod lalu
pasang kip penahan pin piston menggunakan obeng minus kecil atau
menggunakan tang bermulut panjang
4. memasang blok silinder pemasangan ini cukup sulit karena ring
piston sering melebar harus di bantu meggunakan obeng kecil

Gambar 2.6 Proses pemasukan ring piston ke dalam block sclinder.

5. memasang clyilinder head

Gambar. 2.7 cylinder head

6. memasang mur pengikat head silinder 4 buah tepat di belakang


roda depan, dengan menggunakan kunci shok 10.
Gambar 2.7 baut pengikat

7. memasang timing chain menggunakan obeng.

Gambar 2.8 timing chain


8. memasang manifold dan karburator

Gambar 2.9 proses pemasangan manifold dan karburator

2.2 Bagian Tengah

1. Pembongakaran sepeda motor vega bagian tengah (tranmisi)


Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:
a. Bagian-bagian dibawah ini adalah bagian transmisi:

Gambar 2.10 bagian transmisi


a. Proses Pembongkaran
1. lepaslah shift fork guide bar (bagian 1), menggunakan (tangan),
Lepas washer (bagian 2), menggunakan (tangan) Lepas per shift
guide, menggunakan (obeng - )

Gambar 2.11 shift fork guide bar


2. Lepas shift guide (bagian 1) menggunakan (tangan) Lepas pawl holder
(bagian2) menggunakan (tangan) Lepas guide (bagian3) menggunakan
(tangan) Selanjutnya lepas pin dowel menggunakan (tang cucut).

Gambar 2.12 shift guide (bagian 1), pawl holder (bagian2),

dan guide (bagian3)


3. Lepas washers (bagian1) menggunakan (tangan) Lepas hrust
bearing (bagian2) menggunakan (tangan)

Gambar 2.13 washer (bagian 1) dan bearing (bagian2


4. Lepas unit shift shaft (bagian1) menggunakan (tangan) Lepas
per stopper shift shaft (bagian2) menggunakan (obeng -) Lepas
unit shift lever (bagian3) menggunakan (tangan)

Gambar 2.14 unit shift shaft


5. Buka circlip (bagian1) menggunakan (tang circlip luar), Buka
washer (bagian2) menggunakan (tangan), Buka per shift shaft
(bagian3) menggunakan (tang cucut), Buka shift lever (bagian4)
menggunakan (tangan), Buka shift shaft (bagian5) menggunakan
(tangan)

Gambar 2.15 bagian shift lever


6. Buka unit stopper lever (bagian1) menggunakan (tangan), Buka
per stopper lever (bagian2) menggunakan (tang cucut)

Gambar 2.16 stopper lever


7. Lepas circlip (bagian1) menggunakan (tang circlip luar), Lepas
washer (bagian2) menggunakan (tangan), Lepas stopper lever
holder (bagian3) menggunakan (tangan), Lepas stopper lever
(bagian4) menggunakan (tangan).

Gambar 2.16 bagian holder


8. Lepas shift drum segment (bagian1), Lepas pin dowel (bagian2)
Lepas • 1 •

Gambar 2.17 shift drum segment

b. Proses Pengukuran dan penghitungan


1. Periksa bagian 1 atau shift shaft, apakah bengkok atau tidak lurus.
Hasil pemeriksaan, shift shaft sedikit bengkok karena efek
pemakaian. Hal yang dilakukan adalah shift shaft dipukul pelan-
pelan menggunakan palu besi.

Gambar 2.18 shift shaft


2. Periksa shift lever. Pada pemeriksaan ini,bagian yang tertera angka
2 diperiksa kelurusannya. Hasil pemeriksaannya adalah shift lever
tidak terdapat trouble

Gambar 2.19 shift lever


3. Periksa kelurusan stopper lever, Roller dan per stopper lever. Hasil
pemeriksaan adalah stopper lever lurus dan normal, roller masih
lancar dan per masih normal atau tidak aus. Karena tidak ada trouble,
maka tidak perlu mengganti komponen

Gambar 2.20 stopper lever


4. Pemeriksaan shift guide. Periksa shift guide, pawl holder, guide, dan
per shaft guide. Dalam hal ini, bagian shift guide ditandai oleh angka
1,bagian pawl holder ditandai oleh angka 2, dan bagian guide
ditandai oleh angka 3. Hasil pemeriksaannya adalah 3bagian
tersebut tidak terdapat aus, dan untuk per tidak terdapat aus.

Gambar 2.21 shift guide


Perhitungan tranmisi

a. Gigi 1

Z1 Z2

Diketahui:

 Z1 = 12
 Z2 = 38
 Input = 100 Rpm
Ditanya:
o Jumlah gigi?
o Output?
Jawab:

𝑍2 38
o jumlah gigi = 𝑍1 = 12 = 3.17

𝑖𝑛𝑝𝑢𝑡 100 𝑅𝑝𝑚


o output = 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑔𝑖𝑔𝑖 = = 31.55 𝑅𝑝𝑚
3.17

b. Gigi 2

Z1 Z2
Diketahui:

 Z1 = 17
 Z2 = 33
 Input = 100 Rpm
Ditanya:
o Jumlah gigi?
o Output?
Jawab:

𝑍2 33
o jumlah gigi = 𝑍1 = 17 = 1.94

𝑖𝑛𝑝𝑢𝑡 100 𝑅𝑝𝑚


o output = 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑔𝑖𝑔𝑖 = = 51.55 𝑅𝑝𝑚
1.94

c. Gigi 3

Z1 Z2

Diketahui:

 Z1 = 21
 Z2 = 29
 Input = 100 RPM
Ditanya:
o Jumlah gigi?
o Output?
Jawab:

𝑍2 29
o jumlah gigi = 𝑍1 = 21 = 1.38
𝑖𝑛𝑝𝑢𝑡 100 𝑅𝑝𝑚
o output = 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑔𝑖𝑔𝑖 = = 72.46 𝑅𝑝𝑚
1.38

d. Gigi 4

Z1 Z2

Diketahui:

 Z1 = 21
 Z2 = 23
 Input = 100 RPM
Ditanya:
o Jumlah gigi?
o Output?
Jawab:

𝑍2 23
o jumlah gigi = 𝑍1 = 21 = 1.095

𝑖𝑛𝑝𝑢𝑡 100 𝑅𝑝𝑚


o output = 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑔𝑖𝑔𝑖 = = 91.32 𝑅𝑝𝑚
1.095
c. Proses Perakitan
1. Pasang kedua bagian tranmisi seperti pada gambar dibawah ini

Gambar 2.22 gigi transmisi


2. Pasang gear transmisi sesuai tempatnya dan pasang bearing
pada ujung shaft gear ke crankcase kanan.
3. Pasang shift fork ke celah gear transmisi selanjutnya pasang shift
fork guide bar beserta spring yang terdapat didalamnya ke
lubang yang terdapat pada shift fork.
4. Memasang Unit Shift Drum selanjtnya kunci dengan baut dan
spring yang berada pada atas Unit Shift Drum
5. Pasang Unit Crank Shaft serta bearing yang terdapat pada ujung
shaft

3
2

Gambar 2.23 unit crankshaft (4)


6. Memasang crankcase sebelah kiri, Memasang rantai timing (3),
Memasang guide rantai timing (sisi masuk) (2), Memasang baut
guide rantai timing (sisi masuk) (1)

Gambar 2.24 posisi rantai timing

7. Memasang per shift fork guide bar, Memasang shift fork guide
bar retainer (2), Memasang baut shift fork guide bar retainer (1)
8. Memasang saringan oli (3), Memasang Gasket (2), Memasang
Unit pompa oli(1)
9. Memasang driven gear pompa oli (2), Memasang gear pompa
oli (1)

Gambar 2.25 driven gear pompa oli

10. Memasang shift drum segment (1)

Gambar 2.26 shift drum segment


11. Memasang stopper lever (4), Memasang stopper lever holder
(3), Memasang washer (2), Memasang circlip(1)

Gambar 2.27 seperangkat lever

12. Pasang per stopper lever (2), Pasang unit stopper lever
13. Pasang shift shaft (5),Pasang shift lever (4), Pasang per shift shaft
(3), Pasang washer (2), Pasang circlip (1)

Gambar 2.27 shift shaft

2.3 Bagian Kiri

Cara melepaskan komponen yang terdapat pada bagian kiri sepeda motor
vega R new

1. Kosongkan oli pada mesin


2. Lepaskan footstep menggunaka kunci 12
3. Lepaskan Sprocket ger depan dan rantainya dengan menggunakan tang
cicrclip dan tang cucut
4. Lepaskan coupler stator coil dan pick up coil (kabel yang mengarah ke
alternator
5. Lepaskan crankcase bagian kiri dengan kunci T8 (7 baut)
6. Lepaskan Gasket (packing) dari crankcase bagian kiri
7. Lepaskan generator (magnit) menggunakan tracker
8. Kemudian melepas gear idler starter clutch dan bersihkan
9. Bersihkan semua komponen yang telah diepaskan

Gambar 2.28 Mengosongkan oli yang terdapat pada mesin

Gambar 2.29 Melepas Sprocket depan dengan tang circlip

Gambar 2.30 Melepas timing gear


Gambar 2.31 Melepas magnit

Cara pemasangan komponan pada bagian kiri sepeda motor vega R new 2009:

1. Memasang gear starter clutch, roller starter cluth, cap per starter clutch, per
starter clutch, starter clutch, woodruff key
2. Memasang rotor generator
3. Menghaluskan ujung baut rotor generator untuk memudahkan mur masuk
4. Memasang mur pada baut rotor generator menggunakan air impact
5. Memasang dan merapikan kabel yang mengarah ke alternator
6. Memasang crankcase menggunakan kunci T8

Gambar 2.32 pemasangan gear starter clutc


Gambar 2.33 pemasangan rotor generator

Gambar 2.34 penghalusan baut pada rotor generator


Gambar 2.35 pemasangan mur menggunakan air impact pada rotor generator

Gambar 2.36 pemasangan kabel alternator serta merapikan


2.4 Bagian Kanan

Pada bagian kanan crankcase terdapat tiga komponen utama yang


tertutupi oleh calter kanan, tiga bagian utama yaitu kickstarter, kopling,
dan pompa oli.

2.4.1 Kickstarter

Merupakan komponen yang dirangkai khusus berhubungan dengan


gear di dalam crankcase yang berfungsi untuk menghidupkan mesin
dengan menggunakan tenaga dari kaki pengemudi. Komponen-
komponen yang terdapat pada bagian kickstarter antara lain:

1. Tuas Kickstarter 7. Guide spring kickstarter


2. Penutup Crankcase 8. Clip kickstarter ratchet gear
3. Gasket 9. Gear ratchet kickstarter
4. Pin Dowel 10. Gear kickstarter
5. Penutup Spring kickstarter 11. As kickstarter
6. Spring kickstarter

Gambar 2.37 bagian bagian pada kick starter


a. Proses Pembongkaran
1. Menguras seluruh oli mesin dengan cara melepas baut penguras di
bagian bawah crankcase menggunakan kunci shock 14.

Gambar 2.38 pengurasan oli


2. Melepas kenalpot dengan cara melepas baut pada bagian bawah
cylinder head menggunakan kunci kombinasi 8 dan melepas baut
pengikat pada bagian pangkon kenalpot bagian kanan menggunakann
kunci kombinasi 14.
3. Melepaskan pijakan kaki (footrest) dengan cara melepas baut 14
berjumlah 4 buah di bagian bawah crankcase menggunakan kunci
shock 14.
4. Melepaskan pedal rem dengan cara melepas membuka adjuster brake
pada bagian kanan tromol belakang dengan menggunakan obeng dan
kunci pas 8 serta melepas spring pedal pada bagian kanan dekat
pijakan kaki dengan menggunakan obeng.
5. Melepaskan baut kickstarter pada bagian bawah tuas starter dengan
menggunakan kunci kombinasi 8.
6. Melepaskan Calter kanan dengan membuka baut yang berjumlah 9
buah dengan menggunakan kunci T8 supaya lebih cepat, lakukan cara
menyilang supaya tidak terjadi deformasi pada calter.
Gambar 2.39 proses pelepasan baut pengikat calter
7. Melepaskan packing atau gasket dengan hati-hati agar tidak robek,
apabila packing sudah rusak dapat dibersihkan dan diganti dengan
yang baru.
8. Melepaskan poros kickstarter

b. Proses Pemasangan
1. Memasang poros kickstarter dengan cara memutar poros searah jarum
jam dan memasukkan ujung spring Kickstarter ke dalam lubang
pengait crankcase.
2. Memasang calter kanan dengan cara memasang baut calter yeng
berjumlah 9 buah dengan menggunakn kunci T8.

Gambar 2.40 Proses pemasangan baut pengikat Calter


3. Memasang tuas kickstarter dan dikunci dengan baut 8 yang berada di
bagian bawah poros kickstarter.
2.4.2 Kopling (Clutch)
Merupakan suatu komponen yang di dalamnya terdapat Spring disc
dan plate yang berguna untuk menyambung dan memutus putaran atau
tenaga mesin menuju transmisi. Komponen-komponen pada kopling
antara lain:
1. Mur Bos Kopling 9. Batang penekan kopling
2. Bos Kopling 10. Mur rumah sepatu
3. Rumah Kopling kopling
4. Batang penekan 11. Rumah sepatu kopling
kopling 12. Cage
5. Baut plat penekan 13. Boss rumah sepatu
kopling kopling
6. Plat tekan kopling 14. Sepatu kopling
7. Kampas kopling 15. Lengan pelepas kopling
8. Plat kopling 16. Baut penyetel kopling

Gambar 2.41 bagian bagian pada kopling


a. Proses Pembongkaran
1. Melepaskan lengan pelepas kopling yang berada di bagian calter kiri.
2. Membuka plat penekan (pressure plate) dengan cara mengendorkan
semua baut dengan ¼ putaran dengan pola menyilang dan mengguakan
kunci T8. Selanjutnya membuka baut secara merata.

Gambar 2.42 proses melepaskan pressure plate


3. Melepaskan thrust bearing, batang penekan kopling, kampas (disc)
kopling , plat kopling dan spring kopling dengan menggunakan tangan
dan berhati-hati.

Gambat 2.43 proses melepaskan disc


4. Melepaskan boss kopling dengan cara membuka mur boss kopling
dengan menggunkan dengan menggunakan kunci shok 14.
5. Melepaskan mur boss kopling, Washer pengunci, Boss kopling, washer,
Rumah kopling, collar, dan spacer dengan menggunakan tangan dan
berhati-hati.
6. Melepaskan kopling ganda dengan cara membuka mur sepatu kopling
ganda dengan menggunakan kunci shok 14. Dan menahan generator
rotor pada bagian calter kiri.
7. Melepaskan collar, rumah sepatu kopling, washer, rollers, Per cage,
cage, Boss rumah sepatu kopling, dan sepatu kopling ganda dengan
menggunkan tangan dan berhati-hati.

Gambar 2.44 bagian pada kopling ganda


b. Proses Pengukuran
1. Mengukur ketebalan kampas kopling semua dengan menggunkan
jangka sorong, batas limit ialah 2.6 mm. Apabila ketebalan dibawah
limit maka perlu dilakukan penggantian satu set kampas kopling. Pada
saat praktik kampas ketebalan kampas ialah 2.7 mm sehingga tidak perlu
dilakukan pergantian sparepart. Ketebalan kampas kopling akan terus
berkurang dikarenakan kinerja kopling yang terus bergesekan dengan
plat kopling.
2. Mengukur panjang spring kopling, batas limit ialah 28.3 mm apabila
panjang melewati batas limit maka perlu dilakukan pergantian
sparepart. Secara teori spring akan mengalami perubahan bentuk
diakibatkan oleh gaya tekan yang terus terjadi bisa mengecil atau
semakin melar.
c. Proses Pemasangan
1. Memasang washer, cage, spring cage, rollers, dan boss rumah sepatu
kopling sesuai dengan urutan pada part catalog.
2. Mengencangkan mur sepatu kopling dengan menahan rotor generator
pada bagian calter kiri supaya tidak ikut berputar.
3. Memasang batang penekan kopling, spacer, collar, rumah kopling,
washer, boss kopling, washer pengunci, dan mur boss kopling sesuai
dengan susunan pada part catalog.
4. Mengencangkan mur boss kopling dengan menggunkan kunci shok 14
dan membengkokkan mur washer pengunci pada bagian yang rata.
5. Melumasi dengan oli pada bagian plat dan kampas kopling kemudian
disusun dengan rapi sesuai part catalog.
6. Memasang spring kopling dan plat penekan selanjutnya dikencankan
dengan menggunakan baut empat menggunakan kunci T8 pola
menyilang rata
7. Melakukan penyetelan kopling sesuai dengan panduan manual book.

2.4.3 Pompa Oli


Yaitu suatu komponen yang berfungsi mendorong oli atau pelumas
unuk naik kebagian atas. Kerja pompa oli memanfaatkan gerakan rotasi
dari putaran mesin.
Adapun komponen pompa oli sebagai berikut:

1. Unit Pompa Oli


2. Gasket
3. Filter Oli
4. Driven Gear Pompa Oli
5. Saringan Oli
6. Gasket
7. Baut penguras Oli
Gambar 2.45 bagian pada pompa oli

a. Proses Pembongkaran
1. Melepaskan sepatu kopling
2. Melepaskan filter oli
3. Membongkar pompa oli dengan cara melepas baut penutup
pompa oli kemudiana melepaskan as pompa oli, pin, rotor
dalam dan rotor luar.
b. Proses Perakitan
1. Melumasi inner rotor, as pompa dan dan outer rotor dengan
oli mesin.
2. Memasang as pompas oli, pin, inner rotor, outer rotor,
penutup rumah pompa oli dan baut.
3. Pada saat memasang inner rotor, tepatkan pin as pompa pada
alur yang terdapat pada inner rotor.
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
1. Pada saat pembongkran dan pengukuran wajib menggunsksn
manual book pada saat perakitan wajib menggunakan part katalog.
2. Pada saat melakukan penggantian komponen harus mengacu pada
manual book.
3. Setiap komponen pada dasarnya mempunyai masa pakai sehingga
diperlukan penggantian

Anda mungkin juga menyukai