PENDAHULUAN
Latar belakang dibuatnya makalah ini, untuk lebih dalam mengenal dan
mengetahui tentang UU No.11 Tahun 2014 tentang keinsinyuran dan mengetahuipula
latar belakang terbentuknya UU No.11 Tahun 2014 itu sendiri.
Adapun latar belakang terbentuknya UU No.11 tahun 2014 (Menurut PII) antara lain:
1. Isu Malpraktek / K3 :
Demi melindungi para engineer dalam pelaksanaan praktik keinsinyuran dalam hal
safety.
2. Middle Income Trap :
Jaminan pensiunan untuk para insinyur yang masih belum diatur.
3. Produk Lisensi
Agar seorang professional engineer bisa berpraktik di negara tujuan (host country)
dan memperoleh gelar ACPE (ASEAN Chartered Professional Engineer), ada beberapa
kualifikasi yang harus dipenuhi terlebih dahulu, antara lain mencakup:
Mendapatkan izin (lisensi) dari otoritas profesi nasional untuk berpraktik mandiri.
1. agar penulis dan pembaca tahu dan lebih mengenal tentang kajian UU NO.14 Tahun
2014
BAB II
PEMBAHASAN
1. cakupan Keinsinyuran;
2. standar Keinsinyuran;
4. registrasi Insinyur;
5. Insinyur Asing;
8. kelembagaan Insinyur;
Secara teknis nanti tidak hanya gelar Insinyur berupa Ir. yang akan diberikan
tidak hanya diberikan didepan nama seperti biasanya, namun juga ada imbuhan IPP
(Insinyur Profesional Pratama)/ IPM (Insinyur Profesional Madya)/ IPU (Insinyur
Profesional Utama),
BAB III
HASIL
3.1 KELEBIHAN
3.2 KEKURANGAN
1. Kurangnya Relasi antara PII dengan pihak Universitas / Kampus tidak terlalu
banyak karena sebenarnya sertifikasi itu berbeda dengan akreditasi
2. Sertifikasi dirasa tidak terlalu penting karena baru dapat dilaksanakan saat paska
kampus saja, yang terpenting disini adalah akreditasi karena akreditasi adalah hal
yang dapat dirasakan secara langsung saat lulus dari kampus.
5. belum terhimpun dengan padu berbagai badan sertifikasi kompetensi, hal ini
dapat membuat kesimpang siuran para sarjana muda.
6. belum mampu di tegakannya sanksi bagi pelanggar kode etik keinsinyuran, hal
ini akan berdampak pada lemahnya pengakan dan disiplin ilmu yang
direalisasikan kelak.
BAB IV
PENUTUP
4.1 KESIMPULAN
Kesimpulan yang dapat diambil dalam kajian ini adalah bahwa Undang-
Undang Republik Indonesia No.11 Tahun 2014 dibuat dengan cakupan yang cukup
luas, namun belum menyertakan informasi secara detail sehingga masih banyak hal
yang masih belum jelas terkait dengan kejelasan keberlanjutan UU Keinsinyuran,
teknis sertifikasi pada pindah kejuruan, badan kejuruan PII yang belum mencakup
seluruh disiplin ilmu teknik, dan Added Value bagi insinyur tersendiri.