Anda di halaman 1dari 6

TUGAS I

SURAT DAKWAAN

Nama Anggota Kelompok:

No. Mhs. NAMA TANDA TANGAN

150512067 Kadek Evi Jayanti

170512841 Tesya Lonika Samson

150512063 Maria Yesti Ch Nurak

150511907 Sanso Agus Marbun

160512278 Felix Priagusti

140511816 Faiz alansya

Kelas: A

Fakultas Hukum
Universitas Atma Jaya Yogyakarta
Semester Genap T.A. 2018/2019
KEJAKSAAN NEGERI SLEMAN P-29

=====================

“UNTUK KEADILAN”

SURAT DAKWAAN

================

No.PDM-753/Slm/29/2019

a. Identitas terdakwa
____________

Nama Lengkap : Hengky Tralala


Tempat Lahir : Purwodadi
Umur/tanggal lahir : 20 Tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Kebangsaan : Indonesia
Tempat Tinggal : Daratan, Jl Pandega Duta III CT.I/19 Manggung, Catur Tunggal,
Depok, Sleman
Agama : Islam
Pekerjaan : Mahasiswa
Pendidikan : SMU

b. Penahanan
_________

Terdakwa ditahan oleh Kanitreskrim Polsek Depok Timur selaku Penyidik dengan jenis penahanan Rutan
sejak tanggal 2 Agustus - 21 Agustus 2019 perpanjangan penahanan dari tahanan oleh penyidik pada
tanggal 22 Agustus – 10 September 2019.

c. Dakwaan:
________
PRIMER : Bahwa terdakwa Hengky Tralala (tergugat) pada hari kamis tanggal 2 Agustus 2019
di depan toko Anjir (parkiran) perempatan jl.Kaliurang di Dusun Manggun, Desa Caturtunggal,
Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman atau setidak-tidaknya di suatu tempat yang masih
termasuk dalam daerah hukum Pengadilan Negeri Sleman telah terjadi tindakan penganiayaan
dengan rencana yang mengakibatkan luka-luka berat terhadap seorang laki-laki bernama Roy
Tahysapy bersama dengan Pethoex, Zinting, Koclox dan buteq ( saksi/terdakwa pada kasus yang
sama dan diadili secara terpisah)

Bahwa perbuatan terdakwa tersebut di lakukan dengan cara sebagai berikut :

Bahwa Pada tanggal 31 juli 2019 jam 19.00 WIB Roy Tahysapy (korban) mengajak I Nyoman
Krompyang makan di warung Gaul. Setelah makan Roy mengajak Nyoman menemui papinya
yang kebetulan berkunjung ke Jogja dan menginap di hotel “Moro Tuman” di kawasan jalan
flower market.
Bahwa sekitar jam 20.30 WIB malam Roy dan Nyoman pergi ke sebuah cafe ”Keppo cafe” jl.
Kaliurang km 5,8 Yogyakarta. Dengan alasan bahwa Roy ingin menggunakan fasilitas WI-FI di
kafe tersebut untuk berkomunikasi dengan Ibu nya melalui WA dan membuka email tugas dari
dosen nya. Pada saat keluar dari cafe mereka bertemu dengan Pethoex, disitu terjadi
kesalahpahaman antara Roy dengan Pethoex dikarenakan adanya tatapan yang kurang
menyenangkan. Kemudian terjadi adu mulut antara Roy dan Pethoex kemudian stelah adumulut
pethoex meninggalkan korban Roy dan Nyoman.

Bahwa setelah itu Pethoex bertemu dengan temannya Mukhsan dan Hengky Tralala di depan
Toko “anjir” (parkiran) sekitar pukul 21.00, Pethox bertemu dengan temannya Mukhsan dan
Hengky Tralala dalam marah, Mukhsan dan Hengky Tralala berusha untuk menenangkan Pethox.
Kemudian Pethoex pergi dan datang lagi dengan membawa tiga temannya yaitu Zinting, Koclox,
dan Butheq.
Bahwa pada saat yang sama Roy dan Nyoman dalam perjalanan pulang melewati depan Toko
“Asem”. Mereka lalu dihadang oleh Pethoex, Zinting, Butheq, dan Hengky. Waktu itu Roy
melihat Pethoex menyelipkan pisau lipat di bajunya, maka Roy langsung mengeluarkan pecut
ekor pari dengan maksud untuk menjaga diri.
Bahwa setelah keduanya saling mengeluarkan senjata Hengky segera menghalau tindakan Roy
dengan cara menubruk sampai dia dan Roy terjatuh. Dalam keadaan tersungkur Roy langsung
dipukul, diinjak, ditendang, dan dikeroyok oleh Hengky, Pethoex, Zinting.

Bahwa melihat hal itu Nyoman tidak terima dengan perilaku tersebut sehingga bermaksud untuk
membantu Roy, namun dua orang dari komplotan itu yakni Koclox dan Buteq menarik Nyoman
lalu sempat memukul dan menendang Nyoman. Bahkan salah satu diantara Koclox dan Butheq
mengeluarkan senjata mirip celurit dan mengarahkannya ke Nyoman, tetapi akhirnya Nyoman
berhasil meloloskan diri dan berlari menyeberangi ring road menuju ke Keppo Cafe.

Bahwa Nyoman lalu meminta pertolongan ke Cesarius Wantono yang pada saat itu bertugas
sebagai security di gerai supersemart. Cesarius Wantono bersama tukang parkir,karyawan warnet,
dan beberpa pengunjung warnet langsung berlari menuju TKP yang berjarak kurang lebih 50
meter. Sambil berlari Cesarius berteriak “hentikan!”. Mendengar teriakan tersebut para pelaku
langsung melarikan diri dari TKP dan meninggalkan korban dalam keadaan sekarat.
Diketahui bahwa Cesarius Wantono, Nyoman dan beberapa orang lain membawa Roy kerumah
sakit , Korban mengalami penggumpalan darah diotak dan mengalami dua hari koma di Rumah
Sakit Panti Rapih.

Bahwa perbuatan terdakwa yang dilakukan dengan cara-cara tersebut, berdasarkan hasil visum et
repertum No VR/357/2019 dibuat oleh tim dokter forensik Rumah Panti Rapih dibawah pimpinan
dokter Prigel Nambani, Sp.f. yang hasil pemeriksaan pro justitia pada intinya menyatakan bahwa:
- Hasil pemeriksaan luar :
 terdapat luka memar pada seluruh tubuh dan kepla yang diduga akibat pukulan
benda tumpul;
 terdapat luka terbuka pada leher bagian muka sepanjang 10cm dan sedalam 0’5-
1cm diduga akibat benda tajam;
- Hasil pemeriksaan dalam :
 Terdapat gumpalan darah pada otak kanan bagian belakang; diduga akibat
benturan benda tumpul

Bahwa perbuatan terdakwa Hengky Tralala diatur dan diancam pidana dalam Pasal 353 ayat (2)
KUHP “penganiayaan dengan rencana dan mengakibatkan luka-luka berat yang bersalah
dikenakan pidana penjara paling lama tujuh tahun”.

SUBSIDER : Bahwa Pada tanggal 31 juli 2019 jam 19.00 WIB Roy Tahysapy (korban) mengajak
I Nyoman Krompyang makan di warung Gaul. Setelah makan Roy mengajak Nyoman menemui
papinya yang kebetulan berkunjung ke Jogja dan menginap di hotel “Moro Tuman” di kawasan
jalan flower market.

Bahwa sekitar jam 20.30 WIB malam Roy dan Nyoman pergi ke sebuah cafe ”Keppo cafe” jl.
Kaliurang km 5,8 Yogyakarta. Dengan alasan bahwa Roy ingin menggunakan fasilitas WI-FI di
kafe tersebut untuk berkomunikasi dengan Ibu nya melalui WA dan membuka email tugas dari
dosen nya. Pada saat keluar dari cafe mereka bertemu dengan Pethoex, disitu terjadi
kesalahpahaman antara Roy dengan Pethoex dikarenakan adanya tatapan yang kurang
menyenangkan. Kemudian terjadi adu mulut antara Roy dan Pethoex kemudian stelah adumulut
pethoex meninggalkan korban Roy dan Nyoman.

Bahwa setelah itu Pethoex bertemu dengan temannya Mukhsan dan Hengky Tralala di depan
Toko “anjir” (parkiran) sekitar pukul 21.00, Pethox bertemu dengan temannya Mukhsan dan
Hengky Tralala dalam marah, Mukhsan dan Hengky Tralala berusha untuk menenangkan Pethox.
Kemudian Pethoex pergi dan datang lagi dengan membawa tiga temannya yaitu Zinting, Koclox,
dan Butheq.
Bahwa pada saat yang sama Roy dan Nyoman dalam perjalanan pulang melewati depan Toko
“Asem”. Mereka lalu dihadang oleh Pethoex, Zinting, Butheq, dan Hengky. Waktu itu Roy
melihat Pethoex menyelipkan pisau lipat di bajunya, maka Roy langsung mengeluarkan pecut
ekor pari dengan maksud untuk menjaga diri.
Bahwa setelah keduanya saling mengeluarkan senjata Hengky segera menghalau tindakan Roy
dengan cara menubruk sampai dia dan Roy terjatuh. Dalam keadaan tersungkur Roy langsung
dipukul, diinjak, ditendang, dan dikeroyok oleh Hengky, Pethoex, Zinting.

Bahwa melihat hal itu Nyoman tidak terima dengan perilaku tersebut sehingga bermaksud untuk
membantu Roy, namun dua orang dari komplotan itu yakni Koclox dan Buteq menarik Nyoman
lalu sempat memukul dan menendang Nyoman. Bahkan salah satu diantara Koclox dan Butheq
mengeluarkan senjata mirip celurit dan mengarahkannya ke Nyoman, tetapi akhirnya Nyoman
berhasil meloloskan diri dan berlari menyeberangi ring road menuju ke Keppo Cafe.

Bahwa Nyoman lalu meminta pertolongan ke Cesarius Wantono yang pada saat itu bertugas
sebagai security di gerai supersemart. Cesarius Wantono bersama tukang parkir,karyawan warnet,
dan beberpa pengunjung warnet langsung berlari menuju TKP yang berjarak kurang lebih 50
meter. Sambil berlari Cesarius berteriak “hentikan!”. Mendengar teriakan tersebut para pelaku
langsung melarikan diri dari TKP dan meninggalkan korban dalam keadaan sekarat.
Diketahui bahwa Cesarius Wantono, Nyoman dan beberapa orang lain membawa Roy kerumah
sakit , Korban mengalami penggumpalan darah diotak dan mengalami dua hari koma di Rumah
Sakit Panti Rapih.

yang dilakukan dengan cara-cara tersebut, berdasarkan hasil visum et repertum No VR/357/2019
dibuat oleh tim dokter forensik Rumah Panti Rapih dibawah pimpinan dokter Prigel Nambani,
Sp.f. yang hasil pemeriksaan pro justitia pada intinya menyatakan bahwa:
- Hasil pemeriksaan luar :
 terdapat luka memar pada seluruh tubuh dan kepla yang diduga akibat pukulan
benda tumpul;
 terdapat luka terbuka pada leher bagian muka sepanjang 10cm dan sedalam 0’5-
1cm diduga akibat benda tajam;
- Hasil pemeriksaan dalam :
 Terdapat gumpalan darah pada otak kanan bagian belakang; diduga akibat
benturan benda tumpul

Bahwa perbuatan terdakwa Hengky Tralala diatur dan diancam pidana dalam Pasal 351 ayat (2)
KUHP “penganiayaan yang mengakibatkan luka-luka berat yang bersalah diancam dengan pidana
penjara paling lama lima tahun”.

LEBIH SUBSIDER : Bahwa terdakwa Hengky Tralala pada hari kamis tanggal 2 Agustus 2019
di depan toko Anjir (parkiran) perempatan jl.Kaliurang di Dusun Manggun, Desa Caturtunggal,
Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman atau setidak-tidaknya di suatu tempat yang masih
termasuk dalam daerah hukum Pengadilan Negeri Sleman telah terjadi tindakan penganiayaan
yang mengakibatkan luka-luka berat terhadap seorang laki-laki bernama Roy Tahysapy bersama
dengan Pethoex, Zinting, Koclox dan buteq ( saksi/terdakwa pada kasus yang sama dan diadili
secara terpisah)

Bahwa perbuatan terdakwa tersebut di lakukan dengan cara sebagai berikut :

Bahwa Pada tanggal 31 juli 2019 jam 19.00 WIB Roy Tahysapy (korban) mengajak I Nyoman
Krompyang makan di warung Gaul. Setelah makan Roy mengajak Nyoman menemui papinya
yang kebetulan berkunjung ke Jogja dan menginap di hotel “Moro Tuman” di kawasan jalan
flower market.

Bahwa sekitar jam 20.30 WIB malam Roy dan Nyoman pergi ke sebuah cafe ”Keppo cafe” jl.
Kaliurang km 5,8 Yogyakarta. Dengan alasan bahwa Roy ingin menggunakan fasilitas WI-FI di
kafe tersebut untuk berkomunikasi dengan Ibu nya melalui WA dan membuka email tugas dari
dosen nya. Pada saat keluar dari cafe mereka bertemu dengan Pethoex, disitu terjadi
kesalahpahaman antara Roy dengan Pethoex dikarenakan adanya tatapan yang kurang
menyenangkan. Kemudian terjadi adu mulut antara Roy dan Pethoex kemudian stelah adumulut
pethoex meninggalkan korban Roy dan Nyoman.

Bahwa setelah itu Pethoex bertemu dengan temannya Mukhsan dan Hengky Tralala di depan
Toko “anjir” (parkiran) sekitar pukul 21.00, Pethox bertemu dengan temannya Mukhsan dan
Hengky Tralala dalam marah, Mukhsan dan Hengky Tralala berusha untuk menenangkan Pethox.
Kemudian Pethoex pergi dan datang lagi dengan membawa tiga temannya yaitu Zinting, Koclox,
dan Butheq.
Bahwa pada saat yang sama Roy dan Nyoman dalam perjalanan pulang melewati depan Toko
“Asem”. Mereka lalu dihadang oleh Pethoex, Zinting, Butheq, dan Hengky. Waktu itu Roy
melihat Pethoex menyelipkan pisau lipat di bajunya, maka Roy langsung mengeluarkan pecut
ekor pari dengan maksud untuk menjaga diri.
Bahwa setelah keduanya saling mengeluarkan senjata Hengky segera menghalau tindakan Roy
dengan cara menubruk sampai dia dan Roy terjatuh. Dalam keadaan tersungkur Roy langsung
dipukul, diinjak, ditendang, dan dikeroyok oleh Hengky, Pethoex, Zinting.

Bahwa perbuatan terdakwa Hengky Tralala diatur dan diancam pidana dalam Pasal 358 KUHP
“mereka yang sengaja turut serta dalam penyerangan atau perkelahian dimana terlibat beberapa
orang selain tanggungjawab masing-masing terhadap apa yang khusus dilakukan olehnya
diancam : Pidana penjara paling lama dua tahun delapan bulan, jika akibat penyerangan atau
perkelahian itu ada yang luka-luka berat”.

Sleman, 29 Agustus 2019

Jaksa Penuntut Umum

Maria Tesa Eviyanti S.H M.H


Jaksa Muda/NIP 19970826 2 753

Anda mungkin juga menyukai