Wayan Mirna
Salihin
Korban
Wayan Mirna Salihin, 27 tahun, adalah
anak dari seorang pengusaha.
Ayahnya, Edi Darmawan Salihin
memiliki beberapa perusahaan, antara
lain di bidang pengiriman dokumen
penting di Petojo, Jakarta Pusat, dan
perusahaan yang bergerak di bidang
garmen di Cengkareng, Jakarta Barat.
Mirna diketahui memegang salah satu
perusahaan milik ayahnya tersebut.
Hasil Laboratorium
Forensik
Hasil otopsi yang dilakukan terhadap
jenazah Mirna, ditemukan adanya
pendarahan pada lambung
dikarenakan adanya zat yang bersifat
korosif masuk dan merusak mukosa
lambung. Belakangan diketahui, zat
korosif tersebut berasal dari Sianida.
Penyelidikan Kepolisian
Pada awal perkembangan kasus
kematian Mirna, kepolisian sempat
menemui jalan buntu karena pihak
keluarga Mirna tidak mengizinkan
untuk dilakukan otopsi terhadap
jenazah Mirna. Namun, setelah
dilakukan musyawarah dan dijelaskan
oleh pihak kepolisian, akhirnya pihak
keluarga mengizinkan polisi untuk
melakukan otopsi. Dari hasil otopsi
tersebut diketahui bahwa terdapat
pendarahan di lambung Mirna.
Tersangka
Setelah hampir satu bulan sejak
kematian Wayan Mirna Salihin, polisi
akhirnya mengumumkan pelaku
pembunuhan berencana ini. Jessica
Kumala Wongso ditetapkan sebagai
tersangka pada tanggal 29 Januari
2016 pukul 23:00 WIB[4]. Jessica yang
diketahui sebagai teman Mirna yang
juga memesankan minuman,
ditangkap keesokan harinya di Hotel
Neo Mangga Dua Square, Jakarta
Utara, pada tanggal 30 Januari 2016
pukul 07:45 WIB. Setelah menjalani
pemeriksaan selama 13 jam sebagai
tersangka, Jessica pun ditahan oleh
pihak kepolisian.
Kontroversi
Banyak kontroversi yang beredar
terkait pembunuhan berencana yang
mengakibatkan Wayan Mirna Salihin
meninggal karena diracun saat
meminum kopi es ala Vietnam. Salah
satu kontroversi yang paling
diperdebatkan adalah tidak terdapat
rekaman yang secara otentik
menunjukkan bahwa Jessica benar-
benar menuangkan sianida ke dalam
es kopi yang diminum Mirna, tetapi
terdapat beberapa menit rekaman di
mana Jessica menaruh tas belanja di
samping kopi yang diminum Mirna
sedemikian rupa sehingga es kopi
tersebut tertutup dan tidak dapat
ditangkap oleh kamera CCTV.
Persidangan
Setelah melewati beberapa kali
persidangan, Jessica Kumala Wongso
pada akhirnya dituntut 20 tahun
penjara atas tindak pidana
pembunuhan yang diatur dalam Pasal
340 KUHP.[6] Dalam tuntutannya,
jaksa menyebutkan bahwas Jessica
diyakini terbukti bersalah meracuni
Mirna dengan menaruh racun sianida
dengan kadar 5 gram.[6] Jessica
disebut menutupi aksinya dengan
cara meletakkan 3 kantong kertas di
meja nomor 54.[6]
Referensi
1. ^ Meninggal Setelah Ngopi, Ini
Hasil Otopsi Mirna Tempo.co,
tanggal 10 Januari 2016. Diakses
tanggal 3 Februari 2016.
2. ^ "Tersangka Kasus Mirna,
Kronologi Versi Jessica dan
Polisi" . Tempo.co. 2016-01-30.
Diakses tanggal 2016-02-03.
3. ^ divertal. "Ayah Mirna: Kalau
Amir Bersaksi, Saya Kasih Mobil
Ferrari! | News | Arah.Com" .
arah.com. Diakses tanggal 2016-
10-24.
4. ^ Jessica Wongso Resmi Jadi
Tersangka Kematian Mirna
Tempo.co, tanggal 30 Januari
2016. Diakses tanggal 3 Februari
2016.
5. ^ WhatsApp Jessica: Mir, Mau
Dong Dicium Sama Elo
Tempo.co, tanggal 3 Februari
2016. Diakses tanggal 3 Februari
2016.
6. ^ a b c "Jessica Wongso Dituntut
20 Tahun, Protes Keluarga Mirna
dan Sorotan Australia" .
detiknews. Diakses tanggal 2016-
10-08.
7. ^ "Kasus Pembunuhan
Berencana, Jessica Divonis 20
Tahun" . CNN Indonesia. Diakses
tanggal 2016-10-27.
Diperoleh dari
"https://id.wikipedia.org/w/index.php?
title=Pembunuhan_Wayan_Mirna_Salihin&oldi
d=15191816"
Terakhir disunting 3 bulan yang…